Outline Buku
BUKU ini akan direncanakan sebanyak sembilan bab. Masing-masing bab akan
dielaborasi dan dilengkapi berbagai side bar yang bisa memperkaya pembahasan di
dalamnya. Berikut, tabel outline buku yang direncanakan:
1
peran sebagai wakil pemerintah pusat,
sekaligus amanah untuk menyelenggarakan
pembangunan di daerah sebagai bagian dari
janji politiknya.
- Catatan ini diharapkan bisa menjadi best
practice atas praktik pemerintahan,
pentingnya melihat figur dalam konstalasi
politik lokal, serta apa saja yang bisa menjadi
sekeping inspirasi untuk Indonesia.
2
- Masa remaja Nur Alam yang penuh tantangan
sebab harus mulai mencari nafkah dan biaya
sehari-harinya. Beliau mencoba berbagai
profesi, hingga akhirnya menjadi tukang
sablon, lalu membuat jasa konstruksi pada
usia muda
- Di tengah latar Sultra yang didominasi Partai
Golkar, Nur Alam lalu bergabung dengan PAN
dan berikhtiar membangun tradisi baru
dalam politik.
- Upaya menggapai mimpi gubernur. Dimulai
sejak berusia 32 tahun, saat diberi amanah
untuk menakhodai PAN, hingga akhirnya
menjadi Gubernur pada usia 39 tahun.
- Sebagai gubernur paling muda di jajaran
Gubernur Sultra, Nur Alam sukses
menumbangkan beberaoa mitos; (1)
gubernur haruslah berlatar birokrasi, (2)
Gubernur harus berusia tua. Nur Alam
membawa kejutan bagi para politisi,
sekaligus memberi harapan bagi masyarakat.
Bahwa siapapun bisa menjadi pemimpin
sepanjang punya keinginan kuat serta
langkah-langkah untuk menggapainya.
- Upaya Nur Alam untuk meyakinkan
masyarakat bahwa pemimpin tidak harus
mereka yang berusia tua, melainkan mereka
yang muda dan punya banyak ide-ide untuk
perubahan
- Kisah tentang apa saja ide-ide dan gagasan
yang ada di pikirannya jika terpilih menjadi
gubernur
- Pengalaman mengunjungi ribuan desa di
Sulawesi Tenggara lalu merancang program
pemberdayaan desa jika kelak menjadi
pemimpin di Sultra.
- Dari politisi menuju teknokrat. Di awal
periode, karakter Nur Alam belum
memahami berbagai terma-terma
pemerintahan, namun di periode kedua, dia
sudah bertransformasi menjadi teknokrat
dan akademisi yang memahami persoalan
ekonomi dan pemerintahan dengan sangat
baik.
3
4 Mengembangkan Layar - Cerita bagaimana memulai program
Bahteramas Bahteramas, ide, gagasan, serta apa saja yang
menjadi point utama. Tiga visi utama
Bahteramas; (1) pendidikan gratis (2)
kesehatan gratis, (3) dana block grant 100
juta rupiah per desa.
- Pengalaman berharga saat memulai program
ini, dan berhadapan dnegan sejumlah
persoalan. Di antaranya adalah (1) sikap
skeptis para politisi dan pemgambil
kebijakan yang mengangga program itu
melangit, (2) tidak sinkronnya dengan
kebijakan pemerintah kabupaten/ kota yang
seringkali tidak mau terlibat dalam program
ini sebab merasa memiliki visi sendiri, (3)
kendala birokrasi dan keuangan yang cukup
rumit, sebab belum ada nomenklatur
pencairan dana dari pemerintah provinsi ke
kabupaten/ kota.
- Sosialisasi dan pencairan dana block grant
sebesar 100 juta rupiah per desa. Kebijakan
ini mendahului kebijakan pemerintah pusat
mengenai alokasi dana desa (ADD) dan
anggaran desa, sebagaimana tertuang dalam
Undang-Undang Desa No 6 Tahun 2014.
- Penting untuk melihat bagaimana
pengalaman Sulawesi Tenggara memulai
proses pembangunan yang bermula dari
desa-desa, serta melakukan evaluasi apa saja
yang kruang dari program itu.
- Sekian persen dari dana block grant itu
kemudian digunakan untuk membangun
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bahteramas.
BPR ini menjadi lembaga ekonomi yang
berperan besar untuk menyediakan dana
bergulir, yang kemudian menggerakkan
ekonomi di tingkat desa.
- Nur Alam juga membangun rumah sakit
Bahteramas yang diengkapi peralatan
canggih. Rumah sakit ini dibangun dengan
menggunakan dana pinjaman dari
pemerintah pusat.
4
5 Menata Desa, - Menarasikan inspirasi dari perjalanan Nur
Mendahului Nawa Cita Alam ke banyak desa saat mash menjadi
politisi, kemudian beliau menyaksikan
ekonomi desa yang tidak bisa berkembang,
disebabkan berbagai faktor, mulai dari
ketiadaan infrastruktur, tiadanya
keberpihakan, hingga tidak tersentuhnya
desa-desa dalam program pembangunan.
- Kepala desa harusnya menjadi ujung tombak,
bukan sebagai sasaran tombak.
- Membahas berbagai bias dalam
pembangunan desa, serta bagaimana desa-
desa di Sulawesi Tenggara.
- Mendiskusikan kebijakan Bahteramas dan
block grant, sebagai kebijakan yang
mendahului kebijakan Nawa Cita dari
Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang
menekankan pembangunan dari pinggiran,
yakni dari titik-titik yang jauh dari
pemerintah pusat.
- Sulawesi Tenggara adalah percontohan dari
berbagai kebijakan pro desa di Indonesia.
Upaya untuk mewujudkan kebijakan ini tidak
semudah membalikkan telapak tangan.
Terdapat banyak penetangan, keraguan,
hingga protes dari berbagai pihak atas
kebijakan ini.
- Mendiskusikan berbagai catatan dan evaluasi
atas program Bahteramas, apa saja
kelebihan, apa yang menjadi catatan, juga
terobosan yang harus dilakukan untuk
mensinergikan berbagai aspek positif dalam
Bahteramas untuk pembangunan masyarakat
di Sulawesi Tenggara.
5
terhadap bupati/ walikota. Gubernur sering
tidak bisa mendikte pemerintahan di
bawahnya. Di sisi lain, ada banyak
kewenangan yang masih dipegang oleh pusat.
Pusat seringkali membuat peta-konflik,
tergantung kepentingannya. Kadang pusat
menggunakan kacamata buram dalam
melihat ke bawah. Otonomi sering tidak
menjadi otonomi konstruktif, tetapi justru
melahirkan disintegrasi.
- Tumpang tindih antara pemerintah pusat dan
provinsi itu terlihat dalam beberapa isu,
misalnya Morosi.
Pusat
Kab/
Provinsi
Kota
6
7 Warisan Nur Alam - Warisan kebudayaan: (1) ide-ide atau
gagasan yang orisinil untuk Sultra, (2)
tindakan, prilaku, atau best practice dalam
konteks pemerintahan daerah, (3) warisan
berupa benda-benda, yakni fasilitas, sasrana-
prasarana (sarpras), infrastruktur, hingga
berbagai landmark dan ikon kota.
- Dari sisi ide, beberapa warisan Nur Alam: (1)
Melakukan reformasi birokrasi, dengan cara
lelang jabatan, memasukkan kaum akademisi
ke birokrasi, hingga membumikan mimpi-
mimpi tentang Sultra sejahtera melalui
program bahteramas. (2) Dari sisi tindakan,
Nur Alam membangun beberapa praktik
pemerintahan yang baik melalui sejumlah
program, Beliau juga membangun
kontinuitas program gubernur sebelumnya,
di antaranya adalah melanjutkan Tugu MTQ
yang pertama dibangun pada masa Ali mazi,
(3) dari sisi benda, Nur Alam membangun
beberapa landmark dan ikon yang akan abadi
dalam sejarah. Misalnya
- Dari sisi politik mengubah Sulawesi Tenggara
menjadi basis PAN, setelah selama puluhan
tahun dikuasai oleh Partai Golkar.
- Dari sisi pendidikan, selain
menyelenggarakan pendidikan gratis, Nur
Alam juga membuat program kepala desa
dan siswa sahabat gubernur.
- Dari sisi ekonomi, Nur Alam bisa menjadikan
ekonomi Sultra lebih baik dari periode
sebelumnya.
7
9 Infografis:
- Timeline Sultra
- Timeline Nur
Alam
- Testimoni tentang
Nur Alam
- Profil Tim Penulis
Penulis