Anda di halaman 1dari 4

Definisi Administrasi

1. Max Webber dalam Kumorotomo dengan bukunya Etika Administrasi Negara (2005:82)

Administrasi berarti penyelenggaraan wewenang dan otoritas. Otoritas disini dapat dimiliki oleh para
aparat birokrasi karena mereka telah mendapatkan legitimasi dari rakyat melalui negara.

2. Siagian dalam bukunya Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi, dan Strategi (2001:4)
Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan keputusan-keputusan yang telah diambil dan
diselenggarakan oleh dua orang atau leih untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.

3. Harris Muda Nasution dalam bukunya Kursus Pengetahuan Administrasi


Dalam arti yang sempit bahkan pengertian sehari-hari, maka administrasi artinya adalah tata usaha. Tata
usaha ialah suatu pekerjaan yang sifatnya mengatur segala sesuatu pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan tulis-menulis, surat-menyurat dan mencatat / membukukan setiap perubahan atau kejadian yang
terjadi di dalam organisasi.

4. Leonard d. White dalam bukunya Introduction to the Study of Public Administration yang dikutip
oleh Drs. Soewarno Hardayaningrat dalam bukunya berjudul Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen(1996:2)
Administrasi adalah suatu proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok, negara atau
swasta, sipil atau militer, usaha yang besar atau yang kecil, dan sebagainya.

5. Iagin dalam Filafat Administrasi (2006:2)


Administrasi adalah sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan
atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

6. Drs. The Liang Gie dalam Administrasi Perkantoran Modern (1991:13)


Administrasi adalah segenap rangkaiaajn kegiatan penataan terhadap perkerjaan yang dilakukan oleh
sekelompok orang dalam kerja samanya utuk mencapaai tujuan tersebut

7. Menurut Prof. Dr. Sondang P. Sugio Mpa. dalam Falsafat Administrasi (2000:2674)
Administrasi adalah satu keseluruan proses penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang dasarkan paada
rasio-rasio tertentu, oleh dua orang atau lebih dalam rangka pencapaian satu tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya dengan menggunakan sarana dan prasarana tertentu pula.

8. Drs. Soewarno Hardayaningrat dalam bukunya berjudul Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen(1996:2)
Administrasi adalah kegiatan catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda
dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan (clerical work). Jadi tata usaha adalah bagian kecil
kegiatan dari pada administrasi yang akan dipelajari.

9. Richman dan Farmer (1994:14-15)


Administrasi adlah proses atau aplikasi rutin apa-apa yang talah direncanakan sebelumnya oleh para
pengajar baik itu berupa aturan atupun produser pelaksanaannya.

10. Menurut Azhor Arsad dalam bukunya Pokok Manajemen (1996)


Administrasi adalah proses pengadaan dan pengaturan rincian keja dan tugas para pelaksana.

11. Menurut William H. Newman dalam bukunya Administrative Action (1963)


Administrasi adalah sebagai bimbingan kepemimpinan dan kontrol terhadap usahaa-usaha kelompok
individu individu kearah tercaapainya tujuaan tertentu.

12. Menurut H.A. Simon dalam bunkunya Public Administration(1950)


Administrasi adalah kegiatan dari kelompok yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Definisi Efisiensi

Efisiensi dan efektivitas merupakan 2 macam kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan
prestasi suatu pusat pertanggungjawaban.

Menurut Dearden yang di terjemahkan oleh agus Maulana dalam bukunya yang berjudul Sistem
Pengendalian Manajemen,pengertian efisiensi adalah sebagai berikut:

Efisiensi diartikan sebagai kemampuan suatu unit usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan, efisiensi
selalu dikaitkan dengan tujuan organisasi yang harus dicapai oleh perusahaan.(Agus Maulana, 1997:46)

Dalam kamus besar pengertian efisiensi adalah:


Kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak membuang-buang waktu,tenaga dan
biaya).(1995 : 250)

Pengertian efisiensi itu sendiri telah didefinisikan oleh banyak pakar ekonomi dan manajemen,
diantara adalah pengertian Efisiensi menurut Malayu S.P Hasibuan yaitu :

Perbandingan terbaik antara input (masukan ) dan output (hasil), antara keuntungan dengan biaya (antara
hasil pelaksanaan dengan sumber yang digunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan
penggunaan sumber yang terbatas.(1994 ; 07)

Sedangkan menurut Supriyono dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Manajemen II


mendefinisikan efisiensi sebagai berikut:

Efisiensi adalah juka suatu unit dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat mencapai hasil atau tujuan yang
diharapkan.(1997:35)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa efisiensi merupakan kemampuan perusahaan
dalam menjalankan aktivitasnya untuk memperoleh hasil tertentu dengan menggunakan masukan
(input yang serendah-rendahnya) untuk menghasilkan suatu keluaran (output), dan juga merupakan
kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar.

Definisi evektivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata efektif mempunyai arti efek, pengaruh, akibat atau dapat
membawa hasil. Jadi, efektivitas adalah keaktifan, daya guna, adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan
orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju. Efektivitas pada dasarnya menunjukkan
pada taraf tercapainya hasil, sering atau senantiasa dikaitkan dengan pengertian efisien, meskipun
sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya. Efektivitas menekankan pada hasil yang dicapai,
sedangkan efisiensi lebih melihat pada bagaiman cara mencapai hasil yang dicapai itu dengan
membandingkan antara input dan outputnya (Siagaan, 2001: 24).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu keadaan yang
menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai. Semakin banyak rencana yang dapat dicapai,
semakin efektif pula kegiatan tersebut, sehingga kata efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat
keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Media pembelajaran bisa dikatakan efektif ketika memenuhi kriteria, diantaranya mampu
memberikan pengaruh, perubahan atau dapat membawa hasil. Ketika kita merumuskan tujuan
instruksional, maka efektivitas dapat dilihat dari seberapa jauh tujuan itu tercapai. Semakin banyak tujuan
tercapai, maka semakin efektif pula media pembelajaran tersebut.

Menurut Sondang dalam Othenk (2008: 4), efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan
prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan
sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi
tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti
makin tinggi efektivitasnya. Sejalan dengan pendapat tersebut, Abdurahmat dalam Othenk (2008: 7),
efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara
sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya. Dapat
disimpulkan bahwa efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan,
ketepatan waktu, dan partisipasi aktif dari anggota serta merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil
yang dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang
dicapai.

Aspek-aspek efektivitas berdasarkan pendapat Muasaroh (2010: 13), efektivitas dapat dijelaskan bahwa
efektivitas suatu program dapat dilihat dari aspek-aspek antara lain: (1) Aspek tugas atau fungsi, yaitu
lembaga dikatakan efektivitas jika melaksanakan tugas atau fungsinya, begitu juga suatu program
pembelajaran akan efektiv jika tugas dan fungsinya dapat dilaksanakan dengan baik dan peserta didik
belajar dengan baik; (2) Aspek rencana atau program, yang dimaksud dengan rencana atau program
disini adalah rencana pembelajaran yang terprogram, jika seluruh rencana dapat dilaksanakan maka
rencana atau progarm dikatakan efektif; (3) Aspek ketentuan dan peraturan, efektivitas suatu program
juga dapat dilihat dari berfungsi atau tidaknya aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga
berlangsungnya proses kegiatannya. Aspek ini mencakup aturan-aturan baik yang berhubungan dengan
guru maupun yang berhubungan dengan peserta didik, jika aturan ini dilaksanakan dengan baik berarti
ketentuan atau aturan telah berlaku secara efektif; dan (4) Aspek tujuan atau kondisi ideal, suatu program
kegiatan dikatakan efektif dari sudut hasil jika tujuan atau kondisi ideal program tersebut dapat dicapai.
Penilaian aspek ini dapat dilihat dari prestasi yang dicapai oleh peserta didik

Anda mungkin juga menyukai