KOMPETENSI:
1. PEMELIHARAAN GENERATOR
2. PEMELIHARAAN SISTEM PROTESI
JUDUL :
1. INSPEKSI HYDROGEN SHAFT SEAL SYSTEM GTG 1.2 MUARA KARANG
2. PENGUJIAN DIFFERENTIAL RELAY (87) GTG 1.3 MUARA KARANG
TELAAH STAF
JAKARTA, 19 September-2016
Siswa OJT,
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Telaah Staf dengan judul . Penyusunan Telaah Staf
ini merupakan tugas akhir kegiatan siswa On the Job Training (OJT) angkatan XI dan
merupakan menjadi pegawai tetap PT. PJB.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Direktur utama PT. Pembangkitan Jawa Bali Bapak dan jajaran Direksi PT PJB
atas kesempatan dan dukungan dalam menyelesaikan Telaah Staf ini.
2. Bapak Tommy Haposan selaku General Manajer PT. PJB UPHB
3. Bapak Ruchiyadi Tarmadi selaku Manajer Teknik PT. PJB UPHB
4. Bapak Dhiama Akhiriyanto selaku Spv. Senior Listrik 1 UPHB dan mentor
pendamping 1
5. Bapak Ryan Farieztya selaku mentor pendamping 2 bidang Pemeliharaan LIstrik
PT. PJB UPHB
6. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan doa
7. Rekan-rekan kerja bidang Pemeliharaan Listrik PT. PJB UPHB
8. Segenap karyawan dan karyawati PT. PJB UPHB
9. Teman-teman siswa OJT angkatan XIII
Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Telaah Staf ini, sehingga dapat
selesai tepat wsaktu.
Penulis menyadari bahwa Telaah Staf ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharap saran dan kritik yang membangun demi kabaikan dari kesempurnaan penyusun
laporan di masa datang. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberi kepada kita semua.
DAFTAR ISI
2.5 Analisa................................................................................................................... 12
2.6 Kesimpulan............................................................................................................ 13
2.7 Saran..................................................................................................................... 13
LAMPIRAN .......................................................................................................................... 15
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema proteksi differesial arus pada zona dengan dua sirkuit ........................... 8
Gambar 2.2 Skema zona pengaman rele diferensial 87G, 87T, dan 87G .............................. 9
Gambar 2.3 Rangkaian Pengujian rele 87G tipe Beckwith menggunakan DRTS 66 ............ 10
Gambar 2.4 Rangkaian Pengujian rele 87T tipe MBCH menggunakan DRTS 66 ................ 10
Gambar 2.5 Rangkaian Pengujian Rele 87GT tipe SDT15C Menggunakan DRTS 66 ......... 10
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PEMELIHARAAN GENERATOR : INSPEKSI HIDROGEN SHAFT
SEALING SYSTEM PADA GTG 1.2 MUARA KARANG
dalam seal ring sudah sesuai dengan standar sehingga dapat beroperasi dengan benar.
Adapun cakupan dan batasan pembahasan pada penulisan ini :
Bagian dan cara kerja shaft sealing system di generator,
Bagaimana proses pemeliharaan seal ring saat Overhaul CI GTG 1.2 Muara Karang,
Analisa mengenai apa saja yang dapat menyebabkan penurunan kinerja pada seal ring
beserta dampaknya,
Tidak membahas lebih detail mengenai inspeksi dan peralatan pada seal oil system,
proses charging-discharging H2 , proses leak test generator.
Gambar 1.1 Penampang bagian hydrogen shaft seal dan batas clearance dalam inchi
1.5 Analisis
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa clearance seal ring masih dalam batas
yang aman. Namun clearance untuk sisi udara mendekati batas maksimum clearance yang
1.6 Kesimpulan
Operasi yang handal dari sistem hydrogen seal dalam generator salah satunya
bergantung pada kemampuan seal ring untuk memposisikan diri agar memiliki clearance
dengan poros sesuai standar.
Pada saat inspeksi terhadap shaft seal generator, secara visual tidak ada kecacatan pada
seal ring dan clearance seal ring sisi NDE masih dalam batas yang diijinkan. Oleh karena
itu seal ring sisi NDE pada GTG 1.2 Muara Karang masih dalam kondisi bagus.
1.7 Saran
Menyediakan spare seal ring sisi udara untuk OH GT 1.2 berikutnya, dikarenakan
clearance mendekati batas atas yang diijinkan.
Perlu dilakukan inspeksi pada seal ring sisi DE dan seal oil system pada overhaul
berikutnya.
Untuk mendapatkan pengukuran clearance seal ring yang akurat maka micrometer inside
perlu dikalibrasi terlebih dahulu.
Baiknya menggunakan micrometer support blok dan menggunakan micrometer dengan
dial indicator runtuk mengurangi presentase error akibat human feel.
Dapat melakukan uji liquid penetrant inspection (LPI) pada hidrogen seal untuk inspeksi
keretakan dan kerusakan permukaan lainnya saat major inspection.
Dapat melakukan pengujian ultrasonic (UT) untuk melihat kondisi ikatan(bonding) babbit
pada komponen seal ring saat major inspection.
BAB II
PEMELIHARAAN SISTEM PROTEKSI : PENGUJIAN DIFFERENTIAL
RELAY (87) GTG 1.3 MUARA KARANG
Alat yang
diproteksi
Alat yang
diproteksi
R : Restraining coil
OP : Operating coil
Gambar 2.1 Skema proteksi differesial arus pada zona dengan dua sirkuit
a) Kondisi normal, IOP=0; b) Gangguan Internal, IOP = IF1 + IF2
Arus Ip merupakan arus primer yang masuk dan meninggalkan daerah proteksi. Arus Is
adalah arus sekunder dari Current Transformer(CT) yang merupakan arus primer dibagi ratio
CT dan dikurangi oleh arus eksitasi CT. Jika pada peralatan yang diamankan tidak terjadi
gangguan atau gangguan tersebut berada diluar daerah yang diamankan maka nilai arus dan
fasa yang mengalir pada trafo arus CT1 dan CT2 adalah sama, sehingga rele tidak akan
bekerja (I=0). Saat terjadi gangguan hubung singkat di dalam daerah yang diproteksi, arus
dari dua sisi akan mengalir ke daerah gangguan sehingga yang mengalir ke rele differential
merupakan penjumlahan dari input arus gangguan IF1 dan IF2. Jika terjadi gangguan internal
kecil, maka besarnya arus i1 i2 (i 0), sehingga rele akan memerintahkan CB untuk trip.
Rele diferensial yang umum digunakan adalah dengan karakteristik bias/percentage
differential. Pada jenis ini, selain operating coil terdapat juga restraining coil yang berfungsi
sebagai kumparan penahan. Kumparan ini digunakan untuk mengontrol karakteristik
sensitivitas rele untuk menyiasati presentase error dari dua sisi CT. Dengan adanya restraining
coil, maka terdapat perbandingan dari nilai arus differential(Id) yang dibutuhkan untuk rele
bekerja dengan besarnya arus restraint(IR) pada rele, yang dinyatakan dengan presentase
slope. Hal ini berfungsi untuk mencegah kesalahan kinerja atau false trip terutama pada trafo
akibat terjadinya perubahan posisi tap, arus inrush pada trafo ataupun perbedaan karakteristik
kejenuhan CT karena gangguan eksternal yang tinggi.
Gambar 2.2 Skema zona pengaman rele diferensial 87G, 87T, dan 87G
Sesuai Gambar 2.2 masing-masing rele memiliki zona pengamannya tersendiri. Rele 87G
memproteksi daerah generator dan 87T memproteksi daerah transformator. Rele 87GT
memiliki daerah pengaman dari sisi netral generator sampai sisi outgoing transformator. Oleh
karena itu rele ini berfungsi sebagai backup apabila salah satu rele dari 87G ataupun 87T
gagal beroperasi ketika terjadi gangguan di daerah pengamannya. Selain itu 87GT dapat
melindungi gangguan yang dapat terjadi diantara busduct generator dan trafo daya. Dengan
demikian nilai setting 87GT harus dikoordinasikan dengan nilai setting rele 87T dan 87G.
Kontak rele
I1 I2 I3 I4 I5 I6
Sisi Netral Sisi Line
Gambar 2.3 Rangkaian Pengujian rele 87G tipe Beckwith menggunakan DRTS 66
Kontak rele
Vdc + Vdc -
I1
I2
Gambar 2.4 Rangkaian Pengujian rele 87T tipe MBCH menggunakan DRTS 66
Kontak rele I1
I2
Gambar 2.5 Rangkaian Pengujian Rele 87GT tipe SDT15C Menggunakan DRTS 66
Intruksi pengujian rele terlampir pada IK. Secara ringkas langkah-langkah pengujian pickup
dan karakteristik rele diferensial adalah sebagai berikut :
1. Rangkaian dihubungkan sesuai gambar untuk masing-masing rele
2. Untuk 87G, injek arus tiga fasa pada sisi netral CT (I1,I2,I3) dan pada sisi line CT(I4,I5,I6)
dengan nominal yang sama.
Untuk 87T dan 87GT, injek arus satu fasa pada I1 (0o) dan I2 (180o) dengan nominal yang
sama.
3. Untuk 87G, naikkan arus tiga fasa secara bertahap pada salah satu sisi (netral atau line)
hingga rele kontak (mode dragging).
Untuk 87T dan 87GT, naikkan I1 atau I2 saja. Catat besar arus diferensial/pickup.
4. Input arus pickup dan dapatkan waktu rele kontak (mode shot).
5. Ulangi langkah 2 sampai 4 dengan beberapa nilai arus injek yang berbeda untuk
mendapatkan karakteristik slope rele. Catat hasilnya
6. Hitung arus differential(Id) dan arus restraint(IR). Dapatkan presentase slope rele.
Tabel 2.3 Hasil Pengujian karakteristik slope 87G, 87T, dan 87GT
87G 87T 87GT
I2+I1 I2+I1 I2+I1
I1 I2 Id(I2-I1) I R( 2
) I2 Id(I2-I1) I R( 2
) I2 Id(I2-I1) IR( 2
)
2.5 Analisa
Dari hasil pengujian diatas didapatkan presentase error hasil pengujian untuk arus pickup,
slope, dan waktu kerja rele
Tabel 2.4 Presentase error hasil pengujian dengan nilai standar rele
Rele Setting Slope Slope Pickup Pickup Pickup Waktu Waktu Waktu
Slope Aktual
Error Setting uji (A) Error Setting Uji (s) Error
(%) (%)
(A) (s)
87G 10 11,61 11,6% 0,48 0,469 2,3% 0,02 0,0228 14%
87T 20 21,58 7,9% 1,5 1,531 2,07% 0,05 0,058 16%
87GT 25 22,10 11.6% 1,25 1,272 1,07% 0,05 0,0484 3,2%
Berdasarkan hasil pengujian rele 87G, arus pickup dan delay time sesuai dengan nilai
setting yang ditetapkan dengan nilai error tertentu. Nilai arus pickup adalah sebesar 0,469 A,
dengan presentase error sebesar 2,3%. Waktu kerja rele tercepat adalah sebesar 0,0228
sekon, dengan error 14% dari waktu 1 cycle. Arus pickup pada 87T sudah sesuai setting yaitu
0,3In(1,5 A), dengan presentase error sebesar 2,07%. Waktu kerja pada arus pickup sudah
sesuai karakteristik waktu pada adalah 0,058 sekon. Berdasarkan data commisioning, waktu
kerja dengan 1 cycle atau 0,02 sekon dapat diperoleh dengan pengujian diatas 3,5 In.
Berdasarkan hasil pengujian dengan arus 3,5 In didapatkan waktu 0,0254 sekon. Pada 87GT
arus pickup dan waktu kerja rele sudah mendekati nilai settingnya dengan error yang kecil.
Untuk mengetahui karakteristik dari rele yang diuji maka dari data hasil pengujian
digambarkan kurva slope yang didapatkan dari perhitungan arus differential (ID) dan arus
restraint (IR). Batas deviasi slope dari referensi yang diijinkan adalah 20%. Dari hasil
perhitungan, slope error ketiga rele berada batas batas yang wajar.
Untuk mengetahui apakah koordinasi antara 87T dan 87GT sudah benar, maka perlu
dilakukan perhitungan berdasarkan karakteristik slope rele dan konfigurasi CT dan ACT yang
ada dalam sistem(lampiran 2.3). Dalam penulisan ini, diambil kasus sisi LV trafo mengalami
gangguan internal kecil sehingga terjadi arus diferential yang menyebabkan 87T akan trip.
Pada kondisi ini arus differential yang terjadi pada rele 87T adalah sebesar 2,189 A, yang
menyebabkan perbedaan arus di 87GT sebesar 1,615A. Pada kondisi ini rele 87GT belum trip
karena arus differential yang dibutuhkan berdasarkan karakteristik rele adalah sebesar
1,655A.
Tabel 2.5 Analisis pemeliharaan rele diferensial
2.6 Kesimpulan
Rele 87G, 87T dan 87GT dapat beroperasi sesuai dengan pickup dan karakteristik
yang telah ditentukan. Setting slope pada ketiga rele sudah sesuai dan berada pada batas
toleransi yang diijinkan. Berdasarkan analisis perhitungan dengan konfigurasi CT dan ACT
yang digunakan serta setting rele, maka koordinasi rele 87G, 87T dan 87GT sudah benar.
2.7 Saran
Pengujian dragging dengan menggunakan DRTS sebaiknya tidak gunakan secara terus
menerus agar coil yang berada di dalam tidak overheat, yang mana menjadi penyebab
bertambahnya presentase error dari hasil uji
CT dan ACT sebaiknya diinspeki tahanan isolasinya dan diuji untuk mengetahui besarnya
presentase error perbandingan ratio arus dan karakteristik saturasi.
Sebaiknya rele 87GT elektromekanik diganti dengan rele digital karena memiliki akurasi
yang baik dan tak memerlukan perawatan berkala.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Sertifikat Uji Pengukuran Clearance Seal ring
Seal Ring
Lampiran 1.3 Piping and Line diagram Hydrogen Shaft Seal GTG 1.2 Muara Karang
4
ID(I2-I1)
87G
3 87T
87GT
2
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
IR(I1+I2/2)
1 0 0,480,48 8 5 0,850,48
(87G) Slope 1 : = = 0% slope 2 : = = 11,61%
1 0 1,240,24 8 5 8,4255,24
1 0 1,7781,536 8 6 6,1933,793
(87T) Slope 1 : = = 21,58% slope 2 : = = 75%
1 0 1,8890,768 8 6 11,0977,897
5 0 2,4951,252 8 5 5,2133,045
(87GT) Slope 1 : = = 22,1% slope 2 : = = 85,28%
5 0 6,2480,626 8 5 10,0677,525
Kondisi Normal
YNd1
7028,6 A 7028,6 A 538,9 A
3,514 A 3,516 A
87
GT
Diketahui :
Arus nominal (nameplate) : 7129 A
140 000
Arus nominal perhitungan : = 7028,6 A
3 11.5
5
Arus nominal 87GT sisi netral : 7129 = 3,564 A
10000
5
Arus nominal 87T sisi LV : 7028,6 = 4,775
8000
Ditanya :
Arus Id saat I1 (87T) 4,775A
Arus Id saat I1 (87GT) 3,514 A
Arus Id saat 87T trip
Perbadingan Id 87GT perhitungan slope dengan Id 87GT saat 87T trip
Perhitungan :
Dalam kasus ini Arus Id dibuat agar 87T mulai trip pada saat arus di LV trafo nominal. Dengan
arus nominal yang menuju rele 87T sebesar 4,775 A, maka didapatkan i = 2,189 A sehingga
aru HV yang sebenarnya adalah 291,72 A
87T
4,7754,045
I2 = 2 + 5,2894,045
= 2,586
Id = = 4,775 2,586 = ,
87GT
3,5142,461
I2 = 1 + = 1,859
3,6862,461
Id = = 3,514 1,859 = ,
Saat 87T trip dengan Id = 2,189 A, arus yang mengalir ke 87GT dari sisi gangguan adalah
sebesar 1,899A sehingga didapatkan Id = 1,615 A
Kesimpulan
Saat 87T trip dengan Id = 2,189 A, arus differential yg terbaca pada rele 87GT adalah Id
=1,615A. Sehingga 87GT belum trip karena arus differential yang dibutuhkan untuk trip
berdasarkan karakteristik rele adalah Id =1,655 A
Perbedaan arus differential trip antara 87T dan 87GT terlalu sempit. Ada baiknya arus pickup
pada rele 87GT dinaikkan sesuai data commisioning awal, agar 87T trip terlebih dahulu
apabila terjadi gangguan di trafo
Setting :
- Pick-up : 0.48 A
- Delay : 1 Cycle
- Procent slope : 10%
- Phasa CT cont : 1
o
CT1 (0 ) 0 1 2 3 4 5 6
RECOMMENDATION ACCEPTED/REWORK/REPLACE
(by Quality Control)
Measuring Tool: ISA DRTS 66
Signature
TERMINAL
Power : 13 & 14
Operating : 27
Restraint 1 : 23 Restraint 2 : 25 Restraint 3 : Restraint 4 :
Contact : 1&3
1.531 0.0672
R-S-T 1.49 0.072
1.544 0.058
2. Pengujian karakteristik
RECOMMENDATION ACCEPTED/REWORK/REPLACE
(by Quality Control)
Measuring Tool:
ISA DRTS 66
Signature
Date 6-Sep-16
TERMINAL
Power : 10
Operating : 5
Restraint 1 : 4 Restraint 2 : 6 Restraint 3 : Restraint 4 :
Contact : 1&2
1.272 0.0524
R-S-T 1.225 0.0484
1.252 0.0574
2. Pengujian karakteristik
RECOMMENDATION ACCEPTED/REWORK/REPLACE
(by Quality Control)
Measuring Tool:
ISA DRTS 66
Signature
Date 6-Sep-16
INSTRUKSI KERJA
( IK )
ASSEMBLY/DISASSEMBLY DAN PENGUKURAN SEAL RING
GENERATOR GT 1.1 & 1.2 UP Muara Karang
NOMOR DOKUMEN : IKR xxxxxxxx
TUJUAN
Memastikan seal ring dapat disassmbly/assembly dengan benar
RUANG LINGKUP
Melepas seal ring, cek kondisi seal ring, pengukuran inner diameter seal ring, mencatat hasil dalam form
uji, melaporkan hasil pengujian kepada QC.
ACUAN/DOKUMEN TERKAIT
- IPM-02.17.2 (Pengelolaan proses pemeliharaan Pembangkit)
- Commissioning book
- Manual book
TOOLS/PERALATAN KERJA
JUMLAH NAMA CATATAN
3 set Chainblock
METODE PENGUKURAN/PEMERIKSAAN/PARAMETER
METODE PARAMETER CATATAN
REFERENSI
ISO 9001:2008 PAS 55:2008 SMK3
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. PERSIAPAN
- Safety dan working permit telah tersedia.
- Melapor kepada operator bahwa akan melakukan pengujian relay
- Meminta kepada operator dan pihak K3 untuk memberi tagging dan safety line pada area kerja
- Pastikan micometer inside telah terkalibrasi
- Pastikan micrometer outside telah terkalibrasi
- Pastikan tenaga kerja yang dibutuhkan hadir.
- Pastikan seal housing sudah terlepas dari end shield
- Pastikan diameter poros di posisi seal ring sudah terukur
- Sebelum pekerjaan dilaksanakan wajib berdoa.
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI
No. Dokumen KR-17.2.4.LKP22
UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH BARAT
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit 28 Agustus 2014
2. PELAKSANAAN
INSTRUKSI KERJA
( IK )
PENGUJIAN RELAY DIFFERENSIAL GENERATOR
33
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI
No. Dokumen KR-17.2.4.LKP22
UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH BARAT
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit 28 Agustus 2014
Halaman
PENGUJIAN RELAY DIFERENSIAL GENERATOR (87G)
TUJUAN
Memastikan relay dapat bekerja sesuai dengan nilai setting
RUANG LINGKUP
Target tripping,Pengujian relay, mencatat hasil dalam form uji, melaporkan hasil pengujian kepada QC.
ACUAN/DOKUMEN TERKAIT
- IPM-02.17.2 (Pengelolaan proses pemeliharaan Pembangkit)
- Commissioning book
- Manual book
TOOLS/PERALATAN KERJA
JUMLAH NAMA CATATAN
15 ea Kabel Penghubung
Halaman
PENGUJIAN RELAY DIFERENSIAL GENERATOR (87G)
METODE PENGUKURAN/PEMERIKSAAN/PARAMETER
METODE PARAMETER CATATAN
REFERENSI
ISO 9001:2008 PAS 55:2008 SMK3
Halaman
PENGUJIAN RELAY DIFERENSIAL GENERATOR (87G)
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1.PERSIAPAN
- Safety dan working permit telah tersedia.
- Melapor kepada operator bahwa akan melakukan pengujian relay
- Meminta kepada operator dan pihak K3 untuk memberi tagging dan safety line pada area kerja
- Pastikan peralatan kerja telah siap digunakan panel beckwidth relay
- Pastikan material yang dibutuhkan sudah siap di lokasi pengujian.
- Pastikan tenaga kerja yang dibutuhkan hadir.
- Melepas target tripping arah relay 86G
- Dengan menggunakan komunikasi software aktifkan fungsi 87 phase differensial relay
- Disable semua fungsi status pada relay kecuali fungsi relay yang akan diuji
- Merangkai input test arus serperti gambar 6-5 arus input:configurasi C3 Manual book
- Sebelum pekerjaan dilaksanakan wajib berdoa.
2. PELAKSANAAN
Halaman
PENGUJIAN RELAY DIFERENSIAL GENERATOR (87G)
13. Turunkan perlahan input arus 1 (Ia) sampai fungsi status pada monitor laptop relay mati
14. Menekan tombol target reset sampai lampu indikator pada relay mati
3. TINDAKAN AKHIR
INSTRUKSI KERJA
( IK )
PENGUJIAN RELAY DIFFERENSIAL TRANSFORMATOR
38
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI
No. Dokumen KR-17.2.4.LKP22
UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH BARAT
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit 28 Agustus 2014
Halaman
PENGUJIAN RELAY DIFERENSIAL TRANSFORMATOR(87T)
TUJUAN
Memastikan relay dapat bekerja sesuai dengan nilai setting.
RUANG LINGKUP
Target tripping, mencatat hasil pengujian dalam form uji, melapokan hasil pengujian keada QC
ACUAN/DOKUMEN TERKAIT
- IPM-02.17.2 (Pengelolaan proses pemeliharaan Pembangkit)
- Manual book
- Commissioning book
TOOLS/PERALATAN KERJA
JUMLAH NAMA CATATAN
1 ea Kunci Pas 12 mm
1 ea Roll kabel 10 m
1 ea Kuas
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI
No. Dokumen KR-17.2.4.LKP22
UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH BARAT
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit 28 Agustus 2014
Halaman
PENGUJIAN RELAY DIFERENSIAL TRANSFORMATOR(87T)
1 ea Air Duster
2 ea Masker SNI
METODE PENGUKURAN/PEMERIKSAAN/PARAMETER
METODE PARAMETER CATATAN
REFERENSI
ISO 9001 : 2008 PAS 55 : 2008 SMK3
Halaman
PENGUJIAN RELAY DIFERENSIAL TRANSFORMATOR(87T)
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. PERSIAPAN
- Safety dan working permit telah tersedia
- Melapor kepada operator bahwa akan melakukan pengujian relay
- Meminta kepada operator dan pihak K3 untuk memberi tagging pada area kerja
- Pastikan peralatan kerja telah siap digunakan dilokasi pengujian
- Pastikan material yang dibutuhkan sudah siap dilokasi pengujian
- Pastikan tenaga kerja yang dibutuhkan hadir
- Sebelum pekerjaan dilaksanakan wajib berdoa
2. PELAKSANAAN
MELEPAS RELAY
1. Melepaskan baut pengencang kaca casing relay menggunakan obeng (-)
2. Melepas kaca casing relay
3. Menarik keluar relay dari panel.
MEMBERSIHKAN RELAY
1. Membersihkan soket penghubung antara relay dengan panel menggunakan karet penghapus, kuas
dan air duster.
2. Membersihkan terminal relay dengan karet penghapus dan air duster
3. Membersihkan body relay dengan kuas dan air duster.
4. Membersihkan kaca casing relay menggunakan majun dan air duster.
Halaman
PENGUJIAN RELAY DIFERENSIAL TRANSFORMATOR(87T)
Halaman
PENGUJIAN RELAY DIFERENSIAL TRANSFORMATOR(87T)
1. Mengulangi langkah kerja 4 - 8 pada pengujian Arus Pick Up dengan meng-inject arus I1 sebesar
1, 2, 3,4, dan 5 Ampere secara bertahap.
2. Mengulangi langkah kerja 1 - 4 pada pengujian waktu Pick Up untuk arus inject I2 sebesar arus
pick up ketika arus I1 di-inject 1, 2, 3, 4, dan 5 Ampere secara bertahap.
3. Membandingkan hasil perhitungan persentase karakteristik relay yang di-uji dengan nilai pada
manual book. Jika hasil pengujian tidak sesuai, segera melapor ke koordinator bidang dan QC.
Tindakan akhir
1. Melapor ke operator bahwa pengujianrelay telah selesai dilaksanakan.
2. Mengembalikan seluruh peralatan kerja ke tool bank.
3. Membuat laporan kerja, dan print out hasil pengujian kemudian serahkan kepada Quality Control.
Lampiran 3.4 IK pengujian Overall Relay Differential
INSTRUKSI KERJA
( IK )
PENGUJIAN RELAY DIFFERENSIAL OVERALL
44
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI
No. Dokumen KR-17.2.4.LKP22
UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH BARAT
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit 28 Agustus 2014
Halaman
PENGUJIAN RELAY DIFERENTIAL OVERALL(87GT)
TUJUAN
Memastikan relay dapat bekerja sesuai dengan nilai setting.
RUANG LINGKUP
Target tripping, mencatat hasil pengujian dalam form uji, melapokan hasil pengujian keada QC
ACUAN/DOKUMEN TERKAIT
- IPM-02.17.2 (Pengelolaan proses pemeliharaan Pembangkit)
- Manual book
- Commissioning book
TOOLS/PERALATAN KERJA
JUMLAH NAMA CATATAN
1 ea Kunci Pas 12 mm
1 ea Roll kabel 10 m
1 ea Kuas
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI
No. Dokumen KR-17.2.4.LKP22
UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH BARAT
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit 28 Agustus 2014
Halaman
PENGUJIAN RELAY DIFERENTIAL OVERALL(87GT)
1 ea Air Duster
2 ea Masker SNI
METODE PENGUKURAN/PEMERIKSAAN/PARAMETER
METODE PARAMETER CATATAN
REFERENSI
ISO 9001 : 2008 PAS 55 : 2008 SMK3
Halaman
PENGUJIAN RELAY DIFERENTIAL OVERALL(87GT)
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. PERSIAPAN
- Safety dan working permit telah tersedia
- Melapor kepada operator bahwa akan melakukan pengujian relay
- Meminta kepada operator dan pihak K3 untuk memberi tagging pada area kerja
- Pastikan peralatan kerja telah siap digunakan dilokasi pengujian
- Pastikan material yang dibutuhkan sudah siap dilokasi pengujian
- Pastikan tenaga kerja yang dibutuhkan hadir
- Sebelum pekerjaan dilaksanakan wajib berdoa
2. PELAKSANAAN
MELEPAS RELAY
1. Melepaskan baut pengencang kaca casing relay menggunakan obeng (-)
2. Melepas kaca casing relay
3. Menarik keluar relay dari panel.
MEMBERSIHKAN RELAY
5. Membersihkan soket penghubung antara relay dengan panel menggunakan karet penghapus, kuas
dan air duster.
6. Membersihkan terminal relay dengan karet penghapus dan air duster
7. Membersihkan body relay dengan kuas dan air duster.
8. Membersihkan kaca casing relay menggunakan majun dan air duster.
Kontak rele
Halaman
PENGUJIAN RELAY DIFERENTIAL OVERALL(87GT)
Halaman
PENGUJIAN RELAY DIFERENTIAL OVERALL(87GT)
2. Mengulangi langkah kerja 1 - 4 pada pengujian waktu Pick Up untuk arus inject I2 sebesar arus
pick up ketika arus I1 di-inject 1, 2, 3, 4, dan 5 Ampere secara bertahap.
3. Membandingkan hasil perhitungan persentase karakteristik relay yang di-uji dengan nilai pada
manual book. Jika hasil pengujian tidak sesuai, segera melapor ke koordinator bidang dan QC.
Tindakan akhir
4. Melapor ke operator bahwa pengujianrelay telah selesai dilaksanakan.
5. Mengembalikan seluruh peralatan kerja ke tool bank.
6. Membuat laporan kerja, dan print out hasil pengujian kemudian serahkan kepada Quality Control.