Anda di halaman 1dari 1

Harapan dari suatu kegiatan budidaya tanaman adalah diperolehnya produksi hasil

yang tinggi. Demikian pula halnya dalam budidaya komoditi Kedelai, dari pencapaian
produksi yang tinggi tersebut memiliki harapan adanya peningkatan pendapatan. Akan
tetapi, dalam prosesnya sering kali harapan tersebut sirna saat diketahui produksi yang
dihasilkan tidak sesuai harapan.
Salah satu faktor penyebab terjadinya produksi rendah bisa jadi karena lalai dalam
memelihara tanaman terutama kurangnya perhatian terhadap adanya gangguan
organisme pengganggu tanaman (OPT) baik berupa hama maupun penyakit termasuk
gulma.
Dalam budidaya tanaman, kegiatan pengendalian OPT wajib dilakukan karena
bagaimanapun benih/varietas disiapkan, pemupukan dilakukan, jika gangguan OPT nya
tidak dikendalikan berkonsekuensi terhadap penurunan hasil.
Pengendalian OPT dimaksud, adalah mengendalikan setiap OPT yang
mengganggu tanaman dengan pendekatan secara Pengendalian Hama Terpadu (PHT),
dimana pengendalian secara kimiawi merupakan alternative terakhir setelah cara
pengendalian lainnya (teknis, kultur teknis, mekanis, biologi/hayati) tidak efektif lagi,
dengan mempertimbangan batas ambang ekonomi dari setiap OPT yang mengganggu
tanaman.
Untuk mengetahui ambang ekonomi tersebut, dituntut pemahaman yang memadai
akan berbagai OPT tanaman jagung (Hama dan penyakit) dan jenis musuh alaminya
berikut besarnya tingkat dan gejala serangan melalui kegiatan pengamatan
Agroekosistem.
Inti dari kegiatan pengamatan agroekosistem adalah diperolehnya rekomendasi
perlu atau tidaknya gangguan OPT yang menyerang tanaman dikendalikan. Untuk
memperoleh rekomendasi yang tepat, maka dalam pembelajaran materi ini akan diawali
terlebih dahulu dengan penjelasan tentang konsepsi Pengendalian Hama Terpadu,
dilanjutkan pengenalan berbagai jenis hama dan penyakit utama tanaman kedelai serta
bagaimana melakukan proses pengamatan agroekosistem dengan baik dan
benardiakhiri dengan penjelasan beberapa teknik atau cara pengendaliannya.

Anda mungkin juga menyukai