Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KIMIA ANALISA DASAR

Dosen Pengampu: Akhmad Sabarudin, S.Si., M.Sc.,Dr.sc

Disusun oleh :
Firsta Luthfiani S. 165090200111018

Mohamad Rizal R. S. 165090200111021

Nuril Fadilla 165090200111024

Citra Dewi Kusuma W. 145090200111027

Alma Miranda 145090200111030

Dhimas Yudistira 145090200111033

Hissa Assellya K. 165090200111036

Deni Meliza Putri 165090201111001

Vania Devi Ariesta 165090201111004

Ratna Sumartin 165090201111007

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
Prosedur yang biasa di gunakan untuk menguji suatu zat yang tidak di ketahui,
pertama kali adalah membuat sampel yang di analisis dalam bentuk cairan (larutan).
Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan ion-ion yang mungkin ada. Kesulitan
yang lebih besar di jumpai pada saat mengidentifikasi berbagai konsentrasi dalam suatu
campuran untuk ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses
pengendapan, selanjutnya dilakukan pelarutan kembali endapan tersebut. Kemudian
dilakukan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang akan didefenisikan. Uji spesifik dilakukan
dengan menambahkan reagen (pereaksi) tertentu yang kan memberikan larutan atau endapan
bewarna yang merupakan karakteristik untuk ion-ion tertentu (Underwood,2011)

Dalam kimia analisis kuantitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion
(kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi selektif
adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis kation/anion tertentu.
Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka akan terlihat adanya perubahan-perubahan
kimia yang terjadi, misalnya terbentuk endapan, terjadinya perubahan warna, bau dan
timbulnya gas.Skema klarifikasi yang berikut ternyata telah berjalan dengan baik dalam
praktek. Skema ini bukanlah skema yang kaku, karena beberapa anion termasuk dalam lebih
dari satu sub golongan, lagi pula, tak mempunyai dasar teoritis. Pada hakekatnya, proses-
proses yang dipakai dapat dibagi ke dalam (A) proses yang melibatkan identifikasi produk-
produk yang mudah menguap, yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam, dan (B)
proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan. Kelas (A) dibagi lagi kedalam sub-
kelas (i) gas-gas yang dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer, dan (ii)
gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat.

Kelas (B) dibagi lagi kedalam sub-kelas (i) reaksi pengendapan, dan (ii) oksidasi dan
reduksi dalam larutan. Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer:
Karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida,
dan sianat. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Ini meliputi zat-zat dari
(i) plus zat yang berikut: fluorida, heksafluorsilikat, klorida, bromida, iodida, nitrat,
klorat(Bahaya), perklorat, permanganat (Bahaya), bromat, borat, heksasianoferat (II),
heksasianoferat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat.

Analisa kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi kimia seperti
reaksi asam basa, reduksi oksidasi, dan pengendapan. Kesetimbangan kimia dapat bergeser
pada arah pembentukan hasil reaksi dengan menambahkan lebih banyak pereaksi atau
menghilangkan salah satu hasil reaksi.

Banyak reaksi yang menghasilkan endapan dan berperan penting dalam analisa
kualitatif. Endapan tersebut dapat membentuk kristal, koloid dengan warna yang berbeda
beda.Endapan dapat terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang
bersangkutan.Kelarutan endapan adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya.
Kelarutan bergantung pada tekanan, suhu, konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut.Umumnya
kelarutan endapan berkurang dengan adanya ion sekutu yang berlebih dan dalam prakteknya
ini dilakukan degan memberikan konsentrasi pereaksi yang berlebih. Tetapi penambahan
beberapa senyawa dapat memberikan efek sebaliknya yaitu dapat meningkatkan kelarutan
endapan. Hal ini terjadi karena adanya pembentukan ion kompleks yang dapat larut dengan
ion sekutu tersebut.
I. Penggolongan Anion
A. Anion Kelas A

Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap yang diperoleh dari
hasil reaksi dengan asam-asam.

a) Anion Kelas A
1. Reaksi menghasilkan gas yang berasal dari hasil reaksi dengan asam klorida encer
atau asam sulfat encer: karbonat, hidrogen karbonat(bikarbonat), sulfit, tiosulfat,
sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat.
2. Reaksi menghasilkan gas atau uap asam dari hasil reaksi dengan asam sulfat pekat:
(semua anion pada sub golongan 1), fluorida, heksafluorosilikat, klorida,
bromida,iodida, nitrat, klorat,perklorat, permanganat, bromat, borat,
heksasianoferat(II), heksasianoferat(III), tiosianat, format, asetat, oksalat,tartrat, dan
sitrat.

B. Anion Kelas B:

Proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.

b) Anion Kelas B
1. Reaksi Pengendapan: sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit,
kromat, dikromat,silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoat dan suksinat.
2. Oksidasi dan reduksi larutan: manganat, permanganat, kromat dan dikromat Ion
Karbonat(CO32- )
3. Kelarutan semua karbonat normal kecuali karbonat dari alkali dan amonium tak larut
dalam air.
4. Karbonat alkali dapat larut di dalam air karena pendidihan.
5. Jika ditambahkan asam klorida encer menghasilkan gas karbondioksida yang dapat
diidentifikasi dengan mengalirkan pada air kapur atau perak nitrat Ion Bikarbonat
(HCO3- )
6. Kebanyakan reaksi bikarbonat hampir sama dengan reaksi karbonat.
7. Reaksi dengan larutan merkurium(II) dapat digunakan untuk membedakan antara ion
karbonat dan bikarbonat.
8. Ion bikarbonat jika direaksikan dengan merkurium(II) tidak terbentuk endapan
sedangkan reaksi dengan ion karbonat dapat membentuk endapan coklat.

C. Ion Sulfit & Hidrogen sulfit


1. Kelarutan, hanya sulfit dari logam alkali dan amonium larut dalam air, sulfit dari
logam lainnya larut sangat sedikit atau tidak larut.
2. Hidrogen sulfit dari logam alkali larut dalam air, hidrogen sulfit dari alkali tanah
hanya dikenal dalam larutan.
3. Sulfit dengan HCl encer dapat memberikan gas belerang dioksida yang dapat
diidentifikasi dengan mengalirkan gas tersebut pada larutan dikromat atau barium
klorida akan menghasilkan bau yang menyengat.

D. Ion Sulfida
1. Kelarutan sulfida asam, sulfida normal dan polisulfida dari logam-logam alkali larut
dalam air.
2. Sulfida normal dari kebanyakan logam lain tidak larut, sulfida alkali tanah larut sangat
sedikit, tetapi berangsur-angsur berubah karena kontak dengan air menjadi hidrogen
sulfida yang larut.
3. Sulfida jika ditambahkan as. Klorida atau as.sulfat encer menghasilkan gas H2S.

E. Ion Nitrit(NO2- ) dan Nitrat(NO3- )


1. Kelarutan perak nitrit larut sangat sedikit dalam air.
2. Semua nitrit lainnya larut dalam air.
3. Perak nitrit hanya larut sebagian
4. Hampir semua nitrat larut dalam air

F. Ion Sianida(CN- )
1. Hanya sedikit sianida dari logam-logam alkali dan alkali tanah yang larut dalam air.
2. Larutan ini bereaksi basa karena oleh hidrolisis
3. Merkuri sianida larut dalam air tetapi merupakan elektrolit lemah. Sianida dengan as.
Klorida encer dapat memberikan gas HCN yang dapat dideteksi dengan feriklorida
dan HCl membentuk kompleks [Fe(CN)6 ]3-

G. Sulfat (SO42- ) dan Peroksodisulfat S2O82-


1. Garam sulfat pada umumnya larut dalam air kecuali barium dan stronsium
2. Kadmium dan merkuri(II) sulfat sedikit larut
3. Peroksodisulfat yang larut dalam air adalah natrium, kalium, amonium dan barium

H. Klorida, bromida dan iodida


1. Semua klorida larut dalam air
2. Beberapa klorida yang tidak larut adalah Hg(I), Ag dan Pb
3. Hampir semua bromida larut dalam air, beberapa bromida yang tidak larut adalah
Hg(I), Ag, Cu(I) dan Pb
4. Hampir semua iodida larut dalam air kecuali Hg(I), Ag, Cu(I) dan Pb

Ada beberapaAnion yang diperiksa melalui pemeriksaan pendahuluan, yaitu ion-ion :


Sulfida, Karbonat, Asetat dan Borat.

Sedangkan penggolongan anion berdasarkan sifat-sifat reaksinya adalah :


1. Ion Pereduksi (Reducing Agents)
Asamkan 2ml larutan Ekstrak Soda dengan H2SO4 1M dan tambhkan 1ml larutan
H2SO4 1M kemudian tambahkan 0,5ml larutan KMnO4 0,02N. Apabila warna larutan
terjadi pucat atau hilang menandakan adanya ion-ion pereduksi yaitu : Sulfit, Tiosulfat,
Sulfida, Nitrit, Sianida, Tiosianida, Bromida, Iodida, Arsenat, [Ferosianida (besi (II)
sianida]. Apabila pemucatan atau hilangnya warna larutan setelah dipanaskan, maka
larutan mengandung : ion Oxsalat, Format dan Tartrat.

2. Ion Pengoksid (Oxidising Agent)


a. Kepada 2ml larutan Ekstrak Soda tambahkan 1ml HCL pekat dan 2ml larutan jenuh
MnCl2, 4H2O. warna coklat atau hitam menandakan adanya ion-ion pengoksid
seperti : Nitrat, Nitrit, Besi (II) Sianida, Kromat, Bromat, Iodat, Chromat dan
Permanganat.
b. Kepada 1ml larutan Ekstrak Soda tambahkan larutan dipenilamin dan 3 tetes Asam
Sulfat pekat, terjadi warna biru tua, menandakan adanya ion pengoksida.

Penggolongan ini hanya berguna pada pemeriksaan pendahuluan.

II. Uji Identifikasi Anion


1. Ion Klorida (Cl -)

a. 1 ml larutan ekstrak soda diasamkan dengan HNO3 6M kemudian


tambahkan larutan AgNO3 0,1 M terjadi endapan putih yang larut dalam
NH4 carbonat, yang kalau diasamkan dengan HNO3 2M terjadi endapan
putih.
b. Larutan ekstrak soda ditambahkan KMnO4 dan H2SO4 pekat, terbentuk gas
Cl2 yang dapat membirukan kertas kanji KI.
2. Ion Bromida (Br -)
a. 1 ml larutan ekstrak soda diasamkan dengan HNO3 6M kemudian
diteteskan larutan AgNO3 0,1M terjadi endapan kuning yang tidak larut
dalam larutan Amonium karbonat.
b. 1 ml larutan ekstrak soda ditambahkan 1 sampai 2 ml CHCl3 dan 3 tetes
larutan KMnO3 dan 3 tetes H2SO4 pekat, kocok. Kelebihan KMnO4 dapat
dihilangka dengan H2O2 3 %, terbentuk warna merah coklat pada lapisan
CHCl3.
3. Ion Iodida (I -)
a. 1 ml larutan ekstrak soda diasamlakan dengan HNO3 6M lalu beberapa
tetes AgNO3 terjadi endapan kuning yang tidak larut dalam endapan
amnium karbonat.
b. 1 ml larutan ekstrak soda ditambahkan FeCl3 dan H2SO4 pekat, kemudian
tambahkan CHCl3, lapisan organik terjadi warna ungu.
4. Ion Florida (F -)
a. 1 ml larutan ekstrak soda ditambahkan SiO2 dan H2SO4 pekat, panaskan ,
terbentuk gelembung yang dapat mengts gelas.
b. 1 m larutan ekstrak soda diberi 1 tetes pereaksi CaCl2, panaskan hingga
mendidih, tambakan setetes pereaksi Ammonium Oksalat. Endapan
disaring dengan kertas saring bebas abu, pijarkan sampai oksalat terurai.
Tambahkan HCl pekat lalu teteskan pada kertas Zirkon Alizarin, terbentuk
noda kuning.
5. Ion Nitrit (NO2 -)
a. Setetes larutan ekstrak soda ditambahkan sampai asam H2SO4 1M,
ditambahkan butiran tiourea, kemudian setetes HCl 2M dan setetes larutan
FeCl3, terbentuk warna merah darah.
b. Setetes larutan ekstrak soda tambahkan antipirin serbuk lalu diasamkan
dengan Asam Sulfat 1M terbentuk warna hijau.
6. Ion Nitrat (NO3 -)
a. Kalau ada ion Nitrit dan ion CNS, harus dihilangkan dahulu (mengapa
demikian?). ion Nitrit dihilangkan dengan cara : sedikit larutan ekstrak
soda diasamkan dengan HCl 2M, kemudian tambahkan urea padat, lalu
dipanaskan sampai gas habis keluar. Ion CNS dapat dihilangkan denga
penambahan larutan Ag2SO4 0,1M kemudian disaring, endapan dibuang
dan filtrat diperiksa terhadap Nitrat.

b. Test Cincin Coklat (TCC). Larutan yang telah bebas nitrat ditambahkan
H2SO4 2M sampai suasana asam, lalu ditambahkan gram Mehr [
Fe(NH4)SO4 ], yang baru dilarutkan dalam air. Melalui dinding tabung
reaksi, alirkan H2SO4 pekat. Bila pada perbatasan larutan asam sulfat
terbentuk suatu cincin, maka menandakan adanya ion Nitrat (NO3 -).
c. 1 ml larutan ekstrak soda direduksi dengan Zn + HCL 6M, lalu tambahkan
antipirin, terjadi warna hijau.
d. Uapkan larutan ekstrak soda samapai kering lalu tamabahkan serbuk
difenilamin dan 2 atau 3 tetes H2SO4 pekat, terbentuk warna biru segar.

7. Ion Sulfat (SO4 -)


a. Larutan ekstrak soda diasamakn dengan HCl 2M, kemudian teteskan air
brom sampai warna larutan kuning, tambahkan larutan BaCl2, terbentuk
endapan putih yang sukar larut dalam air raja.
8. Ion Sulfit (SO3 -)
a. Larutan ekstrak soda diasamakn dengan HCl 2M, kemudian teteskan air
brom sampai warna larutan kuning, tambahkan larutan BaCl2, terbentuk
endapan putih dari BaSO4.

9. Ion Tiosulfat (S2O3 -)


a. Larutan ekstrak soda diasamakn dengan HCl 2M, tambahkan larutan BaCl2
terbentuk endapan dari Barium Tiosulfat.
b. Larutan ekstrak soda ditambahkan larutan PbAc, terbentuk suspensi Pb
Tiosulfat, jika suspensi ini dapanaskan terjadi endapan hitam PbS.
c. Kepada Larutan ekstrak soda ditambahkan larutan Amonium Molibdat,
kemudian melalui dinding tabung teteskan Asam Sulfat perlahan-lahan,
dipermukaan larutan dengan asam sulfat terbentuk cincin biru (TCB).
10. Ion Sulfida (S-)
a. Diperiksa dari pemeriksaan terdahulu.
b. Larutan ekstrak soda ditambahkan setetes larutan Na Natroprusida, alu
tambahkan larutan NH4OH 6M, terbentuk warna ungu merah.
11. Ion Karbonat (CO3 -)
Diperiksa melaui pemeriksaaan pendahulun

12. Ion Oxalat (C2O4 -)


a. 4 tetes larutan Ekstrak Soda disimpan diatas kaca objek lalu ditambahkan
HCl encer, lalu tambahkan larutan CaCL2, terbentuk kristal amplop.
b. Larutan Ekstrak Soda diasamkan dengan H2SO4 2M lau tambahkan
KMnO4, panaskan warna ungu hilang.
13. Ion Fosfat (PO4 -)
a. Larutan Ekstrak Soda Diasamkan dengan HNO3 2M, tambahkan larutan
Ampnium Molibdat, kemudian panaskan, terbentuk endapan kuning.
b. Larutan Ekstrak Soda ditambahkan larutan magnesium mextura, terbentuk
endapan putih.
14. Ion Tiosulfat (CNS -)
Larutan Ekstrak Soda diasamkan dengan HCl 2M, kemudian tambahkan
larutan FeCl3, terbentuk warna merah daging.

15. Ion Asetat (CH3COO -)


Diperiksa pada reaksi pendahulu.

16. Ion Kromat (CrO4 -)


Larutan Ekstrak Soda diasamkan dengan HAc 6M, lalu tambahkan larutan
Pb Asetat, terbentuk endapan kuning dari PbCrO4.

17. Ion Bikromat (Cr2O7 -)


Larutan Ekstrak Soda berwarna merah jingga, yang jika diteteskan AgNO 3
terbentuk endapan kuning merah.

18. Ion Permanganat (MnO4 -)


Larutan akan berwarna ungu (khas), yang jika ditambahkan KBr, lalu
diasamkan dengan H2SO4 6M lalu kocok dengan CHCl3, lapisan organik
berwarna merah coklat.

19. Ion Clorat (ClO3 -)


a. Larutan Ekstrak Soda diasamkan dengan HNO3 6M, lalu teteskan AgNO3
dan Formalin, kemudian dipanaskan, terbentuk endapan putih dari AgCl.
b. Larutan Ekstrak Soda ditambahkan larutan metilen biru, terbentuk endapan
merah muda.
20. Ion Bromat (BrO3 -)
a. Larutan Ekstrak Soda diasamkan dengan HCl, lalu tambahkan KBr padat
kemudian tambahkan CHCl3, terbentuk warna merah coklat pada lapisan
organik.
b. Pada larutan Ekstrak Soda ditambahkan larutan metil jingga, terjadi
pemucatan warna larutan sampai hilang.
21. Ion Besi (II) sianida [Fe(CN)6 -4]
Setetes larutan Ekstrak Soda ditambahkan setetes larutan FeCl3 terjadi
endapan putih.

22. Ion Besi (III) sianida [Fe(CN)6 -3]


Larutan Ekstrak Soda ditambahkan FeCl3 terbentuk warna biru berlin.

III. Reaksi-reaksi Uji Identifikasi Anion


1. Identifikasi ion klorin (Cl-)
+
() + () ()

() + 23 () (3 )2 () + ()
2. Identifikasi ion bromin (Br-)

2 () + 2() 2() + 2 ()
3. Identifikasi ion iodin (I-)

2 () + 2() 2() + 2 ()
4. Identifikasi ion sulfat (SO42-)
2+
() + 4 2
()
4 ()
5. Identifikasi ion sulfit (SO32-)
+
2() + 3 2
()
2 () + 2 ()
2 7 2
()
+
+ 32 () + 2() 3+
2() + 34 2
()
+ 2 ()
6. Identifikasi ion nitrat (NO3-)
2+ 2+
() + () ()
7. Identifikasi ion sulfida (S2-)
+ 2
2() + () 2 ()
2+ +
2 () + () () + 2()
8. Identifikasi ion fosfat (PO43-)
2+
() + 4 () + 4 3 ()

4 () + ()
9. Identifikasi ion karbonat (CO32-)
+
2() + 3 2()
2 () + 2 ()
2+
2 () + () + 2() 3 () + 2 ()

IV. Contoh Soal Anion


1. Campuran garam Natrium mungkin dapat mengandung satu atau lebih anion. Semua
garam mudah larut dalam air dingin. Bila perak nitrat ditambahkan ke larutan ekstrak
soda yang telah ditambahkan HNO3, terbentuk endapan. Anion apa yang mungkin
terkandung dalam garam tersebut? Mengapa perlu ditambahkan HNO3?
Jawab:
Anion yang terkandung dalam garam tersebut adalah Cl- . Larutan AgNO3 digunakan
untuk mengidentifikasi anion Cl-. Apabila ada anion Cl- dalam larutan sampel, maka
akan terbentuk endapan AgCl setelah penambahan larutan AgNO3. Dalam identifikasi
anion Cl- ini sebelumnya diasamkan dengan asam nitrat berlebih terlebih dahulu untuk
mencegah terjadinya endapan AgOH.
2. Ekstrak Soda dari sampel diasamkan secukupnya hingga benas CO2 , lalu ekstrak soda
direaksikan dengan permanganat,asam nitrat dan kloroform. Ketika ditambah
kloroform,akan terjadi perubahan berwarna coklat. Artinya sampel diatas mengandung
anion ?
Jawab:
Br- (Bromida)
3. Diambil 1 mL sampel lalu ditambahkan 2 mL asam sulfat pekat. Ditambahkan
beberapa tetes ferosulfat melalui dinding tabung perlahan-lahan dan terbentuk cincin
coklat, maka anion apa yang terkandung di dalamnya?
Jawab:
Nitrat
4. Bagaimana uji anion pada NO3-? Dan tuliskan reaksinya!
Jawab:
Ambil 1 ml sampel, tambahkan 2 ml asam sulfat pekat. Miringkan tabung uji sehingga
membentuk sudut 30C, kemudian tambahkan beberapa tetes ferosulfat melalui
dinding tabung perlahan-lahan. Jika terbentuk cincin coklat maka nitrat ada.
Reaksi yang terbentuk :
NO2- NO3-
5. Bagaimanakah reaksi suatu larutan yang mengandung sulfat jika ditambahkan reagen
Ba2+?
Jawab:
Larutan akan menghasilkan endapan putih yaitu BaSO4
Reaksi yang terjadi : SO42- + Ba2+ BaSO4

6. Bagaimana cara mengidentifikasi asetat (C2H6O2-) dalam suatu sampel ?

Jawab:

Ion asetat mungkin terdeteksi dalam test pendahuluan, dimana dengan penambahan
H2SO4 akan dihasilkan larutan yang baunya seperti cuka. Jika masih ragu akan adanya
asetat, tambahkan 6 M HNO3 ke dalam 1 mL sampel dan buatlah larutan bersifat basa
. tambahkan 1 tets 1 M BaCl2. Jika endapan terbentuk, tambahkan 1 mL BaCl2. Aduk,
sentrifius dan dekantasi larutan kedalam tabung reaksi, buang padatan. Larutan
ditambahkan 0,1 M KI3 hingga campuran hampir berwarna kuat. Kemudian
tambahkan 2 tetes 6 M NH3 dan 0,5 mL 0,1 M La(NO3)3 dan diaduk, letakkan tabung
reaksi didalam penangas air. Jika sampel mengandung asetat, cairan gelatin orange
berangsur-angsur akan gelap selama beberapa menit, sehingga akhirnya diperoleh
warn hijau-kebiruan sampai hitam.

Reaksi khas terhadap ion asetat

1. Asam sulfat
Jika asetat dipanaskan bersama asam sulfat, asam asetat akan menguap dan
dapat dideteksi dengan bau cukanya
C2H2O2- + H+ HC2H2O2
2. Panas
Jika asetat padat dipanaskan akan menggelapkan atau gosong dan memberikan
uap dengan bau yang khas
3. Lantanum Nitrat
Reagen ini bereaksi dengan larutan asetat dan hadirnya ion I3-. Iodium diserap
oleh endapan larutan asetat dan memberikan warna biru. Sulfat dan fosfat
mengganggu test ini.

7. Bagaimana cara untuk melakukan identifikasi terhadap ion kromat ?

Jawab:
Keberadaan ion kromat (CrO42-) didalam sampel ditunjukkan oleh terdapatnya larutan
berwarna kuning dalam suasana basa. Penambahan asam kedalam larutan akan
mengubah CrO42- berwarna kuning menjadi Cr2O72- berwarna orange.pengujian
terhadap keberadaan kromat (CrO42-) dilakukan dengan cara penambahan larutan
barium kromat (BaCrO4) berwarna kuning.

CrO42- + Ba2+ BaCrO4

Daftar Pustaka

A.L, Underwood.2011. Analisis kimia kualitatif. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai