Email : rury.nur@gmail.com
Abstrak
Menyadari tren pembelian kapal feri bekas dari luar negeri untuk dioperasikan di Indonesia dengan
mengabaikan aspek stabilitas kapal ketika memodifikasi dan pemindahan operasi kapal ke rute pelayaran baru
yang hanya mementingkan masalah bisnis menjadi hal sangat penting dipertimbangkan sebagai salahsatu
penyebab kecelakaan kapal tenggelam. Salah satu hal yang mempengaruhi stabilitas kapal adalah pengaruh
ketinggian gelombang yang ada dilautan. Oleh karena itu penting dilakukannya analisa stabilitas kapal terhadap
ketinggian gelombang mengacu pada persyaratan International Maritime Organization (IMO). Hasil analisis
menunjukan semakin tinggi ketinggian gelombang yang diberikan terhadap suatu kapal maka kapal pun akan
merespon dengan semakin tingginya besaran maksimum lengan penegak dengan berupaya mempertahankan
sudut maksimum lengan penegak berada untuk mendekati posisi stabil. Kriteria stabilitas berdasarkan
perhitungan stabilitas yang mengacu pada IMO A.749 (18) menyatakan bahwa ada satu poin yang tidak
memenuhi standar persyaratan yaitu sudut maksimum lengan penegak yang kurang dari 25. Selebihnya kapal
ini memenuhi standarisasi stabilitas yang telah ditetapkan oleh IMO, baik itu kriteria tambahan untuk kapal
penumpang. Faktor kenyamanan pun tak luput diperhatikan dimana rolling period kapal ini tidak memenuhi
batas minimum kenyamanan kapal penumpang yaitu 8 second.
Abstract
Aware of trends in the purchase of former ferry from abroad to operate in Indonesia by ignoring aspects
of the ships stability when modifying and operating the ship transfer to the new route which is only concerned
with the bussiness aspects become very important things considered as one of the main causes of the accident
the ship sank. One of the things that affect the stability of the ship is the influence of the waveheight in the
ocean. Therefore it is important to do ship stability analysis of waveheight refers to the requirements of the
International Maritime Organization (IMO). Results of analysis showed the higher height of waves given to a
ship, then the ship will respond by increasing the maximum magnitude of the enforcement arm strives to
maintain the maximum angle it to approach the enforcement arm is stable. Stability criterion based on
calculation of calculation of stability which refers to IMO A.749 (18) states that there is one point that does not
meet the standard requirements of enforcement arm of the maximum angle of less than 25. This meets the
standars of the rest of the ships stability set by the IMO, whether additional criteria for passanger ships. The
comfort factor is not escaped note where the rolling period this ship does not meet minimum passenger ships
convenience limit that is 8 second.
dengan kondisi kapal yang penuh dengan muatan 5.00 1.30 1.3
penumpang dan kendaraan serta kondisi water Propeller 3 1 2.630 2.630
0 0 00
ballast yang kosong (full payload). Berikut ini
adalah perhitungan loadcase stabilitas kapal. 5.00 3.90 1.3
Propeller 4 1 2.630 2.630
0 0 00
Copy of
25.98 86.1 0.00 4.9
upper 0.001 0.026
8 24 0 32 FORE
Bowcone 67.48 67.48 82.4 0.00 4.5
PEAK 100% 0.081 0.081
3 3 20 0 35
TANK
612.0 612.0 42.1 0.00 2.7
Hull Steel 1
22 22 50 0 50
102.7 100.2 67.4 0.00 0.0
NO 1 0% 0.000 0.000
18 13 48 0 01
BALLAST
NO 2 FRESH
112.5 109.8 60.7 0.00 0.0 68.78 68.78 68.78 68.78 44.2 2.95 1.1
BALLAST 0% 0.000 0.000 WATER 100%
66 21 70 0 01 2 2 2 2 35 0 00
TANK TANK
NO 3 - NO 1
63.35 61.81 55.1 0.0 392.3 392.3 68.9 0.00 3.5
BALLAST 0% 0.000 0.000 0.78 VOID 100% 0.471 0.471
6 1 04 01 99 99 55 0 66
TANK 7 TANK
NO 3 NO 2
63.35 61.81 55.1 0.78 0.0 402.0 402.0 61.6 0.00 3.3
BALLAST 0% 0.000 0.000 VOID 100% 0.482 0.482
6 1 04 7 01 05 05 89 0 74
TANK TANK
NO 4 - NO 3
71.88 70.13 47.0 0.0 380.3 380.3 55.5 0.00 3.3
BALLAST 0% 0.000 0.000 1.99 VOID 100% 0.456 0.456
8 5 87 01 80 80 84 0 74
TANK 6 TANK
NO 4 NO 4
71.88 70.13 47.0 1.99 0.0 381.3 381.3 49.8 0.00 3.3
BALLAST 0% 0.000 0.000 VOID 100% 0.458 0.458
8 5 87 6 01 12 12 11 0 99
TANK TANK
NO 6
148.3 144.7 12.0 2.68 1.4
BALLAST 0% 0.000 0.000
32 14 64 6 85
TANK
NO 1 - Analisa Stabilitas
42.09 42.09 44.57 44.57 37.9 1.1
FUEL OIL 100% 4.15
5 5 8 8 30 02
TANK 1
Dalam menentukan kualitas stabilitas suatu
NO 1
57.73 57.73 61.13 61.13 37.9 0.00 1.1
kapal hal yang paling berpengaruh adalah besarnya
FUEL OIL 100%
TANK
0 0 6 6 02 0 02 gaya yang bekerja untuk mengembalikan kapal
(lengan momen penegak GZ) pada beberapa sudut
NO 1
FUEL OIL 100%
42.09 42.09 44.57 44.57 37.9 4.15 1.1 kemiringan yang diberikan, dengan mengetahui
5 5 8 8 30 1 02
TANK luasan area dibawah kurva GZ.
NO 2 -
Sebagai persyaratan yang wajib, tentunya
38.82 38.82 41.11 41.11 22.2 1.1
FUEL OIL 100%
3 3 3 3 32
5.37
31 stabilitas kapal harus mengacu pada standar yang
TANK (P) 0
telah ditetapkan oleh International Maritime
NO 2
38.82 38.82 41.11 41.11 22.2 5.37 1.1
Organization (IMO). Jadi proses analisa stabilitas
FUEL OIL 100%
TANK (S)
3 3 3 3 32 0 31 yang dilakukan harus berdasarkan dengan standar
IMO (International Maritime Organization) Code
FUEL OIL
TANK 100%
15.16 15.16 16.05 16.05 29.0 0.00 1.1 A.749(18) Ch 3 - Design criteria applicable to all
1 1 5 5 50 0 09
SERVICE ships yang mensyaratkan ketentuan-ketentuan
LUBRICA sebagai berikut:
14.79 14.79 16.08 16.08 31.3 0.00 1.1
TING OIL 100%
6 6 3 3 50 0 07 1. Section A.749 (18), Chapter 3.1.2.1:
STORAGE
a. Luasan pada daerah dibawah
BILGE
100%
14.74 14.74 16.02 16.02 26.7 0.00 1.1 kurva GZ pada sudut oleng 0 -
OIL TANK 4 4 7 7 50 0 11
30 (deg) tidak boleh kurang atau
COF 10.55 10.55 10.55 10.55 41.2
-
1.1 sama dengan 3,151 m.deg,
100% 3.00
TANK 8 8 8 8 00
0
00 b. Luasan pada daerah dibawah
kurva GZ pada sudut oleng 0 -
COF 10.55 10.55 10.55 10.55 41.2 3.00 1.1
TANK
100%
8 8 8 8 00 0 00 40 (deg) tidak boleh kurang atau
sama dengan 5,157 m.deg,
68.78 68.78 68.78 68.78 44.2 1.1
FRESH 100%
2 2 2 2 35 - 00 c. Luasan pada daerah dibawah
WATER 2.95
kurva GZ pada sudut oleng 30 -
0 0,909 22,7
1 0,89 22,7
2 0,852 23,6
3 0,795 24,5
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan stabilitas KMP
Jatra III ini yang akan dipindah operasikan rute
Dari analisa kriteria kapal pada tabel - penyebrangannya dari pelabuhan Merak
tabel diatas yang mengacu pada peraturan IMO pelabuhan Bakaheuni ke pelabuhan Paciran
menerangkan bahwa hasil perhitungan stabilitas pelabuhan Garongkong dengan bantuan simulasi
untuk KMP Jatra III pada kondisi tanpa gelombang stabilitas kapal yaitu software Maxsurf dan
sampai kondisi tinggi gelombang terekstrim pada Hidromax berdasarkan pada kriteria International
daerah pelayarannya yaitu 3 meter dinyatakan ada Maritime Organization (IMO) dapat ditarik
satu poin yang tidak memenuhi standar persyaratan kesimpulan sebagai berikut ini:
IMO. KMP Jatra III ini tidak memenuhi standar di 1. Luasan di bawah kurva stabilitas statis
peraturan IMO A.749 (18) Ch.3 Design criteria sampai dengan sudut 30 dengan
appplicable to all ships pada bagian sudut perhitungan kondisi ketinggian gelombang
maksimum lengan penegak yang tidak boleh 0 3 meter memenuhi persyaratan IMO
kurang dari 25. Kapal ini hanya mampu memiliki yaitu lebih dari 0,055 m.rad (3,151
sudut maksimum lengan penegak pada 22,7 m.deg).
dengan kondisi tanpa gelombang. Selebihnya kapal 2. Luasan di bawah kurva stabilitas statis
ini memenuhi standarisasi yang telah ditetapkan sampai dengan sudut 40 dengan
oleh IMO. perhitungan kondisi ketinggian gelombang
0 3 meter memenuhi persyaratan IMO
yaitu lebih dari 0,090 m.rad (5,157
Analisa Periode Oleng Kapal
m.deg).
Kemudian dapat dilihat dalam menganalisis 3. Luasan area di bawah kurva stabilitas
periode oleng yang terjadi dikapal ini sesuai statis dari sudut 30 sampai dengan sudut
dengan rumus sebagai berikut ini: 40 dengan perhitungan kondisi ketinggian
gelombang 0 3 meter memenuhi
2 x C!" x B persyaratan IMO yaitu lebih dari 0,030
T = m.rad (1,719 m.deg).
g x GM
4. Lengan stabilitas (GZ) pada sudut
Tabel 1.4 Tabel Periode Oleng Berdasarkan kemiringan 30 dengan perhitungan
Ketinggian Gelombang dan Metasentra Awal kondisi ketinggian gelombang 0 3meter
Kapal memenuhi persyaratan IMO yaitu lebih
dari 0,20 m.
Wave Height (m) Initial GMt (m) Periode Oleng 5. Lengan stabilitas maksimum (GZ) tidak
memenuhi stabilitas IMO karena berada
0 3,43 7,18 sec dibawah sudut 25.
6. Tinggi metasentra awal dengan
0,5 3,368 7,25 sec
perhitungan kondisi ketinggian gelombang
1 2,997 7,69 sec 0 3 meter memenuhi persyaratan IMO
yaitu lebih dari 0,15 meter.
1,5 2,703 8,09 sec 7. Sudut oleng pada perhitungan penumpang
yang berkelompok ke satu sisi kapal tidak
2 2,425 8,54 sec
lebih dari 10 dengan perhitungan kondisi
2,5 2,034 8,77 sec ketinggian gelombang 0 3 meter
memenuhi persyaratan IMO. Dengan berat
3 2,2 8,97 sec standar 80 kg per penumpang dan jumlah