Sifat Fisika Dan Kimia Bahan Obat
Sifat Fisika Dan Kimia Bahan Obat
1. Particle size
lebih kecil dalam jumlah besar, luas permukaan total yang dihasilkan meningkat.
Untuk obat yang sukar larut umumnya mengakibatkan peningkatan dalam laju
disolusi. Meningkatnya respons terapi terhadap obat karena ukuran partikel yang
2. Water solubility
Jika suatu obat larut dalam air berarti obat tersebut memiliki proses
disolusi yang cepat atau jika obat diberikan sebagai suatu larutan dan tetap ada
dalam tubuh seperti itu, laju obat yang terabsorpsi terutama tergantung pada
suatu obat sukar larut/laju disolusi lambat maka proses disolusinya sendiri
merupakan tahap yang menentukan laju dalam proses absorpsi. Dengan demikian,
obat-obat yang sukar larut atau produk obat yang formulasinya buruk dapat
mengakibatkan absorpsi obat tidak sempurna. Disolusi dari suatu zat dapat
3. Partition coefficient
lemak dibandingkan dengan konsentrasi obat yang larut dalam fase air. Dengan
mengetahui nilai koefisien partisi secara tidak langsung dapat mengetahui jumlah
yang terlarut dan terabsorpsi pada organ target dengan sifat-sifat tertentu.
Garam-garam natrium dan kalium suatu asam organik lemah dan garam-
garam hidroklorida basa organik lemah melarut jauh lebih mudah dibandingkan
- Garam natrium fenobarbital mempunyai laju disolusi kira-kira 800 kali lebih
- Garam natrium tolbutamid mempunyai laju disolusi hampir 10.000 kali lebih
Obat dengan pKa rendah/kecil pada organ dengan pH asam dalam bentuk
tidak terionkan sehingga jumlah yang larut sedikit. Bentuk tidak terionkan
berada dalam usus dengan pH basa maka obat tersebut dalam bentuk terionkan,
dengan demikian akan meningkatkan kelarutan obat dalam cairan tetapi jumlah
yang terabsorpsi sedikit. Kelarutan ini mempengaruhi respons terapi dari obat
tersebut.
Dasar-Dasar Kefarmasian
Lukita Lestari N., S.Farm
6. Polymorphism
disolusi yang lebih tinggi dari bentuk kristal stabil obat yang sama. Sebaliknya,
polimorf stabil umumnya lebih tahan terhadap degradasi kimia dan karena
kelarutannya yang rendah seringkali dipilih dalam bentuk suspensi. Sulfur dan
kortison asetat merupakan dua contoh obat yang memiliki lebih dari satu bentuk
Bentuk kompleks suatu bahan obat, baik dengan senyawa kimia lain
maupun dengan senyawa dalam tubuh dapat mengakibatkan aktivitas terapi yang
berbeda.
Contoh : Insulin
Insulin merupakan suatu protein yang bila dikombinasi dengan zink dalam dapar
asetat, membentuk suatu garam zink-insulin yang tidak larut sama sekali.
Keadaan amorf, dikenal sebagai insulin semilente atau suspensi zink insulin cepat
(Prompt Insulin Zinc Suspension, USP) dengan cepat diabsorpsi pada injeksi
intramuskular atau injeksi subkutan. Bahan kristal yang lebih besar disebut
insulin ultralente atau Extented Insulin Zinc Suspension, USP, diabsorpsi lebih
lama dengan lama aksi yang lebih panjang. Dengan mengkombinasi dua tipe dari