RPP Pai Xi 2013 SMT I
RPP Pai Xi 2013 SMT I
(RPP)
B. Kompetensi Dasar
1 Menganalisis Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah (9) : 105,
serta hadits tentang taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
4.1Membaca Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah (9) : 105 sesuai
dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At-
Taubah (9) : 105 dengan lancar
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Mampu menganalisis Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah
(9) : 105, serta hadis tentang taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
4.1 Mampu membaca Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah (9) :
105 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf..
4.2 Mampu mendemonstrasikan hafalan Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S.
At-Taubah (9) : 105 dengan lancar
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
Menganalisis QS. Al-Midah (5) ayat 48; QS. Az-Zumar (39) ayat 39; dan QS. At-
Taubah (9) ayat 105
1. QS. Al-Midah (5) ayat 48
a. Terjemah QS. Al-Midah (5) Ayat 48
b. Kandungan Ayat
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah Swt. telah menurunkan Al-Quran agar manusia
melakukan perbuatan sesuai dengan petunjuk-Nya. Perbuatan yang sesuai dengan petunjuk-
Nya adalah perbuatan terpuji, yaitu segala bentuk kebaikan. Tidak hanya itu, Allah Swt. juga
memerintahkan orang beriman agar dalam melakukan kebaikan disertai dengan semangat
yang tinggi, dan berlomba-lomba untuk memperbanyak dan memperbagus amal kebaikan
itu.
2. QS. Az-Zumar (39) Ayat 39
a. Terjemah QS. Az-Zumar (39) ayat 39
Katakanlah: Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu! Sesungguhnya aku seorang
pekerja (pula). Maka kelak kamu akan mengetahui.
b. Kandungan Ayat
Pada ayat ini, Allah SWT. memerintahkan rasul-Nya agar mengajarkan umatnya menjadi
orang yang gemar bekerja. Pekerjaan yang harus dilakukan seseorang disesuaikan dengan
kemampuan dirinya. Apa yang dikerjakannya itu, akan diperolehnya.
a. Terjemah QS. At-Taubah (9) Ayat 105
Dan Katakanlah, "Bekerjalah kamu! Maka Allah dan RASUL-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang
telah kamu kerjakan.
b. Kandungan Ayat
Pada ayat ini, Allah Swt. memerintahkan rasul-Nya agar mengajarkan umatnya menjadi
orang yang gemar bekerja. Pekerjaan apapun yang dilakukan seseorang, di akhirat akan
diperlihatkan kepada rasul-Nya dan kepada orang-orang beriman. Allah Swt. juga akan
memberikan balasan atas pekerjaan tersebut.
A. Membaca dan Menghafal QS. An-Nis (4) Ayat 59; QS. Al-Midah (5) Ayat 48; dan
QS. At-Taubah (9) Ayat 105 sesuai Ilmu Tajwid
Bacalah ketiga ayat berikut ini secara tartil dengan memerhatikan kaidah tajwid!
a. QS. An-Nis (4) ayat 59
b. QS. Al-Midah (5) ayat 48
c. QS. At-Taubah (9) ayat 105
Hadis ini menyatakan bahwa semua orang bisa berbuat kebaikan. Dan kebaikan itu
dikerjakan sesuai dengan kemampuannya. Orang kaya bisa berbuat baik dengan
kekayaannya. Orang berilmu bisa berbuat baik dengan ilmunya. Demikian seterusnya.
Jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak berbuat kebaikan. Sebab, kapan pun dan di
mana pun seseorang berada, kesempatan untuk berbuat kebaikan selalu ada.
b. Hadis tentang Bekerja keras
) (
Artinya:
Dari Rafi bin Khadij berkata, Rasulullah saw. pernah ditanya tentang penghasilan yang
paling baik. Rasulullah Saw. menjawab, Yaitu amal seseorang dengan jerih payahnya
dan semua perdagangan yang sah. (HR. Ahmad)
Hadis ini menyatakan bahwa harta kekayaan yang paling baik adalah harta yang
diperoleh dengan keringat sendiri, yaitu kekayaan yang diperoleh dari jerih payahnya,
cucuran keringatnya, dan banting tulangnya dalam mencari rezeki dengan cara yang halal.
Hadis ini sekaligus mengajarkan kepada manusia agar menjadi orang yang giat bekerja.
F. Metode Pembelajaran
Saintifik
kooperatif
rool play,diskusi, ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Mengamati
Inti 70 menit
- Menyimak bacaan al-QuranQS. Al Maidah (5): 48;Q.S.
Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta
Hadis yang terkait secara individu maupun kelompok.
Menanya
- Mengajukan pertanyaan tentang kaedah tajwid yang
terdapat dalam QS. Al Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar
(39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105
- Mengajukan pertanyaan tentang makna mufrodat yang
terdapat dalam QS. Al Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar
(39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta hadis yang
terkait
Eksperimen/Eksplor
- Menganalisa kaedah tajwid yang terdapat QS. Al Maidah
(5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9):
105
- Diskusi tentang makna mufrodat dan ijmali yang terdapat
dalam QS. Al Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39;
dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta Hadis yang terkait
Diskusi tentang kandungan makna QS. Al Maidah (5):
48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105
serta Hadis yang terkait
Assosiasi
- Menyimpulkan kaedah tajwid yang terdapat pada QS. Al
Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At
Taubah (9): 105
- Menyimpulkan makna mufrodat dan ijmali yang terdapat
dalam QS. Al Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39;
dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta Hadis yang terkait
- Menyimpulkan kandungan makna QS. Al Maidah (5):
48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105
serta Hadis yang terkait.
Komunikasi
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
- Menyajikan kaedah tajwid yang terdapat QS. Al Maidah
(5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9):
105
- Menyajikan makna mufrodat dan ijmali yang terdapat
dalam QS. Al Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan
Q.S. At Taubah (9): 105 serta Hadis yang terkait
- Menyajikan kandungan makna QS. Al Maidah (5): 48;Q.S.
Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta
Hadis yang terkait
- Mendemonstrasikan bacaan tartil dan hafalan QS. Al
Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At
Taubah (9): 105 serta Hadis yang terkait
Refleksi
Menampilkan sikap kompetitif dalam kebaikan dan kerja keras,
dalam kehidupan sehari-hari sebagai refleksi dari pemahaman
QS. Al Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At
Taubah (9): 105 serta Hadis yang terkait
I. Penilaian
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
UJI KOMPETENSI
Aspek afektif
Isilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan sikapmu yang sebenarnya
dengan cara mencontreng ( ) pada kolom yang tersedia
Tanggung
Disiplin Peduli Kerja keras
No Nama Siswa jawab
a b c a B c a b c A b c
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
39
Lampiran 3: Kemampuan membaca, menghafal dan menerapkan kaidah ilmu
tajwid
a. Kemampuan Membaca
Tidak
No Ayat Lancar Sedang Catatan
Lancar
1. QS. An-Nis ayat 59
2. QS. Al-Midah ayat 48
3. QS. At-Taubah ayat 105
b. Hafalan
Tidak
No Ayat Hafal Sedang Catatan
Hafal
1. QS. An-Nis ayat 59
2. QS. Al-Midah ayat 48
3. QS. At-Taubah ayat 105
2. Selanjutnya identifikasilah ketiga ayat tersebut (QS. An-Nis ayat 59, QS. Al-Midah
ayat 48, dan QS. At-Taubah ayat 105), lalu pisahkan kalimat-kalimat yang
mengandung bacaan nun sukun atau tanwin, mim sukun, qalqalah, mad, huruf ra, dan
lafaz jalalah, serta jelaskan keterangannya dengan melengkapi tabel berikut ini!
HUKUM
NO KALIMAT KETERANGAN
BACAAN
1.
mad
munfasil
jaiz mad tabii menghadapi hamzah dalam dua
kalimat
2.
tafkhim lafaz jalalah setelah damah
7. ... ...
8. ... ...
1. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
3. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4. Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi
awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
.
Tugas
Carilah tulisan tentang kisah salah seorang pebisnis muslim yang sukses. Salin tulisan
tersebut ke dalam buku. Lalu berikan kesimpulanmu, pelajaran apa saja yang dapat
diambil dari kisah tersebut. Setelah itu, bandingkan dengan hasil temanmu, lalu
diskusikanlah pelajaran yang dapat diambil dari kisah tersebut!
Observasi
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat:
- Isi diskusi (kaedah tajwid, makna mufrodat dan ijmali, dan kandungan makna ayat al-
Quran)
kompetitif dalam kebaikan dan kerja keras dalam kehidupan seha-hari sebagai
implemantsi dari pemahaman QS. Al Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S.
At Taubah (9): 105 serta Hadis yang terkait
Portofolio
- Membuat laporan tentang kaedah tajwid, makna mufrodat dan ijmali, serta kandungan
makna QS. Al Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105
serta Hadis yang terkait
Tes
- Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal soal pilihan ganda dan uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
B. Kompetensi Dasar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), disebutkan bahwa kata iman
berarti keyakinan dan kepercayaan kepada Allah Swt., rasul, nabi, kitab dan
sebagainya. Para ulama mendefinisikan bahwa iman adalah meyakini dalam hati,
mengucapkan dengan lisan, dan mengerjakan dengan anggota badan.
Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. berarti memercayai dan menyakini
dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada
para rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia.
Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. termasuk rukun iman. Artinya
seseorang yang mengaku beriman kepada Allah Swt. juga wajib beriman kepada
kitab-kitab-Nya yang diturunkan kepada para rasul. Kewajiban beriman kepada kitab-
kitab Allah Swt. dijelaskan dalam berbagai ayat di dalam Al-Quran, salah satunya
ayat berikut ini.
( : )
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu
telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nis (4) : 136)
Ayat tersebut dengan sangat tegas memerintahkan orang-orang beriman agar
memercayai kitab-kitab yang telah diturunkan oleh Allah Swt. kepada para rasul-Nya.
Bukan hanya beriman kepada Al-Quran, tetapi kitab-kitab yang diturunkan kepada
para nabi sebelum Nabi Muhammad saw. pun wajib diyakini. Berdasarkan ayat
tersebut, beriman kepada kitab-kitab yang telah diturunkan kepada para rasul menjadi
salah satu syarat keimanan seseorang. Orang yang beriman kepada Al-Quran tetapi
tidak meyakini adanya kitab-kitab lainnya, orang itu dinyatakan sebagai orang yang
sesat, bahkan kesesatan yang sangat jauh. Hal ini menunjukkan bahwa kitab-kitab
yang telah diturunkan sebelum Nabi Muhammad saw. bersumber dari Allah Swt., dan
mengajak manusia mengesakan Allah Swt.
Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. mengandung tiga hal penting, yaitu
sebagai berikut.
a. Menyakini bahwa Allah Swt. memiliki beberapa kitab suci yang diturunkan
kepada para rasul-Nya.
b. Menyakini kebenaran yang ada di dalam kitab-kitab Allah Swt. tanpa keraguan
sedikitpun, karena kebenaran firman Allah Swt. adalah mutlak.
3. Kitab Imamat (Leviticus) yang berisi kumpulan syariat dalam agama Yahudi.
d. Mempelajari Al-Quran.
F. Metode Pembelajaran
Saintifik
kooperatif
rool play,diskusi, ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Mengamati
Inti 70 menit
- Mencermati teks bacaan tentang ketentuan beriman kepada
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Kitab-kitab Allah Swt. secara individu maupun kelompok.
Menanya
- Mengajukan pertanyaan, misalnya tentang makna beriman
kepada Kitab-kitab Allah Swt?, hikmah apa yang diperoleh
dari beriman kepada Kitab-kitab Allah Swt ?, bagaimana
sikap kita terhadap keimanan kepada Kitab-kitab Allah
Swt? Bagaimana cara mengimani Kitab-kitab Allah Swt?
Eksperimen/Eksplore
- Diskusi tentang makna bagaimana cara mengimani Kitab-
kitab Allah Swt? dalam persfektif Islam,
- Diskusi tentang cara beriman terhadap Kitab-kitab Allah
Swt?
- Menganalisa hikmah beriman kepada Kitab-kitab Allah
Swt?
Assosiasi
- Menyimpulkan makna beriman kepada Kitab-kitab Allah
Swt?
- Menyimpulkanhikmah beriman kepada Kitab-kitab Allah
Swt?
Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang tentang
makna beriman kepada Kitab-kitab Allah Swt?, serta
hikmahnya.
- Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,
mengkonformasi, dan menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.
Refleksi
- Menampilkan sikap gemar membaca dan mengamalkan al-
Quran sebagai refleksi dari iman kepada Kitab-kitab
Allah Swt?
Menunjukkan sikap aklaqul karimah dan ketauladanan sebagai
cerminan penghayatan terhadap iman kepada Kitab-kitab Allah
Swt?
I. Penilaian
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
Tanggung
Disiplin Peduli Kerja keras
No Nama Siswa jawab
a b c a B C a b c A b c
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
39
1) Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2) Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
3) Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4) Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi
awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Tugas
1. Cari dan tulislah ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan keberadaan Taurat, Zabur,
Injil, dan Al-Quran.
2. Cari artikel atau tulisan tentang kitab-kitab selain kitab samawi!
3. Bandingkan ajaran antara kitab yang terdapat dalam kitab samawi dan kitab ardii!
Diskusikan hasilnya di kelas di bawah bimbingan gurumu!
Observasi
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat:
- Isi diskusi (makna beriman Kitab-kitab Allah Swt?, cara beriman kepada beriman Kitab-
kitab Allah Swt? dan hikmah beriman Kitab-kitab Allah Swt?
- Memiliki gemar membaca al Quran berakhlaqul karimah serta ketauladanan sebagai
implementasi dari iman Kitab-kitab Allah Swt?
-
Portofolio
- Membuat laporan tentang makna Kitab-kitab Allah Swt?, cara beriman kepada Kitab-
kitab Allah Swt?, dan hikmah beriman kepada Kitab-kitab Allah Swt?
Tes
- Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal soal pilihan ganda tentang beriman
kepada Kitab-kitab Allah Swt?
B. Kompetensi Dasar
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat
3.7 Memahami bahaya perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan.
4.9 Medeskripsikan bahaya tindak kekerasan dalam kehidupan.
E. Materi Pembelajaran
Perilaku Kekerasan
Lembaga kemanusiaan internasional (WHO) menyebutkan bahwa kekerasan berarti
penggunaan kekuatan fisik dan kekuasaan, ancaman atau tindakan terhadap diri sendiri,
perorangan atau sekelompok orang atau masyarakat yang mengakibatkan memar atau trauma,
kematian, kerugian psikologis, kelainan perkembangan atau perampasan hak.
Dalam kajian sosiologi, kekerasan termasuk salah satu bentuk konflik. Pada
kenyataannya, kekerasan dilakukan dengan sangat beragam, baik bentuk, obyek, motif,
maupun caranya.
1. Ditinjau dari bentuknya, kekerasan ada yang dilakukan secara fisik, ada pula yang
dilakukan secar psikis.
2. Ditinjau dari pelakunya, kekerasan ada yang dilakukan individu dan kelompok.
3. Ditinjau dari objeknya, kekerasan ada yang dilakukan terhadap individu,
kelompok, keluarga, masyarakat, sesama muslim, dan terhadap pemeluk agama
yang berbeda.
4. Ditinjau dari motifnya, kekerasan ada yang dilakukan karena faktor pribadi,
urusan ekonomi, politik atau kekuasaan, kecemburuan sosial, bahkan sampai
mengatasnamakan agama.
5. Ditinjau dari caranya, kekerasan dilakukan dengan penganiayaan terhadap orang
tertentu, terorisme, tawuran antarpelajar, penganiayaan oleh kelompok geng
motor, perampokan, bentrok antarormas, atau konflik antarpemeluk agama.
Kekerasan-kekerasan tersebut tentu saja menimbulkan korban. Ada yang sebatas luka,
juga tidak sedikit yang sampai meregang nyawa. Di beberapa media, tindakan kekerasan
yang dilakukan para pelajar dalam bentuk tawuran juga terbilang kerap. Tidak jarang
kekerasan tersebut sering menimbulkan korban jiwa.
Dalam kehidupan sehari-hari, bentuk kekerasan fisik sering terjadi. Dalam lingkup
keluarga, kekerasan sering dilakukan suami terhadap istri atau sebaliknya, orang tua terhadap
anak atau sebaliknya, dan terhadap saudara sendiri. Di lingkungan pendidikan, kekerasan
juga kerap dilakukan oleh oknum guru terhadap peserta didik, pelajar dengan sesamanya,
kakak kelas terhadap adik kelas, mahasiswa senior terhadap mahasiswa junior, dan lain
sebagainya. Dalam lingkup masyarakat, kekerasan sering terjadi antarwarga, warga dengan
pengusaha, antarpendukung partai politik, dan lain sebagainya. Lebih luas lagi dalam lingkup
negara, kekerasan tak jarang terjadi melibatkan kekuasaan, yaitu antara rakyat dengan
pemerintahnya sendiri.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kekerasan-kekerasan pada dasarnya adalah
bentuk permusuhan. Permusuhan tersebut berbuntut pada tindakan menzalimi orang lain.
Dampak yang ditimbulkan lebih luas adalah hilangnya ketenteraman hidup, putusnya
persaudaraan, dan tertanamnya permusuhan satu dengan yang lain. Kekerasan pada akhirnya
hanya menimbulkan ketidaknyamanan, keresahan, dan berbagai rasa takut lainnya.
Larangan Tindakan Kekerasan
Allah Swt. mengutus Nabi Muhammad saw. sebagai seorang rasul dengan tugas
menyampaikan ajaran Islam kepada manusia. Ajaran Islam salah satunya adalah untuk
menciptakan suasana hidup yang harmonis, penuh rasa kasih sayang, dan memperoleh
kesejahteraan. Sebaliknya, Islam mengajarkan manusia agar menghindari permusuhan, saling
membenci, saling memerangi dan menghindari perbuatan-perbuatan zalim lainnya.
Allah SWT. menyatakan hal itu sebagaimana firman-Nya dalam ayat berikut.
(: )
Artinya:
Dan tidaklah Kami mengutusmu (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi alam
semesta. (QS. Al-Anbiy (18) : 107)
Ayat tersebut mempertegas peran Islam sebagai agama Allah SWT. yang dibawa oleh
Nabi Muhammad saw., yaitu menebarkan kasih sayang. Sekaligus mencegah kekerasan.
Oleh karena itu, Islam sama sekali tidak mengajarkan kekerasan, kebencian, permusuhan, dan
berbagai bentuk konflik lainnya. Dalam berbagai hal, Islam mengedepankan kebersamaan,
perdamaian, dan kerukunan dengan sesama.
Di dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. juga menjelaskan misinya sebagai berikut.
) (
Artinya:
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, Sesunguhnya aku membawa
rahmat dan petunjuk. (HR. Muslim)
Dengan demikian, misi Nabi Muhammad saw. menjalankan tugasnya sebagai seorang
rasul adalah membenahi kehidupan manusia, agar mereka saling menyayangi, saling
mencintai, menjalin persaudaraan, saling menjaga kehormatan, meninggalkan segala bentuk
permusuhan, dan menjauhi segala tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Lebih rinci, para ulama menjelaskan tujuan diutusnya Nabi Muhammad saw. yang
membawa agama Islam adalah sebagai berikut.
1. Memelihara agama
Sejak Nabi Adam as. diturunkan ke bumi sebagai seorang khalifah, Allah SWT. telah
membekalinya dengan agama. Agama tersebut mengajarkan manusia agar bertuhan hanya
kepada Allah SWT., menyembah hanya kepada-Nya, berbuat kebaikan di muka bumi,
mencegah perbuatan yang dapat merusak, dan mneyebarkan ajaran Allah SWT. Agama
yang diturunkan tersebut secara turun temurun diajarkan kepada anak cucu Nabi Adam
as. Untuk menjaga kemurnian ajaran yang disampaikan itu, Allah SWT. mengutus para
Nabi dari masa ke masa sesuai dengan kondisi manusia.
2. Memelihara harta
Allah SWT. menciptakan langit dan bumi serta segala isinya disediakan bagi manusia
agar kebutuhannya terpenuhi. Kekayaan yang terkandung di dalamnya menjadi hak
manusia untuk dikelola dan dimanfaatkan agar kebutuhannya terpenuhi. Di dalam
memanfaatkan kekayaan alam itu, Allah SWT. memberikan aturannya. Bagaimana cara
memanfaatkan kekayaan tersebut, siapa yang dapat mengelola dan lain sebagainya. Harta
kekayaan yang dimiliki oleh seseorang tidak dapat dimiliki oleh orang lain. Perpindahan
harta tersebut kemudian oleh Allah SWT. diatur oleh agama yang diturunkannya. Oleh
karena itu, Allah SWT. tidak membenarkan seseorang mengambil harta milik orang lain
yang bukan haknya dengan cara yang tidak dibenarkan.
3. Memelihara keturunan
Allah SWT. menurunkan agama untuk melindungi kedudukan manusia sebagai makhluk
yang paling dimuliakan. Dalam hal ini, Islam mengatur interaksi manusia dengan lawan
jenisnya. Salah satu aturan tersebut oleh para ulama dinamakan munakahat, yaitu syariah
yang mengatur pernikahan. Syariah pernikahan diberikan oleh Allah SWT. dengan tujuan
agar keturunan yang dilahirkan dari interaksi manusia dengan lawan jenisnya tetap berada
dalam fitrah, ada dalam kesucian sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT. Agama
diturunkan berfungsi untuk memelihara keturunan manusia agar tetap suci.
4. Memelihara nyawa
Islam sangat melindungi hak hidup seseorang. Karenanya Islam memberikan ancaman
yang sangat serius kepada siapa saja yang mengganggu nyawa manusia. Menghilangkan
nyawa manusia dikelompokkan pada dosa besar yang memiliki hukuman paling berat.
Membunuh seorang manusia dinilai sama seperti membunuh seluruh manusia yang ada di
bumi. Islam diturunkan untuk melindungi hak hidup semua orang.
5. Memelihara akal
Akal adalah yang membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya. Akal berfungsi
untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana
yang salah, dan seterusnya. Karena itu, keberadaan akal sangat dijaga dalam Islam. Salah
satu syariat Islam yang berkaitan dengan upaya memelihara akal, Islam mengharamkan
minuman keras, judi dan obat terlarang lainnya, praktik perdukunan, dan perbuatan syirik
lainnya. Islam mengharamkan perbuatan itu karena dapat merusak akal. Jika akal
seseorang sudah rusak, maka hal itu akan merusak manusia secara keseluruhan.
Allah SWT. dengan tegas melarang manusia berbuat kekerasan, yaitu tindakan yang
dapat merugikan orang lain. Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut.
(: )
Artinya:
Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela
di muka bumi dengan membuat kerusakan. (QS. Asy-Syuar (26) : 183)
Pada ayat ini Allah SWT. melarang manusia melakukan perbuatan yang dapat
merugikan orang lain, dan melakukan perbuatan yang dapat merusak lingkungan. Perbuatan
yang dapat merugikan orang lain sangat beragam, salah satunya adalah kekerasan.
Pada ayat yang lain Allah SWT. juga menegaskan sebagai berikut.
(:)
Artinya:
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya
dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat
baik. (QS. Al-Arf (7) : 56)
Bahaya Perilaku Kekerasan
Tindak kekerasan termasuk perbuatan zalim. Zalim termasuk dosa besar yang tidak boleh
dilakukan oleh seorang muslim. Kezaliman yang dilakukan seseorang akan menjadi salah
satu penghalang dirinya mendapat kasih sayang Allah SWT. pada hari kiamat. Mengenai hal
ini, Rasulullah saw. bersabda sebagaimana dalam hadis berikut.
) (
Artinya:
Dari Abdullah bin Umar ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, Wahai manusia, waspdalah
kalian terhadap kezaliman. Karena kezaliman merupakan kegelapan pada hari kiamat. (HR.
Ahmad)
Zalim berarti berbuat sesuatu tidak sesuai pada tempatnya. Salah satu perbuatan zalim
adalah menciptakan permusuhan diantara sesama, sampai melakukan kekerasan yang dapat
merugikan orang lain. Orang yang melakukan kekerasan termasuk orang yang zalim,
sehingga di akhirat akan di tempatkan bersama orang-orang yang tidak memperoleh petunjuk
dari Allah SWT.
Selain itu, bahaya yang ditimbulkan akibat tindakan kekerasan antara lain sebagai
berikut.
1) Merusak akal;
2) Merusak anggota badan;
3) Menghilangkan nyawa;
4) Merusak harta;
5) Merusak ketertiban;
6) Memutuskan persaudaraam;
7) Timbulnya permusuhan; dan
8) Mencemarkan nama baik diri, keluarga, bangsa, dan agama.
(: )
Artinya:
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat
mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. (QS. Al-Fat (48) :
29)
Mengenai keharusan bersikap lemah lembut, Rasulullah saw. bersabda sebagaimana
dalam hadis berikut.
) (
Artinya:
Dari Aisyah istri Nabi saw. dari Nabi saw. beliau bersabda, Sungguh, segala sesuatu
yang dihiasi kelembutan akan nampak indah. Sebaliknya, tanpa kelembutan segala
sesuatu akan nampak jelek. (HR. Muslim)
F. Metode Pembelajaran
Saintifik
kooperatif
rool play,diskusi, ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Mengamati
Inti 70 menit
- Menyimak bacaan al-Quran yang terkait denganbahaya
perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan secara individu
maupun kelompok.
- Mengamati tayangan video Atau mengamati langsung
bahaya perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan
Menanya
- Mengajukan pertanyaan tentang bahaya perilaku tindak
kekerasan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah,
sekolah maupun masyarakat, Apakah hikmah yang
terkandung didalamnya?
Eksperimen/eksplor
- Menelaah bentuk, memahami bahaya perilaku tindak
kekerasan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah,
sekolah maupun masyarakat
- Diskusi tentang memahami bahaya perilaku tindak
kekerasan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah,
sekolah maupun masyarakat
- Melakukan simulasi bentuk perilaku dalammemahami
bahaya perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan
sehari-hari baik di rumah, sekolah maupun masyarakat
dengan baik dan benar
Assosiasi
- Menyimpulkan ketentuan dan dasar hukum
dalammemahami bahaya perilaku tindak kekerasan dalam
kehidupan dengan baik dan benar, berdasarkan al-Quran
dan Hadis
- Menyimpul bentuk perilaku dalammemahami bahaya
perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan sehari-hari baik
di rumah, sekolah maupun masyarakat
- Menyimpulkan bahaya perilaku tindak kekerasan dalam
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
kehidupan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah,
sekolah maupun masyarakat
Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang memahami
bahaya perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan
- Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,
mengkonformasi, dan menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.
- Menanggapi simulasi bentuk memahami bahaya perilaku
tindak kekerasan dalam kehidupan dalam kehidupan
sehari-hari baik di rumah, sekolah maupun masyarakat
Refleksi
Menghindari prilakumemahami bahaya perilaku tindak
kekerasanbaik di sekolah, rumah, maupun masyarakat
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
2. Alat Penilaian (Soal terlampir)
Tanggung
Disiplin Peduli Kerja keras
No Nama Siswa jawab
a b c a B c a b c A b c
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
39
1. Disiplin
d. Selalu hadir di kelas tepat waktu
e. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
f. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
5. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
6. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
7. Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi
awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Tugas
Jihad dalam arti berperang mengangkat senjata dan memerangi musuh Islam adalah
salah satu ajaran Islam. Meski demikian, jihad tersebut tidak boleh dilakukan dengan
semaunya. Karena Islam mengatur bagaimana cara jihad yang dibenarkan. Cobalah
berbagi kelompok, lalu kalian berkunjung ke Pesantren atau ke rumah Kiai/Ustaz atau
ulama lainnya, dan tanyakanlah kepada mereka beberapa hal berikut ini:
Portofolio
- Membuat laporan tentang bentuk, memahami bahaya perilaku tindak kekerasan dalam
kehidupan sehari-hari baik di rumah, sekolah maupun masyarakat
Tes
Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal soal pilihan ganda dan uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
B. Kompetensi Dasar
E. Materi Pembelajaran
Islam memberikan tuntunan terhadap umatnya jika ada sesamanya yang meninggal
dunia. Setelah seseorang meninggal dunia, kewajiban orang yang hidup adalah
memandikannya, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan. Keempat kewajiban itu telah
dijelaskan dan diperagakan oleh Rasulullah saw. Berikut ini adalah penjelasan keempat
kewajiban tersebut.
Memandikan
Seorang laki-laki tidak boleh memandikan jenazah perempuan yang bukan istri atau
bukan mahramnya. Demikian juga seorang perempuan tidak boleh memandikan jenazah
laki-laki yang bukan suami atau mahramnya. Terkecuali kalau jenazah itu masih bayi atau
kanak-kanak, maka yang memandikannya boleh orang yang berlainan jenis dengan
jenazah yang dimandikan. Perlu pula diketahui bahwa yang paling berhak memandikan
jenazah adalah keluarga terdekatnya, tetapi kalau keluarga terdekatnya berhalangan atau
tidak mampu, maka haknya berpindah kepada orang lain yang mampu, dan bersifat
amanah (dapat dipercaya).
Jika jenazah tidak meninggalkan harta, maka yang wajib menyediakan kain kafan
adalah keluarga terdekatnya (orang yang wajib memberi nafkah jenazah di masa
hidupnya). Kalau keluarga terdekatnya tidak ada / tidak mampu, maka untuk membeli
kain kafan itu diambilkan dari baitul mal. Jika baitul mal tidak ada, yang wajib
menyediakan kain kafan bagi jenazah tersebut adalah orang Islam yang mampu.
) (
Artinya:
Dari Ibnu Abbas ra. berkata, Rasulullah saw bersabda, Pakailah di antara pakaian-
pakaianmu yang putih warnanya karena itu merupakan pakaianmu yang terbaik, dan
kafanilah mayat kamu dengan kain putih itu. (HR. Tirmizi).
Ada pula hal-hal yang perlu diketahui terutama oleh orang yang berhak mengafani
tentang cara/ketentuan dalam mengafani jenazah yaitu sebagai berikut.
1) Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan selapis kain kafan yang
dapat menutupi seluruh tubuhnya. Namun sebaiknya untuk jenazah laki-laki
dibungkus oleh tiga lapis kain kafan yang tiap lapisnya dapat menutupi seluruh
tubuhnya. Sedangkan untuk wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar kain kafan,
yaitu kain basahan (kain mandi), baju, tutup kepala, kerudung (cadar), dan kain kafan
yang dapat menutupi seluruh tubuhnya.
2) Cara memakaikan kain kafan sebagai berikut.
a) Mula-mula hamparkan selembar tikar di atas lantai. Lalu bentangkan 4 utas tali di
atasnya, kira-kira letaknya di tempat kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah
yang hendak dikafani.
b) Hamparkan di atas tikar tersebut kain kafan yang sudah disiapkan sehelai-sehelai
dan setiap helainya diberi wewangian.
c) Jenazah hendaknya diolesi kapur barus halus, kemudian diletakkan di atas
hamparan kain kafan yang telah disediakan. Kedua tangan jenazah diletakkan di
atas dadanya, tangan kanan di atas tangan kiri atau dibolehkan juga kedua
tangannya diluruskan ke bawah. Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka
jenazah, pusarnya, kelaminnya dan duburnya.
d) Setelah itu seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan sampai rapi, lalu
diikat dengan empat utas tali yang sudah disiapkan yaitu di bagian atas kepala,
lengan, lutut dan mata kakinya.
Menyalatkan
Salat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan dan dikafani.
Hukum menyalatkan jenazah adalah fardu kifayah bagi orang-orang yang masih hidup.
Kecuali orang yang mati syahid, jenazah tidak dimandikan atau dikafani, bahkan tidak
disalati, tetapi hanya dikuburkan saja dengan pakaian yang ia pakai ketika berperang
melawan musuh Islam.
)( )( )( )( )(
)( )( )(
)( )( )( )(
Artinya:
Ya Allah, ampunilah dia dan kasihanilah dia, sejahterakanlah dia dan
maafkanlah segala kesalahannya, hormatilah kedatangannya dan luaskanlah
tempat kediamannya. Bersihkanlah dia dengan air es dan embun, bersihkanlah
dia daripada dosa dan kesalahannya sebagaimana bersihnya kain putih dari
kotoran, gantilah rumah kediamannya dengan rumah yang lebih baik dan indah
daripada rumahnya dahulu, dan gantilah kaum keluarganya, dengan yang lebih
baik dari kaum keluarganya dahulu, dan peliharalah dia daripada fitnah kubur
dan siksaan api neraka. (HR. Muslim).
4) Takbir ketiga: takbir sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau
telinga, lalu membaca doa sebagai berikut,
Artinya:
Ya Allah, ampunilah diantara kami orang yang hidup dan telah mati, yang muda
dan yang tua, perempuan dan laki-laki, yang hadir dan yang tidak hadir. (HR.
Abu Daud)
5) Takbir keempat: takbir sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau
telinga, lalu membaca doa sebagai berikut,
Artinya:
Ya Allah, Engkaulah yang menguasainya, Engkaulah yang telah menciptakannya,
Engkaulah yang memberinya petunjuk pada Islam, dan Engkaulah yang
menggenggam ruhnya. Engkau mengetahui yang tersembunyi dan yang nampak.
Kami datang sebagai syafaat dan ampunilah dirinya. (HR. Ahmad)
6) Mengucapkan salam.
Sunah-sunah salat Jenazah.
Berbeda dengan salat lima waktu, dalam salat jenazah tidak disunahkan azan dan
iqamah. Beberapa hal yang disunahkan dalam salat jenazah adalah antara lain sebagai
berikut.
a. Mengangkat tangan ketika mengucapkan empat kali takbir. Hadits Nabi saw.
menyebutkan sebagaimana dalam hadis berikut.
) (
Artinya:
Dari Ibnu Umar, Sesungguhnya Nabi SAW mengangkat kedua tangannya, pada
semua takbir salat jenazah. (HR. Al-Baihaqi)
Artinya:
Dari Abu Hurairah ra. berkata, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,
Segerakanlah jenazah itu dikuburkan, jika ia seorang yang saleh, ia akan cepat
mendapat ganjaran kebaikan. Dan jika ia tidak saleh (ahli maksiat), ia akan cepat
meninggalkan kejelekan dari pundak-pundak kamu semua. (HR. Muslim)
a. Lubang Kubur.
Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara ke arah selatan. Panjangnya
lubang kubur disesuaikan dengan tingginya jenazah. Dalamnya harus cukup, sehingga
bau busuk mayat tidak tercium keluar atau binatang buas pun tidak akan mampu
membongkarnya.
Artinya:
Dari Ibnu Umar ra. dari Nabi saw. beliau bersabda, Apabila kalian meletakkan
jenazah ke kubur, maka ucapkanlah, Dengan nama Allah dan atas nama agama
Rasulullah saw. (HR. Ahmad)
Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain kafan yang
menutup mukanya disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat mencium tanah.
Setelah jenazah sudah diletakkan di lubang lahat, jenazah ditutup dengan papan atau
bambu, lalu ditimbun tanah.
F. Metode Pembelajaran
Saintifik
kooperatif
rool play,diskusi, ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Memberikan salam
Pendahuluan Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk 10 menit
belajar
Menanyakan kehadiran siswa
Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
Tanya jawab materi sebelumnya
Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point.
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Mengamati
Inti 70 menit
- Menyimak bacaan al-Quran yang terkait dengan
pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah,secara
individu maupun kelompok.
- Mencermati ketentuan dan tata cara pelaksanaan tatacara
penyelenggaraan jenazah
Menanya:
- Mengajukan pertanyaan tentang ketentuan dan tata cara
pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah
Eksperimen/Eksplor
- Diskusi tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan
tatacara penyelenggaraan jenazah
- Diskusi mengenai hikmah pelaksanaan tatacara
penyelenggaraan jenazah
Assosiasi
- Menyimpulkan ketentuan dan tata cara pelaksanaan
tatacara penyelenggaraan jenazah
- Menyimpulkan hikmah ketentuan dan tata cara
pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah
Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang ketentuan
ketentuan dan tata cara pelaksanaan tatacara
penyelenggaraan jenazah
- Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,
mengkonformasi, dan menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.
- Berlatih menerapkan ketentuan dan tata cara pelaksanaan
tatacara penyelenggaraan jenazah
Refleksi
- Menampilkan kemampuan menerapkan ketentuan dan tata
cara pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah
Menunjukkan sikap menghargai dan menghormati pelaksanaan
penyelenggaraan jenazah
Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
Penutup menyimpulkan materi 10 menit
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
Mengucapkan salam
H. Alat (Bahan) / Sumber Belajar:
I. Penilaian
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
2. Alat Penilaian (Soal terlampir)
Tanggung
Disiplin Peduli Kerja keras
No Nama Siswa jawab
a b c a B C a B c A b c
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
39
1. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
3. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4. Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
1. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi awal
dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
2. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Tugas
Berkunjunglah ke Pesantren, atau ke rumah Ustaz yang paling dekat dengan tempat
tinggalmu. Tanyakanlah kepada beliau:
1. Setelah Khadijah (istri Nabi saw.) wafat, apa saja yang diakukan oleh Nabi saw. beserta para
sahabatnya.
2. Selain memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan, apakah ada syariat lain yang
dilakukan oleh Rasulullah saw.?
3. Tuliskanlah hasil wawancara itu dengan detil. Jika ada, sertakanlah dengan referensi hasil
wawancara tesebut!
4. Diuskusikanlah hasilnya dengan teman-temanmu di sekolah di bawah bimbingan gurumu!
Observasi
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat:
- Isi diskusi bagaimana melaksanakan pelaksanaan penyelenggaraan jenazah dengan baik
dan benar
- Memahami sikap menghormati dan menghargai pelaksanaan tatacara penyelenggaraan
jenazah
Portofolio
- Membuat konsep pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah
- Membuat laporan tentang ketentuan syariat Islam dalam masalah ketentuan dan tata
cara pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah
Tes
Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal soal pilihan ganda dan uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
B. Kompetensi Dasar
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat
1. Menjelaskan peradaban Islam pada abad pertengahan.
2. Menceritakan perkembangan peradaban Islam pada abad pertengahan.
E. Materi Ajar
Sejarah Kerajaan Turki Usmani
Kerajaan Turki Usmani dikenal juga dengan Kekaisaran Turki, Kerajaan Turki
Ottoman, atau Khilafah Usmaniyah, yaitu sebuah pemerintahan Islam yang berdiri di
Turki. Penduduknya terdiri dari beberapa suku keturunan, beberapa agama dan aliran
kepercayaan, dan merupakan daerah perbatasan antara Jazirah Arab dengan Eropa. Pada
masa kejayaannya, Turki Usmani merupakan negara adidaya dengan kekuatan super dan
segudang prestasi.
Istilah Kerajaan Usmani sendiri diambil dari nama putra Ertoghul, salah seorang
pembantu Sultan Alaudin, pemimpin Turki kala itu. Ia mempunyai seorang putra bernama
Usman yang lahir pada tahun 1258. Usman, nama anak Ertoghul inilah yang kemudian
dijadikan sebagai nama kerajaan yang dibangunnya, Kerajaan Usmani.
Pada abad ke-13 M, Ertoghul pergi ke Anatolia. Wilayah itu berada di bawah
kekuasaan Sultan Alaudin II. Ertoghul membantunya melawan serangan yang dilancarkan
Bizantium terhadap Turki. Ertoghul berhasil memukul mundur tentara Bizantium.
Sebagai penghargaan dari Sultan Alaudin, Ertoghul dihadiahi sebidang tanah di Asia
kecil, yang berbatasan dengan Bizantium dan memilih Syukud sebagai Ibu kotanya.
Pada tahun 1289 M Ertoghul meninggal dan menunjuk putranya sebagai pengganti
kepemimpinannya. Sultan Alaudin, pemimpin tertinggi di kerajaan Turki menyetujui
penunjukkan atas Usman tersebut. Setelah meninggalnya Ertoghul, bangsa Mongol dari
dataran Cina menyerang Turki dan berhasil meruntuhkan kekuasaan Sultan Alaudin pada
tahun 1300 M. Turki pun terpecah menjadi beberapa bagian negara-negara kecil. Setelah
Turki pecah dan menjadi negara-negara kecil, Usman mendeklarasikan dirinya sebagai
pemimpin tertinggi Turki, sekaligus memproklamirkan berdirinya Kerajaan Turki Usmani
pada tahun 1300 M, melanjutkan pemerintahan Turki Saljuk yang semula dipimpin Sultan
Alaudin.
Setelah resmi berdiri dan mendapat pengakuan dari berbagai unsur bangsa Turki,
pemerintahan Usman melakukan ekspansi kekuasaan. Pada tahap awal, ekspansi
kekuasaannya dilakukan di sekitar daerah perbatasan Bizantium dan Brussa. Setelah
hampir 17 tahun melakukan ekspansi, kedua daerah tersebut dapat dikuasai Kerajaan
Turki Usmani. Seteleah itu, Usman menetapkan kota Istanbul sebagai pusat pemerintahan
Kerajaan Turki Usmani.
Kerajaan Turki Usmani berlangsung selama kurang lebih 6 abad, dari tahun 1299 M
sampai tahun 1923 M. Dalam masa 6 abad itu, Kerajaan Turki Usmani dipimpin oleh 39 raja
atau lebih dikenal dengan gelar sultan. Para raja yang memerintah Kerajaan Turki Usmani
selama enam abad itu adalah sebagai berikut.
1) Usman I (1281-1326);
2) Urhan I (1326-1359);
3) Murad I (1359-1389);
4) Bayazid I (1389-1402);
5) Interregnum (1402-1413);
6) Mahmud I (1413-1421);
7) Murad II (1421-1451);
8) Mahmud II (1451-1481);
9) Bayazid II (1481-1512);
10) Salim I (1512-1520);
11) Sulaiman I (1520-1566);
12) Salim II (1566-1574);
13) Murad III (1574-1595);
14) Mahmud III (1595-1603);
15) Ahmad I (1603-1617);
16) Mustafa I (1617-1618);
17) Usman II (1618-1622);
18) Mustafa II (1622-1623);
19) Murad IV (1623-1640);
20) Ibrahim I (1640-1648);
21) Mahmud IV (1648-1687);
22) Sulaiman II (1687-1691);
23) Ahmad II (1691-1695);
24) Mustafa III(1695-1703);
25) Ahmad III (1703-1730);
26) Mahmud I (1730-1754);
27) Usman III (1754-1757);
28) Mustafa III (1757-1774);
29) Abd-ul-Hamid I (1774-1789);
30) Salim III (1789-1807);
31) Mustafa IV (1807-1808);
32) Mahmud II (1808-1839);
33) Abdul Majid I (1839-1861);
34) Abdul Aziz (1861-1876);
35) Murad V (1876);
36) Abdul-Hamid II (1876-1909);
37) Mahmud V (1909-1918);
38) Mahmud VI (1918-1922); dan
39) Abdul Majid II, (1922-1924).
Kerajaan Turki Usmani berhasil menorehkan sejumlah prestasi yang sangat berharga.
Salah satu indikasi keberhasilan itu adalah lahirnya sebuah kitab undang-undang (qanun)
yang digagas Sultan Sulaiman I. Kitab tersebut diberi nama Multaqa al-Abhur, dan dijadikan
rujukan hukum pemerintahan Turki Usmani sampai akhirnya meletus reformasi pada abad
ke-19. Keberhasilan Sultan Sulaiman I menyusun sebuah kitab undang-undang negara
membuat dirinya diberi gelar Al-Qanuni.
Sultan Sulaiman I tercatat sebagai sultan yang sangat besar jasanya dalam pembangunan
di kerajaan Turki Usmani. Kota-kota besar dan kota-kota lainnya banyak dibangun Masjid,
Sekolah, Rumah sakit, gedung, makam, jembatan, saluran air, dan pemandian umum.
Pembangunan berbagai fasilitas umum itu melibatkan seorang arsitek asal Anatolia, Sinan.
a. Bidang Pemerintahan
b. Bidang Agama
d. Bidang Militer
e. Bidang Budaya
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Agama
Secara garis besar, faktor yang memengaruhi runtuhnya kerajaan Mughal adalah
sebagai berikut.
a. Internal.
Tampilnya sejumlah penguasa lemah, terjadinya perebutan kekuasaan, dan lemahnya
kontrol pemerintahan pusat.
b. Eksternal.
Terjadinya pemberontakan di mana-mana, seperti pemberontakan kaum Sikh di Utara,
gerakan separatis Hindu di India tengah, kaum muslimin sendiri di Timur, dan yang
terberat adalah invasi Inggris.
F. Metode Pembelajaran
Saintifik
kooperatif
rool play,diskusi, ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Memberikan salam
Pendahuluan Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk 10 menit
belajar
Menanyakan kehadiran siswa
Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
Tanya jawab materi sebelumnya
Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point.
Mengamati
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Inti - Mengamati tayangan video tentang perkembangan masa 70 menit
kejayaan Islam
- Membaca artikel tentang perkembangan dan kemajuan
Islam pada masa kejayaan Islam
Menanya
- Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan perkembangan
dan kemajuan Islam pada masa kejayaan Islam seperti
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemajuan
peradaban Islam ?
Eksperimen/Eksplor
- Diskusi tentang perkembangan peradaban Islam pada masa
kejayaan Islam
- Menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan
peradaban pada masa kejayaan Islam
- Menelaah hikmah kejayaan islam yang dapat dijadikan
contoh untuk keberhasilan dan kemajuan islam sekarang ini
Assosiasi
- Menyimpulkan perkembangan peradaban Islam pada masa
kejayaan Islam
- Menyimpulkan faktor-faktor yang memepengaruhi
kemajuan peradaban Islam pada masa kejayaan Islam
- Menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi
kemajuan peradaban Islam yang dapat dijadikan contoh
untuk keberhasilan dan kemajuan islam sekarang ini
Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi kemajuan peradaban Islam pada masa
kejayaan Islam
- Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,
mengkonformasi, dan menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.
Refleksi
Menampilkan sikap semangat menumbuh- kembangkan ilmu
pengetahuan dan kerja keras sebagai refleksi dari pemahaman
kemajuan peradaban Islam pada masa kejayaan Islam
Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
Penutup menyimpulkan materi 10 menit
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
Mengucapkan salam
I. Penilaian
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
2. Alat Penilaian (Soal terlampir)
Tanggung
Disiplin Peduli Kerja keras
No Nama Siswa jawab
a b c a B C a B c A b c
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
39
1) Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2) Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
3) Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan
masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4) Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
1. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi
awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
2. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Tugas
Dari tiga kerajaan Islam pada abad pertengahan, Kerajaan Turki Usmani adalah yang
paling menonjol mempertahankan dan mengembangkan ajaran Islam yang dibawa oleh
Nabi Muhammad saw. Berbagilah beberapa kelompok, lalu cari buku yang secara
khusus mengupas sejarah Khilafah Turki Usmani. Setelah itu uraikanlah:
1. Bagaimana peran yang dimainkan oleh Khilafah Turki Usmani dalam peradaban Islam
bagi dunia?
2. Bagaimana konspirasi yang dilakukan Mustafa Kemal Pasya hingga membuat Khilafah
Turki Usmani runtuh?
3. Pelajaran apa yang dapat diambil dari sejarah Khilafah Turki Usmani?
4. Buatlah hasilnya dalam bentuk makalah, lalu diskusikan dengan bimbingan guru!
Observasi
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat
serta mengumpulkan berbagai data :
- Isi diskusi (perkembangan Islam, beserta faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan
peradaban Islam) pada masa kejayaan Islam
- Sikap semangat menumbuh- kembangkan ilmu pengetahuan dan kerja keras sebagai
refleksi dari pemahaman kemajuan peradaban Islam pada masa kejayaan Islam
Portofolio
- Membuat makalah dan laporan perkembangan Islam dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kemajuan peradaban Islam pada masa kejayaan Islam
Tes
Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal soal pilihan ganda dan uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
(K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro- aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
(K3) :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
(K4) :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menganalisis QS. Ynus (10) ayat 40-41 dan QS. Al-Midah (5) ayat 32.
2. Membaca QS. Ynus (10) ayat 40-41 dan QS. Al-Midah (5) ayat 32.
3. Hafal QS. Ynus (10) ayat 40-41 dan QS. Al-Midah (5) ayat 32.
E. Materi Pembelajaran
1. Menganalisis QS. Ynus (10) ayat 40-41; dan QS. Al-Midah (5) ayat 32
Berikut ini adalah ayat-ayat tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak
kekerasan. Bacalah dengan saksama!
(-: )
Terjemah QS. Ynus (10) Ayat 40-41
Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al-Quran, dan di antaranya
ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui
tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu, Maka
Katakanlah, "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri
terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kalian
kerjakan.
Kandungan Ayat
Ayat ini menjelaskan bahwa sikap manusia terhadap Al-Quran ada dua macam. Ada
yang secara tegas menyatakan beriman, ada juga yang terang-terangan menolak beriman
terhadap Al-Quran. Beriman dan tidaknya terhadap Al-Quran, terlihat dari amal
perbuatannya sehari-hari.
Menghadapi orang-orang yang tidak beriman, Allah SWT. mengajarkan agar orang
beriman menghargai pendapat dan jalan hidup yang menjadi pilihannya. Dalam hal ini,
apapun yang dikerjakan seseorang dalam urusan keyakinan, harus dihormati sebagi
haknya dalam berkayakinan dan menjalankan amalan sesuai dengan keyakinannya.
Keyakinan seseorang terhadap sesuatu adalah hak setiap orang, dan it harus dihormati.
Dalam hal ini, Islam mengajarkan agar orang beriman menghargai orang lain, termasuk
dalam hal beragama. Islam mengajarkan umatnya agar membiasalan hidup toleran,
menghargai pendapat orang lain.
QS. Al-Midah (5) Ayat 32
(: )
Terjemah QS. Al-Midah (5) Ayat 32
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi,
Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya. dan Barangsiapa
yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah
memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang
kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan
yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh
melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.
Kandungan Ayat
Pada ayat ini Allah Swt. menjelaskan bahaya melakukan tindak kekerasan,
apalagi yang mengakibatkan kematian. Allah Swt. juga menjelaskan bahwa tindak
kekerasan yang mengakibatkan kematian merupakan dosa yang sangat besar,
sehingga disamakan dengan membunuh semua manusia yang ada di bumi.
Pada ayat ini, Allah Swt. secara tidak langsung mengajarkan manusia agar
menjauhkan diri dari tindak kekerasan karena dapat membahayakan bagi orang lain.
2. Membaca dan Menghafal QS. Ynus (10) ayat 40-41 dan QS. Al-Midah (5) ayat 32
3. Bacalah ketiga ayat berikut ini secara tartil dengan memerhatikan kaidah tajwid! Mintalah
teman sebangku untuk menyimak bacaanmu dan mengoreksi jika ada bacaan yang
kurang tepat! Lakukan berulang-ulang sampai bacaanmu benar sesuai ilmu tajwid!
a. QS. Ynus (10) Ayat 40-41
b. QS. Al-Midah (5) ayat 32
4.
5. Hadis Tentang Toleransi Dan Menghindarkan Diri Dari Tindak Kekerasan
) (
Artinya:
Dari Ibnu Abbas ia berkata, Rasulullah saw. ditanya tentang agama yang dicintai Allah
SWT. Maka sabdanya, Agama yang lurus dan toleran. (HR. Ahmad)
b. Hadis tentang Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan
) (
Artinya:
Dari Abdullah bin Amr ra. dari Nabi saw. beliau bersabda, Barangsiapa yang
membunuh seorang muhad, maka ia tidak akan mencium bau surga dan sesungguhnya
surga itu dapat tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun. (HR. Bukhari)
) (
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beiau bersabda, Ketahuilah, siapa saja yang
membunuh jiwa yang sudah membuat perjanjian, yang memiliki perlindungan dari Allah
dan RasulNya, maka ia telah melanggar perlindungan Allah. (Karenanya) ia tidak akan
dapat mencium bau surga dan sesungguhnya baunya dapat tercium dari jarak perjalanan
tujuh puluh musim gugur. (HR. Tirmizi)
F. Metode Pembelajaran
Saintifik
kooperatif
rool play,diskusi, ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Mengamati
Inti 70 menit
- Menyimak bacaan al-Quran yang terkait dengansikap
toleran dan kerukunansecara individu maupun kelompok.
- Mengamati tayangan video Atau mengamati langsung
sikap toleran dan kerukunan
Menanya
- Mengajukan pertanyaan tentang bentuk-bentuk perilaku
toleran dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari baik di
rumah, sekolah maupun masyarakat, Apakah hikmah yang
terkandung didalamnya?
Eksperimen/eksplor
- Menelaah bentuk perilaku toleran dan kerukunandalam
kehidupan sehari-hari baik di rumah, sekolah maupun
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
masyarakat
- Diskusi tentang hikmah berperilaku sikap toleran dan
kerukunan, dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah,
sekolah maupun masyarakat
- Melakukan simulasi bentuk perilaku sikap toleran dan
kerukunankehidupan dalam kehidupan sehari-hari baik di
rumah, sekolah maupun masyarakat dengan baik dan benar
Assosiasi
- Menyimpulkan ketentuan dan dasar hukum tentang sikap
toleran dan kerukunandalam kehidupan dengan baik dan
benar, berdasarkan al-Quran dan Hadis
- Menyimpul bentuk perilaku sikap toleran dan
kerukunandalam kehidupan dalam kehidupan sehari-hari
baik di rumah, sekolah maupun masyarakat
- Menyimpulkan hikmah berperilaku sikap toleran dan
kerukunan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah,
sekolah maupun masyarakat
- Menerapkan bentuk perilaku sikap toleran dan kerukunan
dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, sekolah
maupun masyarakat
Komunikasi
- Menyajikan /melaporkan hasil diskusi tentang sikap sikap
toleran dan kerukunan dalam kehidupan
- Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,
mengkonformasi, dan menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.
- Menanggapi simulasi bentuk perilaku sikap toleran dan
kerukunan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah,
sekolah maupun masyarakat
Refleksi
Berprilaku toleran dan kerukunan baik di sekolah, rumah,
maupun masyarakat
I. Penilaian
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
2. Alat Penilaian (Soal terlampir)
Tanggung
Disiplin Peduli Kerja keras
No Nama Siswa jawab
a b c a B c a B c A b c
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
39
a. Kemampuan Membaca
Tidak
No Ayat Lancar Sedang Catatan
Lancar
1. QS. Ynus Ayat 40-41
2. QS. Al-Midah ayat 32
b. Kemampuan Hafalan
Tidak
No Ayat Hafal Sedang Catatan
Hafal
1. QS. Ynus Ayat 40-41
2. QS. Al-Midah ayat 32
8. ... ...
1) Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2) Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
3) Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan
masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4) Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
1. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi
awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
2. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Tugas
- Mengumpulkan bahan-bahan artikel / tulisan sebagai data untuk pembuatan makalah dan
laporan tentang perilaku toleran dan kerukunandalam kehidupan sehari-hari
- Melakukan obeservasi langsung terhadap perilaku toleran dan kerukunanbaik disekolah,
rumah dan masyarakat
Observasi
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat:
- Isi diskusihikmah berperilaku sikap toleran dan kerukunan
- Sikap tolerandan kerukunandalam kehidupan sehari-hari
Portofolio
Membuat laporan tentang hikmah berperilaku sikap toleran dan kerukunan
Tes
Teskemam-puankognitifdenganbentuktessoal soal pilihan ganda dan uraian
A. Kompetensi Inti
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
(K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro- aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
(K3) :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
(K4) :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat:
1. menjelaskan makna beriman kepada para rasul; dan
2. menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman kepada para rasul.
E. Materi Ajar
Iman kepada Para Rasul
Makna iman kepada para Rasul
Iman kepada para rasul artinya meyakini dengan sepenuh hati bahwa para
rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah SWT. untuk menyampaikan
wahyu kepada seluruh manusia agar dijadikan pedoman hidup guna memperoleh
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dengan demikian, iman kepada rasul berarti menyakini bahwa Allah SWT.
telah memilih orang-orang terbaik untuk menjadi nabi atau rasul. Termasuk di
dalamnya keyakinan bahwa para nabi dan rasul itu menyampaikan petunjuk, perintah,
larangan, dan peringatan- peringatan Allah SWT. kepada umat manusia, serta
memberikan contoh perilaku terpuji.
Perbedaan Nabi dan Rasul
a. Nabi adalah orang yang dipilih oleh Allah SWT. untuk menerima wahyu, tetapi
tidak wajib menyampaikan kepada umatnya.
b. Rasul adalah orang yang dipilih oleh Allah SWT. untuk menerima wahyu, dan
berkewajiban menyampaikan kepada umatnya. Khusus Nabi Muhammad saw.,
beliau diwajibkan menyampaikan kepada seluruh umat manusia dan syariatnya
berlaku sampai hari kiamat.
Allah SWT. menjelaskan kriteria seorang rasul. Bahwa seorang rasul yang
diutus oleh Allah SWT. adalah laki-laki yang menerima wahyu. Hal itu sebagaimana
dijelaskan dalam ayat berikut.
(: )
Artinya:
Kami tiada mengutus Rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa
orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu
kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. (QS. Al-Anbiy
(21) : 7)
Allah SWT. juga menjelaskan bahwa para rasul yang telah diutusnya ada yang
dikisahkan sebagaimana teradapat dalam Al-Quran, banyak juga yang tidak
diceritakan. Ayat berikut ini menjelaskan hal tersebut.
(:)
Artinya:
Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang
tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu
mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah,
diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang
berpegang kepada yang batil. (QS. Al-Mukmin (40) : 78)
Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah
SWT. adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul dari kalangan
perempuan, dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya
sangat banyak.
Rasulullah saw. suatu kali berdialog dengan para sahabatnya tentang banyak
hal. Salah satunya mengenai jumlah nabi yang diutus oleh Allah SWT. Kutipan dialog
itu antara lain seperti dalam hadis berikut.
) (
Artinya:
Dari Abu Dar ia berkata, saya bertanya, wahai Rasulullah, berapakah jumlah para
nabi itu? Beliau menjawab, Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di
antara mereka yang termasuk rasul sebanyak 315 orang. Suatu jumlah yang besar.
(HR. Ahmad)
Berdasarkan hadis di atas, jumlah nabi dan rasul ada 124.000 orang, diantaranya
ada 315 orang yang diangkat Allah SWT. menjadi rasul. Diantara 315 orang nabi dan
rasul itu, ada 25 orang yang nama dan sejarahnya tercantum dalam Al-Quran.
Mereka inilah yang wajib kita ketahui. Mereka itu adalah sebagai berikut.
1). Adam as.
Bergelar Abu Al-Basyar (bapak semua manusia) atau manusia pertama yang Allah
SWT. ciptakan, tanpa bapak dan tanpa ibu, terjadi atas kehendak-Nya. Usia Nabi
Adam mencapai 1.000 tahun.
Secara rinci, tugas para nabi dan rasul adalah sebagai berikut.
:
:
) (
Artinya:
Dari Abi Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. pernah bersabda, Sesungguhnya
aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. (H.R. Ahmad)
Ciri-ciri Beriman Kepada Para Rasul
Di antara tanda-tanda orang yang beriman kepada rasul adalah sebagai berikut.
Meneladani perilaku para rasul adalah salah satu tugas orang beriman, dan hal itu
menjadi bukti keimanannya kepada para rasul. Keharusan meneladani rasul-rasul
Allah SWT. memiliki beberapa alasan. Alasan-alasan itu antara lain sebagai berikut.
1) Para rasul masum dari perbuatan tercela atau dosa.
Para rasul memmiliki sifat-sifat terpuji sebagai berikut.
Sidik (benar).
Amanah, yaitu dapat dipercaya, jujur, tidak mungkin khianat.
Tablig, artinya mereka senantiasa menyampaikan kebenaran (wahyu)
kepada umatnya.
Fatanah, artinya semua rasul adalah manusia yang cerdas yang dipilih
Allah SWT.
2) Khusus Nabi Muhammad saw. sebagai pemimpin para rasul (sayyidul mursalin)
mendapat sanjungan dan pujian yang luar biasa dari Allah SWT. Itu semua karena
akhlaknya yang sangat mulia. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam surah Al-
Qalam ayat 4 yang artinya Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar
berbudi pekerti yang agung. (QS. Al-Qalam (68) : 4)
a. Mengimaninya.
b. Mencintainya.
c. Mengagungkannya.
d. Membelanya.
e. Menghidupkan sunahnya.
f. Memperbanyak salawat kepadanya.
g. Mengikuti manhajnya
Adapun hikmah beriman kepada para rasul itu antara lain sebagai berikut.
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Mengamati
Inti 70 menit
- Mencermati teks bacaan tentang ketentuan beriman kepada
Rasul-rasul Allah SWTsecara individu maupun kelompok.
Menanya
- Mengajukan pertanyaan, misalnya tentang makna beriman
kepada Rasul-rasul Allah SWT?, hikmah apa yang
diperoleh dari beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT ?,
bagaimana sikap kita terhadap keimanan kepada Rasul-
rasul Allah SWT? Bagaimana cara mengimani Rasul-rasul
Allah swt?
Eksperimen/Eksplore
- Diskusi tentang makna bagaimana cara mengimani Rasul-
rasul Allah SWT? dalam persfektif Islam,
- Diskusi tentang cara beriman terhadap Rasul-rasul Allah
SWT?
- Menganalisa hikmah beriman kepada Rasul-rasul Allah
SWT?
Assosiasi
- Menyimpulkan makna beriman kepada Rasul-rasul Allah
SWT?
- Menyimpulkanhikmah beriman kepada Rasul-rasul Allah
SWT?
Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang tentang
makna beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT?, serta
hikmahnya.
- Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,
mengkonformasi, dan menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Refleksi
- Menampilkan sikap sidiq, amanah, tabligh dan fathonah
sebagai refleksi dari iman kepada Rasul-rasul Allah SWT?
Menunjukkan sikap ketauladanan sebagai cerminan
penghayatan terhadap iman kepada Rasul-rasul Allah SWT?
I. Penilaian
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
39
1) Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2) Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
3) Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4) Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
1. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi awal
dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
2. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Tugas
Selain mukjizat, ada istilah lain yaitu sihir, karamah, maunah, dan ismah. Coba kalian
cari pengertian istilah-istilah tersebut dari berbagai sumber. Setelah selesai,
diskusikanlah dengan teman-teman di bawah bimbingan guru!
Observasi
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat:
- Isi diskusi (makna beriman Rasul-rasul Allah Swt?, cara beriman kepada beriman Rasul-
rasul Allah Swt? dan hikmah beriman Rasul-rasul Allah Swt?
- Memiliki sikap sidiq, amanah, tabligh dan fathonah serta ketauladanan sebagai
implementasi dari iman Rasul-rasul Allah Swt?
Portofolio
- Membuat laporan tentang makna Rasul-rasul Allah Swt?, cara beriman kepada Rasul-
rasul Allah Swt?, dan hikmah beriman kepada Rasul-rasul Allah Swt?
Tes
- Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal soal pilihan ganda tentang beriman
kepada Rasul-rasul Allah Swt?
A. Kompetensi Inti
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
(K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro- aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
(K3) :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
(K4) :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat:
1. menjelaskan makna toleransi dan kerukunan;
2. menyebutkan contoh perilaku toleransi dan hidup rukun; dan
3. bersikap toleran dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.
E. Materi Ajar
Pengertian toleransi
Toleransi adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu tolerance yang berarti
sabar dan kelapangan dada. Dalam bahasa Arab, kata yang semakna dengan toleransi
adalah tasamuh, yang diambil dari kata as-samhah, artinya lembut dan
mempermudah. Ibnu Hajar mengartikan tasamuh dengan bertoleransi dan
memberikan kemudahan.
Dengan demikian, toleransi dapat diartikan sebagai membiarkan atau
menghargai orang lain yang memiliki perbedaan dengan mayoritas, tidak
memperlakukannya dengan kekerasan atau sikap kasar. Perbedaan tersebut bisa
berupa pikiran, pendapat, gagasan, keyakinan, atau sikap. Bersikap toleran berarti
menghargai orang lain yang memiliki pendapat, sikap, atau keyakinan yang berbeda.
Dalam Islam, toleransi merupakan konsep hidup yang diajarkan oleh Rasulullah
saw. Islam sangat menghargai keragaman manusia dari berbagai sisi, baik dari
fisiknya sebagai makhluk Allah SWT. maupun dari kedudukannya sebagai makhluk
berpikir. Dari keragaman fisik, manusia terdiri dari ras, warna kulit, bahasa, dan
budaya yang berbeda. Dari keragaman berpikir, manusia memiliki cara berpikir dan
pemikiran yang berbeda. Perbedaan pemikiran melahirkan sikap yang berbeda pula.
Menghadapi pemikiran yang berbeda seperti itulah yang diajarkan oleh Islam, yaitu
menghargai perbedaan-perbedaan tersebut dalam batas yang wajar.
Allah SWT. menyatakan bahwa keragaman manusia merupakan ketetapan-Nya,
dengan tujuan agar manusia saling mengenal, menjalin persaudaraan dan bekerja
sama, dan saling melengkapi. Perbedaan tersebut semata-mata dari sisi fisik dan
bukan nilai kemuliaan seseorang. Sementara kemuliannya ditentukan oleh sikapnya,
yaitu sikap yang didasari takwa. Allah SWT. menjelaskan hal itu dalam ayat berikut
ini.
( : )
Artinya:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-ujurt (49) : 13)
Rasulullah saw. pernah ditanya oleh para sahabat tentang agama yang paling
bagus. Kemudian Rasulullah saw. menjawab bahwa agama yang paling baik adalah
agama yang toleran dan memberikan kemudahan. Hal itu sebagaimana disebutkan
dalam hadis berikut.
) (
Artinya:
Dari Ibnu Abbas ra. ia berkata, Rasulullah saw. pernah ditanya tentang agama yang
paling dicintai oleh Allah. Lalu Rasulullah saw. menjawab, Yaitu agama yang lurus
dan toleran. (HR. Ahmad)
Konsep toleransi dalam Islam
Toleransi yang dimaksud dalam Islam adalah sikap menghargai orang lain sebagai
manusia yang memiliki hak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri tanpa ada
paksaan. Konsep tersebut didasari dengan beberapa alasan antara lain sebagai berikut.
1. Manusia adalah makhluk yang mulia.
2. Manusia memiliki keyakinan yang berbeda merupakan realitas yang dikehendaki
Allah SWT.
Seorang muslim tidak berhak memberikan hukuman kepada orang yang menolak
ajaran Islam.
Allah SWT. memerintahkan orang beriman untuk berbuat adil dan mengajak manusia
agar berbuat kebaikan meskipun kepada orang musyrik.
Berdasarkan lima alasan tersebut, konsep toleransi dalam Islam adalah sikap
menghargai dan menghormati orang lain atas dasar kemanusiaan semata-mata.
Dalam konteks beragama, Islam tidak membenarkan tindakan memaksa orang
lain untuk mengikuti suatu keyakinan. Demikian juga Islam tidak membenarkan
seorang muslim memaksa orang lain agar memeluk Islam. Dalam konsep Islam, tidak
ada paksaan dalam beragama, termasuk untuk memeluk Islam.
Allah SWT. menjelaskan hal itu sebagaimana dalam ayat berikut ini.
( : )
Artinya:
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-baqarah (2) : 256)
Pengertian kerukunan
Hidup rukun adalah suatu keadaan hidup tenang, damai, bersaudara, tidak
bermusuhan antara satu indivdu atau kelompok dengan individu atau kelompok lainnya.
Keadaan hidup seperti ini merupakan dampak positif dari saling menghargai,
menghormati, dan bersikap toleran terhadap orang lain dalam berbagai hal.
Kerukunan hidup tercermin dari masyarakat yang terdiri dari berbagai ras, golongan,
budaya, bangsa, agama dan perbedaan lainnya dapat hidup berdampingan. Mereka hidup
saling menghargai, saling menolong, membantu satu dengan yang lain, saling menjaga
dan melindungi sesama.
Dalam salah satu kesempatan, Rasulullah saw. menasihati para sahabat dengan
sabdanya seperti dijelaskan dalam hadis berikut.
) (
Artinya:
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. telah bersabda, Janganlah kalian
saling menghasud, saling mencari kelemahan, saling membenci, saling berseteru. Dan
janganlah sebagian kamu membeli barang yang sudah ditawar oleh yang lain. Jadilah
kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Muslim yang satu adalah saudara bagi
muslim yang lain. Ia tidak boleh menzaliminya, juga tidak boleh merendahkannya dan
juga tidak boleh menghinanya. Taqwa itu di sini -beliau berisyarat pada dadanya 3 kali-,
cukuplah seseorang (dikatakan) berbuat jahat jika ia merendahkan saudaranya yang
muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain haram darahnya, hartanya dan
kehormatannya. (HR. Muslim)
Dalam hadis tersebut Rasulullah saw. memberikan nasihat sekaligus tips agar
sesama manusia hidup rukun, bersaudara, dan jauh dari permusuhan. Nasihat tersebut
tidak hanya bagi umat Islam. Akan tetapi, nasihat tersebut berlaku bagi manusia secara
keseluruhan.
Perilaku kerukunan
1). Kerukunan Umat Seagama
2). Kerukunan Antarumat Beragama
Sikap rukun antarumat beragama dapat dicontohkan sebagai berikut.
a) Saling menghargai dan menghormati ajaran agama yang berbeda.
b) Tidak melecehkan simbol-simbol agama masing-masing.
c) Tidak mengotori atau merusak tempat ibadah agama lain.
d) Ikut menjaga ketertiban dan ketenangan kegiatan keagamaan.
3) Kerukunan Umat Beragama dengan Pemerintah
Nilai-nilai yang perlu dikembangkan untuk menjalin kerukunan hidup
Hikmah Kerukunan
1). Kehidupan akan terasa tenang, tentram, dan damai.
2). Saling menghargai penuh kekeluargaan.
3). Rasa kebersamaan dengan dilandasi persatuan dan kesatuan.
4). Menumbuhkan tanggung jawab untuk saling melindungi.
5). Meningkatkan sikap gotong-royong dalam hal-hal yang positif.
F. Metode Pembelajaran
Saintifik
kooperatif
rool play,diskusi, ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Mengamati
Inti 70 menit
- Menyimak bacaan al-Quran yang terkait dengansikap
toleran dan kerukunansecara individu maupun kelompok.
- Mengamati tayangan video Atau mengamati langsung
sikap toleran dan kerukunan
Menanya
- Mengajukan pertanyaan tentang bentuk-bentuk perilaku
toleran dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari baik di
rumah, sekolah maupun masyarakat, Apakah hikmah yang
terkandung didalamnya?
Eksperimen/eksplor
- Menelaah bentuk perilaku toleran dan kerukunandalam
kehidupan sehari-hari baik di rumah, sekolah maupun
masyarakat
- Diskusi tentang hikmah berperilaku sikap toleran dan
kerukunan, dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah,
sekolah maupun masyarakat
- Melakukan simulasi bentuk perilaku sikap toleran dan
kerukunankehidupan dalam kehidupan sehari-hari baik di
rumah, sekolah maupun masyarakat dengan baik dan benar
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Assosiasi
- Menyimpulkan ketentuan dan dasar hukum tentang sikap
toleran dan kerukunandalam kehidupan dengan baik dan
benar, berdasarkan al-Quran dan Hadis
- Menyimpul bentuk perilaku sikap toleran dan
kerukunandalam kehidupan dalam kehidupan sehari-hari
baik di rumah, sekolah maupun masyarakat
- Menyimpulkan hikmah berperilaku sikap toleran dan
kerukunan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah,
sekolah maupun masyarakat
- Menerapkan bentuk perilaku sikap toleran dan kerukunan
dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, sekolah
maupun masyarakat
Komunikasi
- Menyajikan /melaporkan hasil diskusi tentang sikap sikap
toleran dan kerukunan dalam kehidupan
- Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,
mengkonformasi, dan menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.
- Menanggapi simulasi bentuk perilaku sikap toleran dan
kerukunan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah,
sekolah maupun masyarakat
Refleksi
Berprilaku toleran dan kerukunan baik di sekolah, rumah,
maupun masyarakat
I. Penilaian
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
2. Alat Penilaian (Soal terlampir)
Tanggung
Disiplin Peduli Kerja keras
No Nama Siswa jawab
a b c a B c a B c A b c
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
39
1. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
3. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan
masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4. Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
1. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi
awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
2. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Tugas
Di berbagai media cetak dan elektronik baik di Indonesia maupun dunia internasional,
Islam sering digambarkan sebagai agama intoleran. Hal itu karena segelintir orang yang
melakukan kekerasan dan membawa simbol-simbol Islam.
1. Carilah tulisan yang menggambarkan toleransi yang ditunjukkan pada masa Daulah
Bani Abbasiyah!
2. Buat ringkasannya, dan analisis, bagaimana praktik toleransi yang dilakukan oleh
umat Islam terhadap agama lain!
Diskusikanlah hasil analisis itu dengan teman-teman di bawah bimbingan guru!
Observasi
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat:
- Isi diskusihikmah berperilaku sikap toleran dan kerukunan
- Sikap tolerandan kerukunandalam kehidupan sehari-hari
Portofolio
Membuat laporan tentang hikmah berperilaku sikap toleran dan kerukunan
Tes
Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal-soal pilihan ganda dan uraian.
A. Kompetensi Inti
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
(K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro- aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
(K3) :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
(K4) :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat:
1. menjelaskan prinsip-prinsip ekonomi Islam; dan
2. menjelaskan praktik ekonomi Islam.
E. Materi Pembelajaran
A. Prinsip-prinsip Ekonomi Islam
1. Halal
Halal adalah prinsip utama dalam ekonomi Islam. Barang atau jasa yang digunakan
baik untuk produksi, konsumsi, atau didistribusikan harus jelas kehalalannya. Sedangkan
barang atau jasa yang tidak jelas halalnya, apalagi sudah jelas haram, maka barang atau
jasa itu tidak boleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Demikian transaksi yang
dilakukan harus dengan cara yang halal.
Agar tidak terjerumus pada yang haram, Rasulullah saw. telah menjelaskan apa saja
yang haram dan apa saja yang halal. Rasulullah saw. menjelaskannya sebagaimana hadis
berikut.
) (...
Artinya:
Dari Numan bin Basyir ra. berkata, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,
Sesungguhnya yang halal itu telah jelas, dan yang haram pun telah jelas. Adapun
yang ada diantara keduanya adalah syubhat... (HR. Muslim)
2. Tidak ada unsur riba
Menurut bahasa, riba artinya tambahan. Sedangkan menurut istilah, riba maksudnya
yaitu menetapkan tambahan atas pinjaman yang diberikan kepada seseorang dengan
perhitungan tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, tambahan tersebut biasa disebut
dengan istilah bunga. Dengan demikian, harta atau uang yang diperoleh dari bunga
pinjaman termasuk riba, dan hukumnya haram.
Allah SWT. dengan tegas melarang orang-orang beriman mengambil dan
memanfaatkan riba. Hal itu sebagaiman firman-Nya dalam ayat berikut.
(: )
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda
dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. li
Imrn (3) : 130)
3. Tidak ada unsur judi
Judi secara tegas telah diharamkan oleh Allah SWT. sebagaimana diharamkannya
khamar atau minuman keras. Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut ini.
(: )
Artinya:
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah, Pada keduanya
terdapat dosa yang besar... (QS. Al-Baqarah (2) : 219)
4. Didasari dengan keridaan
Islam menekankan bahwa aktivitas ekonomi harus dilakukan dengan dasar kerelaan.
Artinya bahwa aktivitas ekonomi yang dijalankan tidak boleh ada unsur paksaan. Akan
tetapi semua pihak yang terlibat dalam aktivitas itu harus sama-sama rida dan tidak
merasa dirugikan. Satu pihak merasa untung, dan pihak yang lain tidak merasa rugi.
Mengenai hal ini, Allah SWT. berfirman sebagaimana dalam ayat berikut ini.
(: )
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu! Sesungguhnya Allah
Maha Penyayang kepadamu. (QS. An-Nis (4) : 29)
5. Saling menguntungkan
Tujuan ekonomi Islam adalah memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi diri
dan orang lain dengan cara yang diridai Allah SWT. Dalam hal ini bahwa aktivitas
ekonomi dalam Islam harus bisa memberikan keuntungan bagi semua orang. Islam tidak
membenarkan aktivitas ekonomi yang hanya menguntungkan satu pihak tertentu,
sementara pihak lain dirugikan. Prinsip keadilan dijunjung tinggi dalam ekonomi Islam.
B. Praktik Ekonomi Islam
Adapun praktik ekonomi Islam antara lain sebagai berikut.
1. Jual beli
a. Pengertian jual beli
Dalam bahasa Arab, jual beli disebut al-bai )(, yaitu transaksi tukar menukar
barang dengan rukun dan syarat tertentu yang mengakibatkan perpindahan hak milik.
Dalam praktiknya, jual beli ada yang dilakukan secara barter dan ada yang
menggunakan alat tukar berupa uang. Sistem barter berlaku sebelum manusia
mengenal alat tukar seperti uang.
Allah SWT. berfirman sebagaimana dalam ayat berikut.
Artinya:
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan salat Jum'at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. (QS. Al-
Jumuah (62) : 9)
2. Sewa menyewa
a. Pengertian sewa menyewa
Dalam bahasa Arab, sewa menyewa disebut Al-Ijarah ) (yaitu suatu
kesepakatan antara pemilik barang atau jasa dengan orang yang memanfaatkan barang
atau jasa itu. Kesepakatan tersebut adalah keharusan orang yang memanfaatkan
barang atau jasa (penyewa) memberikan upah atau pengganti kepada pemilik barang
atau jasa yang dimanfaatkan tersebut.
Di dalam Al-Quran, istilah sewa menyewa atau kata ijarah digunakan ketika
menceritakan kisah Nabi Musa as. dengan keluarga penggembala. Hal itu
sebagaimana terlihat pada ayat berikut.
( : )
Artinya:
Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita)
ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. (QS. Al-Qaa (28) : 26)
3. Pinjam meminjam
a. Pengertian pinjam meminjam
Dalam bahasa Arab, pinjam meminjam disebut Al-riyah )(yaitu
memberi manfaat suatu barang atau jasa tanpa imbalan. Dari pengertian tersebut,
dapat dipahami bahwa pinjam meminjam merupakan transaksi yang tidak berorientasi
pada keuntungan bagi pemilik barang atau jasa. Motif orang yang meminjamkan
barang atau jasa semata-mata untuk menolong sesama. Hal itu sebagai manifestai
perintah Allah SWT. agar orang-orang beriman saling menolong dalam kebaikan.
Allah SWT. berfirman sebagaimana dalam ayat berikut.
( : )
Artinya:
Dan tolong-menolonglah kalian dalam kebajikan dan takwa. Dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. (QS. Al-Midah (5) : 2)
4. Gadai
a. Pengertian gadai
Dalam bahasa Arab, gadai disebut Ar-Rahnu ( ), yaitu meminjam uang
dalam batas waktu tertentu disertai dengan jaminan. Barang yang dijadikan jaminan
) (
Artinya:
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda, Jika digadaikan, maka susu
hewan boleh diperah sesuai dengan nafkah yang diberikan kepada hewan tersebut,
dan hewan itu boleh dimanfaatkan. Orang yang memanfaatkan hewan itu dan
memerahnya wajib memberikan nafkahnya. (HR. Abu Daud)
F. Metode Pembelajaran
Saintifik
kooperatif
rool play,diskusi, ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Memberikan salam
Pendahuluan Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk 10 menit
belajar
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Menanyakan kehadiran siswa
Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
Tanya jawab materi sebelumnya
Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point.
Mengamati
Inti 70 menit
- Menyimak bacaan al-Quran yang terkait dengan
pelaksanaan praktik ekonomi dalam Islam di masyarakat
dalam Islam secara individu maupun kelompok.
- Mencermati ketentuan dan tata cara pelaksanaan praktik
ekonomi dalam Islam di masyarakat
Menanya
- Mengajukan pertanyaan tentang ketentuan dan tata cara
praktik ekonomi dalam Islam di masyarakat
Eksperimen/Eksplor
- Diskusi tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan
Praktik ekonomi dalam Islam di masyarakat
- Diskusi mengenai hikmah pelaksanaan Praktik ekonomi
dalam Islam di masyarakat
Assosiasi
- Menyimpulkan ketentuan dan tata cara pelaksanaan
Praktik ekonomi dalam Islam di masyarakat
- Menyimpulkan hikmah ketentuan dan tata cara praktik
ekonomi dalam Islam di masyarakat
Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang ketentuan
ketentuan dan tata cara praktik ekonomi dalam Islam di
masyarak
- Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,
mengkonformasi, dan menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.
- Berlatih menerapkan ketentuan dan tata cara praktik
ekonomi dalam Islam di masyarakat
Refleksi
- Menampilkan kemampuan menerapkan atketentuan dan
tata cara praktik ekonomi dalam Islam di masyarakat
Menunjukkan sikap menghargai dan menghormati dan jujur
serta terbuka sebagai hasil refleksi pelaksanaan praktik
ekonomi dalam Islam
Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
Penutup menyimpulkan materi 10 menit
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
Mengucapkan salam
H. Alat (Bahan) / Sumber Belajar:
I. Penilaian
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
2. Alat Penilaian (Soal terlampir)
Tanggung
Disiplin Peduli Kerja keras
No Nama Siswa jawab
a b c a B C a B c A b c
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
39
1. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
3. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4. Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
1. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi awal
dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
2. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Tugas
Carilah tulisan tentang sistem ekonomi yang dikenal dan diterapkan di Indonesia!
Setelah itu bandingkan dengan sistem ekonomi Islam seperti yang telah dipelajari.
Menurutmu, apa kelebihan sistem ekonomi Islam bila dibanding dengan sistem ekonomi
lainnya? Uraiakanlah dengan jelas, dan sajikan hasil perbandingan itu dalam bentuk
tabel! Setelah itu diskusikanlah dengan teman-temanmu di kelas di bawah bimbingan
guru!
Observasi
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat:
- Isi diskusi bagaimana menerapkankonsep prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam
Islam
- Memahami prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam di masyarakat
Portofolio
- Membuat makalah tentang praktik ekonomi dalam Islam
- Membuat laporan tentang ketentuan syariat Islam dalam masalah ketentuan dan tata
cara praktik ekonomi dalam Islam di masyarakat
Tes
Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal soal pilihan ganda dan uraian
A. Kompetensi Inti
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
(K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro- aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
(K3) :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
(K4) :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
E. Materi Ajar
A. Dakwah
1. Pengertian
Menurut bahasa, dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu da - yad - dawatan (
Dakwah merupakan salah satu kewajiban yang dibebankan kepada orang beriman.
Di dalam Al-Quran, banyak ayat-ayat yang menjelaskan keharusan orang beriman
berdakwah, yaitu mengajak manusia agar menaati Allah SWT. dan rasul-Nya, selalu
berbuat kebaikan, dan meninggalkan segala keburukan. Salah satu diantara ayat tersebut
adalah sebagai berikut.
( : )
Artinya:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan merekalah orang-
orang yang beruntung. (QS. li Imrn (3) : 104)
Ayat tersebut merupakan perintah berdakwah, sekaligus menjelaskan hakikat dakwah
adalah mengajak manusia agar berbuat kebaikan dan mencegahnya dari segala
keburukan. Kemudian Allah SWT. menyebutkan bahwa orang-orang yang melakukan
dakwah adalah orang-orang yang akan memperoleh keberuntungan dari Allah SWT.
Di dalam hadis juga banyak sabda Rasulullah saw. yang menjelaskan keharusan umat
Islam melaksanakan dakwah. Salah satunya sebagaimana hadis berikut ini.
) (
Artinya:
Dari Abu Said Al-Khudri ra. berkata, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,
Barang siapa melihat kemunkaran, hendaklah mengubahnya dengan tangannya
(kekuasaan). Jika tidak mampu, ubahlah dengan lisan. Jika tidak mampu juga, ubahlah
dengan hati, dan yang demikian itu selemah-lemahnya iman.
(HR. Muslim)
Dalam hadis tersebut, konteks dakwah adalah mengubah kemunkaran, yaitu
menghilangkan segala bentuk kemunkaran dengan cara-cara yang sesuai dengan
kemampuan. Secara gamblang Rasulullah saw. menyebutkan cara yang harus ditempuh
dalam berdakwah. Yaitu jika mampu dengan kekuasaan, maka dakwah dilakukan dengan
kekuasaan itu. Jika dengan kekuasaan tidak mampu karena tidak memiliki kekuasaan,
maka dakwah dilakukan dengan memberikan nasihat. Jika kedua cara itu tidak mampu
juga, cukuplah dengan tidak ikut-ikutan dalam kemunkaran. Tidak terlibat dalam
perbutaan yang munkar merupakan bentuk dakwah yang paling rendah tingkatannya.
3. Bentuk-bentuk Dakwah
Merujuk pada pengertian dakwah seperti dijelaskan di atas, dakwah tidak terbatas
dengan cara tertentu. Karena hakikat dakwah adalah mengajak orang-orang agar
melakukan kebaikan dan mencegahnya dari keburukan. Sehingga dakwah dapat
dilakukan dengan berbagai cara, sesuai dengan kondisi orang orang yang didakwahi,
sesuai dengan orang yang berdakwah, dan sesuai dengan tuntutan zaman.
Secara rinci, bentuk dakwah dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Berdasarkan caranya.
Dari caranya, dakwah ada yang dilakukan dengan lisan, tulisan, dan perbuatan.
a. Dakwah dengan lisan (dakwah bil lisan) misalnya memberikan nasihat seperti
ceramah, atau pengajian-pengajian.
b. Dakwah dengan tulisan (dakwah bil kitabah) misalnya menulis buku; cerpen,
novel, artikel untuk majalah, koran, buletin, jurnal, dan lain sebagainya.
c. Dakwah dengan perbuatan (dakwah bil hal) misalnya gotong royong
membangun Masjid, memberikan santunan kepada yatim dan duafa,
memberikan beasiswa, menyelenggarakan khitanan massal, melaksanakan
salat Id di tanah lapang, menyelenggarakan salat istisqa pada musim kemarau,
dan lain sebagainya.
2) Berdasarkan pelakunya.
Berdasarkan pelakunya, dakwah dapat dilakukan oleh siapapun, tidak hanya ulama,
kiai, atau ustaz. Akan tetapi, semua umat Islam dari berbagai kalangan dan latar
belakang, laki-laki maupun perempuan, kiai maupun santri, guru maupun pelajar,
orang tua maupun ank-anak, orang kaya maupun orang miskin, semuanya bisa
melakukan dakwah, sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Orang yang pandai berkomunikasi dan retorika, ia bisa berdakwah dengan cara
ceramah. Orang yang pandai menulis, ia bisa berdakwah dengan tulisan. Orang yang
memiliki harta lebih, ia bisa berdakwah dengan hartanya, seperti memberikan
beasiswa kepada para pelajar yang berpotensi. Demikian seterusnya.
3) Berdasarkan waktu dan tempatnya.
Berdasarkan waktu dan tempatnya, dakwah dapat dilakukan kapan dan di mana saja.
Sepanjang memungkinkan dan tidak ada halangan, dakwah dapat terus dilakukan.
Karena berdakwah tidak dibatasi waktu dan tempat. Apalagi jika mendesak, maka
pada saat itulah dakwah dilakukan.
4) Berdasarkan objeknya, dakwah dapat dilakukan kepada individu, atau komunitas.
Dakwah tidak hanya dilakukan kepada masyarakat, komunitas, atau golongan. Akan
tetapi, dakwah dapat dilakukan dengan obyek yang terbtas. Yaitu bisa kepada
seseorang, anggota keluarga; adik, kakak, ayah, ibu, dan seterusnya; dan yang lainnya.
Berdasarkan uraian tersebut, dakwah bersifat fleksibel, dapat dilakukan
dengan cara apapun, kapan dan di manapun, dan dapat dilakukan oleh siapapun, tentunya
sesuai dengan kemampuan atau keterampilannya masing-masing. Jadi, semua orang
memiliki kewajiban yang sama untuk berdakwah. Dan karenanya tidak ada alasan untuk
tidak berdakwah.
4. Sarana Dakwah
Adapun beberapa bidang yang menjadi sarana dan lahan dakwah antara lain
sebagai berikut.
1. Kebudayaan
2. Pendidikan
3. Politik
4. Seni
5. Ekonomi
6. Sosial
5. Etika Berdakwah
Berdakwah merupakan salah satu aktivitas yang terikat oleh etika, sehingga tidak
boleh dikerjakan dengan semaunya. Hal itu tiada lain agar dakwah yang dilakukan
mendapat hasil yang maksimal, yaitu hasil yang sesuai dengan harapan. Allah SWT.
menjelaskan etika berdakwah sebagaimana ayat berikut ini.
Artinya:
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasihat yang baik. Dan debatlah
mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui siapa
yang tersesat dari jalannya. Dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk. (QS. An-Nal (16) : 125 )
Berdasarkan ayat tersebut, etika berdakwah ada 3 (tiga) macam, yaitu sebagai berikut.
1) Dakwah harus dilakukan dengan cara yang bijak.
2) Esensi dakwah adalah memberikan nasihat yang baik.
3) Jika ada yang mendebat dakwah, maka harus didebat lagi dengan cara yang baik.
B. Tablig
1. Pengertian
Tablig merupakan salah satu bentuk dakwah. Yaitu mengajak manusia untuk berbuat
kebaikan dan mencegah dari keburukan. Dalam praktinya, tablig menitik beratkan pada
menyampaikan, mengajarkan, atau menyebarkan.
Allah SWT. kepada manusia agar mengikuti dan melaksanakan ajaran yang disampaikan
itu. Dengan demikian, tablig berarti menyampaikan ajaran Allah SWT. yang dibawa oleh
Rasulullah saw. Tugas Rasulullah saw. menyebarkan Islam yang telah berakhir
dilanjutkan oleh umatnya.
Tablig merupakan bagian yang sangat penting dalam Islam. Rasulullah saw. dan para
sahabat telah melaksanakan tablig untuk mengenalkan ajaran Islam kepada masyarakat
Quraisy, lalu ke berbagai pelosok negeri. Hasilnya, banyak manusia yang mengetahui dan
memeluk Islam. Tanpa kegiatan tablig, ajaran Islam tidak akan tersebar, dan hanya
diketahui oleh segelintir orang.
2. Dasar Hukum Tablig
Di dalam Al-Quran, banyak ayat-ayat yang menyebut kalimat tablig. Satu
diantaranya adalah sebagai berikut.
( : )
Artinya:
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak
kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-
Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (QS. Al-Midah (5) : 67)
Ayat tersebut secara khusus ditujukan kepada Rasulullah saw. yang diberi tugas
untuk menyampaikan ajaran Allah SWT., menyebarkan agama agar manusia beragama
dengan agama yang bersumber dari Allah SWT., yaitu agama Islam yang mengajarkan
berbuat kebaikan dan meninggalkan perbuatan buruk. Meski demikian, umat Islam
sebagai pengikut rasul juga memiliki kewajiban yang sama untuk menyebarkan agama
yang dibawa oleh Rasulullah saw. Oleh karena itu, kaum muslimin memiliki kewajiban
untuk melaksanakan tablig.
Mempertegas hal itu, Rasulullah saw. memerintahkan kepada para sahabatnya
untuk menyebarkan ajaran yang dibawa oleh beliau. Hal itu seperti disebutkan dalam
hadis berikut ini.
) (
Artinya :
Dari Abdullah bin Amr bahwasanya Nabi saw. bersabda, Sampaikanlah dariku
walaupun hanya satu ayat. Dan ceritakanlah tentang Bani Israil dengan tidak
berlebihan...(HR. Bukhari)
3. Bentuk Tablig
Merujuk pada pengertian tablig seperti dijelaskan sebelumnya, bentuk tablig dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1) Tablig melalui lisan
2) Tablig melalui tulisan
C. Khotbah
1. Pengertian Khotbah
Dari tinjauan bahasa, khotbah berasal dari bahasa Arab, yaitu khataba yakhtubu
a. Membaca hamdalah;
b. Membaca salawat atas nabi;
c. Membaca syahadat;
d. Berwasiat takwa dengan cara menyampaikan materi khotbah; dan
e. Membaca doa untuk muslimin (pada khotbah akhir).
2) Syarat
Syarat yang harus dipenuhi dalm khotbah jumat adalah sebagai berikut.
a. Khotbah dimulai setelah masuk waktu zuhur;
b. Khotbah dilaksanakan sambil berdiri;
c. Khotbah dilaksanakan dengan tertib;
d. Khotbah dilaksanakan dua kali (khotbah pertama dan kedua);
e. Khotbah disampaikan dengan bahasa yang dimengerti oleh jamaah; dan
f. Antara khotbah pertama dan kedua diberi jeda (duduk)
3) Sunah
Dalam melaksanakan khotbah, ada beberapa hal yang dianjurkan untuk dikerjakan,
yaitu sebagai berikut.
a. Diawali dan diakhiri dengan salam;
b. Khotbah dilakukan di atas mimbar;
c. Khotbah dilaksanakan tidak terlalu panjang; dan
d. Menertibkan 3 rukun yaitu hamdalah, salawat dan materi khotbah.
4) Syarat Khatib
Khotbah jumat harus disampaikan oleh orang yang telah memenuhi syarat khatib,
yaitu sebagai berikut.
a. Laki-laki dewasa;
b. Sehat jasmani dan rohani;
c. Suci dari najis dan hadas;
d. Menutup aurat;
e. Menghadap jamaah ( saat berkhotbah );
f. Mampu berkhotbah sesuai dengan syarat dan rukunnya; dan
g. Menguasai materi khotbah.
2) Khotbah kedua
a. Khatib berdiri lagi, lalu membaca hamdalah.
b. Dilanjutkan membaca syahadatain dan salawat kepada nabi.
c. Melanjutkan khotbah jika materi khotbah masih ada.
d. Membaca doa untuk kaum muslimin.
e. Membaca penutup khotbah, dan dilanjutkan turun dari mimbar, kemudian
melaksanakan salat jumat berjamaah.
D. Melaksanakan Dakwah
Sebelum melaksanakan dakwah, terutama dalam bentuk khotbah, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
1. Memahami obyek dakwah
Obyek dakwah disebut madu, yaitu orang-orang yang didakwahi. Sebelum
dakwah dilaksanakan, terlebih dahulu kondisi madu harus dipahami. Memahami
madu sangat penting, agar dakwah dapat dijalankan dengan baik, dan mendapat
hasil yang maksimal. Adapun yang harus dipahami dari madu antara lain sebagai
berikut.
a. Karakter
b. Taraf pendidikan
c. Pengetahuan terhadap agama
2. Menguasai materi dakwah
3. Memahami etika dakwah
a. Dakwah harus disampaikan dengan cara yang bijak.
b. Materi dakwah merupakan nasihat yang baik, yaitu ajakan berbuat baik dan
meninggalkan keburukan.
c. Dakwah disampaikan secara ilmiah.
d. Perilaku dai harus mencerminkan dakwah yang disampaikannya, yaitu ajaran
Islam.
4. Mempersiapkan dakwah
Beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum melaksanakan dakwah antara lain
sebagai berikut.
a. Menyiapkan materi dakwah
b. Menyiapkan mental
Adapun upaya untuk menumbuhkan percaya diri dapat dilakukan antara lain
dengan beberapa hal berikut.
(1).Berdoa terlebih dahulu;
(2).Tersenyum;
(3).Menatap mata/wajah jamaah;
(4).Mengatur atau mengubah-ubah intonasi suara;
(5).Disertai dengan gerakan tangan;
(6).Tampil dengan pakaian yang terbaik; dan
(7).Berbicara dengan perlahan tapi bukan suara pelan.
F. Metode Pembelajaran
Saintifik
kooperatif
rool play,diskusi, ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Memberikan salam
Pendahuluan Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk 10 menit
belajar
Menanyakan kehadiran siswa
Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
Tanya jawab materi sebelumnya
Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point.
Mengamati
Inti 70 menit
- Menyimak bacaan al-Quran yang terkait dengan
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
dalam Islam secara individu maupun kelompok.
- Mencermati ketentuan dan tata cara pelaksanaan khutbah,
tabligh dan dakwah di masyarakat
Menanya:
- Mengajukan pertanyaan tentang ketentuan dan tata cara
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
Eksperimen/Eksplor
- Diskusi tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
- Diskusi mengenai hikmah pelaksanaan khutbah, tabligh
dan dakwah di masyarakat
Assosiasi
- Menyimpulkan ketentuan dan tata cara pelaksanaan
khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakatt
- Menyimpulkan hikmah ketentuan dan tata cara
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang ketentuan
ketentuan dan tata cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan
dakwah di masyarakat
- Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,
mengkonformasi, dan menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.
- Berlatih menerapkan ketentuan dan tata cara pelaksanaan
khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
Refleksi
- Menampilkan kemampuan menerapkan atketentuan dan
tata cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di
masyarakat
Menunjukkan sikap menghargai dan menghormati pelaksanaan
khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
Penutup menyimpulkan materi 10 menit
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
Mengucapkan salam
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
2. Alat Penilaian (Soal terlampir)
Tanggung
Disiplin Peduli Kerja keras
No Nama Siswa jawab
a b c a B C a B c A b c
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
39
1. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
3. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4. Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
1. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi awal
dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
2. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Tugas
Dakwah adalah aktivitas yang sangat mulia dan memiliki keutamaan yang sangat besar.
Carilah tulisan tentang keutamaan dakwah, lalu buat ringkasannya. Setelah itu,
bandingkan dengan hasil temanmu, lalu diskusikan dengan bimbingan guru.
Observasi
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat:
- Isi diskusi bagaimana membuat konsep khutbah, tabligh dan dakwah
- Memahami sikap menghormati dan menghargai pelaksanaan khutbah, tabligh dan
dakwah di masyarakat
Portofolio
- Membuat konsep khutbah, tabligh dan dakwah
- Membuat laporan tentang ketentuan syariat Islam dalam masalah ketentuan dan tata
cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
Tes
Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal-soal pilihan ganda dan uraian
B. Kompetensi Dasar
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat:
1. menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern;
2. menyebutkan tokoh-tokoh Islam pada masa modern dan pemikirannya; dan
3. menjelaskan gerakan modernisasi Islam di Indonesia.
E. Materi Ajar
Pasca runtuhnya Daulah Bani Abbasiyah, peradaban Islam muncul dalam skala yang kecil,
seperti yang terlihat pada abad pertengahan di Turki. Namun tak lama setelah itu, Khilafah
Turki Usmani pun hancur yang menyebabkan peradaban Islam tenggelam. Peradadan Islam
kian terkubur ketika bangsa-bangsa Barat dan Eropa mulai menemukan masa kejayaannya.
Mereka bangkit dan menjelma menjadi negara-negara adidaya, dengan penguasaan sains dan
teknologi yang sangat canggih, melebihi kecanggihan yang pernah ditemukan peradaban
Islam. Upaya untuk mengejar ketertinggalan itu, ada diantara umat Islam yang bergerak,
mengingatkan, mengajak, sampai beraksi untuk bangkit demi meraih kembali kejayaan Islam.
Upaya itu mulai dilakukan memasuki abad 19 yang ditandai dengan munculnya gerakan
pembaruan Islam. Kemunculan para mujadid itu, menjadi tonggak awal kebangkitan
peradaban Islam yang tengah dinanti.
Memasuki akhir abad 18, peradaban Islam kian tenggelam menyusul kemajuan yang
dicapai negara-negara Barat dan Eropa di berbagai bidang. Gerakan renaissance yang telah
lama bergema telah berhasil membangunkan negara-negara Barat dan Eropa dan bangkit
menjadi negara-negara adidaya dengan peradabannya yang cemerlang. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sebelumnya pernah ditorehkan oleh masyarakat Islam
beralih dikuasai negara-negara Barat bahkan semakin canggih. Pada saat yang sama, negara-
negara Islam justru ada dalam masa kemunduran dan ketertinggalan dalam hampir semua
bidang.
Secara rinci, faktor kemunduran peradaban Islam pada masa ini adalah sebagai berikut.
Kondisi umat Islam seperti itulah yang memaksa Islam berjalan di tempat, tidak lagi
melakukan eksplorasi terhadap ilmu pengetahuan, dan akibatnya jauh tertinggal oleh negara-
negara Barat serta menjadi obyek kolonialisasi negara-negara Barat. Pada masa ini, para
penakluk negara-negara Islam semakin leluasa bergerak di wilayah negara-negara Islam.
Penjajahan negara-negara Barat atas dunia Islam yang mempersempit ruang gerak umat
Islam ternyata menimbulkan kesadaran sebagian umat Islam. Di tengah kondisi keterpurukan
umat Islam seperti itu ada orang-orang yang memiliki pemikiran yang cukup kritis menyikapi
kondisi umat Islam. Mereka adalah orang-orang yang memiliki perhatian besar terhadap
nasib umat Islam, dan menghendaki agar umat Islam keluar dari kubang kemunduran,
melawan segala bentuk penjajahan, serta bangkit agar menjadi negara-negara yang berdaulat
dan maju di berbagai bidang. Satu hal yang mereka soroti adalah pola pikir umat Islam yang
dinilai kolot, jauh dari semangat ajaran Islam, dan tidak mencerminkan Islam sebagai agama
dinamis, mampu menyesuaikan diri dengan kondisi zaman seperti apapun. Mereka
menghendaki agar umat Islam melakukan pembaruan, mengejar ketertinggalan di berbagai
bidang, dan meninggalkan gaya hidup yang dapat menghambat kemajuan Islam. Pada
perkembangannya, mereka melakukan gerakan yang disebut tajdid, yaitu gerakan pembaruan
Islam, gerakan modernisasi Islam, atau gerakan yang berupaya mengeluarkan umat Islam dari
kejumudan, agar umat Islam kembali meraih kejayaan.
Dalam catatan para sejarawan, gerakan tajdid dilakukan di berbagai negara Islam, pada
masa yang hampir bersamaan, dan dengan cara yang beragam. Pada dasarnya, gerakan tajdid
dilakukan oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, pengaruh
yang besar, dan memiliki jaringan yang kuat. Mereka lah yang kemudian disebut sebagai
mujadid, yaitu orang yang melakukan pembaruan Islam.
Gerakan pembaruan Islam ini terutama terjadi di negara-negara Timur Tengah. Adapun
para mujadid yang melakukan permbaruan dalam Islam dan pemikirannya antara lain sebagai
berikut.
1. Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan oleh Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November
tahun 1912 M di Yogyakarta. Motif didirikannya adalah karena kondisi umat Islam
Indonesia yang sudah jauh melenceng dari ajaran Islam. Umat Islam Indonesia
terkungkung dalam tradisi-tradisi jawa, ritual mistik, kepercayaan syirik, dan jumud
yang berkepanjangan sehingga menyebabkan umat Islam kehilangan ruh Islam.
Praktik ibadah tidak lagi merujuk pada Al-Quran dan sunah. Sebaliknya, praktik-
praktik bidah begitu kental mewarnai ritual umat Islam Indonesia.
Berdirinya Muhammadiyah sebagai upaya untuk membangunkan kesadaran
umat Islam Indonesia. Untuk melakukan hal itu kemudian Muhammadiyah
memfokuskan gerakannya pada bidang pendidikan dan sosial. Ahmad Dahlan
membuka lembaga pendidikan dengan sistem pendidikan yang lebih terbuka dan
modern. Ia tidak hanya memberikan pendidikan agama. Akan tetapi pelajaran-
pelajaran umum mulai dikenalkan dan diajarkan kepada masyarakat Indonesia.
F. Metode Pembelajaran
Saintifik
kooperatif
rool play,diskusi, ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Memberikan salam
Pendahuluan Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk 10 menit
belajar
Menanyakan kehadiran siswa
Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
Tanya jawab materi sebelumnya
Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point.
Mengamati
Inti - Mengamati tayangan video tentang perkembangan masa 70 menit
kejayaan Islam
- Membaca artikel tentang perkembangan dan kemajuan
Islam pada masa kejayaan Islam
Menanya
- Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan perkembangan
dan kemajuan Islam pada masa kejayaan Islam seperti
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemajuan
peradaban Islam ?
Eksperimen/Eksplor
- Diskusi tentang perkembangan peradaban Islam pada masa
kejayaan Islam
- Menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan
peradaban pada masa kejayaan Islam
- Menelaah hikmah kejayaan islam yang dapat dijadikan
contoh untuk keberhasilan dan kemajuan islam sekarang ini
Assosiasi
- Menyimpulkan perkembangan peradaban Islam pada masa
kejayaan Islam
- Menyimpulkan faktor-faktor yang memepengaruhi
kemajuan peradaban Islam pada masa kejayaan Islam
- Menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi
kemajuan peradaban Islam yang dapat dijadikan contoh
untuk keberhasilan dan kemajuan islam sekarang ini
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi kemajuan peradaban Islam pada masa
kejayaan Islam
- Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,
mengkonformasi, dan menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.
Refleksi
Menampilkan sikap semangat menumbuh- kembangkan ilmu
pengetahuan dan kerja keras sebagai refleksi dari pemahaman
kemajuan peradaban Islam pada masa kejayaan Islam
Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
Penutup menyimpulkan materi 10 menit
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
Mengucapkan salam
I. Penilaian
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
2. Alat Penilaian (Soal terlampir)
Tanggung
Disiplin Peduli Kerja keras
No Nama Siswa jawab
a b c a B c a B c A b c
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
39
1. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
3. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4. Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
1. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi awal
dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
2. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Tugas
Selain organisasi atau gerakan Islam yang diuraikan, coba kalian jelaskan gerakan-gerakan
Islam di Indonesia berikut ini, lalu jelaskan sifat gerakan keempat organisasi tersebut!
Carilah buku tentang modernisasi Islam baik di Timur Tengah maupun di Indonesia! Setelah
itu buat ringkasannya, lalu diskusikan dengan teman-teman di bawah bimbingan guru!
Observasi
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat
serta mengumpulkan berbagai data :
- Isi diskusi (perkembangan Islam, beserta faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan
peradaban Islam) pada masa kejayaan Islam
- Sikap semangat menumbuh- kembangkan ilmu pengetahuan dan kerja keras sebagai
refleksi dari pemahaman kemajuan peradaban Islam pada masa kejayaan Islam
Portofolio
- Membuat makalah dan laporan perkembangan Islam dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kemajuan peradaban Islam pada masa kejayaan Islam
Tes
- Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal soal pilihan ganda dan uraian