Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan Nikmat, hidayah, rahmat dan kesehatan kepada penulis agar dapat menyelesaikan
makalah ini sebagai syarat kelulusan kuliah.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak
yang telah membantu sehingga dapat terselesaikan pembuatan makalah ini dengan judul ALAT
SYRINGE PUMP .

1. Kepada keluargaku tercinta, Ibuku, Bapak dan Ayah ku dan Kakakku. Yang telah
memberikan Doanya, dukungan secara spiritual dan materil kepadaKu.

2. Kepada Bpk. Ansor Usman Ibrahim, ST, MT, selaku Dosen pengajar.

3. Kepada teman-teman kelas A5 yang banyak tidak membantu.

4. Kepada sahabat-sah-abat saya dirumahnya masing-masing.

Semoga Allah SWT akan membalas amal baik, bantuan dan perbuatan kalian setimpal dengan
yang telah kalian berikan dan korbankan demi Penulis.

Demikian ucapan terima kasih yang saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi saya khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan................................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................ 2
ISI ....................................................................................................................................... 2
2.1 Definisi Teori Caring Menurut Madeleine Leininger.......................... 2
2.2 Prinsip Prinsip Pemahaman Teori Caring .......................................... 2
2.3 Hubungan Model Dan Paradigma Keperawatan .................................. 3
2.4 Inti Teori Madeline Leininger .................................................................... 4
2.5 Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep Caring................ 4
2.6 Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep Holisme ............ 5
2.7 Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep Humanisme..... 5
2.8 Kelebihan dan Kekurangan Teori Transcultural dari Leininger ... 6
BAB III .............................................................................................................................. 7
PENUTUP ......................................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 7
3.2 Saran ................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
A. Apa Definisi Teori Medeleine Leininger
B. Apa saja Prinsip Pemahaman Teori Caring
C. Bagaimana Hubungan Paradigma dan Keperawatan
D. Apa saja inti Teori Medeleine Leininger
E.

1.3 Tujuan

1
BAB II

ISI

2.1 Definisi Teori Caring Menurut Madeleine Leininger

Teori Leininger adalah untuk menyediakan langkah-langkah perawatan yang selaras dengan
individu atau kelompok budaya kepercayaan, praktik, dan nilai-nilai. Pada tahun 1960-an
diamenciptakan budaya kongruen perawatan jangka panjang, yang merupakan tujuan utama
transkultural keperawatan praktek. Budaya perawatan sebangun adalah mungkin bila tindakan
terjadi dalam hubungan perawat-klien (Leininger, 1981).

2.2 Prinsip Prinsip Pemahaman Teori Caring

1) Care adalah untuk membantu orang lain dengan kebutuhan nyata atau diantisipasi dalam
upaya untuk memperbaiki kondisi manusia yang menjadi perhatian atau untuk menghadapi
kematian.
2) Merawat adalah tindakan atau kegiatan diarahkan memberikan perawatan.
3) Budaya mengacu pada belajar, berbagi, dan dipancarkan nilai-nilai, keyakinan, norma, dan
kehidupan dari individu tertentu atau kelompok yang membimbing mereka berpikir,
keputusan, tindakan, dan cara berpola hidup.
4) Perawatan Budaya mengacu pada beberapa aspek budaya yang mempengaruhi seseorang
atau kelompok untuk meningkatkan kondisi manusia atau untuk menangani penyakit atau
kematian.
5) Keragaman budaya peduli merujuk pada perbedaan dalam makna, nilai, pantas tidaknya
perawatan di dalam atau di antara kelompok-kelompok orang yang berbeda.
6) Universalitas peduli Budaya mengacu pada perawatan umum atau arti serupa yang
jelas di antara banyak budaya.
7) Keperawatan adalah profesi yang dipelajari dengan disiplin terfokus dengan perawatan
fenomena.
8) Worldview mengacu pada cara orang cenderung untuk melihat dunia atau alam
semesta dalam menciptakan pandangan pribadi tentang hidup.
9) Budaya dan dimensi struktur sosial termasuk faktor yang berhubungan dengan
agama, struktur sosial, politik / badan hukum, ekonomi, pola pendidikan-terns, penggunaan
teknologi, nilai-nilai budaya, dan ethnohistory yang di-fluence tanggapan budaya manusia
dalam konteks budaya.

2
10) Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan budaya dan
dihargai oleh budaya yang ditunjuk.
11) Pelestarian budaya perawatan atau pemeliharaan mengacu pada kegiatan pelayanan
keperawatan yang membantu orang dari budaya tertentu untuk menyimpan dan
menggunakan inti kebudayaan nilai perawatan terkait dengan masalah kesehatan atau
kondisi.
12) Budaya akomodasi perawatan atau negosiasi merujuk kepada tindakan keperawatan
kreatifyang membantu orang-orang dari budaya tertentu beradaptasi dengan atau
bernegosiasi dengan lain- ers dalam kesehatan masyarakat dalam upaya untuk mencapai
tujuan bersama dari hasil kesehatan yang optimal untuk klien dari budaya yang
ditunjuk. Memahami Kerja Theorists Perawat.
13) Budaya perawatan restrukturisasi mengacu pada tindakan terapi yang diambil oleh
budaya perawat yang kompeten atau keluarga. Tindakan ini memungkinkan atau sebagai
klien untuk mengubah perilaku kesehatan pribadi terhadap menguntungkan hasil sementara
menghormati nilai-nilai budaya klien.

2.3 Hubungan Model Dan Paradigma Keperawatan

A. Manusia

Manusia adalah individu atau kelompok yamg memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang
diyakini dan berguna untuk menentukan pilihan serta melakukan tindakan. Menurut Leininger,
manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun
ia berada.

B. Kesehatan

Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara kultural memiliki
nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan individu maupun kelompok untuk menampilkan
kegiatan budaya mereka sehari-hari, keuntungan dan pola hidup.

C. Lingkungan

Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi, atau pengalaman-
pengalaman yang memberikan arti bagi perilaku manusia, interpretasi, dan interaksi sosial dalam
lingkungan fisik, ekologi, sosial politik, dan atau susunan kebudayaan.

3
D. Keperawatan

Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan profesi keilmuan serta
disiplin yang difokuskan pada aktivitas dan fenomena perawatan manusia yang bertujuan untuk
membantu, memberikan dukungan, menfasilitasi, atau memampukan individu maupun kelompok
untuk memperoleh kesehatan mereka dalam cara yang menguntungkan yang berdasarkan pada
kebudayaan atau untuk menolong orang-orang agar mampu menghadapi rintangan dan kematian.

2.4 Inti Teori Madeline Leininger

Asuhan membantu, mendukung atau membuat seorang atau kelompok yang memiliki
kebutuhan nyata agar mampu memperbaiki jalan hidup dan kondisinya.
Budaya diekspresikan sebagai norma-norma dan nilai-nilai kelompok tertentu.
Asuhan transkultural perawat secara sadar mempelajari norma-norma dan nilai-nilai dan
cara hidup budaya tertentu dalam rangka memberikan bantuan dan dukungan dengan tujuan
untuk membantu individu mempertahankan tingkat kesejahteraanya.
Diversitas asuhan cultural, Keanekaragaman asuhan kultural mengakui adanya variasi dan
rentang kemungkinan tindakan dalam hal memberikan bantuan dan dukungan.
Universalitas asuhan kultural merujuk pada persamaan atau karakteristik universal,
dalam hal memberikan bantuan dan dukungan

2.5 Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep Caring

Caring adalah bentuk perhatian kepada orang lain, berpusat kepada orang lain, menghargai
harga diri dan kemanusiaan , berusaha mencegah terjadi suatu yang buruk, serta memberi perhatian
dan cinta. Caring adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam memberikan dukungan kepada
individu secara utuh,. Caring dalam keperawatan adalah fenomena transkultural dimana perawat
berinteraksi dengan klien, staf dan kelompok lain.Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa
care adalah cocok dan masuk akal terhadap kebutuhan klien dan realita yang ada.Leininger
meyakini bahwa perilaku caring dan praktiknya secara unik membedakan keperawatan terhadap
kontribusi dari disiplin ilmu yang lain.Leininger percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk
memberikan pelayanan yang berbasis pada kultur.

Dia percaya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip care dan pemahaman yang
dalam mengenai care sehingga cultures care, nilai-nilai, keyakinan, dan pola hidup memberikan
landasan yang realiabel dan akurat untuk perencanaan dan implementasi yang efektif terhadap
pelayanan pada kultur tertentu. Dia meyakini bahwa seorang perawat tidak dapat memisahkan cara

4
pandangan dunia, struktur sosial dan keyakinan kultur ( orang biasa dan profesional) terhadap
kesehatan, kesejahteraan , sakit, atau pelayanan saat bekerja dalam suatu kelompok masyarakat
tertentu, karena faktor-faktor ini saling berhubungan satu sama lain. Struktur sosial seperti
kepercayaan, politik, ekonomi dan kekeluargaaan adalah kekuatan signifikan yang berdampak pada
care dan mempengaruhi kesejahteraan dan kondisi sakit.

2.6 Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep Holisme

Holistic artinya menyeluruh. Perawat perlu melakukan asuhan keperawatan secara


menyeluruh/ holistic care, hal ini dikarenakan objek keperawatan adalah manusia yang merupakan
indivcidu yang utuh sehingga dengan asuhan keperawatan terhadap individu harus dilakukan secara
menyeluruh dan holistic.

Pada asuhan holistic maupun menyeluruh individu diperlakukan secara utuh sebagai
individu/ manusia, perbedaan asuhan keperawatan menyeluruh berfokus memadukan berbagai
praktek dan ilmu pengetahuan kedalam satu kesatuan asuhan. Sedangkan asuhan holistic berfokus
pada memadukan sentiment kepedulian ( sentiment of care) dan praktek perawatan ke dalam
hubungan personal-profesional antara perawat dan pasien yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan pasien sebagai individu yang utuh.

Leininger dengan teori modelnya telah dengan jelas memaparkan bahwa asuhan
keperawatan yang diberikan pada klien atau kelompok harus mengikutsertakan individu/kelompok
secara keseluruhan termasuk aspek bio-psiko-sosio-spiritual dengan menitikberatkan konsep terapi
pada kondisi kultural klien.

2.7 Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep Humanisme

Filosofi (Watson 1979, 1989, 1988) mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang
berhubungan dengan aspek humanistic dari kehidupan. Tindakan keperawatan mengacu kepada
pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Intervensi keperawatan diberikan
dengan proses perawatan manusia.

Perawatan manusia membutuhkan perawat yang memahami prilaku dan respon manusia
terhadap masalah kesehatan yang aktual maupun yang potensial, kebutuhan manusia dan bagaimana
cara berespon kepada orang lain dan memahami kekurangan dan kelebihan klien dan keluarganya,
sekaligus pemahaman kepada dirinya sendiri.

5
Selain itu perawat memberikan kenyamanan dan perhatian serta empati kepada klien dan
keluarganya, asuhan keperawatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang digunakan oleh
perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien (Watson, 1987).

Hubungan dari teori Leininger dan konsep humanism ini bahwa memberikan pelayanan kesehatan
pada klien dengan memandang klien sebagai invidu sebagai personal lengkap dengan fungsinya.

2.8 Kelebihan dan Kekurangan Teori Transcultural dari Leininger

A. Kelebihan :

1) Teori ini bersifat komprehensif dan holistik yang dapat memberikan pengetahuan
kepada perawat dalam pemberian asuhan dengan latar belakang budaya yang berbeda.
2) Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan untuk memaksimalkan
pelaksanaan model-model teori lainnya (teori Orem, King, Roy, dll).
3) Penggunakan teori ini dapat mengatasi hambatan faktor budaya yang akan berdampak
terhadap pasien, staf keperawatan dan terhadap rumah sakit.
4) Penggunanan teori transcultural dapat membantu perawat untuk membuat keputusan
yang kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan.
5) Teori ini banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan praktek
keperawatan.

B. Kelemahan :

1) Teori transcultural bersifat sangat luas sehingga tidak bisa berdiri


sendiri dan hanya digunakan sebagai pendamping dari berbagai macam konseptual
model lainnya.
2) Teori transcultural ini tidak mempunyai intervensi spesifik dalam mengatasi masalah
keperawatan sehingga perlu dipadukan dengan model teori lainnya.

Akhirnya, menurut Leininger, tujuan studi praktek pelayanan kesehatan transkultural adalah
meningkatkan pemahaman atas tingkah laku manusia dalam kaitan dengan kesehatannya. Dengan
mengidentifikasi praktek kesehatan dalam berbagai budaya (kultur) baik dimasa lalu maupun zaman
sekarang, akan terkumpul persamaan-persamaan, sehingga kombinasi pengetahuan tentang pola
praktek transkultural dengan kemajuan teknologi dapat menyebabkan makin sempurnanya
pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dari berbagai kultur.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

7
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, S.Kep, Ners, Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta
www.google_teorikeperawatanleininger.com
http://renal-mumar.blogspot.com/2012/04/teori-keperawatan-madeleine-leininger.htm
leininger Madeleine diambil pada 10 Oktober 2006
dari http://en.wikipedia.org/wiki/madeleine-leininger.
The basic concepts of trancultural nursing. Diambil pada 10 Oktober 2006
darihttp://www.cultulrediversity.org/thirdwrld.htm
Sumber : https://melisaoktalieta.wordpress.com/2012/11/13/5/

Anda mungkin juga menyukai