Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Sebelum melaksanakan kegiatan PPL, seluruh peserta PPL PPG SM-3T
SMA Negeri 1 Godean harus memahami terlebih dahulu lingkungan dan kondisi
fisik lokasi kegiatan PPL. Berkenaan dengan hal tersebut, setiap peserta baik
secara individu maupun kelompok telah melaksanakan observasi terhadap lokasi
PPL yakni SMA Negeri 1 Godean. Observasi ini bertujuan agar peserta PPL
PPG SM-3T mendapatkan gambaran secara fisik dan kondisi psikis menyangkut
aturan maupun tata tertib yang berlaku di SMA Negeri 1 Godean. Observasi ini
dilaksanakan dari tanggal 7 10 April 2015. Berikut adalah hasil dari observasi
tersebut.
1. Kondisi Geografis Sekolah
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, SMA Negeri 1 Godean yang
letaknya cukup strategis ini beralamat di Jalan Sidokarto No. 5 Godean, Sleman,
Yogyakarta. Walaupun SMA Negeri 1 Godean ini terletak di samping jalan raya,
yaitu Jalan Sidokarto, Godean dan Jalan Godean KM. 8,5 namun Kegiatan
Belajar Mengajar tetap berjalan secara lancar dan kondusif.
2. Kondisi Fisik Sekolah
SMA Negeri 1 Godean mempunyai fasilitas yang cukup lengkap, sebagai
berikut:
a. Ruang Kelas
1) 6 ruang kelas X (4 ruang kelas MIPA dan 2 ruang kelas IPS)
2) 6 ruang kelas XI (4 ruang kelas MIPA dan 2 ruang kelas IPS)
3) 6 ruang kelas XII (3 ruang kelas MIPA dan 3 ruang kelas IPS)
Masing-masing kelas dalam kondisi bagus dan kondusif.
b. Lapangan Upacara
c. Laboratorium
1) Laboratorium Biologi
2) Laboratorium Fisika
3) Laboratorium Kimia
4) Laboratorium Komputer
5) Laboratorium Multimedia/ AV
6) Laboratorium Bahasa
d. Ruang Seni Budaya & Kerajinan
e. Green House/ Rumah Hijau

1
f. Aula/ Sanggar
g. Ruang Piket
h. UKS
i. Masjid
j. Perpustakaan
k. Ruang Guru
l. Ruang TU
m. Ruang Kepala Sekolah
n. Ruang Wakil Kepala Sekolah
o. Ruang OSIS
p. Ruang BK
q. Ruang Rapat
r. Tempat Parkir
s. Gudang Olahraga
t. Dapur
u. Kantin
v. Koperasi siswa
w. Lapangan
1) Lapangan Sepak Bola
2) Lapangan Volly
3) Lapangan Basket
3. Kondisi Non Fisik
SMA Negeri 1 Godean merupakan salah satu SMA favorit di Kabupaten
Sleman maupun di Provinsi D.I.Y. Terbukti dengan diraihnya banyak thropy
kejuaraan baik tingkat daerah, provinsi, maupun nasional. Kondisi nonfisik yang
dimaksud di sini adalah SDM, baik itu tenaga pendidik maupun peserta didik.
Dalam proses pembelajaran, pendidik/ guru merupakan faktor yang berpengaruh
dalam keberhasilan peserta didik. Guru - guru SMA Negeri 1 Godean umumnya
memiliki motivasi dan visi pendidikan yang baik. Secara umum kondisi ini dapat
dibedakan menjadi:
a. Tenaga Pendidik
SMA Negeri 1 Godean didukung oleh pendidik yang berpengalaman
di dalam bidangnya masing-masing. Jika dilihat dari segi kualitasnya tenaga
pendidik SMA Negeri 1 Godean tidak diragukan lagi karena sudah banyak
guru yang berprestasi dalam membimbing anak-anak, baik secara akademik
maupun non akademik. Guru SMA Negeri 1 Godean terdiri dari guru tetap
(PNS) dan guru tidak tetap (GTT).

2
b. Kondisi Siswa
SMA Negeri 1 Godean setiap tahunnya mendapat kepercayaan untuk
menjadi SMA yang menerima siswa dengan nilai yang bagus. Keberhasilan
ini juga turut didukung oleh orangtua siswa yang memiliki semangat tinggi
dalam memberikan motivasi kepada anakanaknya. Tetapi ada beberapa
orangtua yang hanya menyuruh untuk belajar sehingga anak-anak seperti
terkekang. Selain itu pula hubungan baik senantiasa terjalin antara siswa
dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan karyawan, maupun siswa
dengan masyarakat sehingga dapat tercipta lingkungan yang sangat kondusif
dalam KBM.
c. Lingkungan Sekolah
SMA Negeri 1 Godean memiliki kondisi lingkungan yang strategis
yang dekat dengan jalan raya. Alamatnya di Jalan Sidokarto, Godean KM.
8,5. Disekitar SMA Negeri 1 Godean terdapat Koramil Godean dan Polsek
Godean, sehingga akses SMA Negeri 1 Godean sangat mudah.
4. Sejarah SMA Negeri 1 Godean
SMA Negeri 1 Godean berdiri pada tahun 1986 dengan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0887/0/1986 Tanggal 22 Desember
1986. Pada awal berdirinya, sekolah ini diselenggarakan pada siang-sore hari di
SMA Negeri 2 Yogyakarta, dan yang menjalankan tugas sebagai Kepala Sekolah
adalah Drs. Soedaryo, kepala SMA Negeri 2 Yogyakarta pada waktu itu.
Pada tahun 1987, segala aktivitas dilaksanakan di gedung baru yang ada di
Dusun Nogosari Sidokarto Godean Sleman. Pembelajaran di tempat yang baru
ini pun berlangsung dengan sangat sederhana, karena sampai dengan tahun 1988
belum memiliki aliran listrik. Saluran telepon baru tersambung pada tahun 1989
setelah memiliki Kepala Sekolah definitif, Drs. RM Brotohardono, yang semula
adalah Guru Matematika di SMA Negeri 3 Yogyakarta.
Didukung tenaga pendidik dan kependidikan yang relatif muda ketika itu,
SMA Negeri 1 Godean melaksanakan aktivitas pembelajaran dan persekolahan
yang semakin lama semakin berkembang sangat signifikan. Di usia sekolah yang
belum ada satu dasawarsa, SMA Negeri 1 Godean telah menunjukkan prestasi
akademik yang membanggakan, antara lain rata-rata nilai pada Evaluasi Belajar
Tahap Akhir Nasional (EBTANAS) yang relatif tinggi, selalu masuk dalam lima
besar tingkat SMA di Kabupaten Sleman. SMA Negeri 1 Godean juga dikenal
sebagai sekolah yang peserta didiknya disiplin terhadap peraturan-peraturan dan
tata tertib sekolah.

3
Prestasi ini tidak terlepas dari kegigihan dan kerja keras tenaga pendidik
yang mengampu di sekolah ini di awal-awal berdirinya, seperti Drs. Soenaryo
(pengawas pendidikan di Kabupaten Bantul), Drs. Soeharno (Kepala Sekolah di
SMA Negeri 1 Ngaglik), Selamet dan Drs. Agus Santosa (guru di SMA Negeri 3
Yogyakarta), Tri Sujatwati, Dra. Dwi Astuti, dan Dra. Agnes Ruwiyati (Sekolah
Indonesia Kuala Lumpur), Drs. Karmanto dan Drs. Samijo (Kepala SMA Negeri
1 Seyegan). Dikarenakan terbatasnya tenaga pendidik ketika itu, maka aktivitas
pembelajaran dan pendidikan di SMA Negeri 1 Godean juga didukung oleh para
tenaga pendidik dari SMA Negeri 2 Yogyakarta. Tenaga kependidikan di kantor
tata usaha di awal berdirinya SMA Negeri 1 Godean dipegang oleh Heruyanto,
Marsiwi, Amie Dwi Sukesi, Suyatmi, dan Sarmijo.
5. Kondisi Pembelajaran di Sekolah
Kondisi pembelajaran sangat luar biasa karena para peserta didik merasa
sangat nyaman disekolah. Mereka tidak hanya belajar di ruang kelas saja, tetapi
mereka sangat aktif dalam kegitatan ektrakurikuler. Bagi mereka sekolah tidak
hanya ruang-ruang kelas saja, tetapi sekolah merupakan kehidupan nyata dalam
belajar hidup yang sesungguhnya.

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL PPG


Sebelum kegiatan PPL dilaksanakan, para peserta PPL PPG SM-3T UNY
terlebih dulu sudah membuat rancangan program kegiatan, baik berupa kegiatan
akademik maupun non akademik. Perumusan program dan rancangan kegiatan
PPL PPG SM-3T SMA Negeri 1 Godean dapat dilihat di bawah ini.
1. Kegiatan Akademik
a. Mengajar
b. Pengawas Ujian Tengah Semester
2. Kegiatan Non-Akademik
a. Upacara bendera
b. Haornas
c. Inventarisir buku K13 di perpustakaan
d. Piket harian
e. Pendampingan ekstrakurikuler
f. Kegiatan tambahan
g. Pembantuan administrasi guru dan TU

4
BAB II
PELAKSANAAN PPL PPG

A. Persiapan
Kegiatan PPL PPG berupa praktek kependidikan yang dilaksanakan di
sekolah meliputi: praktek mengajar, membuat administrasi pembelajaran guru,
dan mengembangkan keahlian guru dalam ektrakurikuler. Persiapan merupakan
salah satu faktor yang sangat menentukan bagi suatu kegiatan, persiapan yang
baik akan menunjang keberhasilan suatu program.
Persiapan yang dilakukan oleh LPTK penyelenggara PPL dapat berupa
persiapan fisik maupun mental, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang
dapat muncul pada saat pelaksanaan program. Persiapan ini digunakan sebagai
sarana persiapan program yang akan dilaksanakan pada waktu PPL PPG nanti,
maka sebelum diterjunkan ke lokasi sekolah, UNY membuat berbagai program
persiapan sebagai bekal peserta PPG dalam melaksanakan kegiatan PPL PPG.
Persiapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1. Workshop SSP
Sebelum melakukan praktik mengajar, peserta PPL PPG UNY dibekali
pengetahuan melalui kegiatan pendalaman materi Subject Spesific Paedagogic
(SSP) guna mengemas perangkat pembelajaran yang nantinya akan digunakan.
Penyusunan perangkat pembelajaran dilakukan secara individu dan kelompok,
meliputi: silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, lembar kerja
siswa, media, dan penilaian pembelajaran.
Pengemasan perangkat pembelajaran tersebut dilakukan melalui kegiatan
Workshop. Hasil dari pelaksanaan kegiatan workshop yaitu berupa produk SSP
yang selanjutnya di peerteachingkan dalam kelompok maupun individu dengan
bimbingan dosen pengampu dan guru pamong. Setelah mendapatkan saran dan
masukan serta disahkan oleh dosen pengampu dan guru pamong, selanjutnya
perangkat pembelajaran hasil workshop diimplementasikan dalam pelasanakan
PPL di SMA Mitra. Dalam pelaksanakaan pembelajaran di SMA Mitra, peserta
PPG tetap harus terus berkonsultasi dan refleksi bersama dengan guru pamong
dan dosen pembimbing untuk menyempurnakan perangkat pembelajaran yang
telah dibuat dan dilaksanakan.
2. Observasi Pembelajaran
Observasi kegiatan pembelajaran ini bertujuan memberikan pengetahuan
dan pemahaman awal tentang kondisi dan karakteristik siswa, baik yang ada di
dalam maupun di luar kelas secara umum. Selain itu, tujuan dari dilakukannya

5
observasi yaitu supaya peserta PPL PPG mendapatkan gambaran secara umum
tentang model maupun metode pembelajaran yang diterapkan guru di kelas serta
mengetahui sikap guru dalam menghadapi tingkah laku siswa di kelas. Sasaran
observasi pembelajaran di kelas adalah:
a. Perangkat Pembelajaran
1) Silabus
2) Rencana pelaksanaan pembelajaran
b. Proses Pembelajaran
1) Cara membuka pelajaran
2) Penyajian materi
3) Metode pembelajaran
4) Penggunaan bahasa
5) Cara memotivasi siswa
6) Teknik bertanya
7) Teknik menjawab
8) Teknik penguasaan kelas
9) Penggunaan media
10) Menutup pelajaran
c. Perilaku Siswa
1) Perilaku siswa di dalam kelas
2) Perilaku siswa di luar kelas
3) Interaksi siswa dengan siswa
4) Interaksi siswa dengan guru
Di luar jadwal tersebut, peserta PPL PPG juga melakukan observasi fisik/
lingkungan sekolah yang dilaksanakan secara individu bagi tiap-tiap peserta PPL
PPG selama 4 hari. Kegiatan observasi bertujuan untuk mengetahui sarana dan
prasarana, situasi, kondisi pendukung kegiatan belajar mengajar, serta perangkat
pembelajaran.
3. Pembuatan Perangkat Pembelajaran
Pembuatan perangkat pembelajaran dimaksudkan untuk mengoptimalkan
proses pembelajaran adalah menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi
program tahunan, program semester, program pelaksanaan harian, pembuatan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan penilaian. Penyusunan persiapan
mengajar yag dibuat oleh peserta dikonsultasikan dengan guru pembimbing.
Adapun perangkat pembelajaran yang telah disusun adalah sebagai berikut:
a. Buku Kerja Guru I, terdiri dari:
1) Analisis Keterkaitan KI-KD

6
2) Silabus
3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
b. Buku Kerja Guru II, terdiri dari:
1) Kalender Pendidikan
2) Jadwal Pelajaran
3) Perhitungan Alokasi Waktu
4) Program Tahunan
5) Program Semester
6) Agenda Pelaksanaan Harian
c. Buku Kerja Guru III, terdiri dari:
1) Daftar Hadir Siswa
2) Lembar Penilaian Proses
3) Daftar Nilai
4) Analisis Hasil Ulangan/ Belajar
5) Program Pelaksanaan Perbaikan dan Pengayaan
6) Kumpulan Soal Ulangan Harian
4. Pembekalan dan Penerjuanan
Pembekalan peserta PPL PPG diselenggarakan pada tanggal 27 28 Juli
2015 bertempat di GLA UNY Kampus Wates. Adapun materi yang disampaikan
dalam pembekalan adalah mekanisme pelaksanaan PPL PPG SM-3T di sekolah
mitra, teknik untuk mengatasi permasalahan yang mungkin akan terjadi selama
pelaksanaan PPL, dan penilaian PPL PPG SM-3T.
Penerjuanan peserta PPL PPG SM-3T ke sekolah mitra yakni SMA Negeri
1 Godean dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2015 didampingi oleh Bpk. Heru
Pratomo Al, M.Si. selaku Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan.

B. Pelaksanaan Pembelajaran Terbimbing dan Mandiri


Praktik mengajar dibagi menjadi dua kategori, yaitu praktik pengalaman
lapangan terbimbing dan praktik pengalaman lapangan mandiri:
1. Praktik Pengalaman Lapangan Terbimbing
Praktik pengalaman lapangan (PPL) terbimbing adalah praktik mengajar
yang mengupayakan agar peserta PPL dapat menerapkan kemampuan mengajar
sesuai dengan pedalaman materi saat workshop SSP secara utuh dan terintegrasi
dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing.
Pelaksanaan praktik mengajar terbimbing di SMA Negeri 1 Godean
dilaksanakan oleh 1 praktikan dalam kelas, sesuai dengan jadwal mengajar dan
materi yang akan diajarkan dibimbing oleh guru bidang studi yang bersangkutan.

7
Selama praktik di SMA Negeri 1 Godean, praktikan mengampu 7 kelas yaitu X
IPS 1, XI MIPA 2, XI IPS 1, XI IPS 2, XII MIPA 2, XII MIPA 3, dan XII IPS 3.
Adapun perencanaan yang harus disiapkan oleh praktikan adalah membuat
Perangkat Pembelajaran sesuai dengan hasil workshop SSP meliputi:
a. Penggalan Silabus Pembelajaran
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c. Bahan Ajar
d. Lembar Kerja Siswa
e. Kunci LKS
f. Penilaian
1) Kisi kisi
2) Soal tes formatif
3) Kunci tes formatif dan pedoman penilaian
4) Daftar nilai
5) Analisis hasil evaluasi
6) Program tindak lanjut (Remediasi / Pengayaan)
g. Media Pendukung RPP
h. Jurnal Mengajar
Sebelum melakukan kegiatan ini, praktikan terlebih dahulu berkonsultasi
dengan guru pembimbing terkait materi pembelajaran yang akan disampaikan
dan metode/model yang akan digunakan. Selain mengkonsultasikan beberapa hal
tersebut praktikan juga menggali informasi keadaan kelas serta perkembangan
peserta didik. Setelah melewati tahap tersebut maka praktikan siap mengajar di
dalam kelas dengan didampingi guru kelas maupun guru pembimbing PPL.
2. Praktik Pengalaman Lapangan Mandiri
Setelah dirasa cukup dalam praktik terbimbing maka praktikan diwajibkan
untuk melakukan praktik secara mandiri. Guru pembimbing memberikan tugas
dan menyerahkan sepenuhnya pelaksanaan pembelajaran kepada praktikan PPL
PPG. Adapun perencanaan yang disiapkan oleh praktikan PPL sama dengan
perencanaan praktik terbimbing. Setelah persiapan selesai praktikan PPL tetap
berkonsultasi dengan guru kelas atau guru bidang studi yang bersangkutan. Akan
tetapi perbedaan dalam pelaksanaannya adalah praktikan tidak lagi didampingi
guru kelas atau guru pamong, melainkan praktikan melaksanakan pengajaran
sendiri di dalam kelas. Dengan kata lain praktikan PPL PPG benar-benar dilatih
untuk memanajemen kelas dan menyampaikan materi ajar sendiri sesuai dengan
kemampuannya tanpa adanya pendamping di dalam kelas.

8
3. Pelaksanaan Kegiatan Non-Mengajar
Kegiatan non-mengajar merupakan aktivitas guru pratikan dalam bidang
kegiatan administrasi sekolah dan pendampingan seperti upacara bendera, piket
harian, pendampingan kegiatan eksreakurkuler, dan kegiatan insidental.
4. Melakukan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas wajib dilakukan oleh peserta PPL sebagai salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar guru profesional. Peserta melakukan
PTK pada minggu terakhir di bulan September November 2015. Kegiatan PTK
dilakukan bersama guru pamong di kelas XI IIS 2.
5. Uji Kinerja
Kegiatan uji kinerja dilaksanakan pada tanggal 21 November 2015. Peserta
melakukan uji kinerja praktek mengajar di kelas XI IIS 2. Dalam pelaksanaan
ujian mengajar, performa para peserta PPL dievaluasi oleh guru pamong, guru
independen, dan dosen pembimbing.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pembelajaran


Praktik mengajar di kelas tidak sepenuhnya dapat berjalan dengan lancar,
ada faktor pendukung dan penghambat, sebagai berikut.
1. Faktor Pendukung
a. Peserta didik yang sangat aktif dan antusias membuat kegiatan diskusi
berjalan lancar dan sangat menarik. Keaktivan peserta didik secara tidak
langsung dapat merangsang peserta didik lain untuk ikut andil dalam
kegiatan diskusi.
b. Fasilitas yang tersedia di sekolah juga mendukung keberhasilan proses
KBM. Dengan fasilitas yang memadai di setiap kelas, praktikan dapat
memanfaatkan media untuk memudahkan penyampaian materi.
2. Faktor Penghambat
a. Peserta didik yang pasif akan membuat suasana belajar menjadi tidak
menarik. Ada juga peserta didik yang kadang sering membuat ribut dan
gaduh di kelas sehingga dapat mengganggu suasana kelas menjadi tidak
kondusif untuk belajar.
b. Fasilitas yang kurang lengkap di kelas sangat mempengaruhi kelancaran
dalam proses pembelajaran di kelas. Ada beberapa kelas yang belum
ada proyektor dan LCDnya.
c. Hari yang tidak efektif dapat menghambat penyampaian materi menjadi
tertinggal.

9
3. Solusi
Praktikan membuat kreativitas media pembelajaran, menggunakan metode
yang dapat mengaktivkan partisipasi belajar siswa, dan memberikan jam
tambahan terkait dengan kekurangan waktu yang terpotong karna hari yang
tidak efektif.

D. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi


1. Analisis Hasil Pelaksanaan
Selama proses mengajar, praktikan telah mendapatkan pengetahuan dan
tambahan pengalaman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pembuatan
administrasi, maupun pendampingan kegiatan non mengajar. Berbagai karakter
peserta didik yang khas memberi pelajaran lebih kepada praktikan bahwa setiap
peserta didik belum tentu cocok dengan metode pembelajaran yang diterapkan
oleh guru. Artinya, praktikan harus benar-benar mengetahui karakteristik setiap
peserta didik dan situasi yang ada disetiap kelas sebagai alat untuk menetukan
metode/model mengajar, sehingga dapat memudahkan dan membantu peserta
didik untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Hasil yang telah diperoleh selama praktikan melakukan praktik mengajar
adalah sebagai berikut:
a. Praktikan dapat berlatih membuat dan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk setiap materi pokok.
b. Praktikan belajar untuk mengembangkan materi, media dan sumber
pelajaran, serta belajar merancang strategi pembelajaran.
c. Praktikan belajar menetapkan tujuan dan bahan pembelajaran.
d. Praktikan belajar untuk memilih serta mengorganisasikan materi, media dan
sumber belajar.
e. Praktikan belajar untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan
mengelola kelas.
f. Praktikan mendapatkan pengalaman dalam hal ketrampilan mengajar,
seperti pengelolaan tugas-tugas rutin, pengelolaan waktu, komunikasi
dengan siswa, serta mendemonstrasikan metode belajar.
g. Praktikan berlatih melaksanakan evaluasi dan penilaian hasil belajar.
h. Praktikan belajar membuat administrasi yang dibuat oleh pendidik sebelum
proses KBM dimulai.
Berdasarkan hasil kegiatan praktik mengajar di kelas, praktikan mendapat
ilmu yang berharga, yaitu perlunya rencana dan persiapan yang matang untuk
mengajar dengan baik. Selama mengajar, guru praktikan berusaha menerapkan

10
metode-metode yang tidak monoton. Praktikan mengganti metode tiap materi
yang berbeda dengan pengaplikasian permainan sederhana untuk meningkatkan
motivasi dan mempermudah siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan.
2. Refleksi Selama Kegiatan PPL PPG
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan rangkaian kegiatan dari
program PPG SM-3T bertujuan agar peserta memiliki kemantapan penguasaan
kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional,
dan sosial.
Selaku peserta PPL dari Program PPG SM-3T yang ditugaskan di SMA
Negeri 1 Godean, saya menganpu bidang studi PPKn dan mendapatkan tugas
mengajar di kelas X IPS 1, XI MIPA 2, XI IPS 1, XI IPS 2, XII MIPA 2, XII
MIPA 3, dan XII IPS 3 sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan bersama oleh
kepala sekolah dan guru pamong. Dari hasil kegiatan PPL yang telah dilakukan
dapat saya laporkan data-data sebagai berikut.

a. Kelebihan dan Kelemahan


Peserta mersakan banyak kekurangan dan kelebihan dalam melaksanakan
praktek mengajar di SMA Negeri 1 Godean, adapun kelebihannya yaitu sebagai
berikut.

1) Pembelajaran yang diterapkan di sekolah merupakan aplikasi/penerapan


dari perencanaan yang telah dibuat selama workshop. Guru praktikan
selama mengajar telah menggunakan berbagai model/metode seperti:
PBL, Jigsaw, Talking Stick, TTS, dan Make a Match, sehingga dapat
membuat siswa merasa tertarik dengan pembelajaran yang diberikan.
2) Saya selalu berusaha menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan
komunikatif.
3) Menggunakan media yang bervariasi dengan memanfaatkan IT.
Adapun kekurangan selama pelaksanaan PPL di SMA Negeri 1 Godean
yaitu perangkat pembelajaran (silabus, RPP, format penilaian) yang telah kami
buat di workshop SSP memiliki format sedikit berbeda dengan format perangkat
yang ada di sekolah mitra, sehingga perlu disesuaikan terlebih dahulu.
b. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
1) Guru Pamong
Guru pamong bidang studi PPKn di SMA Negeri 1 Godean adalah Ibu
Erni Widiarti, S.H. Beliau merupakan sosok guru yang cerdas, berwawasan
luas, komunikatif, disiplin administratif, dan berkenan menyediakan waktu

11
luang untuk melaksanakan bimbingan disela-sela kesibukan beliau selaku
guru.
2) Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing bidang studi PPKn di SMA Negeri 1 Godean
adalah Dr. Marzuki, M.Ag. Beliau merupakan sosok dosen yang memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang luas dalam pendidikan. Beliau termasuk
dosen yang aktif dalam segala hal. Dalam membimbing peserta PPL beliau
memberikan arahan agar menjadi guru yang memiliki kemampuan membuat
perangkat yang baik sesuai kurikulum, mampu berinovasi, dan kreatif dalam
mendidik siswa.
Guru pamong dan dosen pembimbing banyak memberikan arahan dan
bimbingan kepada peserta PPL PPG SM-3T, dengan tujuan supaya peserta
PPL mampu mewujudkan pembelajaran PPKn menjadi menarik, bermutu,
dan mampu mendidik karakter yang baik, dan dapat membuat siswa aktif.
c. Kualitas Pembelajaran di Sekolah
Kualitas pembelajaran di SMA Negeri 1 Godean secara umum sudah baik.
Pembelajarannya sudah menggunakan kurikulum 2013 untuk siswa kelas X, XI,
dan XII. Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru praktikan mengacu pada
standar proses sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan tertib
dan lancar, serta diharapkan dapat menghasilkan output yang berkualitas.
d. Kemampuan Diri Praktikan
Secara umum, dalam pelaksanaan PPL di sekolah semua praktikan merasa
bahwa sudah melakukannya dengan maksimal. Meski demikian, praktikan masih
harus terus dan banyak belajar untuk memperkaya pengetahuan serta wawasan
untuk menjadi bekal sebagai guru profesional. Praktikan juga masih memerlukan
bimbingan serta arahan dari guru pamong, dosen pembimbing, guru bidang studi
PPKn lain di sekolah dan berbagai pihak yang terkait di dalamnya. Akan tetapi,
praktikan juga banyak mendapatkan pengetahuan terkait ruang lingkup yang ada
di sekolah dan di masing-masing kelas,mampu mengatasi berbagai masalah yang
selama ini dihadapi dikelas, dan mengetahui bagaimana cara mengatasinya.
e. Nilai Tambah yang Diperoleh Praktikan setelah Melaksanakan PPL
Banyak nilai positif yang saya peroleh setelah melaksanakan kegiatan PPL
di SMA Negeri 1 Godean, yaitu praktikan dapat belajar secara langsung untuk
menjadi calon guru profesional. Banyak pengalaman berharga lain yang hanya
bisa didapatkan di lapangan seperti menjadi pengawas UTS, memberi bimbingan
siswa, membuat administrasi sekolah, membuat perangkat mengajar, membuat
soal, melakukan penilaian beserta analisisnya, dan masih banyak hal lainnya.

12
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar SMA
Negeri 1 Godean yang telah menerima dengan baik kedatangan peserta PPL
PPG SM-3T angkatan III LPTK UNY dan telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk mengembangkan pengalaman yang pernah kami peroleh ketika
mengikuti program SM-3T di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Pesan
untuk siswa SMA Negeri 1 Godean, belajarlah dengan tekun, tingkatkan prestasi
akademik maupun non-akademik kalian, dan teruslah melakukan perbaikan demi
kemajuan untuk meninhkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan PPL PPG Pasca SM-3T yang telah dilaksanakan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. PPL PPG memberikan pengalaman yang sangat berharga kepada praktikan
untuk membentuk profesionalisme sebagai seorang guru.
2. PPL PPG memberikan gambaran yang nyata bagi praktikan mengenai dunia
pendidikan di lingkup sekolah.
3. PPL PPG memberikan kesempatan belajar singkat dan nyata bagi praktikan
dalam dunia pendidikan yang sesungguhnya.
4. PPL PPG memperluas pengetahuan dan wawasan bagi praktikan tentang
tugas dari tenaga pendidik, tidak hanya mengajar melainkan belajar untuk
tertib dalam administrasi kependidikan.
B. Kesan dan Saran
Praktik pengalaman lapangan (PPL) sangat berarti bagi peserta PPG Pasca
SM-3T. Selama peserta PPG melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Godean
banyak pelajaran dan pengalaman baik dalam pembelajaran, non-pembelajaran,
maupun komunikasi dan interaksi antara peserta PPL PPG dengan semua pihak
yang ada di SMA Negeri 1 Godean-Sleman. Namun ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh pihak-pihak yang terkait, antara lain:
1. Bagi Pihak Universitas Negeri Yogyakarta
a. Diharapkan dapat memilih atau menyesuaikan waktu yang tepat untuk
pelaksanaan kegiatan PPL dengan kalender pendidikan sekolah mitra.
b. Memberikan pembekalan yang cukup bagi peserta PPG Pasca SM-3T
sebelum diterjunkan untuk melaksanakan praktik pengalaman lapangan.
c. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang antara pihak universitas
penyelenggara PPG dan sekolah mitra.
2. Bagi Peserta PPL PPG Pasca SM-3T
a. Perlu meningkatkan penguasaan 4 kompetensi guru.
b. Menjaga nama baik almamater universitas, serta memiliki kepribadian
yang baik dan luhur.
c. Bersikap disiplin dan mengikuti seluruh kegiatan PPL PPG Pasca SM-
3T hingga selesai waktu penugasan di sekolah mitra.
d. Perlu meningkatkan kerja sama, komunikasi, dan koordinasi yang baik
dalam kelompok.

14

Anda mungkin juga menyukai