Laporan Job 1
Laporan Job 1
I. Kompetensi
Memperbaiki sistem pengapian konvensional
V. Dasar Teori
Sistem pengapian pada mobil berfungsi untuk menaikan tegangan baterai menjadi 10
KV atau lebih dengan mempergunakan ignition coil dan kemudian membagi-bagikan
tegangan tinggi tersebut ke masing-masing busi melalui distributor dan kabel tegangan
tinggi.
VII. Melaporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.
VIII. Pertanyaan dan Tugas
a. Jelaskan yang dimaksud dengan sudut dwell dan apa kaitannya dengan sistem pengapian!
b. Uraikan gerakan breaker plate dan nok saat terjadi pemajuan saat pengapian!
c. Jelaskan bagaimana prosedur pemasangan distributor pada engine 3K bila dilakukan pada
saat TOP silinder 4!
Jawaban
a. Sudut dwell adalah sudut yang terbentuk dari titik pertama pada saat kontak pemutus mulai
menutup sampai dengan titik pada saat kontak pemutus mulai terbuka. Atau dengan kata lain
sudut yang terbentuk dari titik pertama pada saat celah rubbing blok dengan as distributor
mulai renggang sampai dengan titik pada saat celah rubbing blok dengan as distributor mulai
menutup. Kaitannya dengan kemampuan pengapian ditentukan oleh kuatnya arus primer.
Karena untuk mencapai arus primer maksimum, diperlukan waktu pemutusan kontak
pemutus yang cukup.
Jika sudut dwell kecil, maka waktu penutupan kontak pemutus pendek sehingga arus primer
tidak mencapai maksimum dan menyebabkan emampuan pengapian kurang. Sedangkan jika
sudut dwell besar, kemampuan pengapian akan baik, tetapi waktu mengalir arus terlalu
lama sehingga kontak pemutus menjadi panas dan menyebabkan kontak pemutus cepat aus.
b. Gerakan breaker pada saat terjadi pengajuan adalah dudukan platina maju karena vacuum
advancer bekerja sesuai kevacuman pada buaan pedal gas dan vacuum menggerakkan
dudukan platina maju sehingga breaker juga ikut bergerak maju.
c. Prosedur pemasangan distributor pada engine 3K saat top 4 :
1) Putar poros engkol pada posisi 100 sebelum TMA.
2) Pastikan bahwa katup berad diposisi top kompresi bukan overlapping.
3) Kemudian putar poros pompa oli yang terdapat pada lubang dudukan poros distributor
pada posisi yang tepat.
4) Memutar poros distributor/rotor hingga pas dengan poros pompa oli.
5) Kemudian padang distributor hingga posisi pas padadudukan dan top 4.
6) Kemudian cari api dengan memutar distributor berlawanan arah jarum jam pelan-pelan
hingga keluar letikan bunga api.
7) Pastikan bahwa posisi distributor pada posisi yang tepat sehingga baut pengunci bisa
dipasang.
8) Pasang baut dan kencangkan.
9) Pasang kabel negatif koil, tegangan tinggi dan kabel busi sesuai FO 1-3-4-2
HASIL PRAKTEK
Kumparan sekunder
14,5 K Baik / 5 10 K
Kondisi fisik
13 Kondisi busi Kode W16EX Gap 0,76 mm 0,7 0,8 mm
Silinder 1
Kode W16EX Gap 0,8 mm
Silinder 2
Silinder 3 Kode W16EX Gap 0,8 mm
2 0 o saat top TMA Susah menyala Kurang baik Tenaga kurang Tenaga kurang Tenaga hilang
5 15 o sebelum TMA Kasar Kurang Mesin pincang Tenaga kurang Tenaga kurang
maksimal
Kesimpulan :
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa melakukan timing harus
dilakukan penyetelan sudut dwell terlebih dahulu agar letikan bunga api baik dan kemudian stell timing
di posisi 8-100 sebelum TMA. Dan setelah dilakukan penyetelan maka mesin akan berputar baik saat
idle, akselerasi dan putaran tinggi dan cara penyetelan sudut dwell yang benar adalah 54 0 20, dengan
mengendorkan sedikit batu penahan platina kemudian melebarkan atau menyempitkan kontak point
platina . hingga sudut dwell tercapai atau celahnya 0,7-0,8 mm.
SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK
I. Kompetensi :
Memperbaiki dan memodifikasi Sistem Pengapian Elektronik
V. Dasar Teori
Perbandingan Rangkaian Pengapian
Perbedaan utama antara pengapian elektronik dengan yang menggunakan kontak poin adalah pada
bagian rangkaian primer. Kontak poin digantikan oleh pembangkit sinyal elektronik dan sebuah unit
pengendali pengapian elektronik. Pembangkit sinyal digunakan untuk memberikan impuls listrik
untuk memberikan sinyal saat pengapian pada unti pengendali pengapian elektronik. Unit pengendali
akan mensaklarkan rangkaian primer pengapian sebagai sinyal oleh pembangkit sinyal.
Sistem pengapian elektronik memanfaatkan transistor untuk memutus dan mengalirkan arus
primer koil. Jika pada sistem pengapian konvensional pemutusan arus primer koil dilakukan secara
mekanis dengan membuka dan menutup kontak pemutus, maka pada sistem pengapian elektronik
pemutusan arus primer koil dilakukan secara elektronis melalui suatu power transistor yang
difungsikan sebagai saklar (switching transistor).
Berdasarkan analisis data hasil praktik dan pembahasan diperoleh kesimpulan, pada pemeriksaan sistem
pengapian konvensional didapatkan hasil: semakin tinggi kecepatan putaran engine, maka tegangan baterai
semakin tinggi, tegangan primer koil semakin rendah, dan sudut dwell relatif stabil (kenaikan kecil). Pada
pemeriksaan sistem pengapian elektrik didapatkan hasil: semakin tinggi kecepatan putaran engine, maka tegangan
baterai semakin tinggi, tegangan primer koil semakin tinggi, dan sudut dwell semakin tinggi pula. Keuntungan
dari sistem pengapian elektronik adalah tidak menggunakan kontak point, sudut dwell ditentukan oleh unit
pengapian, percikkan bunga api lebih besar dan lebih lama, kerja sistem pengapian lebih stabil, dan timming
pengapian lebih tepat.