Golongan Darah PDF
Golongan Darah PDF
KELOMPOK/GELOMBANG: II/I
KELAS : II C
ANGGOTA :
CIPTO SURIANTIKA (1204015080)
FAJAR ADE KURNIAWAN (1204015163)
KUDRAT RAHARDITAMA (1204015223)
RIFQI ADLIAN SIAGAN (1204015355)
ANTON ARDIANSYAH (1204015036)
DOSEN PEMBIMBING :
ELLY WARDANI
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
29 MEI 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum tentang bleeding time, fibrin time, dan
clotting time ini yaitu :
a. Agar mahasiswa mengetahui cara mengetahui golongan darah.
b. Agar mahasiswa mengetahui pembagian golongan darah.
c. Agar mahasiswa mengetahui akibat-akibat yang dapat di timbulkan dari
perbedaan Rhesus.
d. Agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis golongan darah yang dapat di
donorkan.
e. Agar mahasiswa mengetahui cara memprediksi golongan darah anak yang
akan dilahirkan dari seorang ibu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
METOLOGI PRAKTIKUM
B. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Kartu tes golongan darah (jika tidak ada bisa diganti object glass)
2. Kapas
3. Alkohol 70 %
4. Lancet
5. Jarum pentul
C. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Serum Anti A
2. Serum Anti B
3. Serum Anti AB
4. Serum Anti D
D. Prosedur Kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Siapkan kartu uji atau object glass yang telah disediakan.
2. Sterilkan salah satu ujung jari dengan kapas yang telah dibasahi dengan
alkohol 70%.
3. Tusukkan lancet dengan hati-hati dan mantap ke ujung jari yang telah steril,
lalu tekanlah ujung jari hingga darah keluar.
4. Teteskan darah pada kartu uji atau object glass sebanyak 4 kali pada tempat
yang berbeda sesuai nomor.
5. Teteskan serum alfa sebanyak 1 tetes pada sampel darah pertama, lalu
aduklah dengan gerakan memutar menggunakan jarum pentul. Amatilah
apa yang terjadi.
6. Kemudian lakukan langkah untuk ke 3 serum yang lainnya juga sampai kita
mengetahui golongan darah orang tersebut.
7. Setelah selesai lakukan perbandingan dengan golongan darah yang lain.
Buatlah tabel untuk mempermudah perbandingan tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari hasil praktikum tentang penentuan golongan darah yang telah kami
lakukan, data yang dapat kami ambil yaitu berupa sampel-sampel darah yang
telah dicampur dengan serum. Data-data tersebut kami buat dalam bentuk
tabel sebagai berikut :
Anti D
No. Nama Anti A Anti B Anti AB Ket.
(Rh)
1 Yessi - + + + B+
2 Kudrat + - + + A+
3 Ridho - - - + O+
4 Jenny - - - + O+
5 Oka - + + + B+
Ket :
(+) : Menggumpal
( - ) : Melarut (tidak menggumpal)
B. Pembahasan
Untuk menentukan golongan darah manusia itu bisa dengan sistem
ABO yang terdiri dari 4 golongan darah yaitu A, B, AB, dan O dan sistem
yang lainnya yaitu sistem rhesus yaitu ada 2 rhesus positif dan rhesus negatif.
Berdasarakan dari hasil praktikum yang telah di lakukan ternyata dari
beberapa relawan di dapatkan golongan darah mereka yaitu A+ , B+ , dan O+.
Ternyata memang benar bila tetesan darah di campur dengan serum maka
akan dapat melihat darah tersebut termasuk golongan darah apa. Sebagai
contoh dari hasil data praktikum yang telah di lakukan untuk golongan darah
A+ yang dimiliki oleh Kudrat bila tetesan darahnya di campur dengan serum
anti A maka akan menggumpal (+), dengan anti B maka tidak akan
menggumpal (-), dengan anti AB maka akan menggumpal (+), dengan anti D
(Rh) maka akan menggumpal (+).
Untuk golongan darah B+ yang dimiliki oleh Yessi bila tetesan
darahnya di campur dengan anti A maka tidak akan menggumpal (-), dengan
anti B maka akan menggumpal (+), dengan anti AB maka akan menggumpal
(+), dengan anti D (Rh) maka akan menggumpal (+) dan untuk golongan
darah O+ yang dimiliki oleh Ridho dan Jenny bila tetesan darahnya di campur
dengan anti A maka tidak akan menggumpal (-), dengan anti B maka tidak
menggumpal (-), dengan anti AB maka tidak menggumpal (-) dengan anti D
(Rh) maka akan menggumpal (+). Untuk lebih jelasanya dalam mengetahui
golongan darah dengan sistem ABO, tabel di bawah ini akan lebih
menjelasakan golongan darah sistem ABO yaitu A, B, AB, dan O sebagai
berikut :
Anti A Anti B Anti AB Anti D (Rh) Gol. Darah
+ - + + A+
- + + + B+
+ + + + AB+
- - - + O+
Ket :
(+) : Menggumapal
(-) : Melarut (tidak menggumpal)
Untuk golongan darah yang memiliki anti gen dan anti bodi dalam
golongan darah yaitu bisa kita lihat dari tabel berikut ini antara lain :
Aglutinogen (anti gen) Aglutinin (anti bodi)
Golongan Darah
pada eritrosit plasma darah
A A B
B B A
AB A&B -
O - A&B
- Jika aglutinin A (serum alfa) + aglutinogen A = terjadi aglutinasi
(penggumpalan)
- Jika aglutinin B (serum beta) + aglutinogen B = terjadi aglutinasi
(penggumpalan)
- Jika anti Rhesus (anti bodi Rhesus) + antigen Rhesus = terjadi aglutinasi
(penggumpalan)
- Darah + anti Rhesus = aglutinasi (terdapat anti gen) (Rhesus gol.
Rhesus +)
- Darah + serum alfa = aglutinasi (terdapat aglutinogen A) (gol A)
- Darah + serum beta = aglutinasi (terdapat aglutinogen B) (gol B)
O,A,
A A,O O,A A,B,AB
B,AB
O,A
B B,O O,B A,B,AB
B,AB
IAIO X IAIB
Dari contoh soal ini kita dapat mengetahui beberapa kemungkinan gol.
Darah anaknya yang akan terjadi antara A, B, dan AB. Tetapi setelah
dilakukan presentsinya kemungkinan besar gol. Darah anaknya yang akan
terjadi yaitu golongan darah A.
Sekitar 85% orang-orang Asia dan Eropa mempunyai golongan
Rhesus Positif (Rh Positif). Pada 15% sisanya kebanyak di Eropa, yang sel-
selnya tidak diagglutinasikan (tidak digumpalkan) disebut golongan Rhesus
negatif (Rh negatif).
Secara kesehatan golongan Rhesus (Rh) sangat penting untuk di ketahui
karena dengan mengetahui Rhesus maka kita bisa mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan. Untuk lebih jelas kita dapat melihat tabel kecocokan darah
yang di antaranya adalah :
Tabel kecocokan RBC :
Gol. Darah Donor
resipien O- O+ A- A+ B- B+ AB- AB+
O- x x x x x x x
O+ x x x x x x
A- x x x x x x
A+ x x x x
B- x x x x x x
B+ x x x x
AB- x x x x
AB+
Donor
Resipien
O A B AB
O x x x
A x x
B x x
AB
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membrane
sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (factor Rh). Secara keseluruhan sekitar
85% orang-orang di dunia banyak memiliki Rhesus positif (Rh+) terutama di
Asia dan Eropa, tetapi untuk sisanya yang 15% memiliki Rhesus negatif
(Rh-) terutama untuk daerah Eropa yang memiliki Rhesus ini.
Dalam kehidupan nyata bila seorang laki-laki yang memiliki Rhesus
positif (Rh+) menikah dengan wanita yang memiliki Rhesus negatif (Rh-),
maka kebanyakan akan mengalami masalah pada anaknya, kemungkinan
anak pertamanya lahir dengan normal tetapi untuk kelahiran kedua biasanya
sering terjadi keguguran, semua ini disebabkan karena kebanyakan janin yang
di kandung sama ibunya mengikuti Rhesus ayahnya yaitu Rhesus positif
(Rh+), dan itu sangat berbeda dengan ibunya yang memiliki Rhesus negatif
(Rh-), karena perbedaan inilah yang akan membuat jadi masalah pada
kelahiran anak.
Tetapi apabila sebaliknya seorang laki-laki yang memiliki Rhesus
positif (Rh+) dan menikahi perempuan yang memiliki Rhesus positif (Rh+)
juga. Maka tidak akan jadi masalah.
Sistem Rhesus (Rh) adalah kelompok anti gen lain yang diwariskan
dalam tubuh manusia. Sistem ini ditemukan dan diberi nama berdasarkan
Rhesus monyet. Antigen RhD adalah anti gen terpenting dalam reaksi
imunitas tubuh.
a. Jika faktor RhD ditemukan, individu yang memilikinya disebut Rh
positif. Jika factor tersebut tidak ditemukan maka individunya disebut Rh
negatif. Individu dengan Rh positif lebih banyak daripada Rh negatif.
b. Sistem ini berbeda dengan golongan ABO dimana individu ber Rh negatif
tidak memiliki aglutinin anti-Rh dalam plasmanya.
c. Jika seseorang dengan Rh negatif diberikan darah ber Rh positif maka
aglutininnya anti-Rh akan diproduksi, walau tranfusi awal tidak
membahayakan, pemberian darah Rh positif selanjutnya akan
mengakibatkan aglutinasi sel darah merah donor.
d. Eritoblastis fetalis atau penyakit hemolisis pada bayi baru lahir, dapat
terjadi setelah kehamilan pertama ibu ber Rh negatif dengan janin ber Rh
positif
1. Pada saat lahir (atau abortus spontan atau induksi), ibu akan terpapar
antigen Rh positif janin, sehingga ibu akan terbentuk antibodi untuk
menolak antigen tersebut.
2. Jika antibodi lawan Rh telah diproduksi ibu maka pada kehamilan
selanjutnya, antibodi tersebut akan menembus plasenta menuju aliran
darah janin dan menyebabkan hemolisis sel darah merah janin. Bayi
yang mengalaminya akan terlahir anemia.
3. Pencegahan, jika ibu ber Rh negatif mendapatkan injeksi antibodi
berlawanan dengan faktor Rh positif dalam waktu 72 jam setelah
melahirkan, keguguran, atau setelah abortus janin ber Rh positif, maka
anti gen tidak akan teraktivasi. Ibu tidak akan memproduksi anti bodi
lawannya.
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari tujuan praktikum dan dari hasil
praktikum yang telah kami lakukan tentang penentuan golongan darah.
Bahwa dengan melakukan praktikum ini kami lebih banyak mengetahu
bagaiman cara mengetahui golongan darah pada manusia yang memiliki dua
sistem yaitu sistem ABO yaitu golongan darah A, B, AB dan O dan sistem
Rhesus yaitu Rhesus Positif (Rh+) dan Rhesus Negatif (Rh-).
Untuk penentuan dengan menggunakan sistem ABO dapat dilakukan
dengan menggunakan serum Anti A (alfa), Anti B (beta), Anti AB (alfa-beta),
dan Anti D (Rhesus). Selain itu kami juga banyak mengetahui golongan darah
mana yang dapat sebagai pendonor dan sebagai penerima. Untuk laki-laki
yang memiliki Rhesus positif (Rh+) di harapkan untuk tidak menikahi wanita
yang memiliki Rhesus negatif (Rh-) dikhawatirkan terjadi masalah dengan
janin yang akan di kandung oleh ibu bila janin yang di kandung itu memiliki
Rhesus positif (Rh+) mengikuti Rhesus dari Ayahnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://biologimoelaporan29.blogspot.com/2013/02/praktikum-golongan-
darah.html di akses pada hari sabtu tanggal 1 Juni 2013
http://w-afif-mufida-fk12.web.unair.ac.id/artikel_detail-68871-1%20BioMed-
Cara%20Memeriksa%20Golongan%20Darah.html di akses pada hari sabtu
tanggal 1 Juni 2013
LAMPIRAN