0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
133 tayangan2 halaman
Klinik hemodialisa berperan dalam meningkatkan keselamatan pasien dengan menerapkan 6 sasaran yaitu identifikasi pasien yang benar, komunikasi yang efektif, keamanan obat, tepat lokasi dan prosedur, mengurangi risiko infeksi, dan mengurangi risiko jatuh pasien. Insiden keselamatan akan dilaporkan ke tim keselamatan pasien rumah sakit menggunakan format laporan yang telah ditetapkan.
Klinik hemodialisa berperan dalam meningkatkan keselamatan pasien dengan menerapkan 6 sasaran yaitu identifikasi pasien yang benar, komunikasi yang efektif, keamanan obat, tepat lokasi dan prosedur, mengurangi risiko infeksi, dan mengurangi risiko jatuh pasien. Insiden keselamatan akan dilaporkan ke tim keselamatan pasien rumah sakit menggunakan format laporan yang telah ditetapkan.
Klinik hemodialisa berperan dalam meningkatkan keselamatan pasien dengan menerapkan 6 sasaran yaitu identifikasi pasien yang benar, komunikasi yang efektif, keamanan obat, tepat lokasi dan prosedur, mengurangi risiko infeksi, dan mengurangi risiko jatuh pasien. Insiden keselamatan akan dilaporkan ke tim keselamatan pasien rumah sakit menggunakan format laporan yang telah ditetapkan.
Klinik Hemodialisa berperan dalam meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit
dengan menerapkan program 6 sasaran keselamatan pasien yaitu dengan cara meminimalkan dan mencegah terjadinya kesalahan tindakan
A. Enam sasaran keselamatan pasien
1. Ketepatan Identifikasi Pasien Perawat Hemodialisa menerapkan sasaran ketepatan identifikasi pasien dengan memahami kebijakan ketetapan identifikasi pasien dan melaksanakan prosedur yang berkaitan dengan identifikasi pasien sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya. Penerapan sasaran ketepatan identifikasi pasien dengan cara : a. Melakukan identifikasi pasien pada saat pasien datang di klinik HD b. Membuat lembar observasi ( RM 15.4.1 ) c. Mencatat program jadwal kunjungan HD d. Mengecek kesesuaian nama dan tanggal lahir pasien di buku Rekam Medis pasien 2. Peningkatan komunikasi yang efektif Sesuai kebijakan komunikasi yang efektif maka perawat HDwajib melakukan komunikasi metode SBAR dalam melaporkan seluruh kondisi baik lisan maupun melalui telepon kepada dokter atau perawat terkait. Perawat HD yang menerima instruksi lisan maupun telepon wajib melakukan pencatatan dokumentasi ( writingdown ), pembacaan ulang ( read back ), dan konfirmasi ulang ( check back ) 3. Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai Perawat HD memahami kebijakan tentang keamanan obat yang perlu di waspadai. 4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur Perawat HD memahami kebijakan tentang kepastian tepat lokasi, tepat prosedur 5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Perawat HD memahami kebijakan dan wajib melaksanakan prosedur kebersihan tangan dan melakukan tindakan HD dengan memperhatikan tehnik septic aseptic. Penerapan dalam mengurangi resiko infeksi ini dengan cara sterilisasi alat alat yang di pakai untuk setiap tindakan, melakukan hand hygiene 6 langkah yang dilakukan pada saat : a. Sebelum kontak dengan pasien b. Setelah mempersiapkan alat alat sebelum melakukan tindakan HD c. Setelah kontak dengan pasien d. Menyentuh area sekitar pasien e. Menyentuh cairan tubuh pasien Sarana dan prasarana terkait dengan hand hygiene yang ada di ruang klinik HD sudah tersedia washtafel dan hand rub yang ada di ruang tindakan HD dan di ruang alat.
6. Pengurangan resiko pasien jatuh
Perawat HD memahami kebijakan pencegahan pasien jatuh dan menerapkan kewaspadaan bersama pencegahan pasien jatuh. Yaitu dengan melakukan identifikasi pasien resiko jatuh meliputi pasien cacat tubuh, geriatric, gangguan kesadaran, usia lanjut, uremik
B. Pelaporan insiden keselamatan pasien
Setiap insiden yang terjadi di klinik HD dilaporkan pada tim keselamatan pasien rumah sakit dengan menggunakan format pelaporan insiden keselamatan pasien yang telah ditetapkan.