Anda di halaman 1dari 12

D

OLEH:

-KELOMPOK 3-

1. SYAHDILLA FADEL MUHAMMAD


2. DESI KARLINA
3. EVLIN SABRINA
4. M. DWI IQBAL
5. PUTRI AYU UTAMI
6. TRI LESTARI BERTARIA. T
7. SULPIANA

KELAS XII.IPA

SMA ARINDA PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2015/2016


BAB I
PENDAHULUAN

Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23


Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden RI yang ke-8
dibawah pemerintahan Abdurrahman Wahid. Megawati adalah putri sulung dari Presiden RI
pertama yang juga proklamator, Soekarno dan Fatmawati. Megawati, pada awalnya menikah
dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU, Surendro dan dikaruniai dua anak lelaki
bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama.
Pada suatu tugas militer, tahun 1970, di kawasan Indonesia Timur, pilot Surendro
bersama pesawat militernya hilang dalam tugas. Derita tiada tara, sementara anaknya masih
kecil dan bayi. Namun, derita itu tidak berkepanjangan, tiga tahun kemudian Mega menikah
dengan pria bernama Taufik Kiemas, asal Ogan Komiring Ulu, Palembang. Kehidupan
keluarganya bertambah bahagia, dengan dikaruniai seorang putri Puan Maharani. Kehidupan
masa kecil Megawati dilewatkan di Istana Negara. Sejak masa kanak-kanak, Megawati sudah
lincah dan suka main bola bersama saudaranya Guntur. Sebagai anak gadis, Megawati
mempunyai hobi menari dan sering ditunjukkan di hadapan tamu-tamu negara yang
berkunjung ke Istana.
Wanita bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini memulai
pendidikannya, dari SD hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah
belajar di dua Universitas, yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965-
1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972). Kendati lahir dari keluarga
politisi jempolan, Mbak Mega panggilan akrab para pendukungnya tidak terbilang piawai
dalam dunia politik. Bahkan, Megawati sempat dipandang sebelah mata oleh teman dan
lawan politiknya. Beliau bahkan dianggap sebagai pendatang baru dalam kancah politik,
yakni baru pada tahun 1987. Saat itu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkannya
sebagai salah seorang calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah, untuk
mendongkrak suara.
Masuknya Megawati ke kancah politik, berarti beliau telah mengingkari kesepakatan
keluarganya untuk tidak terjun ke dunia politik. Trauma politik keluarga itu ditabraknya.
Megawati tampil menjadi primadona dalam kampanye PDI, walau tergolong tidak banyak
bicara. Ternyata memang berhasil. Suara untuk PDI naik. Dan beliau pun terpilih menjadi
anggota DPR/MPR. Pada tahun itu pula Megawati terpilih sebagai Ketua DPC PDI Jakarta
Pusat.
Tetapi, kehadiran Mega di gedung DPR/MPR sepertinya tidak terasa. Tampaknya,
Megawati tahu bahwa beliau masih di bawah tekanan. Selain memang sifatnya pendiam,
belaiu pun memilih untuk tidak menonjol mengingat kondisi politik saat itu. Maka belaiu
memilih lebih banyak melakukan lobi-lobi politik di luar gedung wakil rakyat tersebut. Lobi
politiknya, yang silent operation, itu secara langsung atau tidak langsung, telah memunculkan
terbitnya bintang Mega dalam dunia politik. Pada tahun 1993 dia terpilih menjadi Ketua
Umum DPP PDI. Hal ini sangat mengagetkan pemerintah pada saat itu.
Proses naiknya Mega ini merupakan cerita menarik pula. Ketika itu, Konggres PDI di
Medan berakhir tanpa menghasilkan keputusan apa-apa. Pemerintah mendukung Budi
Hardjono menggantikan Soerjadi. Lantas, dilanjutkan dengan menyelenggarakan Kongres
Luar Biasa di Surabaya. Pada kongres ini, nama Mega muncul dan secara telak mengungguli
Budi Hardjono, kandidat yang didukung oleh pemerintah itu. Mega terpilih sebagai Ketua
Umum PDI. Kemudian status Mega sebagai Ketua Umum PDI dikuatkan lagi oleh
Musyawarah Nasional PDI di Jakarta.
Namun pemerintah menolak dan menganggapnya tidak sah. Karena itu, dalam
perjalanan berikutnya, pemerintah mendukung kekuatan mendongkel Mega sebagai Ketua
Umum PDI. Fatimah Ahmad cs, atas dukungan pemerintah, menyelenggarakan Kongres PDI
di Medan pada tahun 1996, untuk menaikkan kembali Soerjadi. Tetapi Mega tidak mudah
ditaklukkan. Karena Mega dengan tegas menyatakan tidak mengakui Kongres Medan. Mega
teguh menyatakan dirinya sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor DPP PDI di Jalan
Diponegoro, sebagai simbol keberadaan DPP yang sah, dikuasai oleh pihak Mega. Para
pendukung Mega tidak mau surut satu langkah pun. Mereka tetap berusaha mempertahankan
kantor itu.
Soerjadi yang didukung pemerintah pun memberi ancaman akan merebut secara paksa
kantor DPP PDI itu. Ancaman itu kemudian menjadi kenyataan. Pagi, tanggal 27 Juli 1996
kelompok Soerjadi benar-benar merebut kantor DPP PDI dari pendukung Mega. Namun, hal
itu tidak menyurutkan langkah Mega. Malah, dia makin memantap langkah mengibarkan
perlawanan. Tekanan politik yang amat telanjang terhadap Mega itu, menundang empati dan
simpati dari masyarakat luas.
Mega terus berjuang. PDI pun menjadi dua. Yakni, PDI pimpinan Megawati dan PDI
pimpinan Soerjadi. Massa PDI lebih berpihak dan mengakui Mega. Tetapi, pemerintah
mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Akibatnya, PDI pimpinan Mega
tidak bisa ikut Pemilu 1997. Setelah rezim Orde Baru tumbang, PDI Mega berubah nama
menjadi PDI Perjuangan. Partai politik berlambang banteng gemuk dan bermulut putih itu
berhasil memenangkan Pemilu 1999 dengan meraih lebih tiga puluh persen suara.
Kemenangan PDIP itu menempatkan Mega pada posisi paling patut menjadi presiden
dibanding kader partai lainnya. Tetapi ternyata pada SU-MPR 1999, Mega kalah.
Tetapi, posisi kedua tersebut rupanya sebuah tahapan untuk kemudian pada waktunya
memantapkan Mega pada posisi sebagai orang nomor satu di negeri ini. Sebab kurang dari
dua tahun, tepatnya tanggal 23 Juli 2001 anggota MPR secara aklamasi menempatkan
Megawati duduk sebagai Presiden RI ke-5 menggantikan KH Abdurrahman Wahid.
Megawati menjadi presiden hingga 20 Oktober 2003. Setelah habis masa jabatannya,
Megawati kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden langsung
tahun 2004. Namun, beliau gagal untuk kembali menjadi presiden setelah kalah dari Susilo
Bambang Yudhoyono yang akhirnya menjadi Presiden RI ke-6.
BAB II
PERMASALAHAN
2.1 Masa Pemerintahan
1. Bagaimana sejarah terpilihnya Megawati menjadi presiden RI ke 5?
2. Bagaimana masa pemerintahan Megawati secara keseluruhan?
2.2 Bidang Politik
1. Apa saja program yang direncanakan oleh Megawati dalam bidang politik?
2.3 Bidang Ekonomi
1. Apa saja langkah-langkah yang dilakukan Megawati dalam hal menjaga stabilitas
keuangan nasional?
2. Apa saja langkah-langkah yang dilakukan Megawati dalam rangka untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai inflasi di Indonesia?
2.4 Bidang Sosial
1. Apa saja pembangunan di bidang sosial selama pemerintahan Megawati?
2.5 Akhir Pemerintahan
1. Bagaimana akhir dari pemerintahan Megawati?
2. Apa saja prestasi yang telah dicapai selama masa pemerintahan Megawati?
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Masa Pemerintahan
Megawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak
23 Juli 2001 20 Oktober 2004. Ia merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan
merupakan anak dari presiden Indonesia pertama. Megawati juga merupakan ketua umum
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi
Indonesia pada tahun 1999. Pemilu 1999.
Megawati menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada 23
Juli 2001. Sidang Istimewa MPR diadakan dalam menanggapi langkah Presiden
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar.
Megawati dilantik pada 23 Juli 2001, sebelumnya dari tahun 1999-2001, ia menjabat Wakil
Presiden di bawah Gus Dur. Masa pemerintahan Megawati ditandai dengan semakin
menguatnya konsolidasi demokrasi di Indonesia, diakannya pemilihan umum presiden secara
langsung dilaksanakan dan secara umum dianggap merupakan salah satu keberhasilan proses
demokratisasi di Indonesia.
Pada masa pemerintahannya, ada beberapa kebijakan yang diambil oleh Megawati
antara lain:
1. Memilih dan Menetapkan
Ditempuh dengan meningkatkan kerukunan antar elemen bangsa dan menjaga
persatuan dan kesatuan. Upaya ini terganggu karena peristiwa Bom Bali yang mengakibatkan
kepercayaan dunia internasional berkurang.
2. Membangun tatanan politik yang baru
Diwujudkan dengan dikeluarkannya UU tentang pemilu, susunan dan kedudukan
MPR/DPR, dan pemilihan presiden dan wapres.
3. Menjaga keutuhan NKRI
Setiap usaha yang mengancam keutuhan NKRI ditindak tegas seperti kasus Aceh,
Ambon, Papua, Poso. Hal tersebut diberikan perhatian khusus karena peristiwa lepasnya
Timor Timur dari RI.
4. Melanjutkan amandemen UUD 1945
Dilakukan agar lebih sesuai dengan dinamika dan perkembangan zaman.
5. Meluruskan otonomi daerah
Keluarnya UU tentang otonomi daerah menimbulkan penafsiran yang berbeda tentang
pelaksanaan otonomi daerah. Karena itu, pelurusan dilakukan dengan pembinaan terhadap
daerah-daerah.
3.2 Bidang Politik
1. Membentuk Kabinet Gotong-Royong
Kabinet Gotong-Royong (KGR) dibentuk pada tanggal 10 Agustus 2001 dan berakhir
pada tahun 2004 seiring lengsernya Presiden Megawati Soekarnoputri pada waktu itu.
Kabinet ini dinamakan KGR karena merupakan pemerintahan dari hasil banyak partai.
Pada masa Presiden Megawati memimpin, Indonesia sedang porak poranda akibat
beragam konflik seperti konflik komunal (Ambon, Poso, Sampang) dan konflik politik
(pemakzulan Gusdur).
Para pelaku ekonomi, kalangan birokrasi, pengamat politik, danmenteri dan
setingkatnya menilai KGR ini cukup tangguh, hal ini dapat dilihat bahwa 26 dari 32 jabatan
menteri dan setingkat menteri dijabat oleh para profesional yang menguasai bidang tugas
masing-masing. Akan tetapi KGR ini mengecewakan karena terkesan lamban dalam
kinerjanya.
2. Mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
KPK didirikan pada tahun 2003 oleh Presiden Megawati. Pendirian KPK ini didasari
karena Presiden Megawati melihat institusi Jaksa dan Polri saat itu terlalu kotor, sehingga
untuk menangkap koruptor dinilai tidak mampu, namun jaksa dan polri sulit dibubarkan
sehingga dibentuklah KPK.
3. Mengadakan pemilu yang bersifat demokratis yang dilaksanakan tahun 2004 dan
melalui dua periode yaitu:
a) Periode pertama untuk memilih anggota legislatif secara langsung.
b) Periode kedua untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung.
Pemilu tahun 2004 merupakan pemilu pertama yang dilaksanakan secara langsung
artinya rakyat langsung memilih pilihannya.
3.3 Bidang Ekonomi
Menurut Presiden Megawati seharusnya pemerintah lebih bijak dengan
menyelesaikan permasalahan ekonomi secara menyeluruh seperti menginventarisasi hutang
sekaligus segera membayarnya. Dengan cara itu diyakini Mantan Presiden Indonesia ini bisa
menjadi jalan alternatif agar mata uang tidak jadi dipotong.
1. krisis ekonomi yang melanda indonesia sejak tahun 1997 mengakibatkan kemerosotan
pendapatan perkapita. Pada tahun 1997 pendapatan perkapita indonesia tinggal
US$465. melalui kebijakan pemulihan keamanan situasi indonesia menjadi tenang.
Presiden megawati berhasil menaikan pendapatan perkapita cukup signifikan yaitu
sekitar US$930.
2. ketenangan megawati disambut oleh pasar, tak sampai sebulan dilantik kurs melonjak
ke Rp 8500 per dollar AS. Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga terus membaik
hingga melejit ke angka 800.
3. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai inflasi,
presiden megawati menempuh langkah yang sangat kontroversi, yaitu melakukan
privatisasi terhadap BUMN. Pemerintah menjual indosat pada tahun 2003. hasil
penjualan itu berhasil menaikan pertumbuhan ekonomi indonesia menjadi 4,1% dan
inflansi hanya 5,06%. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara didalam periode
krisis. Tujuannya adalah melindungi perusahaan negara dari interversi kekuatan-
kekuatan politik dan melunasi pembayaran utang luar negri.
4. Memperbaiki kinerja ekspor. Pada tahun 2002 nilai ekspor mencapai US$57,158
miliar dan import tercatat US$31,229 miliar. Pada tahun 2003 ekspor juga menanjak
keangka US$61,02 miliar dan import meningkat keangka US$32,39 miliar.
5. Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris
Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3
triliun.
6. Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam
periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-
kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil
menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini
memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan
asing.
7. Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),
tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan
korupsi membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di
Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional.
8. Secara faktual, pemerintahan Megawati menjalankan kebijakan privatisasi
berdasarkan desakan dari luar, khsusunya IMF dan bank dunia. Bedanya, jika
Megawati hanya melanjutkan kesepakatan yang dibuat pemerintahan sebelumnya,
Habibie, melalui stuctrual adjustment program (SAP).
9. Selain itu, pertimbangan melakukan privatisasi dijaman megawati adalah untuk
mencari pendanaan untuk menutupi deficit APBN. Seperti diketahui, Megawati
mewarisi sebuah kondisi ekonomi yang compang camping akibat krisis ekonomi
1997.
10. Pada periode 1991-2001, pemerintah Indonesia 14 kali memprivatisasi BUMN. Yang
terprivatisasi 12 BUMN.
11. Pada masa pemerintahan Megawati, kerjasama ekonomi dan politik luar negeri tidak
begitu determinis di bawah kendali sebuah negara.
12. Di masa pemerintahan Megawati, kerjasama ekonomi dan politik juga dilakukan
diluar blok AS dan sekutunya, seperti kerjasama pembelian pesawat Sukhoi dengan
Rusia dan kerjasama perdagangan dengan China.
13. Selain itu, pemerintahan Megawati berusaha keras untuk keluar dari jebakan IMF.
Hanya saja, usaha itu dibiaskan oleh Budiono, menteri keuangan waktu itu, dengan
menandatangi post program monitoring (PPM) yang berarti melanjutkan campur
tangan IMF secara sembunyi-sembunyi.
14. Untuk perlindungan terhadap perempuan dan TKI di luar negeri, pemerintahan
megawati pernah mengajukan tiga RUU, yaitu Rancangan Undang-Undang (RUU)
tentang Perlindungan Terhadap Korban Kekerasan di Lingkungan Kerja dan Rumah
Tangga, RUU Pekerja di Luar Negeri, dan RUU Tindak Pidana Perdagangan Orang.
3.4 Bidang Sosial
Depdiknas telah merekrut 4110 guru baru untuk persiapan ditempatkan di Aceh dan
menyiapkan sekitar 3000 guru aktif dari daerah lain untuk mengajar di daerah konflik seluruh
Aceh. Sedikitnya 506 bangunan sekolah di seluruh MAD terbakar, atau 10% dari total
bangunan sekolah di seluruh NAD. Rehabilitasi fisik sekolah baru akan dimulai awal 2004
dan diperkirakan membutuhkan waktu satu tahun serta dana lebih dari Rp 300 miliar untuk
menyelesaikannya.
3.5 Akhir Pemerintahan
Pemerintahan Megawati berakhir setelah hasil pemilu 2004 menempatkan pasangan
Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla sebagai pemenang. Hal ini merupakan babak
baru pemerintahan di Indonesia dimana Presiden dan Wakil Presiden terpilih dipilih langsung
oleh rakyat.
Prestasi Megawati Selama Menjadi Presiden RI adalah sebagai berikut:
1. Mendirikan Lembaga pemberantas korupsi KPK pada tahun 2003, karena Megawati
Soekarnoputri melihat institusi Jaksa & Polri saat itu terlalu kotor, sehingga untuk
menangkap koruptor dinilai tak mampu, namun jaksa dan Polri sulit dibubarkan,
sehingga dibentuk lah KPK.
2. Menghentikan aktivitas pertambangan Freeport di Papua karena dianggap melanggar
aturan Internasional tentang AMDAL (dampak lingkungan). Lantas anehnya
kemudian aktivitas Freeport dibuka kembali di masa rezim SBY-JK.
3. Menghentikan kontrak pertambangan minyak Caltex di Blok Natuna Kepri. Anehnya,
kemudian kontrak Natuna disambung kembali oleh SBY-JK diberikan kepada
ExxonMobile.
4. Menghentikan kontrak pertambangan Migas Caltex di Riau daratan. Anehnya,
kemudian kontrak migas Riau disambung kembali oleh SBY-JK dan diberikan kepada
Chevron.
5. Membubarkan BUMN terkorup pada masa itu yaitu Indosat karena merugikan negara
puluhan Trilyun & banyak praktek ilegal di Indosat. Asset dari pembubaran BUMN
korup Indosat kemudian dipakai untuk membayar hutang negara yang saat itu jatuh
tempo. Kemudian sebagai ganti Indosat dibuat lembaga yang lain yaitu Satelindo.
6. Menangkap 17 jenderal korup (termasuk jenderal ketua PBSI) yang dicokok langsung
saat Thomas Cup di Singapura, dan menangkap Ketua Partai Golkar Akbar Tanjung
yang terlibat korupsi dana JPS senilai Rp40 milyar. Dampaknya, pada pemilu
berikutnya Megawati dijegal Black Campaign buatan Golkar sebagai balas dendam
dari para jenderal & partai Golkar.
7. Megawati membawa Indonesia berhasil keluar dari IMF pada tahun 2003 yang
menandakan Indonesia sudah keluar dari krisis 1998 dan Indonesia yang lebih
mandiri. Berani menghentikan hutang baru. (Zero hutang / tidak meminjam selama
kepemimpinannya).
8. Menangkap 21 pengemplang BLBI antara lain : David Nusa Wijaya, Hendrawan,
Atang Latief, Uung Bursa, Prayogo Pangestu, Syamsul Nursalim, Hendra Rahardja,
Sudwikatmono, Abdul Latief, dan sebagainya (BLBI dikucurkan oleh Suharto tahun
1996 sebesar 600 Trilyun). Namun dalam masa rezim SBY-JK, para pengemplang
BLBI tersebut diundang ke istana oleh SBY-JK tahun 2007 dengan istilah gelar
karpet merah undangan jauman makan. Dan lepaslah para pengemplang yang
merugikan negara tersebut.
9. Mega mengeluarkan Keppres no 34 Tahun 2004 tentang penertiban bisnis TNI.
Dimana aparat TNI sering dipakai untuk memback-up ilegal logging & kejahatan
lainnya ditindak tegas dengan pemecatan ditambah kurungan penjara.
10. Melakukan pembangunan infrastruktur yang vital setelah pembangunan berhenti sejak
1998. Diantaranya Tol Cipularang (Cikampek-Bandung) sekaligus dalam rangka
peringatan KAA, Jembatan Surabaya Madura (Suramadu), Tol Cikunir, Rel ganda
kereta api. Dimulainya membenahi sistem transportasi dengan Busway di Jakarta.
(selanjutnya Jembatan Suramadu rampung pembangunannya setelah Mega selesai
menjabat).
11. Mengembalikan proporsi pendapatan Gas Arun sebagian besar kepada rakyat Aceh
dengan status daerah Otonomi Khusus dan menangkap petinggi GAM dan anggota
GAM yang bersenjata dan yang sering melakukan pembakaran dan penarikan pajak
tidak sah, dengan melibatkan wartawan dan jurnalis untuk pengecekan pelanggaran
HAM. Berhasil membebaskan turis yang disandera GAM. Sepertinya ibu Megawati
sudah lama memikirkan Aceh, dan pidato Ibu Presiden Cut Nyak Megawati di Aceh
menggelegar di siang bolong membangunkan dan memberikan harapan bagi rakyat
Aceh.
12. Paling Banyak Undang-Undang yang telah disahkan (sekitar 40 UU dan 20 Keppres)
dalam waktu 3 tahun untuk memberikan kondisi kondusif bagi legislatif menjalankan
fungsinya.Penghargaan Internasional sebagai Top 8 most powerful women in the
world dan artikel majalah Time sebagai the princess who settled for the precidency.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kelebihan Masa Pemerintahan Megawati
1. Menstabilkan fundamen ekonomi makro meliputi inflasi, BI rate, pertumbuhan
ekonomi, kurs rupiah terhadap dolar, angka kemiskinan.
2. Mulai melakukan pemberantasan KKN diantaranya dengan keberanian me -
nusakambang- kan dan memenjarakan kroni Soeharto (Tommy Soehato, Bob Hasan
dan Probosutedjo) dan menangkap konglomerat bermasalah Nurdin Halid. KPK
didirikan pada masa pemerintahan megawati.
3. Berhasil menyehatkan perbankan nasional yang collapse setelah krisis ekonomi 1998
terbukti dengan dibubarkan BPPN pada Februari 2004 yang telah selesai
melaksanakan tugasnya. Hasilnya bisa dirasakan saat ini perbankan nasional menjadi
relative sehat.
4. Indonesia berhasil keluar dari IMF pada tahun 2003 yang menandakan Indonesia
sudah keluar dari krisis ekonomi yg terjadi sejak tahun 1998 dan Indonesia yang lebih
mandiri.
4.2 Kelemahan Masa Pemerintahan Megawati
1. Kurangnya pemahaman dalm bidang ekonomi sehingga keputusan yang di ambil tidak
berpihak kepada rakyat.
2. Terdapat kepentingan ekonomi dan politik dibelakang pemerintahannya.
3. Dianggap gagal melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu mengatasi krisis
bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
http://rony.r07.alumni.ipb.ac.id/archives/101
http://apria3.blogspot.co.id/2013/12/masa-kepemimpinan-megawati.html
sejarah untuk SMA kelas XII IPA penerbit CV. HaKa MJ

Anda mungkin juga menyukai