Anda di halaman 1dari 1

Latar Belakang Metode Penelitian

Penyakit ISPA merupakan salah satu Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif dengan pendekatan Case Control dengan uji
masalah kesehatan yang dapat
analisis Paired Sample T-Test.
menyebabkan kematian pada balita di
berbagai Negara berkembang termasik
Indonesia. Hasil Penelitian
Antara 40-60 % dari kunjungan di Distribusi Frekwensi Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan dengan
Puskesmas adalah karena penyakit ISPA. Kejadian ISPA di Wilayah Puskesmas Kalasan Tahun 2017
Sanitasi Rumah dan lingkungan erat
Uraian Kejadian ISPA Jumlah
kaitannya dengan angka kejadian ISPA. Ya Tidak
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi Suhu
kejadian ISPA diantaranya kondisi fisik Memenuhi syarat 20 24 44
Tdk memenuhi syarat 12 8 20
rumah, kebersihan rumah, kepadatan Total 32 32 64

penghuni, suhu, kelembaban dan Kelembaban

pencahayaan di dalam rumah. Memenuhi syarat


Tdk memenuhi syarat
17
15
21
11
38
26
Dengan melakukan pengukuran suhu, Total 32 32 64

kelembaban dan pencahayaan pada Pencahayaan


Memenuhi syarat 23 14 37
penelitian ini dapat mengetahui pengaruh Tdk memenuhi syarat 9 18 27
Total 32 32 64
kondisi lingkungan fisik (suhu,
Sumber: Data Primer terolah, 2017
kelembaban dan pencahayaan) rumah
dengan kejadian penyakit ISPA pada KESIMPULAN
baalita di wilayah Puskesmas Kalasan Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Sleman 1.Ada Pengaruh Suhu dengan Kejadian Penyakit ISPA pada
balita di Puskesmas Kalasan
2.Tidak Ada Pengaruh Pencahayaan dengan Kejadian Penyakit
ISPA pada balita di Puskesmas Kalasan
3.Tidak Ada Pengaruh Kelembaban dengan Kejadian Penyakit
ISPA pada balita di Puskesmas Kalasan

Penelitian dilaksanakan April September 2017


Penelitian di Danai dari Program Hibah Penelitian Dosen Pemula
Dirjen Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai