Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta
2020
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK GASTROENTERITIS
DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN FISIOLOGIS: TERMOREGULASI
Mirza Rosyana Agatha1*, Noerma Shovie Rizqiea 2
1 Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta 2 Dosen Prodi Sarjana Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta
Mirzarosyanaagatha17@gmail.com
Abstrak
Gastroenteritis merupakan gangguan fungsi penyerapan dan sekresi yang terjadi
disaluran pencernaan. Ditandai dengan adaya pola buang air besar yang tidak normal dengan bentuk tinja encer, peningkatan frekuensi BAB yang lebih dan demam. Pada pasien gastroenteritis mengalami masalah keperawatan hipetermia. Tujuan studi kasus ini untuk melaksanakan Asuhan Keperawatan Anak Gastroenteritis Dalam Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis : termoregulasi. Metode studi kasus ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik pada anak gastroenteritis di ruang amarilis RSUD Ungaran. Waktu pengambilan kasus 17 Februari 2020 sampai dengan 29 Februari 2020. Subjek studi kasus 1 orang yaitu An. S usia 18 bulan dengan gastroenteritis. Tindakan keperawatan untuk mengatasi hipetermia yaitu dengan teknik non farmakologi pemberian kompres air hangat. Kompres air hangat efektif dalam upaya memperluas vasodilatasi sehingga mempercepat perpindahan panas dari tubuh. Hasil yang diperoleh dari studi kasus menunjukan bahwa setelah dilakukan pemberian kompres air hangat dalam jangka waktu 15 menit dan selama 3 hari terjadi penurunan suhu tubuh. Sehingga dapat disimpulkan pemberian kompres air hangat pada anak gastroenteritis efektif untuk menyelesaikan masalah hipetermia.
Kata Kunci : Gastroenteritis, Kompres Air Hangat
PENDAHULUAN dimana individu mengalami kenaikan Gastroenteritis adalah suhu tubuh >37,8 0C (100 Of) per oral gangguan fungsi penyerapan dan atau 38,8 0C (101 Of)per rektal yang sekresi yang terjadi disaluran sifatnya menetap karena faktor pencernaan ditandai dengan pola ekternal (Carpenito. 2012). buang air besar yang tidak normal Hasil penelitian Djuwariyah, dengan bentuk tinja encer serta dkk (2011) tentang pengaruh kompres adanya peningkatan frekuensi BAB air hangat dengan inhalasi sederhana yang lebih dari biasanya (Ridha, terhadap penurunan suhu tubuh pada 2014). Gastroenteritis yaitu suatu pasien gastroenteritis menunjukkan keadaan dengan peningkatan adanya pengaruh kompres hangat frekuensi, konsistensi feses yang dengan inhalasi sederhana terhadap lebih cair, feses dengan kandungan air penurunan demam pada pasien yang banyak, dan feses bisa disertai gastroenteritis. dengan darah atau lendir (Muttaqin Penelitian yang dilakukan dan Sari, 2011). oleh Roihatul Zahroh, Ni’ matul World Health Organization Khasanah. (2017) dilakukan (WHO) pada tahun 2012 terdapat 1,5 pemberian kompres air hangat selama juta kematian anak di dunia dan 15 menit sangat berpengaruh terhadap sebesar 460.000 kematian anak balita masalah hipetermia. Tujuan penulisan disebabkan oleh diare. Menurut Riset Mengetahui gambaran pelaksanaan Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun asuhan keperawatan pasien 2018 diare di Indonesia menjadi gastroenteritis dalam pemenuhan urutan kedua penyebab kematian kebutuhan termoregulasi. pada balita dan nomor 3 pada bayi, diare di indonesia 12,3 %. METODE PENELITIAN Gastroenteritis mengakibatkan suhu Jenis penelitian ini adalah meningkat sampai menimbulkan diskriptif dengan menggunakan manifestasi klinis yang ada sehingga metode studi kasus. Studi kasus muncul masalah hipetermia. adalah recana peneltian yang Hipetermia merupakan keadaan dirancang sedemikian rupa sehingga penelitian dapat memperoleh jawaban Pada tahap pengkajian pada terhadap pertanyaan peneliti (Setiadi, klien didapatkan data yaitu DS : Ny.F 2013). Studi kasus ini untuk mengatakan anaknya terlihat demam , mengeksplorasi masalah asuhan DO : S : 38˚C, N : 115x/menit, RR: keperawatan pada anak gastroenteritis 24x/menit, SpO2 : 98%. dalam pemenuhan kebutuhan Berdasarkan tindakan termoregulasi di Ruang Amarilis keperawatan dari pengkajian yang RSUD Ungaran. dilakukan pada pasien didapatkan Subjek dalam studi kasus diagnosa hipetermia (D.0130) adalah satu orang anak gastroenteritis berhubungan dengan dehidrasi dengan hipetermia dalam pemenuhan dibuktikan dengan suhu tubuh diatas kebutuhan fisiologis: termoregulasi. nilai normal. Didukung dengan data Fokus studi yang dibahas adalah pada pengkajian awal dengan data pasien anak dengan gastroenteritis objektif badan hangat, S : 38˚C, N : usia 6 bulan - 2 tahun, tempat dan 1154x/menit, RR: 24x/menit, SpO2 : waktu, sampel dan pengumpulan 98%. data, instrument yang digunakan. Berdasarkan fokus diagnosis Tempat penelitian di ruang RSUD keperawatan yang akan dibahas yaitu Ungaran pada tanggal 20 Februari hipetermia berhubungan dengan 2020 – 23 Februari 2020. dehidrasi dibuktikan dengan suhu tubuh diatas nilai normal, maka HASIL DAN PEMBAHASAN penulis menyusun rencana Hasil pengkajian didapatkan keperawatan berupa Manajemen data ibu mengatakan ibu dan pasien hipetermia (l.15506) : identifikasi datang ke IGD RSUD Ungaran pada penyebab hipetermia, monitor suhu pukul 13.00 WIB. Dengan keluhan tubuh, berikan cairan oral, anjurkan muntah 4kali, demam 3 hari dan diare tirah baring, kolaborasi pemberian 3 hari <10 kali. SpO2 : 98%, RR : 24 cairan dan elektrolit IV, kolaborasi kali/menit, Suhu : 380C. Diberikan tindakan non farmakologi kompres terapi infus RL mikro 10 tpm. air hangat. Pemberian terapi non farmakologi kompres air hangat dilakukan untuk mengurangi masalah Khasanah. (2017) teknik pemberian hipetermia khususnya pasien anak kompres air hangat dengan inhalasi dengan gastroenteritis sangat sederhana yang dilakukan pada membantu untuk mengurangi pasien anak usia 6 bulan - 2tahun hipetermia (Roihatul Zahroh, dengan gastroenteritis selama 15 Ni’matul Khasanah, 2017). menit ternyata sangat efektif untuk Implementasi yang dilakukan mengurangi masalah hipetermia pertama pemberian kompres air dengan karakteristik suhu tubuh hangat. Roihatul Zahroh, Ni’matul menurun.. Khasanah. (2017) teknik pemberian Pada evaluasi penulis sudah akompres air hangat dengan inhalasi sesuai dengan teori yang ada yaitu sederhana yang dilakukan pada S.O.A.P (subjektif, objektif, pasien anak usia 6bulan - 2tahun assesment, planing). Evaluasi dengan gastroenteritis selama 15 dilakukan setiap hari selama tiga hari, menit ternyata sangat efektif untuk berdasarkan evaluasi hasil pada studi mengurangi masalah hipetermia kasus yang dilakukan tentang dengan karakteristik suhu tubuh hipetermia pada gastroenteritis menurun. menunjukan suhu tubuh meningkat Implementasi yang kedua setelah dilakukan pemberian tindakan yaitu kolaborasi pemberian kompres non farmakologi kompres air hangat air hangat . dengan inhalasi sederhana hingga hari ke tiga. Pada hari kamis yang dilakukan pada pasien anak usia 20 februari 2020 pukul 19.00 WIB 6bulan - 2tahun dengan pasien tampak sedikit rewel, S :38 OC. gastroenteritis selama 15 menit Pada hari jumat 21 februari 2020 ternyata sangat efektif untuk pukul 19.00 WIB ibu mengatakan mengurangi masalah hipetermia pasien badan tampak hangat, S :37,8 O dengan karakteristik suhu tubuh C. Pada hari sabtu 22 februari 2020 menurun. pukul 20.00 WIB ibu mengatakan Implementasi yang ke tiga Akan mencibanya dirumah, S: 36,2 0 pemberian kompres air hangat. C Roihatul Zahroh, Ni’ matul KESIMPULAN DAN SARAN Asuhan keperawatan pada Ridha, N. H. 2014. Buku Ajar anak gastroenteritis dalam Keperawatan Anak pemenuhan kebutuhan fisiologis : Yogyakarta : Pustaka Pelajar. termoregulasi dengan masalah Muttaqin, A & Kumala, S. (2013). keperawatan hipetermia yang Gangguan gastrointestinal : Aplikasi Asuhan Keperawatan dilakukan tindakan keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : terapi non farmakologi kompres air Salemba Medika. Zahroh & Ni’matul. (2017) hangat sehari 1 kali selama 15 menit Efektifitas Pemberian selama 3 hari masalah hipetermia Kompres Air Hangat dan Sponge Bath Terhadap pada pasien sangat efektif dengan Perubahan Suhu Tubuh Pasien karakteristik demam. Sehingga dapat Anak. disimpulkan terdapat perubahan Setiadi. (2013). Konsep dan pemberian kompres air hangat pada Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Teori pasien anak gastroenteritis dengan dan Praktik. Yogyakarta : masalah hipetermia. Graha ilmu
DAFTAR PUSTAKA
Djuwariyah, Sodikin, & Yulistiani,
M. (2011). Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh Menggunakan Kompres Air Hangat dan Kompres plaster pada anak dengan Demam diruang kanthil Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. http://digilid.ump.ac.id/gdl.php?mod =browse&opread&id=jhptump-a- djuwariyah-758.
Gastroenteritis. Jurnal Ners LENTERA,
Vol. 5, No. 1.
Riskesdas. (2018). LAPORAN
NASIONAL RISKESDAS 2018. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.