Anda di halaman 1dari 22

Menentukan tempat duduk seseorang dalam acara resmi ada aturannya antara lain

sebagai berikut :

1. Orang yang berhak mendapatkan tata urutan yang pertama adalah mereka yang mempunyai
urutan paling depan atau paling mendahului.

2. Jika mereka berjajar, yang berada disebelah kanan dari orang yang mendapat urutan tata
tempat paling utama dan paling tinggi/mendahului orang yang duduk disebelah kirinya (sebelah
kanan dari orang yang paling utama dianggap lebih tinggi dari tempat sebelah kiri).

3. Jika menghadap meja, tempat utama adalah yang menghadap ke pintu keluar dan tempat
terkahir adalah tempat yang dekat dengan pintu keluar.

4. Dalam pengaturan tata tempat suatu jajaran (dari sisi ke sisi):

Bila dua orang yang kanan yang pertama.

Bila tiga orang yang tengah yang pertama.

Bila empat orang = 4.2.1.3.

Bila lima orang = 5.3.1.2.4.

Bila enam orang = 6.4.2.1.3.5.

Bila tujuh orang = 7.5.3.1.2.4.6.

5. Jika berjajar pada garis yang sama, tempat yang paling utama adalah tempat sebelah kanan
luar, tempat paling tengah

NTUK KALANGAN PROFESIONAL

Diolah dari berbagai sumber Drs. H. Tarmizi Maeru, Rusiana MC DIknas Pendidikan Provinsi
Sumatera Selatan pada paket MC acara resepsi pernikahan

PENDAHULUAN

Penyajian lisan atau kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi


artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan
pikiran, gagasan, dan perasaan. Pendengaran menerima informasi melalui rangkaian nada,
tekanan, dan penempatan persendian. Jika komunikasi berlangsung secara tatap muka, ditambah
lagi dengan gerak tangan dan air muka (mimik) pembicara. Tujuan utama penyajian lisan ini
adalah untuk berkomunikasi tentu tidak terlepas dari bagian mata pelajaran TIK.
Penyajian lisan ada bermacam-macam, diantaranya adalah diskusidengan segala macam
bentuknya, Pidato, Ceramah, Rapat, dan Membawakan Acara.

Makalah ini tidak akan membicarakan seluruh penyajian lisan itu, melainkan membicarakan tiga
diantaranya saja. Ketiga macam penyajian lisan dimaksud adalah : Keperawaan (pembawa
acara), Pidato, dan Rapat (khusus memimpin rapat).

I. KEPEWARAAN (PEMBAWA ACARA)

Pembawa acara adalah orang yang bertugas memimpin dan mengatur jalannya suatu acara orang
sering beranggapan bahwa seorang pembawa acara cukup berbekal suara yang enak didengar dan
menampilkan yang enak dipandang. padahal, masalahnya tidaklah sesederhana itu karena
seseorang pembawa acara memerlukan keterampilan dan pengetahuan. Seorang pembawa acara
sering dipandang sebagai personalitas instansi atau panitia penyelenggaraan suatu acara. Oleh
sebab itu tidak jarang sebuah instansi atau panitia penyelenggara suatu acara tidak segan-segan
mengeluarkan dana untuk membayar seorang pembawa acara yang profesional untuk
menyelenggarakan acara yang mereka laksanakan ini semua dilaksanakan demi persenolitas
mereka.

Pada umumnya acara dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu (1) acara yang bersifat resmi, (2)
acara yang bersifat setengah resmi, dan (3) acara yang bersifat tidak resmi. Penggolongan sifat
acara ini harus dihayati benar oleh seorang pembawa acara karena menyangkut busana yang
dikenakannya dan bahasa yang harus dipakainya dalam melaksanakan tugasnya itu.

Semakin resmi suatu acara, busana yang dikenakan oleh pembawa acara juga semakin resmi.
Ada acara yang tidak resmi, pembawa acara dapat saja menggunakan busana yang lebih bebas
asal tetap dalam batas-batas kewajaran dan kesopanan pada acara yang bersifat resmi, bahasa
yang digunakan pembawa acara hendaknya bahasa baku. Ia juga tidak perlu menyiapkan humor
dan komentarnya terhadap acara dan pengisi acaranya. Sebaliknya, pada acara yang bersifat tidak
resmi, pembawa acara dapat saja menggunakan bahasa yang lebih longgar bahkan ia boleh saja
menyelipkan humor, komentar, pujian, bahkan memancing tepuk tangan hadirin .

Keberhasilan seorang pembawa acara dalam melaksanakan tugasnya ditentukan oleh dua faktor
utama.

Kedua faktor itu adalah faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan .

1. Faktor Kebahasaan

Pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, mengisyaratkan


ada lima faktor kebahasaan yang harus diperhatikan oleh seorang pembawa acara jika ingin
berhasil dalam tugasnya.

1.1 Lafal yang benar (cara mengucapkan kata-kata dengan benar)


Ada orang yang bersuara merdu tetapi sayangnya kurang mampu mengucapkan kata-kata dengan
benar. Kata-kata bahasa Indonesia kadang-kadang diucapkannya dengan pengaruh bahasa asing
atau pengaruh bahasa daerah. Padahal, kata-kata bahasa Indonesia harus dilafalkan sebagaimana
kata itu dituliskan.

Contoh:

unit dibaca unit bukan yunit

organisasi dibaca organisasi bukan orhanisasi

TVRI dibaca te-ve-er-i bukan ti-vi-er-i

anggota dibaca anggota bukan anggauta

kependudukan dibaca kependudukan bukan kependudu?an

Dalam hal lafal ini dihindari juga penggunaan idialek seperti penggunaan e yang berulang-ulang.

1.2 Tekanan Kata atau Aksen

Tekanan kata dalam bahasa Indonesia tidak membedakan makna katanya. Akan tetapi, secara
umum dan konsisten tekanan kata bahasa Indonesia jatuh pada satu suku sebelum suku kata
akhirnya. Anda dapat membayangkan bagaimana menjemukan bila seseorang itu berbicara
secara monoton (tanpa tekanan pada kata yang diucapkan).

Contoh tekanan kata bahasa indonesia adalah:

kemana tidur hancur

siapa selektif bagaimana

1.3 Pemenggalan Kalimat (Jeda)

Kemampuan memenggal kalimat secara tepat banyak bergantung pada perasaaan bahasa
seseorang. Akan tetapi, kemampuan ini dapat ditingkatkan dengan berlatih memahami makna
setiap kata dalam hubungan kalimat. Hal ini penting karena makna kalimat bahasa Indonesia
antara lain ditentukan oleh jedanya atau pemenggalan kalimatnya. Contohnya kalimat Kucing
makan tikus mati. Makna kalimat dapat berubah-ubah berdasarkan jeda yang diberikan
kepadanya. Kemungkinan perubahan makna kalimat itu

Adalah:

Kucing/makan tikus mati. Makna kalimat ini adalah ada kucing makan dan yang dimakannya
adalah tikus mati.
Kucing makan/tikus mati. Makna kalimat itu adalah ada kucing makan dan pada waktu itu ada
juga tikus mati.

Kucing makan tikus/mati. Makna kalimat itu adalah ada kucing mati yang disebabkan oleh
kucing itu makan tikus.

Dari contoh sederhana ini dapat dilihat bahwa pemenggalan kata (jeda) amat berperan dalam
menentukan makna sebuah kalimat bahasa Indonesia.

1.4 Intonasi atau Lagu Kalimat

Intonasi atau lagu kalimat mengacu pada turun-naiknya, cepat-lambat, dan keras lembutnya
kalimat yang diucapkan. Menggunakan intonasi juga harus berhati-hati karena perubahan
Intonasi juga mengakibatkan perubahan makna kalimat.

Contoh :

Pak Kasur makan bubur. Kalimat ini memberitakan bahwa ada orang bernama

Pak Kasur, beliau sedang makan bubur.

Pak Kasur makan bubur ! Kalimat ini memerintahkan agar orang yang bernama Pak Kasur
makan bubur.

Pak Kasur makan bubur ? Kalimat ini berisi pertanyaan dan keheranan karena Pak Kasur
biasanya tidak suka makan bubur

Pak, Kasur makan bubur ?! Kalimat ini berisi pertanyaan dan keheranan yang luar biasa karena
ada kasur yang makan bubur

1.5 Enunsiasi (kejelasan)

Enunsiasi adalah kejelasan pengucapan kata, dan ketepatan pemenggalan kalimat (jeda). Ada
orang yang berbicara menggumam sehingga kata-kata yang diucapkannya tidak jelas terdengar.
Ada juga orang yang apabila berbicara terlalu cepat sukar dipahami ucapannya. Hal ini harus
dihindari oleh pembawa acara jika ia ingin berhasil dalam tugasnya. Caranya, adalah dengan
selalu berlatih terutama berlatih vokal.

1.6 Mengggunakan Bahasa atau Kalimat secara Efektif

Seorang pembawa acara harus berusaha menggunakan kalimat seefektif mungkin, sedapat
mungkin hindarilah kalimat yang tidak efektif.

Contoh :

Kepada Ibu waktu dan tempat kami sediakan. Atau


Kepada Ibu kami persilahkan dengan segala hormat.

Sebaiknya : Ibu kami persilahkan.

Untuk mempersingkat waktu, baiklah acara ini kita mulai saja.

Sebaiknya: untuk menghemat waktu, acara ini kita mulai.

Jika menginginkan hadirin melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan, nyatakan dengan
kalimat perintah permohonan.

Contoh :

Hadirin dimohon berdiri. (kerena berdiri tidak menyenangkan).

Jika menginginkan hadirin melakukan sesuatu yang menyenangkan, nyatakan dengan

kalimat perintah yang mempersilahkan.

Contoh :

Hadirin dipersilahkan duduk kembali. (karena duduk lebih menyenangkan).

2. Faktor Nonkebahasaan

Faktor nonkebahasaan yang menunjang keberhasilan seseorang pembawa acara adalah :

2.1.Sikap tenang menghadapi massa

Ketenangan dapat tercipta bila pembawa acara itu yakin akan kemampuan dirinya dan rasa
percaya dirinya lebih besar.

2.2.Tampil Mengesankan

Penampilan yang mengesankan adalah penampilan yang penuh wibawa, cerah, bersemangat,
wajar, tidak berlebih-lebihan, tidak manja, tidak kemayu, dan tidak malu-malu.

2.3.Cepat tanggap dan kaya Inisiatf

Bila secara tiba-tiba terjadi perubahan atau pembatalan sebuah acara, pembawa acara diharapkan
dapat mengatasi masalah itu dengan sebaik-baiknya sehingga hadirin tidak kecewa, bahkan bila
perlu hadirin tidak menyadari adanya perubahan itu.

2.4.Kaya Improvisasi dan memiliki rasa humor (terutama pembawa acara hiburan dan tidak
resmi)
2.5.Memiliki suara yang enak didengar

Suara yang enak didengar adalah suara bernada rendah dan bersonansi atau bergema bukan suara
yang bernada tinggi dan nyaring melengking.

2.6.Tidak emosional

Pada saat tampil pembawa acara hendaknya dapat melupakan perasaan yang sedang bergejolak
dalam dirinya, seperti sedih, kesal, marah, dan sebagainya.

Sebelum seorang pembawa acara tampil, sebaiknya ia melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Meninjau tempat acara berlangsung, hal ini perlu untuk memperoleh

gambaran situasi ketika acara berlangsung.

1. Mengadakan kontak dengan panitia penyelenggara, hal ini penting untuk

lebih memahamijalannya acara yang akan berlangsung.

3. Melakukan gladi bersih, terutama untuk acara yang bersifat resmi.

1. Datang lebih awal untuk melakukan konfirmasi atau paling tidak mengecek

keadaan orang-orang yang akan berbicara pada acara yang akan dipandunya.

II. PIDATO

Berpidato pada dasarnya tidak lain adalah berbicara didepan massa untuk menyampaikan
pikiran, perasaan, gagasan, kehendak, dan sebagainya. Seseorang pemimpin hendaknya berusaha
memiliki keterampilan berpidato ini

karena bagaimanapun pada suatu saat ia akan dituntut untuk berpidato. Agar dapat berpidato
dengan baik, seseorang itu hendaklah :

1. Memiliki tekad dan keyakinan bahwa ia mampu meyakinkan orang lain.

Dengan modal ini ia akan memiliki keberanian dan rasa percaya diri sehingga ia tidak ragu
mengucapkan pidatonya.

1. Memiliki pengetahuan yang luas sehingga ia mampu menguasai materi yang akan
disampaikanya.

1. Memilki perbendaharaan kata yang cukup sehingga ia mampu mengucapkan pidatonya


dengan lancar dan meyakinkan.
4. Melakukan latihan dengan intensif.

Berpidato di depan massa tentu saja memiliki tatakrama. Tatakrama itu adalah sebagai berikut.

1.Berpakaianlah dengan rapi dan bersih, hindari bergaya pamer dangan memakai perhiasan yang
berlebihan.

2.Gunakanlah kata-kata yang sopan, jangan mengesankan keangkuhan, dan


kesombongan,timbulkanlah kesan rendah hati.

3.Selingilah pidato dengan humor yang segar dan sopan bila ternyata panjang.

4.Jika berpidato di depan pemeluk agama yang beragama, usahakanlah jangan sampai
menyinggung martabat suatu agama.

5.Jika pendengar pidato itu masyarakat desa orang yang kurang berpendidikan, gunakan kata-
kata atau kalimat yang sederhana sehingga pidato itu mudah di pahami.

Pidato yang baik tentu saja memiliki sistematika yang baik pula. Secara garis besar, sistematika
pidato itu adalah :

1. Mengucapkan salam pembuka dan menyapa hadirin.

2. Menyampaikan pendahuluan yang biasanya dinyatakan dalam bentuk ucapan terima


kasih,ungkapan kegembiraan, atau rasa syukur

3. Menyampaikan isi pidato yang diucapkan dengan jelas dan menggunakan bahasa
Indonesiayang baik dan benar dengan gaya bahasa yang menarik.

4. Menyampaikan kesimpulan isi pidato agar mudah diingat oleh pendengar.

5. Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan agar pendengar melaksanakan
isipidato.

6. Menyampaikan salam penutup.

Cara atau metode yang dapat digunakan pada waktu berpidato ada 4 macam, yaitu:

1. Metoda Naskah

Berpidato dengan menggunakan metoda ini berarti berpidato dengan melihat teks pidato yang
disusun secara utuh. Metoda ini biasanya digunakan dalam pidato radio, televisi, dan pidato
resmi. Metoda ini memiliki kelemahan, yaitu putusnya kontak antara pendengar dan pembicara
karena pembicara asyik dengan teks yang dibicarakan.

2. Metoda Menghafal
Berpidato dengan menggunakan metoda ini berarti pembicara berpidato berdasarkan naskah
yang telah dihafalnya. Metoda ini memiliki kelemahan, yaitu pembicara cenderung berbicara
cepat-cepat dan tidak menghayati maknanya. Selain itu juga menyulitkan pembicara
menyesuaikan diri dengan reaksi pendengarnya.

3. Metoda Impromptu (serta merta)

Berpidato dengan menggunakan metoda ini berarti berbicara tanpa persiapan sama sekali.
Pembicara berbicara berdasarkan kemampuan dan pengetahaunnya dan dikaitkannya dengan
situasi dan kepentingan saat itu. Kesanggupan berpidato seperti ini sangat berguna dalam
keadaan terdesak atau terpaksa.

4. Metoda Ekstemporan (Tanpa Persiapan Naskah)

Berpidato dengan menggunakan metoda ini berarti berpidato denga lebih dulu merencanakan
dengan cermat catatan-catatan penting sekaligus urutan uraiannya. Kata-kata dan kalimatnya
disusun pembicara pada saat ia berpidato. Ia hanya melihat urutan uraian yang telah dipersiapkan
itu, jika dibandingkan ternyata bahwa diantara keempat metoda ini, metoda ekstermporanlah
yang lebih menguntungkan karena memungkinkan pembicara berpidato seluas mungkin dengan
tidak kehilangan urutan-urutan pembicaraan yang telah direncanakannya.

III. MEMIMPIN RAPAT

Dalam suatu organisasi tidak jarang muncul masalah yang perlu diatasi. Masalah-masalah itu
terkadang memiliki lebih dari satu pemecahan sehingga harus dipilih cara mana yang lebih baik.
Oleh sebab itu, cara yang dapat ditempuh dalam hal ini adalah mengadakan permusyawaratan
atau biasa disebut rapat.

Rapat yang biasa digunakan dalam suatu organisasi terdiri dari ketua rapat, notulis (sekretaris),
dan anggota atau peserta. Kadang-kadang ada juga komponen narasumber atau pengarah
(orang yang memberikan arahan). Semua komponen ingin memilki tugas masing-masing.

Penyelenggaraan rapat biasanya melalui tahap-tahap berikut.

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini pemimpin rapat hendaknya melakukan hal-hal berikut.

a. menentukan masalah apa yang akan dibicarakan

b. mengumpulkan sejumlah data, informasi mengenai masalah itu

c. menentukan tujuan yang akan dicapai

d. menyusun rapat.
2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini pemimpin rapat hendaklah melakukan hal-hal sebagai berikut.

a. membuka rapat antara lain mengucapkan terima kasih kepada peserta yang hadir

b. menunjuk salah seorang peserta untuk menjadi notulis

c. mengemukakan topik rapat itu dengan disertai penjelasan singkat mengenai topik itu

d. menyediakan daftar hadir peserta

e. menyampaikan susunan acara dan meminta pertimbangan peserta terhadap susunan acara
yang ditawarkannya itu

f. memberikan orientasi mengenai topik rapat itu satu persatu sesuai dengan susunan acara yang
disepakati

g. mengemukakan data atau fakta mengenai topik itu untuk merangsang pendapat peserta

h. memberi kesempatan kepada peserta untuk menanggapi topik itu

i. mempertimbangkan semua masukan yang diberikan peserta

Dalam hal ini pemimpin rapat hendaklah membuat kesimpulan singkat mengenai pendapat para
peserta dan dilontarkan pada sidang untuk dipertimbangkan. Pada tahap ini pimpinan rapat harus
konsekuen dengan acara yang telah disepakati. Oleh sebab itu, jika ada peserta yang
membicarakan sesuatu yang menyimpang dari topik utama pimpinan rapat berwenang menegur
dan mengembalikan pembicaraan pada topik semula. Jika tidak demikian, rapat itu akan berjalan
lamban dan tidak akan menghasilkan kesimpulan/keputusan yang diharapkan.

3. Tahap Perumusan

Apabila dipandang bahwa kesepakatan telah ditemukan pimpinan rapat dapat merumuskan
kesimpulan rapat itu (biasa disebut keputusan rapat). Pimpinan rapat harus berhati-hati oleh
sebab itu, semua keputusan yang diambil hendaklah atas dasar persetujuan seluruh peserta.
Keputusan itu dapat berupa tindakan apa yang direncanakan, siapa yang melaksanakannya,
kapan dilaksanakan dan lain-lain.

PENUTUP

Berbicara merupakan suatu keterampilan oleh sebab itu, ia harus terus dilatih dan dikembangkan.

Seseorang pembicara selalu dituntut untuk selalu belajar dan berlatih, tanpa belajar dan berlatih
keterampilannya sulit untuk dikembangkan
under: MC Protokol | Leave a comment

Olah Vokal MC
Posted on Mei 13, 2012 by giantwage

Rate This

MC adalah seorang yang akan memimpin suatu rentetan acara secara teratur dan rapih.
Kemampuannya akan sangat menentukan apakah sebuah acara akan berlangsung lancar atau
tersendat-sendat. Karena itu, seorang MC harus benar-benar menguasai seluruh aspek yang akan
mempengaruhi kelancaran pada saat itu. Ia adalah benar-benar seorang sutradara pada sebuah
acara.

Syarat-syarat menjadi seorang MC atau Pembawa Acara :

Memiliki intelegensi tinggi.

Berkepribadian dan mempunyai sifat yang baik.

Berpenampilan atraktif dan simpatik (santun dan menarik).

Memiliki jiwa pemimpin.

Berbahasa dengan baik.

Berbicara komunikatif.

Sabar.

Cekatan.

Mempunyai naluri antisipasi yang baik.

Memiliki spontanitas yang baik.

Memiliki rasa humor yang tinggi.

Berpengetahuan umum luas.


Menjadi seorang Pembawa Acara/Master Of Ceremony/ Public Speaker, tidak cukup hanya
dengan modal suara bagus. Namun ada banyak penunjang yang perlu juga diperhatikan serius.
Di bawah ini saya coba akan memberikan Tips yang barangkali bisa membantu anda untuk
belajar menjadi seorang Pembawa Acara.

Untuk menjadi seorang Pembawa Acara, selain modal suara yang enak didengar, harus juga
memiliki kepribadian & intelektual. Artinya Pembawa Acara harus memiliki pengetahuan luas,
kaya akan perbendaharaan kata Seorang pembawa acarapun seorang seniman kata-kata, memiliki
kemampuan bahasa yang memadai, kepribadian yang excellent, artinya dia harus luwes, percaya
diri, berjiwa besar, memiliki sense of humor, disiplin, memiliki sikap yang benar, memahami
etika, berpenampilan bersih, wajar, sopan dan menarik.Seorang Pembawa Acara akan menjadi
pusat perhatian seperti layaknya artis yang tampil di panggung. Untuk itu tampil menarik & enak
dilihat adalah suatu keharusan.

Persiapan yang bisa dilakukan saat menjadi Pembawa Acara adalah :

1. RileksPastikan kondisi tubuh & suara fit, segar dan normalAtasi rasa gugup dengan menarik
nafas panjang dan dalam, menggerakkan badan sedikit untuk sekedar melemaskan otot yang
kaku, berdiri tegap lalu tersenyumlah

2. Know The Room (Kenalilah ruangan tempat anda akan menjadi Pembawa Acara)

3. Know The Audience (Kenali karakteristik tamu dan pandang mereka sebagai sahabat

4. Know The Material (Kuasai bahan/ acara yang akan dibawakan)Baca literature yang
diperlukan untuk menunjang pengetahuan anda, karena semakin banyak yang anda ketahui
tentang acara yang anda bawakan, pasti semakin Percaya Diri

5. Susun pointer untuk membantu mengingat apa yang akan diucapkan

6. Jangan terlalu sering mengucapkan kata (meminta) maaf pada audience

7. Jangan tinggalkan daftar acara atau rundown acara (meskipun sudah ada stage manager)

8. Pakaialah pakaian yang serasi/cocok dengan acara, jangan sampai saltum atau salah kostum.
(Buatlah sedikit saja berbeda dengan tambahan assesories atau pernak-pernik jika harus memakai
seragam yang sama dengan tamu atau panitia. Ingat Pembawa Acara adalah pusat perhatian)

9. Pakailah Make Up (meskipun anda laki-laki pakailah sedikit riasan wajah agar wajah tidak
mengkilap atau berwarna gelap)

10. Lakukan gerakan tangan seperlunya saat sudah berada di atas pentas. Jangan sampai
berlebihan apalagi untuk menutupi kegugupan. Karena gerakan tubuh yang berlebihan hanya
akan mengacaukan penampilan anda
11. Jaga mulut & tenggorokan selalu basah, untuk itu siapkan air putih yang siap diminum jika
dibutuhkan

12. Jangan makan & minum yang akan mengganggu organ tubuh anda, minimal satu jam
sebelum tampil misalnya soda, makanan berlemak (yang bisa membuat mual), makanan pedas
atau asam

13. Tampillah Percaya Diri dan Be Yourself

Teknik Vocal :

1. Intonasi (intonation) : Pakailan intonasi atau nada suara, irama bicara atau alunan nada dalam
melafalkan kalimat

2. Aksentuasi (accentuation) atau logat. Lakukan stressing pada kalimat tertentu yang dianggap
penting, Hindari logat kedaerahan yang medhok apabila menggunakan bahasa Indonesia atau
bahasa asing.

3. Kecepatan (speed) bicara. Jangan bicara terlalu cepat atau terlalu lambat

4. Artikulasi (articulation) Yaitu kejelasan pengucapan kalimat, pelafalan kata

5. Infleksi. Lagu kalimat, perubahan nada suara, hindari pengucapan yang sama bagian setiap
kata (redundancy). Inflesi naik menunjukkan adanya lanjutan kalimat atau menurun untuk
menunjukkan akhir kalimat.

Teknik Performa & Gesture:

1. Lakukan Eye Contact : Pandangi audience ke seluruh ruangan, padang tepat ke mata mereka,
(bila memungkinkan dekati bila ada yang tidak interest dengan anda)

2. Lakukan gerakan tangan/isyarat/sikap yang alami, spontan (tidak dibuat-buat), tidak sepotong-
sepotong, tidak ragu, serasi dengan kalimat yang diucapkan, gunakan penekanan pada point
penting, tapi jangan berlebihan. But The Most important Gesture : TO SMILE

3. Gerakan Tubuh ini meliputi ekspresi wajah, gerakan tangan, kaki, lengan, bahu, mulut atau
bibir, gerakan hidung, kepala, badan

4. Jangan melakukan gerakan yang monoton misalnya meremas-remas jari, menepuk tangan, dll

5. Jangan lakukan gerakan yang tidak bermakna aatau tidak mendukung pembicaraan, misalnya
memegang kerah baju, mengelus atau menyibak rambut, memainkan microphone, garuk-garuk
kepala, dll

6. Makin besar jumlah audience, makin besar & lambat gerakan tubuh yang bisa kita lakukan,
tapi kalau audience jumlahnya kecil lakukan gerakan tubuh ala kadarnya saja.
7. Ucapkan setiap kalimat dengan senyum sehingga suara yang dihasilkan adalah Smilling Voice

8. Jangan sekali-kali anda membuat joke tapi anda sendiri tertawa terpingkal-pingkal

9. Jika melempar Joke lakukan sedikit pause untuk memberi kesempatan audience tertawa.

10. Jika dalam opening anda mengucapkan salam, beri jeda beberapa detik untuk memberi
kesempatan audience menjawab

Saran :

1. Sebaiknya seorang Pembawa Acara / MC memiliki kemampuan menyusun acara yang sesuai
dengan aturan protokoler, sehingga MC bisa memberi masukan pada penyelenggara acara, dan
tidak sekedar menuruti keinginan penyelenggara yang belum tentu tepat.

2. Pembawa Acara / MC harus bisa berfikir dan bertindak cepat serta punya planning-planning
cadangan, jika terjadi trouble yang tidak dikehendaki saat acara berlangsung. Sehingga acara
tidak tampak kacau atau audience merasa bosan.

BODY LANGUAGE

Kontak Pandang (Eye Contact)

Seorang MC harus berani menatap mata audiensnya. Hal ini sangat penting membangun
kewibawaan MC dan menebarkan rasa percaya dirinya.Kontak pandang (eye contact) adalah
sarana berkomunikasi yang sangat komunikatif. Kontak pandang yang dilakukan oleh MC akan
memberikan kesan yang mendalam karena audiense merasa dihormati dan diperhatikan oleh
sang MC.

sikap tubuhDuduk (jarang) : Tubuh tegak, bahu relaks, tangan diatas pangkuanBerdiri :
Untuk wanita membentuk sudut 45 (salah satu kaki pose), tegak, dada tegap, bahu relaks
dan untuk pria kaki sedikit terbuka.-Berjalan : Tubuh tegap, bahu relaks dan langkah
mantap.

OLAH VOCAL

Oleh Muh. Abduh Abbas JTVSenin, 01 Desember 2008


Dalam dunia penyiaran yang semakin berkembang dewasa ini, kemampuan vokal menjadi salah
satu tumpuhan Presenter & MC untuk dapat menampilkan laku penyiarannya dengan baik. Lain
perkataan , melalui kemampuan laku vokal Presenter & MC dituntut untuk dapat
menyampaikan informasiinformasi acara. Ia diharapkan untuk menampilkan gagasangagasan
menjadi perwujudan yang nyata dengan bentuk penampilan yang diperhitungkan bagi
penontonnya. Jika suara untuk melontarkan bahasa syiar itu tidak berfungsi sebagaimana
mestinya maka isi acara yang terkandung tak akan dapat dikomunikasikan kepada pendengar
atau penonton. Sehingga yang perlu diingat bahwa vokal sebagai salah satu media pengungkapan
ekspresi Presenter & MC, dan hal ini merupakan media penyajian informasi melalui
dialog.Seorang Presenter & MC akan terlihat membawakan laku penampilannya dengan baik
seolah tidak ada beban tekhnik sebab ia dengan kesadaran yang penuh telah melatih seluruh
peralatan dirinya agar vokalnya menjadi lentur dan dapat berartikulasi dengan jelas. Ini semua
dibutuhkan adanya suatu ketekunan, keuletan yang disertai dengan tekad dan kemauan keras
untuk terus menerus melatih seluruh peralatan tersebut. Karena ketekunan dan keuletan berlatih
akan dapat memanfaatkan dan mengembangkan kemampuan vokalnya tahap demi tahap. Tentu
saja asalkan seorang Presenter & MC yang bersangkutan tidak memiliki atau mengidap cacat
peralatan vokal.Bagian bagian pokok yang menyangkut dengan suara / vokal :

A. Pernafasan

Nafas mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, tanpa nafas yang
baik kesehatan manusia akan sangat terpengaruhi. Bernafas untuk hidup sehari hari dan
bernafas untuk Presenter & MC sangatlah lain, meskipun samasama dalam hal bernafas.
Bernafas untuk hidup berkenaan dengan bagaimana harus mengisi pada rongga dada yang
berguna bagi pembakaran darah. Untuk ini tak ada faedahnya mengajarkan bagaimana caranya
bernafas, karena sejak lahir kita telah bernafas.Kita tak akan berkata tanpa menarik nafas. Kata
kata yang kita lepaskan diikuti dengan keluarnya udara dari mulut. Jika persediaan udara dalam
rongga dada telah terkuras keluar maka tak sepatah katapun dapat kita ucapkan dengan jelas,
karena nafaslah yang menjadi sumber tenaga penggerak / penggetar pita suara kita.Ada tiga
macam cara pernafasan yaitu sebagai berikut:

a. Pernafasan dada yaitu saat kita bernafas maka bagian dada yang mengembang dan mengempis
bila kita mengeluarkan nafas. Pernafasan dada kurang baik dilakukan dalam menghimpun tenaga
sebagai penggetar sumber suara. Karena mengakibatkan Presenter & MC merasa cepat lelah
dalam memproduksikan suara, sebab peralatan pernafasan tidak dapat bekerja dengan leluasa.
Demikian juga Presenter & MC akan cepat merasa gatal gatal ditenggorokan dan disusul
kemudian dengan penampilan suara yang serak.

b. Pernafasan perut yakni saat kita bernafas maka bagian perut yang mengembang dan
mengempis saat kita menghembuskan nafas. Pernafasan perut ini kurang mempunyai daya untuk
mendukung pembentukan volume suara. Tapi pernafasan ini cukup baik untuk melatih vokal dari
pada pernafasan dada.

c. Pernafasan Diafragma yaitu dada dan perut mengembang saat kita bernafas. Dimana tahapan
perut lebih dominan dari pada dada. Pernafasan Diafragma adalah yang paling efektif bagi
seorang Presenter & MC dan paling menguntungkan dalam berolah vokal. Sebab tidak
mengakibatkan ketegangan pada peralatan pernafasan dan peralatan suara serta juga mempunyai
cukup daya untuk pembentukan volume suara.

Ada baiknya juga mengadakan latihan pernafasan dengan cara lainnya karena pernafasan
seseorang tergantung pada kebutuhan kegiatan fisiknya ( misalnya akrobat ) menuntut jenis
pernafasan yang lain.Perlu diperhatikan bahwa untuk wanita, pernafasan yang cocok adalah yang
menggunakan perut dengan bagian dada ikut bekembang sedikit sekali dibandingkan dengan
pernafasan pria. Hal ini disebabkan karena memang adanya perbedaan alamiah pada susunan
tubuh.
B. Membuka Laring

Laring (larink) terletak di bagian atas pipa suara yang terdapat sepasang pita suara. Apabila pita
tersentuh udara atau nafas, maka akan bergetarlah ia sehingga menimbulkan suara secara efektif
sehingga tidak mampu menggunakan suaranya dengan benar. Dikatakan laring itu tertutup
apabila :- Laring akan selalu terbuka apabila seseorang melatihnya dengan sensasi untuk
mendapatkan ruang yang cukup banyak di mulut bagian belakang (seperti misalnya kita sedang
menguap).suaranya datar. ketika menghirup udara, terdengar suara yang menyertainya. otot pada
leher bagian belakang terjadi kontraksi, juga otototot di bawah dagu.C. PengucapanUntuk dapat
berartikulasi dengan baik dibutuhkan kelenturan alatalat pengucapan, sering kita lihat seorang
Presenter & MC yang bersuara cukup nyaring tetapi tidak menampilkan artikulasi yang cukup
baik maka kejelasan informasi pun terhambat pula. Salah satu penghambatnya adalah selain
otototot peralatan pengucapan yang kurang terlatih, juga disebabkan yang bersangkutan segan
atau malu untuk membentuk rongga bibir sesuai dengan bentuk lambang bunyi yang dibawakan.
Bahkan banyak orang yang enggan membuka mulut selagi membentuk artikulasinya. Tentu saja
hal semacam ini tidak pada tempatnya.Artikulasi yang baik akan dapat dicapai dengan
menempatkan posisi alatalat pengucapan pada posisi yang wajar tetapi dengan penggunaan
tenaga yang efektif dan senantiasa terkontrol. Suara ucapan panjang atau pendek caranya harus
membangun pada suatu klimaks. Ini berarti bahwa satu dari unsurunsur berikut harus
dikembangkan dari permulaan, yaitu volume, intensitas emosi, variasi jarak kecepatan, nada atau
irama ( diksi, tekanan ). Latihan menciptakan irama gunanya agar Presenter & MC mampu
menghindari pengucapan dialog yang monoton ( datar ). Bayangkan saja apa yang terjadi pada
penonton kalau Presenter & MC yang pengucapannya monoton. Penonton jadi bosan, jenuh.

Seorang Penyiar ( Presenter & MC ) yang baik akan selalu memperhatikan kebutuhan latihan.
Banyak hal yang harus diperhatikan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuannya
dalam melaksanakan tugas. Latihan-latihan itu antara lain :

1. Pernafasan

2. Pengucapan

3. Kelancaran

4. Intonasi

5. Menyusun Kalimat

6. Membaca ( Koran, Majalah dan Ilmu Pengetahuan )

7. Irama dll.

MELATIH SUARA DIAFRAGMA


Kualitas suara yang diperlukan seorang pembawa acara adalah suara perut, suara yang keluar
dari rongga badan antara dada dan perut dikenal dengan sebutan suara diafragma.Jenis suara
ini akan lebih bertenaga (powerful), bulat, terdengar jelas, dan keras tanpa harus berteriak. Untuk
bisa mengeluarkan suara diafragma, kita dapat melakukan latihan ringan sebagai berikut:

1. Ucapkan huruf vocal A, I, U, E, O dengan panjang-panjang. Contoh: tarik nafas, lalu suarakan
AAAAAaaaaaaaaaaaaa (dengan bulat), terus, sampai habis nafas. Dilanjutkan lagi untuk huruf
lainnya.

2. Suarakan AAAAaaaaaaa dari nada rendah, lalu naik sampai AAAAaaaaaaa nada tinggi.

3. Ambil napas pelan-pelan. Ketika diafragma dirasa udah penuh, buang pelan-pelan. Untuk
nambah power, buang nafas itu, hela dengan cara berdesis: ss ss ss (putus-putus), seperti
memompa isi udara keluar. Akan tampak diafragma Anda bergerak.

4. Saat mengambil napas, bahu jangan sampai terangkat. Kalau terangkat, berarti Anda bernapas
dengan paru-paru. Contoh: ketika orang sedang ambil napas mendadak karena kaget, ia akan
mengambil napas dengan paru-paru. Makanya, orang kaget suka megang dada.
(www.romeltea.com).*
Sambil melatih vokal Anda, lakukanlah di depan cermin agar sekaligus melatih penampilan dan
pembawaan Anda. Ada baiknya juga sekali-kali membaca puisi dengan lantang di depan kaca,
sekaligus untuk melatih intonasi dan jeda Anda. Jangan segan minta pendapat teman atau orang
lain tentang kualitas MC Anda. Anda juga perlu sering mengamati cara presenter atau MC papan
atas dalam membawakan acara, ambil tekhnik-tehnik mereka yang bagus dan bisa Anda
terapkan.

Kunci sukses seorang MC juga ditentukan oleh jam terbang nya, dengan kata lain pengalaman
praktek menjadi pembawa acara sangat mutlak diperlukan. Karena itu teruslah berlatih dan
mengasah ketrampilan Anda , setiap ada kesempatan atau event untuk melakukannya, ambillah
itu dan lakukan tugas Anda dengan penuh percaya diri. Selamat mencoba ^_^.

Filed under: MC Protokol | 2 Comments

Perbedaan MC dan Protokoler


Posted on Mei 13, 2012 by giantwage

Rate This

Pembawa acara adalah pengarah acara. Karna sangat terikat pada etika protokoler , dan banyak
improvisasi dalam menghantar acara. Jenis acara yang dibawakan adalah acara resmi.
Karakteristiknya adalah : formal , serius, dan hidmat,contohya: pelantikan dan serah terima
jabatan.

MC adalah orang yang bertugas pemandu acara dan bertanggung jawab atas kelancaran dan
suksesnya suatu acara, acara yang biasa dibawakan menuntut kreativitas dalam improvisasi dan
memungkinkan adanya dialog dengan audiens. Jenis acara yang dibawakan adalah, acara
hiburan, acara seni hiburan, eksibisi, dan yang sesuai dengan karekteristiknya yang meriah,
semangat, dan emosional. Contohnya: pameran foto dan pameran elektronik.

Presenter adalah orang yang mempresentasikan suatu materi yang bertujuan untuk memberikan
informasi kepada audiens dan memungkinkan adanya dialog. Jenis acara yang biasa di bawakan
adalah acara yang resmi dengan karekteristiknya yang formal, serius, dan hidmat. Contohnya:
seminar, symposium, kongres.

Entertainer adalah setingkat lebih tinggi dari MC, karena adanya tuntutan acara yang
mengharuskan seorang entertainer menampilkan kepandaian yang lain misalnya seorang
penyanyi yang merangkap sebagi MC. Jenis acara yang di bawakan adalah acara hiburan dengan
karakteristiknya yang meriah, semangat dan emosional. Contohnya konser musik, panggung
hiburan dan sbg.

Protokoler adalah orang yang melaksanakan tata acara dan tata krama (penghormatan) dengan
wicaranya. Jenis acara yang biasa di bawakan adalah acara resmi dengan karakteristiknya yang
formal, serius dan hidmat. Contohnya acara kenegaran, upacara kenaikan bendera 17 agustus.

Announcer adalah para penyiar-penyiar radio dan televisi. Kehadiranya di media elektronik tidak
di pengaruhi oleh kondisi audiens. Pemyiar hanya melaksanakan one way flow
communication. Jenis acara yang di bawakan adalah acara resmi dengann karakteristiknya yang
formal , serius, dan hidmat. Contohnya: acara pembukan dan penutupan siaran di TV atau radio.

Public speaker adalah orang berbicara untuk atau didepan umum, atau mereka juga bisa
berbicara tanpa berhadapan langsung dengan audiens. Orang yang biasa dijadikan public speaker
adalah orang-orang yang mempunyai keahlian di bidang tertentu, dan biasanya mereka di anggap
ahli di bidangnya masing-masing. Jenis acara yang biasa di bawakan adalah acara resmi dengan
karakteristiknya yang formal, serius dan hidmat. Mereka di jadikan sebagai rujukan dan sumber
informasi bagi para pemburu berita ataupun oleh kalangan pelajar.

Moderator adalah orang yang mengendalikan dan mengarahkan pusat pembicaran dalam forum
yang di anggap resmi, misalnya seminar. Biasanya acara yang di bawakan adalah acara-acara
yang resmi. Contohnya seminar, lokakarya, diskusi

Filed under: MC Protokol | Leave a comment

Syarat MC
Posted on Mei 13, 2012 by giantwage

Rate This

Menjadi seorang Pembawa Acara/Master Of Ceremony/ Public Speaker, tidak cukup hanya
dengan modal suara bagus. Namun ada banyak penunjang yang perlu juga diperhatikan serius.
Di bawah ini saya coba akan memberikan Tips yang barangkali bisa membantu anda untuk
belajar menjadi seorang Pembawa Acara.

Untuk menjadi seorang Pembawa Acara, selain modal suara yang enak didengar, harus juga
memiliki kepribadian & intelektual. Artinya Pembawa Acara harus memiliki pengetahuan luas,
kaya akan perbendaharaan kata (meminjam istilah yang trend dikalangan orang radio disebut
Penyiar Radio adalah Seniman kata-kata). Seorang pembawa acarapun seorang seniman kata-
kata, memiliki kemampuan bahasa yang memadai, kepribadian yang excellent, artinya dia harus
luwes, percaya diri, berjiwa besar, memiliki sense of humor, disiplin, memiliki sikap yang benar,
memahami etika, berpenampilan bersih, wajar, sopan dan menarik.

Seorang Pembawa Acara akan menjadi pusat perhatian seperti layaknya artis yang tampil di
panggung. Untuk itu tampil menarik & enak dilihat adalah suatu keharusan.

Persiapan yang bisa dilakukan saat menjadi Pembawa Acara adalah :

1. RileksPastikan kondisi tubuh & suara fit, segar dan normal

Atasi rasa gugup dengan menarik nafas panjang dan dalam, menggerakkan badan sedikit untuk
sekedar melemaskan otot yang kaku, berdiri tegap lalu tersenyumlah

1. Know The Room (Kenalilah ruangan tempat anda akan menjadi Pembawa Acara)
2. Know The Audience (Kenali karakteristik tamu dan pandang mereka sebagai sahabat)
3. Know The Material (Kuasai bahan/ acara yang akan dibawakan)
4. Baca literature yang diperlukan untuk menunjang pengetahuan anda, karena semakin
banyak yang anda ketahui tentang acara yang anda bawakan, pasti semakin Percaya Diri
5. Susun pointer untuk membantu mengingat apa yang akan diucapkan
6. Jangan terlalu sering mengucapkan kata (meminta) maaf pada audience
7. Jangan tinggalkan daftar acara atau rundown acara (meskipun sudah ada stage manager)
8. Pakaialah pakaian yang serasi/cocok dengan acara, jangan sampai saltum atau salah
kostum. (Buatlah sedikit saja berbeda dengan tambahan assesories atau pernak-pernik
jika harus memakai seragam yang sama dengan tamu atau panitia. Ingat Pembawa Acara
adalah pusat perhatian)
9. Pakailah Make Up (meskipun anda laki-laki pakailah sedikit riasan wajah agar wajah
tidak mengkilap atau berwarna gelap)
10. Lakukan gerakan tangan seperlunya saat sudah berada di atas pentas. Jangan sampai
berlebihan apalagi untuk menutupi kegugupan. Karena gerakan tubuh yang berlebihan
hanya akan mengacaukan penampilan anda
11. Jaga mulut & tenggorokan selalu basah, untuk itu siapkan air putih yang siap diminum
jika dibutuhkan
12. Jangan makan & minum yang akan mengganggu organ tubuh anda, minimal satu jam
sebelum tampil misalnya soda, makanan berlemak (yang bisa membuat mual), makanan
pedas atau asam
13. Tampillah Percaya Diri dan Be Yourself

Teknik Vocal :

1. Intonasi (intonation) : Pakailan intonasi atau nada suara, irama bicara atau alunan nada
dalam melafalkan kalimat
2. Aksentuasi (accentuation) atau logat. Lakukan stressing pada kalimat tertentu yang
dianggap penting, Hindari logat kedaerahan yang medhok apabila menggunakan bahasa
Indonesia atau bahasa asing.
3. Kecepatan (speed) bicara. Jangan bicara terlalu cepat atau terlalu lambat
4. Artikulasi (articulation) Yaitu kejelasan pengucapan kalimat, pelafalan kata
5. Infleksi. Lagu kalimat, perubahan nada suara, hindari pengucapan yang sama bagian
setiap kata (redundancy). Inflesi naik menunjukkan adanya lanjutan kalimat atau
menurun untuk menunjukkan akhir kalimat

Teknik Performa & Gesture

1. Lakukan Eye Contact : Pandangi audience ke seluruh ruangan, padang tepat ke mata
mereka, (bila memungkinkan dekati bila ada yang tidak interest dengan anda)
2. Lakukan gerakan tangan/isyarat/sikap yang alami, spontan (tidak dibuat-buat), tidak
sepotong-sepotong, tidak ragu, serasi dengan kalimat yang diucapkan, gunakan
penekanan pada point penting, tapi jangan berlebihan. But The Most important Gesture :
TO SMILE
3. Gerakan Tubuh ini meliputi ekspresi wajah, gerakan tangan, kaki, lengan, bahu, mulut
atau bibir, gerakan hidung, kepala, badan
4. Jangan melakukan gerakan yang monoton misalnya meremas-remas jari, menepuk
tangan, dll
5. Jangan lakukan gerakan yang tidak bermakna aatau tidak mendukung pembicaraan,
misalnya memegang kerah baju, mengelus atau menyibak rambut, memainkan
microphone, garuk-garuk kepala, dll
6. Makin besar jumlah audience, makin besar & lambat gerakan tubuh yang bisa kita
lakukan, tapi kalau audience jumlahnya kecil lakukan gerakan tubuh ala kadarnya saja.
7. Ucapkan setiap kalimat dengan senyum sehingga suara yang dihasilkan adalah Smilling
Voice
8. Jangan sekali-kali anda membuat joke tapi anda sendiri tertawa terpingkal-pingkal
9. Jika melempar Joke lakukan sedikit pause untuk memberi kesempatan audience tertawa.
10. Jika dalam opening anda mengucapkan salam, beri jeda beberapa detik untuk memberi
kesempatan audience menjawab

Saran :

1. Sebaiknya seorang Pembawa Acara / MC memiliki kemampuan menyusun acara yang


sesuai dengan aturan protokoler, sehingga MC bisa memberi masukan pada
penyelenggara acara, dan tidak sekedar menuruti keinginan penyelenggara yang belum
tentu tepat.
2. Pembawa Acara / MC harus bisa berfikir dan bertindak cepat serta punya planning-
planning cadangan, jika terjadi trouble yang tidak dikehendaki saat acara berlangsung.
Sehingga acara tidak tampak kacau atau audience merasa bosan.

Filed under: MC Protokol | Leave a comment


Desember 2014
S S R K J S M
Jul
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31
Forum Community
o Asbi

o Bent Creamer
o Blogspot Age

o Dwita Retnani

o Erlin marissa

o Karina

o Kristen Strewart

o M. Syadzili K

o Pak Soekartono

o Popy Lativa

o Suara Wage

o Syafiga

Highlight
o Alexa ( top rating web )

o BMKG

o BPS ( Badan Pusat Statistic )

o Cinema 21

o DEPKES

o Detik

o FC Barcelona

o Jobs ( karier )

o Kompas

o Lifestyle

o Nasionalis

o Portal Indonesia

o PT Kereta Api Indonesia

o Taman Cinema

o Trans 7
o Viva News

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai