Anda di halaman 1dari 96

PENGANTAR PERENCANAAN

JALAN RAYA

IRMINA SETYANINGRUM
KLASIFIKASI DAN FUNGSI JALAN

KLASIFIKASI FUNGSIONAL
Sistem Jaringan Primer
Arteri Primer
Kolektor Primer
Lokal Primer
Sistem Jaringan Sekunder
Arteri Sekunder
Kolektor Sekunder
Lokal Sekunder

KLASIFIKASI JALAN
Klasifikasi Fungsi Jalan
Kelas Jalan
Medan Jalan
Wewenang Pengelolaan
BY IRMINA SETYANINGRUM
KARAKTERISTIK JALAN

BAGIAN-BAGIAN JALAN
DAMAJA (Daerah Manfaat Jalan)
DAMIJA (Daerah Milik Jalan)
DAWASJA (Daerah Pengawasan Jalan)
POTONGAN MELINTANG JALAN
Jalur Lalu Lintas
Lajur
Bahu Jalan
Median
Fasilitas Pejalan Kaki
VOLUME LALU LINTAS
S M P (Satuan Mobil Penumpang)
Volume Lalu Lintas Rencana
VLHR (Volume Lalu Lintas Harian Rencana)
VJR (Volume Jam Rencana) VJR = VLHR * K/F
Kecepatan Rencana
JARAK PANDANG
Jarak Pandangan Henti (Jh)
BY IRMINA SETYANINGRUM
Jarak Pandang Mendahului (Jd)
TAHAPAN PERENCANAAN JALAN

BY IRMINA SETYANINGRUM

PENENTUAN TRASE JALAN


Metode Konvensional
Metoda Modern Dengan Teknik Fotogrametri
ANALISIS LALU LINTAS
Volume dan Jumlah Lalu Lintas
Sifat dan Komposisi Lalu Lintas
Kapasitas
PENENTUAN KECEPATAN RENCANA
PERENCANAAN GEOMETRIK (HORISONTAL & VERTIKAL)
PERHITUNGAN KUANTITAS PEKERJAAN TANAH
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
PERHITUNGAN ANGGARAN BIAYA
KEAMANAN LALU LINTAS
ANALISIS EKONOMI DAN KEUANGAN
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

STANDARD PERENCANAAN
Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1970
Direktorat Jenderal Bina Marga
Spesifikasi Standard untuk Perencanaan Geometrik Jalan
Luar Kota, SubDit Perencanaan Teknik, Direktorat Jenderal
Bina Marga, 1990
Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.
038/BM/1997, Direktorat Jenderal Bina Marga
Standard Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan,
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1992

BY IRMINA SETYANINGRUM
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

1. Penyediaan Gambar Situasi, Skala 1:1000


2. Penentuan Trace Jalan
3. Penentuan Koordinat PI
4. Kriteria Perencanaan:
Alinyemen Horisontal
Alinyemen Vertikal
Pelebaran Pada Tikungan
Kebebasan Samping

BY IRMINA SETYANINGRUM
1. Penentuan Jenis Tikungan
Full Circle (FC)
Spiral Circle Spiral (SCS)
Spiral Spiral (SS)
2. Penggambaran Hasil Rencana
Plan (Alinyemen Horisontal)
Profil Memanjang (Alinyemen Vertikal)
Penampang Melintang (Cross Section)

BY IRMINA SETYANINGRUM
Gambar Situasi
Skala 1:1000

PROSES PERENCANAAN
GEOMETRIK JALAN Penentuan Trace Jalan

Penentuan Koordinat PI & PV

Perencanaan Alinyemen Perencanaan Alinyemen


Vertikal Horisontal

Coba Tikungan Full Circle

Pakai Tikungan
R > Rmin Yes
Full Circle

No

Coba Tikungan
Spiral Circle - Spiral
No

Pakai Tikungan
Lc > 20 Yes
Spiral Circle - Spiral

No

Pilih Tikungan
Spiral - Spiral

Perencanaan Super Perencanaan Pelebaran Perencanaan Kebebasan


Elevasi Perkerasan Pada Tikungan Samping

Gambar Penampang
Melintang

Yes

Gambar Perencanaan:
BY IRMINA SETYANINGRUM

Plan
Profil Memanjang
Penampang Melintang
BENTUK TIKUNGAN

1. FULL CIRCLE

Tc R tan 12

Lc 0
2R
360
R
Ec R, atau

cos
2
Ec Tc tan 14

IRMINA SETYANINGRUM
BENTUK TIKUNGAN
2. SPIRAL CIRCLE SPIRAL
BENTUK TIKUNGAN
3. SPIRAL

S
1
2
SPIRAL k X C - R sin S
c 0 p YC - R ( 1 - cos S )
Lc 0
Ts R p tan k
Ls 2 2
YC
Es
R p
6R R

Ls3 cos
X C Ls - 2
40 R 2 L total 2 Ls
PERENCANAAN GEOMETRIK
Adalah aspek-aspek perencanaan bagian-bagian:
jalan (trase,
lebar,
tikungan, l
andai, & jarak pandangan)

Tujuan:
untuk menciptakan hubungan yang baik antara
waktu dan ruang dengan kendaraan agar dicapai
efisiensi, keamanan dan kenyamanan secara optimal
d
PERENCANAAN GEOMETRIK TERKAIT DENGAN :
arus lalu lintas, perencanaan
konstruksi jalan berkaitan dengan
beban lalu lintas.
Perencanaan geometrik merupakan
tahap lanjutan setelah proses
perancangan (planning). Proses
planning berkaitan dengan analisis
pengaruh jalan terhadap
perkembangan wilayah, sifat lalu
lintas yang harus dilayani, &
kualitas pelayanan.
KEADAAN FISIK DAN TOPOGRAFI MEDAN

Sangat mempengaruhi perencanaan bagian-bagian


jalan
Keadaan tanah dasar mempengaruhi lokasi dan
bentuk geometrik jalan
Tanah dasar jelek atau air tanah yang tinggi maka
mungkin trase harus pindah atau perlu timbunan
tinggi
Di daerah dengan curah hujan tinggi perlu lereng
melintang lebih besar atau alinyemen jauh lebih
tinggi dari tanah asli.
Untuk daerah datar perlu perencanaan drainase
yang baik
Daerah pegunungan mempengaruhi pemilihan
lokasi dan bagian-bagian jalan lainnya,
bahkan type jalan.
Daerah pertanian dan industri banyak
kendaraan truk yang berbeda dengan daerah
pemukiman atau wisata dimana banyak mobil
penumpang
Jalan di rural area banyak kendaraan kecepatan
tinggi yang perlu syarat perencanaan lebih
berat dibanding jalan untuk urban area yang
didominasi kendaraan kecepatan rendah
LALU LINTAS
Data lalu lintas merupakan dasar utama perencanaan
geometrik dan penentuan tingkat pelayanan jalan
Volume lalu lintas menentukan jumlah jalur, jumlah lajur, dan
lebar perkerasan
Besaran volume lalu lintas dinyatakan dalam S M P (Satuan
Mobil Penumpang)
Data dasar adalah Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR)
Dari LHR dihitung Volume Lalu Lintas Rencana yaitu:
VLHR (Volume Lalu Lintas Harian Rencana), &
VJR (Volume Jam Rencana) VJR = VLHR * K/F
Komposisi lalu lintas
Kecepatan Rencana:
Adalah kecepatan yang dipilih untuk perencanaan yang
mengkorelasikan bentuk-bentuk setiap bagian jalan yang
mempengaruhi keamanan perjalanan kendaraan.
Kecepatan ini merupakan kecepatan menerus tertinggi
dimana kendaraan dapat berjalan dengan aman bila cuaca
mengijinkan dan kepadatan lalu lintas rendah, sehingga
hanya bentuk jalan saja yang menentukan keamanan
perjalanan kendaraan.
Penentuan Kecepatan Rencana harus
dilakukan secara seksama dengan
mempertimbangkan:
Sifat medan
Type jalan
Biaya konstruksi (pembangunan)
Antisipasi trend perkembangan
kecepatan kendaraan yang akan
datang.

IRMINA SETYANINGRUM
ALINYEMEN
HORISONTAL
KONTUR UTAMA

B
TRASE JALAN

B
TRASE JALAN
TRASE JALAN
KLASIFIKASI MEDAN
Ketinggian Kontur Kemiringan Klasifikasi
STA
- 30 (A) 0 (CL) + 30 (B) Medan Medan
0+000 344,65 346,54 348,43 0,0629 Bukit
0+100 341,37 342,69 344,01 0,0441 Bukit
0+200 342,30 343,99 345,67 0,0562 Bukit
0+300 340,58 342,77 344,96 0,0730 Bukit
0+400 332,89 334,14 335,40 0,0418 Bukit
0+500 340,63 341,33 342,03 0,0234 Datar
0+600 362,05 362,93 363,81 0,0293 Datar
0+700 372,24 373,29 374,34 0,0350 Bukit
0+800 381,97 383,03 384,08 0,0352 Bukit
0+900 392,94 393,95 394,97 0,0338 Bukit
0+1000 395,43 395,91 396,39 0,0159 Datar
1+100 392,05 392,52 393,00 0,0159 Datar
1+200 384,38 386,46 388,54 0,0694 Bukit
1+300 382,77 384,11 385,45 0,0446 Bukit
1+400 385,14 386,57 388,00 0,0476 Bukit
1+500 393,41 394,49 395,58 0,0362 Bukit
1+600 391,99 393,12 394,25 0,0376 Bukit
1+700 391,78 392,90 394,01 0,0372 Bukit
1+800 391,86 392,47 393,09 0,0206 Datar
1+900 392,57 393,10 393,63 0,0175 Datar
1+1000 384,07 385,76 387,46 0,0565 Bukit
2+100 384,72 385,85 386,98 0,0377 Bukit
2+200 386,25 387,46 388,67 0,0403 Bukit
2+300 392,69 395,46 398,24 0,0926 Bukit
2+400 400,67 403,52 406,38 0,0952 Bukit
2+500 405,32 407,08 408,83 0,0585 Bukit
2+600 406,55 407,15 407,76 0,0200 Datar
2+700 410,13 412,08 414,03 0,0649 Bukit
2+800 418,30 418,68 419,06 0,0126 Datar
2+900 416,57 417,39 418,21 0,0275 Datar
2+1000 414,77 416,28 417,79 0,0503 Bukit
KLASIFIKASI MEDAN

Kriteria Frekuensi
Persentase(%)
Medan (unit)
Datar 9 29,03
Bukit 22 70,97
Gunung 0 0,00
Total 31 100
KLASIFIKASI MEDAN

Tabel II.2. Klasifikasi menurut medan jalan


No Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan
1. Datar D <3
2. Perbukitan B 3 - 25
3. Pegunungan G > 25

KELOMPOK 4 | GEOMETRIK JALAN 26


KELAS JALAN & LEBAR LAJUR IDEAL
Tabel II.1. Klasifikasi menurut kelas jalan
Muatan Sumbu Terberat
Fungsi kelas
MST (ton)
I >10
Arteri II 10
III A 8
Kolektor III A 8
III B 8

Tabel II.8. Lebar Jalur Jalan Ideal


Lebar Jalur Jalan Ideal.
Fungsi Kelas
(m)
I 3,75
Arteri
II, III A 3,50
Kolektor III A, III B 3,00
Lokal III C 3,00
THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM 27
PANJANG LURUS MAKSIMUM

Tabel II.15. Panjang Bagian Lurus Maksimum.


Panjang Bagian Lurus Maksimum
Fungsi
Datar Perbukitan Pegunungan
Arteri 3.000 2.500 2.000
Kolektor 2.000 1.750 1.500
PANJANG TRASE
KECEPATAN RENCANA

Tabel II.6. Kecepatan Rencana, VR, sesuai klasifikasi fungsi


dan klasifikasi medan jalan.
Kecepatan Rencana, VR'Km/jam
Fungsi
Datar Perbukitan Pegunungan
Arteri 70 - 120 60 - 80 40 - 70
Kolektor 60 - 90 50 - 60 30 - 50
Lokal 40 - 70 30 - 50 20 - 30

THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM 30


JARI JARI MINIMUM (RMIN)

Tabel 11.16. Panjang Jari-jari minimum (dibulatkan)


12
VR (km/jam) 100 80 60 50 40 30 20
0
60
Jari-jari Minimum, Rmin (m) 370 210 110 80 50 30 15
0
PENENTUAN TIKUNGAN

Tikungan Full Circle


YA
P < , Tikungan Full Circle

Y
Lc > 20 A
Tikungan SCS

Tid
TIDAK

Tikungan SS
SUPERELEVASI DAN PANJANG LENGKUNG PERALIHAN MINIMUM
Perencanaan
Alinyemen Horisontal Gambar Kontur
Penentuan Trace jalan

Asumsi awal Tikungan FC Penentuan Koordinat tiap sta.


Perencanaan Alinyemen Horisontal

Coba tikungan SCS

Rrencana > Rmin (tabel II.18) Tidak


Tidak Lc > 20
Lc > 20 Pilih Tikungan SS
P > 0,25
P < 0,25
e > 0,04
e < 0,04

YA YA

Pakai Tikungan FC Pakai Tikungan SCS


Tikungan 1
Tikungan 1
STA 1+200
Delta 65
v 50
Rc 110
R min 80
e 0,091
Ls 50
Tc 70,078
Ec 20,426
Lc 124,767
p 0,947
Tikungan SCS
Lc 74,728
s 13,028
c 38,943
Yc 3,788
Xc 49,742
k 24,944
p 0,956
Ts 95,631
Es 21,560
L total 174,728
Tikungan 1
Tikungan 2
Tikungan 2
STA 2+200
Delta 35
v 60
Rc 205
R min 110
e 0,08
Ls 50
Tc 64,636
Ec 9,948
Lc 125,203
p 0,508

Tikungan SCS

Lc 75,164
s 6,991
c 21,018
Yc 2,033
Xc 49,926
k 24,975
p 0,508
Ts 89,772
Es 10,482
L total 175,164
Tikungan 2
ALINYEMEN
VERTIKAL
JARAK PANDANG HENTI

VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Jh minimum (m) 250 175 120 75 55 40 27 16


JARAK PANDANG MENDAHULUI

VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Jd (m) 800 670 550 350 250 200 150 100


Tikungan Pertama ( 65o)

Diketahui:
Ltotal = 174,728 meter
Jhmin = 55 meter
Rc = 110 meter

Dapat disimpulkan bahwa jarak


pandangan lebih kecil dari pada panjang
tikungan (Jh < Lt), maka digunakan
rumus:

90o x Jh
E R 1 - cos
R
90o x 55
E 110 1 - cos
3,14 x 110
E 3,419 meter
Tikungan Kedua ( 35o)

Diketahui:
Ltotal = 1745,164meter
Jhmin = 75 meter
Rc = 205 meter

Dapat disimpulkan bahwa jarak


pandangan lebih kecil dari pada panjang
tikungan (Jh < Lt), maka digunakan
rumus:

90o x Jh
E R 1 - cos
R
90o x 75
E 205 1 - cos
3,14 x 205
E 3,421 meter
KELANDAIAN

Tabel 5.1 Kelandaian Maksimum yang Diizinkan

VR (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40


Kelandaian
3 3 4 5 8 9 10 11
Maksimum (%)
Sumber: Departemen PU, 1997

THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM 55


PANJANG KRITIS

Kecepatan Kelandaian (%)


Pada Awal
Tanjakan 4 5 6 7 8 9 10
km/jam

80 630 460 360 270 230 230 200


60 320 210 160 120 110 90 80

Sumber: Departemen PU, 1997

THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM 56


PERHITUNGAN KELANDAIAN
Jarak Jarak Kelandaian TANAH ASLI ELEVASI AS JALAN
Stasioning Landai (%) Landai (%) Stasioning
No Kelandaian (m) (m) AS
Awal (m) TANAH ASLI AS JALAN Awal Akhir Awal Akhir Akhir (m)
TANAH ASLI JALAN
1 0+000 -4 -1 100.074226 100.001463 346.54 342.69 346.54 346.00 0+100
2 0+100 1 1 100.008470 100.011249 342.69 343.99 346.00 347.50 0+200
3 0+200 -1 0 100.007381 100.001250 343.99 342.77 347.50 348.00 0+300
4 0+300 2 2 100.026769 100.019998 342.77 345.09 348.00 350.00 0+400
5 0+400 8 7 100.284696 100.244701 345.09 352.64 350.00 357.00 0+500
6 0+500 10 7 100.530520 100.319490 352.64 362.95 357.00 365.00 0+600
7 0+600 10 7 100.532488 100.244701 362.95 373.29 365.00 372.00 0+700
8 0+700 10 7 100.473359 100.280856 373.29 383.03 372.00 379.50 0+800
9 0+800 11 6 100.594957 100.211027 383.03 393.95 379.50 386.00 0+900
10 0+900 2 4 100.019107 100.079968 393.95 395.91 386.00 390.00 0+1000
11 0+1000 -3 -1 100.057235 100.005000 395.91 392.52 390.00 389.00 1+100
12 1+100 -6 -3 100.183781 100.061231 392.52 386.46 389.00 385.50 1+200
13 1+200 -2 0 100.027637 100.001250 386.46 384.11 385.50 385.00 1+300
14 1+300 2 2 100.030359 100.019998 384.11 386.57 385.00 387.00 1+400
15 1+400 8 2 100.313246 100.024197 386.57 394.49 387.00 389.20 1+500
16 1+500 -1 0 100.009418 100.001250 394.49 393.12 389.20 389.70 1+600
17 1+600 0 1 100.000243 100.001800 393.12 392.90 389.70 390.30 1+700
18 1+700 0 0 100.000905 100.000200 392.90 392.47 390.30 390.50 1+800
19 1+800 1 0 100.001957 100.001250 392.47 393.10 390.50 391.00 1+900
20 1+900 -7 -2 100.268805 100.019998 393.10 385.76 391.00 389.00 1+1000
21 1+1000 0 0 100.000037 100.001250 385.76 385.85 389.00 389.50 2+100
22 2+100 2 1 100.012970 100.011249 385.85 387.46 389.50 391.00 2+200
23 2+200 8 4 100.319752 100.101199 387.46 395.46 391.00 395.50 2+300
24 2+300 8 6 100.324360 100.211027 395.46 403.52 395.50 402.00 2+400
25 2+400 4 4 100.063071 100.079968 403.52 407.08 402.00 406.00 2+500
26 2+500 0 1 100.000031 100.005000 407.08 407.15 406.00 407.00 2+600
27 2+600 5 4 100.121136 100.079968 407.15 412.08 407.00 411.00 2+700
28 2+700 7 5 100.217541 100.124922 412.08 418.68 411.00 416.00 2+800
29 2+800 -1 1 100.008288 100.005000 418.68 417.39 416.00 417.00 2+900
30 2+900 -1 1 100.006146 100.011249 417.39 416.28 417.00 418.50 2+1000
31 2+1000 416.28 418.50
GRAFIK PERBANDINGAN KELANDAIAN TANAH ASLI DAN
KELANDAIAN AS JALAN
ASLI
440.00

420.00

400.00

380.00

360.00

340.00

320.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
GRAFIK PERBANDINGAN KELANDAIAN TANAH ASLI DAN
KELANDAIAN AS JALAN
440.00

420.00

400.00

380.00

360.00

340.00

320.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM 60
GRAFIK PERBANDINGAN KELANDAIAN TANAH ASLI DAN
KELANDAIAN AS JALAN
440.00

420.00

400.00

380.00

360.00

340.00

320.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM 61
GRAFIK PERBANDINGAN KELANDAIAN TANAH ASLI DAN
KELANDAIAN AS JALAN
AS
440.00

420.00

400.00

380.00

360.00

340.00

320.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM 62
LENGKUNG VERTIKAL
MENCARI PANJANG LENGKUNG VERTIKAL
CONTOH PERHITUNGAN LENGKUNG VERTIKAL
CEKUNG
2+300
395,5 m

4%

1%

2+200
2+100 391 m
389,50 m
MENCARI PANJANG LENGKUNG VERTIKAL

Stationing PVI22 2+100


Elevasi PVI22 391 m
Lv = 44,05 m
VR 60 km/jam
g21 1%
g22 4%
Lv = 22,31 m
A 3%
Jh 75 m

A<0 A>0
Cembung Cekung Lv = 44,05 m
MENCARI PANJANG LENGKUNG VERTIKAL
CEKUNG (PVI22)
MENCARI PANJANG LENGKUNG VERTIKAL
CEKUNG (PVI22)

0,16 m

11,01 m

0,04 m
MENCARI PANJANG LENGKUNG VERTIKAL
CEKUNG (PVI22)
PVI10
Cekung
ELEVASI RENCANA SUMBU JALAN
CEKUNG (PVI22)
PLV
Ev = 0,16 m
Elevasi = 391 + (4% x 22,025)
= 391,99 m
2+300
395,5 m
PPV Sta = 2+200 + 22,025
= 2+222

PLV Elevasi = 391 0,16


= 391,16 m
Elevasi = 391 (1% x 22,025)
= 390,67 m Sta = 2+200
Sta = 2+200 22,025
= 2+178
391,99 m

391,16 m
2+222 4%
390,67 m
0,16
m

2+200
2+178 391 m
2+100
22,025
389,5 m

1% 22,025
44,05
x
11,01 m
L
22,025 m 2+222
L PTV
44,05 m
391,99 m

4%
391,16 m

390,67 m
0,16
m
Ev
3,91 m
0,04

ym
PPV
PLV 2+200
2+178 1%
PVI10
Cekung
CONTOH PERHITUNGAN LENGKUNG VERTIKAL
CEMBUNG
0+1000
390 m
-1 %

4% 1+100
389 m

0+900
386 m
MENCARI PANJANG LENGKUNG VERTIKAL

Stationing PVI10 0+1000


Elevasi PVI10 390 m Lv = 70,44 m
VR 60 km/jam
g21 4%
g22 -1%
Lv = 70,17 m
A -5%
Jh 75 m

A<0 A>0
Cembung Cekung Lv = 70,44 m
ELEVASI RENCANA SUMBU JALAN
CEMBUNG (PVI10)
ELEVASI RENCANA SUMBU JALAN
CEMBUNG (PVI10)

0,44 m

17,61 m

0,11 m
ELEVASI RENCANA SUMBU JALAN
CEMBUNG (PVI10)
PVI10
Cembung
ELEVASI RENCANA SUMBU JALAN
CEMBUNG (PVI10) 70,44

Ev = 0,44 m 35,22 -1 %
35,22 0+1000
390 m 1+035 1+100
0,44 389 m
m
389,64 m
389,56 m
4% 0+965

388,59 m

PLV
PPV Elevasi = 390 + (-1% x
35,22)
Elevasi = 390 0,44 =
= 389,56 Sta = 389,64
0+1000 + 35,22
= 1+035
0+900 PLV Sta = 0+1000

386 m Elevasi = 390 (4% x 35,22)


= 388,59
Sta = 0+1000 35,22
= 0+965
PPV
0+1000
-1 % PTV
1+035
Ev 390 m

0,44 m
4% 389,64 m
389,56 m

PLV
0+965 0,11

ym

388,59 m

L
70,44 m

x L
17,61 m 35,22 m
PVI10
Cembung
GALIAN TIMBUNAN
Galian Timbunan
Pekerjaan Galian
Diketahui data-data sebagai berikut:
Stasioning awal : 0+900
Stasioning akhir : 0+1000
Elevasi awal tanah asli : 394,0 meter
Elevasi akhir tanah asli : 395,9 meter VOLUME = LUAS X
Elevasi awal as jalan : 386,0 meter LEBAR
Elevasi akhir as jalan : 390,0 meter = 693,0 X 6
Jarak : 100 meter = 4158,1 M3
Lebar jalan : 6 meter

Tinggi galian awal (sta.0+900) = (Elevasi


awal tanah asli) (Elevasi awal as jalan)
= 394,0 meter 386,0 meter = 7,95 meter.
Tinggi galian akhir (sta.0+1000) = (Elevasi
akhir tanah asli) (Elevasi akhir as jalan)
= 395,9 meter 390,0 meter = 5,91 meter.
GALIAN TIMBUNAN
Pekerjaan Timbunan
Diketahui data-data sebagai berikut:
Stasioning awal : 0+500 meter
Stasioning akhir : 0+600 meter
Elevasi awal tanah asli : 352,6 meter
Elevasi akhir tanah asli : 363,0 meter
Elevasi awal as jalan : 357,0 meter
Elevasi akhir as jalan : 365,0 meter volume = luas x lebar
Jarak : 100 meter = 320,4 x 6
Lebar jalan : 6 meter = 1922,4 m3
Tinggi timbunan awal (sta.0+500) =
(Elevasi awal as jalan) - (Elevasi awal
tanah asli) = 357,0 meter 352,6 meter
= 4,36 meter.
Tinggi timbunan akhir (sta.0+600) =
(Elevasi akhir as jalan) - (Elevasi akhir
tanah asli) = 365,0 meter 363,0 meter
= 2,05 meter.
KESIMPULAN
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai