Analisis Kewirausahaan
Analisis Kewirausahaan
PENDAHULUAN
Pada mulanya, ongkos yang harus dikeluarkan setiap orang untuk dapat
menaiki burung besi ini sangat tinggi. Sehingga hanya orang-orang dengan kondisi
ekonomi tingkat atas yang mampu menikmatinya.
Demi menjadi market leader, strategi pun lagi-lagi berevolusi. Saat ini beberapa
perusahaan penerbangan menerapkan strategi Low Cost Carrier, yaitu jasa
1
penerbangan dengan biaya murah atau sangat murah untuk dapat mengakomodasi
setiap orang dari berbagai kalangan.
Adam Air merupakan salah satu di antara perusahaan penerbangan yang ada di
Indonesia dan menerapkan Low Cost Carrier. Perusahaan bernama lengkap Adam
SkyConnection Airlines ini didirikan pada tanggal 22 November 2002 oleh Didirikan
oleh Agung Laksono dan Sandra Ang. Selain kedua nama tersebut, duduk Adam
Adhitya Suherman sebagai presiden director dan Gunawan Suherman sebagai CEO.
Adam Air memiliki 24 pesawat Boeing 737 yang disewa (leasing) dari GE Capital
Aviation Services dan melayani 30 rute domestik dan dua rute internasional. Dengan
kemampuan menampung rata-rata 15.000 penumpang per hari dalam 73 kali
penerbangan dan tingkat book rate 90%, membawa Adam Air memperoleh
penghargaan Award of Merit untuk kategori Low Cost Airline of the Year 2006.
Sayang, nama besar Adam Air tinggal menjadi sejarah. Setiap penghargaan dan
kejayaan yang pernah diperoleh saat ini hanyalah kenangan semata. Adam Air gulung
tikar pada tanggal 20 Maret 2008. Pertanyaan-pertanyaan pun muncul dan berkemang.
Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab Adam Air bangkrut? Kasus Adam Air ini
lah yang menjadi topik dalam Komunikasi Ilmiah yang diadakan pada tanggal 28
April 2008 lalu.
2
1.4 Pembatasan Masalah
Agar penulisan karya tulis ini lebih terarah, dan tidak keluar dari konteks karya tulis
ini. maka karya tulis yang berjudul startup eman jalan ini akan kami batasi dalam
penulisannya, yaitu sebagai berikut:
1.4.1 Penyebab Adam Air di putus pailit?
1.4.2 Keadaan manajemen Adam Air selama ini?
1.4.3 Etika bisnis apa saja yang sudah dilanggar?
1.4.4 Solusi dari masalah pelanggaran etika bisnis ini?
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Apakah yang dimaksud dengan etika? Beberapa sumber menyebut etika sebagai suatu
pedoman untuk mendapatkan hidup yang bernilai atau bermartabat. Untuk itulah, etika
memberikan petunjut tindakan-tindakan apa yang benar dan apa yang salah. Menurut
The World Book Encyclopedia (2008), etika mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tentang benar dan salah dengan menggunakan metode reasoning , bukan benar-salah
menurut kepercayaan atau tradisi.
Oleh karena itu, selalu ada reason (alasan) mengapa kita harus memegang
teguh etika. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini dan lihatlah apa yang akan
Anda dapatkan kalau Anda konsisten menjalankan apa yang Anda katakan (Maxwell,
1982).
Apa yang Saya Katakan Apa yang Saya Lakukan Apa yang Mereka
Kerjakan
Saya berkata kepada Saya tiba tepat waktu Mereka datang tepat waktu
karyawan: Datanglah ke
kantor tepat waktu
Saya berkata kepada Saya menunjukkan sikap Mereka akan berperilaku
karyawan: Bersikaplah positiv positif
Positiv
Saya berkata kepada Saya mendahulukan Mereka mengutamakan
karyawan: Utamakan konsumen konsumen
Pelanggan
Sekarang, apa jadinya kalau hal yang saya lakukan berbeda dengan yang saya ucapkan seperti
berikut ini:
Apa yang Saya Katakan Apa yang Saya Lakukan Apa yang Mereka
Katakan
Saya berkata kepada Saya selalu terlambat Beberapa karyawan akan
karyawan: Datanglah ke tepat waktu dan lainnya tidak
kantor tepat waktu
Saya berkata kepada Saya menjalankan perilaku Hanya beberapa orang yang
karyawan: Bersikaplah negatif positif, selebihnya
Positiv berperilaku negatif
Saya berkata kepada Saya mengutamakan diri Hanya beberapa orang yang
karyawan: Utamakan saya lebih dulu mendahulukan pelanggan,
Pelanggan yang lainnya tidak.
5
2.3 Pailitnya Adam Air
Adam Skyconnection Airlines atau yang lebih dikenal dengan Adam Air
mengalami pailit. Bermula kejadian jatuhnya pesawat Adam Air tahun 2008 dan
merembet berbagai masalah selanjutnya. Klimaksnya pada 20 Maret 2008 maskapai
tersebut di putus pailit. Berikut ini adalah kecelakaan-kecelakaan yang menimpa Adam
Air :
2.2.1. 11 Februari 2006, Adam Air Penerbangan 782, Boeing 737-300, PK-
KKE BH-782, Jakarta-Makassar, kehilangan arah dan mendarat di
Bandara Tambolaka, NTT.
2.2.2. 1 Januari 2007, Adam Air Penerbangan 574, PK-KKW DHI-574,
Boeing 737-400 Jakarta-Manado via Surabaya yang membawa 96
penumpang dan 6 awak pesawat, hilang di perairan Majene, Sulawesi
Barat. Pesawat hancur berkeping-keping setelah hilang kendali dan
menghunjam laut. Sementara itu, hanya sebagian kecil bagian pesawat
yang dapat ditemukan. Sebanyak 102 penumpang dan awak pesawat
tidak ditemukan. Penyebab kecelakaan seperti yang diumumkan oleh
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) adalah cuaca
buruk, kerusakan pada alat bantu navigasi Inertial Reference System
(IRS), dan kegagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat.
Pada 7 Januari 2007, 16 pilot Adam Air mengundurkan diri karena mereka
menilai buruknya standar keamanan dan sistem navigasi di pesawat-pesawat yang
dinilai berkualitas jelek. Adam Air kemudian menuntut balik semua pilot ini karena
kontrak kerja mereka belum habis. Dan tidak lama terjadi kecelakaan lagi pada tanggal
21 Februari 2007, Adam Air Penerbangan KI 172, PK-KKV, Boeing 737-33A Jakarta-
Surabaya tergelincir di Bandara Juanda, Surabaya. Badan pesawat melengkung namun
semua penumpang selamat. Atas peristiwa ini, Departemen Perhubungan Republik
Indonesia memerintahkan untuk menghentikan sementara pengoperasian tujuh pesawat
Boeing 737-300 milik Adam Air.
Pada 10 Maret 2008, pesawat Adam Air KI-292 Boeing 737-400 jurusan
Jakarta-Batam tergelincir di landasan Bandar Udara Hang Nadim, Batam. Kondisi ini
menimbulkan perselisihan antar pemegang saham dan manajemen perusahaan sehingga
menyulitkan kondisi perusahan dan akhirnya PT. Bhakti Investama pada 14 Maret 2008
6
menarik seluruh sahamnya karena merasa Adam Air tidak melakukan perbaikan tingkat
keselamatan serta tiadanya transparansi.
Kegiatan operasional Adam Air kemudian dihentikan sejak 17 Maret 2008 dan
baru akan dilanjutkan jika ada investor baru yang bersedia menalangi 50 persen saham
yang ditarik Bhakti Investama tersebut. Pada 18 Maret 2008, izin terbang atau
Operation Specification Adam Air dicabut Departemen Perhubungan melalui surat
bernomor AU/1724/DSKU/0862/2008. Isinya menyatakan bahwa Adam Air tidak
diizinkan lagi menerbangkan pesawatnya berlaku efektif mulai pukul 00.00 tanggal 19
Maret 2008. Sedangkan AOC (Aircraft Operator Certificate) nya juga terancam dicabut
apabila dalam 3 bulan mendatang tidak ada perbaikan. Sementara disisi lain nasib
sekitar 3000 karyawan maskapai penerbangan Adam Air terancam di PHK (Pemutusan
Hubungan Kerja).
Kasus dugaan penggelapan investasi di Adam Air senilai Rp 157 miliar dengan
tersangka Wakil Komisaris Utama PT Adam Air, Sandra Ang disebut-sebut juga
menjadi faktor runtuhnya Adam Air. Kasus ini bermula dari laporan Direktur Keuangan
Adam Air yang juga perwakilan PT Global Transportation Services, Gustianto
Kustianto. PT Global Transportation Services sendiri merupakan anak usaha Bhakti
Investama yang memiliki 19 persen saham di Adam Air. Pada 26 Maret 2008, Gustianto
melaporkan empat pendiri dan tiga direksi Adam Air dengan tudingan penggelapan
dana perusahaan senilai Rp 157 miliar. Menurut Juru Bicara Kepolisian, Inspektur
Jenderal Abubakar Nataprawira kasus ini sudah dilimpahkan tahap pertama ke
Kejaksaan Agung
Dalam kasus Adam Air, penyebab kegagalan terbesar adalah faktor internal.
Sementara faktor eksternal adalah trigger atau pemicu yang mempercepat kegagalan
tersebut. ungkap Hentje Pongoh.
Pengamat penerbangan dari Pasific Aviation itu menjelaskan, faktor
eksternalnya, antara lain, persaingan pasar dan peraturan pemerintah. Adapun faktor
internalnya meliputi soal SDM dan organisasi perusahaan, finansial, teknis, serta
operasional.
Isu-isu mengenai ketidak terampilan pilot Adam Air dalam mengemudikan
pesawat mengindikasikan adanya proses rekrutmen yang buruk dan kurangnya
7
pelatihan yang diberikan dari pihak Adam Air. Selain itu, terdapat kontrak kerja yang
tidak jelas antara para pegawai dan pihak manajemen.
Korupsi pun menjadi salah satu isu penting dalam runtuhnya Adam Air ini.
Kasus-kasus korupsi yang terdapat pada Adam Air diantaranya korupsi BBM, audit
tidak transparan, bukti-bukti pembelian suku cadang yang mahal namun tidak
berkualitas baik dan adanya penipuan pada laporan kewajiban pajak.
Faktor usia pesawat menyumbang resiko yang cukup besar pada terjadinya
kecelakaan pesawat. Mayoritas aircraft di Indonesia memang cukup tua. Hal ini berarti
lower ownership cost. Namun dibutuhkan higher maintenance cost agar pesawat tetap
dapat berfungsi dengan semestinya. Pesawat Adam Air sendiri sudah berumur 18 tahun
saat kecelakaan terjadi dan telah melalui inspeksi seminggu sebelum kecelakaan.
Diduga Adam Air tidak memiliki sistem maintenance yang baik dan memadai.
Ditinjau dari faktor lingkungan, Adam Air merupakan organisasi dengan tekstur
lingkungan yang kacau dan memiliki ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Adam Air
juga melakukan Interlocking Directorates, yaitu pengangkatan Direktorat Keuangan
yang berasal dari investor yaitu PT Bhakti Investama.
8
BAB III
ANALISIS KASUS
9
Pemegang saham, sangat berkepentingan terhadap kinerja perusahaan sehingga
perusahaan selalu dalam keadaan sehat dilihat dari likuiditasnya,
solvabilitasnya, profitabilitasnya dan akhirnya akan dapat berjalan untuk waktu
yang lama.
Karyawan perusahaan, sangat berkepentingan dengan kelangsungan hidup
perusahaan, karena mereka membutuhkan income yang dapat dipakai sebagai
biaya hidup dirinya sendiri dan keluarag, juga membutuhkan kenyamanan dan
kepastian bekerja.
Pemasok, dalam hal ini adalah:
perusahaan leasing pesawat yang menyewakan pesawatnya kepada Adam
Air, mereka tentunnya berkepentingan terhadap ketepatan pembayaran
sewa pesawat,
PT Angkasa Pura juga mengharapkan ketepata waktu atas biaya yang
berkaitan dengan penggunaan bandara, apalgi Adam Air sering
mennunggak,
PT Pertamina sebagai pemasok bahan bakar,
Produsen sparepart pesawat
10
3.2 Pelanggaran Etika Bisnis
Etika bisnis yang buruk juga salah satu hal yang patut disoroti dalam kasus
Adam Air ini. Tekanan psikologis yang diberikan pihak manajemen kepada seluruh
karyawan termasuk pilot dan pramugari menjadi hal yang cukup menyalahi aturan.
Selain itu sistem pembayaran hutang yang tidak teratur menjadikan Adam Air
perusahaan penerbangan dengan tingkat hutang yang tinggi.
Dalam kasus ini PT Adam Air telah melanggar teori etika yaitu egoisme karena
tidak memperhatikan nasib para karyawan, hal itu dibuktikan antara pihak pemegang
saham keluarga Adam Suherman dengan pihak PT Bhakti Investama yang saling
berseteru terhadap penyelesaian karyawan dan saling mementingkan kepentingan
mereka masing-masing. Pihak manajemen tidak mengambil suatu keputusan yang
menyeluruh, yaitu bagaimana kepentingan para stakeholder yang yang lain harus
diperhatikan. Pihak manajemen berkewajiban untuk memenuhi hak para karyawan,
konsumen, kreditur, pemegang saham dan pihak lain.
11
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Solusi
12
mereka inginkan, namun juga bagaimana keselamatan pelanggan dapat terjamin atau dapat
dikatakan memberi pelayanan yang memuaskan.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://swa.co.id/swa/listed-articles/belajar-dari-kegagalan-si-burung-besi-oranye
http://smlipoitb.wordpress.com/2008/05/28/dibalik-runtuhnya-adam-air/
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/34571berkas_kasus_adam_air_dikembali
kan_kejaksaan
http://blogs.itb.ac.id/djadja/2012/05/22/tugas-kewirausahaan-analisis-kegagalan-
manajemen-adam-air/#sthash.ZHW1G9IE.dpuf
14