Anda di halaman 1dari 4

Cara Pengetikan Paragraf

Paragraf dapat diketik dengan dua cara :


1. Sistem Indentasi
Awal paragraf diketik masuk beberapa ketukan dari garis tepi kiri.
2. Sistem blok
Awal paragraf diketik pada garis tepi kiri dengan membuat spasi antara
paragraf tersebut dengan baris di atasnya, lebih besar daripada spasi yang
digunakan dalam pengetikan naskah.
Baik pada sistem indentasi maupun blok, tulisan harus penuh tanpa
lubang, kecuali pada pergantian paragraf. Tidak dibenarkan untuk memulai setiap
kalimat dengan baris baru.
KALIMAT
Kalimat ialah satuan terkecil dalam karangan yang menyampaikan suatu
gagasan. Kalimat yang lengkap mempunyai subyek dan predikat, dengan atau
tanpa obyek dan keterangan lain.
Sebuah kalimat dianggap efektif apabila kalimat itu mampu
menyampaikan gagasan tepat seperti dimaksudkan penulis atau pembicaranya dan
menimbulkan minat pada pembaca atau pendengarnya. Kalimat yang efektif
ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Struktur yang benar
2. Diksi yang tepat
3. Bentuk yang sejajar
4. Gagasan yang masuk akal
Struktur yang Benar
Struktur kalimat yang benar antara lain ditandai dengan adanya subyek
yang jelas dan predikat yang jelas pula. Kejelasan subyek dapat dijaga dengan
menghindarkan penempatan kata depan, seperti di, dalam, tentang, mengenai,
berdasarkan, dan sebagainya.
Contoh :
Dari data di Puskesmas menunjukkan bahwa angka kesakitan menurun.
Kalimat ini tidak jelas subyeknya dan dapat diperbaiki sebagai berikut :
Data di Puskesmas menunjukkan bahwa angka kesakitan menurun.
Dari data di Puskesmas terlihat bahwa angka kesakitan menurun.
Sebagai mahasiwa yang menjadi panutan masyarakat tidak terlepas dari
kewajiban mematuhi aturan tersebut. (Salah)
Mahasiswa, yang menjadi panutan masyarakat, kita tidak terlepas dari
kewajiban mematuhi aturan tersebut. (Benar)
Sebagai mahasiswa yang menjadi panutan masyarakat, kita tidak terlepas
dari kewajiban mematuhi aturan tersebut. (Benar)
Kejelasan predikat dapat dijaga dengan menghindarkan penempatan kata
yang di depan predikat.
Contoh :
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu. (Salah)
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. (Benar)
Kota Bandung yang berhawa sejuk. (Salah)
Kota Bandung berhawa sejuk. (Benar)
Kadang kala dijumpai kalimat yang membingungkan dan rancu karena
predikat sulit ditemukan.
Contoh :
Kalau kita perhatikan, kenyataan bahwa perkembangan bahasa tidak
secepat perkembangan masyarakat. (Salah)
Kalau kita perhatikan, kenyataan menujukkan bahwa perkembangan
bahasa tidak secepat perkembangan masyarakat. (Benar)
Perbuatan yang dilarang agama, segala perbuatan yang merugikan orang
lain atau perbuatan jahat. (Salah)
Perbuatan yang dilarang agama ialah segala perbuatan yang merugikan
orang lain atau perbuatan jahat. (Benar) (Lumintaitang, 1975)
Penempatan kata depan yang tidak tepat dapat pula mengganggu struktur
sebuah kalimat. Perhatikanlah ungkapan-ungkapan berikut ini :
Menceritakan peristiwa itu (Benar)
Bercerita tentang peristiwa itu (Benar)
Menceritakan tentang peristiwa itu (Salah)
Saling membantu (Benar)
Bantu-membantu (Benar)
Saling bantu-membantu (Salah)
Demi kepentingan negara (Benar)
Untuk kepentingan negara (Benar)
Demi untuk kepentingan negara (Salah) (Keraf, 1984)
Contoh :
Keluarga itu selalu menghindari membicarakan tentang keburukan tingkah
laku orang lain. (Salah)
Keluarga itu selalu menghindari membicarakan keburukan tingkah laku
orang lain. (Benar)
Demikian juga, keterangan yang ditempatkan secara tidak benar dapat
mengganggu struktur kalimat.
Contoh :
Kami suda mendengan berita gembira itu. (Benar)
Sudah kami dengar berita gembira itu. (Benar)
Berita gembira itu sudah kami dengar. (Benar)
Kami sudah dengar berita gembira itu. (Salah, bahasa pecakapan)
Berita gembira itu sudah kami dengar. (Salah, bahasa pecakapan)
Jadi, kami dengarm saya lihat, kamu selidiki, dan sebagainya tidak boleh
diselingi keterangan sudah, telah, akan, belum (Keraf, 1984)
Diksi
Dalam mengungkapkan gagasan, diksi yaitu pilihan kata atau ungkapan
yang tepat sangat penting agar pesan dapat diterima secara efektif. Penulis yang
mahir mampu membedakan nuasa-nuansa berbagai arti kata dan mengusai kosa
kata yang luas. Dengan demikian, kata-kata yang dipilih dan disusunnya dan
menambah marak karangannya. Sebagai contoh, penulis bebas memilih antara
ungkapan-ungkapan di bawah ini :
Menyelenggarakan kongres atau mengadakan kongres
Menempuhjalan atau mengambil jalan
Merujuk pasien atau mengirim pasien
Bentuk yang Sejajar
Dalam menyusun kalimat, perlu diperhatikan kesejajaran bentuk atau
paralelisme. Yang dimaksud dengan kesejajaran bentuk ialah penggunaan bentuk
yang sama bagi kata-kata atau kelompok-kelompok yang menduduki fungsi yang
sama dalam kalimat. Bila gagasan dinyatakan dalam struktur kata benda, kata-kata
yang sederajat dinyatakan dalam struktur kata benda. Demikian pula, bila gagasan
dinyatakan dalam struktur katakerja, kata-kata lain yang sederajat juga dinyatakan
dalam struktur kata kerja.
Contoh :
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah : pengecatan seluruh
temboknya, memasang penerangan, pengujian sistem pembuangan air, dan
mengatur tata ruangnya. (Salah)
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah : pengecatan seluruh
temboknya, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembuangan air,
dan pengaturan tata ruangnya. (Benar)
Atau : mengecat , memasang , menguji , dan mengatur
(Keraf,1984)

Anda mungkin juga menyukai