Data Pengamatan Filtrasi
Data Pengamatan Filtrasi
24
22
20
18 Laju Alir Influent
Terhadap Kekeruhan
16
14
12
10
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1
Laju Alir Influent (L/s)
Gambar 4.3.1 Grafik Pengaruh Laju Alir Influent Terhadap Kekeruhan Effluent
285
280
275
270
265
Laju Alir Influent
260
Terhadap Total
255
250 Dissolved Solid Effluent
245
240
235
230
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1
Laju Alir Influent (L/s)
Gambar 4.3.2 Grafik Pengaruh Laju Alir Influent Terhadap Total Dissolved Solid Effluent
Laju Alir Influent Terhadap Efisiensi
Efisiensi Penurunan Kekeruhan Effluent (%)
Penurunan Kekeruhan Effluent
80
75
70
65
60 Laju Alir Influent
55 Terhadap Efisiensi
50 Penurunan Kekeruhan
45 Effluent
40
35
30
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1
Laju Alir Infuent (L/s)
Gambar 4.3.3 Grafik Pengaruh Laju Alir Influent Terhadap Efisiensi Penurunan Kekeruhan Effluent
4.4 PEMBAHASAN
Filtrasi dioperasikan secara kontinyu dengan delapan variasi laju alir influent.
Variasi laju alir influent dilakukan untuk mengetahui laju alir influent terbaik yang
diperlukan dalam proses filtrasi. Laju alir influent terbaik dalam operasi filtrasi ini
ialah laju influent yang dapat menghasilkan aliran effluent dengan nilai kekeruhan
(NTU) paling rendah atau menghasilkan efisiensi penurunan kekeruhan paling besar.
Grafik 4.3.1 dan grafik 4.3.3 menunjukkan bahwa laju alir influent terbaik ialah
0,0135 L/s dengan nilai kekeruhan terendah sebesar 17,33 NTU dan nilai efisiensi
penurunan kekeruhan sebesar 66,58%.
Jika dilihat dari nilai efisiensi pada laju alir terbaik influent yaitu sebesar
66,58%, nilai ini menunjukkan laju alir influent dan media filter yang digunakan tidak
dalam kondisi optimum. Laju alir influent dan media filter dapat dikatakan optimum
jika efisiensi penurunan kekeruhan mencapai 99,5%.
Parameter lain yang diamati yaitu nilai Total Dissolved Solid (TDS) dari aliran
effluent. Total Dissolved Solid (TDS) mengindikasikan jumlah partikel padat terlarut,
baik berupa senyawa organik maupun senyawa anorganik dalam aliran effluent. Laju
alir effluent terbaik yaitu laju alir effluent yang menghasilkan nilai TDS terendah.
Grafik 4.3.2 menunjukkan bahwa laju alir effluent terbaik yaitu sebesar 0,0135 L/s
dengan nilai TDS sebesar 234 mg/L. Penurunan nilai TDS tidak lebih signifikan
dibandingkan penurunan nilai kekeruhan pada aliran effluent. Hal ini menunjukkan
bahwa media filter yang digunakan memiliki ukuran lebih besar dibandingkan
padatan yang terlarut didalam limbah cair tersebut sehingga ketiga jenis media filter
ini kurang efektif digunakan untuk menyaring padatan yang terlarut didalam limbah
cair tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan :
Laju alir influent terbaik ialah sebesar 0,0135 L/s.
Nilai kekeruhan effluent terendah sebesar 17,3 3 NTU.
Nilai Total Dissolved Solid (TDS) terendah sebesar 234 mg/L.
Laju alir influent 0,0135 L/s dan media filter yang digunakan tidak menghasilkan
penurunan kekeruhan secara optimum.
5.2 Saran
Perlu adanya pre-treatment secara teratur untuk media filter agar dapat meningkatkan
efisiensi penurunan kekeruhan.
LAMPIRAN
() ( )
( ) :
()
Volume 270 mL
1L
L 270 mL x (1000 mL)
Laju Alir ( ) :
s 20 s
Laju Alir Influent : 0,0135 L/s
Volume 305 mL
1L
L 305 mL x (1000 mL)
Laju Alir ( ) :
s 20 s
Laju Alir Influent : 0,01525 L/s
Volume 550 mL
1L
L 550 mL x (1000 mL)
Laju Alir ( ) :
s 20 s
Laju Alir Influent : 0,0275 L/s
Volume 640 mL
1L
L 640 mL x (1000 mL)
Laju Alir ( ) :
s 20 s
Laju Alir Influent : 0,032 L/s
Volume 870 mL
1L
L 870 mL x (1000 mL)
Laju Alir ( ) :
s 20 s
Laju Alir Influent : 0,0435 L/s
Volume 910 mL
1L
L 910 mL x (1000 mL)
Laju Alir ( ) :
s 20 s
Laju Alir Influent : 0,0455 L/s
Volume 1000 mL
1L
L 1000 mL x (1000 mL)
Laju Alir ( ) :
s 20 s
Laju Alir Influent : 0,05 L/s
Volume 1595 mL
1L
L 1595 mL x (1000 mL)
Laju Alir ( ) :
s 20 s
Laju Alir Influent : 0,07975 L/s
() ()
(%):
()