BAB 11 Lengkap
BAB 11 Lengkap
MAKALAH
Oleh:
ISROK FITRIANAH 408422411535
HESTINA DWIYANTI 408422418518
AINNES DWI WIJAYANTI 408422412350
CINDY AYU KARTIKA 408422418523
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
Penyusutan
Penyusutan (depreciation) merupakan proses akuntansi dalam
mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan
rasional selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan
aktiva tersebut.
Sebelum menetapkan pembebanan terhadap pendapatan, ada tiga hal yang
harus diketahui:
1. Dasar penyusutan apa yang akan digunakan untuk aktiva?
2. Berapa masa manfaat aktiva? Dan
3. Metode pengalokasian biaya apa yang paling baik untuk aktiva ini?
Dasar yang ditetapkan untuk penyusutan ada 2 faktor, yaitu biaya awal
dan nilai sisa atau pelepasan. Nilai sisa (salvage value) adalah estimai jumlah
yang akan diterima pada saat aktiva itu dijual atau ditarik dari penggunaan. Nilai
sisa merupakan jumlah dimana aktiva harus diturunkan nilainya atau disusutkan
selama masa manfaatnya.
Suatu aktiva ditarik dari penggunaan karena dua alasan: faktor-faktor fisik
(seperti kerusakan, keausan, dekomposisi, atau habisnya umur fisik) dan faktor-
faktor ekonomi (keusangan). Faktor-faktor fisik merupakan batas luar untuk umur
pelayanan aktiva. Faktor-faktor ekonomi atau fungsional dapat diklasifikasikan
menjadi 3 katagori:
1. Ketidaklayakan (inadequacy) terjadi apabila suatu aktiva tidak berguna lagi
bagi perusahaan tertentu karena permintaan akan produk perusahaan itu telah
meningkat
2. Penggantian (supersession) adalah penggantian satu aktiva dengan aktiva
lainnya yang telah efisien dan ekonomis.
3. Keusangan (obsolescence) adalah tempat pembuangan untuk situasi yang
tidak melibatkan ketidaklayakan dan penggantian.
Metode Penyusutan
Salah satu faktor yang terlibat dalam proses penyusutan adalah metode
pembagian biaya yang adil. Para akuntan mewajibkan metode penyusutan yang
digunakan harus sistematis dan rasional. Perusahaan menggunakan sejumlah
metode penyusutan sebagai berikut:
1. Metode Aktivitas (unit penggunaan atau produksi)
2. Metode Garis Lurus
3. Metode beban penurunan (dipercepat):
a. Jumlah angka tahun
b. Metode saldo menurun
4. Metode Penyusutan Khusus:
a. Metode kelompok dan gabungan/komposit
b. Metode campuran atau kombinasi.
Ilustrasi dari keempat metode diatas, asumsikan bahwa CIHI co. Membeli
sebuah mesin cetak tambahan. Berikut ini data yang berhubungan dengan
pembelian mesin cetak ini.
- Biaya Mesin cetak Rp 500.000.000
- Estimasi masa manfaat 5 tahun
- Estimasi nilai sisa Rp 50.000.000
- Umur produktif dalam jam 30.000 jam
Perhitungan beban penyusutan dengan:
1. Metode Aktivitas
Juga disebut pendekatan beban variabel atau pendekatan unit produksi yang
mengasumsikan bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan ayau
produktivitas dan bukan dari berlalunya waktu. Dari ilustrasi diatas, ada
informasi tambahan bahwa CIHI menggunakan mesin cetaknya selama 4000
jam pada tahun pertama. Maka beban penyusutannya adalah
(Biaya dikurangi nilai sisa) x Jam tahun ini = Beban penyusutan
Total estimasi jam
(Rp 500.000.000 Rp 50.000.000) x 4000 = Rp 60.000.000
30.000
Keterbatasan utama metode ini adalah bahwa metode itu tidak tepat untuk
digunakan pada situasi dimana penyusutan merupakan fungsi dari waktu dan
bukan aktivitas.
2. Metode Garis Lurus
Metode garis lurus (straight line method) mempertimbangkan penyusutan
sebagai fungsi dari waktu, bukan fungsi dari penggunaan. Dari ilustrasi
diatas, beban penyusutan dapat dihitung sebagai berikut:
(Biaya dikurangi nilai sisa) = Beban Penyusutan
Estimasi umur pelayanan
Penurunan Nilai
Standar akuntansi umum mengenai nilai terendah antara biaya atau harga
pasar untuk persediaan tidak dapat diaplikasikan pada properti, pabrik, dan
peralatan. Bahkan ketika properti, pabrik, dan peralatan mengalami keusangan
sebagian. Hal tersebut dikarenakan tidak seperti persediaan, sulit untuk
mendapatkan nilai wajar properti, pabrik, dan peralatan yang tidak subyektif dan
arbiter.
Penurunan nilai (impairment) terjadi jika jumlalh yang tercatat aktiva tidak
dapat dipulihkan dan, perlu dihapukan. Beebagai kejadian dan perubahan situasi
mungkin akan mengarah pada suatu penurunan nilai. Contoh:
a. Suatu penurunan signifikan dari nilai pasar aktiva
b. Suatu perubahan yang signifikan dalam jangka waktu atau cara aktiva itu
digunakan
c. Suatu perubahan terbalik yang signifikan daam faktor-faktor hukum atau
ikklim usaha yang mempengaruhi nilai aktiva.
d. Suatu akumulasi biaya yang secara signifikan melebihi jumlah biaya awal
yang diperkirakan untuk mengakuisisi atau membuat aktiva
e. Suatu proyeksi atau peramalan yang menunjukkan kerugian terus-menerus
yang berhubungan dengan aktiva.
Jika peristiwa atau perubahan situasi ini menunjukkan bahwa jumlah tercatat
aktiva tidak dapat dipulihkan, maka pengujian atas kemampuan pemulihan akan
digunakan untuk menentukan apakah suatu penurunan nilai telah terjadi.
Jika pengujian tentang kemampuan pemulihan menunjukkan bahwa
penurunan nilai telah terjadi, maka suatu perusahaan akan menghitung suatu
kerugian. Kerugian penurunan nilai adalah jumlah dimana jumlah tercatat aktiva
melebihi nilai wajarnya. Nilai wajar aktiva diukur berdasarkan nilai pasarnya jika
ada nilai pasar aktif untuk aktiva itu. Jika tidak ada pasar aktif, maka nilai
sekarang dari arus kas bersih masa depan yang diharapkan harus digunakan.
Jurnal untuk mencatat kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Kerugian atas Penurunan xxx
Akumulasi penyusutan xxx
Suatu perusahaan yang mengakui suatu kerugian penurunan nilai harus
mengungkapkan penurunan nilai aktiva, kejadian yang mengarah pada penurunan
nilai, jumlah kerugian, dan bagaimana nilai wajar ditentukan.
Setelalh kerugian penurunan nilai dicatat, maka penurunan nilai tercatat
aktiva yang ditahan untuk digunakan akan menjadi dasar biaya yang baru.
Akibatnya dasar biaya yang baru ini tidak berubah kecuali untuk penyusutan atau
amortisasi diperiode masa depan atau penurunan nilai tambahan. Kerugian
penurunan nilai tidak dapat direstorasi atas aktiva yang ditahan untuk digunakan.
Aktiva yang ditahan untuk dilepaskan tidak akan disusutkan atau
diamortisasi selama periode aktiva itu dimiliki. Logikanya adalah bahwa
penyusutan tidak konsisten dengan pendapatan tentang aktiva yang dilepakan dan
menggunakan mana yang terendah antara biaya dengan nilai realisasi bersih.
Dengan kata lain, aktiva yang ditahan untuk dilepaskan seperti persediaan harus
dilaporkan yang terendah antara biaya atau nilai realisasi bersih.
Karena aktiva yang ditahan untuk dilepaskan akan dipulihkan melalui
penjualan dan bukan melalui operasi, maka hal itu harus terus dinilai ulang. Setiap
periode aktiva itu dilaporkan pada mana yang terendah antara biaya atau nilai
realisasi bersih. Jadi suatu aktiva yang ditahan untuk dilepaskan dapat dicatat pada
periode mendatang, selama pencatatan itu tidak pernah lebih besar dari nilai
tercatat aktiva sebelumnya penurunan nilai. Kerugian atau keuntungan yang
berhubungan dengan aktiva yang diturunkan ini harus dilaporkan sebagai bagian
dari laba operasi berlanjut.
DEPLESI
Deplesi merupakan proses alokasi biaya untuk sumber daya alam.
Sumber daya alam (natural resources), yag sering disebut sebagai aktiva yang
dapat habis, mencakup minyak, mineral, dan kayu. Aktiva ini dikarakteristikkan
dengan dua fitur utama:
1. Pengambilan (penggunaan) sepenuhnya aktiva itu, dan
2. Penggantian aktiva ini hanya dapat dilakukan oleh tindakan alam
Biaya akuisisi
Biaya akuisisi adalah harga yang dibayarkan oleh perusahaan guna
memperoleh hak properti untuk mencari dan menemukan sumber daya alam
yang belum ditemukan atau harga yang harus dibayar untuk sumber daya yang
telah ditemukan
Biaya Eksplorasi
Secara umum, biaya akuisisi sumber daya alam dicatat pada akun yang
berjudul properti yang belum dikembangkan dan dibebankan ke sumber daya
alam jika usaha eksplorasi berhasil. Jika tidak berhail maka biaya itu dihapus
sebagai suatu kerugian.
Setelah perusahaan memiliki hak untuk menggunakan properti itu,
biaya eksplorasi sering kali diperlukan untuk menemukan sumber daya alam.
Biaya pengembangan
Perusahaan membagi biaya pengembangan menjadi dua bagian: (1)
biaya peralatan berwujud dan (2) biaya pengembangan tidak berwujud.
Karena aktiva ini dapat dipindahkan dari satu lokasi pengeboran atau
penambangan ke lokasi lainnya, maka biaya peralatan berwujud biasanya
tidak diperhitungkan dalam dasar deplesi kecuali untuk aktiva berwujud yang
tidak dapat dipindahkan (seperti fondasi pengeboran pada kilang) harus
disusutkan selama umur manfaatnya atau umur sumber daya alam, mana yang
lebih pendek. Biaya pengembangan tidak berwujud dianggap sebagai bagian
dari dasar deplesi.
Biaya Restorasi
Biaya restorasi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk merestorasi
properti kembali seperti pada kondisi semula setelah dilakukan penambangan.
Biaya restorasi ini adalah bagian dari dasar deplesi.
Apabila 25.000 ons ditambang pada tahun pertama, maka deplesi untuk
tahun tersebut adalah $250.000 (25000 ons x $10). Ayat jurnal untuk mencatat
deplesi adalah sebagai berikut:
Persediaan $250.000
Akumulasi Deplesi $250.000
Nilai Penemuan
Akuntansi nilai penemuan dan akuntansi pengakuan cadangan adalah
serupa. RRA secara khusus berhubungan dengan industri minyak dan gas,
sementara nilai penemuan merupakan istilah yang lebih luas yang berkaitan
dengan keseluruhan daerah sumber daya alam.
Deviden Likuidasi
Sebuah perusahaan sering kali memiliki properti tertentu sebagai satu-
satunya aktiva utama yang akan digunakan untuk menambang sumber daya alam.
Jika perusahaan tidak bermaksud untuk memebeli properti tambahan, maka
perusahaan akan mendistribusikan investasi modalnya secara bertahap kepada
para pemegang saham dengan membayar deviden likuidasi yang lebih besar dari
jumlah akumulasi laba bersih.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa pda akhir tahun Callahan Mining
memiliki saldo laba ditahan $1.650.000, akumulasi deplesi atas properti mineral
sebesar $2.100.000 dan agio saham $5.435.493. dewan direksi Callahan
mengumumkan dividen sebesar $3,00 per saham atas 1.000.000 saham yang
beredar. Ayat jurnal untuk mencatat dividen tunai $3.000.000 adalah sebagai
berikut:
Laba ditahan 1.650.000
Agio saham 1.350.000
Kas 3.000.000