Iq Eq Dan SQ
Iq Eq Dan SQ
mengembangkan dan mempopulerkan kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) menjadikan
emosional dan kecerdasan spiritual yaitu K.H. Abdullah rumusan dan makna tentang kecerdasan semakin lebih
Gymnastiar atau dikenal AA Gym, dai kondang dari luas. Kecerdasan tidak lagi ditafsirkan secara tunggal dalam
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung dengan Manajemen batasan intelektual saja. Menurut Gardner bahwa salah
Qalbu-nya dan Ary Ginanjar, pengusaha muda yang banyak besar bila kita mengasumsikan bahwa IQ adalah suatu
bergerak dalam bidang pengembangan Sumber Daya entitas tunggal yang tetap, yang bisa diukur dengan tes
Manusia dengan Emotional Spritual Quotient (ESQ)-nya. menggunakan pensil dan kertas. Hasil pemikiran cerdasnya
dituangkan dalam buku Frames of Mind.. Dalam buku
Dari pemikiran Ary Ginanjar Agustian melahirkan satu
tersebut secara meyakinkan menawarkan penglihatan dan
model pelatihan ESQ yang telah memiliki hak patent
cara pandang alternatif terhadap kecerdasan manusia, yang
tersendiri. Konsep pelatihan ESQ ala Ary Ginanjar Agustian
kemudian dikenal dengan istilah Kecerdasan Majemuk
menekankan tentang : (1) Zero Mind Process; yakni suatu
(Multiple Intelligence) (Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl,
usaha untuk menjernihkan kembali pemikiran menuju God
2002) .
Spot (fitrah), kembali kepada hati dan fikiran yang bersifat
merdeka dan bebas dari belenggu; (2) Mental Building; Berkat kecerdasan intelektualnya, memang manusia
yaitu usaha untuk menciptakan format berfikir dan emosi telah mampu menjelajah ke Bulan dan luar angkasa
lainnya, menciptakan teknologi informasi dan transportasi
Psikologi Pendidikan
yang menjadikan dunia terasa lebih dekat dan semakin
transparan, menciptakan bom nuklir, serta menciptakan
D. PERANAN KECERDASAN MANUSIA
alat-alat teknologi lainnya yang super canggih. Namun
bersamaan itu pula kerusakan yang menuju kehancuran Mengapa orang yang lebih sosial berhasil sedangkan
total sudah mulai nampak. Lingkungan alam merasa terusik yang IQ-nya sedang banyak yang gagal? Pertama-tama kita
dan tidak bersahabat lagi. Lapisan ozon yang semakin perlu pahami dulu bahwa kecerdasan emosi (EQ) bukanlah
menipis telah menyebabkan terjadinya pemanasan global, lawan dari kosien kecerdasan (IQ). EQ justeru melengkapi
banjir dan kekeringan pun terjadi di mana-mana Gunung- IQ seperti halnya kecerdasan akademik dan ketrampilan
gunung menggeliat dan memuntahkan awan dan lahar kognitif. Penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya kondisi
panasnya. Penyakit-penyakit ragawi yang sebelumnya tidak emosi mempengaruhi fungsi otak dan kecepatan kerjanya
dikenal, mulai bermunculan, seperti Flu Burung (Avian (Cryer dalam Kemper). Penelitian bahkan juga
Influenza), AIDs serta jenis-jenis penyakit mematikan menunjukkan bahwa kemampuan intelektual Albert Einstein
lainnya. Bahkan, tatanan sosial-ekonomi menjadi kacau yang luar biasa itu mungkin berhubungan dengan bagian
balau karena sikap dan perilaku manusia yang mengabaikan otak yang mendukung fungsi psikologis, yang disebut
kejujuran dan amanah (perilaku koruptif dan perilaku amygdala. Meskipun demikian, EQ dan IQ berbeda dalam
manipulatif). hal mempelajari dan mengembangkannya. IQ merupakan
Manusia telah berhasil menciptakan raksasa- potensi genetik yang terbentuk saat lahir dan menjadi
raksasa teknologi yang dapat memberikan manfaat bagi mantap pada usia tertentu saat pra-pubertas, dan sesudah
kepentingan hidup manusia itu sendiri. Namun dibalik itu, itu tidak dapat lagi dikembangkan atau ditingkatkan.
raksasa-raksasa teknologi tersebut telah bersiap-siap Sebaliknya, EQ bisa dipelajari, dikembangkan dan
untuk menerkam dan menghabisi manusia itu sendiri. ditingkatkan pada segala umur. Penelitian justeru
Kecerdasan intelektual yang tidak diiringi dengan menunjukkan bahwa kemampuan kita untuk mempelajari
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritualnya, EQ meningkat dengan bertambahnya usia. Perbedaan lain,
tampaknya hanya akan menghasilkan kerusakan dan IQ merupakan kemampuan ambang yang hanya bisa
kehancuran bagi kehidupan dirinya maupun umat manusia. menunjukkan jalan bagi karir kita atau membuat kita
Dengan demikian, apakah memang pada akhirnya kita pun bekerja di bidang tertentu; sedangkan EQ berjalan di jalan
harus bernasib sama seperti Dinosaurus ? itu dan mempromosikan kita di bidang itu. Oleh karena itu,
Psikologi Pendidikan
keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan unsur penting mencengangkan. Kelompok dengan ketrampilan sosial
dalam keberhasilan manajerial. Sampai tingkat tertentu, IQ tinggi menghasilkan skor peningkatan laba 110%,
mendorong kinerja produktif; tapi kompetensi berbasis-IQ sementara yang dibekali manajemen-diri mencatat
dianggap "kemampuan ambang", artinya kemampuan yang peningkatan laba 390%, peningkatan $ 1.465.000 per
diperlukan untuk pekerjaan rata-rata. Sebaliknya, tahun. Sebaliknya, kelompok dengan kemampuan kognitif
kompetensi dan Ketrampilan berbasis-EQ jauh lebih efektif, dan analitik tinggi, yang mencerminkan IQ, hanya
terutama pada tingkat organisasi yang lebih tinggi ketika menambah laba 50%; artinya, IQ memang meningkatkan
perbedaan IQ dapat diabaikan. Dalam studi perbandingan kinerja, tapi secara terbatas karena hanya merupakan
antara orang yang kinerjanya cemerlang dan yang biasa- kemampuan ambang. Kompetensi berbasis EQ jelas jauh
biasa saja pada organisasi tingkat tinggi, perbedaannya lebih mendorong kinerja.
85% disebabkan oleh kompetensi berbasis-EQ, bukan IQ.
Didalam bidang pendidikan,Pemerintah masih berusaha
Dr Goleman mengatakan bahwa walaupun organisasinya
untuk mendapatkan formula yang terbaik dalam mendidik
berbeda, kebutuhannya berbeda, ternyata EQ
pelajar-pelajar disekolah. Pendidikan telah begitu merosot
menyumbangkan 80-90% untuk memprediksikan
hingga pelajar terlibat dalam gangsterisme, vandalisme,
keberhasilan dalam organisasi secara umum. Kami merujuk
budaya rock, budaya metal, skinhead, narkoba, melawan
kepada studi kasus yang dilakukan oleh Dr. Goleman dan
guru, bahkan paling sering terjadi perkelahian antar pelajar.
dua peneliti EQ terkenal lain untuk menganalisis bagaimana
kompetensi EQ berkontribusi bagi laba yang didapatkan
Ada pihak yang menyarankan pendidikan diarahkan kepada
sebuah firma akuntansi yang besar. Pertama, IQ dan EQ
system pertumbuhan IQ (intelligence quotient) semata-
para partisipan diuji dan dianalisis secara mendalam;
mata. Dalam system yang ada sekarang, kecerdasan atau
kemudian mereka diorganisasi ke dalam beberapa
IQ saja yang menjadi indeks pengukur untuk menilai
kelompok kerja, dan masing-masing kelompok diberi
kecerdasan seseorang pelajar. Namun ada pihak lain yang
pelatihan mengenai satu bentuk kompetensi EQ, seperti
menentang,IQ hanya salah satu ukuran untuk menunjukkan
manajemen-diri dan ketrampilan sosial; sebagai kontrol
kemampuan mental dalam mempelajari ilmu dan
adalah satu kelompok yang terdiri atas orang-orang ber-IQ
menyelesaikan masalah teoritikal. Ia tidak menunjukkan
tinggi. Ketika dilakukan evaluasi nilai-tambah ekonomi yang
kepada kualitas pelajar secara menyeluruh yang sepatutnya
diberikan kompetensi EQ dan IQ, hasilnya sangat
merangkum lebih banyak ciri, bidang dan kriterianya.
Psikologi Pendidikan
Dalam istilah modennya, dinamakan IQ (Intelligence
Kalau diteliti kita akan mendapati bahwa, akhlak, pribadi, Quotient), EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual
jati diri dan perilaku pelajar semakin buruk dan merosot. Quotient). Namun tidak semua orang ataupun para pendidik
Pasti ada sesuatu yang tidak kena. Juga membuktikan yang benar-benar faham tentang ketiga-tiga kekuatan ini
bahwa system bidang pengajaran pendidikan para pelajar dan bagaimana untuk mengendalikannya. Setiap orang
ada yang kurang dan tidak menyeluruh. Pribadi pelajar mempunyai salah satu dari kekuatan diatas. Jarang ada
yang terbina berat sebelah dan tidak seimbang. Ada usulan manusia yang memiliki kekuatan tersebut sekali gus kecuali
untuk penambahan kecerdasan lain yang mesti diambil para Nabi dan para Rasul. Orang yang mempunyai kekuatan
yaitu EQ (emotional quotient). Harusnya penerapan akal selalunya kurang mempunyai kekuatan jiwa dan
pembelajaran IQ perlu di imbangi dengan EQ, kecerdasan kekuatan perasaan. Seterusnya, sesiapa yang mempuyai
minda perlu di imbangi dengan kecerdasan emosi. Kalau kekuatan jiwa, maka dia kurang mempunyai kekuatan akal
tidak emosi para pelajar akan mudah terganggu dan pelajar dan kekuatan perasaan. Kalau seseorang itu mempunyai
akan bertindak mengikut emosi dan dorongan perasaan. kekuatan perasaan pula maka kekuatan jiwanya dan
Dalam hal ini kecerdasan minda tidak akan berfungsi kekuatan akalnya pula kurang. Sifat, watak dan bakat
dengan baik. Apabila pelajar mempunyai EQ yang rendah seseorang itu bergantung kepada kekuatan batin yang ada
atau kecerdasan emosinya kurang, maka emosinya menjadi padanya. Inilah sebab utama dan terbesar mengapa berlaku
tidak stabil. Mereka akan bertindak mengikut emosi dan perbedaan sifat, watak dan bakat antara seseorang dengan
mudah terjebak dengan vandalisme, gangsterisme, orang lain. Inilah diantara hikmah dan rahmat Tuhan dalam
keganasan atau mencederakan orang lain. penciptaan manusia. Sifat, bakat, minat dan kecenderungan
Tuhan menjadikan manusia mempunyai sifat batin yang manusia itu tidak sama dan berbeda-beda mengikut sifat
berbeda-beda antara satu sama lain. Ada tiga jenis sifat dan kekuatan batinnya. Ini sesuai denga keperluan
atau kekuatan batin yang menonjol yang merupakan sifat masyarakat itu sendiri yang tidak sama dan berbeda-beda.
manusia yang berbeda-beda itu. Diantaranya ialah: Yang kuat jiwa suka dan berbakat menjadi polisi, tentera,
bertani, penternak dan nelayan. Yang kuat akal berbakat
1. Kekuatan akal
menjadi guru, saint, doktor, teknokrat. Yang kuat perasaan
2. Kekuatanperasaan berbakat menjadi ahli seni, pekerja media, sasterawan dan
3. Kekuatanjiwa sebagainya.
Psikologi Pendidikan
Memang benar bahwa system pendidikan sekarang amat KEKUATAN AKAL
lemah dan mementingkan kekuatan akal atau IQ semata-
Orang yang kuat akal mempunyai keupayaan
mata. Tidak ada tempat dan ruang untuk pelajar yang kuat
berfikir. Melalui pemikirannya itu, dia dapat membuat
jiwa dan kuat perasaan atau dalam istilah lain yang kuat SQ
berbagai-bagai penemuan dan teori. Dia juga mudah faham
dan EQnya. Oleh itu mereka ini terpinggir dalam system
dan mudah mengingati ilmu-ilmu yang dipelajarinya bahkan
yang hanya mementingkan IQ semata-mata. System ini
dia mampu mengambil ilmu yang tersirat dan yang
tidak relevan bagi mereka. Tidak heran kalau mereka ini
tersembunyi. Dia juga sangat berhati-hati supaya hasil
rusak dan hanyut karana tidak dapat menyesuaikan diri
kerja akalnya tidak salah.Kelemahannya, orang yang kuat
dengan system yang ada. Mereka di asah dan diuji untuk
akal selalu asyik-mahsyuk dengan kerja akalnya sehingga
menghasilkan kerja akal padahal kekuatan mereka bukan
dia selalu terlupa dan lalai dari tanggungjawapnya terhadap
terletak disitu. Dalam hal-hal yang mereka minati dan
Tuhan, terhadap masyarakat, keluarga bahkan pada dirinya
mampu berdasarkan kekuatan perasaan dan jiwa mereka
sendiri. Jiwanya penuh dengan rasa ego maupun sombong
tidak pernah dibina. Kesannya ialah tekanan perasaan,
(rasa diri hebat).
kekecewaan, putus asa dan kekeliruan. Maka berlakulah
KEKUATAN PERASAAN
tindak balas dendam sebagai manifestasi kepada
kekecewaan, tekanan perasaan, putus asa dan kekeliruan Orang yang kuat perasaan selalunya sangat berhati-
ini. Yang kuat jiwa mengganas, memberontak dan hati dan tidak gopoh. Dia sangat bertimbang-rasa dan
melanggar disiplin dan peraturan. Yang kuat perasaan pula wataknya lemah lembut. Namun keburukan sifat orang
mendongkol, murung, merasa inferiority complex, putus asa yang kuat perasaan ini ada banyak. Dia bakhil, mudah
dan sakit jiwa. Didalam setiap kekuatan batin yang merajuk, mudah kecewa, suka menyendiri, rasa rendah diri
disebutkan diatas, ada kebaikan dan ada pula dan tidak yakin pada diri sendiri. Dia juga mudah beralah,
keburukannya. Yang baik akan memberi faedah. Yang buruk pemalu, penakut, tidak tahan diuji dan suka buruk sangka.
pula akan membawa kerugian. Sifat-sifat baik dan buruk ini
adalah seperti berikut: KEKUATAN JIWA
perasaannya atau adakah jiwanya yang kuat. Kemudian Masalah & tantangan
mereka perlu di didik mengikut kekuatan mereka masing-
masing.
Radar Hati
Setiap pelajar mempunyai sifat sifat batin yang baik
disamping sifat-sifat batin yang buruk. Tegasnya setiap
pelajar mempunyai kelebihan dan keistimewaan dan juga Orientasi Orientasi
kekurangan dan kelemahan yang tertentu bergantung Materialism Spiritualism
kepada kekuatan batin yang ada padanya. Setiap sifat yang e e Tauhid
baik itu tidak akan sempurna selagi ianya tidak di pimpin
DIMENSI EMOSI
dengan syariat Islam dan diarahkan kepada jalan Allah.
Emosi tidak terkendali EQ Emosi terkendali
Begitu juga, setiap sifat yang buruk itu boleh di didik hingga
Marah - Tenang
menjadi baik atau sekurang-kurangnya ia boleh dibendung Sedih - Damai
Kesal,takut
agar ia tidak meliar. Inilah yang perlu difahami oleh para
guru dan pendidik dan semua yang terlibat dengan para
DIMENSI
pelajar disemua peringkat samada di peringkat sekolah, God Spot terbelenggu God Spot terbuka
SPIRITUAL
pendidikan daerah, pendidikan negeri dan kementerian SQ
sendiri. Kalau istilah pembelajaran itu berkaitan dengan Suara Hati tertutup Suara Hati Spiritual
Bekerja
ilmu, kemahiran dan akal, istilah pendidikan pula
melibatkan pengurusan dan pengendalian sifat batin Logika Tidak Berjalan DIMENSI FISIK Logika Bekerja Normal
IQ
pelajar. Selagi perkara ini tidak difahami, tidak diambil kira
dan tidak dijadikan konsep dan prinsip dalam mendidk, IQ, EQ SQ Terpisah OUTPUT IQ, EQ, SQ terintegrasi
F KESIMPULAN
MONGGO DILANJUTKE ..