4.1 Hasil
a. Identifikasi Thiamin HCl
Sampel Kawat ose cuprifil NaOH + KMnO4 Rksa (II) Klorida
P
Sanvita + + - +
b. Uji Argentometri
Sampel Volume titrasi % kadar
Sanvita 3 ml 99%
4.2 Pembahasan
Vitamin B1 (thiamyne) adalah salah satu dari macam vitamin
yang mempunyai tingkat kestabilan yang kurang.Berbagai operasi
pengolahan makanan dapat sangat mereduksi kandungan vitamin B1
dalam bahan pangan.Panas, oksigen, belerang dioksida, dan pH netral
atau basa dapat mengakibatkan perusakan vitamin B1 ini sedangkan
cahaya tidak mengurangi vitamin ini.Salah satu kandungan dari sirup
yaitu Vit B1 yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan
kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang
diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari.
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk memahami dan
menganalisis suatu kadar Tiamin HCl dengan menggunakan metode
argentometri dan gravimetri. Serta tujuan dari percobaan ini adalah
untuk menentukan kadar Tiamin HCl dari sediaan sirup dengan
menggunakan metode argentometri dan gravimetri.
Pada praktikum ini dilakukan uji identifikasi dari sampel sediaan
sirup obat generik yang mengandung vitamin B1 yaitu Kitavit dan
Sanvita yang akan digunakan pada percobaan ini. Dilakukan 3 uji
identifikasi, pertama kawat ose dilarutkan dalam sampel setelah itu di
pijarkan pada api bunsen menghasilkan positif aroma bau kacang.
Kedua, sedikit larutan sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi dan
diencerkan dengan aquadest secukupnya lalu dipanaskan,
Dhiya Luthfiyyah Lukman Nur Aslamah Hamka, S.Farm
15020150126
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
SIRUP VITAMIN B1 (TIAMIN HCL) SECARA
GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI
ditambahkan larutan cuprifil ( 2 tetes NaOH, 2 tetes HCL, 1 tetes
CuSO4) secukupnya menghasilkan warna hijau kebiruan, namun hasil
yang diperoleh untuk kedua sampel adalah negatif. Ketiga, larutan
sampel didalam tabung reaksi ditambahkan NaOH menghasilkan
perubahan warna menjadi kuning, lalu ditambahkan KMNO 4 sebagai
reduktor kuat untuk mereduksikan sampel dan tidak menghasilkan
perubahan warna menjadi hijau tetapi larutan tersebut tetap berwarna
merah anggur (negatif). Berdasarkan hasil percobaan sediaan sirup
positif mengandung Tiamin HCL. Keempat, larutan sampel di dalam
tabung reaksi ditambahakan raksa (II) klorida P perubahan yang terjadi
yaitu adanya endapan putih.
Pada penetapan kadar dari sediaan sampel, kami
menggunakan metode argentometri. Dimasukkan sebanyak 100 mL
sampel ke dalam labu ukur dan pindahkan ke erlenmeyer, lalu
ditambahkan aquadest sebanyak 20 mL. Ditambahkan asam nitrat
encer yang berfugsi untuk mengasamkan sediaan sampel lalu
ditambahkan 10 mL larutan baku AgNO3 0,1 N. Larutan baku sekunder
yang digunakan adalah AgNO3, karena AgNO3 merupakan senyawa
perak yang bisa terlarut dalam air. Produk yang dihasilkan dari titrasi ini
adalah endapan yang berwarna. Larutan disaring endapannya, lalu
filtratnya dititrasi dengan larutan baku AgNO3 dengan menggunakan
indikator kalium kromat. Digunakan indikator K2Cr2O7, penambahan
indikator ini bertujuan untuk mendeteksi titik akhir dari titrasi yang
ditandai dengan adanya perubahan warna, yang kemudian
menghasilkan larutan yang belum berwarna. Selanjutnya dititrasi
dengan AgNO3, karena AgNO3 merupakan perak yang larut dalam air
yang menghasilkan warna merah kecoklatan atau merah bata. Hal ini
dikarenakan ion kalium kromat pada sampel bereaksi dengan
kelebihan ion perak pada sampel membentuk endapan berwarna
merah dari perak kromat dengan reaksi:
CrO42- + 2Ag+ --> Ag2CrO4 .
Dhiya Luthfiyyah Lukman Nur Aslamah Hamka, S.Farm
15020150126
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
SIRUP VITAMIN B1 (TIAMIN HCL) SECARA
GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI
Titik akhir titrasi ditandai pada saat perubahan warna larutan
menjadi merah atau terjadi endapan merah. Dihitung kadar tiamin HCl
dalam sediaan dan bandingkan dengan Farmakope Indonesia.
Pada percobaan penetapan kadar diperoleh hasil bahwa sampel
Sanvita volume titran yaitu 3 mL dan % kadar 99 %. kadar yang
diperoleh sesuai dengan literatur, dimana farmakope Indonesia edisi III
menyatakan bahwa kadar tiamin tidak kurang dari 95,0% dan tidak
lebih dari 115,0%.
BAB 5 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, 2005. Jus Buah dan Sayuran Untuk Mengatasi Kanker : Jakarta
%Kadar sampel
1. Sanvita
= ( )
= ( , ) .
= .
% = %
.
% = % = %
Sebelum Titrasi