Anda di halaman 1dari 18

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT.

B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai macam metode dapat dilakukan untuk dapat
menentukan atau mengetahui kadar dari suatu senyawa dalam suatu
sampel maupun sediaan. Dalam bidang farmasi dilakukan analisis
terhadap sediaan farmasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Analisis kualitatif yaitu memberikan indikasi identitas spesies kimia
didalam sampel. Sedangkan, analisis kuantitatif menentukan jumlah
komponen tertentu dalam suatu zat. Pemisahan komponen seringkali
dilakukan sebelum melakukan analisis.
Thiamin bersifat larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut
lemak. Dalam larutan netral atau alkalis, thiamin mudah rusak,
sedangkan dalam keadaan asam tahan panas. Thiamin stabil pada
pemanasan kering, tetapi mudah terurai oleh zat-zat pengoksidasi dan
terhadap radiasi sinar ultraviolet.
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode
argentometri. Argentometri merupakan metode umum untuk
menetapkan kadar halogenida dan senyawa-senyawa lain yang
membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO3) pada suasana
tertentu. Metode argentometri disebut juga dengan metode
pengendapan karena pada argentometri memerlukan (terjadi proses)
pembentukan senyawa yang relatif tidak larut atau endapan.
Analisis senyawa vitamin seperti Thiamin ini dianggap penting
khususnya bagi mahasiswa farmasi karena sebagaimana diketahui
senyawa vitamin memiliki manfaat yang sangat baik bagi tubuh yakni
merupakan senyawa organik kompleks yang dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah yang relatif kecil tetapi sangat penting untuk
pertumbuhan dan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk
menganalisis senyawa ini.

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

1.2 Maksud Percobaan


Adapun maksud dari percobaan ini adalah :
1. Untuk memahami dan mengetaui cara mengedentifikasi suatu
sediaan sirup yang mengandung Vitamin B1 (Tiamin HCL)
2. Untuk memahami dan mengetahui cara penetapan Vitamin B1
(Tiamin HCL) secara argentometri.
1.3 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan percobaan ini adalah :
1. Untuk mengedentifikasi suatu sediaan sirup yang Vitamin B1
(Tiamin HCL)
2. Untuk menetapkan kadar Vitamin B1 (Tiamin HCL) secara
argentometri.

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
Vitamin adalah senyawa organik yang termasuk bahan makanan
esensial yang diperlukan oleh tubuh, tetapi tubuh sendiri tidak dapat
mensintesisnya. Vitamin yang disintesis oleh tubuh memang ada,
namun laju intesisnya kurang dari yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
tetap sehat. Meskipun dalam tubuh vitamin tidak dipergunakan untuk
mendapatkan tenaga seperti lemak atau karbohidrat dan juga tidak
dipakai sebagai zat pembangun seperti protein, vitamin tetap
dibutuhkan olrh tubuh untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
melalui peranannya sebagai enzim pembantu dalam proses
metabolisme. Fungsi khusus berbagai vitamin sangat berbeda antara
satu dan yang lainnya. Oleh karena itu, sulit menyamaratakan fungsi
vitamin dalam gizi manusia. (sumardjo, 2009 :351)
Titrasi argentometri (cairns, 2008 : 143)
Sesuai dengan namanya, penetapan kadar ini menggunakan perak
nitrat. Garam ini merupakan satu-satunya garam perak yang terlarutkan
air sehungga reaksi perak nitrat dengan garam lain akan menghasilkan
endapan. Garam-garam, seperti natrium klorida dan kalium sianida
dapat ditentukan kadarnya dengan cara berikut ini.
AgNO3 + NaCl AgCl (endapan) + NaNO3
AgNO3 + KCN AgCN (endapan) + KNO3
Sampel garam dilarutkan di dalam air dan di titrasi dengan larutan
perak nitrat standar sampai keseluruhan garam perak mengendap.
Jenis titrasi ini dapat menunjukkan titik akhirnya sendiri (self-indicating),
tetapi biasanya suatu indikator dipilih yang menghasilakn endapan
berwarna pada titik akhir. Pada penetapan kadar NaCl, kalium kromat
ditambahkan ke dalam larutan; setelah semua NaCl bereaksi, tetesan
pertama AgNO3 berlebih menghasilkan endapan perak kromat
berwarna merah yang mengubah warna larutan menjadi coklat merah.

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

Berdasarkan pada indikator yang digunakan, argentometri dapat


dibedakan atas : (pinilih, 2007 :3-4)
1. Metode Mohr (pembentukan endapan berwarna)
Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan
bromida dalam suasana netral dengan larutan standar AgNO3 dan
penambahan K2CHO4 sebagai indikator. Titrasi dengan cara ini harus
dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis, pH 6,5 –
9,0. Dalam suasana asam, perak kromat larut karena terbentuk
dikromat dan dalam suasana basa akan terbentuk endapan perak
hidroksida.
2. Model Valhard (Penentu zat warna yang mudah larut).
Metode ini digunakan dalam penentuan ion Cl+, Br -, dan I- dengan
penambahan larutan standar AgNO3. Indikator yang dipakai adalah
Fe3+ dengan titran NH4CNS, untuk menentralkan kadar garam perak
dengan titrasi kembali setelah ditambah larutan standar berlebih.
Kelebihan AgNO3 dititrasi dengan larutan standar KCNS, sedangkan
indikator yang digunakan adalah ion Fe3+ dimana kelebihan larutan
KCNS akan diikat oleh ion Fe3+ membentuk warna merah darah dari
FeSCN.
3. Motode Fajans (Indikator Absorbsi)
Titrasi argenometri dengan cara fajans adalah sama seperti pada cara
Mohr, hanya terdapat perbedaan pada jenis indikator yang digunakan.
Indikator yang digunakan dalam cara ini adalah indikator absorbsi
seperti cosine atau fluonescein menurut macam anion yang
diendapkan oleh Ag+. Titrannya adalah AgNO3 hingga suspensi violet
menjadi merah. pH tergantung pada macam anion dan indikator yang
dipakai. Indikator absorbsi adalah zat yang dapat diserap oleh
permukaan endapan dan menyebabkan timbulnya warna.
Tiamin hidroklorida adalah bentuk murni vitamin B1. Merupakan
vitamin larut air yang terlibat dalam metabolisme glukosa dan lipid serta

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

produksi neurotransmitter. Dalam makanan, tiamin dapat ditemukan


dalam bentuk kompleks protein-fosfat. Tiamin merupakan vitamin yang
dibutuhkan untuk menimbulkan nafsu makan, membantu penggunaan
karbohidrat dalam tubuh dan sangat berperan dalam sistem saraf.
(fauziah, 2016 :2)
Fungsi tiamin adalah mengatasi gangguan saraf otot seperti nyeri,
rematik, mengobati defisiensi beri - beri, lesu, jantung berdebar - debar
dan mengatasi ganguan metabolisme). Kekurangan Vitamin B1 dapat
menyebabkan berbagai gejala neurologis dan gejala kardiovaskular.
Gejala awal mungkin termasuk kelelahan, kelemahan dan gangguan
emosional, sedangkan kekurangan berkepanjangan dapat
menyebabkan polyneuritis (dikenal sebagai beri-beri kering) dan gagal
jantung atau edema perifer (beri-beri basah). (fauziah, 2016 :2)
Analisa volumetri merupakan salah satu metode analisa kuantitatif,
yang sangat penting penggunaannya dalam menentukan konsentrasi
zat yang ada dalam larutan. Keberhasilan analisa volumetri ini sangat
ditentukan oleh adanya indikator yang tepat sehingga mampu
menunjukkan titik akhir titrasi yang tepat. (harjanti, 2008 : 49)
Berdasarkan pada jenis reaksinya, volumetri dibedakan atas :
(pinilih, 2007 :2)
1. Asidimetri dan alkalimetri
Volumetri jenis ini berdasar atas reaksi netralisasi asam-basa.
2. Oksidimetri
Volumetri jenis ini berdasar atas reaksi oksidasi-reduksi.
3. Argentometri
Volumetri jenis ini berdasar atas reaksi kresipilasi (pengendapan
dari ion
Ag+).
Indikator yang digunakan harus memberikan perubahan warna yang
nampak di sekitar pH titik ekivalen titrasi yang dilakukan, sehingga titik

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

akhirnya masih jatuh pada kisaran perubahan pH indikator tersebut.


Bila suatu indikator digunakan untuk menunjuk-kan titik akhir titrasi,
maka : (harjanti, 2008 : 50)
a. Indikator harus berubah warna tepat pada saat titrant menjadi
ekivalen dengan titrat.
b. Perubahan warna itu harus terjadi secara mendadak, agar tidak ada
keraguan-keraguan tentang kapan titrasi harus dihentikan.
2.2 Uraian Bahan
1. Air suling (Ditjen POM III, 1979 : 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
Rumus Molekul : H2O
Rumus struktur :H-O–H
BM : 18.02
Pemerian : Cairan jernih tidak berwrana; tidak berbau;
tidak mempunyai rasa.
Kelarutan :-
Kegunaan : Zat pelarut atau pengencer
2. Asam klorida (Ditjen POM III 1979 : 53)
Nama resmi : ACIDUM HIDROCHLORIDUM
Nama lain : asam klorida
Rumus Molekul : HCl
Rumus struktur : H—Cl
BM : 36,46
Pemerian : cairan tidak berwarna, berasa asam, bau
merangsang, jika diencerkan dengan 2
bagian\ volume air, asap hilang.
Kelarutan : larut dalam air dan etanol (95%) P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : sebagai pereaksi spesifik golongan III

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

3. CuSO4 0,01 M (Dirjen POM, 1979: 731)


Nama Resmi : CUPRI SULFAS
Nama Lain : Tembaga (II) Sulfat
Rumus molekul : CuSO4.5H20
Berat molekul : 249,6
Pemerian : Serbuk hablur atau keabuan bebas dari
sedikit warna biru.
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol (95 %) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai pereaksi
4. Kalium kromat (Ditjen POM 1979 : 690)
Nama resmi : KALIUM KROMAT P
Nama lain : Kalium kromat
Rumus molekul : K2CrO3
Rumus struktur :

Pemerian : Massa hablur; kuning.


Kelarutan : Sangat muda larut dalam air, larutan jernih.
Kegunaan : Sebagai pereaksi.
Berat molekul : 194,19
5. KMNO4(Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : KALII PERMANGANAS
Nama lain : Kalium permanganate
RM/BM : KMnO4/158,04
Pemerian : Hablur mengkilap, ungu tua /hampir hitam,
tidak berbau, rasa manis /sepat.

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

Kelarutan : Larut dalam 16 bagian air, mudah larut dalam


air mendidih .
Kegunaan : Sebagai sampel
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
6. Natrium Hidroksida (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM
Nama lain : Natrium hidroksida
Berat molekul : 40,00
Rumus Molekul : NaOH
Pemerian : Bentuk batang, butiran, rasa halus, tau keping,
kering, keras, rapuh dan menunjukan susunan
hablur putih, mudah meleleh, basah, sangat
alkalis dan korosit segera menyerap
karbondioksida
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam etanol
95%
Kegunaan : Sebagai pencuci kelebihan asam
7. Perak nitrat (Ditjen POM,1979: 97)
Nama resmi : ARGENTII NITRAS
Nama lain : Perak nitrat
Rumus Molekul : AgNO3
Berat molekul : 169,87
Rumus struktur : O
Ag – N –O
O
Pemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur putih,
tidak berbau, menjadi gelap jika kena cahaya.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larut dalam
etanol (95%) P.

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

Kegunaan : Antiseptikum ekstern, kaostikum.


8. Thiamin (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : THIAMINI HYDROCHLORIDUM
Sinonim : Thiamin Hidrokloridum, Vit.B1
Pemerian : Hablur kecil, bau khas lemah, mirip ragi,
rasa pahit.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam
etanol (95%)P, praktis tidak larut dalam eter
P, dan dalam benzena P, dan larut dalam
gliserol P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya.
Kegunaan : Antineuritikum yaitu sebagai penekan fungsi
kerja saraf pusat dan sebagai komponen Vit.
B komplek.
2.3 prosedur kerja ( Anonim, 2018)
A. Identifikasi tiamin HCl
1. Kawat ose yang dicelupkan dalam larutan sampel lalu dipijarkan
pada api Bunsen muncul aroma bau kacang, reaksi spesifik.
2. Sedikit larutan sampel diencerkan dengan aquadest lalu
dipanaskan, ditambahkan larutan cuprifil (2 tetes NaOH dan 2
tetes HCl tambah 1 tetes CuSO4) maka larutan akan berubah
menjadi hijau kebiruan.
3. Larutan tiamin ditambahkan NaOH akan menghasilkan larutan
berwarna kuning, selanjutnya ditambahkan KmNO4 sebagai
reduktor kuat untuk mereduksikan larutan sampel yang ditandai
dengan perubahan warna larutan menjadi hijau.
4. Larutan sampel ditambahkan larutan raksa (II) klorida P
membentuk endapan putih.
B. Metode argentometri

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

1. Pipet sebanyak beberapa mL sediaan sirup Vit. B1 setara dengan


100 mg tiamin hidroklorida masukkan kedalam Erlenmeyer,
tambahkan 20 mL aquadest.
2. Larutan diasamkan dengan aasam nitrat encer lalu ditambahkan
10 mL larutan baku AgNO3 0,1 N.
3. Endapan yang terjadi disaring sampai larutan tidak mengandung
klorida.
4. Filtrate yang mengandung kelebihan larutan baku AgNO3
selanjutnya dititrasi dengan larutan baku ammonium tiosianat 0,1
N menggunakan indicator besi (III) ammonium sulfat.
5. Titik akhir titrasi ditandai pada saat perubahan warna larutan
menjadi merah.
6. Tiap mL perak nitrat 0,1 N setara dengan 16,86 mg tiamin HCl.
7. Hitung kadar tiamin HCl dalam sediaan menggunakan
persamaan berikut dan bandingkan dengan persyaratan kadar
sediaan menurut farmakope Indonesia.

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
Bunsen, Buret, capor, Corong, Erlenmeyer, Gelas Ukur, Gelas
Kimia, Kawat Ose, Pipet Tetes, dan Statif.
3.2 Bahan Praktikum

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah


Aquades, Larutan Asam Klorida, Larutan Kalium Kromat, Larutan
Kalium Permanganat, Larutan Natrium Hidroksida, Larutan Baku
Perak Nitrat 0,09953 N, Larutan Tembaga (II) Sulfat, Sediaan sirup
Vit.B1 (biolysin).
3.3 Cara Kerja
a. Identifikasi Tiamin HCl
Disiapkan alat dan bahan. Kemudian, dilakukan identifikasi berikut :
1. Dicelupkan kawat ose kedalam larutan sampel sirup vitamin B1
biolysin, jika muncul aroma bau kacang berarti positif
mengandung tiamin.
2. Sirup biolysin dipanaskan lalu ditambahkan 2 tetes NaOH dan 2
tetes HCl tambah 1 tetes CuSO4 maka larutan akan berubah
menjadi hijau kebiruan.
3. Sirup Biolysin ditambahkan NaOH akan menghasilkan larutan
bewarna kuning, lalu ditambahkan KMnO4 akan terjadi
perubahan warna menjadi hijau.
4. Sirup Biolysin ditambahkan larutan Raksa (II) klorida P akan
membentuk endapan putih.
b. Penetapan Kadar dengan Metode Mohr
Dimasukkan 38 mL sirup Biolysin setara dengan 11,4 mg
Tiamin kedalam gelas ukur, ditambahkan 38 mL aquades,
dimasukkan kedalam Erlenmeyer, ditambahkan 1 mL indicator
K2CrO4, kemudian dititrasi menggunakan AgNO3 sampai
terbentuk endapan merah bata atau endapan putih.

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

BAB 4 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


4.1 hasil pengamatan
1. identifikasi tiamin HCl
No. perlakuan Hasil
1 Di pijarkan pada bunsen -

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

2 2 tetes NaOH + 2 tetes HCl + +


1 tetes CUSO4
3 NaOH + KmnO4 -
4 HgCl2 -

2. kadar tiamin HCl


diketahui :
V sampel : 38 ml
V titran : 3,2 ml
N AgNO3 : 0,09953 N
BE : 15,04
BS : 11,4 mg
Ditanyakan % kadar tiamin HCl ?
𝑁 𝑥𝑉 𝑥 𝐵𝐸
% kadar = 𝑥100%
𝐵𝑆
0,09953 𝑥3,2 𝑥 15,04
% kadar = 𝑥100%
11,4

% kadar = 42.02 %
4.2 pembahasan
Analisis kualitatif yaitu memberikan indikasi identitas spesies
kimia di dalam sampel. Sedangkan analisis kuantitatif menentukan
jumlah komponen tertentu dalam suatu zat. Pemisahan komponen
seringkali dilakukan sebelum melakukan analisis.
Argentometri merupakan metode titrasi pengendapan yang
menggunakan perak nitrat sebagai titran dan akan menghasilkan
garam perak yang sukar larut. Argentometri adalah suatu proses titrasi
yang menggunakan garam argentum nitrat (AgNO3) sebagai larutan
standarnya. Larutan AgNO3 digunakan sebagai larutan standar
karena larutan ini dapat membentuk suatu endapan atau senyawa
kompleks.

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

Pada percobaan ini untuk mengedentifikasi sediaan sirup yang


mengandung Vitamin B1 (tiamin HCL) dan menetapkan kadar Vit. B1
secara Argentometri dengan Metode Mohr. Pada praktikum ini telah
dilakukan pengujian terhadap Thiamin HCl dengan menggunakan
sampel sediaan sirup yang mengandung vitamin B1 yaitu Biolysin.
Pada mengedentifikasi Tiamin HCl, (1) kawat ose dilarutkan
dalam sampel setelah itu dipijarkan untuk menghasil aroma bau
kacang saat dipijarkan di nyala api tidak menghasilkan bau kacang.
Kemudian, (2) Larutan sampel diencerkan dengan aquades lalu
dipanaskan dan ditambahkan larutan cuprifil (2 tetes NaOH, 2 tetes
HCL, 1 tetes CuSO4) menghasilkan warna hijau kebiruan.
Selanjutnya, (3) Larutan tiamin HCL ditambahkan NaOH larutan
berwarna kuning dan ditambahkan KMNO4 larutan berwarna coklat.
(4)sampel ditambahkan larutan Raksa (II) klorida P tidak \ membentuk
endapan putih.
Pada percobaan penetapan kadar Tiamin HCL secara
argentometri, sampel dimasukkan 38 mL sirup Biolysin setara dengan
11,4 mg Tiamin ke dalam gelas ukur, diencerkan dengan 38 mL
aquades, dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Kemudian, Ditambahkan
1 mL indicator K2CrO4, kemudian dititrasi menggunakan AgNO3
sampai terbentuk endapan merah bata atau endapan putih. Hal ini
dikarenakan ion kalium kromat pada sampel bereaksi dengan
kelebihan ion perak pada sampel membentuk endapan berwarna putih
dari perak kromat.
Berdasarkan hasil percobaan identifikasi, sediaan sirup Biolysin
negatif mengandung Tiamin HCL. Dan, adapun % kadar yang
diperoleh yaitu 42,02 %.

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

BAB 5 KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Hasil pengamatan yang diperoleh dapat diambil kesimpulan
yaitu sediaan sirup positif mengandung Tiamin HCl dan pada
penetapan kadar Tiamin HCl didapatkan sebanyak 42,02 %
5.2 Saran

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

Sebaiknya sebelum praktikum alat dan bahan yang akan digunakan


terlebih dahulu disiapkan, agar waktu yang digunakan bisa lebih efisien.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim., 2016. “Penuntun Praktikum Analisi Farmasi”, Universitas
Muslim Indonesia, Makassar.

Cairns, donald, 2008, “ intisari kimia farmasi”, EGC : jakarta.

Ditjen POM, 1979, “Farmakope Indonesia Ed.III”, Departemen Kesehatan


RI : Jakarta.

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

Fauziah, fitra .,Roslinda rasyid, angga prawina akbar, 2016, “ Penetapan


kadar vitamin B1 pada kacang kedelai dan tempe yang beredar
di pasar raya padang secara spektrofotometri visibel”. Vol. 8, No.
1, padang.

Harjanti, R.S., 2008, “Pemungutan Kurkumin dari Kunyit (Curcuma


domestica val.) dan Pemakaiannya Sebagai Indikator Analisis
Volumetri, Jurnal Rekayasa Proses”, Vol. 2, No. 2, Yogyakarta.

Pinilih, intyastiwi, isnaini dian N, lis prihatini, 2007, “ argentometri”,


universitas sebelas maret: yogyakarta.

Sumardjo, damin, 2009, “ pengantar kimia”, EGC : jakarta.

Lampiran

a. cara kerja
- identifikasi tiamin HCl

Di pijarkan pada bunsen


2 tetes NaOH + 2 tetes HCl +
1 tetes CUSO4

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1
(TIAMIN HCl) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI

NaOH + KmnO4
HgCl2

- argentometri

Timbang sampel

+ aquadest 1:1

+ indicator kalium
kromat
1 ml

Titrasi dengan AgNO3

Cacat volume titran

b. gambar

AgNO3 Sample Hasil identifikasi

VIKA RAHAYU SUKMAWATI S.Farm., M.Kes.,Apt


15020160092

Anda mungkin juga menyukai