Vitamin
Vitamin
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN LENGKAP
VITAMIN
DISUSUN OLEH:
SALLMIAH
IKA CHAPRIANTY PASALLI
SUBAEDAH BAHKRI
HIJRAH AL KAUTSAR
HASMI ISHAK
SUHERMAWAN
GOLONGAN SABTU
MAKASSAR
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam suatu analisa farmasi, yang ditentukan bukan hanya untuk uji
kualitas, tetapi juga untuk uji kuantitasnya. Atau dengan kata lain menentukan
harus diketahui kadar dan mutunya secara pasti. Senyawa atau bahan kimia
obat harus esuai dengan yang tercantum dalam Farmakope dan buku-buku
resmi lainnya.
Dalam praktikum kali ini akan dilakukan analisa kuantitatif dari sediaan
ragam, yang dalam jumlah kecil dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk
Istilah vitamin diberikan atas dasar perkiraan semula bahwa semua zat
ini memiliki struktur amin. Vitamin bahasa latinnya vita yang berarti
dapat mengetahui cara-cara penarikan zat aktif dari sediaan obat serta cara
Vitamin B1, B2, B6, B12 dan Vitamin C dalam sediaan tablet, tabler bewarna
dan injeksi.
1. Analisis Kualitatif
reaksi sampel dengan pereaksi umum dan pereaksi spesifik yang ditambah
2. Analisis Kuantitatif
air dan H2SO4 10% kemudian dititrasi dengan iodium 0,1N dengan
dengan air, HCl 2N dan kloroform sebagai indikator kemudian dititrasi dengan
KIO3 0,01N
dititrasi dengan larutan iod 0,1N. kelebihan larutan iod dititrasi dgn larutan
Natrium Tiosulfat 0,1N dengan indikator kanji hingga warna larutan menjadi
biru.
AgNO3 0,1N dan titrat dan endapan yang terbentuk dititrasi dengan larutan
NH4SCN 0,1N setelah ditambah dengan indikator besi (III) Amonium Sulfat
TINJAUAN PUSTAKA
untuk metabolisme normal tetpi tidak dapat disintesis dalam jumlah cukup
oleh tubuh manusia. Defisiensi diet atau fisiologis dari salah satu vitamin
manusia hanya dalam jumlah milligram atau mikrogram per hari, maka
pada diet manusia dalam jumlah besar, yaitu ratusan atau sedikitnya lusinan
tubuh dan untuk memberikan asam amino bagi sintesa protein tubuh,
halnya enzim, bentuk aktif vitamin hanya terdapat pada konsentrasi yang
lebih dari satu bentuk kimia atau terdapat pada satu prekursor kadang-
mendapatkan jumlah vitamin yang cukup. Akan tetapi individu dengan diet
juga dapat diberikan dalam bentuk murni sebagai sediaan tunggal atau
Vitamin dibagi menjadi 2 golongan , yaitu vitamin yang larut lemak dan
vitamin yang larut air. Yang termasuk vitamin yang larut lemak adalah vitamin
A,D,E dan K sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B
kompleks dan vitamin C. Vitamin yang larut air disimpan dalam tubuh hanya
tubuh, misalnya proses fosforilase (vitamin B 1 , B2, B3 dan B6). Vitamin B2 dan
berfungsi sebagai ko- enzim bagi enzim-enzim tertentu. Misalnya vitamin dari
keadaan gelap dan kurang cahaya. Vitamin C berfungsi pada sistem reduksi-
sedangkan vitamin D dalam bentuk aktif penting bagi regulasi kadar Ca dan
pirimidin (riboflavin, niasin). Vitamin yang larut dalam air dapt pula berperan
1995).
dalam jeruk mencegah penyakit sariawan , faktor tersebut belum diisolasi dan
Amerika, akhirnya mengisolasi faktor anti sariawan dari sari jeruk. Penetapan
pada semua hewan dan jaringan tumbuhan tingkat tinggi. Senyawa ini
vitamin C dari glukosa. Asam askorbat tidak terdapat atau diperlukan oleh
dari usus cepat dan praktis sempurna (90%) tetapi menurunkan pada dosis
sebagin besar terdapat dalam cortex anak ginjal . dalam darah sangat mudah
menjadi asam oksalat dengan jalan pemisahan ikatan antara C 2 dan C3.
kolagen.proteoglikan dan lain zat organik matriks antar sel misalnya pada
tulang, gigi, endotel kapiler. Dalam sintesis kolagen selain berperan dalam
kebocoran kapiler akibat adhesi sel-sel endotel yang kurang baik dan juga
larutan-larutan yang berasal dari asam lemah dengan basa kuat dengan
asam bebas atau terhadap larutan-larutan yang berasal dari basa lemah
dengan asam kuat dengan standar larutan baku basa. Untuk menetapkan titik
indikator adalah suatu senyawa kompleks organik, dapat dalam bentuk asam
ataupun dalam bentuk basa yang mampu berada dalam dua macam bentuk
warna yang berbeda dan dapat saling berubah warna dari satu bentuk ke
bentuk lain pada konsentrasi H+ atau pH tertentu. Reaksi dasar acidimetri dan
alkalimetri adalah H+ ditambahkan OH- menghasilkan H2O. Reaksi ini
merupakan reaksi netralisasi asam oleh basa atau netralisasi basa oleh
asam. Larutan asam atau basa 1 N adalah suatu larutan yang setiap liternya
mengandung 1 gram ekuivalen asam atau basa, atau suatu larutan yang
RM/BM : H2O/18,02
tidak berasa
Khasiat : Antiskorbut
2. Asam sulfat
Nama resmi : Acidum sulfuricum
menimbulkan panas.
3. Natrium Hidroksida
Nama resmi : Natrii Hydroxydum
4. Fenolftalein
Nama resmi : Phenolphtaleinum
RM/BM : C20H14O4/318,33
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau putih kekuningan
RM/BM : I / 126,91
karbontetraklorida P
(95%) P.
1. Asam Askorbat
RM/BM : C6H8O6/176,13
Rumus struktur :
CH2OH
CHOH
O
=O
OH OH
Pemerian : Serbuk atau hablur, putih atau agak, kuning,
cahaya
Rumus struktur :
kloroform.
cahaya.
Rumus struktur :
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih atau hampir
cahaya.
Rumus struktur :
Pemerian : Hablur atau amorf merah tua atau serbuk
Auterhoff Kovac
a. Asam Askorbat
- Kualitatif
1. Reaksi besi (III) klorida, terbentuk warna ungu pada pH 6-8, bila perlu
ml air)
Demikian juga hal dengan reduksi dalam keadaan dingin dari larutan
1. Iodometri
Timbang seksama 400 mg. larutkan dalam campuran 100 ml air bebas
b. Tiamin HCl
- Kualitatif
- Kuantitatif
TBA
askorbat.
hidroksida.
Argentometri
Lebih kurang 100 mg tiamin HCl yang ditimbang seksama dilarutkan
Hyguchi
Tiamin Vitamin B1
Argentomeri
indikator.
METODE KERJA
III.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah buret, pipet tetes,
pipet skala, gelas ukur, labu tentu ukur, statif dan klem, botol coklat, rak
III.1.2 Bahan
vitamin B1, B2, B6, B12,dan vitamin C, FeCl3, NaOH, H2SO4, asam perklorat, air
bebas CO2, biodium, CHCl3, KI, Na2S2O3 0,1 N, indikator kanji, asam asetat
glacial, raksa (II) asetat 5 %,AgNO 3, FeNH4(SO4)2, HNO3, HgCl2,I2, NaOH 4N,
a. Vitamin C tablet
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang Vitamin C setara 100 mg
3. Dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer
4. Ditambahkan air bebas CO2 sebanyak 10 ml, dihomogenkan
5. Ditambahkan H2SO4 sebanyak 10 ml, dihomogenkan
6. Ditambahkan indikator kanji
7. Dititrasi dengan larutan baku Iod hingga warna biru
8. Dicatat volume titrasinya
9. Dihitung % kadarnya
c. Vitamin C injeksi
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang Vitamin C injeksi setara 100 mg
3. Dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer
4. Ditambahkan H2SO4 sebanyak 5 ml, dihomogenkan
5. Ditambahkan indikator kanji
6. Dititrasi dengan larutan baku Iod sebanyak 5 ml
7. Dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N hingga warna biru
8. Dicatat volume titrasinya
9. Dihitung % kadarnya
d. Vitamin B1 (Argentometri)
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang vitamin B1 sebanyak 75 mg
3. Dimasukkan kedalam labu erlenmeyer
4. Ditambahkan air sebanyak 20 ml, dikocok
5. Ditambahkan HNO3 encer 5 ml dan AgNO3 10 ml, dihomogrnkan
6. Disaring dan dicuci endapan, filtrat ditampung
7. Filtrat dititrasi dengan NH4SCN, dengan indikator FeNH4(SO4)2
8. Dicatat volume titrasinya
9. Dihitung % kadarnya
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
a. Uji kualitatif
Pereaksi
Kode
Reduksi Kesimpulan
sampel Warna Pengendapan Luff Oksidasi I2
H2SO4
+AgNO3
B1 +HgCl2 (putih) - +I2 (coklat) - Vit.C & B2
(merah)
+Pb.asetat ()
+AgNO3 Vit.B1 dan
D6 - +I2 (coklat) -
(merah) B2
+Asam pikrat ()
+AgNO3
B4 +HgCl2 (putih) - +I2 (coklat) - Vit.C & B2
(merah)
+Pb.asetat ()
+AgNO3 Vit.B1 dan
D5 - +I2 (coklat) -
(merah) B2
+Asam pikrat ()
b. Uji kuantitatif
1) Kelompok I
2) Kelompok II
3) Kelompok III
5) Kelompok V
6) Kelompok VI
IV. 3 Reaksi
1. Vitamin C Iodimetri
+ I2 + 2HI
Asam askorbat asam dehidroaskorbat
I
+ I2
I
2. Vitamin B1
a. Argentometri
+ 2AgNO3
H+
NH+
+ 2AgCl + 2HNO3
>AgNO3 +NH4SCN + Fe(NH4)(SO4)2 AgSCN + NH4NO3 + FeSCN
(merah)
b. Titrasi Bebas Air
Hg(CH3COO)2
+ 2HClO 4
H+
NH+
+ HgCl2 + 2ClO4- + 2CH3COOH
BAB V
PEMBAHASAN
dalam air daya larutnya dalam air atau lemak, vitamin digolongkan menjadi
dua kelompok, yakni vitamin hidrofil ( Vitamin B dan C ) dan vitamin lipofil
( Vitamin A, D, E dan K )
baku yang digunakan adalah larutan I 2 0,1 N yang akan direaksikan dengan
suatu asam katalisator. Indikator yang digunakan adalah indikator kanji. Titik
bewarna biru. Titik akhir titrasi menjadi lebih dekat sehingga volume I2 yang
digunakan tidak terlalu banyak. Pada percobaan ini juga digunakan asam
sulfat sebagai katalisator dan reaksi oksidasi reduksi dapat berjalan lebih
cepat.
pembuat suasana asam. Hal ini diperlukan karena dalam proses titrasi,
H2SO4 10%
sediaan injeksi.
kadar dalam Farmakope Indonesia yaitu kadar vitamin C tidak kurang dari
99,0%.
Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan teori, hal ini mungkin
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
kurang dari 90,0 % dan tidak lebih dari 110,0 % dari jumlah yang
yaitu 115,262 % (kelompok II) dan 112,074 % (kelompok IV). Hasil ini
tidak memenuhi persyaratan kadar FI III yaitu tidak kurang dari 95,0
% dan tidak lebih dari 105,0 % dari jumlah yang tertera pada etiket.
VI.2 Saran
Sebaiknya asisten dapat memakai baju lab dan masker agar menjaga