Anda di halaman 1dari 5

OLEH

HADI

KELOMPOK D
I. Tujuan
Praktikan diharapkan mampu memahami dan bisa mempraktekan prosedur
pembuatan media cair, dalam hal ini adalah laktosa broth.

II. Alat dan Bahan


1. Erlenmeyer 250 ml
2. Batang pengaduk
3. Kertas perkamen
4. Gelas beaker 250 ml
5. Gelas ukur 100 ml
6. Tabung reaksi 7 buah
7. Tabung durhan 7 buah
8. Pipet volume 10 ml
9. Ball filler
10. Rak tabung reaksi
11. Autoclave
12. Neraca analitik
13. Kapas kering
14. Akuades
15. Pembakar spritus
16. Laktose broth 1,3 gram

III. Cara Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Alat praktikum dikalibrasi terlebih dahulu untuk mendapatkan akurasi yang tepat,
baik dalam penimbangan maupun pencampuran larutan.
3. Timbang laktose broth dalam bentuk serbuk sejumlah 1,3 gram menggunakan
kertas perkamen dan neraca analitik.
4. Pindahkan laktose broth yang sudah ditimbang di kertas perkamen ke dalam gelas
beaker. Pastikan tidak ada yang masih tersisa pada kertas perkamen.
5. Aquades dimasukkan ke dalam gelas beaker sebanyak 50 mL.
6. Larutan diaduk hingga homogen.
7. Kemudian larutan dipindahkan ke dalam Erlenmeyer.
8. Beaker glass dibilas dengan 50 aquades.
9. Air bilasan dipindahkan ke dalam Erlenmeyer.
10. Nyalakan pembakar spritus kemudian panaskan larutan beberapa saat sambil
diaduk hingga larutan benar-benar homogen.
11. Setelah larutan homogen, isilah masing-masing tabung reaksi dengan 10 mL
Lactose Broth.
12. Masukkan tabung durham ke tabung reaksi dengan lubang menghadap ke bawah.
13. Tabung reaksi ditutup dengan kapas steril. Tutup tabung tidak boleh terlalu rapat.
14. Media yang telah jadi disterilkan di dalam autoclave selama 15 menit pada suhu
1210C.
15. Jika sudah, media dikeluarkan dari autoclave.
16. Tempatkan media pada rak tabung reaksi, kemudian catat perubahan yang terjadi.

IV. Hasil Pengamatan


Massa Lactose Broth yang ditimbang adalah 1,3 gram.
Lactose Broth dilarutkan di dalam 100 mL aquades.
Lactose Broth berwarna bening kekuningan.
Digunakan 7 tabung reaksi yang masing diisi lactose broth sebanyak 10 mL.
Kondisi tabung durham setelah sterilisasi dapat dilihat pada tabel berikut.
No. Tabung Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 mengambang tenggelam
2 mengambang tenggelam
3 mengambang tenggelam
4 mengambang tenggelam
5 mengambang tenggelam
6 mengambang mengambang
7 mengambang mengambang
V. Pembahasan
Media Lactose Broth merupakan media yang konsistensinya termasuk medium
cair. Berdasarkan susunan kimianya, medium ini termasuk media non sintetik dan
berdasarkan fungsinya termasuk media diperkaya karena pada medium ini ditambahkan
za-zat tertentu, seperti laktosa. Media ini digunakan untuk memperbanyak bakteri
koliform (Eschericia dan Enterobacter) contohnya Escherichia coli, Salmonella, Shigella,
Citrobacter, Enterobacter, Klebsiella, dan lain-lain. Komposisinya terdiri dari pepton dan
ekstrak beef yang menyediakan nutrien esensial untuk metabolisme bakteri. Laktosa
menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme koliform.
Akuades sebagai sumber oksigen juga sebagai pelarut yang memberikan konsistensi cair
pada media. Lactose Broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton;
dan 0,5% laktosa.
Lactose Broth ini akan berwarna kekuningan dan jernih. Dengan
menggunakan media ini, bakteri koliform mampu memfermentasikan laktosa
menghasilkan senyawa asam dan gas. Dalam media ini genus Salmonella dan
Shigella dapat tumbuh namun tidak dapat memfermentasi laktosa yang
ditandai dengan tidak dihasilkannya senyawa asam dan gas.
Tabung durham tenggelam pada saat setelah sterilisasi. Hal itu
menunjukkan bahwa, udara yang ada di dalam tabung terdesak keluar pada
saat pemanasan. Naiknya suhu dan turunnya tekanan udara di dalam tabung
membuat udara yang ada di dalam tabung bergerak keluar melaui bagian
bawah tabung durham. Hal itu membuat tabung dipenuhi lactose broth.
Beberapa dari tabung durham tidak mengalami perubahan posisi. Hal
itu terjadi karena penutupan tabung raeaksi terlalu kuat. Sehingga udara di
dalam tabung tidak dapat bergerak keluar. Ada juga tabung durhan yang sepenuhnya
tenggelam tetapi masih ada udara yang terperangkap di dalamnya. Media yang seperti ini
tidak bisa digunakan untuk uji bakteri-bakteri koliform. Karena walaupun gas yang
tersisa di dalam tabung durham hanya dalam jumlah sedikit, tetapi ini dapat menggeser
perolehan data dari yang sebenarnya.
Tabung durham berfungsi untuk mengetahui terjadi atau tidaknya proses
fermentasi pada bakteri. Jika terjadi fermentasi, maka tabung durham yang semula
tenggelam akan dipenuhi gas hasil fermentasi. Jika ditemukan gas di dalam tabung
durham, maka akan dilakukan pengujian lebih lanjut untuk mengidentifikasi jenis bakteri
koliform yang terdapat pada sampel.
VI. Simpulan
1. Lactose Broth digunakan untuk mendeteksi terjadinya fermentasi oleh bakteri.
2. Lactose Broth sangat baik digunakan dalam uji fermentasi bakteri gram-negatif.
3. Ekstrak daging sapi dan peptone yang terkandung dalam Lactose Broth merupakan
sumber karbon dan nitrogen untuk menunjang pertumbuhan bakteri.
4. Tabung Durham berfungsi untuk menangkap gas hasil fermentasi.
5. Penutupan tabung reaksi tidak boleh terlalu kuat, agar udara di dalam tabung dapat
bergerak keluar.

VII. Saran-Saran
1. Praktikan harus lebih hati-hati dan cermat ketika melakukan proses pembuatan
media. Tabung durhan yang berukuran kecil bisa saja tercecer bila praktikan
kurang hati-hati dan cermat.
2. Saat sterilisasi praktikan perlu memperhatikan suhu di dalam autoclave sehingga
suhu tersebut sesuai dengan suhu optimum sterilisasi media apalagi untuk media
lactose broth yang rentan terhadap suhu tinggi kerena dapat merusak kandungan
proteinnya.
3. Menutup tabung reaksi dengan kapas sebelum sterilisasi jangan terlalu rapat. Hal
ini dapat menyebabkan udara di dalam tabung tabung durhan tetap terperangkap
sehingga tabung tidak tenggelam ke permukaan.

Anda mungkin juga menyukai