Anda di halaman 1dari 11

Update Kurikulum 2013 Tahun 2017 - Ini sangat penting untuk diketahui oleh semua guru

terutama bagi guru yang sekolahnya melaksanakan Kurikulum 2013. Nah setelah hasil revisi
kurikulum 2013 selesai tentunya pasti ada perubahan yang terjadi dan perubahan tersebut
akan kami bagikan melalui blog pendidikan ini. dan yang kita telah ketahui bersama bahwa
Resmi! Mulai Juli tahun 2017 Kurikulum 2013 Diberlakukan Secara Nasional. Nah Apa saja
perubahannya. berdasarkan informasi yang kami kutip dari salah posting di foruum guru
indonesia, berikut adalah hasil pelatihan yang perlu disampaikan kepada guru di indonesia.

DOWNLOAD RPP KURIKULUM 2013 REVISI TERBARU 2017

1. 9 Perubahan Kurikulum 2013 Tahun 2017

1. Nama kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum nasional tapi tetap *Kurikulum
2013 Edisi R evisi* yang berlaku secara Nasional.
2. Penilaian sikap KI 1 dan KI 2 sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran hanya agama
dan ppkn namun *KI tetap dicantumkankan dalam penulisan RPP*.
3. Jika ada 2 *nilai praktik* dalam 1 KD , maka yang diambil adalah nilai yang
tertinggi. Penghitungan *nilai ketrampilan* dalam 1 KD ditotal (praktek, produk,
portofolio) dan diambil nilai rata2. untuk pengetahuan, bobot penilaian harian, dan
penilaian akhir semester itu sama.
4. pendekatan scientific 5M bukanlah satu2 nya metode saat mengajar dan apabila
digunakan maka susunannya tidak harus berurutan.
5. *Silabus kurtilas* edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom. Yaitu *KD, materi
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran*.
6. Perubahan *terminologi* ulangan harian menjadi *penilaian harian*, uas menjadi
*penilaian akhir semester* untuk semester 1 dan *penilaian akhir tahun* untuk
semester 2. Dan sudah tidak ada lagi uts, langsung ke penilaian akhir semester.
7. *Dalam RPP*, tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran yang digunakan
dan *materi dibuat dalam bentuk lampiran berikut dengan rubrik penilaian* (jika ada).
8. *Skala penilaian* menjadi *1-100*. *Penilaian sikap* diberikan dalam bentuk
*predikat dan deskripsi*.
9. Remedial diberikan untuk yang kurang namun sebelumnya siswa diberikan
pembelajaran ulang. Nilai Remedial adalah nilai yang dicantumkan dalam hasil.

Adapun Salah satu hasil Bimtek Kurikulum Nasional yang akan diberlakukan tahun pelajaran
baru adalah guru harus memiliki Kelengkapan berikut :

2. BUKU KERJA GURU

1. SKL, KI, dan KD


2. Silabus
3. RPP
4. KKM

B. BUKU KERJA 2 :

1. Kode Etik Guru


2. Ikrar Guru
3. Tata Tertib Guru
4. Pembiasaan Guru
5. Kalender Pendidikan
6. Alokasi Waktu
7. Program Tahunan
8. Program Semester
9. Jurnal Agenda Guru

C. BUKU KERJA 3 :

1. Daftar Hadir
2. Daftar Nilai
3. Penilaian Akhlak/Kepr
4. Analisis Hasil Ulangan
5. Progpel Perbaikan & Pengayaan
6. Daftar buku Pegawai Guru/Siswa
7. Jadwal Mengajar
8. Daya Serap Siswa
9. Kumpulan Kisi soal
10. Kumpulan Soal
11. Analisis Butir Soal
12. Perbaikan Soal

D. BUKU KERJA 4 :

1. Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru


2. Program Tindak Lanjut Kerja Guru

Perubahan k13 yang penting untuk dibaca oleh bapak dan ibu pada tahun 2017 adalah berikut
ini : Daftar Perubahan Istilah Dalam Kurikulum 2013 Terbaru dan Pedoman Penilaian Tahun
2017/2018 - LIHAT DISINI

Apakah bapak dan ibu guru telah memiliki buku kerja yang telah kami tuliskan diatas? jika
belum anda bisa mendownloadnya melalui tautan yang kami sematkan dibawah

Download: Aplikasi Guru Kelas Lengkap

Update Informasi Kurikulum 2013 tahun 2017

poin penting atau penejelasan singkat Perbedaan RPP K13 Edisi Revisi 2017 Dengan RPP
K13 Revisi 2016. Kurikulum 2013 sekarang sudah direvisi lagi untuk tahun 2017. Revisi K13
Tahun 2017 tidak terlalu signifikan, namun perubahan di fokuskan untuk meningkatkan
hubungan atau keterkaitan antara kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD).

Sedangkan dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) K13 revisi 2017,
yang dibuat harus muncul empat macam hal yaitu; PPK, Literasi, 4C, dan HOTS sehingga
perlu kreatifitas guru dalam meramunya.

Perbaikan atau revisi Kurikulum 2013 tahun 2017 Adalah sebagai berikut :
Mengintergrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam pembelajaran. Karakter
yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan
integritas. Mengintegrasikan literasi; keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C
(Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative);

Mengintegrasikan HOTS (Higher Order Thinking Skill). Gerakan PPK perlu


mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus menyelaraskan berbagai
program dan kegiatan pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan sampai sekarang.
Pengintegrasian dapat berupa :

Pertama, berikut adalah poin penting atau penejelasan singkat Perbedaan RPP K13 Edisi
Revisi 2017 Dengan RPP K13 Revisi 2016. Kurikulum 2013 sekarang sudah direvisi lagi
untuk tahun 2017. Revisi K13 Tahun 2017 tidak terlalu signifikan, namun perubahan di
fokuskan untuk meningkatkan hubungan atau keterkaitan antara kompetensi inti (KI) dan
kompetensi dasar (KD).

Sedangkan dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) K13 revisi 2017,
yang dibuat harus muncul empat macam hal yaitu; PPK, Literasi, 4C, dan HOTS sehingga
perlu kreatifitas guru dalam meramunya.

Perbaikan atau revisi Kurikulum 2013 tahun 2017 Adalah sebagai berikut :

Mengintergrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam pembelajaran. Karakter


yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan
integritas. Mengintegrasikan literasi; keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C
(Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative);

Mengintegrasikan HOTS (Higher Order Thinking Skill).

Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus


menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan
sampai sekarang. Pengintegrasian dapat berupa :

Pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar sekolah


(masyarakat/komunitas);
Pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler;
Pelibatan secara serempak warga sekolah, keluarga, dan masyarakat;

Perdalaman dan perluasan dapat berupa:

Penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada


pengembangan karakter siswa,
Penambahan dan penajaman kegiatan belajar siswa, dan pengaturan ulang waktu
belajar siswa di sekolah atau luar sekolah;
Penyelerasan dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru, Manajemen Berbasis
Sekolah, dan fungsi Komite Sekolah dengan kebutuhan Gerakan PPK.
Penjelasan Singkat tentang Gerakan Literasi Sekolah

Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses,
memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah
sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan
publik.

Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir
menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori.
Literasi dapat dijabarkan menjadi ;

1. Literasi Dini (Early Literacy),


2. Literasi Dasar (Basic Literacy),
3. Literasi Perpustakaan (Library Literacy),
4. Literasi Media (Media Literacy),
5. Literasi Teknologi (Technology Literacy),
6. Literasi Visual (Visual Literacy).

Keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical


Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation).

Inilah yang sesungguhnya ingin kita tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi. Tetapi
pembentukan 4C. Beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana
meraih kesuksesan, khususnya di Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan sangat
cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4 C adalah jenis
softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat ketimbang sekadar
pengusaan hardskill.

Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang


mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.
Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir
dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan
kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan
mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.

Maka tidak mungkin lagi menggunakan model/metode/strategi/pendekatan yang berpusat


kepada guru, namun kita perlu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran (Active Learning).
Khusus untuk PPK merupakan program yang rencananya akan disesuaikan dengan 5 hari
belajar atau 8 jam sehari sedangkan untuk 2 hari merupakan pendidikan keluarga.
COntoh RPP Kurikulum 2013 Revisi 2017

Seperti yang telah kami tuliskan diatas perbedaan revisi kurikulum 2013 tahun 2017 dengan
rpp revisi tahun 2016, maka berikut kami bagikan contohnya dan juga filenye yang bisa
bapak dan ibu download secara gratis melalui tautan yang kami sematkan dibawah.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


TEMATIK TERPADU

Sekolah : SDN 14 Rambang


Dangku Kelas/Semester : IV/2(d
ua)
Tema : 6. Cita - Citaku
Subtema : 2. Hebatnya Cita - Citaku
Pembelajaran ke : 6
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (1 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang 3.6.1. Mendiskusikan isi dan amanat
disajikan secara lisan dan tulis dengan puisi yang disajikan secara lisan
tujuan untuk kesenangan dengan tujuan untuk kesenangan.
3.6.2. Menyimpulkan isi dan amanat
puisi yang disajikan secara tertulis
dengan tujuan untuk kesenangan.
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi 4.6.1 Meniru contoh pengucapan puisi
dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
tepat sebagai bentuk ungkapan diri yang tepat.
4.6.2 Melatih pengucapan puisi hasil
karya pribadi dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri.
4.6.3 Mendemonstrasikan puisi hasil
karya pribadi dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri

SBdP

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3 Mengetahui gerak tari kreasi daerah 3.3 Menyebutkan macam macam tari
kreasi daerah.
3.3 Memasangkan gambar gerak tari
kreasi daerah dengan nama tarian
tersebut.
4.3.1 Melatih gerak tari kreasi daerah
4.3 Meragakan gerak tari kreasi daerah 4.3.2 Menampilkan gerak tari kreasi
daerah

Karakter : Disiplin, Kerjasama, syukur

A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca puisi , siswa dapat mendiskusikan isi dan amanat puisi yang disajikan secara
lisan.
2. Siswa dapat menyimpulkan isi dan amanat puisi yang disajikan secara tertulis dengan tepat.
3. Siswa dapat menirukan contoh pengucapan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
dengan tepat.
4. Siswa dapat melatih pengucapan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat.
5. Siswa dapat mendemonstrasikan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat di depan kelas.
6. Siswa dapat menyebutkan macam macam tari kreasi daerah setelah membaca teks secara
mandiri.
7. Siswa dapat memasangkan gambar gerak tari kreasi daerah dengan nama tarian tersebut
dengan tepat.
8. Siswa dapat melatih gerak tari kreasi daerah secara berkelompok dengan tekun.
9. Siswa dapat menampilkan gerak tari kreasi daerah secara berkelompok dengan serasi.

B. Materi Pembelajaran.

1. Puisi anak
2. Teknik pengucapan puisi.
3. Tari daerah di Indonesia.

C. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran: Tanya jawab, diskusi, Cooperative Learning, demonstrasi.


Pendekatan Pembelajaran:Saintifik

1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca doa adalah siswa yang hari itu dating paling awal ( Menghargai kedisiplinan siswa
)
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi
tercapainya cita cita.
4. Menyanyikan Lagu Garuda Pancasila. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Siswa diminta untuk memeriksa kerapian diri dan kebersihan kelas
6. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan, manfaat dan aktivitas pembelajaran
yang akan dilakukan.
7. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap disiplin, kerjasama, danmandiri
yang akan dikembangkan dalam pembelajaran.

8. Pembiasaan membaca 15 menit dimulai dengan guru menceritakan tentang kisah masa kecil
salah satu tokoh dunia ( Misal : Ibnu Sina, Isaac Newton , dll).

Sebelum membacakan buku, guru menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak siswa
mendiskusikanpertanyaan-pertanyaan berikut:
- apa yang tergambar pada sampul buku?
- apa judulbuku?
- kira-kira buku ini menceritakan apa?
- pernahkah kamu membaca judul seperti itu?
- apa saja yang kamu ingin ketahui dari buku ini?
Guru membacakan cerita pada buku dan menunjukkan ekspresi dan intonasi yang sesuai.
Siswa menyimak dengan seksama.
Setelah guru membacakan buku, siswa diminta menuliskan kesimpulan / ringkasan cerita pada
selembar kertas berwarna.
9. Menyegarkan suasana kembali dengan menyanyikan Lagu Aku Seorang Kapiten. Berikan
penguatan bahwa cita cita, apapun itu harus di capai dengan kerja keras.

30 menit
Kegiatan inti
1. Sebelum memulai pembelajaran, guru menampilkan gambarseorang perawat yang sedang
merawat pasien. Siswa diminta mengamati.
2. Siswa mengamati gambar yang terdapat pada halaman pertama pembelajaran tentang barisan
polisi yang berdiri tegak dalam sebuah upacara. Dengan bimbingan guru, siswa membahas
tentang sosok seorang polisi dan pengabdiannya kepada masyarakat karena tugasnya menjaga
keamanan dan kenyamanan lingkungan masyarakat.
3. Guru dapat memberikan beberapa pertanyaan untuk menstimulus ketertarikan siswa tentang
topik Cita-Citaku Contoh pertanyaan:
a. Pernahkah kamu bertemu seorang polisi?
a. Bagaimanakah perasaanmu ketika bertemu seorang polisi?
b. Apakah ada diantara kalian yang bercita-cita menjadi polisi?
4. Siswa menyimak penjelasan guru, bahwa hari ini akan mempelajari Puisi dan Budaya tari
daerah di Indonesia
5. Siswa mengamati beberapa gambar kegiatan yang merupakan tugas polisi dalam
pengabdiannya kepada masyarakat.
6. Siswa lalu mencoba menceritakan gambar-gambar tersebut dengan teman sebangkunya
secara bergantian. Siswa lalu mengamati gambar-gambar tersebut dan menjawab beberapa
pertanyaan yang terdapat pada halaman 100.
7. Siswa difasilitasi untuk mengajukan pertanyaan terkait gambar yang diamati.
8. Siswa diajak berdiskusi tentang macam macam jenis pekerjaan yang dicita citakannya.
9. Guru menyajikan puisi di depan kelas, siswa diminta mengamati.
10. Siswa diminta mendiskusikan isi dan amanat puisi tersebut di kelompok.
11. Siswa dibagikan lembar kerja berupa table dan diminta mengisi tentang isi dan amanat puisi
berdasarkan hasil diskusi kelompok sebelumnya.
12. Siswa diingatkan guru untuk selalu menunjukkan sikaf bekerjasama dengan baik dalam
kelompok.
13. Siswa menyimak pembacan puisi oleh guru dengan tekun, memperhatikan cara
pengucapannya yang tepat.
14. Siswa menirukan pembacaan puisi sebagaimana yang telah dicontohkan oleh guru dengan
sebaik baiknya.
15. Siswa membuat puisi sendiri dengan tema Cita Cita.
16. Guru membimbing siswa untuk membuat puisi dengan baik.
17. Siswa yang dapat menyelesaikan membuat puisi dengan tepat waktu mendapatkan reward pin
dari guru.
18. Siswa melatih membacakan puisi yang telah dibuatnya di kelompoknya masing masing dan
setiap anggota kelompok saling membantu membetulkan atau memberikan masukan jika ada
pengucapan yang kurang tepat.
19. Siswa kemudian membacakan puisi hasil karyanya di depan kelas dengan percaya diri
20. Guru mengajak siswa menyaksikan tayangan video tari Baksa Kembang, khas Kalimantan
Selatan.
21. Siswa diajak bersyukur atas beragamnya kekayaan budaya Indonesia yang dilimpahkan
Tuhan YME pada bangsa Indonesia.
22. Siswa mempertunjukkan hasil kerja kelompoknya untuk menarikan tari hasil kreasi
kelompok yang merupakan kreasi dari daerah di Indonesia. Siswa berlatih kembali beberapa
gerakan hasil kreasinya dengan mengikuti irama dan ketukan dari musik pengiring tarian
tersebut. Siswa bekerja sama dengan kelompoknya agar menghasilkan harmoni yang indah.
23. Tiap kelompok secara bergantian menampilkan kreasinya dengan kerjasama yang baik.
24. Siswa menyimak penguatan guru bahwa untuk mencapai cita cita haruslah disiplin dalam
belajar dan selalu berdoa kepada Tuhan YME serta selalu bersyukur atas segala karunia pada
bangsa Indonesia.
25. Siswa bermain semut gajah
165 menit
Penutup
1. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah berlangsung ;
Apa saja yang telah dipahami siswa?
Apa yang belum dipahami siswa?
Bagaimana perasaan selama pembelajaran?.
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
Termasuk menyampaikan kegiatan bersama orangtua,yaitu :meminta orangtua untuk
menceritakan tentang tari daerah yang pernah mereka pelajari ketika masih kecil.
4. Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingnya sikap Disiplin, kerjasama, dan syukur
5. Siswa menyanyikan lagu pambatangan
6. Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga kebersihan
kelas.
7. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang siswa.
15 Menit

Sebelum diunduh, ada baiknya dimengerti tentang pertimbangan-pertimbangan yang


melandasi dikeluarkannya Permendikbud Nomor 24 Tahun 2017 ini. Berikut adalah beberapa
pertimbangannya:

a. bahwa Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 25 Tahun 2016 tentang
Komponen dalam Penghitungan Harga Eceran Tertinggi Buku Teks Pelajaran Milik
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih terdapat kekurangan dan belum dapat
menampung kebutuhan hukum, sehinga perlu diubah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 25 Tahun 2016 tentang Komponen dalam Penghitungan
Harga Eceran Tertinggi Buku Teks Pelajaran Milik Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;

Berikut adalah tautan Download Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Permendikbud Nomor 24 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendikbud Nomor 25
Tahun 2016 Tentang Komponen dalam Penghitungan Harga Eceran Tertinggi Buku Teks
Pelajaran Milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:

Download Permendikbud Nomor 24 Tahun 2017 pdf

Berikut adalah kutipan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2017:

SALINAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 24 TAHUN 2017
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG KOMPONEN DALAM PENGHITUNGAN
HARGA ECERAN TERTINGGI BUKU TEKS PELAJARAN
MILIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 25 Tahun


2016 tentang Komponen dalam Penghitungan Harga Eceran Tertinggi Buku Teks Pelajaran
Milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih terdapat kekurangan dan belum dapat
menampung kebutuhan hukum, sehinga perlu diubah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 25 Tahun 2016 tentang Komponen dalam Penghitungan
Harga Eceran Tertinggi Buku Teks Pelajaran Milik Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
-2-
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5670);
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Buku yang
Digunakan oleh Satuan Pendidikan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
351);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG KOMPONEN DALAM PENGHITUNGAN
HARGA ECERAN TERTINGGI BUKU TEKS PELAJARAN MILIK KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
Pasal I
Ketentuan Pasal 3 dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 25 Tahun
2016 tentang Komponen dalam Penghitungan Harga Eceran Tertinggi Buku Teks Pelajaran
Milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 898) diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
-3-
Pasal 3
(1) Penghitungan Harga Eceran Tertinggi Buku Teks Pelajaran yang diterbitkan dan dimiliki
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dibagi menjadi 5 (lima) zona wilayah.
(2) Pembagian 5 (lima) zona wilayah memperhatikan tingkat kesulitan dan jarak pengiriman
dari pusat-pusat percetakan ke lokasi.
(3) Pembagian 5 (lima) zona wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan
Keputusan Menteri.
(4) dihapus.
Pasal II
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Anda mungkin juga menyukai