Anda di halaman 1dari 15

2 BARISAN BILANGAN REAL

Di sekolah menengah barisan diperkenalkan sebagai kumpulan bilangan yang disusun


menurut "pola" tertentu, misalnya barisan aritmatika dan barisan geometri. Biasanya
barisan dan deret merupakan satu kesatuan pokok bahasan. Sekarang barisan dipahami
dari sudut pandang analisis sebagai bentuk khusus dari fungsi. Sedangkan deret akan
dibahas secara khusus pada bab yang lain.

2.1 Pengertian barisan dan limitnya

Denisi 2.1. Barisan bilangan real adalah suatu fungsi bernilai real dengan domain
himpunan bilangan asli N. Jadi barisan adalah fungsi X : N R, dimana setiap n N
nilai fungsi X(n) biasa ditulis sebagai
X(n) := xn

dan disebut suku ke-n barisan X . Notasi barisan yang akan digunakan dalam buku ini
adalah
X, (xn ), (xn : n N).
Contoh 2.1. Beberapa barisan dan cara penulisannya:
a. X := (2, 4, 6, 8, ) merupakan barisan bilangan genap. Dapat juga ditulis sebagai
X := (2n : n N).
b. Y := 1 1 1
. Dapat juga ditulis Y := 1
:nN .
 
, , ,
1 2 3 n

c. Dalam beberapa keperluan praktis, barisan didenisikan secara rekusif atau in-
duktif sebagai berikut
(
x1 , x2 , , xn1 diberikan,
xn := f (x1 , x2 , , xn1 ).

Barisan Fibonacci adalah barisan yang berbentuk F := (1, 1, 2, 3, 5, 8, ). Barisan


ini dapat ditulis secara rekursif sebagai berikut :
x1 := 1, x2 := 1, xn := xn1 + xn2 , untuk n 3.

Exercise 1. Berikut diberikan beberapa suku awal barisan (xn ). Seandainya pola seperti
ini tetap, tentukan formula umum suku ke n nya.

1
Bab 2. BARISAN BILANGAN REAL by Julan HERNADI

a. 1/2, 2/3, 3/4, 4/5, ,


b. 1/2, 1/4, 1/8, 1/16, ,
c. 1, 4, 9, 16, ,
Exercise 2. Diberikan barisan yang didenisikan secara rekursif berikut. Tentukan 5
suku pertamanya
a. y1 := 2, yn+1 := 21 (yn + 2/yn ), n 1.
b. z1 := 1, z2 := 2, zn+2 := (zn+1 + zn )/(zn+1 zn ), n 3.
c. x1 := 1, yn+1 := 41 (2yn + 3), n 1.

Penulisan barisan menggunakan kurung biasa ( ) dimaksudkan untuk membedakan-


nya dengan himpunan biasa yang ditulis menggunakan kurung kurawal { }. Pada
himpunan, anggota yang sama cukup ditulis satu kali. Sedangkan pada barisan, suku-
suku yang berbeda ada kemungkinan bernilai yang sama, dan semuanya harus ditulis.
Sebagai contoh ambil barisan (xn ) yang didenisikan xn := (1)n . Jadi barisannya
adalah
X := (1, 1, 1, 1, ).
Tetapi bila suku-suku ini dipandang sebagai anggota himpunan maka ditulis
X := {1, 1}.
Denisi 2.2. Misalkan X = (xn ) barisan bilangan real. Bilangan real x dikatakan limit
dari (xn ) jika untuk setiap > 0 terdapat bilangan asli N (umumnya bergantung pada
) sehingga berlaku
|xn x| < untuk setiap n N.

Jika x limit dari barisan X maka X dikatakan konvergen ke x dan ditulis


lim X = x, atau lim(xn ) = x.
Jika suatu barisan mempunyai limit kita katakan barisan itu konvergen. Sebaliknya
jika tidak mempunyai limit kita katakan ia divergen.
Diperhatikan pada denisi ini pernyataan |xn x| < dapat ditulis sebagai x < xn <
x + . Ini berarti pada suatu saat, semua suku-suku barisan berada dalam "kerangkeng"
(x , x + ). Ilustrasi geometris barisan (xn ) yang konvergen ke x diberikan pada
Gambar 2.1.
Kadangkala digunakan notasi xn x untuk menyatakan secara intuitif bahwa xn
"mendekati" x bila n . Pada denisi ini kriteria xn "mendekati" x diukur oleh
> 0, sedangkan kriteria n dicirikan oleh adanya bilangan asli N . Tidak adanya
notasi n pada penulisan lim(xn ) dapat dipahami karena barisan yang dibahas
adalah barisan takberujung, yaitu banyak sukunya takterhingga.
Muncul pertanyaan apakah mungkin suatu barisan konvergen ke dua limit yang berbeda?
Jawaban diberikan secara formal dalam teorema berikut.

2
Bab 2. BARISAN BILANGAN REAL by Julan HERNADI

Gambar 2.1: Ilustrasi barisan konvergen

Teorema 2.1. Suatu barisan bilangan real hanya dapat mempunyai satu limit. Dengan

kata lain, jika suatu barisan konvergen maka limitnya tunggal.

Bukti. Andaikan barisan X := (xn ) mempunyai dua limit yang berbeda, katakan xa
dan xb dengan xa 6= xb . Diberikan := 13 |xb xa |. Karena lim(xn ) = xa maka
untuk ini terdapat Na sehingga

|xn xa | < untuk setiap n Na .

Juga, karena lim(xn ) = xb maka terdapat Nb sehingga

|xn xb | < untuk setiap n Nb .

Sekarang untuk n maks {Na , Nb } maka berlaku

|xa xb | = |xa xn + xn xb |
|xn xa | + |xn xb |
< +
2
= |xa xb |.
3
Akhirnya diperoleh |xa xb | < 23 |xa xb | suatu pernyataan yang kontradiksi.Pengandaian
xa 6= xb salah dan haruslah xa = xb , yaitu limitnya mesti tunggal. 

Exercise 3. Diberikan barisan bilangan real (xn ).


a. Tuliskan denisi barisan (xn ) tidak konvergen ke x.
b. Tuliskan denisi barisan (xn ) divergen.

Pembahasan barisan di sini ditekankan pada pemahaman teoritis bukan pada aspek
teknis seperti menghitung nilai limit barisan. Pekerjaan dominan adalah membuktikan
suatu barisan dengan limit telah diketahui, bukan menghitung berapa nilai limit suatu
barisan. Contoh-contoh berikut memberikan gambaran bagaimana denisi digunakan
untuk membuktikan kebenaran limit suatu barisan.

3
Bab 2. BARISAN BILANGAN REAL by Julan HERNADI

Contoh 2.2. Buktikan bahwa lim(1/n) = 0.


Bukti. Secara intuitif fakta ini adalah benar karena kita membagi bilangan 1 dengan
bilangan yang semakin membesar menuju takhingga sehingga hasilnya mesti nol.
Tapi bukti ini tidak formal karena tidak didasarkan pada teori yang ada, misalnya
denisi. Berikut bukti formalnya. Disini kita mempunyai xn := n1 , dan x = 0.
Diberikan > 0 sebarang. Harus ditemukan bilangan asli N sehingga
1
|xn x| = |1/n 0| = < untuk setiap n N.
n
Mudah saja, pada bentuk terakhir ketidaksamaan ini berlaku n1 < . Diselesaikan,
diperoleh n > 1 . Jadi N cukup diambil sebagai bilangan asli terkecil yang lebih
besar dari 1 , atau ceiling dari x yaitu
N = d1/e .
Sebagai contoh, misalkan diberikan := 0.013 maka 1 = 76.9231. Jadi cukup
diambil N := 77. Untuk meyakinkan dapat diperiksa bahwa
x77 = 0.0130, x78 = 0.0128, x79 = 0.0127, x80 = 0.0125, x81 = 0.0123, x82 = 0.0122
kesemuanya kurang dari 0.013. Lebih telitinya x77 = 0.012987. Terbukti bahwa
lim( n1 ) = 0. 
Contoh 2.3. Buktikan lim 3n+2
n+1
= 1/3.


Di sini kita mempunyai xn := dan x = 1/3.


n+1

Penyelesaian. 3n+2

n+1 1
|xn x| =
3n + 2 3

3n + 3 3n 2
=
3(3n + 2)
1
=
3(3n + 2)
Bentuk terakhir ini akan kurang dari bila
1 6
(9n + 6) > 1, yaitu n > .
9
Jadi N cukup diambil sebagai bilangan asli terkecil yang lebih besar dari 6
9
, yaitu
bila cukup kecil sehingga 6
9
tidak negatif diambil
 
1 6
N= .
9
Sebagai contoh, misalkan diberikan := 0.013 maka 16
9
= 7.8803. Jadi cukup
diambil N := 8. Agar lebih meyakinkan dihitung beberapa nilai |xn 1/3|, untuk
n = 8, 9, 10, 11, 12, hasilnya
0.0128, 0.0115, 0.0104, 0.0095, 0.0088,
yang kesemuanya kurang dari := 0.013. Terbukti bahwa lim n+1
= 1/3.

3n+2


4
Bab 2. BARISAN BILANGAN REAL by Julan HERNADI

Exercise 4. Gunakan denisi limit barisan untuk membuktikan


 
3n + 1 3
lim = .
2n + 5 2

Tentukan bilangan asli terkecil N yang dapat diambil jika diberikan := 0.0023, juga
:= 0.0132. Ujilah kebenarannya untuk n = N, N + 1, N + 2, N + 3, N + 4.

Exercise 5. Gunakan denisi limit barisan untuk membuktikan


(1)n n
 
lim = 0.
n2 + 1

Tentukan bilangan asli terkecil N yang dapat diambil jika diberikan := 1/4, juga
:= 1/16.Ujilah kebenarannya untuk n = N, N + 1, N + 2, N + 3, N + 4.

Exercise 6. Gunakan denisi limit barisan untuk membuktikan


 
1 1
lim = 0.
n n+1

Tentukan bilangan asli terkecil N yang dapat diambil jika diberikan := 1/4, juga bila
:= 1/16. Ujilah kebenarannya untuk n = N, N + 1, N + 2, N + 3, N + 4.

Dari beberapa contoh dan latihan ini mestinya dapat disimpulkan bahwa semakin kecil
> 0 yang diberikan maka semakin besar indeks N yang dapat diambil. Kenyataan ini
sesuai dengan denisi bahwa semakin kecil > 0 maka semakin kecil lebar "kerangkeng"
dan semakin lama pula suku-suku barisan mulai mengumpul di dalam "kerangkeng" ini.
Kekonvergenan barisan (xn ) ditentukan oleh pola suku-suku yang sudah jauh berada di
ujung, bukan oleh suku-suku awal. Walaupun pada awalnya suku-suku barisan beruk-
tuasi cukup besar namun bila pada akhirnya suku-suku ini mengumpul di sekitar titik
tertentu maka barisan ini tetap konvergen. Fakta ini diformal dalam istilah ekor barisan.
Denisi 2.3. Misalkan barisan X := (x1 , x2 , x3 , , xn , ) dipotong pada suku ke m
dan dibentuk barisan baru
Xm := (xm+1 , xm+2 , )
maka barisan Xm disebut ekor ke m barisan X .

Jadi ekor barisan merupakan barisan yang dibentuk dengan memotong m buah suku
pertama pada barisan semula. Ternyata sifat kekonvergenan ekor barisan dan barisan
semula adalah identik, seperti diungkapkan pada teorema berikut.
Teorema 2.2. Barisan X konvergen bila hanya bila ekor barisan Xm juga konvergen,

dan berlaku

lim X = lim Xm .

5
Bab 2. BARISAN BILANGAN REAL by Julan HERNADI

Bukti. () Diberikan > 0. Karena X = (xn : n = 1, 2, ) konvergen, katakan


lim(xn ) = x maka terdapat bilangan asli N sehingga

|xn x| < untuk setiap n = N, N + 1, N + 2,

Misalkan ekor barisan Xm = {xm+n : n = 1, 2, 3, }. Karena jika n N beraki-


bat m + n N maka untuk N ini berlaku

|xm+n x| < untuk setiap n = N, N + 1, N + 2,

Ini menunjukkan bahwa lim Xm = x.


()Diketahui Xm konvergen, yaitu lim Xm = x maka untuk > 0 sebarang ter-
dapat bilangan asli N sehingga

|xm+n x| <  untuk setiap m + n = N, N + 1, N + 2,

Dengan mengambil N1 = N m maka berlaku

|xn x| < untuk setiap n = N1 , N1 + 1, N1 + 2,

Karena itu berdasarkan denisi disimpulkan lim X = x. 


Pembuktikan limit barisan langsung dari denisi akan menjadi sulit bilamana bentuk
barisan yang dihadapi cukup rumit. Melalui denisi dikembangkan "alat-alat" seder-
hana yang dapat digunakan untuk membuktikan limit barisan, khususnya barisan yang
mempunyai bentuk tertentu. Berikut sebuah teorema sederhana yang dapat mendeteksi
dengan mudah kekonvergenan suatu barisan.

Teorema kekonvergenan terdominasi (TKD)

Teorema 2.3. Misalkan ada dua barisan bilangan real (an ) dan (xn ). Jika ada C>0
dan mN sehingga berlaku

|xn x| C|an | untuk semua nm dan lim(an ) = 0

maka lim(xn ) = x.

Bukti. Diberikan > 0. Karena lim(an ) = 0 maka ada Na N sehingga

|an | < /C untuk setiap n Na .

Jadi untuk setiap n N := maks {Na , m} berlaku

|xn x| C|an | < C(/C) = .

Terbukti bahwa lim(xn ) = x. 

6
Bab 2. BARISAN BILANGAN REAL by Julan HERNADI

Dikatakan teorema terdominasi karena suku-suku |xn x| pada akhirnya selalu terdom-
inasi dari atas oleh barisan (an ) yang konvergen ke nol. Dalam penggunaan teorema ini
diperlukan menemukan barisan (an ) dan konstanta C > 0 seperti dalam teorema.
Contoh 2.4. Bila a > 0, buktikan barisan lim 1+na 1
= 0.


Bukti. Karena a > 0 maka berlaku 0 < na < na + 1, dan akibatnya kita mempunyai
1 1
< .
na + 1 na
Selanjutnya,   
1 1 1 1
| 0| = < .
1 + na 1 + na a n
Dengan mengambil C := 1/a dan an = 1/n  dan dikarenakan lim an = 0 maka
dengan TKD disimpulkan bahwa lim 1+na1
= 0. 
Contoh 2.5. Misalkan 0 < b < 1, buktikan lim(bn ) = 0.
Bukti. Ambil a := 1b
b
= 1b 1 > 0. Dapat ditulis b = 1
(1+a)
(mengapa?). Dengan
ketidaksamaan Bernoulli berlaku
(1 + a)n 1 + na
dan diperoleh   
1 1 1 1 1
0< < = .
(1 + a)n 1 + na na a n
Diambil an := 1
n
dan C = a1 maka berdasarkan TKD terbukti lim(bn ) = 0. 
Exercise 7. Misalkan c > 0, buktikan lim(c1/n ) = 0.
Exercise 8. Buktikan lim(n1/n ) = 1.

Soal-soal yang dipecahkan

1. Buktikan dengan menggunakan denisi limit barisan


 
a) lim n2
2n2 +1
= 21 .
b) lim 2n
= 2.

n+1

2. Diberikan xn := 1
ln(n+1)
.
a) Gunakan denisi untuk membuktikan lim(xn ) = 0.
b) Tentukan bilangan asli terkecil N bila diberikan = 271 .
c) Tunjukkan kebenaran |xn 0| < untuk n = N, N + 1, N + 2, N + 3.
3. Buktikan lim 1 1
= 0.

n
n+1
 
4. Buktikan lim (2n)1/n = 1.
5. Bila lim(xn ) = x > 0, tunjukkan ada bilangan asli K sehingga x
2
< xn < 2x untuk
setiap n K .

7
Bab 2. BARISAN BILANGAN REAL by Julan HERNADI

M x1
... xn

x2 xn+1 ...
-M

Gambar 2.2: Ilustrasi barisan terbatas

2.2 Sifat-sifat limit barisan

Berikut ini diberikan sifat aljabar barisan konvergen. Sifat-sifat ini banyak digunakan
dalam keperluan praktis terutama dalam menghitung nilai limit barisan. Sebelumnya
diberikan sifat keterbatasan barisan konvergen.
Denisi 2.4. Barisan (xn ) dikatakan terbatas jika ada bilangan M > 0 sehingga |xn |
M untuk setiap n N. Dengan kata lain, barisan (xn ) terbatas jika hanya jika himpunan
{xn : n N} terbatas pada R.

Ilustrasi barisan terbatas diberikan pada Gambar 2.2.


Contoh 2.6. Barisan (1/n : n N) terbatas dengan M = 1, ((1)n : n N) terbatas
dengan M = 1.
Contoh 2.7. Barisan (xn ) dikatakan tidak terbatas jika untuk setiap bilangan real K
terdapat suku xm sehingga |xm | > K . Barisan (2n : n N) tidak terbatas sebab setiap
bilangan real K selalu dapat ditemukan bilangan asli m sehingga 2m > K . Dalam K  hal
ini cukup diambil m bilangan asli pertama yang lebih besar dari 2 , atau m = 2 .
K

Teorema 2.4. Bila barisan (xn ) konvergen maka ia terbatas.

Bukti.Diketahui barisan (xn ) konvergen, katakan lim(xn ) = x. Ambil := 1 maka ada


N N sehingga
|xn x| < 1 untuk setiap n N.
Karena ||xn | |x|| |xn x| < 1 maka berdasarkan sifat nilai mutlak diperoleh
|xn | < 1 + |x| untuk setiap n N.
Kita dapat mengambil
M := max {|x1 |, |x2 |, , |xN 1 |, 1 + |x|}
agar pernyataan berikut berlaku
|xn | M untuk setiap n N.
Berdasarkan denisi barisan terbatas maka teorema terbukti. 

8
Bab 2. BARISAN BILANGAN REAL by Julan HERNADI

Sebaliknya barisan yang terbatas belum tentu konvergen seperti ditunjukkan pada con-
toh berikut.
Contoh 2.8. Diberikan barisan ((1)n : n N). Jelas barisan ini terbatas karena |xn | <
1 untuk setiap n. Selanjutnya, kita buktikan barisan ini tidak konvergen. Andaikan ia
konvergen, katakan lim(xn ) = a. Ambil := 1, maka terdapat bilangan asli N sehingga

|(1)n a| < 1 untuk setiap n N.

Bilangan n N dapat berupa bilangan genap atau bilangan ganjil. Untuk n ganjil
maka (1)n = 1, sehingga diperoleh

|(1)n a| = | 1 a| < 1 2 < a < 0. (*)

Untuk n genap maka (1)n = 1, sehingga diperoleh

|(1)n a| = |1 a| < 1 0 < a < 2. (**)

Dua pernyataan (*) dan (**) saling kontradiksi, sehingga pengandaian salah. Jadi ter-
bukti barisan ((1)n : n N) divergen.
Teorema 2.5. Jika X := (xn ) dan Y := (yn ) dua barisan yang masing-masing konvergen
ke x dan y maka

1. barisan X Y := (xn + yn ) konvergen ke x y,


2. barisan XY := (xn yn ) konvergen ke xy
3. barisan cX := (cxn ) konvergen ke cx.

Bukti. (1) Untuk membuktikan lim(xn + yn ) (x + y), kita harus memberikan estimasi
pada |(xn + yn ) (x + y)|. Karena lim(xn ) = x dan lim(yn ) = y maka untuk > 0
yang diberikan terdapat N1 dan N2 sehingga

|xn x| < /2 untuk setiap n N1 dan |yn y| < /2 untuk setiap n N2 .

Jadi untuk setiap n N := max{N1 , N2 } diperoleh

|(xn + yn ) (x + y)| = |(xn x) + (yn y)|


|xn x| + |yn y|
/2 + /2 =

Dengan cara yang sama dapat dibuktikan (xn yn ) konvergen ke (x y).


(2) Karena (xn ) konvergen maka ia terbatas, yaitu ada M1 > 0 sehingga |xn |
M1 untuk setiap n N. Ambil M := max{M1 , |y|}. Karena lim(xn ) = x dan
lim(yn ) = y maka untuk > 0 yang diberikan terdapat N1 dan N2 sehingga

|xn x| < /2M untuk setiap n N1 dan |yn y| < /2M untuk setiap n N2 .

9
Bab 2. BARISAN BILANGAN REAL by Julan HERNADI

Jadi untuk setiap n N := max{N1 , N2 } diperoleh


|xn yn xy| = |(xn yn xn y) + (xn y xy)|
= |xn (yn y) + y(xn x)|
|xn ||y yn | + |y||x xn |
M |xn x| + M |yn y|
M (/2M ) + M (/2M ) = .

(3) Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan cara membentuk


|cxn cx| = |c||xn x|.

Bukti lengkapnya dapat diselesaikan sendiri.


Sifat perkalian limit dua barisan dapat dikembangkan untuk perkalian sebanyak berhingga
barisan, yaitu jika (an ), (bn ), , (zn ) barisan-barisan konvergen maka berlaku
lim ((an )(bn ) (zn )) = lim(an ) lim(bn ) lim(zn ).

Khususnya jika barisan-barisannya sama, katakan ada sebanyak k barisan (xn ) maka
lim(akn ) = (lim(an ))k .

Teorema 2.6. Misalkan X := (xn ) dan Y := (yn ) barisan konvergen, berturut-turut ke


 
X xn
x dan y , yn 6= 0 untuk setiap n N dan y =6 0 maka barisan hasil bagi
Y
:= yn
x
konvergen ke .
y

Bukti.

xn x xn y xyn
=
yn y yn y
1
= |xn y xyn |
|yn ||y|
1
= |xn y xn yn + xn yn xyn |
|yn ||y|
1
= |xn (y yn ) + yn (xn x)|
|yn ||y|
|xn | 1
|yn y| + |xn x|
|yn ||y| |y|

Selanjutnya, kita perlu memberikan batas untuk suku |y|xnn||y|


|
. Karena (xn ) konver-
gen maka ia terbatas yaitu ada M > 0 sehingga |xn | M untuk setiap n N.
Karena lim(yn ) = y maka diberikan := 12 |y| ada N1 N sehingga
1
|yn y| < |y| untuk setiap n N1 .
2

10
Bab 2. BARISAN BILANGAN REAL by Julan HERNADI

Karena ||yn | |y|| |yn y| dan |yn y| < 12 |y| maka


1 1 3 1
||yn | |y|| < |y| |y| < |yn | < |y| |yn | > |y| untuk setiap n N1 .
2 2 2 2
Jadi berlaku
1 2
< untuk setiap n N1 .
|yn | |y|
Dengan demikian kita mempunyai estimasi

|xn | |yn y| + 1 |xn x| < 2M |yn y| + 1 |xn x|.
xn x
(*)
yn y |yn ||y| |y| |y|2 |y|

Sekarang diberikan > 0 sebarang. Karena lim(yn ) = y dan lim(xn ) = x maka


ada N2 , N3 N sehingga
|y| |y|2
|xn x| < untuk setiap n N2 , dan |yn y| < untuk setiap n N3 .
2 4M
Dengan mengambil N := max{N1 , N2 , N3 } maka berdasarkan (*), diperoleh

xn x
< /2 + /2 = untuk setiap n N.
yn y
 
Ini menunjukkan bahwa lim xynn = xy . 

Contoh 2.9. Kita tunjukkan bahwa lim 2n+1


= 2. Pertama kita ubah dulu ke dalam

n+5
bentuk barisan konvergen, yaitu
 
2n + 1 2 + 1/n
= .
n+5 1 + 5/n

Selanjutnya, diambil X := (2 + 1/n) dan Y := (1 + 5/n). Jelas bahwa lim X = 2 dan


lim Y = 1 maka lim X
Y
= 12 = 2.

Teorema 2.7. Bila (xn ) barisan taknegatif, yaitu xn 0 untuk setiap n N maka

lim(xn ) 0.

Bukti. Andaikan kesimpulan ini salah, yaitu x := lim(xn ) < 0. Ambil := x > 0,
maka berdasarkan denisi ada K N sehingga

|xn x| < x x < xn x < x = xn < 0, untuk semua n K.

Khususnya untuk n = K berlaku xn < 0. Hal ini kontradiksi dengan hipotesis


bahwa xn 0 untuk setiap n N. Pengandaian bahwa lim(xn ) < 0 adalah salah,
jadi teorema terbukti. 

11
Bab 2. BARISAN BILANGAN REAL by Julan HERNADI

Teorema 2.8. (xn )


Jika dan (yn ) barisan konvergen dan x n yn untuk setiap nN
maka lim(xn ) lim(yn ).
Bukti. Didenisikan barisan (zn ) dengan zn := yn xn . Diperoleh (zn ) barisan taknegatif.
Dengan Teorema sebelumnya maka berlaku
lim(zn ) = lim(yn xn ) = lim(yn ) lim(xn ) 0 lim(yn ) lim(xn ).
Ini membuktikan teorema yang dimaksud. 

Teorema 2.9. Bila (xn ) barisan konvergen dan a xn b untuk setiap nN maka

a lim(xn ) b.
Bukti. Denisikan barisan konstan (yn := a|n N) dan (zn := b|n N), maka berlaku
yn xn dan xn zn .
Mengingat lim(yn ) = a dan lim(zn ) = b maka dengan menggunakan teorema
sebelumnya dapat disimpulkan berlaku a lim(xn ) b. 
Teorema berikut menjelaskan kekonvergenan suaru barisan yang terjepit oleh dua barisan
yang konveregen ke limit yang sama. Teorema ini sangat bermanfaat dalam membuk-
tikan limit barisan.
Teorema 2.10. [Teorema kekonvergenan terjepit (TKJ)] Bila (xn ), (yn ) dan (zn )
barisan bilangan real yang memenuhi kondisi berikut

1. xn yn zn untuk setiap nN
2. lim(xn ) = lim(zn )
maka (yn ) konvergen dan lim(xn ) = lim(yn ) = lim(zn ).
Bukti. Misalkan w := lim(xn ) = lim(zn ). Diberikan > 0 sebarang, maka terdapat
bilangan asli N1 dan N2 sehingga
|xn w| < untuk setiap n N1 dan |zn w| < untuk setiap n N2 .
Bila diambil N := max{N1 , N2 } maka berlaku
|xn w| < dan |zn w| < untuk setiap n N.
Dari ini diperoleh
< xn w dan zn w < untuk setiap n N.
Diketahui xn yn zn , dengan menambahkan w pada ketiga ruas diperoleh
xn w yn w zn w untuk setiap n N.
Dengan hasil sebelumnya, diperoleh
< yn w < |yn w| < untuk setiap n N.
Jadi terbukti lim(yn ) = w. 

12
Bab 2. BARISAN BILANGAN REAL by Julan HERNADI

Teorema ini dikenal juga istilah teorema sequeeze atau teorema sandwich.

Contoh 2.10. Buktikan lim sin n


= 0.

n

Bukti. Diperhatikan untuk setiap bilangan asli n berlaku

1 sin n 1.

Karena itu diperoleh


1 sin n 1
.
n n n
Dengan mengambil xn = 1/n, yn = n dan zn = 1/n maka dengan TKJ
sin n


diperoleh  
sin n
lim = lim(1/n) = lim(1/n) = 0.
n
Terbuktilah bahwa lim sinn n = 0.


Versi lainnya TKJ ini akan muncul lagi dalam bentuk limit fungsi yang akan diberikan
pada bab selanjutnya. Satu lagi alat cepat dan mudah untuk menyelidiki kekonvergenan
barisan adalah uji rasio berikut.
Teorema 2.11. Misalkan (xn ) barisan bilangan real positif sehingga lim xxn+1
n
:= L ada.

Jika L<1 maka (xn ) konvergen dan lim(xn ) = 0.

Bukti. Karena (xn ) positif maka ( xxn+1


n
) barisan taknegatif sehingga L 0. Jadi 0
L < 1. Misalkan r suatu bilangan dimana L < r < 1, ambil := r L > 0.
Terdapat bilangan asli K sehingga

xn+1
< := r L untuk setiap n K.


xn L

Jadi untuk setiap n K berlaku


xn+1
< r xn+1 < rxn ,
xn
dan karena 0 < r < 1 maka diperoleh

0 < xn+1 < rxn < r2 xn < < rnK+1 xK .

Dengan mengambil C := xK
rK
kita mempunyai

0 < xn+1 < Crn+1 .

Karena 0 < r < 1 maka lim(rn+1 ) = 0. Dengan menggunakan TKD maka terbukti

lim(xn ) = lim(xn+1 ) = 0. 

13
Bab 2. BARISAN BILANGAN REAL by Julan HERNADI

Contoh 2.11. Kita selidiki apakah barisan ( 2nn ) konvergen. Kita gunakan uji rasio,
2

yaitu
xn+1 (n + 1)2 2n
=
xn 2n+1 n2
1 n2 + 2n + 1
=
2 n2
1 2 1
= (1 + + 2 )
2 n n
Karena L := lim 21 (1+ n2 + n12 ) = 1/2 < 1 maka berdasarkan uji rasio disimpulkan barisan
( 2nn ) konvergen dengan limit nol.
2

Exercise 9. Misalkan b > 1, selidikilah kekonvergenan barisan ( bnn ).

Pada bagian akhir sub pokok bahasan ini diberikan dua hasil yang berguna untuk mem-
pelajari materi yang akan datang.
Teorema 2.12. Jika barisan (xn ) konvergen maka

1. Barisan nilai mutlak (|xn |) konvergen dengan lim |xn | = | lim(xn )|,
p 
2. Jika xn 0 maka barisan ( xn ) konvergen dengan lim( xn ) = lim(xn ) .

Bukti.
(1) Misalkan lim(xn ) = x. Kita telah mempunyai sifat nilai mutlak bahwa

||xn | |x|| |xn x|, untuk semua n N.

Jadi kekonvergenan (|xn |) langsung diakibatkan oleh kekonvergenan (xn ).



(2) Karena x > 0 maka x > 0. Selanjutnya dibentuk

( xn x)( xn + x) xn x
xn x = = . (*)
xn + x xn + x

Karena xn + x x > 0 maka 1
xn + x
1
x
sehingga dari (*) diperoleh


 
1
xn x |xn x|.
x

Karena xn x maka (xn x) 0, dan dengan menggunakan Teorema kekonver-


p 
genan terdominasi maka terbukti lim( xn ) = x = lim(xn ) .

14
Bab 2. BARISAN BILANGAN REAL by Julan HERNADI

Soal-soal untuk latihan

1. Buktikan barisan berikut tidak konvergen


a) (2n )
b) (1)n n2
2. Hitunglah lim(xn ) jika
a) xn := (2 + n1 )2
(1)n
b) xn := n+2

c) xn := n+1

n n
1
d) xn := (n + 1) ln(n+1)
3. Bila barisan (bn ) terbatas dan lim(an ) = 0, tunjukkan lim(an bn ) = 0.

4. Bila didenisikan yn := n + 1 n, n N, buktikan (yn ) dan ( nyn ) konvergen
dan hitunglah limit masing-masingnya.
5. Bila 0 < a < b, buktikan
an+1 + bn+1
 
lim .
an + b n

6. Bila a > 0, b > 0, tunjukkan


p  a+b
lim (n + a)(n + b) n = .
2

7. Gunakan TKT untuk menghitung nilai limit berikut


 
a) n 1/n2

2
b) (n!)1/n .

15

Anda mungkin juga menyukai