Anda di halaman 1dari 7

2.2.

2 Caninus Rahang Atas

1. Gigi Decidue/Primer/Susu
Gigi ketiga dari garis tengah, dan satu-satunya gigi di rahang yang
mempunyai 1 cusp. Gigi ini diberi nama Kaninus karena pertumbuhan gigi ini pada
binatang Carnivorous baik sekali (misal anjing) sebab mempunyai akar yang
terpanjang dan terbesar sehingga gigi ini kuat sekali. Koronanya adalah korona yang
terpanjang di dalam mulut dan berbentuk baik sekali baik kekuatan terhadap stress
dan pemakaian maupun kebersihan. Pada umumnya gigi ini adalah gigi terakhir yang
akan tanggal, kadangkala masih tetap di rahang sesudah gigi lainnya hilang.
Seringkali dipakai untuk pegangan dari geligi tiruan. Karena posisinya dalam rahang,
panjang dan angulasi akarnya maka gigi kaninus menjadi struktur yang penting dari
muka, yang memberi karakter, kekuatan dan kecantikan.

1) Pertumbuhan Caninus
Benih dibentuk : 10 minggu prenatal
Mulai kalsifikasi : 5 bulan intra uterin
Email lengkap : 9 bulan
Erupsi : 16-20 bulan
Akar lengkap : 3 tahun

2) Morfologi Caninus dalam Setiap Aspek


(1) Aspek Labial
a. Mahkota tidak sama dengan gigi incisivus, karena caninus punya titik
kontak mesial dan distal tidak pada satu garis, mengecil ke arah cervix
b. Cusp yang panjang dan tajam karena pertumbuhan baik
c. Gigi mengecil ke arah cervical
d. Akar lebih panjang (ramping dan mengerucut) daripada mahkota
(biasanya 2 kalinya)
Gambar 2.X Gigi Caninus Rahang Atas Kanan dalam Aspek Labial. (C)
(Sumber: Wheeler's Dental Anatomy, Physiology and Occlusion 9th edition, Nelson)

(2) Aspek Palatal


a. Enamel ridge (incisal ridge) dan cingulum jelas dan bersatu satu sama
lain
b. Terlihat tubercal (tonjolan kecil) kelanjutan dari lingual ridge (akan
menghubungkan cingulum dengan puncak cusp)
c. Lingual ridge membagi palatal menjadi mesio dan disto palatal fossa

Gambar 2.X Gigi Caninus Rahang Atas Kanan dalam Aspek Palatal/Lingual. (C)
(Sumber: Wheeler's Dental Anatomy, Physiology and Occlusion 9th edition, Nelson)

(3) Aspek Mesial


a. Outline hampir sama dengan gigi incisivus, tetapi mempunyai proporsi
yang berbeda (dimana 1/3 cervicalnya lebih besar daripada 1/3
cervical gigi incisivus)
b. Distal tidak sama dengan mesial, lengkung permukaan distal lebih
kecil daripada aspek mesial
c. Cervical line lebih kecil daripada aspek mesial

Gambar 2.X Gigi Caninus Rahang Atas Kanan dalam Aspek Mesial. (C)
(Sumber: Wheeler's Dental Anatomy, Physiology and Occlusion 9th edition, Nelson)

(4) Aspek Incisal


a. Bentuk mahkota seperti berlian
b. Sudut-sudut pada titik kontak mesial dan distal, pada 1/3 cervical pada
permukaan labial kurang membulat dibanding gigi caninus tetap
rahang atas
c. Puncak cusp lebih ke distal sehingga lereng mesial lebih panjang
daripada lereng distal, memungkinkan inter cuspis (pertemuan cusp)
yang lebih baik daripada caninus rahang bawah (yang lereng distalnya
lebih panjang daripada lereng mesial)

Gambar 2.X Gigi Caninus Rahang Atas Kanan dalam Aspek Incicisal. (C)
(Sumber: Wheeler's Dental Anatomy, Physiology and Occlusion 9th edition, Nelson)

2. Gigi Sekunder/Permanen
1) Pertumbuhan CERONOL Lateral
A. Mulai kalsifikasi : 4-5 bulan
B. Email Lengkap : 6-7 tahun
C. Erupsi : 11-12 tahun
D. Akar Lengkap : 13-15 tahun

2) Morfologi Caninus dalam Setiap Aspeks


(1) Aspek Labial
a. Puncak cusp ada di tengah mahkota dan akar
b. Labial ridge menonjol dari cervical ke incisal
c. Kiri dan kanan cusp ada lekukan
d. Padad cusp, lereng mesial lebih pendek daripada lereng distalnya
e. Titik kontak mesial 1/3 panjang mahkota dan kontak distal panjang
mahkota

Gambar 2.X Gigi Caninus Rahang Atas Kanan dalam Aspek Mesial.
(Sumber: Wheeler's Dental Anatomy, Physiology and Occlusion 9th edition, Nelson)

(2) Pandangan Palatal


a. Permukaan palatinal mahkota dan akar lebih kecil dari permukaan
labial
b. Cingulum besar
c. Garis cervix hampir lurus dan pendek
d. Mempunyai mesio marginal ridge, distal marginal ridge, palatinal
ridge, berjalan dari cingulum ke puncak cusp.

Gambar 2.X Gigi Caninus Rahang Atas Kanan dalam Aspek Palatinal.
(Sumber: Wheeler's Dental Anatomy, Physiology and Occlusion 9th edition, Nelson)

(3) Aspek Mesial


a. Puncak cusp tidak dipertengahan akar, agak lebih ke labial
b. Garis cervical melengkung ke incisal 2,5 mm
c. Jarak labio palatinal lebih besar dari gigi anterior lain.
d. Bagian terlebar terletak di cingulum

Gambar 2.X Gigi Caninus Rahang Atas Kanan dalam Aspek Mesial.
(Sumber: Wheeler's Dental Anatomy, Physiology and Occlusion 9th edition, Nelson)

(4) Aspek Distal


a. Garis cervical 1,5 mm ke incisal
b. Permukan distal lebih sempit dari mesial
c. Pada akar ada depression yang jelas

Gambar 2.X Gigi Caninus Rahang Atas Kanan dalam Aspek Distal.
(Sumber: Wheeler's Dental Anatomy, Physiology and Occlusion 9th edition, Nelson)

(5) Aspek incisal


a. Permukaan labial lebih besar dari permukaan palatinal
b. Jarak labio palatinal lebih besar dari mesio distal

Gambar 2.X Gigi Caninus Rahang Atas Kanan dalam Aspek Incisal.
(Sumber: Wheeler's Dental Anatomy, Physiology and Occlusion 9th edition, Nelson)

DAFTAR PUSTAKA

Ash, Nelson. 2010. Wheeler's Dental Anatomy, Physiology and Occlusion 9th

edition. Missouri: Saunders Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai