Gynecomastia Azr
Gynecomastia Azr
(Laporan Kasus)
Laporan Kasus
Laki-laki, 20 tahun, dengan payudara membesar sejak 5 tahun lalu, tidak pernah merasa
nyeri, tidak ada keluhan lain. Keluhan utama pasien yaitu merasa malu untuk melakukan
aktivitas sosialnya, termasuk hobi berenang.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada regio hemithoraks dekstra tampak areola normal,
tidak didapatkan nipple discharge, warna kulit payudara sama dengan kulit sekitar, benjolan
berukuran 5 x 5 x 0,5 cm dibawah areola dengan konsistensi kenyal, mobile, tidak ada nyeri
tekan dan tidak didapatkan pembesaran kelenjar getah bening aksila. Berdasarkan
pemeriksaan fisik, pasien didiagnosis dengan ginekomastia unilateral dekstra grade II, pasien
direncanakan untuk dilakukan eksisi ginekomastia dengan pendekatan subareola incision.
Ginekomastia memiliki dampak negatif pada rasa percaya diri dan hubungan sosial
pada laki-laki. Sampai saat ini operasi merupakan pilihan utama dalam perawatan
ginekomastia.12,13 Pada kasus ini pasien datang berobat dikarenakan keluhan utama rasa malu
dan tidak percaya diri bila berenang dikarenakan benjolan pada payudara kanan sejak 5 tahun
terakhir. Ginekomastia dapat menyebabkan stres fisik, kecemasan, ketidaknyamanan dan
ketakutan akan menjadi keganasan pada payudara. Ginekomastia juga umumnya disertai
nyeri, baik nyeri tekan ataupun nyeri terus menerus. Nyeri disebabkan karena adanya
ketidakseimbangan antara hormon estrogen dengan hormon androgen pada jaringan
payudara. Prepubertal unilateral ginekomastia adalah kasus yang sangat jarang dan dilaporkan
hanya beberapa kasus pada literatur.13
Benjolan payudara yang didapatkan pada pemeriksaaan sebaiknya tidak hanya di
asumsikan sebagai jaringan payudara tetapi juga perlu dipikirkan sebagai neurofibroma,
limfangioma, lipoma atau kista dermoid. Keganasan payudara pada pria terhitung 1% dari
seluruh kanker payudara oleh sebab itu harus didiagnosis banding terutama pada benjolan
yang membesar tidak simetris dengan sisi kontralateral.21 Massa dengan konsistensi yang
keras, terfiksir, nipple retraction, nipple discharge, skin dimpling dan pembesaran kelenjar
aksila merupakan penanda suatu keganasan.20 Pada kasus ini tidak didapatkan tanda-tanda
tersebut.
Bila tidak didapatkan kelainan patologis yang mendasari, setelah di evaluasi selama 6
bulan dan tidak mengecil, maka intervensi pembedahan direkomendasikan. Pada kebanyakan
anak yang sedang masa pubertas, ginekomastia akan berkurang dalam kurun waktu 2 tahun.
Untuk alasan ini pembedahan bukan lini pertama untuk tatalaksana pada usia ini, kecuali
bila pasien mengeluh nyeri yang hebat dan terjadi depresi yang sangat terlihat. Tujuan utama
dari terapi pembedahan rekonstruki ini adalah mengecilkan ukuran payudara sehingga dada
menjadi rata, memperbaiki bentuk, simetrisitas payudara dan nipple area complexes dan juga
meninggalkan jaringan parut yang minimal.12,13, 20, 21
Klasifikasi yang digunakan untuk membedakan tingkat keparahan dari ginekomastia adalah
sebagai berikut, 22
Grade I : Membesar dalam diameter dan sedikit menonjol, terbatas pada daerah areola
Grade II : Moderate Hypertrophy pada seluruh struktur komponen payudara, dengan
Nipple Area Complex (NAC) berada diatas lekukan inframammary
Grade III : Hipertrofi payudara yang lebih besar, glandular ptosis dan NAC berada
sama tinggi atau hingga 1 cm dibawah inframammary
Grade IV : Hipertrofi payudara yang lebih besar, dengan kelebihan jaringan kulit,
ptosis berat dan NAC berada lebih dari 1 cm dibawah lipatan inframammary
Gambar 5.
Sumber: Gynecomastia: physiopathology, evaluation and treatment journal of the sonologic
international society the world Society of breast diseases
Terapi pembedahan merupakan pilihan yang tepat dan pada kasus ini ditatalaksana
dengan mastektomi subkutan dengan approach areola incision. Beberapa teknik telah
dikemukakan dan dijelaskan untuk mengambil jaringan payudara pada pasien laki-laki
dengan ginekomastia. Pilihan teknik tersebut harus berdasar oleh keparahan deformitas
dengan mempertimbangkan ukuran payudara dan kulit. Prosedur yang ideal harus dapat
membentuk kontur dada yang maskulin serta meminimalkan trauma bedah, seperti jaringan
parut.3,5,12
Ada beberapa jenis irisan pada eksisi payudara laki-laki. Jenis irisan yang sering
dilakukan adalah dengan insisi intra-areolar atau Webster incision. Insisi Webster dibuat
sepanjang lingkaran areola bagian bawah dan dengan panjang irisan yang bervariasi
tergantung dari areola pasien. Insisi lain yang digunakan adalah insisi tranversal yang
melewati papilla mamae. Insisi ini memiliki bukaan yang terbatas. Triple-V incision memiliki
visibilitas yang besar namun jarang digunakan saat sekarang. Sebelum operasi, dokter bedah
harus menentukan garis insisi dan memperkirakan kedalaman jaringan lemak dan jaringan
payudara yang akan dikeluarkan. Selain itu ada teknik Letterman dan En bloc resection yang
digunakan jika ginekomastia bersifat masif.8,9,11
Beberapa penelitian terbaru memperkenalkan penggunaan teknik liposuction dan
ultrasound liposuction. Kedua teknik ini memiliki keunggulan hasil estetik yang sangat baik
dan mengurangi angka komplikasi.12,19 Penelitian yang dilakukan oleh Morselli dan Morellini
selama 15 tahun dengan teknik liposuction pull-through menunjukan hasil estetis yang lebih
baik dengan minimal skar tanpa merusak daerah areolar complex dibandingkan dengan
teknik periareolar webster.3 Teknik liposuction tepat digunakan pada pasien dengan
ginekomastia tipe perlemakan atau fibrous, sedangkan pada kasus ini bukan merupakan tipe
perlemakan, sehingga dilakukan insisi subareolar untuk mengambil kelenjar payudara.13
1. Kandeel F.R. 2007. Male Reproductive Dysfunction: Pathophysiology and Treatment, CRC Press, London.
H:520-6.
2. Narula HS, Carlson HE, Gynecomastia. Endocrinol Metab Clin N Am 36 (2007) 497519.
3. Morselli PG, Morellini A, 2011, Breast reshaping in gynecomastia by the pull-through technique:
considerations after 15 years, Eur J Plast Surg (2012) 35:365371.
4. Dickson G, 2012, Gynecomastia, Am Fam Physician. 2012;85(7):716-722.
5. Akhtar M, dkk., Role of liposuction combined with subcutaneous mastectomy in the surgical treatment of
gynecomastia. J Basic Clin Reprod Sci 2014;3:32-7.
6. Braunstein, G.D.: "Male Reproductive Endocrinology." Cecil's Essentials of Medicine, W,B. Saunders,
2001, pp. 575-582.
7. Wilson, J.D.: "Endocrine Disorders of the Breast." Harrison's Principles of Internal Medicine, NewYork:
McGraw-Hill, 1997, pp. 111-115.
8. Thorne CH, 2007, Grabb and Smiths Plastic Surgery, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.
9. Gabka, Christian J., Heinz Bohmert. 2011. Plastic and Reconstructive Surgery of the Breast.2nd Ed.
Stuttgart Germany: Thieme. Pp:232-7.
10. Zoccali G, dkk., Multifrequency Ultrasound-Assisted Liposuction: 5 Years of Experience, Aesthetic Plastic
Surgery 36.5 (Oct 2012): 1052-61.
11. Pensler JM, dkk., Plastic Surgery for Gynecomastia Treatment & Management.
http://emedicine.medscape.com/article/1273437-treatment
12. Lanitis S, dkk., 2008, Surgical management of Gynaecomastia: Outcomes from our experience, The Breast,
17, 596-603.
13. Ferraro GA, dkk., Clinical and surgical management of unilateral prepubertalgynecomastia, International
Journal of Surgery Case Reports 5 (2014) 11581161.
14. Elsevier. 2009. Mosbys Medical Dictionary: Reifnstein Syndrome. 8th Edision.
15. Brunicardi FC, dkk, 2006, Schwartz's Manual of Surgery, 8th Ed, McGraw Hill, Philadephia.
16. Melmed. 2011. Williams Texbook of Endocrinology: Treatment of Gynecomastia. 12th ed. Philadelpia.
Saunders Elsevier
17. Haldeman,dkk., 2012. Reifnstein Syndrome. www.nlm,nih.gov/medlineplus/ency/article/001169.htm
18. Braunstein, Glen D. 2007. Gynecomastia. The New England Journal of Medicine. Vol 357;1229-37.
Massachusetts Medical Society www.nejm.org/ Gynecomastia.
19. Handschin AE, dkk., Surgical Management of Gynecomastiaa 10-year Analysis, World J Surg (2008)
32:3844
20. Maria Z et,al, Plastic and Reconstructive Surgery, Chapt 33 Gynecomastia Springer, 2010
21. Zen M, Cosmetic and Reconstructive Breast Surgery Chapter 14 Gynecomastia
22. Barros AC, et al, Gynecomastia: physiopathology, evaluation and treatment journal of the sonologic
international society the world Society of breast diseases
http://www.sisjournal.org/index.php/sisjournal/article/view/3/5 2011