Isi Makalah Dasar Manajemen
Isi Makalah Dasar Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil.
Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya
atau intern saja, namun juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar
perusahaan atau ekstern. Untuk mencapai tujuan orgaisasi tidak lepas dari
lingkungan ekstern yang terjadi, apalagi bagi organisasi atau lembaga pendidikan
yang menghasilkan nilai-nilai yang pengaruhnya langsung dirasakan oleh
masyarakat. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan
mempertimbangkan unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern
dalam setiap kegiatan manajemen.
Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu hal yang dapat memengaruhi
aktivitas usaha dengan faktornya dapat berasal dari luar perusahaan atau pun
berasal dari dalam perusahan yang mana dapat berdampak positif mau pun
negative.
Hick dan Gullet dalam Sagala (2013 : 133) memberikan penjelaskan
mengenai lingkungan organisasi sebagai sesuatu yang memberikan energi
penyaluran dan penerimaan organisasi yang berada di sekitar organisasi dan
memberikan pengaruh pada kelangsungan organisasi terebut. Lingkungan
organisasi menurut Stephen P. Robbins (2006) adalah lembaga-lembaga atau
kekuatan-kekuatan yang berada di luar organisasi dan secara potensial
mempengaruhi kinerja organisasi. Maka dari itu organisasi berada dalam sebuah
lingkungan yang dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambat
organisasi. Kegiatan organisasi akan merubah lingkungan, dan juga sebaliknya,
lingkungan akan mendorong perubahan pada organisasi.
Sebuah Perusahaan atau Organisasi yang beroperasi disebuah lingkungan
tidak dapat menafikan bahwa selain kegiatan yang dikelolanya, organisasi
tersebut juga terlibat dengan lingkungan di seputar lokasi. Oleh karena itu,
sebuah organisasi perlu memahami lingkungan apa saja yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan.
5
1. Pelanggan (customers)
Pelanggan membeli produk barang dan jasa. Perusahaan tidak
dapat hidup tanpa dukungan pelanggan. Oleh karena itu, untuk
mencapai keberhasilan usahanya suatu perusahaan perlu
mengamati perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Pengamatan reaktif dan proaktif merupakan strategi dalam
mengamati kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pengamatan
reaktif adalah memusatkan perhatian pada kecendrungan dan
masalah pelanggan setelah kejadian, misalnya mendengarkan
keluhan pelanggan. Pengamatan proaktif terhadap pelanggan
adalah dengan memperkirakan kejadian, kecendrungan, dan
masalah sebelum hal itu terjadi (sebelum pelanggan mengeluh).
2. Pesaing (Competitors)
Pesaing adalah perusahaan di dalam industri yang sama dan
menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Seringkali
perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan usaha tergantung
pada apakah perusahaan melakukan pelayanan yang lebih baik
daripada pesaing lain. Karena itu, perusahaan harus melakukan
analisis bersaing, yaitu menentukan siapa pesaingnya,
mengantisipasi pergerakan pesaing, serta memperhitungkan
kekuatan dan kelemahan pesaing.
3. Pemasok (suppliers)
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku,
tenaga kerja, keuangan dan sumber informasi kepada
perusahaan lain. Terdapat hubungan saling ketergantungan
antara pemasok dan perusahaan. Ketergantungan perusahaan
pada pemasok adalah pentingnya produk pemasok bagi
perusahaan dan sulitnya mencari sumber lain sebagai
pengganti. Ketergantungan pemasok pada perusahaan adalah
9
b. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah tempat manajer bekerja yang mencakup
budaya perusahaan, teknologi produksi, struktur organisasi, dan fasilitas
fisik. Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang
10
ada dalam organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol
oleh manajemen. Lingkungan internal meliputi; pekerja/ karyawan, dewan
komisaris, dan pemegang saham. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Pekerja/ Karyawan
Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan
suatu perusahaan atau organisasi yang menginginkan imbalan berupa
upah atau gaji, sementara manajer menginginkan adanya kinerja
yang tinggi.
2. Dewan komisaris
Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham
dimana dewan komisaris memantau kegiatan dan mengawasi
manajemen, serta memastikan kegiatan akan berjalan mencapai
tujuan. Kedudukannya adalah independen terhadap manajemen.
3. Pemegang saham
Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa besar
saham mereka terhadap perusahaan. Jika perusahaan memperoleh
keuntungan maka mereka memperoleh imbalan sebesar yang mereka
sertakan.
perusahaan ingin membuat karyawan yang lebih efisien, efektif, dan kreatif.
Akhirnya manajemen menunjukkan data biaya produksi dari sebuah
produk perusahaan. Tujuannya adalah agar seluruh karyawan memiliki
pemahaman perusahaan dalam kondisi seperti apa, bagaimana nasib
karyawan nanti, dan kontribusi apa yang dapat saya berikan. Jika tujuan
tersebut dapat tercapai, otomatis akan terjadi perubahan perilaku yang
secara konsisten menetap pada setiap karyawan.
5. Memiliki aktivitas organisasi yang terarah
Berbeda dengan visi dan misi, aktivitas organisasi dalam hal ini adalah
kinerja yang ada di dalam organisasi itu sendiri. Selain pengaruh dari visi
dan misi, tentu perilaku organisasi yang terbentuk juga harus jelas. Dalam
artian segala keputusan yang diambil pasti akan melalui beberapa tahapan.
Tidak seketika itu juga sebuah perubahan keputusan langsung disampaikan
kepada anggota organisasi atau karyawan. Diibaratkan organisasi adalah
sebuah bus yang sedang melaju. Jika harus melakukan belok arah secara
mendadak, pasti penumpang yang didalamnya akan berantakan. Begitu
juga dengan sebuah organisasi. Organisasi yang sehat akan selalu
membiasakan menjalankan tahapan planning, action, dan evaluation.
6. Memperhatikan kebutuhan karyawan
Kembali saya mengingatkan bahwa karyawan adalah aset yang harus
dijaga. Organisasi yang sehat tidak hanya akan menuntut karyawan atau
anggota yang tergabung di dalamnya, melainkan juga berusaha untuk
mencari cara mempertahankan karyawan. Salah satu cara yang bisa
dilakukan adalah memperhatikan kebutuhan karyawan, seperti
memfasilitasi training, workshop, menghargai inovasi yang telah dilakukan
karyawan, dan sebagainya.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Di dalam manajemen suatu perusahaan, terdapat aspek yang perlu
diperhatikan, yaitu aspek lingkungan bisins. Lingkungan bisnis adalah semua
factor lingkungan yang dapat memengaruhi jalannya suatu perusahaan, mulai
dari perencanaan, bagaimana cara memanajemen dengan baik, bagaimana
mengambil sebuah keputusan, dan lain sebagainya. Manajemen dan lingkungan
bisnisnya sangat berperan dalam kemajuan perusahaan, termasuk dalam
memajukan perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan tentunya sangat
bergantung pada hasil produksi ternak itu sendiri. Oleh karena itu, seorang
pimpinan perusahaan harus mampu mengkoordinasi rekan kerjanya dalam
memanajemen perusahaan. Dalam lingkungan berbisnis, ada dua factor umum
yang memengaruhinya, yaitu factor eksternal dan factor internal. Yang mana
factor eksternal merupakan factor yang berasal dari luar perusahaan, contohnya
pelanggan dan pesaing. Sedangkan factor internal merupakan factor yang berasal
dari dalam perusahaan, contohnya para pekerja.
3.2 SARAN
Dalam memanajemen perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan,
kita harus mampu memilih pihak yang akan terlibat dengan baik dan dengan
pertimbangan yang cukup. Susunlah perencanaan dengan matang dan
berkelanjutan, tempatkan para karyawan sesuai dengan keterampilannya, mawas
diri terhadap segala macam factor yang mampu mengganggu jalannya
perusahaan, serta lakukan pengawasan dengan terartur, dan yang paling penting
ciptakanlah linkungan organisasi yang baik dan nyaman.
15
DAFTAR PUSTAKA
Arnanda, B., Alfa. 2014. Pengaruh Lingkungan Bisnis, Perencanaan Strategi, dan
Inovasi Terhadap Kinerja Perusahaan Daerah Studi Kasus pada BUMD PD BPR
Bank Daerah Karanganyar. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Mardiono, A. Pengaruh Faktor Lingkungan Bisnis Eksternal Dan Faktor Manajerial
Terhadap Perencanaan Strategik Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan Studi
Empiris Pada Industri Kecil Makanan Wingko Babat di Kota Semarang.
Universitas 17 Agustus 1945. Semarang.
Setyabudi, R., Saras. Lingkungan Bisnis Budidaya Ternak Sapi Perah. STMIK
Amikom Yogyakarta. Yogyakarta.
Sipayung, F. 2009. Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 2, Nomor 1 Balanced
Scorecard: Pengukuran Kinerja Perusahaan Dan Sistem Manajemen Strategis.
Univesitas Sumatra Utara. Medan, Sumatra Utara.
http://rjsyahrulloh.blogspot.co.id/2016/02/lingkungan-organisasi.html#!/tcmbck
(Diakses 25 Oktober 2017)
https://karyadrh.blogspot.co.id/p/blog-page_5178.html (Diakses 25 Oktober 2017)
http://jefriagustra.blogspot.co.id/2014/03/lingkungan-dan-budaya-organisasi.html
(Diakses 25 Oktober 2017)
https://renuat.wordpress.com/2009/10/28/ruang-lingkup-organisasi/ (Diakses 25
Oktober 2017)
http://annisawally0208.blogspot.co.id/2015/08/ruang-lingkup-manajemen.html
(Diakses 25 Oktober 2017)
https://dhiedotorg.wordpress.com/2011/09/25/pengertian-definisi-arti-organisasi-dan-
unsur-unsurnya/ (Diakses 25 Oktober 2017)
http://pramajayadimazs.blogspot.co.id/2014/03/faktor-faktor-pengembangan-
organisasi.html (Diakses 25 Oktober 2017)
http://mahlufiokey.blogspot.co.id/2007/12/dasar-dasar-manajemen.html (Diakses 25
Oktober 2017)
16
https://rohmatfapertanian.wordpress.com/diktat-dasar-dasar-manajemen/bab-vi-
organisasi/ (Diakses 25 Oktober 2017)
http://www.software-payroll.com/menciptakan-budaya-organisasi/ (Diakses 25
Oktober 2017)