Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dasar manajemen merupakan salah satu mata kuliah wajib yang
menjelaskan tentang manajemen dengan segala dinamika di dalamnya. Baik itu
internal dan eksternal. Kami mempelajari mata kuliah ini dengan tujuan agar
dapat memahami bagaimana memanajemen suatu industri peternakan dengan
baik dan dapat meningkatkan mutu pengelolaan industri.
Bisnis adalah proses, kegiatan, atau bentuk aktivitas penjualan barang atau
jasa dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya kepada
pihak pebisnis dan berlangsung secara terus-menerus. Adapun lingkungan bisnis
ialah segala sesuatu yang mempengaruhi bagaimana berjalannya suatu kegiatan
bisnis di dalam perusahaan.
Dalam berbisnis tentunya memiliki lingkungan bisnis yang sesuai guna
memajukan perusahaan dan tentunya memiliki beberapa factor yang akan
mendukung hal tersebut.
Hal tersebutlah yang menjadi latar belakang dibuatnya makalah ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah yang dimaksud dengan lingkungan bisnis?
2. Apa saja unsur-unsur yang terkandung di dalam lingkungan bisnis?
3. Bagaimana hubungan lingkungan bisnis dalam peternakan?
4. Bagaimana cara menciptakan lingkungan organisasi dan bisnis yang baik
dalam lingkup bidang peternakan?

1.3 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH


1. Untuk menyelesaikan tugas membuat makalah yang telah diberikan
2

2. Untuk mengetahui definisi lingkungan bisnis


3. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur yang terkandung di dalam
lingkungan bisnis
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan lingkungan bisnis dalam
peternakan
5. Untuk mengetahui cara menciptakan lingkungan organisasi dan bisnis yang
baik dalam lingkup bisang peternakan.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI LINGKUNGAN BISNIS


Pengertian umum manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (James A.F Stoner,).
Sedangkan menurut Ricky W. Griffin manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.
Merujuk pada pengertian di atas dapat dikatakan bahwa manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian / pengarahan
(kepemimpinan), dan pengendalian, yang mempunyai fungsi masing-masing
untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Empat fungsi manajemen, yaitu fungsi
perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi
pengkoordinasian / pengarahan (directing / leading) dan fungsi pengawasan /
pengendalian (controlling).
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa
inggris (business), dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam pembahasan organisasi tidak lepas pada masalah lingkungan yang
dihadapi oleh seorang pimpinan organisasi. Perbedaan dan kondisi lingkungan
4

akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil.
Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya
atau intern saja, namun juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar
perusahaan atau ekstern. Untuk mencapai tujuan orgaisasi tidak lepas dari
lingkungan ekstern yang terjadi, apalagi bagi organisasi atau lembaga pendidikan
yang menghasilkan nilai-nilai yang pengaruhnya langsung dirasakan oleh
masyarakat. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan
mempertimbangkan unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern
dalam setiap kegiatan manajemen.
Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu hal yang dapat memengaruhi
aktivitas usaha dengan faktornya dapat berasal dari luar perusahaan atau pun
berasal dari dalam perusahan yang mana dapat berdampak positif mau pun
negative.
Hick dan Gullet dalam Sagala (2013 : 133) memberikan penjelaskan
mengenai lingkungan organisasi sebagai sesuatu yang memberikan energi
penyaluran dan penerimaan organisasi yang berada di sekitar organisasi dan
memberikan pengaruh pada kelangsungan organisasi terebut. Lingkungan
organisasi menurut Stephen P. Robbins (2006) adalah lembaga-lembaga atau
kekuatan-kekuatan yang berada di luar organisasi dan secara potensial
mempengaruhi kinerja organisasi. Maka dari itu organisasi berada dalam sebuah
lingkungan yang dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambat
organisasi. Kegiatan organisasi akan merubah lingkungan, dan juga sebaliknya,
lingkungan akan mendorong perubahan pada organisasi.
Sebuah Perusahaan atau Organisasi yang beroperasi disebuah lingkungan
tidak dapat menafikan bahwa selain kegiatan yang dikelolanya, organisasi
tersebut juga terlibat dengan lingkungan di seputar lokasi. Oleh karena itu,
sebuah organisasi perlu memahami lingkungan apa saja yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan.
5

2.2 UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN BISNIS


Lingkungan selalu mempengaruhi organisasi dalam melakukan aktifitas,
baik secara langsung maupun secara tak langsung. Kelangsungan hidup suatu
perusahaan sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam mengelola
pengaruh lingkungan ini. Lingkungan dalam berbisnis secara umum terbagi atas
dua macam, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
a. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal diketahui mempunyai peranan besar dalam
mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial, proses dan struktur
organisasi, maka lingkungan eksternal penting untuk selalu dipantau dan
dianalisis. Tetapi lingkungan eksternal secara keseluruhan sangat sulit
untuk dianalisis, karena lingkungan eksternal sangat kompleks dan saling
terkait satu sama lain.
Lingkungan eksternal atau lingkungan yang berada di luar organisasi saling
mempertukarkan sumber dayanya dengan organisasi tersebut dan
tergantung satu sama lain. Organisasi mendapatkan input (bahan baku,
uang, tenaga kerja) dari lingkungan eksternal, kemudian ditransformasikan
menjadi produk dan jasa sebagai output bagi lingkungan eksternal.
Lingkungan eksternal adalah semua kejadian di luar perusahaan yang
memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan (Chuck Williams,
2001:51).
Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar perusahaan
yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam
pembuatan keputusan oleh manajer (T.Hani Handoko, 1999:62).
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar
suatu organisasi, yang relevan pada kegiatan organisasi itu (James
A.F. Stoner,1996:66)
6

Lingkungan eksternal yang memengaruhi lingkungan organisasi secara


garis besar dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan ektren makro dan
lingkungan ekstern mikro
Lingkungan Ekstern Makro
Menurut Sukriah (2009), lingkungan umum pada lingkungan
organisasi merupakan kondisi eksternal yang luas yang dapat
mempengaruhi organisasi serta berpengaruh secara tidak langsung
terhadap kinerja organisasi. Lingkungan ekstern makro terdiri dari:
1. Ekonomi
Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi sebagian
besar organisasi yang beroperasi di dalamnya. Pada suatu
keadaan perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum
kemampuan daya beli masyarakat untuk membeli suatu produk
atau jasa meningkat. Akan tetapi, kondisi perekonomian seperti
itu tidak menjamin bahwa suatu perusahaan juga bertumbuh,
hanya menyediakan lingkungan yang mendorong terjadinya
pertumbuhan usaha. Dalam keadaan perekonomian yang lesu,
daya beli masyarakat yang menurun, membuat pertumbuhan
usaha menjadi sulit. Sehingga para manajer perusahaan harus
selalu mengantisipasi variable-variabel ekonomi seperti
kecendrungan inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan fiscal dan
moneter, dan harga-harga yang ditetapkan oleh pesaing.
2. Teknologi
Teknologi adalah pengetahuan, peralatan, dan teknik yang
digunakan untuk mengubah bentuk masukan (input) menjadi
keluaran (output). Sehingga perubahan dalam teknologi dapat
membantu perusahaan menyediakan produk yang lebih baik
atau menghasilkan produknya dengan lebih efisien. Akan tetapi
prubahan teknologi juga dapat memberikan suatu ancaman
7

bagi perusahaan-perusahaan tradisional. Contohnya


perusahaan fotocopy pada awalnya memberi ancaman bagi
perusahaan kertas karbon.
3. Politik Hukum
Komponen politik/hukum adalah undang-undang, peraturan,
dan keputusan pemerintah yang mengatur perilaku usaha.
Komponen politik/hukum ini dalam suatu periode waktu
tertentu akan menentukan operasi perusahaan. Sehingga
manajer tidak mungkin mengabaikan iklim politik dan hukum-
hukum maupun peraturan yang ada di suatu negara, seperti
perlakuan yang adil dalam pembayaran gaji harus sesuai
dengan upah minimum yang ditetapkan pemerintah.
4. Sosial Budaya
Komponen sosial budaya merujuk kepada karakteristik
demografi serta perilaku, sikap, dan norma-norma umum dari
penduduk dalam suatu masyarakat tertentu. Pertama,
perubahan karakteristik demografi seperti, jumlah penduduk
dengan keterampilan khusus, pertumbuhan atau pengurangan
dari golongan populasi tertentu, mempengaruhi cara
perusahaan menjalankan usahanya. Kedua, perubahan sosial
budaya dalam perilaku, sikap, dan norma-norma juga
mempengaruhi permintaan akan produk dan jasa suatu usaha.
Lingkungan Ekstern Mikro
Lingkungan eksternal mikro adalah unsur-unsur yang berpengaruh
langsung terhadap organisasi, yang terdiri dari pesaing (competitors),
penyedia (suppliers), langganan (customers), lembaga keuangan
(financial institutions), pasar tenaga kerja (labour supply), dan
perwakilan-perwakilan pemerintah.
8

1. Pelanggan (customers)
Pelanggan membeli produk barang dan jasa. Perusahaan tidak
dapat hidup tanpa dukungan pelanggan. Oleh karena itu, untuk
mencapai keberhasilan usahanya suatu perusahaan perlu
mengamati perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Pengamatan reaktif dan proaktif merupakan strategi dalam
mengamati kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pengamatan
reaktif adalah memusatkan perhatian pada kecendrungan dan
masalah pelanggan setelah kejadian, misalnya mendengarkan
keluhan pelanggan. Pengamatan proaktif terhadap pelanggan
adalah dengan memperkirakan kejadian, kecendrungan, dan
masalah sebelum hal itu terjadi (sebelum pelanggan mengeluh).
2. Pesaing (Competitors)
Pesaing adalah perusahaan di dalam industri yang sama dan
menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Seringkali
perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan usaha tergantung
pada apakah perusahaan melakukan pelayanan yang lebih baik
daripada pesaing lain. Karena itu, perusahaan harus melakukan
analisis bersaing, yaitu menentukan siapa pesaingnya,
mengantisipasi pergerakan pesaing, serta memperhitungkan
kekuatan dan kelemahan pesaing.
3. Pemasok (suppliers)
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku,
tenaga kerja, keuangan dan sumber informasi kepada
perusahaan lain. Terdapat hubungan saling ketergantungan
antara pemasok dan perusahaan. Ketergantungan perusahaan
pada pemasok adalah pentingnya produk pemasok bagi
perusahaan dan sulitnya mencari sumber lain sebagai
pengganti. Ketergantungan pemasok pada perusahaan adalah
9

suatu tingkat dimana perusahaan pembeli sebagai pelanggan


bagi pemasok dan sulitnya menjual produk kepada pembeli lain.
4. Perwakilan-perwakilan Pemerintah
Hubungan organisasi dalam perwakilan-perwakilan
pemerintah berkembang semakin kompleks. Peraturan-
peraturan industri yang ditetapkan oleh perwakilan pemerintah
ini harus ditaati oleh organisasi dalam operasinya, prosedur
perijinan, dan pembatasan-pembatasan lainnya untuk
melindungi masyarakat.
5. Lembaga Keuangan
Organisasi-organisasi tergantung pada bermacam-macam
lembaga keuangan, seperti bank-bank komersial, bank-bank
instansi, dan perusahaan-perusahaan asuransi termasuk pasar
modal. Lembaga keuangan ini sangat dibutuhkan perusahaan
untuk menjaga dan memperluas kegiatan-kegiatannya seperti
pendanaan untuk membangun fasilitas baru dan membeli
peralatan baru, serta pembelanjaan operasi-operasinya.
6. Pasar Lembaga Kerja
Tenaga kerja merupakan mitra strategis perusahaan karena
dengan memiliki tenaga kerja yang trampil perusahaan dapat
melaksanakan aktifitas perusahaan dengan efisien dan
mempunyai keunggulan dibandingkan dengan perusahan lain.
Oleh karena itu perusahaan harus mampu merekrut dan
mempertahankan tanaga kerja yang terampil.

b. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah tempat manajer bekerja yang mencakup
budaya perusahaan, teknologi produksi, struktur organisasi, dan fasilitas
fisik. Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang
10

ada dalam organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol
oleh manajemen. Lingkungan internal meliputi; pekerja/ karyawan, dewan
komisaris, dan pemegang saham. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Pekerja/ Karyawan
Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan
suatu perusahaan atau organisasi yang menginginkan imbalan berupa
upah atau gaji, sementara manajer menginginkan adanya kinerja
yang tinggi.
2. Dewan komisaris
Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham
dimana dewan komisaris memantau kegiatan dan mengawasi
manajemen, serta memastikan kegiatan akan berjalan mencapai
tujuan. Kedudukannya adalah independen terhadap manajemen.
3. Pemegang saham
Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa besar
saham mereka terhadap perusahaan. Jika perusahaan memperoleh
keuntungan maka mereka memperoleh imbalan sebesar yang mereka
sertakan.

2.3 HUBUNGAN LINGKUNGAN BISNIS DALAM PETERNAKAN


Manajemen usaha peternakan adalah suatu ilmu tentang upaya manusia
untuk memanfaatkan semua sumber daya bidang peternakan yang dimilikinya
untuk mencapai tujuan usaha secara efektif & efisien. Manajemen usaha
peternakan (Farm management) berbeda dengan manajemen pada umumnya
(Non Farm Management), disamping mempunyai beberapa persamaan. Beberapa
perbedaan tersebut sesuai dengan Karakteristik Peternakan (Pokok Bahasan
Jenis-jenis Usaha Peternakan). Selain itu ada beberapa perbedaan yang lain,
yaitu:
11

1. Usaha Peternakan sangat tergantung kepada sifat BIOLOGIS, yaitu


adanya waktu yang sudah tertentu secara biologis. Misalnya proses
pembentukan telur dengan proses biologis tertentu sehingga
memungkinkan ayam hanya bertelur 1 butir per hari.
2. Faktor produksi sukar dipisah-pisahkan sehingga mengurangi efisiensi
usaha.
3. Sukar dipisahkan kepentingan rumah tangga dan usaha taninya.
4. Fixed cost (Biaya tetap) per unit output relative tinggi, karena adanya
batasan-batasan biologis.
5. Kurang dapat mengurangi ongkos produksi pada keadaan harga rendah.
6. Organisasi usaha peternakan kurang spesifik sehingga efisiensi tenaga
kerja kurang dapat dicapai. (Seorang manajer kadang-kadang juga
merangkap pemilik dan pelaksana).
7. Resiko usaha relative tinggi karena mengusahakan maklhuk hidup sangat
dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal.

Manajemen Usaha Peternakan memberikan landasan teoritis tentang Seni


(Art) manajemen bagaimana membuat dan melaksanakan keputusan pada usaha
pertanian atau peternakan untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati oleh
manajer atau keluarga petani/peternak tersebut. Keputusan tersebut akan sangat
membantu dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen usaha peternakan.

Pada bidang usaha peternakan, Keberhasilan usaha sangat dipengaruhi oleh


beberapa factor, yaitu: Faktor bahan Baku (Breeding dan Feeding) dan Faktor
Pengelolaan yaitu manajemen. Manajemen usaha menyangkut manajemen
budidaya (manajemen pakan, kandang, tenaga kerja, penyakit) serta manajemen
pengolahan hasil peternakan dan pemasaran.
12

2.4 MENCIPTAKAN LINGKUNGAN ORGANISASI DAN BISNIS YANG BAIK


Budaya organisasi memiliki kaitan erat dalam pembentukan sumber daya
manusia di sebuah perusahaan. Pembentukan budaya organisasi dalam sebuah
perusahaan dikatakan berhasil apabila dapat memperoleh dukungan dari segenap
jajaran manajemen sekaligus karyawan yang tergabung dalam perusahaan
tersebut. Banyak pendapat dari para praktisi yang mengungkapkan bahwa budaya
organisasi merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Banyak orang yang
berpikir bahwa budaya organisasi harus dilakukan dalam bentuk sebuah
gebrakan yang dapat langsung memberikan perubahan ke seluruh bagian dalam
organisasi. Padahal budaya organisasi merupakan proses jangka panjang, yang
membutuhkan ketelatenan dari para pelaku di dalamnya.
Budaya organisasi yang sehat secara umum memiliki beberapa ciri berikut
ini:
1. Organisasi memiliki identitas yang jelas.
Identitas organisasi atau perusahaan artinya adalah memiliki lokasi yang
jelas, perijinan, dan nama perusahaan.
2. Status karyawan di dalam perusahaan jelas.
Status karyawan ini ditunjukkan dengan adanya bukti konkret seperti tanda
pengenal, kartu anggota, baju seragam karyawan, dan sebagainya.
3. Memiliki visi dan misi yang jelas.
Pada dasarnya, visi dan misi bukanlah budaya perusahaan. Namun secara
tidak langsung budaya sebuah perusahaan mempengaruhi pembentukkan
visi dan misi. Visi dan misi adalah tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana
cara mencapainya. Secara tidak langsung, dengan adanya visi dan misi,
perusahaan memiliki arah kerja yang jelas.
4. Manajemen bersikap terbuka
Bersikap terbuka bukan berarti karyawan mengetahui apa yang ada di
dalam manajemen perusahaan, melainkan manajemen mengajarkan hal-hal
yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas. Misalkan saja sebuah
13

perusahaan ingin membuat karyawan yang lebih efisien, efektif, dan kreatif.
Akhirnya manajemen menunjukkan data biaya produksi dari sebuah
produk perusahaan. Tujuannya adalah agar seluruh karyawan memiliki
pemahaman perusahaan dalam kondisi seperti apa, bagaimana nasib
karyawan nanti, dan kontribusi apa yang dapat saya berikan. Jika tujuan
tersebut dapat tercapai, otomatis akan terjadi perubahan perilaku yang
secara konsisten menetap pada setiap karyawan.
5. Memiliki aktivitas organisasi yang terarah
Berbeda dengan visi dan misi, aktivitas organisasi dalam hal ini adalah
kinerja yang ada di dalam organisasi itu sendiri. Selain pengaruh dari visi
dan misi, tentu perilaku organisasi yang terbentuk juga harus jelas. Dalam
artian segala keputusan yang diambil pasti akan melalui beberapa tahapan.
Tidak seketika itu juga sebuah perubahan keputusan langsung disampaikan
kepada anggota organisasi atau karyawan. Diibaratkan organisasi adalah
sebuah bus yang sedang melaju. Jika harus melakukan belok arah secara
mendadak, pasti penumpang yang didalamnya akan berantakan. Begitu
juga dengan sebuah organisasi. Organisasi yang sehat akan selalu
membiasakan menjalankan tahapan planning, action, dan evaluation.
6. Memperhatikan kebutuhan karyawan
Kembali saya mengingatkan bahwa karyawan adalah aset yang harus
dijaga. Organisasi yang sehat tidak hanya akan menuntut karyawan atau
anggota yang tergabung di dalamnya, melainkan juga berusaha untuk
mencari cara mempertahankan karyawan. Salah satu cara yang bisa
dilakukan adalah memperhatikan kebutuhan karyawan, seperti
memfasilitasi training, workshop, menghargai inovasi yang telah dilakukan
karyawan, dan sebagainya.
14

BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Di dalam manajemen suatu perusahaan, terdapat aspek yang perlu
diperhatikan, yaitu aspek lingkungan bisins. Lingkungan bisnis adalah semua
factor lingkungan yang dapat memengaruhi jalannya suatu perusahaan, mulai
dari perencanaan, bagaimana cara memanajemen dengan baik, bagaimana
mengambil sebuah keputusan, dan lain sebagainya. Manajemen dan lingkungan
bisnisnya sangat berperan dalam kemajuan perusahaan, termasuk dalam
memajukan perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan tentunya sangat
bergantung pada hasil produksi ternak itu sendiri. Oleh karena itu, seorang
pimpinan perusahaan harus mampu mengkoordinasi rekan kerjanya dalam
memanajemen perusahaan. Dalam lingkungan berbisnis, ada dua factor umum
yang memengaruhinya, yaitu factor eksternal dan factor internal. Yang mana
factor eksternal merupakan factor yang berasal dari luar perusahaan, contohnya
pelanggan dan pesaing. Sedangkan factor internal merupakan factor yang berasal
dari dalam perusahaan, contohnya para pekerja.

3.2 SARAN
Dalam memanajemen perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan,
kita harus mampu memilih pihak yang akan terlibat dengan baik dan dengan
pertimbangan yang cukup. Susunlah perencanaan dengan matang dan
berkelanjutan, tempatkan para karyawan sesuai dengan keterampilannya, mawas
diri terhadap segala macam factor yang mampu mengganggu jalannya
perusahaan, serta lakukan pengawasan dengan terartur, dan yang paling penting
ciptakanlah linkungan organisasi yang baik dan nyaman.
15

DAFTAR PUSTAKA

Arnanda, B., Alfa. 2014. Pengaruh Lingkungan Bisnis, Perencanaan Strategi, dan
Inovasi Terhadap Kinerja Perusahaan Daerah Studi Kasus pada BUMD PD BPR
Bank Daerah Karanganyar. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Mardiono, A. Pengaruh Faktor Lingkungan Bisnis Eksternal Dan Faktor Manajerial
Terhadap Perencanaan Strategik Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan Studi
Empiris Pada Industri Kecil Makanan Wingko Babat di Kota Semarang.
Universitas 17 Agustus 1945. Semarang.
Setyabudi, R., Saras. Lingkungan Bisnis Budidaya Ternak Sapi Perah. STMIK
Amikom Yogyakarta. Yogyakarta.
Sipayung, F. 2009. Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 2, Nomor 1 Balanced
Scorecard: Pengukuran Kinerja Perusahaan Dan Sistem Manajemen Strategis.
Univesitas Sumatra Utara. Medan, Sumatra Utara.
http://rjsyahrulloh.blogspot.co.id/2016/02/lingkungan-organisasi.html#!/tcmbck
(Diakses 25 Oktober 2017)
https://karyadrh.blogspot.co.id/p/blog-page_5178.html (Diakses 25 Oktober 2017)
http://jefriagustra.blogspot.co.id/2014/03/lingkungan-dan-budaya-organisasi.html
(Diakses 25 Oktober 2017)
https://renuat.wordpress.com/2009/10/28/ruang-lingkup-organisasi/ (Diakses 25
Oktober 2017)
http://annisawally0208.blogspot.co.id/2015/08/ruang-lingkup-manajemen.html
(Diakses 25 Oktober 2017)
https://dhiedotorg.wordpress.com/2011/09/25/pengertian-definisi-arti-organisasi-dan-
unsur-unsurnya/ (Diakses 25 Oktober 2017)
http://pramajayadimazs.blogspot.co.id/2014/03/faktor-faktor-pengembangan-
organisasi.html (Diakses 25 Oktober 2017)
http://mahlufiokey.blogspot.co.id/2007/12/dasar-dasar-manajemen.html (Diakses 25
Oktober 2017)
16

https://rohmatfapertanian.wordpress.com/diktat-dasar-dasar-manajemen/bab-vi-
organisasi/ (Diakses 25 Oktober 2017)
http://www.software-payroll.com/menciptakan-budaya-organisasi/ (Diakses 25
Oktober 2017)

Anda mungkin juga menyukai