Otonom
Otonom
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
organ ekskresi. Pada hewan dan manusia juga terdapat sistem saraf
fungsional utama yaitu sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.
dan dipengaruhi oleh kehendak seperti gerak badan, sikap tubuh, dan
gerakan pernapasan.
b. Tujuan Percobaan
musculus)
C. Prinsip Percobaan
D. Manfaat Praktikum
diketahui efek obat yang bekerja pada sistem saraf otonom baik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Animalia
Phylum : Cordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
- betina : 25-40 g
mmHg
B. Uraian Bahan
2%, 4%.
Kontraindikasi : -
Produksi : Ethica
alfa broker
migren
kongestif
2. Uraian Obat
O N
O
cahaya.
Khasiat : Parasimpatolitikum
disebabkan vagus.
- Volum distribusi : 31 / kg
1995).
i.m.
RB : OH
CH-CH2-NH-CH3
OH
OH
(Ganiswarna,1995).
parental
(Ganiswarna,1995).
Khasiat : Simpatomimetikum
RB : OH
OCH2-CHCH2-NHCH(CH3)2
.HCl
eter.
Volume distribusi : 41 / kg
(Ganiswarna, 1995)
Kegunaan : Sampel
tembaga;
dalam
digunakan
berasap.
C. Teori Umum
pada organ efektor, dan efek khusus akan timbul akibat pelepasan
1997).
tersebut. Inhibisi salah satu sistem oleh obat maupun akibat denervasi
efeknya sama, misalnya pada kelenjar liur sekresi liur dirangsang baik
1989).
(Ganiswarna, 1995).
dan propranolol.
fisostigmin.
1995)
seperti ini disebut serat non adrenergic, mereka bekerja dengan cara
A. Reseptor Muskarinik
B. Reseptor Nikotinik
parasimpatis.
ini tidak menyekat reseptor nikotinik maka obat anti muskarinik ini
(Bajpai,R.N, 1989).
dan lain-lain. Pada stadium awal, alfa bloker ini masih dapat
BAB III
METODE KERJA
1. Kanula
3. Gelas Kimia
4. Labu ukur 10 ml
6. Spoit 1 ml dan 10 ml
7. Keranjang
8. Stopwatch
2. Atropine ampul
3. Adrenalin
4. Propanolol tablet
6. Na-CMC
7. Alkohol
8. Kapas
9. Tissu
C. Hewan Coba
D. Cara Kerja
badannya
2. Penyiapan Bahan
a. Pembuatan Na-CMC 1%
diambil 1 ml.
200,8 mg
parenteral.
oral.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
BAB V
PEMBAHASAN
kelompok ini pula adalah otot jantung (lurik) serta beberapa kelenjar
fisiologi yang konstan, seperti suhu badan, tekanan dan peredaran darah,
serta pernapasan.
bersifat sinergistris.
(rangsangan) yang secara langsung dikirim dari SSP melalui saraf motoris
ke otot tersebut.
epinefrin terutama pada arteriol kecil dan sfingter prekapioer, tetapi vena
dan arteri besar juga dipengaruhi. Pembuluh darah kulit, mukosa dan
pada percobaan ini menimbulkan piloereksi pada mencit. Hal ini cukup
sesudah 10-30 menit dan bertahan 4-8 jam. Toleransi dapat terjadi setelah
kelenjar keringat, kelenjar air mata dan kelenjar ludah. Produksi keringat
dapat mencapai tiga liter. Efek terhadap kelenjar keringat ini terjadi karena
tremor, piloereksi, straub, dan diare. Ada beberapa efek dari pilokarpin ini
begitu pula dari mukosa. Resrpsinya melalui kulit utuh dan mata tidak
penting. Resorpsin dalam usus baik, tetapi FPE (First Pass Effect) besar,
hingga 30% mencapai sirkulasi besar. Sebagian besar zat ini diubah
dalam hati menjadi derivate hidroksinya yang aktif. PPnya 90%, plasma t
obat ini secara oral seharusnya berefek anestetik lokal atau menghambat
dosis propanolol.
seharusnya tidak ada efek ditimbulkan karena kedua obat ini kerjanya
antagonis.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
hal-hal berikut :
bronkokontriksi.
mencit.
B. Saran
Daftar Pustaka
Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar fisiologi kedokteran edisi 9. Penerbit
Buku Kedokteran EGC : Jakarta
Sloane Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta
LAMPIRAN
1. Perhitungan Dosis
Pilokarpin
= 0,0195 mg
= 0,02 mg/ml
30
Untuk mencit 30 g = x 0,02
20
= 0,03 mg
x 0,03
10 0,2
x 1,5ml