Anda di halaman 1dari 1

Gangguan secara teorititis

permanganometri juga mempunyai kekurangan, larutan ini tidak stabil dalam penyimpanan, jadi
harus sering dilakukan pembakuan (Mursyidi dan Rohman, 2006). [Mursyidi, A., dan Rohman,
Abdul, 2006, Pengantar Kimia Farmasi Analisis Volumetri dan Gravimetri, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta]

Bahan yang di gunakan

Besi (II) Sulfat Besi (II) sulfat mempunyai rumus senyawa FeSO4. Nama lain dari besi (II) sulfat
adalah ferro sulfat, copperas, atau green vitrol. Pemeriannya adalah berupa serbuk hablur atau
granul warna hijau kebiruan, tidak berbau dan rasa seperti garam, segera teroksidasi dalam udara
lembab, pH lebih kurang 3,7. Kelarutannya mudah larut dalam air, tidak larut dalam etanol dan
sangat mudah larut dalam air mendidih. Besi (II) sudah dapat ditemukan dalam bentuk alami.
Beberapa macam molekul dari besi (II) sulfat antara lain monohidrat (FeSO4.H2O), tetrahidrat
(FeSO4.4H2O), pentahidrat (FeSO4.5H2O), dan heptahidrat (FeSO4.7H2O). Besi(II) sulfat biasanya
dalam keadaan heptahidrat dan disebut juga green vitrol atau copperas. Khasiat dari besi (II) sulfat
yaitu digunakan untuk pengobatan anemia defisiensi besi (Anonima , 2007).

Kelemahan dari kalium permananganat adalah dalam medium HCl Cl dapat teroksidasi, demikian
juga larutannya,mempunyai kestabilan yang terbatas, biasanya digunakan pada medium asam 0,1 N
.

Reaksi oksidasi terhadap H 2 C 2O berjalan lambat pada temperatur ruang. Untuk mempercepat
perlu pemanasan. (Khophar.2007 :53)

Analisa

Karena asam oksalat merupakan asam organik, asam oksalat bereaksi lambat dengan kalium
permanganat, sehingga dalam proses titrasinya harus dalam keadaan panas, agar kita lebih mudah
melakukan titrasi dan mencegah kesalahan penentuan Titik Akhir yang diakibatkan oleh lamanya reaksi
antara asam oksalat dan kalium permanganat.

Fungsi penambahan asam sulfat selain untuk mengasamkan larutan pada saat titrasi asam sulfat juga
berperan sebagai pembentuk garam sulfat, karena jika Mn2+ bereaksi dengan anion sulfat membentuk
larutan MnSO4 yang tidak berwarna, sehingga produk yang terbentuk (Mn2+) tidak akan mengganggu
pengamatan pada saat titik akhir.

Dapus

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31827/Chapter%20II.pdf?sequence=4
(hutapea sanjaya)

Anda mungkin juga menyukai