Anda di halaman 1dari 12

BENCANA KAMBOJA

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

Pendidikan Kebencanaan

Yang dibina oleh Bpk Budi Handoyo, S.Pd, M.Pd, M.Si

Disusun oleh :

Ely Aprilya (150721602781)


Leni Mahmudayanti (150721602141)
Maslakha Naena (150721600952)
Ristania Fidyani H (150721604858)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
NOPEMBER
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang
ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan
membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh peristiwa
alam yang membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin
topan, dan tanah longsor. Peristiwa alam yang tidak
membahayakan misalnya pergantian musim, terbentuknya embun, dan pelangi.
Salah satu peristiwa alam adalah banjir. Banjir merupakan peristiwa
karena terjadinya genangan di dataran banjir sebagai akibat terjadinya limpasan
air dari sungai yang disebabkan debit air yang mengalir di sungai tersebut
melebihi kapasitas pengalirannya. Selain akibat dari limpasan sungai, genangan
banjir dapat pula terjadi akibat terjadinya hujan yang terus terus menerus terjadi,
serta akibat terjadinya air laut pasang atau rob. Ketiga peristiwa tersebut bisa
terjadi secara bersamaan maupun terpisah.
Peristiwa banjir dapat menimbulkan kerugian dapat tidak. Apabila tidak
menimbulkan kerugian dan gangguan terhadap manusia, tidak perlu dilakukan
penanganan apapun terhadap peristiwa banjir tersebut. Sebab, adakalanya, banjir
malah menguntungkan bagi umat manuisa karena luapan sungai dapat mengisi
rawa-rawa sehingga sedimen yang tertinggal menimbulkan kolmatase dan
meningkatkan kesuburan tanah. Namun, peristiwa tersebut dapat pula
menimbulkan masalah bagi manusia, yang dapat terjadi dimana-mana di dunia ini,
tidak perduli pada negara yang telah maju atau berkembang maupun di negara
yang sedang berkembang.
Banjir yang menimbulkan kerugian bisa dikategorikan sebagai sebuah
bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
Bencana banjir termasuk bencana alam yang hampir pasti terjadi pada
setiap datangnya musim penghujan. Banjir tak hanya sering terjadi di Indonesia,
negara-negara lain juga pernah mengalami bencana banjir. Tahun 2011 banjir
melanda negara-negara di Asia Tenggara, China dan Jepang dalam empat pekan
terakhir. Banjir yang terjadi umumnya dipicu oleh badai yang menyerang. Negara
Kamboja adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang dilanda bencana banjir,
bencana ini merupakan yang terburuk sejak banjir yang juga melanda tahun 2000
lalu. Banjir ini terjadi akibat hujan yang mengguyur Negara Kamboja secara terus
menerus yang berdampak pada meluapnya sungai mekong. Banjir ini
mengakibatkan 250 orang meninggal dunia dan 54% nya adalah anak-anak. Banjir
ini menggenangi 19 kota serta beberapa provinsi di Negara Kamboja. Lebih dari
300.000 hektare sawah terendam dan 100.000 hektare sawah benar-benar rusak
karena banjir. Sekitar 600 rumah hanyut oleh banjir dan 196.600 rumah lainnya,
1.132 sekolah dan 400 pagoda Buddha kebanjiran, diperkirakan kerugian
mencapai 161 juta dolar AS.
Banjir yang terjadi di Negara Kamboja dikategorikan sebagai banjir
limpasan (discharge overland flow) atau di kalangan umum dikenal dengan istilah
banjir kiriman, karena tipe banjir ini berasal dari aliran limpasan permukaan yang
merupakan bagian dari hujan yang mengalir di permukaan tanah sebelum masuk
ke sistem sungai. Dalam kondisi bio-geofisikal dan curah hujan yang khusus/unik
banjir limpasan ini dapat membentuk banjir bandang (flash flood). Banjir
limpasan ini ciri-cirinya antara lain debit puncak (Qp) yang tinggi dan waktu
datangnya banjir (time to peak) yang sangat cepat, sehingga tidak memberikan
kesempatan penduduk untuk persiapan mengungsi.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi geografis Negara Kamboja?
2. Apa yang menjadi penyebab banjir di Negara Kamboja dan bagaimana
dampaknya?
3. Bagaimana cara mengatasi bencana banjir?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kondisi geografis Negara Kamboja
2. Mengetahui yang menjadi penyebab banjir di Negara Kamboja dan dampak
bencana banjir yang terjadi di Negara Kamboja
3. Mengetahui cara mengatasi bencana banjir.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kondisi Negara Kamboja
Kamboja merupakan negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. Letak
astronomis Kamboja yaitu 100LU - 14 0LU, 102 0BT - 108 0BT. Kamboja
mempunyai area seluas 181.035 km2. Di sebelah utara berbatasan langsung
dengan Laos dan Thailand, yang merupakan daerah pegunungan. Sementara di
sebelah barat berbatasan dengan Teluk Thailand, serta di sebelah timur dan
selatan dengan Vietnam. Secara geografis negara Kamboja terletak di
Semenanjung Indochina.
Negara beriklim tropis itu bersebelahan dengan sejumlah negara
anggota ASEAN. Wilayah bagian tengah Kamboja adalah sebuah basin atau
cekungan yang dikelilingi oleh dataran yang luas. Wilayah Kamboja dialiri oleh
Sungai Mekong yang merupakan sungai terpanjang di negara ini dan mengalir
sampai Vietnam di selatan. Sebelah tenggara cekungan terdapat delta Sungai
Mekong, sedangkan di sebelah utara dan barat daya cekungan terdapat beberapa
rangkaian pegunungan. Di bagian timur Kamboja berupa dataran tinggi.
Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya
dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di
Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
Secara menyeluruh, bentuk wilayah kamboja menyerupai piring. Di bagian
tengahnya terdapat dataran besar Tonle Sap, sedangkn bgian tepi dibentuk oleh
deretan pegunungan. Di sebelah utara terdapat pegunungan Dong Rek dan di
bagian barat terdapat pegunungan Cardamon. Barisan pegunungan itu memiliki
ketinggian 750-900 meter. Puncak tertingginya adalah Gunung Phnum Aoral
(1.771 m) di bagian ttimur dapat dijumpai Plato Rotanikiri dan Plato Modol.
Danau Tonle Sap air danaunya berasal dari Sungi Tonle Sap, yaitu anak
Sungai Mekong yang biasanya meluap pada bulan Mei dan Oktober. Dalam
bulan-bulan itu cabang-cabang sungai Mekong di wilyah selatan tidak mampu
menampung luapan air, akibatnya luapan air akan kembali ke Sungai Bassac dan
sungai Tonle Sap, sehingga membanjiri daerah sekitar danau. Pada puncaknya,
banjir tersebut akan melipat gandakan luas permukaan air danau. Jika semula luas
permukaannya hanya 3000 km2 maka akibat adanya luapan banjir luas permukaan
akan menjadi lebih dari 10.000 km2. Daerah pantai sepanjang 560 km di tepi
teluk Thailand berupa tanah berbatu-batu. Dataran pantainya sebagian besar
sempit dan terpotong-potong oleh Pegunungan Elephant yang membujur ke arah
pantai. Wilyah tersebut memiliki pelabuhan alam terbaik yaitu di Teluk Kompong
Som dan beberapa pulau di lepas pantai.
Kamboja dibagi menjadi 20 provinsi (khett) and 4 kota praja (krong).
Daerah Kamboja kemudian dibagi menjadi distrik (srok), komunion (khum),
distrik besar (khett) dan kepulauan(koh).
1. Kota Praja (Krong):
Phnom Penh
Sihanoukville (Kampong Som)
Pailin
Kep
2. Provinsi (Khett):
Yang terdiri dari Banteay Meanchey, Battambang, Kampong
Cham, Kampong Chhnang, Kampong Speu, Kampong Thom, Kampot, Kandal,
Koh Kong, Krati, Mondulkiri, Oddar Meancheay, Pursat, Preah Vihear, Prey
Veng, Ratanakiri, Siem Reap, Stung Treng, Svay Rieng and Tako
3. Kepulauan (Koh):
Koh Sess
Koh Polaway
Koh Rong
Koh Thass
Koh Treas
Koh Traolach
Koh Tral
Koh Tang
2.2 Penyebab Banjir di Negara Kamboja dan Dampaknya
2.2.1 Penyebab Banjir
Banjir ialah bencana alam yang sering terjadi di banyak kota dalam skala
yang berbeda dimana air dengan jumlah yang berlebih berada di daratan yang
biasanya kering. Hal itu dapat terjadi sebab jumlah air yang ada di danau, sungai,
ataupun daerah aliran air lainnya yang melebihi kapasitas normal akibat adanya
akumulasi air hujan atau pemampatan sehingga menjadi meluber.
Di mata masyarakat, pada umumnya pengertian banjir merupakan hal yang
negatif. Hal ini karena banjir selalu berkaitan dengan hal-hal yang merugikan
sehingga dapat disebut juga bencana alam. Banjir dapat menyebabkan kerusakan
parah, khususnya pada daerah yang padat penduduk yang berada di bantaran
sungai atau daerah-daerah yang terkena banjir periodik.
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering
terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim
hujan dengan intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi
langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai.
Namun daerah yang jauh dari sungai pun kadang terkena musibah banjir
juga jika curah banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak
lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Secara umum banjir disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
1. Penebangan hutan liar
Penebangan hutan secara liar yang membuat hutan menjadi gundul merupakan
salah satu penyebab banjir. Hal ini karena, akar pohon memiliki fungsi untuk
menyerap air.
2. Buang sampah sembarangan
Sampah yang dibuang sembarang khususnya apabila dibuang di sungai atau
aliran air lainnya dapat menyumbat aliran air tersebut sehingga dapat meluap
dan menyebabkan terjadinya banjir.
3. Pemukiman di bantaran sungai atau aliran air
Pemukiman yang didirikan di bantaran sungai mengakibatkan sungai tersebut
rentan terjadi pendangkalan. Pendangkalan yang terjadi di sungai karena
kebiasaan untuk membuang sampah ke sungai serta keadaan tanah di kiri
kanan bangunan tersebut dapat saja ambles dan kemudian menutup sisi
sungai. Sehingga sungai menjadi menyempit dan rawan banjir.
4. Dataran rendah
Daerah-daerah yang berada di dataran rendah dapat menyebabkan banjir, hal
ini karena luapan air yang mengalir dari tempat di dataran tinggi ke rendah
sehingga dapat beresiko terkena banjir.
5. Curah hujan yang tinggi
Penyebab banjir ini disebabkan karena faktor cuaca. Apabila terdapat daerah
yang memiliki curah hujan tinggi dan terjadi berlarut-larut dalam jangka
waktu lama, memiliki resiko yang besar untuk terjadi banjir terlebih jika
berada di dataran rendah.
6. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan Amdal
Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal yang terlebih di
lingkungan perkotaan. Daerah hutan ataupun rawa yang dapat membantu
untuk mencegah atau mengurangi banjir, namun dipakai untuk membangun
mall atau bangunan lainnya sehingga merusak lapisan atmosfer dan akan
mudah beresiko terjadinya banjir.
7. Salah sistem kelola tata ruang
Penyebab banjir yang satu ini dapat mengakibatkan air sulit untuk diserap
serta alirannya lambat. Sementara air yang datang ke wilayah tersebut
jumlahnya akan lebih banyak dari yang biasanya dialirkan sehingga dapat
dengan cepat terjadi banjir.
Adapun banjir yang terjadi di Negara Kamboja dipicu adanya badai besar
yang menyebabkan tinggginya curah hujan. Diketahui bahwa intensitas hujan
yang terjadi di Kamboja di tahun 2011 curah hujannya sangat tinggi dan
berlangsung selama 3 pekan penuh. Kamboja di guyur hujan tinggi seelam 3
minggu berturut-turut, hal inilah yang menyebabkan sungai mekong tidak
sanggup menampung air hujan yang mengalir sehingga debit airnya
bertambah dan meluber ke daerah sekitar. Banjir di Kamboja juga akibat dari
kiriman air dari negara tetangga yaitu Thailand, Vietnam, Laos dan Filipina.
Sungai mekong adalah sungai besar yang membentang melewati Thailand,
Vietnam, Kamboja, Laos dan Filipina. Saat tahun 2011 terjadi badai besar
yang menyebabkan hujan tinggi di kelima negara tersebut, banjir tak hanya
terjadi di Kamboja melainkan juga melanda negara Thailand, Vietnam, Laos
dan Filipina. Hujan yang mengguyur Negara Thailand dan Vietnam tak
mampu di tampung oleh sungai Mekong menyebabkan debit air sungai
Mekong bertambah dan akhirnya meluap.
Air yang ada di sungai Bassac dan Tonle Sap ( cabang anak sungai
Mekong) di Negaraa Kamboja yang harusnya mengalir ke sungai Mekong dan
selanjutnya mengarh ke laut haruss kembali lagi ke sungai Bassac dan sungai
Tonle Sap akibat sungai mekong sudah meluap mendapat kiriman air hujan
dari negara Vietnam dan Thailand, karennya Negara Kamboja ikut menjadi
korban bencana banjir. Akibat banjir ini Thailand dan Kamboja yang terkena
dampak terburuk pada situasi ini. Keadaan ini pun diperkirakan akan semakin
memburuk jika terjadi hujan lebat lagi, dan akan mengakibatkan pasang tinggi
dari utara pada akhir pekan. Di Thailand, 2,4 juta orang di 26 provinsi terkena
dampak banjir, sementara 12 provinsi lain berada dalam keadaan siaga akan
hujan lebat yang akan menyebabkan sungai meluap.
2.2.2 Dampak banjir
Setiap bencana alam pasti menimbulkan kerugian dan dampak di wilayah
yang terkena bencana tersebut, begitu pula dengan banjir. Berikut beberapa akibat
banjir dan cara mengurangi banjir.
Akibat Banjir :
Menyebarnya berbagai bibit-bibir penyakit.
Kehilangan harta benda.
Pertanian, tanaman, atau ladang yang rusak.
Menimbulkan banyak korban apabila terjadi banjir bandang.
Fasilitas umum, sarana dan prasarana yang menjadi rusak.
Jarang air karena sebelumnya sudah terkontaminasi dengan banjir.
Pohon-pohon yang lama terendam banjir akan mati.
Dampaknya dalam jangka panjang, jumlah wisatawan yang datang ke
daerah tersebut akan menurun.
Pemulihan kembali wilayah bencana membutuhkan waktu yang lama.
Mahalnya biaya untuk membangun sarana dan prasarana yang rusak akibat
banjir.
Terjadi kenaikan harga, hal ini karena bahan makanan yang menjadi
langka.
Adapun dampak banjir yang yang melanda Negara Kamboja menurut juru
bicara Badan Penanggulangan Bencana Kamboja Keo Vy, bencana ini merupakan
yang terburuk sejak banjir yang juga melanda tahun 2000 lalu. Saat itu, banjir
telah menyebabkan 374 orang tewas. Air yang meluap dari Sungai Mekong dan di
beberapa tempat lainnya, membuat sekira 217.000 hektar lahan pertanian. Selain
lahan pertanian, 904 sekolah dan 361 kuil Budha juga mengalami kerusakan.
Demikian diberitakan Associated Press. Selain di Kamboja dampak lain dari
baanjir yaitu, ratusan orang tewas terbunuh akibat banjir di Asia Tenggara, China
dan Jepang. Sementara negara tetangga Kamboja, Thailand juga tidak luput dari
banjir. Negeri Gajah Putih tersebut juga dilanda banjir yang menewaskan 206
jiwa. Banjir juga mempengaruhi wilayah Ibu Kota Thailand, Bangkok. Aliran
Sungai Chao Phraya sudah memenuhi jalanan di beberapa wilayah, meskipun
pihak berwenang telah membangun tanggul untuk mencegah banjir. Filipina juga
terpengaruh dengan angin topan yang melanda negaranya. Topan Nesat yang
menyerang dikabarkan menyebabkan 55 orang tewas. Banyak dari warga Filipina
yang tetap bertahan di rumahnya, terpaksa menaiki atap karena rumah mereka
terendam air.
Bencana banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat musibah
banjir menimpa kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan pasrah
menghadapinya. Ada banyak cara untuk menghadapi banjir tersebut, Di antaranya
yaitu:
Selamatkan barang-barang berharga
Selamatkan orang-orang yang kita sayangi setelah itu jika memungkinkan
tolong juga orang-orang di sekitar tempat tinggal kita
Pindahkan barang-barang penting seperti barang elektronik, tempat tidur,
dan alat rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi, misalnya lantai dua
rumah atau loteng.
Jika kita tidak memiliki loteng maka bawalah pergi barang-barang penting
seperti selimut, uang, perhiasan, surat-surat berhargadan bahan makanan
sebisanya.
2.3 Cara Mengatasi Bencana Banjir.
Ada ungkapan lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu
merupakan ungkapan yang bijaksana mengingat upaya pencegahan lebih mudah
dilakukan daripada mengobati itu sendiri. Hal ini pun bisa kita terapkan dalam hal
pencegahan banjir. Ada beberapa upaya untuk mencegah terjadinya banjir, yaitu:
1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Membersihkan saluran air di sekitar rumah kita
3. Mengadakan kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di desa kita
4. Mengadakan bakti sosial untuk membersihkan sungai-sungai
5. Menanam pohon-pohon untuk membantu menyerap air hujan
6. Menyediakan lahan berupa tanah untuk penyerapan air di kala hujan, dengan
kata lain tidak menembok seluruh lahan di sekitar rumah, sebagian
lagi dibiarkan berupa tanah.
7. Membuat sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan.
8. Menata daerah aliran-aliran air seperti sungai, danau, dan lain sebagainya
sesuai dengan fungsinya.
9. Tidak membangun rumah ataupun bangunan dibantaran sungai.
10. Perlu dilakukan reboisasi atau penghijauan hutan.
11. Sistem pemantau dan peringatan apabila terjadi bencana harus dibangun di
daerah yang rawan banjir.
Namun, ketika terjadi hujan dan air di sekitar kita semakin
tinggi, lakukan hal-hal berikut ini :
1. Bawalah dokumen berharga dan perlengkapan pengungsian yang penting
2.Matikan listrik, kompor, dan pastikan rumah dalam kondisi terkunci.
3. Segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
4.Hati-hatilah saat melewati kabel-kabel atau benda-benda yang mengandung
listrik. Untuk sementara waktu mungkin akan kesulitan air bersih. Namun, jangan
coba minum atau mandi dengan air banjir. Kamu bisa sakit gatal dan terkena
radang.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kamboja merupakan negara yang berada di kawasan Asia Tenggara.
Letak astronomis Kamboja yaitu 100LU - 14 0LU, 102 0BT - 108 0BT.
Wilayah kamboja beriklim tropis, bulan November-Mei merupakan
musim kemarau. Musim hujan berlangsung dari bulan Mei-Oktober. Suhu
udara berkisar antara 20- 36. Musim hujan sangat diperlukan untuk budidaya
tanaman padi. Pada saat musim hujan, Danau Tonle Sap yang merupakan
danau terbesar dikamboja meluas hingga sekitar 8 kali ukuran saat musim
kemarau.
Secara menyeluruh, bentuk wilayah Kamboja menyerupai piring. Di
bagian tengahnya terdapat dataran besar Tonle Sap, sedangkan bagian tepi
dibentuk oleh deetan pegunungan. Di sebelah utara terdapat Pegunungan
Dong Rek (Phanon Dang Reh) dan di bagian barat terdapat Pegunungan
Cardamon. Barisan pegunungan itu memiliki ketinggian 750 900 meter.
Puncak tertingginya adalah Gunung Phnum Aoral (1.771 m). Di bagian timur
dapat dijumpai Plato Rotanikiri dan Plato Mondol.
Danau Tonle Sap memiliki ciri geografis yang luar biasa. Air danau
berasal dari Sungai Tonle Sap, yaitu anak Sungai Mekong yang meluap pada
bulan Mei dan Oktober. Dalam bulan-bulan itu cabangcabang Sungai Mekong
di wilayah Vietnam bagian selatan tidak mampu menampung luapan air itu.
Akibatnya, luapan air kembali ke Sungai Bassac dan Sungai Tonle Sap,
sehingga membanjiri daerah sekitar danau. Pada puncaknya, banjir tersebut
akan melipat gandakan luas permukaan air danau.
3.2. Saran
Bencana banjir yang selama ini terjadi telah membawa kerugian yang
sangat besar. Melihat kondisi ini, maka pencegahan banjir adalah hal yang mutlak
yang harus dilakukan oleh seluruh warga negara beserta para pemerintah guna
mencegah dan meminimalkan dampak yang akan terjadi akibat bencana banjir.
Adapun hal-hal yang harus kita lakukan untuk mencegah bencana banjir
adalah sebagai berikut:
Menghentikan penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
Mencegah terjadinya pendangkalan sungai,
Tidak membuang sampah sembarangan termasuk di aliran sungai
Membuat saluran air yang memadai
Membuat tanggul yang baik

DAFTAR PUSTAKA
Pikiran Rakyat. 2017, Banjir di Kamboja, (Online),
(http://www.pikiran-rakyat.com/luar-negeri/2011/10/10/161440/banjir-di-
kamboja-207-orang-tewas), diakses tanggal 8 Nopember 2017
Bencana Alam, 2011 (Online),
(http://pengertianalam.blogspot.com/2011/01/pengertian-bencana-
alam.html), diakses 8 Nopember 2017
(http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-banjir/),
diakses tanggal 8 Nopember 2017
(http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-
banjir/#ixzz2JhTwOuwO), diakses tanggal 8 Nopember 2017

Anda mungkin juga menyukai