. Uji Millon Uji Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat.
Jika larutan ini
ditambahkan protein yang mengandung asama amino dengan rantai samping gugus fenolik, maka akan menghasilkan endapan yang berwarna putih yang dapat berubah menjadi merah ketika di panaskan. Endapan yang dibentuk setelah penambahan reagen millon pada larutan protein, dimana Hg yang larut pada NaNO3 akan teroksidasi menjadi Hg+. Ion ini kemudian akan membentuk garam dengan gugus karboksil dari tirosin. Untuk membuktikan kandungan asam amino dengan uji Millon diperoleh bahwa albumin berwarna merah dan menghasilkan endapan hal ini menunjukkan reaksi positif karena mempunyai rantai samping gugus fenolik dan terjadi endapan. Untuk percobaan terhadap kasein, tirosin dan fenol menghasilkan reaksi negatif dengan warna biru dan glisin dengan warna coklat, hal ini seharusnya menunjukkan adanya reaksi positif tetapi hasil yang di peroleh adalah negatif. Hasil yang negatif ini peroleh dengan penambahan millon yang terlalu banyak. 4. Uji Ninhidrin Pada uji ninhidrin glisin & tirosin menghasilkan reaksi positif dengan membentuk warna biru dan ungu. Sedangkan pada kasein, albumin & fenol terjadi reaksi negatif dengan warna kuning, putih, dan kuning emas. Asam amino bebas adalah asam amino yang gugus aminonya tidak terikat. Berdasarkan hasil reaksi positif yang diperoleh telah membuktikan glisin dan tirosin bahwa dapat bereaksi dengan ninhidrin sehingga glisin dan tirosin memiliki gugus amino bebas. Sedangkan uji kasein, albumin, & fenol menghasilkan reaksi yang negatif, hal ini menandakan bahwa penambahan ninhidrin yang berlebihan dapat membuat warna menjadi lebih pekat. Dapat simpulkan bahwa uji ninhidrin bisa digunakan dalam penentuan asam amino secara kuantitatif. Pada uji ninhidrin ini ditambahkan reagen ninhidrin untuk mendeteksi asam amino dan protei yang terdapat pada bahan uji