Anda di halaman 1dari 18

Is Elohim A Pagan Title?

Yahweh's Restoration Ministry


http://www.yrm.org/elohimpagantitle.htm

Bible kita merupakan terjemahan dari manuskrip Gerika dan Ibrani.


Dipisahkan dari kepercayaan yang salah dan takhayul, Nama Bapa,
Yahweh, tidak terlihat didalam berbagai terjemahan. Gelar "Elohim"
dengan bentuk singkatnya "El" dan "Eloah" merupakan suatu istilah
Kitab Suci Ibrani yang artinya Yang Maha Besar jamak atau tunggal,
(Mighty One(s)), dan dari istilah-istilah itulah maka para penerjemah
menerapkan gelar Inggeris "God." (Pembaca sebaiknya jangan buru-
buru menerjemahkan menjadi Tuhan, penerjemah.)
Ada sebagian orang yang menganut bahwa istilah "El" dan "Elohim"
seharusnya tidak digunakan oleh Pendoa Sejati karena bangsa Kanaan
kuno juga menggunakan istilah istilah itu bagi tuhan-tuhan mereka,
yang adalah berhala. Masalahnya sekarang terletak pada satu
pertanyaan kunci: siapakah yang menggunakan lebih dahulu gelar
Elohim, apakah bangsa Ibrani yang menggunakan bahasa surgawi
yaitu bahasa Ibrani (purbakala, penerjemah), ataukah bangsa Kanaan
yang menggunakan bahasanya yang masih termasuk dalam keluarga
besar bahasa Semit?
Apabila kita setuju dengan pendapat bahwa bahasa Ibrani adalah
bahasa yang pertama-tama digunakan oleh umat manusia, dan dapat
membuktikan bahwa "Elohim" terdapat didalam naskah Ibrani yang
paling kuno yang kita ketahui sekarang, maka kata dapat
memahaminya bahwa istilah itu adalah satu istilah yang di-inspirasi
dari Yahweh.
Kalau demikian, berarti yang terjadi adalah, istilah itu telah dipakai
lebih dahulu di dalam bahasa Ibrani baru kemudian diserobot oleh
bangsa Kanaan, dan bukan sebaliknya.
Kita dapat menguji dengan seksama hal itu memakai naskah Kitab
Suci tertua yang ada sekarang, yaitu the Dead Sea Scrolls atau
Naskah Gulung Laut Mati.
Salah satu dari naskah tersebut adalah Kitab Yesaya yang ditulis
secara lengkap diatas kulit binatang, artinya naskah tersebut merujuk
kewaktu 1,000 tahun sebelum munculnya metode penulisan Ibrani
cara Masoret. (Naskah Gulung Laut Mati ditemukan pada abad 20,
diduga ditulis paling lambat pada abad 1, sedang metode Masoret
diduga baru muncul pada abad ke 6, penerjemah).
Setiap kitab dari Kitab Suci (Istilah Kitab Suci disini selalu dimaksud
TNK, baca: Tanakh, artinya Tora-Neviim-Ketuvim, Taurat-Nabi-nabi-
Kitab-kitab, sebanding dengan Perjanjian Lama, Alkitab-nya LAI,
penerjemah.) terdapat setidak-tidaknya terwakili di dalam Naskah
Gulung Laut Mati, kecuali Kitab Ester.
Didalam seluruh naskah gulung tersebut kita dapat melihat bahwa
istilah El dan Elohim ditulis dengan huruf Ibrani (di dalam naskah
berbahasa Ibrani, penerjemah). Pasal yang pertama-tama dari Kitab
Suci tersebut, artinya salinan tertua kitab Kejadian dalam bahasa
Ibrani, menyebut Pencipta kita dengan sebutan "Elohim."--"Pada
mulanya Elohim menciptakan langit dan bumi."
Yigael Yadin, didalam bukunya, The Temple Scroll (vol. 2), menyalin
tulisan Ibrani dari kitab Ulangan, dimana tampak istilah Elohim
berkali-kali digunakan. (sebagai contoh, lihat kolom LIV, Deut. 13:3,
p.401).
Kalau Yahweh saja menyebut diriNya sebagai Elohim, siapakah
orangnya yang dapat menyalahkan? Apakah Musa yang ter-inspirasi
menulis lima kitab pertama dari the Bible memakai istilah berhala
kuno untuk Pencipta kita? Bila istilah El dan Elohim telah ada di dalam
kitab yang paling dahulu terjadi, maka tidak dapat dikatakan istilah itu
telah 'merayap' masuk kedalam kitab yang ada belakangan! Oleh
karena tidak ditemukan lagi naskah yang lebih tua dari Gulungan Laut
Mati, kita dapat menyimpulkan bahwa Yahweh telah meng-inspirasi-
kan istilah Elohim itu. Musa menulisnya dan Israel menggunakannya.

Sumber yang bukan dari Kitab Suci?


Salah satu teori yang digunakan oleh orang-orang yang menolak
menggunakan istilah Elohim adalah Kitab Suci kita merupakan hasil
suntingan pekerjaan potong-tempel dari beberapa sumber naskah
yang terpisah-pisah.
Naskah yang relatif lebih tua, sebutlah dengan sumber "J" (diduga dari
"Y", YHWH, lalu di-Inggeris-kan menjadi "J", penerjemah).
Sumber ini mengandung the Tetragrammaton, (istilah Inggeris untuk
kata Ibrani yang terdiri dari empat huruf Ibrani bernama Yod-He-Vav-
He, huruf Ibrani purba huhi (download huruf Ibrani purba, simpanlah di
C:\\Windows\Fonts\)seperti dalam Naskah Gulung laut Mati - baca dari kanan
kekiri, tulisan ini kemudian dalam huruf Ibrani klasik yang
dipermodern adalah vuvh (download huruf Ibrani modern, simpanlah di C:\\Windows\Fonts\),
penerjemah), sedangkan naskah yang lebih muda, sebutlah dengan
sumber "E", menggunakan istilah "Elohim". Bermula dari sini mereka
ber-argumentasi bahwa "Elohim" adalah sebutan yang dipinjam dari
bangsa Kanaan untuk hal yang setara. Orang-orang yang menolak
penggunaan Elohim menunjuk naskah versi "J" yang merupakan
naskah paling tua dan lebih tepat, tanpa kata El atau Elohim. Namun
demikian, argumen mereka runtuh bila dihadapkan dengan pernyataan
yang berwenang: "Tentu saja tidak ada yang baru dalam penggunaan
Elohim dalam J" (The Anchor Bible, Genesis, Vol. 1, p. 37.)
Teori pandangan "dokumenter" Kitab Suci ini, disebut juga hypotesa J-
E-P-D, dianut oleh pengkritik sekuler Kitab Suci, mengarah kepada
pertanyaan tentang inspirasi Kitab Suci. Naskah Gulung Laut Mati,
sebagai naskah yang tertua yang ada sekarang, mengungkapkan
cerita yang berbeda.
Hypotesa ini juga dikesampingkan oleh para peneliti modern dengan
makin bertambah banyaknya jumlah peneliti Kitab Suci yang
mengenali kepalsuannya.
Dalam tahun 1959 suatu interview didalam Christianity Today, peneliti
bahasa Ibrani Cyrus H. Gordon menolak pandangan bahwa pemakaian
"Elohim" dan "Yahweh" merupakan suatu nama-nama yang berbeda
yang berasal dari sumber literatur yang berbeda. (Higher Criticism and
Forbidden Fruit). Istilah Yahweh di-inspirasi-kan kepada kita langsung,
sesuai dengan 2Timotius 3:16, dan bukan sebagai hasil dari konflik
naskah-naskah serta gunting dan lem para penyunting.

Lebih lanjut, bila kita terus mengikuti teori ini, maka ke-otentik-an
Kitab Suci sendiri menjadi perlu dipertanyakan. Apakah Kitab Suci
diturunkan oleh Yahweh (secara langsung sekali jadi, penerjemah)
atau diberikan kepada kita melalui suatu proses penyuntingan? Ini
adalah satu hal yang paling penting dan mendasar yang menjadi
perhatian orang-orang percaya atas Kitab Suci. Inspirasi Kitab Suci
merupakan dasar kita orang-orang percaya untuk bertumpu. Kalau
Kitab Suci tidak dapat dipercayai maka Kebenaran yang kita pegangi
selama ini perlu dipertanyakan lagi.

Bahasa serumpun, Kata-kata serupa


Salah satu kunci untuk mengerti permasalahan ini yaitu dengan
menyadari bahwa bahasa-bahasa Timur Tengah merupakan bahasa-
bahasa yang serumpun atau sekeluarga, dimana yang satu punya
hubungan dengan yang lain. Bagaimana serupanya bahasa-bahasa itu
dapat kita jumpai seperti yang dikemukakan didalam buku How the
Hebrew Language Grew, oleh Edward Horowitz. Dia menyatakan
pendapatnya tentang bahasa-bahasa Semit, termasuk didalamnya
adalah bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa di Timur Tengah lainnya,
demikian:
"Saudara bahasa Ibrani adalah bahasa Assyria, Babylonia, Arab, Syria,
Ethiopia, dan juga, sesuai penemuan terakhir, Mesir. Dengan bahasa
serumpunnya inilah dan bukan dengan rumpun bahasa Indo-Eropa,
bahasa Ibrani saling berkaitan erat. Hampir semua kata Ibrani yang
umum ditemukan didalam bahasa-bahasa rumpun Semit lain dengan
hanya mengalami perubahan yang kecil. Seseorang yang mengerti
bahasa Ibrani dengan baik akan mengenali secara literal ratusan kata-
kata Arab tanpa dia harus belajar bahasa Arab, karena bahasa Arab
dan bahasa Ibrani mempunyai demikian banyak kata-kata umum yang
hampir serupaSemua bahasa-bahasa Semit itu kalau dirunut
kebelakang akan menjadi satu bahasa Semit induk purbakala."
"Bahasa induk Semit purbakala" itu dahulunya adalah Bahasa Ibrani
Kitab Suci. Kita dapat mengetahui bahwa ketika bangsa Israel
memasuki Tanah Perjanjian, mereka tidak mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi dengan berbagai suku Kanaan yang sudah ada tinggal
disana. Itu karena mereka menggunakan bahasa serumpun, seperti
halnya orang-orang Jawa (teks aslinya Jerman, penerjemah.)
mengenal bahasa Jawa Tinggi dan Jawa Rendah.
Apakah mengherankan jika bangsa Kanaan, yang dahulu kala telah
tinggal di Tanah Perjanjian, yang bahasanya adalah salah satu bahasa
didalam rumpun bahasa Semit yang diturunkan dari bahasa Ibrani
purbakala, memakai kata yang sama, Elohim, yang dipakai bangsa
Ibrani dan yang mereka gunakan hanya untuk tuhan mereka yang
bukan Yahweh?
Dengan cara pemikiran yang sama kita menjadi tahu juga bagaimana
bisa terjadi Nama Suci "Yah" juga dipakai di Mesir. Perhatikanlah kata-
kata berikut ini dari the Encyclopedia of Gods oleh Michael Jordan:
"Yah-tuhan bulan. Bahasa Mesir. Yah mungkin hasil import yang
dibawa ke Mesir oleh imigran berbahasa Semit " (p. 291).
Praktek peminjaman nama sudah lumrah terjadi disepanjang sejarah.
Ketika sekelompok orang-orang melakukan migrasi mereka juga
membawa kepercayaan, bahasa dan nama-nama didalam budaya
mereka lalu menyebarkannya didaerah yang mereka datangi.
Salah satu argumen mengatakan bahwa istilah El dan Elohim merayap
kedalam bahasa Ibrani setelah bertahun-tahun Kitab Suci asli ditulis,
merujuk pada Yesaya 19:18: "Pada masa itu lima kota di Tanah Mesir
harus menggunakan bahasa Kanaan, dan bersumpah kepada Yahweh
tuan-tuan rumah; sebutan namanya, Kota kerusakan".
("Kota kerusakan" dari "city of destruction" adalah penerjemahan yang
tidak tepat, dan seharusnya "kota keadilan" atau "city of
righteousness" dari kata Ibrani ha-zedek)
(bandingkan dengan Alkitab-LAI dan Kitab Suci, bahasa Jawa, LAI,
penerjemah. Berikut ini adalah kutipan penerjemah dari TNK, Yesaya
19:18:
Ibrani:

ohrmn .rtC ohrg Jnj Uhvh tUvv oIHC


,IgCJbu igbF ,pa ,IrCsn
,jtk rnth xrvv rhg ,Itcm vuvhk

Bacaan:
Bayom hahu yihyo khamesh arim be-erets mitsrayim medaberot shfat
kna'an venishbaot lavuvh tsevaot ir haheres yeamer le'ekhat.

Indonesia:
Pada hari itu akan ada lima kota di tanah mesir berbicara bahasa
kanaan dan bersumpah kepada vuvh panglima perang kota
kerusakan orang akan menyebutnya).

Pasal ini merupakan nubuat tentang beralihnya kepercayaan Mesir di


dalam Kerajaan, ketika semua orang bercakap-cakap dengan bahasa
Ibrani. Ayat tersebut tidak berarti membawa bahasa Kanaan yang
menyembah berhala ke dalam Israel. "Bahasa Kanaan" hanyalah kata
puisi kiasan dalam budaya Ibrani karena bangsa Israel yang berbahasa
Ibrani itu tinggal disana. (lihat Cyclopedia of Biblical, Theological and
Ecclesiastical Literature). Lebih jauh lagi, di dalam abad ke-8 Sebelum
Mesias, ketika Yesaya menulis ini, bahasa bangsa Kanaan adalah
bahasa Ibrani, bukan bahasa Kanaan.
Sebagai catatan kaki, dalam berpindah dari satu bahasa ke bahasa
yang lain, tulisan yang kita gunakan untuk menyalin bunyi suatu nama
tidak sama persis, agar tulisan itu dapat menyatakan dengan tepat
bunyi dari kata dalam tulisan aslinya. (Melakukan transliterasi bukan
translasi, penerjemah)
Beberapa orang berpendapat bahwa "El" merupakan sesuatu yang
salah, sehingga membuat suatu sisipan atau penggantian yang
tampaknya aneh, seperti misalnya mengganti "el" dengan "yl" didalam
kata "Israyl." Ini adalah sekedar usaha perbaikan karena persepsi
mereka atas "masalah el" itu. Ini tidak berbeda jauh dengan
permasalahan ketika pihak gereja mengganti huruf g kecil dengan G
besar dalam kata "god" untuk merubah istilah gelar generik menjadi
satu nama.
Tetapi didalam kasus ini, penggantian "e" dengan "y", akan
berdampak pada penggantian dalam kata Ibrani yang terinspirasi itu,
yaitu mengganti huruf aleph dalam "el." dengan huruf yod . Kalau
demikian apakah penggantian "el" menjadi "yl" akan membawa kita
kepada kata yang tepat dan asli?
Bila demikian, bagaimana dapat membuktikan, bahwa "yl" adalah lebih
benar? Dimanakah kata Ibrani "Israyl" dapat ditemukan di luar tulisan
pribadi segelintir orang tertentu? Lebih dari itu, satu hal yang aneh,
bagaimana mungkin penggantian "e" dengan "y" dapat membuat
pengucapan kata-kata itu berbeda.
Kita tidak bisa membenarkan doktrin kita sendiri dengan cara merubah
Kitab Suci agar selaras dengan kepercayaan kita, dengan menambahi
atau mengurangi. Kita tidak punya kewenangan untuk berbuat
demikian. Ini adalah Kitab Yahweh, bukan milik kita.
Satu perintah di dalam Kitab Wahyu 22:19 cukup sederhana dan
jelas:
"Dan bila ada manusia yang mengurangi kata-kata Kitab nubuatan ini,
Elohim akan mengambil bagiannya dari kitab kehidupan, dan dari kota
suci, dan dari segala sesuatu yang dituliskan didalam kitab ini" (lihat
juga Ulangan 4:2, Amsal 30:5-6).
Jadi jelaslah bahwa El, Eloah dan Elohim adalah rujukan yang tepat
bagi "Yang Maha Kuasa (tunggal atau jamak, penerjemah)" di dalam
Kitab Suci.

Contoh-contoh 'El' didalam Kitab Suci


Seseorang dapat membuat satu kasus yang padat bahwa bahasa yang
asli di atas bumi, diturunkan dari langit yang paling atas, adalah
bahasa Ibrani. Bahasa ini dahulu kalanya adalah bahasanya utusan-
utusan dari surga yang selalu berbicara kepada umat manusia dalam
bahasa Ibrani dan kepada orang-orang yang bahasa aslinya adalah
bahasa Ibrani. Yahshua berbicara kepada BapaNya dalam bahasa
Ibrani (Aram) ketika Dia digantung diatas tiang pancang, Matius
27:46. Kata-kataNya tidak diterjemahkan didalam Perjanjian Baru,
yang mana mengandung harapan bagi kita.
Perhatikanlah apa yang Dia katakan itu. "Dan pada sekitar pukul ke
sembilan Yahshua mengeluh dengan suara nyaring, katanya, 'Eli, Eli,
lama sabachthani?' yang artinya, El-Ku, El-Ku, mengapa Engkau
(telah) meninggalkan Aku?" "Eli" artinya "El saya" dalam bahasa Ibrani
("i" adalah singkatan dari kata ganti milik "milikku").
Bila El adalah satu istilah bersifat berhala dan dikutuk oleh Yahweh,
pastilah Juru Selamat kita tidak pernah menggunakannya untuk
memanggil BapaNya sendiri.
Bila "El" dahulu adalah satu rujukan yang bersifat berhala, mengapa
banyak orang-orang suci menggunakan "el" didalam nama-nama
mereka? Berikut ini nama-nama mereka dalam ejaan Inggeris, Elijah
(EliYah), Elisha, Eliezer, Ezekiel, Daniel, Joel dan banyak lagi yang
menggunakan kata Ibrani yang diakui ini, El. Bila El adalah begitu
salah, mengapa nama-nama itu dipakai oleh malaikat maha agung
Michael (nama yang artinya "Siapa yang seperti El") dan Gabriel ("El
penuh kuasa")? Mahluk malaikat itu telah ada sebelum bumi ada, dan
pasti sebelum bahasa-bahasa pemeluk kepercayaan berhala kuno
ataupun sebelum tuhan-tuhan berhala.
Setelah memperoleh janji akan mempunyai keturunan yang menjadi
bangsa yang besar melalui mimpinya yang dapat dia ingat ketika tidur
bersandar di tangga, Yakub menyebut tempat dia tidur itu "Bethel,"
satu nama yang artinya "Rumah El" (Kejadian 28:19). Kemudian,
dalam Kejadian 35, Yakub diberitahu oleh Yahweh untuk pergi ke
Beth-el dan membangun altar di sana. Yakub menyebut tempat altar
itu "El-Beth-el," atau "El Rumah Elohim." Di dalam Kejadian 33:20 dia
membuat satu altar lagi, kali ini di Shalem, dan menyebutnya "El-
eloah-Israel," atau "El, Elohim Israel." Pastilah datuk agung itu tidak
akan memberi nama untuk tempat-tempat pemujaan berhala.
Bahkan sebelum ini, Abram menamakan anak laki-lakinya Ishmael,
yang artinya "El akan mendengar."
Malaikat, didalam Matius 1:23, berkata bahwa nama Yahshua akan
disebut Emmanuel, artinya "El bersama kita."
Jadi jelaslah bahwa sebutan El, Eloah, dan Elohim adalah istilah Ibrani
yang sah yang di-inspirasi Yahweh dan dipakai oleh umatNya,
termasuk PuteraNya. Kalau dikatakan berasal dari kepercayaan
berhala maka mereka percaya kepada kepalsuan yang dibuat oleh
manusia sendiri.

----OOO----

Diterjemahkan oleh Ohol YAOHUSHUA di Indonesia


2002

Pertanyaan yang menarik...


Apakah Yesus mengeluh berseru kepada tuhan berhala yang disebut
'El' ketika diatas Salib?

Christian Thinktank
http://www.christian-thinktank.com/elwho.html
[Dibuat 4/28/97]

Baru-baru ini, XXX menulis:

When christ was on the cross, he blurted out "Eloi, Eloi, ...". The literal
translation is NOT "My God, My God, why has thou forsaken me?"
Rather, it is "My El, My El, why has thou forsaken me?" El is a pagan
god, a *very* specific pagan god. Why would christ call out to this
pagan god?

Ketika Kristus diatas kayu salib, dia berseru "Eloi, Eloi,...". Terjemahan
secara literal BUKAN "God-ku, God-ku, mengapa Engkau
meninggalkan aku?" tetapi "El-ku, El-ku, mengapa Engkau
meninggalkan aku?" El adalah tuhan berhala, tuhan berhala yang
*sangat* istimewa. Mengapa kristus berseru kepada tuhan berhala
itu?

Dapatkah anda membantu saya menjawab pertanyaan ini (bahkan


sekalipun bantuan itu hanya berupa petunjuk dimana letak halaman
anda). Pertanyaan ini sedikit mengganggu saya dan saya tidak punya
sedikitpun pendidikan theologia untuk dapat sekedar memberi
jawaban... Terimakasih.

..............................................................

Pada dasarnya ada dua hal perlu kita ketahui untuk menjawab
pertanyaan tersebut:

1. Siapa atau apakah dulunya "El" itu?

2. Bagaimanakah kemungkinan bahwa Yesus berdoa kepada 'El'?

Apa yang kita ketahui tentang "El"

Pertama-tama, mari kita simak data ekstra kitab suci ....

"Kata il, ilu(m), atau el dikenal umum didalam semua bahasa


serumpun Semit; dalam pengertian yang luas kata tersebut
mempunyai pengertian satu nama umum yang berarti 'god,' (dalam
bahasa Inggeris, atau tuhan dalam bahasa Indonesia, penerjemah)
tetapi juga dapat berarti satu nama yang khusus tuhan." [MM:138].
Ini berarti kita harus menguji dahulu pengertian YANG MANA dari
kedua arti tersebut yang dimaksud didalam kutipan yang diberikan.

Dalam sejarah kuil Semit Barat, El adalah satu-satunya tuhan yang


'terkemuka' di Ebla (millenium ke-3 Sebelum Kristus) [EBLA0:179f],
dan kemudian dengan cepat ditutupi kejayaannya didalam agamaa
bangsa Kanaan, oleh 'anaknya laki-laki' Baal [PCE:93]. El secara
umum tidak aktif, khususnya dibandingkan dengan Baal [PCE:123;
POTW:171].

Kata 'El' paling banyak dijumpai secara luas menurut literatur ANE
adalah didalam sumber-sumber Canaanite Ugaritic [e.g. ANET:129-
155, 659]. Dalam daftarnya, ANET hanya menuliskan SATU kejadian
terdapat diluar bangsa Kanaan, dan ini ada dalam literatur Hitti
[ANET:519]. Seperti telah dikemukakan diatas, El merupakan satu
tuhan yang minor didalam pengertian keagamaan dan praxis Ugarit.

Setelah melewati masa 'cikal bakal' agama ekstra-kitab suci ini, El


kemudian menghilang dari muka bumi. Namanya kemudian dijumpai
didalam bentuk senyawa dengan kata lain (elkunirsha) didalam satu
mitos Semit Barat purbakala yang berbahasa Hitti [POTW:150;
AI:310], dan mitos tersebut terpelihara didalam beberapa naskah
Aram pada awal millenium pertama Sebelum Kristus. [POTW:225-226;
AI:310].

Tempat yang diperkirakan paling logis dimana El ini 'tinggal' yaitu


didalam agama Phunisia, yaitu keturunan bangsa Kanaan. Tetapi
disini, seperti juga ditempat lain, kita jumpai El tidur menyepi:

"Tuhan-tuhan yang dimuliakan dalam Phunisia Jaman Besi merupakan


campuran tuhan-tuhan laki-laki dan tuhan-tuhan perempuan yang
sudah dikenal sejak jaman Kanaan sebelumnya dan tuhan yang baru
ternyata baru dikenal sejak awal millenium pertama (Sebelum Kristus,
penerjemah). Dalam beberapa kejadian, beberapa tuhan yang lebih
tua dan relatif penting telah berubah. Contohnya, El, pencipta dan raja
dari tuhan-tuhannya bangsa Ugarit, hanya ditulis sekali didalam
naskah tanah leluhurnya." [POTW:201]

Versi Babylon (ilu, Akkadian Anu) juga menunjukkan terjadi


penyurutan nama tuhan-tuhan itu. Hal ini terlihat didalam daftar
nama-nama raja selama Jaman Perunggu Akhir (1500-1200 Sebelum
Kristus), tetapi kemudian ketenarannya surut oleh tuhan-tuhan lokal
dalam satu generasi atau sekitar itu [AHANE:74]. Anu pada mulanya
cukup tenar meyakinkan, tetapi kemudian dapat kita saksikan di Ebla
'diturunkan dari singgasana ketenaran' oleh tuhan-tuhan
keturunannya. Demikian ditulis dalam BABY:171-172:

Struktur dasar dari kuil [Babylon], paling tidak seperti tercatat didalam
literatur purbakala paling awal yang telah ditemukan, menunjuk
kepada tuhan-tuhan pada jaman millenium ketiga (Sebelum Kristus,
penerjemah). Anu, tuhan langit, pemunculannya samar-samar
sepanjang sejarah Mesopotamia, pada awalnya dikenal dari kepalanya.
Beberapa lambangnya kemudian diambil alih, pertama-tama oleh Enlil,
dan kemudian oleh Marduk serta Assur di Babylonia dan juga di
Assyria...Enlil (Ellil), 'tuan angin', tuhan wali pelindung bangsa Nippur,
adalah anak laki-laki Anu. Seperti ayahnya dia datang dikenal sebagai
'Bapa'
atau 'Raja' dari tuhan-tuhan dan yang pertama kali menggantikan Anu
didalam mitologi.

Selanjutnya, kita perlu mencermati apakah arti "El" didalam kitab


suci...

"El" adalah istilah yang dipakai sebagai alternatif dari istilah Tuhan
yang kuat --demikian menurut ZPEB (in. loc):

El--Sebagian besar merupakan pernyataan puitis untuk satu-satunya


Tuhannya Israel yang Sejati; seringkali dalam bahasa Ibrani, dipakai
awalan penunjuk kepastian, seperti dalam bahasa Inggeris the (true)
God, walaupun awalan itu tidak perlu untuk menjelaskan the true God
(Bilangan 12.13). Tetapi istilah itu, pada dasarnya berarti "kekuatan,"
dapat dipakai dalam kata sifat dan juga dapat menunjuk kepada orang
yang besar kuasanya dan berkedudukan sosial tinggi (Yehezkiel
31:11), seperti misalnya Nebuchadnezzar, atau menunjuk kepada
malaikat-malaikat (Mazmur 29.1)

El kadangkala dipakai oleh bangsa Israel berlawanan dengan yang


dimaksud oleh bangsa Kanaan! Demikian menurut EBC:5.211-212:

El secara umum menunjuk pada Kepala tuhan-tuhan didalam kuilnya


bangsa Kanaan. Bangsa Israel umumnya menggunakan istilah
tersebut untuk menunjuk kepada Yahweh, paling tidak, ada sedikit
kesimpang siuran antara Tuhan mereka apakah sama dengan El-nya
bangsa Kanaan...Bangsa Israel percaya bahwa Yahweh ada lebih
dahulu baru kemudian muncul seperti dinyatakan oleh bangsa Kanaan,
El dan kemudian anaknya Baal dan banyak lagi.....Didalam bagian
puisi Perjanjian Lama, para penulis yang ter-inspirasi dengan leluasa
menggunakan ungkapan sastera untuk memuja Yahweh. Didalam hati
mereka para pe-mazmur itu setia kepada

Yahweh dan sadar bahwa El adalah satu gambar khayalan. Mereka


juga meminjam uraian, ungkapan kesempurnaan, dan penghormatan
kepada El. Pada waktu itu terlihat bahwa ada usaha untuk mengatasi
polemik, karena pemazmur dengan tegas menyatakan bahwa hanya
Yahweh adalah El dan tidak ada El lain kecuali Yahweh! Dilain saat
para pemazmur secara kreatif menggunakan ungkapan sastera untuk
memuja Yahweh.

Oleh karena itu El menurut Kitab Suci adalah "satu istilah umum dan
tidak merujuk kepada nama pribadi tuhan bangsa Ugarit El", kecuali
dalam konteks perdebatan. [MM:139]
Bangsa Israel pada hakekatnya telah 'mengosongkan' beberapa
istilah mereka untuk tuhannya para penyembah berhala dan mengisi
istilah itu dengan isi yang ter-inspirasi dari Tuhan digunung Sinai.
Demikian menurut Livingston [PCE:182]:

Nama nama ini, dulu kala memisahkan diri dari kepercayaan berhala
polytheisme dan naturisme serta mencerminkan satu kepribadian yang
kuat dan dalam waktu yang bersamaan memberi tekanan pada
kemuliaan, kesucian, keesaan dan keunikan tuhan.

Didalam mazmur, istilah dalam Bible berbahasa Inggeris "my God


(El)" umumnya setara dengan "my Father" [EBC:5.200]

The Net:

Nama El (dan variasi linguistiknya) dahulu kala, dipakai sebagai satu


nama tuhan yang berpengaruh kuat dalam aliran utama kepercayaan
berhala didalam budaya mula-mula bangsa Ebla dan Sumer, tetapi
menyurut dari aliran utama pada tahun 1200 Sebelum Kristus. Nama
spesifik El menghilang dari catatan-catatan bersamaan dengan
ditutupnya Perjanjian Lama (sekitar 500-400 Sebelum Kristus).
Didalam data kitab suci, Tuhannya Israel, Yahweh, dapat merampas
nama 'El' karena Dia adalah Tuhan yang sejati dan satu-satunya
Tuhan--berlainan sekali dengan El milik bangsa Kanaan yang pasif
beserta anaknya laki-laki yang

aktif, Baal. Oleh karena itu maka 'El' didalam kitab suci BUKAN tuhan
kepercayaan berhala (terkecuali dalam konteks yang menjadi
perdebatan dalam hal tertentu), tetapi adalah Yahweh-- Tuhannya
Abraham, Isak dan Yakub.

................................................................................................

Katakanlah adakah kemungkinan bahwa Yesus berdoa kepada 'El' ini -


- yang adalah tuhan kepercayaan berhala yang dipercayai dimuka
bumi selama 4-5 abad?

Ada beberapa pendekatan dan permasalahan yang harus kita ingat


dalam menilik pertanyaan ini:

1. Ketika seseorang penyembah Satan sekarang ini berucap "Tu(h)an"


didalam upacara mistis, apakah dia juga menujukan panggilannya itu
kepada pribadi yang sama dengan kita ketika mengucapkan
"Tu(h)an"? Pasti tidak sama! Kata 'tu(h)an' itu sendiri adalah satu
gelar, seperti halnya "lord" atau "god" dalam bahasa Inggeris. Jadi,
sekalipun "El" tetapi "El" yang diucapkan oleh Yesus pasti tidak sama
tujuannya dengan tujuan para pemuja berhala bangsa Kanaan!

2. Hampir semua peneliti sepakat bahwa Yesus mengutip dari Mazmur


22. [EBC: Mt 27.46]. Ini merujuk kepada Mazmur 22.1 (2 didalam the
MT) tujuan yang paling mungkin dimaksud oleh Yesus. Didalam
Mazmur 22, 'my God' atau 'Tuhanku' (seperti tertulis diatas) menunjuk
kepada Yahweh, dalam satu bentuk pendekatan "my Father" atau
"Bapaku" (EBC: in loc).

3. Kitab LXX menerjemahkan pasal tersebut dengan memakai istilah


'God' (theos) bukan 'El' .

4. Para penulis Injil berbahasa Inggeris menerjemahkan istilah itu bagi


kita!--bacalah ayat di dalam Kitab Matius 27.46:

About the ninth hour Jesus cried out in a loud voice, "Eloi, Eloi, lama
sabachthani?" -- which means, "My God, my God, why have you
forsaken me?"

Dalam Matius maupun Markus (Markus 15.34) tertulis bahwa Yesus


mengucapkan "God" (theos) bukan "El".

5. Kenyataan bahwa "El" sebagai tuhan berhala sudah tidak berperan


selama 4 - 5 abad (sedikitnya) dapat menjadi alasan bahwa SANGAT
mungkin Yesus tidak sedikitpun bermaksud memanggil segala sesuatu
yang berkaitan dengan El ini.

6. Tidak ada bukti sedikitpun yang menunjukkan bahwa berubah dari


semula memuja Yahweh dan berpaling kepada tuhan bangsa Kanaan,
setelah seumur hidupnya mengabdikan dirinya kepada Yahweh!

7. Sebenarnya, bentuk ucapan 'eloi' dan 'eli' didalam Matius dan juga
Markus, secara umum adalah menurut bahasa Aram. [Bentuk ucapan
Ibrani yang digunakan Matius--"eli"--juga masih mendukung ucapan
dalam bahasa Aram, karena Targum didalam Mazmur tetap
mempertahankan bentuk tulisan Ibrani untuk Nama TUHAN , sekalipun
didalam kalimat berbahasa Aram...seperti halnya kalau kita
menggunakan istilah Yahudi, Yahweh, didalam kalimat berbahasa
Indonesia. Cf. EBC: dalam Matt. Loc.] Peluang mengkombinasi antara
kata tambahan 'ku' dengan nama 'El' sangat kecil dibanding dengan
kombinasi antara 'ku' dengan 'tuhan'
atau 'bapa'. Bentuk nama+ku sangat, sangat amat jarang didalam
literatur religius, maka kemungkinannya sangat kecil (bahwa yang
dimaksud adalah nama 'El' Kanaan, penerjemah.)

8. Yesus sebelumnya telah mengajarkan bahwa orang-orang Yahudi


harus dan hanya mengenal kepada satu-satunya Tuhan yang sejati,
seperti diungkapkan didalam percakapannya dengan wanita Samaria.
(Yohanes 4.22: Kalian orang-orang Samaria menyembah apa yang
kalian tidak kenal, tetapi kami menyembah apa yang kami kenal,
karena keselamatan datangnya dari bangsa Yahudi). Jadi untuk apa
dia pada akhir hayatnya menyembah kepada tuhannya bukan orang
Yahudi?!

9. Terakhir, tentang hikayat sedih, penuh sindiran, didalam Mazmur


tentang Penderita Yang Adil - dengan berbagai tingkat kepastian dan
kejelasan. Bermacam-macam mazmur Penderita dialamatkan kepada
Tuhan dengan berbagai nama (seperti Elohim, Yahweh, dll.),
membantu kita tahu bahwa alamat tujuannya sama dengan yang
dituju Mazmur 22. Untuk melihat jalinan hikayat sedih dalam mazmur,
saya membuat daftar ayat paralel sebagai berikut ini, sesuai yang
disarankan didalam DJEC:207ff. (Lihat juga tinjauan mendalam atas
peran Mazmur tentang Penderitaan didalam DM:1452-1465.) Format
dibawah ini adalah [pasal dalam injil, perihal, mazmur yang paralel
(dengan tanda "?" bila diduga, tetapi masih dipertanyakan, ada
kemungkinan sindiran)]:

Matius 26.3-4

berkumpul dan mengajukan tuntutan untuk membunuh

31.14LXX

Markus 14.1 (Matius 26.4)

membunuh dengan tipu muslihat

10:7-8

Markus 14.18 (Yohanes 13.18)

orang yang makan bersama aku

41.9 LXX (mrk)

Yohanes 15.25
membenci aku tanpa alasan

35.19; 69.4LXX

Markus 14.34 (Matius 26.38)

sangat sedih

42.5, 11; 43.5 LXX

Yohanes 12.27

jiwa yang kacau

6.3-4 LXX

Markus 14.41 (Matius 26.45)

dikirim kepada tangan-tangan orang-orang berdosa

140.8 LXX

Markus 14.45 (Matius 26.49; Lukas 22.47-48)

ciuman yang licik

38.12; 41.6

Markus 14.54 (Matius 26.58; Lukas 22.54)

mengikuti dari jauh

38.11 LXX

Markus 14.57

saksi-saksi palsu bangkit

27.12 LXX; 35.11 LXX

Markus 14.61 (Matius 26.63; Markus 15.5; Matius 27.14; Lukas


23.9)

berdiam diri didepan penuntut

38.13-14

Lukas 22.71
kami sudah mendengarnya sendiri

35.21

Markus 15.3 (Lukas 23.10)

serangan kata-kata yang hebat

109.3

Matius 27.34

memberi empedu

69.21 LXX

Markus 15.24 (Mat 27.35; Luk 23.34; Yoh 19.24)

membagi jubah

22.18 LXX

Markus 15.29 (Matius 27.39)

ejekan, mengangguk-anggukkan kepala

22.7 LXX

Markus 15.30-31 (Matius 27.40,42)

"Selamatkanlah dirimu sendiri!"

22.8 LXX

Matius 27.43

"Dia percaya dalam Tuhan, biarlah Tuhan yang membebaskan dia"

22.8 LXX? (pepoithen, elpisen)

Markus 15.32 (Matius 27.44)

pencaci makian

22.6 LXX

Markus 15.34 (Matius 27.46)


tangis karena tidak diperhatikan

22.1 LXX

Lukas 23.46

"Kedalam tanganmu rohku keserahkan!"

31.5 LXX

Yohanes 19.28

"Aku haus"

22.15? 69.21?

Markus 15.36 (Matius 27.48)

menawari asam cuka untuk diminum

69.21 LXX

Markus 15.39 (Matius 27.54)

disembah oleh orang-orang bukan Yahudi

22.27

Lukas 23.47

sama sekali tidak berdosa (dikaios)

34.15, 17, 19, 21; 37.12; etc. LXX

Markus 15.40 (Matius 27.55; Luk 23.49)

memperhatikan dari jauh

38.11 LXX

Yohanes 19.36

tidak ada tulang yang dipatahkan

34.20 LXX

Markus 15.43 (Lukas 23.51)


kerajaan Tuhan

22.28

[Orang menjadi tahu mengapa Kristus yang telah naik itu memilih
kitab Mazmur sebagai rujukan kebelakang di dalam ucapannya ketika
sedang melakukan perjalanan menuju Emaus -- Dia berkata kepada
mereka, "Inilah yang kukatakan kepada kalian selagi aku masih
bersama-sama dengan kalian: Segala sesuatunya harus dipenuhi,
semua yang telah ditulis tentang aku didalam Torah Musa, kitab nabi-
nabi dan Mazmur." ]

Abbreviations Used in References

Updated May 7/2002; To look for a non-book abbreviation or glossary


entry, go to the Search form and follow instructions.

Common abbreviations: DSS (Dea Sea Scrolls); mss (manuscripts);


NT (New Testament); OT (Old Testament/Tanach); ANE (Ancient New
East). Books with an X: prefix are NOT in my library.
[AAA] Atlas of Ancient Archaeology, Jacquetta Hawkes (ed), Barnes
and Nobles: 1994.
[AAF] Answering a Fundamentalist, Albert J. Nevins, M.M., Our
Sunday Visitor Publishing:1990.
[AB] Atlas of the Bible, John Rogerson, Facts on File: 1985.
[ABC] Atlas of the Bible and Christianity, Tim Dowley (ed.),
Baker:1997.
[ABD] Anchor Bible Dictionary, David Noel Freedman (main ed.),
DoubleDay:1992
[ABH] Archeology and Bible History, Free and Vos, Zondervan:1992.
[ABWT] Archaic Bookkeeping: Writing and Techniques of Economic
Administration in the Ancient Near East, Hans Nissen / Peter Damerow
/ Robert Englund (trans. Paul Larsen), U.Chicago: 1993.
[ACAEC] Early Civilizations: Ancient Egypt in Context, Bruce G.
Trigger, American University in Cairo:1993.
[ACCS:Mark] Ancient Christian Commentary on Scripture. Thomas
Oden and Christopher Hall (eds.). IVP:1998.
[ACH] Atlas of Classical History, Michael Grant, Oxford: 1994.
[AEC] The Archaeology of Early Christianity--A History, William
Frend, Fortress:1996.
[AEL1] Ancient Egyptian Literature (3 vols), Miriam Lichtheim, Univ
of Cal:1973, 1976, 1980.
[AEL2] Ancient Egyptian Literature (3 vols), Miriam Lichtheim, Univ
of Cal:1973, 1976, 1980.
[AEL3] Ancient Egyptian Literature (3 vols), Miriam Lichtheim, Univ
of Cal:1973, 1976, 1980.
[AHANE] Archeological History of the Ancient Near East, Jack
Finegan, Barnes&Nobles:1979.
[AHSG] Archaeol

Anda mungkin juga menyukai