Dokumen - Tips - Sewa Akuntansi Khusus PDF
Dokumen - Tips - Sewa Akuntansi Khusus PDF
MASALAH KHUSUS
DISUSUN OLEH:
LUSTIANTO 5552120660
IV B AKUNTANSI
Assalamualaikum.wr.wb
Segala puji kita panjatkan kepada Allah swt, karena berkat rahmat dan hidayahnya
kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas Akuntansi Keuangan Menengah II mengenai Akuntansi Sewa untuk
Masalah Khusus. Makalah ini terdiri atas 3 Bab, Bab pertama berisikan Pendahuluan tentang
Latar, Bab kedua berisikan Pembahasan dari materi yang kami dapatkan, dan terakhir Bab 3
Penutup berisikan Kesimpulan. Dimana setiap babnya memiliki keterkaitan.
Kami harap makalah ini dapat diterima dan dijadikan pembelajaran. Kami ucapakan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu menyusun makalah ini dan mohon maaf
karena makalah ini jauh dari sempurna, saran dan kritik kami terima untuk meningkatkan
kualitas makalah ini.
Penyusun
V
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................v
Daftar Isi..............................................................................................................vi
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
MASALAH AKUNTANSI KHUSUS
a. Nilai Residu..............................................................................................2
Dijamin versus tidak dijamin....................................................................2
Pembayaran lessee....................................................................................3
Akuntansi lessee untuk nilai residu..........................................................3
-Nilai residu yang dijamin............................................................3
-Nilai residu yang tidak dijamin...................................................5
b. Sewa jenis penjualan...............................................................................8
c. Opsi pembelian dengan harga khusus.....................................................,9
d. Biaya langsung awal................................................................................10
e. Lancar vs tidak lancar..............................................................................10
f. Pengungkapan .........................................................................................11
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan.........................................................................................................14
Daftar Pustaka....................................................................................................15
Vv
BAB I
PENDAHULUAN
Sebelum kita mempelajari bab ini mari kita bahas kembali apa itu Lease.
Menurut surat keputusan bersama menteri keuangan, menteri perindustrian, dan
menteri perdagangan Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahan
dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk dihunakan oleh suatu
perusahaan untuk jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala
disertai hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal
yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai
sisa yg disepakati bersama. Pada umumnya suatu transaksi leasing melibatkan
lessee, lessor dan penyedia barang ( supplier ). Pada jenis lease tertentu leverage
lease, pihak lain yang ikut terlibat adalah penyedia dana jangka panjang (credit
provider). Lessee adalah pihak yang memanfaatkan barang tersebut dengan
membayar sewa dan mempunyai hak opsi. Sedangkan lessor adalah pihak yang
menyewakan barang yang menjadi objek sewa. Selanjutnya kami akan
membahas masalah-masalah khusus yang terjadi dalam akutansi sewa.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Nilai residu
2. Sewa jenis penjualan (lessor)
3. Opsi pembelian dengan harga khusus
4. Biaya langsung awal (Lessor)
5. Lancar vs. Tidak lancar
6. Pengungkapan
1. Nilai residu
Sampai saat ini pembahasan tentang nilai residu belum dilakukan dalam rangka
mengembangkan masalah akuntansi dasar untuk lessee dan akuntansilessor.
Akuntansi untuk nilai residu sangat kompleks dan mungkin merupakan bagian
yang paling sulit untuk dipahami dari akuntansi sewa.
Nilai residu adalah estimasi nilai wajar dari aktiva yang disewa pada
akhir masa sewa. Sering nilai residu yang besar terjadi pada akhir masa sewa,
terutama ketika umur ekonomis aktiva yang di sewa melebihi jangka waktu
sewa. Jika hak kepemilikan tidak secara otomatis berpindah ke sewa (kriteria 1)
dan tidak ada opsi pembelian dengan harga khusus (kriteria 2), maka sewa akan
mengembalikan aktiva kepada leessor pada akhi masa sewa.
Nilai residu adalah dapat dijamin atau tidak dijamin oleh lessee. Jika lessee
setuju untuk membayar setiap kekurangan dibawah jumlah yang di tetapkan
yang akan diterima oleh lessor berupa nilai residu pada akhir masa sewa, maka
jumlah yang di tetapkan tersebut adalah nilai residu yang di jamin
(guaranteed residual value).
Nilai residu yang di jamin digunakan dalam perjanjian sewa dengan dua alasan.
Pertama adalah alasan bisnis: jumlah ini melindungi lessor terhadap setiap
kerugian dalam estimasi nilai residu, dan karenanya menjamin tingkat
pengembalian atas investasi yang diinginkan oleh lessor.
2
Kedua adalah manfaat akuntansi yang akan di bahas pada akhir bab ini.
Pembayaran sewa
Apakah estimasi nilai residu yang dijamin atau tidak di jamin memiliki baik
konsekuensi ekonomi maupun akuntansi bagi lessee. Perbedaan akuntansinya
adalah bahwa pembayaran lessee minimum, yaitu dasar kapitalisasi, mencakup
nilai residu yang dijamin tetapi tidak memasukkan nilaai residu yang tidak
dijamin.
Nilai Residu Yang Dijamin (Akuntansi lessee). Nilai residu yang dijamin
mempengaruhi penghitungan pembayaran sewa minimum oleh lessee oleh
karena itu juga mempengaruhi jumlah aktiva dan utang yang dikapitalisasi.
Dengan dijaminnya nilai residu maka akan ada pembayaran tambahan pada akhir
masa sewa. Menggunakan jumlah pembayaran yang dihitung lessor diatas,
pembayaran sewa minimum berjumlah $121.185,45 ($23.237,09 x5) + 5000).
Kapitalisasi nilai tunai pembayaran sewa minimum (tidak termasuk executory
cost) dihitung sebagai berikut:
tabel biaya bunga dan amortisasi uang sewa Rp. 100.000 yang akan
menghasilkan pembayaran terakhir Rp. 5.000 atas nilai residu yang dijamin oleh
Lessee Company disajikan pada tabel halaman berikut ini :
3
jika pada akhir masa sewa, harga pasar dari nilai residu kurang dari Rp.5.000,
Lessee Company mencatat kerugian . sebagai contoh, dimisalkan lessee
company mendepresiasi aktiva sewa hingga menunjukan nilai residu Rp.5.000,
tetapi ternyata harga pasar dari nilai residu pada tanggal 31/12/91 hanya RP.
3.000. pada kasusu seperti ini, lessee company harus mencatat kerugian
Rp2.000. jurnal pencatatannya adalah sebagai berikut (diasumsikan kekurangan
harga pasar atas nilai residu dibayar dengan kas oleh lessee):
utang-SGU 5000
equipment-SGU 100.000
kas 2000
apabila harga pasar melebihi Rp. 5.000, maka diakui sebagai laba. Laba atas
penjaminan nilai residu mungkin dibagi diantara lessor dan lessee menurut rasio
yang disetujui dalam kontrak.
lessor company
tabel amortisasi sewa
(anuity due basis)
bunga
atas
pembayaran utang
sewa yang
tahunan excutory belum pengurangan
Tgl +NRD cost dibayar utang sewa utang sewa
01/01/1987 100.000.000
01/01/1987 25.237,09 2000 0 23.237,09 76.762,92
01/01/1988 25.237,09 2000 7676,29 15.560,80 61.202,11
01/01/1989 25.237,09 2000 6120.21 17.116,88 44.085,23
01/01/1990 25.237,09 2000 4408,52 18.828,57 25.256,66
01/01/1991 25.237,09 2000 2525,67 20.711,42 4.545,24
31/12/1991 5.000,00 2000 454,76** 4.545,24 0,00
131.185,45 10.000 21.185,45 100.000.000
4
Nilai residu yang tidak dijamin (Akuntansi lessee). Nilai residu yang
tidak dijamin dari sudut pandang lessee adalah sama seperti tidak adanya
nilai residu dalam hal dampaknya terhadap metode penghitungan
pembayaran sewa minimum lessee dan kapitalisasiaktiva yang disewa serta
kewajiban sewa. Sebagai contoh misalnya nilai residu Rp. 5.000 contoh
sebelumnya apabila tidak dijamin. Pembayaran sewa tahunan akan sama Rp.
23.237,00 karena baik nilai residu dijamin ataupun tidak, jumlah yang hrus
ditutup lessor company dari penerimaan sewa adalah 96.895,40.
Tabel biaya bunga dan amortisasi uang sewa Rp. 96.895,40yang dibuat
lessee company adalah sebagai berikut:
lessor company
tabel amortisasi sewa
(anuity due basis)
bunga atas
pembayaran utang pengurangan
sewa excutory yang utang sewa utang
Tgl tahunan (a) cost (b) dibayar (c) (d) sewa (e)
01/01/1987 $96.895,40
01/01/1987 $25.237,09 $2000 0 $23.237,09 73.658,31
01/01/1988 25.237,09 2000 7365,83 15.871,26 57.658,61
01/01/1989 25.237,09 2000 5778,71 17.458,28 40.328,67
01/01/1990 25.237,09 2000 4032,87 19.204,22 21.124,45
01/01/1991 25.237,09 2000 2112,64* 21.124,45 0,00
$126.185,45 $10.000 $19.290,05 $96.895,40
5
(a.) Pembayaran sewa tahunan oleh lessee
(b.) Executory cost yang termasuk dalam pembayaran sewa
(c.) Saldo sebelumnya x 10% kecuali tanggal 1/1/87
(d.) A dikurangi b dan c
(e.) Saldo sebelunya dikurangi
** dibulatkan 24 sen
Ayat jurnal lessee yang melibatkan nilai residu. Ayat jurnal yang dibuat oleh
lessor company baik untuk nilai residu yang dijamin dan tidak dijamin
ditunjukan dalam bentuk komparatif
6
Akuntansi lessor untuk nilai residu
Skedul untuk amortisasi dengan nilai residu dijamin atau tidak dijamin akan
sama, seperti disajikan berikut ini:
caterpillar financial
skedul amortisasi sewa
(dasar anuitas jatuh tempo, nilai residu yang tidak dijamin atau tidak dijamin)
Dengan menggunakan jumlah yang dihitung diatas, ayat jurnal berikut akan
dibuat oleh caterpillar selama tahun pertama untuk sewa pembiayaan langsung
ini.
(4) harga pokok penjualan. Harga pokok aktiva (cost) dikurangi nilai tunai nilai
residu yang tidak dijamin.
Investasi kotor dan pendapatan bunga diterima dimuka adalah sama apakah
digunakan nilai residu yang dijamin atau tidak dijamin. Pada saat mencatat
penjualan dan harga pokok penjualan, adalah perbedaan akuntansi antara lain
adalah residu yang dijamin dan tidak dijamin. Nilai residu yang dijamin dapat
dianggap bagian dari pendapatan penjualan karena lessor mengetahui bahwa
seluruh aktiva telah dijual. Ada sedikit kepastian bahwa bagian nilai residu yang
tidak dijamin dari aktiva telah terjual, karena itu penjualan dan harga pokok
8
penjualan hanya diakui untuk bagian aktiva yang realisasinya terjamin. Namun,
jumlah laba kotor dari penjualan aktiva adalah sama apakah di gunakan nilai
residu yang dijamin atau tidak dijamin.
Akuntansi untuk sewa di pengaruhi oleh opsi pembelian dengan harga khusus
dalam cara yang sama seperti pada nilai residu yang dijamin. Artinya, dengan
nilai residu yang di jamin, lessee harus membayar nilai residu pada akhir sewa.
Begitu pula,opsi pembelian dalam harga khusus kemungkinan besar akan
dibayar oleh lessee.
Ada dua jenis biaya langsung awal (initial direct costs). Pertama, biaya
langsung ingkremental (increment direct costs), adalah biaya-biaya yang
dibayarkan kepada pihak ketiga yang independen, yang terjadi pada perjanjian
sewa. Contohnya adalah biaya penaksiran independen atas kolateral yang
digunakan untuk menjamin sewa, atau biaya pengecekan kredit pihak luar lesee
atau honor broker untuk mendapatka lessee.
Jenis kedua, biaya langsung internal (internal direct costs), adalah biaya-biaya
yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan khusus yang dilaksanakan
oleh lessor pada sewa tertentu. Contohnya, adalah mengevaluasi kondisi
keuangan calon lessee; mengevaluasi dan mencatat garansi, jaminan, dan
perjanjian sekuritas lainnya; menegosiasikan jangka waktu sewa dan menyusun
serta memproses dokumen sewa; dan menutup transaksi. Biaya-biaya yang
langsung berhubungan dengan waktu pegawai yang digunakan untuk melakukan
transaksi sewa khusus juga di anggap biaya langssung awal.
9
Namun, biaya langsung awal tidak boleh mencakup biaya tidak
langsunginternal, yang berhubungan dengan aktivitas yang dilaksanakan oleh
lessor untuk iklan, menjalankan sewa yang sudah ada, dan menetapkan serta
memonitor kebijakan kredit. Biaya ini juga tidak boleh memasukan biaya untuk
supervisi dan administrasi, serta beban seperti sewa dan penyusutan.
10
sterling/catterpillar
skedul amortisasi sewa
(dasar anuitas biasa)
pembayaran pengurangan saldo
sewa kewajiban/piutang kewajiban/piutang
tgl tahunan bunga 10% sewa sewa
01/01/2008 $100.000
31/12/2008 $26.379,73 $10.000 $16.379,73 83.620,27
31/12/2009 26.379,73 8362,03 18.017,70 65.602,57
31/12/2010 26.379,73 6560,26 19.819,47 45.783,10
31/12/2011 26.379,73 4578,31 21.801,42 23.981,68
31/12/2012 26.379,73 2398,05* 23.981,68 0,00
$131.898,65 $31.898,65 $100.000
*dibulatkan sebesar 12 sen
Dalam situasi anuitas biasa, bunga akrual selama satu periode juga
dibayarkan pada periode yang sama; jadi, hanya pengurangan pokok
yang ditunjukan sebagai kewajiban lancar/aktiva lancar.
12
TASTY BAKING COMPANY
Berikut adalah skedul pembayaran minimum sewa pada masa depan terhitung25 desember
2004.
Pengeluaran rental bernilai sekitar $2.474 pada tahun 2004 dan $2.194 pada tahun 2003.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sewa (lease) adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lease untuk
menggunakan suatu aset selama periode waktu yang tertentu dengan membayar sejumlah
uang (sewa) yang sudah ditentukan. Lessor adalah pemilik sah dari asset yang disewakan,
dan lessee adalah pihak yang menyewa asset dari lessor untuk digunakan.
14
Daftar Pustaka
15