SIFAT LEASE
(Nature of Leases)
Ketentuan pembatalan (Cancellation Provisions)
Sifat tidak dapat dibatalkan
Periode lease (Lease Term)
Periode waktu mulai dari awal hinggi akhir lease
Tanggal pemrakarsaan lease didefinisikan sebagai tanggal perjanjian lease
Permulaan periode lease terjadi saat perjanjian lease mulai berlaku, yaitu jika harta yang
dilease telah diserahkan kepada lesse
Leases
90.000
10.000 100.000
Ada 2 suku bunga yang berbeda yang harus dipertimbangkan dalam menghitung nilai
sekarang pembayaran lease minimum, yaitu:
Suku bunga pinjaman inkremental (incremental borrowing rate)
suku bunga yang akan ditanggung lesse jika ia meminjam sejumlah uang yang diperlukan
untuk membeli aktiva yang dilease dan di dalamnya diperhitungkan keadaan keuangan lesse
dan kondisi yang berlaku di pasar
Suku bunga implisit (implicit interest rate)
Leases
suku bunga yang akan digunakan untuk mendiskontokan pembayaran lease minimum ke nilai
pasar wajar aktiva pada saat lease terjadi.
Lessor memakai suku bunga implisit dalam menentukan nilai sekarang pembayaran lease
minimum.
Akan tetapi pihak lesse memakai suku bunga implisit atau suku bunga pinjaman inkremental,
mana yang lebih rendah. Jika lesse tidak mengetahui suku bunga implisit maka lesse harus
memakai suku bunga pinjaman inkremental.
Contoh:
Dengan memakai contoh Olaf Leasing Co (lesse), bahwa pembayaran sewa sebesar Rp
3.000 kepada Olaf dilakukan pada awal setiap bulan, suku bunga implisit dalam kontrak lease
adalah 12% per tahun, dan suku bunga pinjaman inkremental bagi lesse adalah 14%. Dengan
asumsi bahwa lesse mengetahui suku bunga implisit tersebut, maka baik lessor maupun
lesse akan mendiskontokan atau menghitung nilai sekarang pembayaran lease minimum itu
dengan memakai suku bunga 12%.
Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum sebesar Rp 100.000 akan menjadi:
Nilai sekarang dari 36 pembayaran sebesar Rp 2.500
(3.000 dikurangi biaya eksekutori 500)
Nilai sekarang dari nilai residu yang dijamin sebesar
10.000 pada akhir tahun ke 3
Nilai sekarang pembayaran lease minimum
76.022
7.118 +
83.140
1% )
Perhitungan Present Value dari nilai residu yang dijamin sebesar Rp 10.000
(menggunakan Tabel 2)
PV = A (Tabel 2 n i )
PV = 10.000 (Tabel 2 3
PV = 10.000 ( 0.7118 )
PV = 7.118
12% )
Nilai sekarang sebesar 83.140 adalah harga jual atau nilai pasar wajar aktiva pada saat lease
terjadi.
Leases
Leases
Jika suatu lease memenuhi salah satu kriteria di atas maka lease tersebut digolongkan sebagai
lease modal oleh lesse dan lessor, dengan asumsi bahwa kedua kriteria lain bagi pihak lessor
terpenuhi.
Leases
Lease #1
Tidak
Tidak
Tidak
10 tahun
14 tahun
80%
Lease #2
Tidak
Tidak
10 tahun
15 tahun
79%
Lease #3
Tidak
Tidak
Ya
8 tahun
13 tahun
95%
Lease #4
Ya
Ya
Tidak
10 tahun
12 tahun
76%
92%
91%
92%
82%
Tidak
Tidak
92%
Tidak
Tidak
Ya
80%
Ya
Tidak
Tidak
92%
Ya
Tidak
Tidak
82%
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak ada
Tidak tepat
Ya
1
Ya
Ya
2 dan 4
Tidak
Tidak tepat
15 tahun
13 tahun
Tidak
harus
bersifat
tidak dpat
dibatalkan
Ya
4
Ya
Ya
1 dan 4
Ya
Tidak
2 dan 4
Tidak
Tidak
Harus
bersifat
tidak
dapat
dibatalkan
Lease #1
Diperlakukan sebagai:
Lease operasi oleh lesse
Lease modal oleh lessor
Karena lesse tidak mengetahui suku bunga implisit lessor, maka suku bunga pinjaman
inkremental digunakan untuk menguji kriteria ke 4.
Suku bunga pinjaman inkremental lebih rendah daripada suku bunga implisit, dan nilai sekarang
pembayaran lease minimum kurang dari 90% nilai pasar wajar aktiva.
Dengan demikian kriteria 4 tidak dipenuhi bagi lesse.
Lessor akan menggunakan suku bunga implisit dan kriteria 4 terpenuhi.
Lease #2
Diperlakukan sebagai:
Lease modal oleh lesse
Lease modal oleh lessor
Leases
40.000
40.000
Leases
Contoh:
Persyaratan lease pesawat oleh Garuda Airlines, menetapkan pembayaran 150.000 setahun
untuk 2 tahun pertama dan 250.000 untuk 3 tahun berikutnya.
Maka Total pembayaran lease selama 5 tahun menjadi 1.050.000 atau 210.000 setahun (garis
lurus).
Perhitungan:
Tahun 1 = 150.000
Tahun 2 = 150.000
Tahun 3 = 250.000
Tahun 4 = 250.000
Tahun 5 = 250.000 +
Total
= 1.050.000 / 5 tahun = 210.000 / tahun
Simpulan : pengakuan biaya berdasarkan garis lurus sebesar Rp 210.000
Ayat jurnal untuk 2 tahun pertama:
Rent Expense
Cash
Rent Payable (Hutang Sewa)
210.000
150.000
60.000
210.000
40.000
250.000
Bagian hutang sewa yang jatuh tempo pada tahun berikutnya akan digolongkan sebagai
kewajiban lancar.
Leases
=
=
=
300.000
0+
300.000
menggunakan
Suku bunga Implisit
Atau
menggunakan Suku
bunga pinjaman Inkremental
Future Value
300.000
0
300.000
Present Value
250.194
0
250.194
i)
10% )
Ayat jurnal untuk mencatat lease itu pada awal periode lease akan menjadi sebagai berikut:
Jan 1
Lease Equipment
Obligations Under Capital Leases
Untuk mencatat lease
Lease Expense
Obligations Under Capital Leases
Cash
250.194
250.194
5.000
60.000
65.000
Leases
5.000
250.194
190.194
65.000
Nilai harta harus diamortisasi sesuai dengan kebijakan penyusutan yang normal dari lease.
Berikut dibawah ini adalah skedul pembayaran lease
Date
A
01-01-88
01-01-88
31-12-88
31-12-89
31-12-90
31-12-91
Lease
Obligation
F
(F E)
250.194
190.194
149.213
104.134
54.547
0
=
=
=
=
Principle
31-12-88
31-12-89
31-12-90
31-12-91
40.981
45.079
49.587
54.547
=
=
=
=
Lease Obligation
01-01-88
190.194
31-12-88
149.213
31-12-89
104.134
31-12-90
54.547
31-12-91
0
=
=
=
=
=
190.194
149.213
104.134
54.547
*
*
*
*
10%
10%
10%
10%
60.000
60.000
60.000
60.000
19.019
14.921
10.413
5.453
250.194
190.194
149.213
104.134
54.547
60.000
40.981
45.079
49.587
54.547
50.039
50.039
Leases
Tahun
Beban
Amortisasi
1
2
3
4
5
50,039
50,039
50,039
50,039
50,039
Akumulasi
Amortisasi
50,039
100,078
150,116
200,155
250,194
Nilai Buku
250,194
200,155
150,116
100,078
50,039
-
Pada tanggal 31 desember 1988, jurnal untuk pembayaran lease yang dimuka yang kedua
termasuk biaya eksekutori: (lihat Schedule of Lease Payment)
31 Des
5.000
40.981
19.019
65.000
250.194
50.039
200.155
Kewajiban
Kewajiban lancar:
Kewajiban menurut lease
modal, bagian lancar
Kewajiban tidak lancar:
Kewajiban menurut lease
modal, tidak termasuk
45.079 bagian lancar
Principal
31-12-88
Lease
Obligation
149.213
Terdiri dari :
31-12-89
45.079
Lancar
31-12-90
31-12-91
Total
49.587
54.547
104.134
Tak lancar
Tak lancar
45.079
104.134
Leases
Year
1988
1989
1990
1991
1992
=
=
=
300.000
75.000 +
375.000
Leases
menggunakan
Suku bunga Implisit
Atau
menggunakan Suku
bunga pinjaman Inkremental
Future Value
300.000
75.000
300.000
Present Value
250.194
46.568
296.762
i)
10% )
A(tabel 2 n i )
75.000 (tabel 2 5
75.000 ( 0.6209)
46.568
10% )
Jumlah nilai sekarang lease adalah 296.762, dan jumlah ini akan di pakai untuk mencatat nilai
awal aktiva dan kewajiban.
Saldo aktiva sebesar Rp 296.762 akan diamortisasi selama 10 tahun umur aktiva.
Leases
Tabel 3
Skedul Pembayaran Lease
[Lease 5 tahun dengan Opsi pembelian dengan harga murah sebesar Rp 75.000 sesudah 5
tahun, pembayaran tahunan Rp 60.000 (diluar biaya eksekutori) bunga 10%]
Pembayaran Lease
Tanggal
Keterangan
Jumlah
Beban
Pembayaran
Kewajiban
Bunga
Pokok
Lease
01-01-88
Saldo awal
296.762
01-01-88
Pembayaran
60.000
60.000
236.762
31-12-88
Pembayaran
60.000
23.676
36.324
200.438
31-12-89
Pembayaran
60.000
20.044
39.956
160.482
31-12-90
Pembayaran
60.000
16.048
43.952
116.530
31-12-91
Pembayaran
60.000
11.653
48.347
68.183
31-12-92
Pembayaran
75.000
6.817
68.183
0
Pada tanggal penggunaan opsi, saldo bersih dalam perkiraan aktiva, yaitu peralatan yang
dilease, dan perkiraan akumulasi amortisasi yang bersangkutan harus dipindahkan ke perkiraan
peralatan yang biasa.
Jurnal pada saat penggunaan opsi akan menjadi sebagai berikut:
Obligations Under Capital Leases
Interest Expense
Cash
Untuk mencatat penggunaan opsi pembelian dengan harga murah
68.183
6.817
75.000
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Beban
Amortisasi
29,676
29,676
29,676
29,676
29,676
29,676
29,676
29,676
29,676
29,676
Akumulasi
Amortisasi
29,676
59,352
89,029
118,705
148,381
178,057
207,733
237,410
267,086
296,762
Nilai Buku
296,762
267,086
237,410
207,733
178,057
148,381
118,705
89,029
59,352
29,676
0
Equipment
148.381
Acc. Amortization on Leased Equipment
148.381
Lease Equipment
296.762
Memindahkan saldo yang tersisa dalam perkiraan aktiva yang dilease ke perkiraan peralatan
Lihat table amortisasi Aktiva.
Nilai Buku pada akhir tahun ke 5 mempunyai saldo sebesar Rp 148.381 (lihat tabel amortisasi)
Leases
Jika peralatan itu tidak dibeli dan opsi dibiarkan kadaluwarsa, maka kerugian yang dihitung dari
jumlah bersih saldo yang tersisa dalam perkiraan aktiva dikurangi sisa kewajiban (termasuk
bunga yang harus dibayar), harus diakui dengan ayat jurnal sebagai berikut:
Loss From Failure to exercise Bargain Purchase
Option
Obligations Under Capital Leases
Interest Expense
Accumulated Amortization on Leased Equipment
Lease Equipment
73.381
68.183
6.817
148.381
296.762
Perhitungan:
Nilai Buku Aktiva (nilai bersih) pada akhir tahun ke 5
sisa kewajiban termasuk bunga yang harus dibayar
Kerugian bila opsi dibiarkan kadarluasa
: 148.381
: 75.000 (68.183 + 6.817)
: 73.381
Tahun
31 des
88
Beban
Amortisasi
50,039
50,039
50,039
50,039
50,039
Akumulasi
Amortisasi
50,039
100,078
150,117
200,155
250,194
Nilai Buku
250,194
200,155
150,116
100,077
50,039
-
10.413
Leases
104.134
105.530
150.117
250.194
120.000
Kelebihan harga beli atas nilai terbawa kewajiban lease sebesar 5.453, diperoleh dari:
Pembelian harta yang di lease
120.000
114.547 sisa hutang yang tercatat dalam pembukuan lease
kelebihan harga beli atas nilai terbawa kewajiban lease
5.453
+ 5.453, (5.453 merupakan kelebihan harga beli atas nilai terbawa kewajiban lease (120.000 114.547)
Leases
Leases
Contoh:
Anggaplah peralatan dilease selama 5 tahun oleh PT ABC dengan pembayaran Rp 65.000 per
tahun, termasuk biaya eksekutori sebesar Rp 5.000 per tahun. Harga perolehan peralatan itu
adalah Rp 400.000. Biaya langsung awal yang telah dikeluarkan untuk memperoleh lease
sebesar Rp 15.000. Peralatan itu ditaksir berumur 10 tahun, tanpa nilai sisa pada akhir tahun ke
10. Diasumsikan tidak ada opsi pembelian atau perpanjangan lease atau jaminan lease, dan
dianggap sebagai lease operasi.
Jurnal untuk pembayaran biaya langsung awal dan penerimaan sewa adalah:
Jan 01
Jan 01
15.000
Cash
Rent Revenue
65.000
15.000
65.000
Dengan asumsi lessor menyusutkan peralatan dengan metode garis lurus selama 10 tahun, dan
mengamortisasikan biaya langsung awal dengan metode garis lurus selama 5 tahun masa lease,
maka jurnal penyusutan dan amortisasi untuk akhir tahun pertama:
Des 31
Des 31
3.000
3.000
40.000
40.000
Cash
Minimum Lease payments Receivable
Equipment Purchased for Lease
Unearned Interest Revenue
Executory Costs payable
65.000
240.000
250.194
49.806
5.000
Lessor membayar biaya eksekutori, tapi membebankannya kepada lesse. Lessor dapat mencatat
penerimaan atas biaya eksekutori ini dengan cara:
Dr Cash
xx
Cr
Executory Costs
xx
Tabel dibawah ini menunjukkan pendapatan bunga yang akan diakui selama periode lease
Leases
Tabel 4
Skedul penerimaan lease dan pendapatan bunga
[Lease 5 tahun, pembayaran thnan Rp 60.000 (tdk termasuk biaya eksekutori) bunga 10%]
Pendapatan
Piutang
Bunga
Pendapatan
Penerimaan
Pembayaran
Diterima
Tanggal
Uraian
Bunga
Lease
Lease
Dimuka
01-01-88
Saldo Awal
300.000
49.806
01-01-88
Penerimaan
60.000
240.000
49.806
31-12-88
Penerimaan
19.019
60.000
180.000
30.787
31-12-89
Penerimaan
14.921
60.000
120.000
15.866
31-12-90
Penerimaan
10.413
60.000
60.000
5.453
31-12-91
Penerimaan
5.453
60.000
0
0
Pada akhir tahun pertama, jurnal untuk penerimaan pembayaran lease kedua dan untuk
mengakui pendapatan bunga tahun 1988:
Des 31
Cash
Minimum Lease Payments Receivable
Executory Costs Payable
Unearned Interest Revenue
Interest Revenue
65.000
60.000
5.000
19.019
19.019
Neraca Lessor tanggal 31 Desember 1988 akan melaporkan piutang lease dikurangi pendapatan
bunga diterima dimuka sebagai berikut:
Perusahaan Leasing Untung
Neraca (Sebagian)
31 Desember 1988
Aktiva
Aktiva Lancar:
Piutang pembayaran lease minimum
-/- pendapatan bunga diterima dimuka
Aktiva tidak lancar:
Piutang pembayaran lease minimum (tidak termasuk
60.000 yang tercakup di dalam aktiva lancar)
-/- Pendapatan bunga diterima dimuka
60.000
14.921
45.079
120.000
15.866
104.134
Akuntansi oleh Lessor untuk Lease pembiayaan langsung dengan nilai residual
(Lessor Accounting for Direct Financing Lease With Residual Value)
Jika harta yang dilease diperkirakan akan mempunyai nilai residual maka jumlah kotor residual
itu ditambahkan ke perkiraan piutang, tanpa memperdulikan apakah nilai residual tersebut
dijamin atau tidak.
Jika dijamin, maka nilai residual diperlakukan seperti opsi pembelian dengan harga murah.
Jika tidak dijamin, maka lessor diharapkan mempunyai aktiva yang sama nilainya dengan nilai
residual tersebut pada akhir periode lease.
Nilai residual taksiran itu ditambahkan ke perkiraan aktiva dan bunga atas nilai residual yang
tidak dijamin ditambahkan ke perkiraan pendapatan bunga diterima dimuka.
Karena piutang atas nilai residual tak ada, maka istilah untuk aktiva yang dipakai adalah:
Investasi Kotor dalam Aktiva Lease.
Leases
Contoh:
Contoh dari perusahaan Leasing Untung sebelumnya dipakai dalam contoh ini, kecuali bahwa
aktiva tersebut mempunyai nilai residual pada akhir periode lease 5 tahun sebesar Rp 75.000.
Misalkan nilai tambahan ini menaikkan harga perolehan peralatan bagi Perusahaan Leasing
Untung sebesar Rp 46.568 yaitu nilai sekarang dari nilai residual yang diharapkan pada suku
bunga diskonto 10%.
Ayat jurnal untuk mencatat lease ini adalah sebagai berikut:
Cash
Gross Investment in leased Assets
Equipment Purchased for Lease
Unearned Interest Revenue
Executory Costs Payable
65.000
315.000
296.762
78.238
5.000
Pendapatan bunga akan diakui sesuai dengan tabel 3. Pada akhir tahun pertama, lessor akan
membuat ayat jurnal berikut:
Cash
Gross Investment in leased Assets
Executory Costs Payable
Unearned Interest Revenue
Interest Revenue
65.000
60.000
5.000
23.676
23.676
Pada akhir periode lease, lessor akan membuat ayat jurnal berikut untuk mencatat pengambil
alihan kembali aktiva yang dilease dengan mengandalkan nilai residualnya sama dengan yang
ditaksir semula.
Equipment
Unearned Interest Revenue
Gross Investment in leased Assets
Interest Revenue
Biaya
langsung
awal
yang
terkait
dengan
(Intial Direct Cost Related to Direct Financing Lease)
75.000
6.817
75.000
6.817
lease
pembiayaan
langsung
Jika lessor mengeluarkan biaya awal sehubungan dengan lease pembiayaan langsung, biaya
tersebut harus ditambahkan ke investasi kotor di dalam aktiva lease.
Contoh:
Lessor dalam contoh sebelumnya mengeluarkan biaya langsung awal sebesar Rp 15.000.
Gross Investment in leased Assets
Cash
15.000
15.000
Leases
300.000
49.806
Pendapatan
250.194
75.194
(Laba pabrik)
175.000
Leases
Ayat jurnal untuk mencatat informasi diatas pada permulaan lease adalah sebagai berikut:
Jan 01
Cash
65.000
Minimum Lease Payments Receivable
240.000
Cost of Goods Sold
175.000
Finished Goods Inventory
160.000
Unearned Interest Revenue
49.806
Sales
250.194
Deferred initial Direct Costs
15.000
Executory Costs Payable
5.000
Akuntansi untuk lease jenis penjualan yang mempunyai opsi pembelian dengan harga
murah atau jaminan nilai residual
(Accounting for Sales-Type Leases With Bargain Purchase Option or Guarantee of
Residual Value)
Jika persyaratan lease menetapkan bahwa lessor akan menerima pembayaran sekaligus pada
akhir periode lease dalam bentuk opsi pembelian dengan harga murah atau jaminan nilai
residual, maka pembayaran lease minimum mencakup jumlah ini.
Maka:
Piutang akan bertambah sebesar jumlah kotor pembayaran mendatang,
Pendapatan bunga diterima dimuka bertambah sebesar bunga atas pembayaran pada
akhir lease
Penjualan bertambah sebesar nilai sekarang dari tambahan tersebut
Nilai pasar wajar aktiva lease akan cenderung naik sebesar nilai sekarang pembayaran
tambahan tersebut
Contoh:
Melanjutkan Perusahaan Leasing Untung, ayat jurnal permulaan jika opsi pembelian dengan
harga murah atau jaminan nilai residual sebesar Rp 75.000 akan dibayarkan pada akhir periode
lease 5 tahun adalah sebagai berikut:
Jan 01
Cash
Gross Investment in Leased Assets
Cost of Goods Sold
Finished Goods Inventory
Unearned Interest Revenue
Sales
Deferred Initial Direct Costs
Executory Costs Payable
65.000
315.000
175.000
160.000
78.238
296.762
15.000
5.000
Akuntansi untuk lease jenis penjualan dengan nilai residual yang tidak dijamin
(Accounting for Sales-Type Leases With Unguaranteed Residual Value)
Jika lease jenis penjualan tidak mengandung opsi pembelian dengan harga murah, tetapi umur
ekonomis aktiva lease melebihi periode lease, maka nilai residual aktiva akan tetap menjadi hak
lessor.
Leases
Perbedaan antara nilai residual yang tidak dijamin dengan yang dijamin adalah nilai sekarang
dari nilai residual tidak memperbesar penjualan, melainkan dikurangkan dari harga pokok
peralatan yang dilease.
Jurnal untuk lease dengan nilai residual yang tidak dijamin
Jan 01
Kas
Investasi kotor dalam aktiva lease
Harga pokok penjualan
Persediaan barang jadi
Pendapatan bunga diterima dimuka
Penjualan
Biaya langsung awal dibayar dimuka
Hutang biaya eksekutori
65.000
315.000
128.432
160.000
78.238
250.194
15.000
5.000
Laba kotor tetap sama tanpa memperhatikan apakah nilai residual dijamin atau tidak, (terlampir
dalam tabel dibawah ini)
Nilai
Residual
Dijamin
296.762
175.000
121.762
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba kotor
Nilai
Residual
Tidak dijamin
250.194
128.432
121.762
15.866
140.000
10.413
120.000
25.453
Leases
Lesse
1. Jumlah kotor aktiva yang dicatat sebagai lease modal dan akumulasi penyusutannya pada
setiap tanggal neraca yang disajikan menurut kelompok utama berdasarkan sifat fungsinya
2. Pembayaran sewa minimum mendatang yang diwajibkan per tanggal neraca terakhir yang
disajikan secara agregat dan untuk lima tahun fiskal berikutnya. Pembayaran ini harus
dipisahkan antara lease operasi dan lease modal. Untuk lease modal, biaya eksekutori harus
dikeluarkan
3. Beban sewa pada setiap periode untuk mana perhitungan rugi laba disiapkan. Informasi
tambahan mengenai sewa minimum, sewa kontinjen, dan sewa sublease harus disajikan
untuk periode yang sama.
4. Penjelasan umum tentang kontrak lease, termasuk informasi tentang pembatasan atas halhal seperti dividen, hutang tambahan, dan leasing tambahan
5. Untuk lease modal, jumlah bunga yang diperlukan untuk mengurangi pembayaran lease agar
sama dengan nilai sekarangnya
Lessor
1. Unsur-unsur berikut dari investasi bersih dalam lease jenis penjualan dan lease pembiayaan
langsung pada setiap tanggal neraca:
a. Piutang pembayaran lease minimum pada periode mendatang dengan menyajikan
pengurangan tersendiri untuk biaya eksekutori dan akumulasi penyisihan untuk piutang
pembayaran lease minimum yang tidak tertagih
b. Nilai residual tidak dijamin yang memberi keuntungan bagi lessor
c. Pendapatan di terima dimuka
d. Biaya langsung awal, untuk lease pembiayaan langsung saja
2. Pembayaran lease minimum mendatang yang akan diterima setiap tahun selama 5 tahun
berturut turut per tanggal neraca terakhir yang disajikan termasuk informasi mengenai sewa
kontinjen
3. Jumlah pendapatan diterima diterima di muka yang termasuk di dalam laba guna mengoffset biaya langsung awal untuk setiap tahun penyajian perhitungan rugi laba
4. Untuk lease opeasi harga pokok aktiva lease kepada pihak lain dan akumulasi
penyusutannya
5. Penjelasan umum tentang perjanjian leasing bagi lessor
Leases
Periode lease selama 10 tahun, tidak dapat dibatalkan. Pembayaran sewa yang sama
sebesar Rp 1.071.082 dibayarkan pada awal setiap tahun
Pada tanggal 1 januari 1988, gudang itu mempunyai nilai wajar Rp 7.500.000 dan taksiran
umur ekonomis 20 tahun. Penyusutan garis lurus digunakan untuk semua aktiva yang dimiliki
Lease mempunyai opsi untuk memperbaharui lease dengan pembayaran Rp 100.000 per
tahun selama 10 tahun, yaitu selama sisa umur ekonomisnya.
Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa lease dikualifikasikan sebagai lease modal.
Jurnal bagi Penjual Lease (PT Makmur)
1 Jan
Kas
Gudang
Laba yang diterima di muka dari jual dan
lease kembali
(Penjualan gudang semula)
1 Jan
31 Des
31 Des
31 Des
5.500.000
2.000.000
7.500.000
6.428.918
1.071.082
375.000
Beban bunga
Kewajiban menurut lease modal
Kas
(Pembayaran lease kedua, beban bunga:
6.428.918 * 10%)
642.892
428.190
1 Jan
7.500.000
Kas
Piutang pembayaran lease minimum
Gudang
Pendapatan bunga diterima dimuka
Pembayaran langsung dengan lease kembali
kepada PT Makmur
375.000
1.071.082
100.000
100.000
7.500.000
7.500.000
1.071.082
10.639.738
7.500.000
4.210.820
Leases
Total piutang:
(10 * 1.071.082) + (10 * 100.000) =
11.710.820 - 1.071.082 =
31 Des
11.710.820
10.639.738
Cash
Unearned Interest Revenue
Lease payments Receivable
Interest Revenue
Penerimaan dari pembayaran lease kedua,
lihat perhitungan menurut PT Makmur
1.071.082
642.892
1.071.082
642.892
Kosa Kata:
Accumulated Amortization on Leased Equipment
Amortization Exp. On Leased Equipment
Amortization of Initial Direct Costs
Cash
Cost of Goods Sold
Deferred Executory Costs
Deferred initial Direct Costs
Depreciation Expense on Leased Equipment
Equipment
Equipment Purchased for Lease
Executory Costs Payable
Finished Goods Inventory
Gross Investment in leased Assets
Interest Expense
Interest Revenue
Lease Equipment
Lease Expense
Lease payments Receivable
Loss From Failure to exercise Bargain Purchase
Option
Minimum Lease Payments Receivable
Obligations Under Capital Leases
Prepaid Executory Costs
Rent Expense
Rent Payable
Rent Revenue
Unearned Interest Revenue