0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas kasus Ahok yang dituduh melecehkan agama Islam berkaitan dengan ayat Al-Quran surat Al-Ma'idah 51 dari sudut pandang ilmu komunikasi. Kasus ini terkait dengan prinsip efektivitas komunikasi berdasarkan latar belakang sosial budaya dan komunikasi massa, dimana Ahok yang non-Muslim menyinggung ayat Al-Quran di hadapan massa yang mayoritas Muslim tanpa memahami konteksnya sepenuhnya.
Dokumen ini membahas kasus Ahok yang dituduh melecehkan agama Islam berkaitan dengan ayat Al-Quran surat Al-Ma'idah 51 dari sudut pandang ilmu komunikasi. Kasus ini terkait dengan prinsip efektivitas komunikasi berdasarkan latar belakang sosial budaya dan komunikasi massa, dimana Ahok yang non-Muslim menyinggung ayat Al-Quran di hadapan massa yang mayoritas Muslim tanpa memahami konteksnya sepenuhnya.
Dokumen ini membahas kasus Ahok yang dituduh melecehkan agama Islam berkaitan dengan ayat Al-Quran surat Al-Ma'idah 51 dari sudut pandang ilmu komunikasi. Kasus ini terkait dengan prinsip efektivitas komunikasi berdasarkan latar belakang sosial budaya dan komunikasi massa, dimana Ahok yang non-Muslim menyinggung ayat Al-Quran di hadapan massa yang mayoritas Muslim tanpa memahami konteksnya sepenuhnya.
NIM : 1430911003 Program Studi : Sastra Inggris (Semester 5) Mata Pelajaran : Dasar Dasar Komunikasi Dosen Pengampu : Aris Juliansyah, M.I.Kom
Analisis Kasus Ahok Mengenai Dugaan Pelecehan Terhadap Agama Islam
Berkaitan Dengan QS Al-Maidah : 51 Dari Sudut Pandang Ilmu Komunikasi
Menurut sudut pandang ilmu komunikasi, cara berkomunikasi seseorang dalam
menyampaikan pesan atau pidato mempunyai peranan yang sangat penting, terkadang lebih penting dibandingkan isinya. Perihal ini menyambung kepada masalah yang terjadi mengenai kasus Ahok terhadap dugaan pelecehan terhadap agama Islam berkaitan dengan Surat Al Maidah ayat 51. Dilihat dari sudut pandang bagaimana cara Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan pidatonya kepada khalayak ramai saat itu, secara verbal (Kata-kata yang terucap) Ahok sudah menyampaikannya secara tepat namun dalam hal penyampaian secara non-verbal, beliau kurang tepat. Dalam hal penyampaian pesan secara lisan yang diungkapkannya kepada orang-orang yang menjadi pendengarnya saat itu memiliki makna yang bagus, namun beliau terkadang menyampaikannya secara menggebu-gebu dan spontanitas. Terkadang beliau membeberkan segala hal yang ada di fikirannya tanpa berfikir panjang sehingga menimbulkan dampak yang diterima berbeda persepsi. Hal ini terjadi ketika Ahok menyampaikan pidatonya dan menimbulkan amarah pada umat Islam. Ketika beliau berkata bahwa kandungan dalam Al-Maidah ayat 51 adalah bohong, tentu jelas itu akan menimbulkan amarah terhadap kaum Islam. Perihal mengenai kasus Ahok tersebut, hal ini termasuk ke dalam salah satu studi ilmu komunikasi mengenai prinsip-prinsip komunikasi yaitu Efektifitas komunikasi berdasarkan latar belakang sosial budaya. Mengapa kasus ini termasuk ke dalam salah satu prinsip studi ilmu komunikasi tersebut? Karena hal ini berkaitan dengan isi yang terkandung dalam pidato Ahok. Perbedaan latar belakang sosial budaya antara Ahok dan isi pidatonya menyebabkan masalah termasuk mengenai latar belakang agamanya. Dalam pidato tersebut, Ahok menyampaikan pesan mengenai kandungan Surat Al-Maidah dengan mengatakan bahwa isi kandungannya adalah kebohongan. Karena Ahok adalah seorang non-muslim, maka pernyataannya tersebut akan menjadi masalah dan menduganya sebagai pelecehan terhadap agama Islam. Sebenarnya, maksud Ahok adalah baik secara verbal namun karena beliau membawa-bawa salah satu surat Al-quran yang tidak beliau pahami lebih dalam, maka hal tersebut menjadi masalah besar bagi kaum Islam. Apabila ditanya apakah Ahok itu bersalah atau tidak, maka jawabannya yaitu bersalah, namun bukan berarti beliau itu harus dibenci ataupun dihujat. Beliau mengatakan hal tersebut sebenarnya bukan murni beliau melecehkan surat Al-Maidah tersebut melainkan beliau hanya menginterpretasikannya dalam ayat tersebut karena sebagian besar pendengarnya adalah umat Islam. Beliau tidak tahu bahwa pernyataannya akan menimbulkan masalah bagi pendengarnya karena beliau memilki latar belakang agama yang berbeda. Selain termasuk ke dalam efektifitas komunikasi berdasarkan latar belakang sosial budaya, kasus tersebut juga termasuk ke dalam komunikai massa. Ketika Ahok menyampaikan pidato, beliau menyampaikannya kepada orang banyak, yaitu warga-warga di Kepulauan Seribu. Beliau berpidato dan datang bersama dengan anggota-anggota pemerintahan DKI Jakarta kepada warga-warga tersebut. Ada kemungkinan bahwa sebagian besar para warga adalah umat muslim, maka dari itu beliau mengait-ngaitkan bagian dari pidatonya kepada surat Al-quran tersebut. Akan tetapi, ia tidak menyadari bahwa hal tersebut merupakan bentuk pelecehan terhadap surat Al-Maidah ayat 51. Maka dari itu, seharusnya Ahok lebih berhati-hati dalam berbicara di hadapan banyak orang, karena kesalahan sekecil apapun yang beliau bicarakan akan berubah menjadi masalah besar, apalagi pidato tersebut direkam dan disebarkan atau di upload di dunia maya. Jadi, berdasarkan penyataan-pernyataan yang sudah dijelaskan sebelumnya, kasus Ahok tersebut meliputi kesalahan Ahok dalam bagaimana cara beliau menyampaikan pesan yang tepat, memiliki latar belakang sosial budaya atau lebih spesifiknya adalah perbedaan agama antara beliau dengan maksud isi pidatonya dan pidato yang disampaikannya didengar oleh orang banyak sehingga menimbulkan berbagai persepsi dan hujatan karena beliau menyinggung salah satu hal yang sangat sensitif yaitu mengenai agama. Sekian dari saya mengenai paparan analisis kasus Ahok mengenai dugaan pelecehan terhadap agama Islam berkaitan dengan QS Al-Maidah : 51 dari sudut pandang ilmu komunikasi