Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS ZAT WARNA METHANYL YELLOW DALAM MINUMAN ES SIRUP

DI KAWASAN KOTA MANADO

Esti Santi Sigar, Gayatri Citraningtyas, Adithya Yudistira

Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT

Abstrak

Minuman es sirup merupakan minuman olahan dalam bentuk cair yang memiliki aneka
rasa dan warna. Zat warna methanyl yellow dilarang digunakan dalam minuman es sirup
karena dapat menyebabkan keracunan, gangguan pada saluran pencernaan, serta kerusakan
jaringan hati apabila di konsumsi dalam jangka waktu panjang. Tujuan penelitian ini adalah
untuk membuktikan ada tidaknya kandungan zat pewarna methanyl yellow dalam minuman es
sirup yang beredar di kawasan Kota Manado. Sampel minuman es sirup berjumlah 18 sampel
diambil mewakili 8 kecamatan dan pusat Kota Manado, kemudian dianalisis zat warna
methanyl yellow dengan menggunakan metode Reaksi Warna, Kromatografi Lapis Tipis dan
Spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ke-18 sampel minuman
es sirup tidak teridentifikasi adanya zat warna methanyl yellow baik dengan metode Reaksi
Warna, metode Kromatografi Lapis Tipis dan Spektrofotometri UV-Vis. Dengan tidak
teridentifikasinya zat warna methanyl yellow maka di pastikan dalam 18 sampel minuman es
sirup ini bebas dari kandungan zat pewarna methanyl yellow.
Kata kunci : Methanyl Yellow, Minuman Es Sirup, Reaksi Warna, Kromatografi Lapis
Tipis (KLT), Spektrofotometri UV-Vis, Manado

Abstract

Iced beverage syrup is processed in liquid form which has a variety of flavors and
colors. The dye banned methanyl yellow syrup used in drinks because it can cause poisoning,
gastrointestinal disorders, and liver tissue damage if consumed in the long term. The purpose
of this study was to prove the existence of a dye content of the beverage methanyl yellow
syrup that circulate in the city of Manado. Samples beverage syrup totaling 18 samples were
taken representing 8 districts and the central city of Manado, and then analyzed methanyl
yellow dye using color reaction, Thin Layer Chromatography and UV-Vis Spectrophotometer.
The results showed that in all 18 samples beverage syrup is not identified either dye methanyl
yellow color reaction method, Thin Layer Chromatography method and UV-Vis
spectrophotometry. With no identification methanyl yellow dye then make sure the 18
samples beverage syrup is free from substances methanyl yellow dye.
Keywords : Methanyl Yellow, Iced beverage syrup, Color Reactions, Thin Layer
Chromatography (TLC), UV-Vis Spectrophotometry, Manado

104
PENDAHULUAN kromatografi (Chamber), dan
Peranan Bahan Tambahan Pangan Spektrofotometer UV-Vis (Spectroquant
(BTP) khususnya bahan pewarna menjadi Pharo 300 M).
semakin penting sejalan dengan kemajuan Bahan
teknologi produksi bahan tambahan pangan Bahan-bahan yang digunakan dalam
sintetis. Bahan tambahan pangan dalam penelitian ini adalah sampel cair (minuman
bentuk lebih murah dan tersedia secara es sirup), benang wool, asam asetat, n-
komersil akan mendorong meningkatnya butanol, air dan aquades, etanol, eter,
pemakaian bahan tambahan pangan yang NaOH, amoniak, larutan baku pembanding
berarti meningkatkan konsumsi bahan Methanyl Yellow.
tersebut bagi setiap individu (Cahyadi,
2008). Reaksi warna methany yellow
Minuman es sirup merupakan salah Dipipet larutan 1 ml HCl encer
satu contoh minuman ringan yang tidak ditambahkan 1 tetes methanyl yellow akan
lepas dari penggunaan bahan tambahan terbentuk warna ungu tua (Ditjen POM,
pangan seperti zat warna, pengawet, zat 2001).
pemanis dan aroma, dimana diberikan
secara berlebihan dan tidak memenuhi Pembuatan Larutan Uji
persyaratan kesehatan. Penggunaan zat Larutan uji dibuat dengan
pewarna yang berlebihan sering dijumpai menggusnakan benang wool untuk tujuan
pada minuman es sirup yang dijual oleh ekstraksi pemisahan zat warna yang
pedagang minuman yang mangkal di terdapat dalam sampel minuman es sirup
pinggir jalan dan salah satu zat warna yang sesuai dengan prosedur pengujian ekstraksi
dilarang ditemukan dalam minuman es zat warna oleh Sumarin (2010), yaitu:
sirup ini yaitu zat warna methanyl yellow. 1. Benang wool di gunting dengan ukuran
Tujuan penambahan pewarna pada 15 cm untuk setiap pemakaian masing-
minuman es sirup ini untuk menambah masing sampel.
keanekaragaman warna dari produknya 2. Benang wool dididihkan dalam air
serta menambah daya tarik para konsumen kemudian dikeringkan.
karena dipengaruhi oleh tekstur warna 3. Dicuci dengan eter untuk
yang memikat, cita rasa yang enak serta menghilangkan kotoran dan lemak.
harga yang relatif terjangkau untuk di 4. Setelah itu dididihkan dengan NaOH
konsumsi (Yustini et al., 2011). 1% kemudian dibilas dengan air.
Tujuan Penelitian ini untuk membuktikan 5. 50 ml sampel minuman es sirup dengan
ada tidaknya zat warna methanyl yellow berbagai warna kuning diasamkan
yang terkandung dalam minuman es sirup dengan menambahkan 5 ml asam asetat
di kawasan Kota Manado. 10%.
6. Benang wool dimasukkan dan
METODOLOGI PENELITIAN dididihkan selama 10 menit.
Alat 7. Kemudian benang wool diangkat,
Alat-alat yang digunakan dalam pewarna dalam sampel minuman akan
penelitian ini ialah alat-alat gelas, mewarnai benang wool.
erlemeyer, tabung reaksi, mikro pipet, 8. Benang wool dicuci dengan aquadest,
gelas ukur, oven, pemanas, timbangan kemudian di masukkan ke dalam
analitik, pinset, penjepit tabung, cawan larutan basa yaitu 25 ml amoniak 10%
petri, labu ukur, lempeng KLT, bejana dan dididihkan sampai dilihat warna

105
yang berada dalam benang wool luntur Reaksi Warna Methanyl Yellow
atau telah tertarik dalam larutan basa. Hasil reaksi warna methanyl yellow
9. Larutan basa yang didapatkan menunjukkan bahwa warna yang terbentuk
merupakan satu larutan uji dalam dari reaksi larutan 1 ml HCl encer
berbagai warna kuning yang ditambahkan 1 tetes larutan baku methanyl
selanjutnya akan digunakan sebagai yellow menghasilkan warna ungu tua Hasil
cuplikan. reaksi warna methanyl yellow
menunjukkan bahwa warna yang terbentuk
Baku Methanyl Yellow dari reaksi larutan 1 ml HCl encer
Baku pembanding methanyl yellow ditambahkan 1 tetes larutan baku methanyl
didapatkan dari larutan 1000 ppm yellow menghasilkan warna ungu tua.
sebanyak 100 ml, dengan pelarut yang Reaksi warna tersebut dapat di lihat pada
digunakan yaitu etanol. Gambar 1.

Penentuan Panjang Gelombang


Methanyl Yellow
Dari kosentrasi larutan baku
methanyl yellow (1000 ppm) dipipet 1,25
ml dimasukkan dalam labu terukur 25 ml
dan diencerkan dengan etanol sampai batas
tanda, diperoleh kosentrasi larutan
sejumlah 50 ppm. Selanjutnya diencerkan
Gambar 1. Reaksi Warna Methanyl Yellow
kembali dengan memipet 1 ml larutan baku
dengan HCl encer.
methanyl yellow dimasukkan dalam labu
ukur 25 ml diencerkan kembali dengan
penambahan etanol dan diperoleh Reaksi Warna HCl Encer dengan 18
kosentrasi larutan sejumlah 2 ppm. Sampel
Didapatkan hasil reaksi antara 2 ml
Kemudian diukur kisaran panjang
sampel minuman es sirup ditambakan
gelombang maksimal.
dengan 1 ml HCl encer, yaitu tidak ada
perubahan reaksi pada setiap sampel atau
HASIL
warna yang dihasilkan sama. Dapat dilihat
Berdasarkan hasil survey,
pada Gambar 2.
didapatakan 18 sampel minuman es sirup
yang beredar di kawasan kota manado. 18
minuman es sirup ini di ambil mewakili 8
kecamatan dan pusat Kota Manado (zero
point) dari tanggal 30 Juli sampai dengan 3
Agustus 2012. Bagian-bagian tersebut
yaitu Kecamatan Wanea, Sario, Singkil,
Wenang, Malalayang, Tikala, Tuminting,
Mapanget, dan pusat Kota Manado. Ditiap
kecamatan diambil 2 sampel dari pedagang
yang berbeda. Gambar 2. Reaksi Warna HCl encer
dengan 18 Sampel Minuman
Es Sirup.

106
Hasil identifikasi pewarna methanyl tinggi bercak pada lempeng 1 dan lempeng
yellow pada minuman es sirup dengan 2 yaitu 16 cm dan tinggi eluen 17 cm dan
metode Kromatografi Lapis Tipis, pada nilai Rf 0,9. Untuk ke-18 sampel minuman
larutan baku methanyl yellow es sirup tidak menunjukkan bercak yang
menghasilkan warna secara visual sama dengan bercak baku methanyl yellow
berwarna kuning dan jika di lihat di bawah serta tidak menunjukkan adanya noda pada
sinar UV 254 nm dan UV366 nm plat KLT dapat di lihat pada Tabel 1.
berfluoresensi kuning kecoklatan, dengan

Kode Sampel Warna UV 254 Tinggi Tinggi Eluen Rf


Visual & Bercak (cm)
UV366 (cm)
Lempeng I Kuning Kuning 16 17 0.94
(Standar Baku methanyl Kecokelatan
yellow)
I - - - - -
II - - - - -
II - - - - -
IV - - - - -
V - - - - -
VI - - - - -
VII - - - - -
VIII - - - - -
IX - - - - -
X - - - - -
XI - - - - -
Lempeng II Kuning Kuning 16 17 0.94
(standar baku methanyl Kecokelatan
yellow)
XI - - - - -
XIII - - - - -
XVI - - - - -
XV - - - - -
XVI - - - - -
XVII - - - - -
XVIII - - - - -

Tabel 1 : Hasil Analisis Kualitatif Methanyl Yellow pada Sampel dengan Menggunakan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT).

Penelitian ini dilanjutkan dengan menunjukkan bahwa nilai absorbansi dan


menggunakan spektrofotometer UV-Vis panjang gelombang yang didapatkan dari
untuk melihat panjang gelombang serta larutan baku methanyl yellow, yaitu max
absorbansi yang didapatkan oleh baku 417 nm dengan absorbansi 0.240. Hal ini
methanyl yellow. Hasil penelitian sejalan dengan pernyataan dari penelitian

107
Safni, et all (2007), bahwa methanyl yellow metode kromatografi lapis tipis tidak
akan memberikan serapan pada panjang teridentifikasi adanya zat warna methanyl
gelombang berkisaran 417 nm. yellow, namun untuk melihat panjang
Dilakukan juga metode gelombang yang dihasilkan setiap sampel
spektrofotometri UV-Vis pada 18 sampel bersama nilai absorbansinya. Panjang
minuman es sirup meskipun telah diuji gelombang serta nilai absorbansi pada
melalui metode reaksi warna dan juga setiap sampel dapat dilihat pada Tabel 2.

No. Zat (nm) Absorbansi


1. Baku Methanyl 417.0 0.240
Yellow
2. Sampel I 427.0 1.163
3. Sampel II 422.0 4.335
4. Sampel III 400.0 0.650
5. Sampel IV 425.0 0.584
6. Sampel V 419.0 0.999
7. Sampel VI 481.0 0.556
8. Sampel VII 424.0 1.928
9. Sampel VIII 426.0 0.571
10. Sampel IX 477.0 1.278
11. Sampel X 425.0 2.439
12. Sampel XI 427.0 0.472
13. Sampel XII 479.0 0.785
14. Sampel XIII 477.0 1.002
15. Sampel XIV 474.0 1.140
16. Sampel XV 497.0 0.286
17. Sampel XVI 448.0 1.053
18. Sampel XVII 400.0 1.470
19 Sampel XVIII 469.0 0.985

Tabel 2 : Hasil Analisis 18 Sampel Minuman Es Sirup dengan Menggunakan


Metode Spektrofotometri UV-Vis.

108
PEMBAHASAN

Analisis zat warna methanyl yellow (Wirasto, 2008). Sebelum dilakukan


dalam minuman es sirup yang beredar di identifikasi 18 sampel dengan metode
kawasan Kota Manado dengan sasaran KLT, dilakukan lebih dahulu ekstraksi
subyek minuman es sirup yang dijual oleh sampel dengan menggunakan benang wool
pedagang minuman dengan sampel yang untuk mendapatkan larutan uji yang lepas
didapatkan dalam bentuk larutan dengan dari campuran komponen senyawa pada
wadah kemasan ulang. Sampel yang minuman es sirup, dengan tujuan hanya
didapatkan berjumlah 18 yang diperoleh 2 untuk menarik zat warna yang terdapat
sampel pada pedangan yang berbeda di dalam setiap sampel minuman es sirup
setiap kecamatan Wanea, Sario, Singkil, (Sumarlin, 2010). Penarikan zat warna
Wenang, Malalayang, Tikala, Tuminting, dari sampel ke dalam benang wool bebas
Mapanget, dan pusat Kota Manado. 18 lemak dalam suasana asam dan dilanjutkan
sampel ini diobservasi di laboratorium dengan pelunturan atau pelarutan warna
dipisahkan setiap sampel dan diberi kode oleh suatu basa. Setelah melewati proses
sampel I sampai sampel XVIII. adsorpsi dan ekstraksi didapatkan larutan
Secara kualitatf reaksi warna yang uji yang siap ditotolkan dan dielusi pada
dihasilkan pada larutan baku methanyl KLT.
yellow awalnya berwarna kuning dan Sebelum lempeng KLT dielusi,
ditambahankan HCl encer menghasilkan lempeng diaktifkan dengan cara
warna ungu tua. Reaksi warna ini sesuai dipanaskan dalam oven pada suhu 1000C
dengan pengujian oleh Ditjen POM RI selama 30 menit untuk melepaskan
(2001) terhadap Prosedur Pengujian Obat molekul-molekul air yang menempati
Makanan Nasional (PPOMN). Dilanjutkan pusat-pusat serapan dari penyerapan,
pemeriksaan reaksi warna terhadap 18 sehingga pada proses elusi lempeng
sampel minuman es sirup yang dipipet 2 tersebut dapat menyerap dan berikatan
ml setiap sampel minuman es sirup dengan dengan sampel. Lempeng yang telah
kode sampel I sampai sampel XVIII ditotolkan baku pembanding methanyl
dimasukkan dalam tabung reaksi dan yellow beserta 18 larutan uji dielusi dalam
ditambahkan 1 ml HCl encer sebagai chamber yang berisi fase gerak, yaitu n-
pereaksi. Hasil yang didapatkan pada butanol : asam asetat glasial : aquadest
setiap sampel I sampai sampel XVIII tidak dengan perbandingan 4 : 5 : 1.
menunjukkan perubahan warna, karena Penggunaan fase gerak tersebut diambil
warna yang dihasilkan hanya seperti warna menurut prosedur penelitian Djalil et al
dasar sampel. Maka identifikasi secara (2005), untuk menidentifikasi zat pewarna
kualitatif dengan pereaksi warna asam Methanyl Yellow dengan Metode
klorida (HCl encer) terhadap 18 sampel Kromatografi Lapis Tipis (KLT) pada
minuman es sirup tidak teridentifikasi berbagai komposisi larutan pengembang.
adanya zat pewarna methanyl yellow. Pengamatan bercak dengan nilai Rf (hRf)
Untuk mengidentifikasi lebih lanjut yang diperoleh dengan cara membagi jarak
dilakukan dengan metode Kromatografi yang ditempuh zat terlarut dengan jarak
Lapis Tipis (KLT). Dimana metode KLT yang ditempuh pelarut (Khopkar, 1990).
ini merupakan metode relatif sederhana Hasil penelitian Kromatografi Lapis
dan dapat digunakan untuk memisahkan Tipis (KLT), pada larutan baku methanyl
campuran komponen yang kompleks yellow secara visual menghasilkan warna

109
kuning dengan tinggi bercak 16 cm dan 18 sampel minuman es sirup, namun
tingggi eluen 17 cm serta hRf 0.94. diperlukan sikap kehati-hatian dalam
Sedangkan pada 18 sampel minuman es mengkonsumsi minuman jajanan yang
sirup tidak teridentifikasi adanya zat warna berwarna yang dijual oleh pedagang
methanyl yellow, karena pada plat KLT minuman. Menurut Cahyadi (2008) bahan
yang dilihat tidak menunjukkan bercak pewarna sintetis yang dilarang di Indonesia
yang sama dengan bercak baku methanyl yang didasarkan pada Permenkes RI
yellow serta tidak menunjukkan adanya No.722/Menkes/Per/IX/1988 tentang
noda pada plat KLT. bahan pewarna, tidak diizinkan
Penelitian ini dilanjutkan dengan menggunakan zat warna methanyl yellow
menggunakan spektrofotometer UV-Vis karena pewarna ini hanya digunakan untuk
untuk melihat panjang gelombang serta pewarna industri tekstil (kain), kertas dan
absorbansi yang didapatkan oleh baku cat, tidak boleh digunakan sebagai bahan
methanyl yellow. Hasil penelitian tambahan untuk pangan. Methanyl yellow
menunjukkan bahwa nilai absorbansi dan dengan senyawa azo yang bersifat
panjang gelombang yang didapatkan dari karsinogenik dapat menyebabkan
larutan baku methanyl yellow, yaitu max timbulnya gangguan saluran pencernaan,
417 nm dengan absorbansi 0.240. Hal ini serta dalam jangka waktu lama dapat
sejalan dengan pernyataan dari penelitian merusak jaringan hati (DepKes, 1999).
Safni, et all (2007), bahwa methanyl yellow
akan memberikan serapan pada panjang Pada penelitian ini membuktikan
gelombang berkisaran 417 nm. tidak teridentifikasi adanya zat pewarna
Dilakukan juga metode methanyl yellow dan bisa saja pada
spektrofotometri UV-Vis pada 18 sampel minuman es sirup ini terdapat zat pewarna
minuman es sirup meskipun telah diuji sintetis yang diizinkan ataupun zat
melalui metode reaksi warna dan juga pewarna sintetis yang tidak diizinkan
metode kromatografi lapis tipis tidak sesuai dengan Peraturan Menteri
teridentifikasi adanya zat warna methanyl Kesehatan Republik Indonesia No.
yellow, namun untuk melihat panjang 722/MenKes/PER/IX/1988 yang telah
gelombang yang dihasilkan setiap sampel direvisi dengan Peraturan Menteri
bersama nilai absorbansinya. Panjang Kesehatan RI No.1168/
gelombang serta nilai absorbansi pada MenKes/PER/X/1999, tentang Bahan
setiap sampel dapat dilihat pada tabel 3 Tambahan Makanan khususnya bahan
serta gambar pada lampiran 6. pewarna yang diizinkan dan tidak
Meskipun tidak teridentifikasi diizinkan penggunaannya.
adanya zat pewarna methanyl yellow pada

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang metode Spektrofotometri UV-Vis,


dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada membuktikan bahwa dalam 18 minuman es
18 sampel minuman es sirup yang beredar sirup tersebut tidak teridentifikasi adanya
di kawasan Kota Manado yang dianalisis pewarna yang dilarang yaitu methanyl
dengan metode pengujian Reaksi Warna, yellow dan bebas dari kandungan zat warna
metode Kromatografi Lapis Tipis dan methanyl yellow.

110
DAFTAR PUSTAKA 03, (2), 28-29. Purwokerto:
Fakultas Farmasi UMP.
[Anonim] 2012a. (prosedur praktis cara
pembuatan minuman es sirup) Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia
(http://www.inilah.com/read/detail/
Analitik. Jakarta: UI Press.
32564/ jajanan minuman ringan)
[20 April 2012]
Sumarlin, L.O. 2008. Identifikasi Pewarna
Cahyadi, W. 2008. Analisis dan Aspek Sintetis Pada Produk Pangan Yang
Kesehatann Bahan Tambahan Beredar di Jakarta dan Ciputat.
Pangan. Jakarta: Bumi Aksara. Jurnal Penelitian hal 274-283.
Jakarta : Program Studi Kimia FST
Departemen Kesehatan Republik UIN Syarif Hidayatullah.
Indonesia. 1979. Kodeks Makanan
Indonesia tentang Bahan Safni, F. S., Maizatizna., Zulfarman. 2007.
Tambahan Makanan. Departemen Degradasi Zat Warna Methanyl
Kesehatan RI, Jakarta. Yellow Secara Sonolisis dan
Fotolisis dengan Penambahan TIO2
Departemen Kesehatan Republik Anatase. Jurnal Penelitian, No.
Indonesia. 1999. Peraturan Menteri 536/D/2007 Hal 47-51. Padang :
Kesehatan Republik Indonesia No. Jurusan Kimia F-MIPA Uiversitas
722/MenKes/PER/IX/1988 yag Andalas (Unad).
telah direvisi dengan Peraturan
Menteri Keseshatan RI No. 1168/ Wirasto., 2008. Analisis Rhodamin B dan
MenKes/PER/X/1999 tahun 2000, Methanyl Yellow dalam Minuman
Bahan tambahan makanan yang Jajanan Anak SD di Kecamatan
diijinkan dan tidak diijinkan Laweyan Kotamadya Surakarta
penggunaannya. Jakarta: dengan Metode Kromatografi Lapis
Departemen Kesehatan RI. Tipis. Skripsi. Surakarta : Fakultas
Farmasi Universitas
Ditjen POM RI. 2001. Metode Analisis Muhammadiyah Surakarta.
PPOMN. Ditjen POM, Jakarta.
Yustini, A., Daryati, M., Yulia, K. 2010.
Djalil, A.D., Hartanti, D., Rahayu, W.S., Pemeriksaan Zat Pewarna Pada
Prihatin, R., Hidayah, N.2005. Minuman Es Sirup Pada Pedagang
Identifikasi Zat Warna Kuning Minuman Di Pasar Raya Padang.
(Methanyl Yellow) dengan Metode Fakultas Farmasi. UNDAD Padang.
Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
pada Berbagai Komposisi Larutan
Pengembang. Jurnal Farmasi, Vol.

111

Anda mungkin juga menyukai