Ipi15395 PDF
Ipi15395 PDF
Abstrak
Minuman es sirup merupakan minuman olahan dalam bentuk cair yang memiliki aneka
rasa dan warna. Zat warna methanyl yellow dilarang digunakan dalam minuman es sirup
karena dapat menyebabkan keracunan, gangguan pada saluran pencernaan, serta kerusakan
jaringan hati apabila di konsumsi dalam jangka waktu panjang. Tujuan penelitian ini adalah
untuk membuktikan ada tidaknya kandungan zat pewarna methanyl yellow dalam minuman es
sirup yang beredar di kawasan Kota Manado. Sampel minuman es sirup berjumlah 18 sampel
diambil mewakili 8 kecamatan dan pusat Kota Manado, kemudian dianalisis zat warna
methanyl yellow dengan menggunakan metode Reaksi Warna, Kromatografi Lapis Tipis dan
Spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ke-18 sampel minuman
es sirup tidak teridentifikasi adanya zat warna methanyl yellow baik dengan metode Reaksi
Warna, metode Kromatografi Lapis Tipis dan Spektrofotometri UV-Vis. Dengan tidak
teridentifikasinya zat warna methanyl yellow maka di pastikan dalam 18 sampel minuman es
sirup ini bebas dari kandungan zat pewarna methanyl yellow.
Kata kunci : Methanyl Yellow, Minuman Es Sirup, Reaksi Warna, Kromatografi Lapis
Tipis (KLT), Spektrofotometri UV-Vis, Manado
Abstract
Iced beverage syrup is processed in liquid form which has a variety of flavors and
colors. The dye banned methanyl yellow syrup used in drinks because it can cause poisoning,
gastrointestinal disorders, and liver tissue damage if consumed in the long term. The purpose
of this study was to prove the existence of a dye content of the beverage methanyl yellow
syrup that circulate in the city of Manado. Samples beverage syrup totaling 18 samples were
taken representing 8 districts and the central city of Manado, and then analyzed methanyl
yellow dye using color reaction, Thin Layer Chromatography and UV-Vis Spectrophotometer.
The results showed that in all 18 samples beverage syrup is not identified either dye methanyl
yellow color reaction method, Thin Layer Chromatography method and UV-Vis
spectrophotometry. With no identification methanyl yellow dye then make sure the 18
samples beverage syrup is free from substances methanyl yellow dye.
Keywords : Methanyl Yellow, Iced beverage syrup, Color Reactions, Thin Layer
Chromatography (TLC), UV-Vis Spectrophotometry, Manado
104
PENDAHULUAN kromatografi (Chamber), dan
Peranan Bahan Tambahan Pangan Spektrofotometer UV-Vis (Spectroquant
(BTP) khususnya bahan pewarna menjadi Pharo 300 M).
semakin penting sejalan dengan kemajuan Bahan
teknologi produksi bahan tambahan pangan Bahan-bahan yang digunakan dalam
sintetis. Bahan tambahan pangan dalam penelitian ini adalah sampel cair (minuman
bentuk lebih murah dan tersedia secara es sirup), benang wool, asam asetat, n-
komersil akan mendorong meningkatnya butanol, air dan aquades, etanol, eter,
pemakaian bahan tambahan pangan yang NaOH, amoniak, larutan baku pembanding
berarti meningkatkan konsumsi bahan Methanyl Yellow.
tersebut bagi setiap individu (Cahyadi,
2008). Reaksi warna methany yellow
Minuman es sirup merupakan salah Dipipet larutan 1 ml HCl encer
satu contoh minuman ringan yang tidak ditambahkan 1 tetes methanyl yellow akan
lepas dari penggunaan bahan tambahan terbentuk warna ungu tua (Ditjen POM,
pangan seperti zat warna, pengawet, zat 2001).
pemanis dan aroma, dimana diberikan
secara berlebihan dan tidak memenuhi Pembuatan Larutan Uji
persyaratan kesehatan. Penggunaan zat Larutan uji dibuat dengan
pewarna yang berlebihan sering dijumpai menggusnakan benang wool untuk tujuan
pada minuman es sirup yang dijual oleh ekstraksi pemisahan zat warna yang
pedagang minuman yang mangkal di terdapat dalam sampel minuman es sirup
pinggir jalan dan salah satu zat warna yang sesuai dengan prosedur pengujian ekstraksi
dilarang ditemukan dalam minuman es zat warna oleh Sumarin (2010), yaitu:
sirup ini yaitu zat warna methanyl yellow. 1. Benang wool di gunting dengan ukuran
Tujuan penambahan pewarna pada 15 cm untuk setiap pemakaian masing-
minuman es sirup ini untuk menambah masing sampel.
keanekaragaman warna dari produknya 2. Benang wool dididihkan dalam air
serta menambah daya tarik para konsumen kemudian dikeringkan.
karena dipengaruhi oleh tekstur warna 3. Dicuci dengan eter untuk
yang memikat, cita rasa yang enak serta menghilangkan kotoran dan lemak.
harga yang relatif terjangkau untuk di 4. Setelah itu dididihkan dengan NaOH
konsumsi (Yustini et al., 2011). 1% kemudian dibilas dengan air.
Tujuan Penelitian ini untuk membuktikan 5. 50 ml sampel minuman es sirup dengan
ada tidaknya zat warna methanyl yellow berbagai warna kuning diasamkan
yang terkandung dalam minuman es sirup dengan menambahkan 5 ml asam asetat
di kawasan Kota Manado. 10%.
6. Benang wool dimasukkan dan
METODOLOGI PENELITIAN dididihkan selama 10 menit.
Alat 7. Kemudian benang wool diangkat,
Alat-alat yang digunakan dalam pewarna dalam sampel minuman akan
penelitian ini ialah alat-alat gelas, mewarnai benang wool.
erlemeyer, tabung reaksi, mikro pipet, 8. Benang wool dicuci dengan aquadest,
gelas ukur, oven, pemanas, timbangan kemudian di masukkan ke dalam
analitik, pinset, penjepit tabung, cawan larutan basa yaitu 25 ml amoniak 10%
petri, labu ukur, lempeng KLT, bejana dan dididihkan sampai dilihat warna
105
yang berada dalam benang wool luntur Reaksi Warna Methanyl Yellow
atau telah tertarik dalam larutan basa. Hasil reaksi warna methanyl yellow
9. Larutan basa yang didapatkan menunjukkan bahwa warna yang terbentuk
merupakan satu larutan uji dalam dari reaksi larutan 1 ml HCl encer
berbagai warna kuning yang ditambahkan 1 tetes larutan baku methanyl
selanjutnya akan digunakan sebagai yellow menghasilkan warna ungu tua Hasil
cuplikan. reaksi warna methanyl yellow
menunjukkan bahwa warna yang terbentuk
Baku Methanyl Yellow dari reaksi larutan 1 ml HCl encer
Baku pembanding methanyl yellow ditambahkan 1 tetes larutan baku methanyl
didapatkan dari larutan 1000 ppm yellow menghasilkan warna ungu tua.
sebanyak 100 ml, dengan pelarut yang Reaksi warna tersebut dapat di lihat pada
digunakan yaitu etanol. Gambar 1.
106
Hasil identifikasi pewarna methanyl tinggi bercak pada lempeng 1 dan lempeng
yellow pada minuman es sirup dengan 2 yaitu 16 cm dan tinggi eluen 17 cm dan
metode Kromatografi Lapis Tipis, pada nilai Rf 0,9. Untuk ke-18 sampel minuman
larutan baku methanyl yellow es sirup tidak menunjukkan bercak yang
menghasilkan warna secara visual sama dengan bercak baku methanyl yellow
berwarna kuning dan jika di lihat di bawah serta tidak menunjukkan adanya noda pada
sinar UV 254 nm dan UV366 nm plat KLT dapat di lihat pada Tabel 1.
berfluoresensi kuning kecoklatan, dengan
Tabel 1 : Hasil Analisis Kualitatif Methanyl Yellow pada Sampel dengan Menggunakan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
107
Safni, et all (2007), bahwa methanyl yellow metode kromatografi lapis tipis tidak
akan memberikan serapan pada panjang teridentifikasi adanya zat warna methanyl
gelombang berkisaran 417 nm. yellow, namun untuk melihat panjang
Dilakukan juga metode gelombang yang dihasilkan setiap sampel
spektrofotometri UV-Vis pada 18 sampel bersama nilai absorbansinya. Panjang
minuman es sirup meskipun telah diuji gelombang serta nilai absorbansi pada
melalui metode reaksi warna dan juga setiap sampel dapat dilihat pada Tabel 2.
108
PEMBAHASAN
109
kuning dengan tinggi bercak 16 cm dan 18 sampel minuman es sirup, namun
tingggi eluen 17 cm serta hRf 0.94. diperlukan sikap kehati-hatian dalam
Sedangkan pada 18 sampel minuman es mengkonsumsi minuman jajanan yang
sirup tidak teridentifikasi adanya zat warna berwarna yang dijual oleh pedagang
methanyl yellow, karena pada plat KLT minuman. Menurut Cahyadi (2008) bahan
yang dilihat tidak menunjukkan bercak pewarna sintetis yang dilarang di Indonesia
yang sama dengan bercak baku methanyl yang didasarkan pada Permenkes RI
yellow serta tidak menunjukkan adanya No.722/Menkes/Per/IX/1988 tentang
noda pada plat KLT. bahan pewarna, tidak diizinkan
Penelitian ini dilanjutkan dengan menggunakan zat warna methanyl yellow
menggunakan spektrofotometer UV-Vis karena pewarna ini hanya digunakan untuk
untuk melihat panjang gelombang serta pewarna industri tekstil (kain), kertas dan
absorbansi yang didapatkan oleh baku cat, tidak boleh digunakan sebagai bahan
methanyl yellow. Hasil penelitian tambahan untuk pangan. Methanyl yellow
menunjukkan bahwa nilai absorbansi dan dengan senyawa azo yang bersifat
panjang gelombang yang didapatkan dari karsinogenik dapat menyebabkan
larutan baku methanyl yellow, yaitu max timbulnya gangguan saluran pencernaan,
417 nm dengan absorbansi 0.240. Hal ini serta dalam jangka waktu lama dapat
sejalan dengan pernyataan dari penelitian merusak jaringan hati (DepKes, 1999).
Safni, et all (2007), bahwa methanyl yellow
akan memberikan serapan pada panjang Pada penelitian ini membuktikan
gelombang berkisaran 417 nm. tidak teridentifikasi adanya zat pewarna
Dilakukan juga metode methanyl yellow dan bisa saja pada
spektrofotometri UV-Vis pada 18 sampel minuman es sirup ini terdapat zat pewarna
minuman es sirup meskipun telah diuji sintetis yang diizinkan ataupun zat
melalui metode reaksi warna dan juga pewarna sintetis yang tidak diizinkan
metode kromatografi lapis tipis tidak sesuai dengan Peraturan Menteri
teridentifikasi adanya zat warna methanyl Kesehatan Republik Indonesia No.
yellow, namun untuk melihat panjang 722/MenKes/PER/IX/1988 yang telah
gelombang yang dihasilkan setiap sampel direvisi dengan Peraturan Menteri
bersama nilai absorbansinya. Panjang Kesehatan RI No.1168/
gelombang serta nilai absorbansi pada MenKes/PER/X/1999, tentang Bahan
setiap sampel dapat dilihat pada tabel 3 Tambahan Makanan khususnya bahan
serta gambar pada lampiran 6. pewarna yang diizinkan dan tidak
Meskipun tidak teridentifikasi diizinkan penggunaannya.
adanya zat pewarna methanyl yellow pada
KESIMPULAN
110
DAFTAR PUSTAKA 03, (2), 28-29. Purwokerto:
Fakultas Farmasi UMP.
[Anonim] 2012a. (prosedur praktis cara
pembuatan minuman es sirup) Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia
(http://www.inilah.com/read/detail/
Analitik. Jakarta: UI Press.
32564/ jajanan minuman ringan)
[20 April 2012]
Sumarlin, L.O. 2008. Identifikasi Pewarna
Cahyadi, W. 2008. Analisis dan Aspek Sintetis Pada Produk Pangan Yang
Kesehatann Bahan Tambahan Beredar di Jakarta dan Ciputat.
Pangan. Jakarta: Bumi Aksara. Jurnal Penelitian hal 274-283.
Jakarta : Program Studi Kimia FST
Departemen Kesehatan Republik UIN Syarif Hidayatullah.
Indonesia. 1979. Kodeks Makanan
Indonesia tentang Bahan Safni, F. S., Maizatizna., Zulfarman. 2007.
Tambahan Makanan. Departemen Degradasi Zat Warna Methanyl
Kesehatan RI, Jakarta. Yellow Secara Sonolisis dan
Fotolisis dengan Penambahan TIO2
Departemen Kesehatan Republik Anatase. Jurnal Penelitian, No.
Indonesia. 1999. Peraturan Menteri 536/D/2007 Hal 47-51. Padang :
Kesehatan Republik Indonesia No. Jurusan Kimia F-MIPA Uiversitas
722/MenKes/PER/IX/1988 yag Andalas (Unad).
telah direvisi dengan Peraturan
Menteri Keseshatan RI No. 1168/ Wirasto., 2008. Analisis Rhodamin B dan
MenKes/PER/X/1999 tahun 2000, Methanyl Yellow dalam Minuman
Bahan tambahan makanan yang Jajanan Anak SD di Kecamatan
diijinkan dan tidak diijinkan Laweyan Kotamadya Surakarta
penggunaannya. Jakarta: dengan Metode Kromatografi Lapis
Departemen Kesehatan RI. Tipis. Skripsi. Surakarta : Fakultas
Farmasi Universitas
Ditjen POM RI. 2001. Metode Analisis Muhammadiyah Surakarta.
PPOMN. Ditjen POM, Jakarta.
Yustini, A., Daryati, M., Yulia, K. 2010.
Djalil, A.D., Hartanti, D., Rahayu, W.S., Pemeriksaan Zat Pewarna Pada
Prihatin, R., Hidayah, N.2005. Minuman Es Sirup Pada Pedagang
Identifikasi Zat Warna Kuning Minuman Di Pasar Raya Padang.
(Methanyl Yellow) dengan Metode Fakultas Farmasi. UNDAD Padang.
Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
pada Berbagai Komposisi Larutan
Pengembang. Jurnal Farmasi, Vol.
111