Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN TAHUNAN 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelabuhan adalah

daerah perairan yang

terlindung dari gelombang

yang dilengkapi dengan

fasilitas terminal laut yang

meliputi dermaga tempat kapal

dapat bertambat untuk

melakukan bongkar muat

barang dan sebagai tempat

penyimpanan untuk menunggu keberangkatan berikutnya (Bambang

Triatmono, 2002) sedangkan menurut Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan Nomor Per.08/MEN/2012 tentang Kepelabuhanan

Perikanan, pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari

daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu

sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan sistem bisnis

perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar,

berlabuh dan atau bongkar-muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas

keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan.

PPN Karangantu 1
LAPORAN TAHUNAN 2015

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

08/MEN/2012 klasifikasi besar/kecilnya skala usaha pelabuhan

perikanan dibedakan menjadi empat tipe pelabuhan, sebagai berikut:

a. Tipe A yaitu Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)

PPS diperuntukkan bagi kapal perikanan yang dioperasikan di

perairan samudera yang lazim digolongkan ke dalam armada

perikanan jarak jauh sampai ke perairan laut teritorial, ZEEI dan

laut lepas.

b. Tipe B yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)

PPN diperuntukkan bagi kapal perikanan yang beroperasi di

perairan nusantara yang lazim digolongkan ke dalam armada

perikanan jarak sedang sampai ke perairan ZEEI dan laut territorial.

c. Tipe C yaitu Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

PPP diperuntukkan bagi kapal perikanan yang beroperasi di

perairan pantai/pedalaman, perairan kepulauan dan laut territorial.

d. Tipe D yaitu Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

PPI diperuntukkan bagi kapal perikanan yang beroperasi di

perairan pedalaman dan perairan.

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu terletak

pada posisi koordinat 06 02' LS - 106 09' BT pada awal

perkembangannya adalah suatu desa pantai yang secara tradisional

berkembang dari suatu kelompok pemukiman yang mendiami daerah

dari areal lahan di muara Sungai Cibanten. Sejalan dengan

perkembangan sejarah pemukiman nelayan maka Karangantu tumbuh

PPN Karangantu 2
LAPORAN TAHUNAN 2015

dan berkembang menjadi suatu pelabuhan nelayan yang cukup besar

dan berperan penting sebagai pusat kegiatan perikanan yang

memasok sebagian besar kebutuhan ikan di wilayah Propinsi Banten.

Pada Tahun 1975/1976 Pelabuhan Perikanan Karangantu

mulai dibangun diatas tanah seluas 2,5 Ha bertempat di desa Banten

Kecamatan Kasemen dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Pertanian Nomor 311/Kpts/Org/5/1978 tanggal 25 Mei 1978 secara

resmi beroperasional dan menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) di

bawah Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dengan nama

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Karangantu bertipe C. Seiring

dengan semakin berkembang dan meningkatnya kegiatan operasional

pelabuhan maka pada tanggal 30 Desember 2010 melalui Peraturan

Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor :

PER.29/MEN/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang perubahan

kedua atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.06/MEN/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan

Perikanan yang didahului dengan dikeluarkannya Surat Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia tanggal 2 desember 2010 Nomor: B.3677/M.PAN-

RB/12/2010 tentang Usulan Penataan UPT di lingkungan Kementerian

Kelautan dan Perikanan sehingga pada tanggal 30 Desember 2010

tersebut, Pelabuhan Perikanan Pantai Karangantu resmi berganti

nama dan meningkat kelasnya menjadi Pelabuhan Perikanan

Nusantara (PPN) Karangantu bertipe B.

PPN Karangantu 3
LAPORAN TAHUNAN 2015

Secara umum perkembangan kegiatan operasional,

pembangunan dan pengembangan PPN Karangantu tahun ini cukup

signifikan, hal ini dapat dilihat dari capaian Indikator Kinerja Utama

(IKU) dan daerah fishing ground PPN Karangantu berada pada WPP

RI (Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia) 712 (laut

jawa), WPP RI 572 dan WPP RI 711 (laut tuna).

Dengan demikian dilihat dari berbagai sudut pandang diatas

maka PPN Karangantu diharapkan dapat mengemban dan

mengimplementasikan tugas pokok dan fungsinya sehingga

mengarah kepada terwujudnya pusat pertumbuhan, pengembangan

ekonomi perikanan berbasis perikanan tangkap, perbantuan

pelayanan publik dan kesyahbandaran perikanan di daerah propinsi

Banten.

B. Visi dan Misi

Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi yang diemban, maka PPN Karangantu mempunyai visi yang

merupakan turunan dari visi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

(DJPT) yaitu Terwujudnya Perikanan Tangkap yang Berdaulat,

Mandiri, Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan

Nelayan dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Berdaulat (Sovereignty), yakni dapat diartikan sebagai kemampuan

penuh untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya perikanan

untuk digunakan sebesar-besarnya dalam meningkatkan taraf

PPN Karangantu 4
LAPORAN TAHUNAN 2015

hidup masyarakat demi mewujudkan kedaulatan secara ekonomi

dari kegiatan kegiatan PPN Karangantu yang berkontribusi atas

kegiatan DJPT;

2. Mandiri (Autonomous), yakni dapat diartikan sebagai keadaan

untuk dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan pihak lain

dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya perikanan yang

ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

3. Berdaya Saing (Competitive), yakni dapat diartikan sebagai

keunggulan dan kapasitas yang dimiliki untuk menghadapi

persaingan dalam peta kompetisi global dalam pengelolaan sumber

daya perikanan;

4. Keberlanjutan (Sustainability), yakni sebagai upaya untuk

mengelola dan melindungi sumber daya ikan agar dapat

dimanfaatkan secara berkesinambungan oleh generasi saat ini dan

generasi mendatang;

5. Kesejahteraan (Prosperity), yakni diartikan bahwa pengelolaan

sumber daya perikanan adalah untuk sebesar besarnya

kemakmuran rakyat, khususnya nelayan.

Kelima hal dalam visi tersebut di atas merupakan prinsip utama yang

selanjutnya diterjemahkan ke dalam misi, strategi dan upaya upaya

pembangunan yang diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan

nelayan.

PPN Karangantu 5
LAPORAN TAHUNAN 2015

Misi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu juga

mengadopsi langsung dari misi DJPT yang telah ditetapkan adalah

sebagai berikut:

1. Memujudkan keberlanjutan sumberdaya perikanan;

2. Memujudkan keberlanjutan usaha perikanan tangkap.

C. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran yang telah dicapai baik dalam bidang

operasional, kesyahbandaran, tata kelola dan pelayanan usaha serta

penatausahaan administrasi PPN Karangantu pada tahun 2015 ini

tidak lain merupakan penjabaran yang sudah ditetapkan dalam

Perencanaan Strategis selama 5 (lima) tahun kedepan.

Tujuan :

Berdasarkan uraian diatas maka tujuan yang akan terealisasi

selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Peningkatan produksi dan produktivitas usaha perikanan

tangkap berbasis pengelolaan sumber daya ikan yang

berkelanjutan;

Peningkatan kesejahteraan nelayan;

Peningkatan pelayanan yang berorientasi pada peningkatan

operasional pelabuhan perikanan;

Peningkatan kesempatan dan ruang usaha bagi pelaku

perikanan.

PPN Karangantu 6
LAPORAN TAHUNAN 2015

Sasaran

Berdasarkan tujuan diatas maka sasaran yang diharapkan

PPN Karangantu selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Meningkatnya Produksi dan Nilai Produksi serta kualitas hasil

perikanan;

Meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat nelayan dalam

menjaga sumberdaya perikanan;

Meningkatnya diversifikasi usaha perikanan;

Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM masyarakat

perikanan;

Meningkatnya produktivitas dan daya saing masyarakat nelayan;

Meningkatanya jumlah dan kualitas fasilitas PPN Karangantu;

Meningkatnya jumlah masyarakat nelayan serta stakeholder

perikanan lainnya yang memanfaatkan fasilitas PPN Karangantu;

Peningkatan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP);

Meningkatnya penyerapan tenaga kerja di PPN Karangantu;

Bertumbuh kembangnya kegiatan perekonomian perikanan

sebagai penunjang kegiatan lainnya.

PPN Karangantu 7
LAPORAN TAHUNAN 2015

BAB II

PELAKSANAAN KEBIJAKAN

A. Dasar Kebijakan

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi dalam aktivitas

kesehariannya pengelolaan PPN Karangantu mengacu kepada

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, diantaranya:

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 45 Tahun 2009

tentang Perikanan;

2) Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor : 69 tahun

2001 tentang Pembinaan Kepelabuhanan;

3) Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor : 75 Tahun

2015 tentang tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian

Kelautan dan Perikanan;

4) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER.15/

PERMEN-KP/2010 tanggal 06 Agustus 2010 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;

5) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER.08/

PERMEN-KP/2012 tanggal 20 April 2012 tentang Kepelabuhanan

Perikanan;

6) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER.57/

PERMEN-KP/2014 tentang Usaha Perikanan Tangkap;

PPN Karangantu 8
LAPORAN TAHUNAN 2015

7) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor :

PER.20/PERMEN-KP/2014 tanggal 16 Mei 2014 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Pelabuhan Perikanan;

8) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP. 19/

KEPMEN-KP /2006 tanggal 4 Juli 2006 tentang Pengangkatan

Syahbandar di Pelabuhan Perikanan.

Berdasarkan dasar hukum pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya maka kebijakan PPN Karangantu yang diambil guna

merealisasikan tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut:

a) Mengoptimalkan pengelolaan pelabuhan perikanan;

b) Mengelola kenelayanan dan keberlanjutan usaha nelayan;

c) Perencanaan, pengembangan dan pelaksanan kegiatan

Pelabuhan Perikanan (PP) secara terarah dan terukur;

d) Menciptakan kepastian usaha yang kondusif;

e) Optimalisasi pemanfaatan sarana prasarana Pelabuhan

Perikanan;

f) Meningkatkan profesionalisme SDM Perikanan melalui pendidikan

formal maupun non-formal.

B. Program

Sesuai dengan arah kebijakan yang diambil maka beberapa

program yang menjadi acuan dari PPN Karangantu adalah sebagai

berikut :

PPN Karangantu 9
LAPORAN TAHUNAN 2015

a. Pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan dan

perikanan;

b. Pemberdayaan ekonomi dan sosial pelaku usaha perikanan;

c. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana

pelabuhan perikanan;

d. Pengembangan sumber daya manusia perikanan;

e. Pemanfaatan dan penerapan sistem dan teknologi informasi

perikanan dan kelautan;

f. Pengembangan Pelabuhan Perikanan dengan fasilitas produksi,

pengolahan, pemasaran dan kesyahbandaran yang sesuai

dengan rencana induk;

g. Optimalisasi standar pelayanan prima.

PPN Karangantu 10
LAPORAN TAHUNAN 2015

BAB III

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN

A. Perkembangan Pelaksanaan Program / APBN Murni

Pelaksanaan program / kegiatan PPN Karangantu Tahun

Anggaran 2015 berasal dari Anggaran Pembangunan Belanja Negara

(APBN) yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA) Nomor: 03203.2.239146/2015 tanggal 07 Desember 2014

sebesar Rp. 43.293.021.000,- (Empat Puluh Tiga Milyar Dua Ratus

Sembilan Puluh Tiga Juta Dua Puluh Satu Ribu Rupiah).

Adapun kegiatan-kegiatan yang dibiayai oleh APBN tersebut adalah:

I. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap

a. Pembinaan dan Pengembangan Kapal Perikanan, Alat

Penangkap Ikan dan Pengawakan Kapal Perikanan

Jumlah Dokumen Teknis Produktivitas Perjenis Alat

Penangkap Ikan;

Jumlah Kapal Perikanan yang Terdaftar sebagai Kapal

Perikanan.

b. Pengembangan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan

Perikanan

Jumlah Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan

Perikanan UPT Pusat;

PPN Karangantu 11
LAPORAN TAHUNAN 2015

Jumlah Unit Pelabuhan Perikanan yang Terpantau dan

Dievaluasi;

Jumlah Pelabuhan Perikanan yang Memenuhi Standar

Operasional;

Jumlah Pelabuhan Perikanan yang Dilakukan

Pengendalian Pembangunan Konstruksi;

Jumlah Pelabuhan Perikanan yang Menerapkan SHTI;

Jumlah Pelabuhan Perikanan yang Optimal

Memanfaatkan Teknologi Informasi untuk Peningkatan

Integrasi & Konektivitas;

Jumlah Identifikasi dan Penyiapan Pembangunan

Pelabuhan Perikanan;

Pengembangan Pelabuhan Perikanan di Lokasi Sentra

Perikanan Terpadu dan SEKAYA Maritim.

c. Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap

Jumlah penguatan sistem perizinan daerah.

d. Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan dan Pemberdayaan

Nelayan

Jumlah Kelembagaan Usaha yang Terpantau dan

Terevaluasi.

e. Pengelolaan Sumber Daya Ikan

Jumlah ketersediaan data statistik perikanan tangkap;

PPN Karangantu 12
LAPORAN TAHUNAN 2015

Jumlah laut teritorial dan perairan kepulauan yang

terkelola sumber daya ikannya;

Jumlah laut ZEEI yang terkelola sumber daya ikannya;

Jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook

penangkapan ikan.

f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Ditjen Perikanan Tangkap

Layanan Perkantoran.

Sebagaimana daftar realisasi kegiatan sampai dengan tanggal

31 Desember 2015 pada lampiran 1. Dimana Anggaran yang dikelola

oleh PPN Karangantu pada Tahun Anggaran 2015 secara

keseluruhan sebesar Rp. 43.293.021.000,- realisasi anggaran belanja

pencapaiannya adalah sebesar Rp 42,150,964,014,- atau 97,06%.

Pengembalian belanja pada periode 31 Desember 2015 merupakan

pengembalian belanja pada belanja pembulatan gaji PNS, belanja

tunjangan umum PNS dan belanja modal lainnya. Apabila dilihat dari

hasil pencapaian sasaran, nampak bahwa PPN Karangantu telah

melaksanakan seluruh kegiatan yang direncanakan dan Indikator

Kinerja Utama (IKU), yang telah ditargetkan sebagian besar telah

tercapai.

PPN Karangantu 13
LAPORAN TAHUNAN 2015

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI PELABUHAN PERIKANAN

A. Landasan Hukum Pengelolaan

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya pengelolaan PPN

Karangantu mengacu kepada landasan hukum yang berlaku sebagai

berikut:

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor. 31 Tahun 2004

Tentang Perikanan;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 69 tahun 2001 tentang

Pembinaan Kepelabuhanan;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 75 Tahun 2015

tentang tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara

Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan

Perikanan;

4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER.08/

PERMEN-KP/2012 tanggal 20 April 2012 tentang Kepelabuhanan

Perikanan;

5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER.57/

PERMEN-KP/2014 tentang Usaha Perikanan Tangkap;

6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor :

PER.20/PERMEN-KP/2014 tanggal 16 Mei 2014 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan;


PPN Karangantu 14
LAPORAN TAHUNAN 2015

7. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor :

KEP.19/MEN/2006 tanggal 4 Juli 2006 dan Keputusan Menteri

Perhubungan Nomor : SK.284 Tahun 2011 tanggal 14 Juni 2011

serta Keputusan Menteri Perhubungan No: SK.154 Tahun 2013

tentang Pengangkatan Syahbandar di Pelabuhan Perikanan.

B. Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan Perikanan

1. Kedudukan Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu

Mengacu kepada Undang Undang 45 Tahun 2009 fungsi

pelabuhan perikanan dalam mendukung kegiatan yang berhubungan

dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan

lingkungannya yaitu sebagai berikut:

a. pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan;

b. pelayanan bongkar muat;

c. pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan;

d. pemasaran dan distribusi ikan;

e. pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan;

f. tempat pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat

nelayan;

g. pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan;

h. tempat pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya

ikan;

i. pelaksanaan kesyahbandaran;

j. tempat pelaksanaan fungsi karantina ikan;

PPN Karangantu 15
LAPORAN TAHUNAN 2015

k. publikasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan

kapal pengawas kapal perikanan;

l. tempat publikasi hasil riset kelautan dan perikanan;

m. pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari; dan/atau

n. pengendalian lingkungan.

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor : PER. 20/PERMEN-KP/2014 tanggal 16 Mei 2014, PPN

Karangantu mempunyai kedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis

(UPT) dibidang pelabuhan perikanan yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan Tangkap

(DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pelabuhan

Perikanan mempunyai tugas pokok yaitu memfasilitasi produksi dan

pemasaran hasil perikanan di wilayahnya, pengawasan dan

pemanfaatan sumberdaya ikan untuk pelestariannya, dan kelancaran

kegiatan kapal perikanan, serta pelayanan kesyahbandaran di

pelabuhan perikanan.

Dalam pelaksanaan tugas pokoknya PPN Karangantu mempunyai

beberapa fungsi yang harus dilaksanakan, antara lain:

1. penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan, dan

evaluasi pelabuhan perikanan;

2. pelaksanaan pengaturan keberangkatan, kedatangan, dan

keberadaan kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan;

3. pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Tanda Bukti Lapor

Kedatangan dan Keberangkatan Kapal Perikanan;

PPN Karangantu 16
LAPORAN TAHUNAN 2015

4. pelaksanaan pemeriksaan Log Book;

5. pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar;

6. pelaksanaan penerbitan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan;

7. pelaksanaan pengawasan pengisian bahan bakar;

8. pelaksanaan pembangunan, pengembangan, pemeliharaan,

pendayagunaan, dan pengawasan, serta pengendalian sarana

dan prasarana;

9. pelaksanaan fasilitasi penyuluhan, pengawasan dan

pengendalian sumber daya ikan, perkarantinaan ikan, publikasi

hasil penelitian, pemantauan wilayah pesisir, wisata bahari,

pembinaan mutu, serta pengolahan, pemasaran dan distribusi

hasil perikanan;

10. pelayanan jasa, pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha;

11. pelaksanaan pengumpulan data, informasi, dan publikasi;

12. pelaksanaan bimbingan teknis dan penerbitan Sertifikat Cara

Penanganan Ikan yang Baik (CPIB);

13. pelaksanaan inspeksi pembongkaran ikan;

14. pelaksanaan pengendalian lingkungan di pelabuhan perikanan;

15. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur organisasi dan pejabaran uraian tugas yang ada di

PPN Karangantu dapat di deskripsikan sebagai berikut :

PPN Karangantu 17
LAPORAN TAHUNAN 2015

1. Kepala Pelabuhan

Kepala Pelabuhan mempunyai beberapa tugas pokok yaitu

mengevaluasi penyusunan rencana program dan anggaran,

pemantauan, dan evaluasi pelabuhan perikanan; pelaksanaan

pengaturan keberangkatan, kedatangan, dan keberadaan kapal

perikanan di Pelabuhan Perikanan; pelaksanaan pelayanan

penerbitan Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan dan

Keberangkatan Kapal Perikanan; pelaksanaan pemeriksaan Log

Book; pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Persetujuan

Berlayar; pelaksanaan penerbitan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan;

pelaksanaan pengawasan pengisian bahan bakar; pelaksanaan

pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pendayagunaan,

dan pengawasan, serta pengendalian sarana dan prasarana;

pelaksanaan fasilitasi penyuluhan, pengawasan dan pengendalian

sumber daya ikan, perkarantinaan ikan, publikasi hasil penelitian,

pemantauan wilayah pesisir, wisata bahari, pembinaan mutu, serta

pengolahan, pemasaran dan distribusi hasil perikanan; pelayanan

jasa, pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha; pelaksanaan

pengumpulan data, informasi, dan publikasi; pelaksanaan

bimbingan teknis dan penerbitan Sertifikat Cara Penanganan Ikan

yang Baik (CPIB); pelaksanaan inspeksi pembongkaran ikan;

pelaksanaan pengendalian lingkungan di pelabuhan perikanan dan

pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

PPN Karangantu 18
LAPORAN TAHUNAN 2015

2. Kepala Subbagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai beberapa tugas pokok yaitu

mengkoordinir pelaksanaan penyusunan rencana dan pelaksanaan

program dan anggaran, hukum, organisasi, ketatalaksanaan,

administrasi kepegawaian, keuangan dan umum, pelaksanaan

pengendalian lingkungan (kebersihan, keamanan, ketertiban,

keindahan, dan keselamatan kerja), rumah tangga dan Barang Milik

Negara, pelayanan masyarakat perikanan, pemantauan, dan

evaluasi, serta pelaporan.

Pada Subbagian Tata Usaha membawahi beberapa nama jabatan

dan uraian tugasnya sebagai berikut:

a) Penata Usaha Urusan Rumah Tangga dan Perlengkapan (RTP)

Melaksanakan penyusunan rencana pengadaan barang

operasional (ATK, RT, Cetakan dll) dengan cara

mendistribusikan sesuai kebutuhan, untuk penyelesaian

penyusunan rencana pengadaan barang, serta eksploitasi

kendaraan dinas yang menfasilitasi kegiatan rumah tangga

kantor dan Melakukan Input Data SPM belanja modal beserta

SP2D yang diterbitkan kedalam Aplikasi SIMAK BMN dan Input

Data Persediaan kedalam aplikasi Persediaan.

b) Analis Kepegawaian

Melakukan penatausahaan urusan kepegawaian meliputi

penyiapan konsep, pengetikan, penomoran, penggandaan,

pendistribusian dan pengarsipan surat surat kepegawaian,

PPN Karangantu 19
LAPORAN TAHUNAN 2015

membuat rumusan Surat Keputusan (SK) Intern, surat dinas,

Prosedur Operasional Standar (POS), Analisis Beban Kerja

(ABK) dan Analisis Jabatan (Anjab), menyiapkan bahan

presentasi pimpinan dan melaksanakan SAKIP dan APIEP serta

pengukuran kinerja (BSc).

c) Arsiparis

Melakukan penatausahaan surat masuk dan surat keluar serta

penatausahaan surat dinas.

d) Bendahara Pengeluaran

Melakukan pengelolaan penatausahaan administrasi keuangan

Negara berupa pencatatan penerimaan, pengeluaran dan

pertanggungjawaban keuangan dalam rangka pelaksanaan

APBN satuan/unit kerja Pelabuhan Perikanan.

e) Pembantu Bendahara

Melakukan penatausahaan keuangan Penerimaan Negara

Bukan Pajak (PNBP) melalui kegiatan penerimaan, penyetoran

dan pertanggungjawaban pada satuan kerja PPN Karangantu

dan melakukan penyiapan daftar gaji pegawai dan uang honor

tenaga honorer pada setiap bulannya dan diajukan ke KPPN.

f) Pengadministrasi Keuangan

Melakukan pengelolaan data Sistem Akuntansi Instansi (SAI),

penatausahaan administrasi keuangan Negara berupa laporan

Surat Perintah Membayar (SPM), aporan Surat Perintah

PPN Karangantu 20
LAPORAN TAHUNAN 2015

Pembayaran (SPP) dan pengelolaan rencana kerja dan

anggaran (Aplikasi RKAKL).

3. Kepala Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha

Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha mempunyai beberapa

tugas pokok yaitu mengkoordinir pelaksanaan pembangunan,

pengembangan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian,

pendayagunaan sarana dan prasarana; bimbingan teknis; fasilitasi

penyuluhan, pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan,

perkarantinaan, publikasi hasil penelitian, pemantauan wilayah

pesisir, wisata bahari, pembinaan mutu, serta pengolahan,

pemasaran dan distribusi; pelayanan pemanfaatan lahan dan

fasilitas usaha; pelayanan jasa, dan bimbingan teknis tata kelola

dan pelayanan usaha.

Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha membawahi beberapa

nama jabatan dan uraian tugasnya sebagai berikut:

a) Teknisi

Melakukan perbaikan dan pemasangan instalasi listrik, air bersih

dan perlengkapan kantor Pelabuhan Perikanan.

b) Petugas Pelayanan Jasa dan Fasilitas

Melakukan pengelolaan pelayanan jasa dan fasilitas yang dimiliki

Pelabuhan Perikanan.

PPN Karangantu 21
LAPORAN TAHUNAN 2015

c) Pengadministrasi dan Pelaporan

Melakukan penyiapan administrasi kegiatan pembangunan dan

pengembangan Pelabuhan Perikanan dan adminitrasi

pengelolaan jasa dan fasilitas Pelabuhan Perikanan

d) Petugas Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana

Melakukan pemelihartaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana

Pelabuhan Perikanan.

e) Petugas Pengawasan dan Pengendalian Pelabuhan Perikanan

Melakukan pengawasan dan pengendalian pembangunan

sarana dan prasarana Pelabuhan dan Perikanan.

f) Petugas Pemantauan Wilayah Pesisir

Melakukan pengawasan dan pemantauan segala aktivitas yang

ada di kawasan Pelabuhan Perikanan.

g) Penyusun Rencana Pengembangan Usaha Pelabuhan

Perikanan

Melakukan rencana kegiatan untuk pembangunan dan

pengembangan fasilitas Pelabuhan Perikanan.

4. Kepala Seksi Operasional Pelabuhan

Seksi Operasional Pelabuhan mempunyai beberapa tugas pokok

yaitu mengkoordinir pelaksanaan pengumpulan data, informasi,

publikasi, inspeksi pembongkaran ikan, bimbingan teknis, dan

penerbitan Sertifikat CPIB.

Seksi Operasional Pelabuhan membawahi beberapa nama jabatan

dan uraian tugasnya sebagai berikut:

PPN Karangantu 22
LAPORAN TAHUNAN 2015

a) Petugas Pendataan

Membantu kepala Seksi Operasional Pelabuhan Perikanan

dalam pengolahan, penyajian data dan informasi serta

pembuatan laporan bulanan.

b) Pengadministrasi Bahan Informasi dan Publikasi

Melakukan publikasi informasi data/statistik perikanan,

informasi hasil riset kelautan dan perikanan serta pendataan

jumlah nelayan.

c) Petugas Inspeksi Pembongkaran Ikan

Melaksanakan inspeksi pembongkaran ikan, menganalisis

mutu hasil perikanan melalui uji laboratorium.

5. Seksi Kesyahbandaran

Seksi Kesyahbandaran mempunyai beberapa tugas pokok yaitu

mengkoordinir pelaksanaan pengaturan keberangkatan,

kedatangan, dan keberadaan kapal perikanan, pelayanan

penerbitan Surat Tanda Bukti Lapor, pemeriksaan Log Book,

penerbitan Surat Persetujuan Berlayar, penerbitan Sertifikat Hasil

Tangkapan Ikan, pengawasan pengisian bahan bakar, bimbingan

teknis, serta kegiatan kesyahbandaran lainnya sesuai peraturan

perundang-undangan.

Seksi Kesyahbandaran membawahi beberapa nama jabatan dan

uraian tugasnya sebagai berikut:

PPN Karangantu 23
LAPORAN TAHUNAN 2015

a) Syahbandar Perikanan

Melakukan pelayanan teknis kapal perikanan dan

kesyahbandaran di pelabuhan perikanan.

Mengatur kedatangan dan keberangkatan kapal perikanan,

mengatur olah gerak dan lalulintas kapal perikanan di

pelabuhan perikanan, mengawasi pemanduan, mengawasi

pengisian bahan bakar, mengawasi kegiatan pembangunan

fasilitas keselamatan pelayaran, melaksanakan bantuan

pencarian dan penyelamatan, memimpin penanggulangan

pencemaran dan pemadaman kebakaran di pelabuhan

perikanan, mengawasi pelaksanaan perlindungan lingkungan

maritime dan memeriksa pemenuhan persyaratan pengawakan

kapal perikanan.

b) Teknisi Kelaikan Alat Penangkap Ikan

Melakukan pemeriksaan terhadap alat penangkapan ikan dan

alat Bantu penangkapan ikan yang ada diatas kapal perikanan.

c) Teknisi Kelaikan Kapal Perikanan

Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen

kapal perikanan yang meliputi : SIPI (Asli), SIKPI (Asli), Stiker

Barcode, Tanda Pelunasan Pungutan Perikanan (Asli), Log

Book Perikanan, SLO, Surat Ukur, Surat Tanda Kebangsaan,

Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan, Sertifikat Radio Kapal

serta penerbitan STBLKK dan Surat Persetujuan Berlayar

(SPB).

PPN Karangantu 24
LAPORAN TAHUNAN 2015

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Khusus untuk kelompok jabatan fungsional tertentu yang ada pada

sat ini yakni jabatan Pengawas Mutu Hasil Perikanan dan

Pengawas Perikanan.

Pengawas Mutu Hasil Perikanan Pelaksana

Melakukan persiapan pengawasan mutu dan keamanan

hasil;

Menyusun rancangan teknis pengawasan bulanan;

Menyusun rancangan teknis pelaksanaan;

Melakukan pengamatan (monitoring) penanganan hasil

perikanan pada saat pembongkaran / pemanenan distribusi

termasuk kondisi sanitasi sarana dan prasarana di sentra

produksi;

Pelaksanaan pengawasan mutu dan keamanan hasil

perikanan di sentra pengolahan;

Pelaksanaan investigasi kasus penolakan;

Pelaksanaan pengujian mutu hasil perikanan;

Pelaksanaan penerapan sistem manajemen mutu

laboratorium;

Melakukan Evaluasi dan Pelaporan.

Pengawas Perikanan

Mengumpulkan data bulanan dalam rangka menyiapkan

bahan penyusunan rencana kerja pengawasan ikan di

kapal perikanan di perairan dan di pelabuhan perikanan;

PPN Karangantu 25
LAPORAN TAHUNAN 2015

Pengumpulan data triwulan dalam rangka menyiapkan

bahan penyusunan rencana kerja pengawasan ikan di

kapal perikanan di perairan dan di pelabuhan perikanan;

Meneliti dokumen alat penangkapan ikan dalam rangka

pengawasan alat penangkap ikan;

Meneliti dokumen mesin kapal perikanan dalam rangka

pengawasan mesin kapal perikanan;

Mengumpulkan dan memeriksa pengisian log book

perikanan dalam rangka pengawasan log book perikanan;

Mengumpulkan sampel ikan dalam rangka pengawasan

hasil tangkapan ikan di pelabuhan perikanan/sentra

nelayan;

Mengukur komposisi panjang dan berat ikan dalam rangka

pengawasan hasil tangkapan ikan di pelabuhan

perikanan/sentra nelayan;

Mengumpulkan data jenis dan spesifikasi fasilitas dalam

rangka pemeriksaan pemanfaatan fasilitas pendaratan

ikan/pelabuhan perikanan;

Mengumpulkan data Penggunaan/pemanfaatan fasilitas

dalam rangka pemeriksaan pemanfaatan fasilitas

pendaratan ikan / pelabuhan perikanan;

Mengatur pergerakan dan lalulintas kapal di pelabuhan

perikanan dalam rangka pelaksanaan fungsi

kesyahbandaran perikanan.

PPN Karangantu 26
LAPORAN TAHUNAN 2015

Kepala Pelabuhan
(Bambang Koesminto, S.Pi)

Kepala Subbagian Tata Usaha


(Asep Saepulloh, S.P, M.Si)

Penata Usaha Urusan RTP


Bendahara Pengeluaran

Arsiparis
Pembantu Bendahara

Pengadministrasi Keuangan
Analis Kepegawaian

Kepala Seksi Operasional Kepala Seksi Tata Kelola dan


Pelabuhan Pelayanan Usaha
(Amirullah Sjahir, S.Pi) (Tukimun, A.Pi)

Pendataan Data Teknisi

Pengadministrasi Bahan
Informasi dan Publikasi Petugas Pelayanan Jasa dan Fasilitas

Petugas Inspeksi Pembongkaran


Ikan Pengadministrasi dan Pelaporan

Kepala Seksi Kesyahbandaran


(Amrul, B.Sc)

Syahbandar Pelabuhan Perikanan

Teknisi Kelaikan Kapal Perikanan

Teknisi Kelaikan Alat Penangkap


Ikan

Jabatan Fungsional

Pengawas Mutu Hasil Perikanan


Pelaksana
(Siti Ynuipa)
(Iswandi)

Pengawas Perikanan Pertama


(Elfando Mada Indranatan, S.Pi)

Pengawas Perikanan Pelaksana


(Saharuddin, A.Md, Pi)

Gambar 1 Struktur Organisasi

PPN Karangantu 27
LAPORAN TAHUNAN 2015

C. Jumlah dan Komposisi Pegawai

Dalam mengemban dan melaksanakan tugas, pokok dan

fungsinya Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu ditunjang oleh 68

(enam puluh delapan) orang pegawai yang terdiri dari 24 (dua puluh

empat) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), 2 (dua) orang CPNS, 2 (dua)

orang PNS BPSDMKP yang diperbantukan di PPN Karangantu dan 40

(empat puluh) Pegawai Tenaga Kontrak.

Adapun daftar nama-nama PNS dan Tenaga Kontrak di PPN

Karangantu pada tahun 2015 dapat dilihat pada lampiran 2, sedangkan

komposisi PNS berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan dapat

dilihat pada tabel 1 (satu) dibawah ini:

Tabel 1. Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan dan Golongan


GOLONGAN (Orang) TENAGA
PENDIDIKAN JUMLAH
I II III IV KONTRAK
S2 - - 1 - - 1
S1 / D-IV - - 6 1 8 15
D- III - 5 1 - 1 7
SLTA - 6 8 - 24 38
SLTP - - - - 3 3
SD - - - - 4 4
JUMLAH - 11 16 1 40 68

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa komposisi Pegawai PPN

Karangantu terdiri dari berbagai tingkat pendidikan dan golongannya

cukup beragam. Tingkatan pendidikan PNS PPN Karangantu didominasi

dengan latar belakang pendidikan SLTA sebanyak 55.88% dari total PNS

sedangkan untuk tingkatan golongan didominasi oleh golongan III

sebanyak 57.14%. Dimana PNS yang berasal dari pendidikan teknis

PPN Karangantu 28
LAPORAN TAHUNAN 2015

perikanan sebanyak 15 orang dan non teknis perikanan sebanyak 13

orang.

Dilihat dari komposisi pegawai PPN Karangantu dibandingkan

dengan tujuan dan fungsi pelabuhan maka berdasarkan beban kerja yang

ada sangatlah kurang memadai namun pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya dilaksanakan secara ekstra maksimal oleh pegawai.

D. Pembinaan Pegawai

Pembinaan Kepegawaian adalah segala usaha dan tujuan

kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggunaan, dan pemeliharaan

pegawai dengan tujuan untuk lebih mampu melaksanakan tugas

organisasi dengan efektif dan efisien. Pembinaan dilakukan dengan tujuan

meningkatkan kompetensi sehingga menghasilkan pegawai yang

bermutu, berkualitas, berdaya guna dan berhasil guna yang dilakukan

secara sistematis melalui pemanfaatan potensi dan kemampuan sesuai

dengan kebutuhan organisasi sehingga mampu menghadapi tantangan

dan perubahan globalisasi yang semakin kompleks. Pembinaan terhadap

pegawai negeri sipil sangat diperlukan untuk dapat melaksanakan tugas

dan fungsinya dengan baik sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.

Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan

personil PPN Karangantu, dalam rangka kelancaran tugas, maka

beberapa pegawai telah diikutsertakan mengikuti latihan/kursus baik

teknis maupun administrasi.

PPN Karangantu 29
LAPORAN TAHUNAN 2015

Pengembangan pegawai baik PNS maupun tenaga kontrak PPN

Karangantu melalui partisipasi dalam bimbingan teknis, apresiasi,

sosialisasi dan kunjungan ke UPT pusat lainnya dengan maksud:

a. Memberikan pemahaman akan pentingnya tugas, pokok dan fungsi

yang diemban oleh suatu jabatan baik itu jabatan struktural,

fungsional umum maupun fungsional tertentu;

b. Meningkatkan motivasi diri dan mengembangkan kemampuan yang

dimiliki dalam melangkah kedepan.

Untuk meningkatkan hasil kinerja pegawai maka dilakukan

evaluasi kegiatan melalui rapat bulanan dan tahunan di subbagian dan

seksi lainnya. Selain itu juga dalam rangka meningkatkan hubungan

yang harmonis dan meningkatkan kebersihan lingkungan kawasan

pelabuhan perikanan maka diadakan kerja bakhti setiap hari jumat dan

halal bihalal setiap setahun sekali.

Gambar 2 Pembinaan Pegawai

PPN Karangantu 30
LAPORAN TAHUNAN 2015

E. Kesejahteraan Pegawai

Kesejahteraan pegawai merupakan balas jasa yang diterima oleh

PNS dalam bentuk selain gaji pokok langsung. Untuk mewujudkan dan

meningkatkan kesejahteraan seluruh pegawai, PPN Karangantu

melakukan beberapa tindakan antara lain :

1. Pembinaan dan pengembangan Koperasi Pegawai melalui usaha

simpan pinjam;

2. Pemberian uang makan PNS sesuai dengan hari kerja dan

tunjangan kinerja pegawai;

3. Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk menjadi peserta

ASKES/BPJS.

F. Persuratan

Surat Masuk adalah surat-surat yang diterima oleh suatu

organisasi/perusahaan yang berasal dari seseorang atau organisasi.

Sedangkan surat keluar adalah surat-surat yang dikeluarkan/dibuat

suatu organisasi/perusahaan untuk dikirimkan kepada poihak lain, baik

perseorangan maupun kelompok.

Mengacu kepada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan

nomor KEP.70/MEN/2011 tentang pemberkasan sistem arsip

dilingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Rekapitulasi

persuratan pada PPN Karangantu selama tahun 2015 berjumlah 1.526

dengan rincian sebagai berikut:

PPN Karangantu 31
LAPORAN TAHUNAN 2015

- Surat Masuk sebanyak 616 (Enam Ratus Enam Belas);

- Surat Keluar sebanyak 910 (Sembilan Ratus Sepuluh).

Tabel 2 Rekapitulasi Persuratan TA. 2015

NO BULAN SURAT MASUK SURAT KELUAR

1 Januari 65 87

2 Februari 52 74

3 Maret 72 71

4 April 47 76

5 Mei 42 69

6 Juni 31 80

7 Juli 25 51

8 Agustus 57 60

9 September 33 71

10 Oktober 53 71

11 Nopember 80 98

12 Desember 59 102

JUMLAH 616 910

PPN Karangantu 32
LAPORAN TAHUNAN 2015

BAB V

KERAGAAN PEMBANGUNAN DAN OPERASIONAL

A. Pelaksanaan Sistem Informasi Pelabuhan Perikanan (SIPP)

Pelaksanaan Sistem Informasi Pelabuhan Perikanan yang

berbasis Data dan Teknologi semakin ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan

agar data dan informasi yang disajikan selalu cepat, tepat dan akurat.

Penyajian data tersebut ada yang bersifat harian, bulanan serta tahunan.

Penyajian data yang bersifat harian dilaksanakan melalui Data Entry

PIPP yang dikirimkan ke Website PIPP, sehingga setiap orang dapat

update segala informasi dan aktivitas yang ada di PPN Karangantu.

Adapun kegiatan penyajian informasi meliputi :

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan proses, cara, perbuatan

mengumpulkan, atau menghimpun data. Sedangkan instrumen adalah

alat yg dipakai dalam mengerjakan sesuatu untuk mengumpulkan

data sebagai bahan pengolahan.

Pengumpulan data ini dilakukan oleh petugas Enumerator yang

sehari-harinya bertugas mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan

tersebut terbagi kedalam :

a) Data Harian, yaitu data yang dikumpulkan setiap hari, terdiri

atas:

Operasional kapal masuk pelabuhan;

Produksi ikan;

PPN Karangantu 33
LAPORAN TAHUNAN 2015

Distribusi ikan dari luar pelabuhan;

Harga ikan ditingkat konsumen;

Operasional kapal keluar pelabuhan.

b) Data Bulanan, yaitu data yang dikumpulkan setiap bulan, terdiri

atas:

Jasa dan pendapatan pelabuhan;

Operasional perbekalan dari dalam dan luar pelabuhan;

Distribusi ikan dari dalam pelabuhan;

Usaha pengolahan ikan;

Koefisien koreksi produksi ikan;

Kondisi fasilitas;

Kegiatan yang ada di PPN Karangantu;

Realisasi pembangunan;

Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB);

Penerbitan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan (SHTI);

Penerbitan Sertifikat Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB)

Masalah, upaya dan pencegahan.

c) Data situasional, yaitu data yang dienumerasi bila ada

perubahan, terdiri atas :

Industri di Pelabuhan;

Registrasi Kapal Penangkap Ikan;

Registrasi sumberdaya ikan;

Registrasi Alat Penangkap Ikan;

Sampling Panjang Ikan;

PPN Karangantu 34
LAPORAN TAHUNAN 2015

Data Umum Pelabuhan;

Fasilitas Pokok Pelabuhan;

Fasilitas Fungsional Pelabuhan;

Fasilitas Penunjang Pelabuhan;

Data Lingkungan Fisik;

Kelembagaan UPT Pelabuhan;

Kelembagaan di Dalam Pelabuhan;

Masyarakat Perikanan.

2. Entri Data

Entri data adalah tindakan menyalin beberapa bentuk informasi

ke media lain, biasanya melalui masukan ke dalam program

komputer. Hasil pengumpulan data tersebut kemudian di entri ke

dalam aplikasi PIPP oleh seorang petugas operator PIPP.

3. Pengiriman Data

Pengiriman data merupakan proses untuk melakukan

pengiriman data dari salah satu sumber data ke penerima data

menggunakan komputer / media elektronik. Setelah data tersebut di

entri kedalam Aplikasi PIPP kemudian data tersebut dikirim ke server

pusat dimana terlebih dahulu dikoneksikan dengan internet. Untuk

pengiriman berita yang sifatnya umum ataupun teknis pengiriman

dilakukan melalui internet website PIPP yang dapat diakses oleh

seluruh masyarakat dalam mendapatkan informasi tentang pelabuhan

perikanan dengan alamat internetnya yaitu www.pipp.kkp.go.id.

Selain melalui website PIPP informasi yang ada di PPN Karangantu

PPN Karangantu 35
LAPORAN TAHUNAN 2015

juga di informasikan melalui laporan monitoring bulanan, laporan SL-

3, laporan revitalisasi pendataan tuna/cakalang/tongkol berdasarkan

mutu, laporan kesyahbandaran perikanan. Diharapkan hasil print out

data entri PIPP sudah merupakan penjabaran/keluaran dari laporan-

laporan tersebut sehingga tidak menimbulkan entri data yang

berulang-ulang.

Kendala utama yang masih dihadapi dalam pelaksanaan PIPP

di PPN Karangantu adalah kurangnya sumber daya manusia untuk

petugas pengumpul data (enumerator). Sampai saat ini petugas

pengumpul data (enumerator) hanya 2 orang, dalam mendata hasil

tangkapan nelayan yang begitu beragam, luasnya sebaran

pendaratan ikan (dermaga, tangkapan) dan tidak mengenal waktu di

perlukan petugas lebih dari 2 orang sehingga pengambilan data dapat

dilakukan secara bergilir atau bergantian sehingga diharapkan tidak

ada data yang terlewatkan.

B. Pelayanan Jasa Pelabuhan

1. Pendaratan Ikan

Kegiatan pendaratan ikan di PPN Karangantu dilakukan di

dermaga bongkar. Hasil tangkapan tersebut umumnya berasal dari

daerah perairan teluk Banten dan sekitarnya, serta perairan sebelah

barat pulau Sumatera. Ikan - ikan hasil tangkapan tersebut pada

umumnya dengan menggunakan alat tangkap pancing, bagan,

payang, gill net, dogol, sero serta alat tangkap lainnya. Setelah ikan

tersebut dibongkar kemudian dibawa ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

PPN Karangantu 36
LAPORAN TAHUNAN 2015

untuk kemudian ditimbang dan dilakukan pendataan. Setelah kegiatan

tersebut selesai maka ikan hasil tangkapan tersebut dipasarkan yang

meliputi pemasaran lokal.

Pada Tahun 2015 volume produksi yang didaratkan di PPN

Karangantu sebesar 1.907 ton dengan nilai Rp.23.789.068.000,-

dibanding dengan Tahun 2014 sebesar 2.881 ton dengan nilai

Rp.42.388.762.500,- Ini berarti mengalami penurunan volume sebesar

33,81 % dan penurunan nilai produksi sebesar 0,44%. Hal ini

disebabkan oleh semakin dangkalnya kolam pelabuhan sehingga

kapal kapal yang akan melakukan aktivitas bongkar ikan mengalami

kesulitan untuk masuk ke pelabuhan dan adanya pelarangan

pengoperasian alat tangkap cantrang sesuai dengan Peraturan

Menteri Kelautan dan Perikanan No. 02 Tahun 2015 tentang

pelarangan alat tangkap cantrang serta terjadinya musim panas yang

berkepanjangan sehingga menimbulkan musim paceklik di perairan.

Tabel 3 Produksi dan Nilai Produksi Ikan Tahun 2011 2015

PENDARATAN IKAN
TAHUN

PRODUKSI (TON) NILAI (Rp.1.000)

2011 2.572 32.818.204


2012 2.712 36.340.441
2013 2.797 37.468.557
2014 2.881 42.388.762
2015 1.907 23.789.068

PPN Karangantu 37
LAPORAN TAHUNAN 2015

Gambar 3 Produksi Ikan Tahun 2011 - 2015

Gambar 4 Nilai Produksi Ikan Tahun 2011 - 2015

Berdasarkan tabel diatas terlihat sejak tahun 2011 sampai

dengan tahun 2014 produksi dan nilai produksi ikan yang didaratkan

di PPN Karangantu cenderung meningkat dan tahun 2015 menurun

sebagaimana yang telah dijelaskan tersebut diatas. Hasil tangkapan

PPN Karangantu 38
LAPORAN TAHUNAN 2015

jenis ikan yang didaratkan di PPN Karangantu terdiri dari Ikan siro,

kembung, cumi, teri, beloso, manyung, selar, rajungan, tenggiri,

tongkol, kurisi, tembang, kuwe dan pari. Dari hasil tangkapan tahun

2015, peperek merupakan hasil tangkapan terbesar yaitu 448 ton

(26,07 %) kemudian diikuti oleh cumi-cumi dan kuniran masing-

masing sebesar 210 ton (12,24 %) dan 164 ton (9,54 %) dari total

produksi 1.907 ton.

Gambar 5 Produksi Ikan Perjenis Tahun 2015

2. Pelayanan Pas Masuk Kawasan Pelabuhan Perikanan

Pelayanan jasa pas masuk kawasan PPN Karangantu pada

tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada tabel 4 sebagai

berikut :

PPN Karangantu 39
LAPORAN TAHUNAN 2015

Tabel 4. Data Pas Masuk Kawasan PPN Karangantu

NO TAHUN JUMLAH (Rp)

1 2011 5.512.300
2 2012 7.759.200
3 2013 10.853.000
4 2014 13.275.800
5 2015 21.380.600

Pada tahun 2015 pas masuk di PPN Karangantu sebesar

Rp.21.380.600,- dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar

Rp.13.275.800,- maka terjadi kenaikan sebesar Rp. 8.104.800,- atau

37,91%. Secara rinci data Pas Masuk PPN Karangantu Tahun 2015

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5. Pas Masuk Kawasan PPN Karangantu per Bulan

Jumlah
Bulan Orang (Rp.) Becak (Rp.) Motor (Rp.) Mobil (Rp.) Truk (Rp.)
(Rp.)

Januari 511.500 20.500 317.400 384.500 49.000 1.282.900

Pebruari 548.400 26.000 344.600 422.500 53.000 1.394.500

Maret 652.100 33.800 409.600 501.500 57.000 1.654.000

April 743.100 36.000 462.000 577.500 63.000 1.881.600

Mei 533.000 24.000 327.800 435.500 42.000 1.362.300

Juni 623.900 27.200 394.800 513.500 77.000 1.636.400

Juli 681.700 27.200 427.200 454.000 161.000 1.751.100

Agustus 710.400 28.500 472.000 472.000 336.000 2.018.900

September 722.264 28.506 584.208 561.010 222.012 2.118.000

Oktober 744.564 23.406 478.608 442.010 417.012 2.105.600

Nopember 651.200 18.400 481.000 413.000 312.000 1.875.600

Desember 531.600 16.300 902.800 612.000 237.000 2.299.700

TOTAL 7.653.728 309.812 5.602.016 5.789.020 2.026.024 21.380.600

PPN Karangantu 40
LAPORAN TAHUNAN 2015

3. Pemanfaatan Balai Pertemuan Nelayan

Penggunaan Balai Pertemuan Nelayan Pelabuhan Perikanan

Nusantara Karangantu pada tahun 2015 tidak hanya di manfaatkan

oleh pelabuhan tetapi juga dimanfaatkan oleh instansi terkait lainnya

dalam menunjang kegiatan perikanan dan pemberdayaan masyarakat

nelayan. Secara rinci penggunaan dan pemanfaatan Balai Pertemuan

Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu Tahun 2015 dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 6. Pemanfaatan Balai Pertemuan Nelayan

No Bulan Penggunaan Oleh Instansi Kegiatan

1 Januari PPN Karangantu Sosialisasi LHKASN

2 Februari Kecamatan Kasemen Acara MTQ

Dinas Kelautan dan Perikanan


3 Februari Penyelenggaraan Pesta Laut
Kota Serang
Forum Musrenbang Tingkat
4 Februari Kecamatan Kasemen
Kecamatan Kasemen
UPT. Pendidikan & Kebudayaan
5 Februari Sosialisasi Penyusunan DUPAK
Kecamatan Kasemen
Kwartir Ranting Gerakan
6 Februari Sosialisasi Gerakan Pramuka
Pramuka

7 Februari PSDKP Sosialisasi Penilaian DUPAK

8 Februari Satuan Polisi Air Laut Sosialisasi Peningkatan Kinerja

Kwartir Ranting Gerakan


9 April Kepramukaan
Pramuka
10 Mei Kec. Kasemen Sosialisasi E-KTP
Dinas Pemuda Oahraga
11 Juni Sosialisasi
Pariwisata Dan Kebudayaan
Kepala Kepolisian Daerah
12 Juni Sosialisasi
Banten Sektor Kasemen

PPN Karangantu 41
LAPORAN TAHUNAN 2015

No Bulan Penggunaan Oleh Instansi Kegiatan

13 Juni PPN Karangantu Sosialisasi Pelayanan Publik

14 Juni PPN Karangantu Sosialisasi K5

15 Juni Dinas Kelautan dan Perikanan Sosialisasi

16 Juni PPN Karangantu Simulasi Pencegahan Kebakaran


Sosialisasi Penanganan Ikan Hasil
17 Juni PPN Karangantu
Tangkapan
18 Juni PPN Karangantu Sosialisasi Log Book
19 Juni PPN Karangantu Sosialisasi SOP Pelabuhan
Fasilitasi dan Sosialisasi Akses
20 Juni PPN Karangantu
Permodalan Pelaku Usaha
21 Agustus Kecamatan Kasemen Sosialisasi
22 Desember Dinas Kelautan dan Perikanan Sosialisasi

4. Pemanfaatan Perpustakaan

Dalam rangka peningkatan kualitas SDM, Pelabuhan Perikanan

Nusantara Karangantu juga menyediakan fasilitas perpustakaan.

Perpustakaan ini menyediakan berbagai macam buku bacaan, baik

buku perikanan maupun umum. Keberadaan perpustakaan ini sangat

membantu para Pegawai Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu

dalam menambah wawasan keilmuan yang dimiliki.

5. Frekuensi Kunjungan Kapal Perikanan

Total frekuensi kunjungan kapal selama tahun 2015 sebanyak

14.345 kali, bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 15.335

kali terjadi penurunan sebesar 990 kali (6.46%). Penurunan frekuensi

kedatangan kapal ini diduga dampak dari semakin dangkalnya kolam

pelabuhan sehingga kapal dari luar pelabuhan tidak dapat masuk,

pada musim paceklik yang berkepanjangan banyak kapal yang tidak

PPN Karangantu 42
LAPORAN TAHUNAN 2015

beroperasi ke laut karena kesulitan mendapatkan ikan. Adapun kapal

yang berkunjung ke Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu tidak

seluruhnya berasal dari Karangantu tetapi juga berasal dari daerah

lain yang antara lain : Lampung, Bojonegara, Labuan, Cilincing,

Indramayu serta daerah lainnya. Kapal-kapal yang masuk tersebut

terdiri dari kapal-kapal perikanan dan non perikanan. Kapal-kapal non

perikanan umumnya hanya melakukan kegiatan perbaikan/doking

kapal dan pengisian perbekalan. Secara rinci frekuensi kunjungan

kapal di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu Tahun 2015

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 7.Frekuensi Kedatangan Kapal


Kategori dan ukuran
2011 2012 2013 2014 2015
perahu/kapal
25,265 22,527 21,596 15.335 14.345
Jumlah / Total

Sub Jumlah/ sub total 0 0 0 0 0


Perahu tanpa motor

Jukung - - - - -
Kecil - - - - -
Perahu rakit

Sedang - - - - -
Papan

Besar - - - - -

Sub Jumlah 25,265 22,527 21,596 15.335 14.345 -

Motor temple 13,419 12,353 10,806 9.131 6.346

Sub Jumlah Kapal


11,846 10,174 6,204 6,204 7,999
motor
Perahu/Kapal motor

< 5 GT 7,467 6,921 6,746 1,413 4.351


281
Ukuran Kapal Motor

5 10 GT 4,314 3,211 2,571 2,460

10 20 GT 30 16 1,444 2,221 1.886

20 30 GT 27 12 25 35 1.478

30 50 GT 5 14 4 5 3
50 100 GT 3 1 - 1
100 200 GT - - - -
200 GT - - - -

PPN Karangantu 43
LAPORAN TAHUNAN 2015

6. Jenis Alat Tangkap

Penggunaan suatu jenis alat tangkap sangat berpengaruh

terhadap jenis ikan hasil tangkapan. Hal ini sangat berkaitan dengan

tingkah laku ikan itu sendiri. Pada umumnya alat tangkap yang

digunakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu adalah

bagan perahu, bagan tancap, gill net, jaring payang, jaring rampus,

jaring dogol, pancing, sero dan beberapa alat tangkap lainnya. Pada

Tabel 8 terlihat bahwa pada Tahun 2015, secara umum jenis alat

tangkap yang digunakan masih bersifat tradisional atau mayoritas

nelayan di Karangantu masih merupakan usaha penangkapan dengan

skala kecil.

Tabel 8. Jenis dan Jumlah Alat Tangkap

NO JENIS ALAT TANGKAP JUMLAH (UNIT) KETERANGAN

1. Bagan Perahu 71

2. Bagan Tancap 4

3. Gill Net 122

4. Jaring Payang 6

5. Jaring Rampus 67

6. Jaring Dogol 38

7. Pancing 23

8. Sero 12

9. Alat Tangkap Lainnya 191

Jumlah 534

PPN Karangantu 44
LAPORAN TAHUNAN 2015

7. Masyarakat Nelayan

Sejak Pelabuhan Perikanan dibangun Tahun 1975/1976

masyarakat perikanan yang melakukan usaha perikanan di

Lingkungan PPN Karangantu diantaranya nelayan, pemilik kapal,

pedagang ikan, pedagang warung serba ada (Waserda), pedagang

kaki lima dan lain-lain. Adapun nelayan yang melakukan aktivitas

dalam kurun waktu lima tahun terakhir seperti yang tertera pada tabel

9 dibawah ini.

Tabel 9. Jumlah Nelayan yang Beraktivitas di PPN Karangantu

JUMLAH NELAYAN
NO TAHUN (ORANG)
1 2011 2.433
2 2012 2.481
3 2013 2.531
4 2014 2.561
5 2015 2.375

Gambar 6 Jumlah Nelayan Tahun 2011 - 2015

PPN Karangantu 45
LAPORAN TAHUNAN 2015

Berdasarkan tabel diatas terlihat sejak tahun 2010 sampai

dengan tahun 2014 jumlah nelayan di PPN Karangantu cenderung

meningkat dan tahun 2015 cenderung menurun. Pada tahun 2015

jumlah nelayan di PPN Karangantu sebanyak 2.375 orang

dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 2.561 orang maka terjadi

penurunan sebesar 186 orang atau 7,26% sebagai dampak dari

menurunnya jumlah kapal yang beroperasi di PPN Karangantu.

8. Kegiatan Perbengkelan

Pada tahun 2015 peralatan bengkel di PPN Karangantu terus di

upayakan kelengkapannya, upaya-upaya tersebut dimaksudkan untuk

peningkatan kapasitas layanan kepada masyarakat nelayan yang

hendak melakukan perbaikan terhadap mesin dari kapal Mereka.

Jumlah penerimaan PNBP berasal dari kegiatan perbengkelan dalam

kurun waktu lima tahun terakhir seperti yang tertera pada tabel 10

dibawah ini.

Tabel 10. Jumlah Penerimaan PNBP berasal dari Kegiatan Pelayanan


Jasa Bengkel

NO TAHUN Nilai PNBP (Rp)

1 2011 11.837.500

2 2012 15.840.000

3 2013 18.170.000

4 2014 23.070.000

5 2015 25.090.000

PPN Karangantu 46
LAPORAN TAHUNAN 2015

Gambar 6 Jumlah Penerimaan PNBP berasal dari Kegiatan Pelayanan Jasa


Bengkel Tahun 2011 - 2015

Berdasarkan tabel diatas terlihat sejak tahun 2010 sampai

dengan tahun 2015 jumlah penerimaan PNBP berasal dari kegiatan

perbengkelan di PPN Karangantu cenderung meningkat. Pada tahun

2015 jumlah penerimaan PNBP berasal dari kegiatan perbengkelan di

PPN Karangantu sebanyak Rp. 25.090.000,- dibandingkan dengan

tahun 2014 sebanyak 23.070.000,- maka terjadi kenaikan sebesar Rp.

2.020.000,- atau 8,76%. Peningkatan PNBP jasa bengkel ini

disebabkan karena meningkatnya jumlah pelayanan kepada para

nelayan yang berada di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu

sehingga mempengaruhi jumlah PNBP yang berasal dari jasa bengkel

pelabuhan.

9. Jasa Pelayanan Es

Pabrik es di PPN Karangantu dibangun pada Tahun 1976

diatas lahan seluas 240 M2 dan mulai beroperasi tahun 1978. Didalam

perkembangan operasionalnya telah melalui banyak kendala baik

PPN Karangantu 47
LAPORAN TAHUNAN 2015

teknis maupun non teknis serta dalam kurun waktu tersebut juga

mengalami beberapa perbaikan ataupun perubahan.

Pabrik es PPN Karangantu memiliki kapasitas mesin terpasang

sebesar 30 ton perhari namun kemampuan produksi hanya 13 ton

perhari, dimana masih jauh dibawah kemampuan mesin terpasang.

Sejak dimulai operasinya pabrik es tahun 1978, pemeliharaan dan

perbaikan yang dilakukan hanya sebatas kegiatan pemeliharaan dan

pengantian peralatan yang sudah tua, tidak mengarah pada

penambahan kemampuan produksi sedangkan kebutuhan masyarakat

perikanan di PPN Karangantu terhadap es semakin tinggi yakni

kurang lebih 40 ton perhari. Menyikapi hal tersebut, maka perlu

dilakukan pengembangan pabrik es di PPN Karangantu. Jumlah

pendistribusian es dalam tahun terakhir ini dapat dilihat pada tabel 11

dibawah ini.

PPN Karangantu 48
LAPORAN TAHUNAN 2015

Tabel 11. Penyaluran Es Balok Tahun 2015

Jumlah Penyaluran Es (TON) Total


No Bulan
Dalam Pelabuhan Luar Pelabuhan

1 Januari 162 196 358

2 Pebruari 149 280 429

3 Maret 214 456 670

4 April 212 317 529

5 Mei 199 277 476

6 Juni 161 250 411

7 Juli 150 152 302

8 Agustus 157 172 329

9 September 183 127 310

10 Oktober 199 122 321

11 November 195 224 419

12 Desember 191 221 412


Jumlah 2.172 2.794 4.966

10. Investasi Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu PT.

FAN MARINE SHIPYARD Co.Ltd

PT. Fan Marine Shipyard Co.Ltd adalah Perusahaan yang

bergerak dalam Kegiatan docking Kapal. Berdasarkan persetujuan

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap pada tahun 2013 telah

dilakukan perpanjangan kontrak, yakni Nomor:

B.2834/DJPT.3/PL.210.D3/V/2013 tanggal 20 Mei 2013. Dimana

masa perpanjangan kontrak tersebut berakhir sampai dengan 19 Mei

2018 (5 tahun). Penggunaan tanah pelabuhan seluas 6.284 m, telah

PPN Karangantu 49
LAPORAN TAHUNAN 2015

dimanfaatkan secara maksimal untuk pembangunan docking kapal

dan bangunan. Kegiatan docking yang dilaksanakan pada tahun

2015 dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Kegiatan Docking Kapal pada PT. Fans Marine Shipyard Co.Ltd
Jenis kegiatan Ukuran (GT) Jumlah
No Bulan
Docking <10 1130 3150 51100 (Unit)
1 Januari - 7 - - - 7
2 Pebruari - 1 - - - 1
3 Maret - 2 3 - - 5
4 April - 2 - - - 2
5 Mei - - 2 - - 2
6 Juni Perbaikan 3 - - - 3
7 Juli Perbaikan 1 2 - - 3
8 Agustus Perbaikan 6 - - - 6
9 September Perbaikan 7 - - - 7
10 Oktober Perbaikan 3 - - - 3
11 November Perbaikan 2 3 - - 5
12 Desember Perbaikan 1 - - - 1
Jumlah 35 10 0 0 45

Berdasarkan tabel diatas terlihat jumlah kegiatan jumlah

docking kapal di PPN Karangantu sebanyak 45 kali yang didominasi

oleh kapal berukuran 0-10 Gt.

11. Solar Packed Dealer Untuk Nelayan (SPDN)

SPDN (Solar Packed Dealer Untuk Nelayan) merupakan

sarana penyedia BBM bersubsidi bagi nelayan dalam rangka

mengatasi permasalahan harga dan kelangkaan BBM. SPDN harus

dimanfaatkan sebagai instrumen yang paling efektif untuk

memastikan BBM bersubsidi terdistribusi secara baik dan tepat

sasaran kepada Nelayan sesuai peruntukannya. Menyingkapi hal

PPN Karangantu 50
LAPORAN TAHUNAN 2015

tersebut diatas, maka dibuatlah perjanjian pemanfaatan tanah

industri perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu

antara Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian

Kelautan dan Perikanan dengan Koperasi Nelayan Al-Barokah

Nomor: 4.098/DPT.3/PL.210.D3/VI/2011 tanggal 30 Juni 2011

tentang Pemanfaatan Tanah Industri Perikanan di Pelabuhan

Perikanan Nusantara Karangantu. Dimana pada tanah industri

tersebut dibangun SPDN dengan pendanaan pembangunan dari

Ditjen KP3K. Pada bulan Agustus mulai beroperasi SPDN di

Kawasan Pelabuhan yaitu koperasi Al-Barokah dan AKR, sehingga

penyaluran BBM bersubsidi yang berjalan di PPN Karangantu terdiri

atas dua jalur distribusi, yaitu melalui SPDN yang pengelolaannya

oleh koperasi Al-Barokah dan AKR. Masyarakat nelayan saat ini

memperoleh BBM tanpa harus ke SPBU lagi seperti pada tahun

tahun sebelumnya dan mendapatkan alokasi BBM sesuai dengan

yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Adapun kebutuhan solar di

Pelabuhan Perikanan Nusantara karangantu selama tahun 2015

sebanyak 1.520 kilo liter.

C. Pelaksanaan Kegiatan Penyebaran dan Respon Balik Peta


Fishing Ground

Sampai dengan Tahun 2015 kegiatan penyebaran dan respon

balik peta fishing ground di Pelabuhan Perikanan Nusantara

Karangantu belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini

disebabkan oleh nelayan-nelayan karangantu yang umumnya masih


PPN Karangantu 51
LAPORAN TAHUNAN 2015

bersifat skala kecil kurang memahami manfaat dari penggunaan peta

tersebut dilain pihak tidak semua nelayan-nelayan karangantu dapat

menggunakan peta dalam bernavigasi. Untuk mendukung

keberhasilan kegiatan tersebut maka sangat diperlukan sosialisasi dan

pelatihan-pelatihan tentang penggunaan peta fising ground agar peta

potensi fishing ground yang disampaikan secara periodik oleh Badan

Riset Kelautan dan Perikanan dapat dimanfaatkan secara maksimal

oleh nelayan.

D. Kesyahbandaran di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu

Sesuai amanat Undang Undang Republik Indonesia Nomor

45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor. 31

Tahun 2004 tentang perikanan pada pasal 42 ayat 1 dan 2 di jelaskan

bahwa :

1. Dalam rangka keselamatan operasional kapal perikanan, ditunjuk

syahbandar di pelabuhan perikanan.

2. Syahbandar di pelabuhan perikanan mempunyai tugas dan

wewenang:

a. Menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar;

b. Mengatur kedatangan dan keberangkatan kapal perikanan;

c. Memeriksa ulang kelengkapan dokumen kapal perikanan;

d. Memeriksa teknis dan nautis kapal perikanan dan memeriksa

alat penangkapan ikan, dan alat bantu penangkapan ikan;

e. Memeriksa dan mengesahkan perjanjian kerja laut;

f. Memeriksa log book penangkapan dan pengangkutan ikan;

PPN Karangantu 52
LAPORAN TAHUNAN 2015

g. Mengatur olah gerak dan lalulintas kapal perikanan di pelabuhan

perikanan;

h. Mengawasi pemanduan;

i. Mengawasi pengisian bahan bakar;

j. Mengawasi kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan

perikanan;

k. Melaksanakan bantuan pencarian dan penyelamatan;

l. Memimpin penanggulangan dan pencemaran dan pemadaman

kebakaran di pelabuhan perikanan;

m. Mengawasi pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim;

n. Memeriksa pemenuhan persyaratan pengawakan kapal

perikanan;

o. Menerbitkan Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan dan

Keberangkatan Kapal Perikanan; dan

p. Memeriksa Sertifikat Ikan Hasil Tangkapan.

Pada tanggal 12 Juli 2006 melalui Keputusan Menteri Kelautan

dan Perikanan Nomor : KEP.19/MEN/2006 dan Keputusan Menteri

Perhubungan Nomor : SK.284 Tahun 2011 tanggal 14 juni 2011 serta

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No: SK. 154 Tahun 2013

tentang Pengangkatan Syahbandar di Pelabuhan Perikanan maka

telah ditempatkan Syahbandar Perikanan di PPN Karangantu yang

bertugas mengatur, mengawasi, dan menjaga keselamatan kapal

kapal perikanan.

PPN Karangantu 53
LAPORAN TAHUNAN 2015

Melalui surat kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara

Karangantu Nomor : 105/PPNK/HK.310/II/2007 tanggal 13 Februari

2007 perihal Pemberitahuan SIB Kapal Perikanan maka Syahbandar

di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu secara resmi

menerbitkan SIB/SPB bagi kapal-kapal perikanan terhitung sejak

tanggal 20 Februari 2007. Sejak operasionalnya syahbandar di PPN

Karangantu sampai dengan Tahun 2015 SPB yang diterbitkan oleh

Syahbandar di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu Sebagai

Berikut :

Tabel 13. Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar

Alat Tangkap
Jaring Cantrang
Jaring Lampara

Bagan Perahu

KapalAngkut
Jaring Dogol

No Tahun KapalPatroli Jumlah


Pancing

Lainnya
Gill Net

Ikan

1. 2011 6 281 908 202 30 48 5 - 7 1.487

2. 2012 1 125 798 497 199 3 8 - 6 1.637

3. 2013 2 - 598 617 360 200 - - 407 2.184

4. 2014 - - 999 826 446 108 - - 5 2.384

5. 2015 - - 828 718 525 132 - - 4 2.207

PPN Karangantu 54
LAPORAN TAHUNAN 2015

Gambar 7 Jumlah Penerbitan SPB Tahun 2011 - 2015

Pada tahun 2015 penerbitan SPB di PPN Karangantu sebanyak

2.207 buah dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 2.384 buah

maka terjadi penurunan sebesar 177 atau 8,02%. Hal ini terjadi

karena pendangkalan kolam pelabuhan sehingga banyak kapal yang

akan masuk ke PPN Karangantu tidak dapat masuk.

E. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Pada Tahun Anggaran 2015 target Penerimaan Negara Bukan

Pajak (PNBP) Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu sebesar

Rp.493,451,056,- dengan realisasi pencapaian sebesar

Rp.720,268,012,- dibanding dengan target yang telah di tetapkan

menunjukkan bahwa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) telah

melampaui target yang telah ditetapkan. Hal ini dapat terlihat dari

realisasi pencapaian sebesar 145,97% salah satu faktor utama dari

PPN Karangantu 55
LAPORAN TAHUNAN 2015

tercapainya target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu pada tahun 2015 adalah

peningkatan operasional pabrik Es. Penjualan Es Pelabuhan

Perikanan Nusantara Karangantu merupakan salah satu dari pos

utama yang memberikan sumbangan terbesar dari realisasi

pencapaian target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu.

Pada tabel 14 dapat dilihat bahwa secara Keseluruhan terjadi

peningkatan penerimaan PNBP dari tahun sebelumnya. Dimana Pada

tahun 2015 sebesar Rp. 720,268,012,- sehingga jika dibanding

dengan penerimaan tahun 2014 sebesar Rp. 494.203.800,- maka

terjadi peningkatan sebesar Rp. 226,064,212 atau 31,39%. Hal ini

dikarenakan adanya optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana.

Secara terperinci Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun

2015 dapat dilihat pada tabel 14.

PPN Karangantu 56
LAPORAN TAHUNAN 2015

Tabel 14. Perincian Penerimaan Negara Bukan Pajak

TARGET
NO URAIAN PENERIMAAN PENERIMAAN (Rp.)
(Rp.)

1. Sewa Kios/ Bangunan Permanen 3.128.000 2,760,000


2. Sewa Bangunan semi permanen 948.000 864,000
3. Sewa Guest House 1.440.000 1,450,000
4. Sewa Aula/Ruang Rapat 800.000 1,100,000
5. Penjualan Es 427.697.256 587,615,000
6. Jasa Air Bersih 4.200.000 16,815,000
7. Jasa Bengkel 16.900.000 25,090,000
8. Pas Masuk Pelabuhan 12.700.000 21,380,600
9. Jasa Tambat Labuh 2.075.000 2,273,500
10. Jasa jasa Lainnya 1.260.000 2,310,000
11. Jasa Listrik 7.920.000 21,660,000
12. Jasa Sewa Keranjang / trays 2.000.000 1,545,100
13. Biaya Pengembangan lahan docking 6.284.000 6,284,000
14. Jasa Pemeliharaan Lahan 4.398.800 4,398,800
15. Jasa Kebersihan Kios 500.000 795,000
16. Jasa Kebersihan Bangunan Tertutup 1.200.000 1,210,000
17. Jasa Kebersihan Kolam Pelabuhan - 475,200
18. Jasa Pemeliharaan SPDN - 140,000
19. Pendapatan sewa rumah dinas - 2,088,156
20. Pendapatan Denda keterlambatan - 213,656
21. Pendapatan penjualan aset lainnya - 19,800,000
Jumlah 493,451,056,- 720,268,012,-

F. Pelaksanaan Kegiatan Keamanan, Ketertiban, Kebersihan,

Keindahan dan Keselamatan Kerja (K5)

Pelaksanaan kegiatan keamanan, ketertiban, kebersihan,

keindahan dan keselamatan kerja (K5) dilingkungan Pelabuhan

Perikanan Nusantara Karangantu pada tahun 2015 secara umum

dilaksanakan oleh semua karyawan pelabuhan yang sudah melekat

pada TUPOKSI masing-masing, namun secara khusus kegiatan ini

PPN Karangantu 57
LAPORAN TAHUNAN 2015

dilaksanakan oleh satuan petugas pengamanan (SATPAM) dan

petugas kebersihan yang seluruhnya berasal dari tenaga kontrak yang

alokasi anggarannya berasal dari dana DIPA Pelabuhan Perikanan

Nusantara Karangantu Tahun 2015. Jumlah tenaga kerja K5 pada

tahun 2015 berjumlah 20 (dua puluh) orang. Didalam pelaksanaan K5

ini masih seringkali mengalami kendala terutama kekurangan

sumberdaya manusianya dan kesadaran diri sendiri akan pentingnya

K5 .

Adapun petugas K5 di Pelabuhan Perikanan Nusantara

Karangantu per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

PPN Karangantu 58
LAPORAN TAHUNAN 2015

Tabel 15. Petugas Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan dan


Keselamatan Kerja (K5)
No Nama / Tingkat Tugas Yang Keterangan
Tempat Tanggal Lahir Pendidikan Dilaksanakan
1. 2. 3. 4. 5.

1. Mansur Amboluppe SD Petugas Kebersihan

Bone, 08-03-1965

2. Andi A Rizal SLTA Satuan Keamanan

Serang, 18-06-1982

3. M. Isa Nurul Falah SLTA Satuan Keamanan

Serang,13-09-1980

4. Muhamad Burhanuddin SD Satuan Keamanan

Serang, 13-03-1986

5. Erwan Kurniawan SLTA Satuan Keamanan

Serang, 23-03-1986

6. Agil Juliana SLTA Satuan Keamanan

Serang, 24-07- 1989

7. Amad SD Petugas Kebersihan

Serang, 03-07-1979

8. Ade Juhana SLTA Petugas Kebersihan

Bandung, 24-09-1979

9. M. Yusuf SLTA Petugas Kebersihan

Serang, 15-06-1979

10 Umar Setiawan SMP Petugas Kebersihan

Serang, 10-10-1989

11. Ipan Sukron Nabawi SMK Petugas Kebersihan

Serang, 08-12-1993

12. Ade Saripudin SMK Petugas Kebersihan

Jakarta, 15-04-1970

PPN Karangantu 59
LAPORAN TAHUNAN 2015

1. 2. 3. 4. 5.

13. Imammudin Sidik SLTA Petugas Kebersihan

Serang,05-11-1984

15. Saeful Bahri SLTA Satuan Keamanan

Serang, 03-09-1989

16. Sofyan Hadi SMK Satuan Keamanan

Serang, 25-10-1981

17. Asep Mirojudin SLTA Petugas Kebersihan

Serang, 4 Oktober 1977

18. Zaeenal Arifin SMK Petugas Kebersihan

Serang, 05-10-1985
19. Suherman SD Petugas Kebersihan
Boyolali, 01-01-1957

20. M. Sarifudin SMK Petugas Kebersihan


Serang, 22-06-1982

PPN Karangantu 60
LAPORAN TAHUNAN 2015

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari beberapa kegiatan yang ada, kemungkinan yang menjadi

penghambat tercapainya tujuan dan sasaran PPN Karangantu secara

optimal sebagai berikut:

1. Terbatasnya lahan Pelabuhan Perikanan sehingga menyulitkan

pengembangan;

2. Dermaga dan kolam pelabuhan di PPN Karangantu belum dapat

menampung Kapal-kapal > 60 GT;

3. Sarana dan prasarana terbatas dan belum termanfaatkan secara

optimal.

4. Jalan akses menuju kawasan sempit, khususnya di jembatan dan

pasar karangantu.

B. Saran

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran PPN Karangantu

secara optimal dapat disarankan sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan Lahan Hibah dari Kementerian Pertanian

Pemerintah Provinsi Banten serta Usulan perluasan lahan untuk

kawasan industri.

2. Pembangunan dermaga & kolam yang dapat menampung kapal

dengan ukuran > 60 GT sesuai Master Plan;

PPN Karangantu 61
LAPORAN TAHUNAN 2015

3. Pemeliharaan, perbaikan, pengadaan, dan optimalisasi operasional

fasilitas / sarana dan prasarana;

4. Pengaturan atau penertiban pasar Karangantu dan usulan ke

Pemerintah Daerah terkait untuk dilakukan pelebaran atau

penambahan jembatan.

PPN Karangantu 62
LAPORAN TAHUNAN 2015

BAB VII

PENUTUP

Demikian Laporan Tahunan Pelabuhan Perikanan Nusantara

Karangantu Tahun Anggaran 2015 sebagai bahan Informasi, evaluasi dan

pertimbangan dalam memberikan petunjuk pelaksanaan tugas yang lebih

baik diwaktu yang akan datang. Harapan kami kiranya usul dan saran dalam

laporan ini dapat menjadi perhatian dalam pengambilan kebijakan Direktorat

Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan dan

Pemerintah Daerah setempat.

PPN Karangantu 63

Anda mungkin juga menyukai