Anda di halaman 1dari 17

BERITA ACARA PERSIDANGAN LANJUTAN

NOMOR REGISTER PERKARA: 100/Pid.B/2015/PN.Surabaya

Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili Perkara


Tindak Pidana Umum pada Tingkat Pertama dengan acara biasa,
pada hari Senin, tanggal 21 September 2015 pukul 10.00 WIB
(Waktu Indonesia Bagian Barat). Dalam perkaranya atas nama
Terdakwa:

Nama Lengkap : Nafiu Adam

Tempat Lahir : Kuala Lumpur

Umur/Tanggal Lahir : 21 Tahun/19 Februari 1994

Tempat Tinggal : Jalan Raya Dharmahusada Indah


D-9, Surabaya

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

Pendidikan : SMA

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : Malaysia

Susunan Persidangan adalah sebagai berikut:

Sdr. Virga Dwi Efendi, S.H.,M.Hum., sebagai Ketua Majelis;

Sdr. Thomas Yanuar, S.H.,M.Hum., sebagai Hakim Anggota;

Sdr. Khoirunnisa, S.H.,M.H., sebagai Hakim Anggota;

Sdr. Aulia Intani, S.H., sebagai Panitera Pengganti;

Sdr. Yesika Retno, S.H.,M.H., sebagai Penuntut Umum;

Sdr. Lolita Fitriyana, S.H.,M.H., sebagai Penuntut Umum;

Bahwa Ketua Majelis menyatakan ruangan sidang sudah layak serta


patut untuk dijadikan ruang persidangan sesuai dengan ketentuan
Pasal 230 KUHAP.

Ketua Majelis menanyakan kepada Hakim Anggota apakah siap


sidang hari ini . Lalu Hakim Anggota menjawab bahwa telah siap
sidang.
Ketua Majelis menanyakan kepada Panitera apakah siap sidang
hari ini. Lalu Panitera menjawab bahwa telah siap sidang.

Ketua Majelis menanyakan kepada Rohaniawan apakah siap sidang


hari ini. Lalu Rohaniawan menjawab telah siap sidang hari ini.

Ketua Majelis menanyakan kepada Penuntut Umum apakah siap


sidang hari ini. Lalu Penuntut Umum menjawab bahwa ia telah
siap sidang hari ini.

Ketua Majelis menanyakan kepada Penasehat Hukum apakah sudah


siap sidang hari ini. Lalu Penasehat Hukum menjawab bahwa sudah
siap dengan sidang hari ini.

Ketua Majelis membuka kembali sidang dengan mengetuk palu


sebanyak 3 (tiga) kali. Setelah sidang dinyatakan dibuka oleh
Ketua Majelis dan dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum,
kemudian Ketua Majelis berdasarkan Pasal 154 ayat (1) KUHAP
memerintahkan Penuntut Umum untuk menghadirkan Terdakwa ke muka
persidangan.

Setelah Terdakwa berada dalam ruang persidangan, Ketua Majelis


menanyakan kepada Terdakwa apakah pada hari ini dalam keadaan
sehat dan tidak berada dalam tekanan serta siap sidang atau
tidak pada hari ini.

Terdakwa yang atas pertanyaan Ketua Majelis memberitahukan


bahwa ia pada hari ini dalam keadaan sehat dan tidak berada
dibawah tekanan serta siap sidang pada hari ini.

Kemudian Ketua Majelis menjelaskan kepada Terdakwa agar


memperhatikan dengan baik segala sesuatu yang terjadi selama
persidangan atas dirinya berlangsung atau penjelasan ini,
Terdakwa menyatakan pengertiannya.

Sesuai dengan Berita Acara Persidangan sebelumnya, agenda


persidangan kali ini adalah pembacaan Putusan Sela oleh Majelis
Hakim sebagai berikut:
PUTUSAN SELA

NO. REG PERKARA : 100/Pid.B/2015/PN.Surabaya

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada pengadilan Negeri


Banda Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara Tindak Pidana
Korupsi, pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa,
telah menjatuhkan putusan sela terhadap Terdakwa :-------------

Nama lengkap : Nafiu Adam;-------


Tempat lahir : Kuala Lumpur;-----------------------
Umur /tanggal lahir : 21 Tahun / 19 Februari 1994;--------
Jenis kelamin : laki laki;--------------------------
Kebangsaan : Malaysia;--------------------------
Tempat tinggal : Jalan Raya Dharmahusada Indah D-9,
Surabaya;---------------------------
Agama : Islam;------------------------------
Pekerjaan : Mahasiswa;-----------------------
Pendidikan : SMA;---------------------------

Terdakwa ditahan oleh:

1. Penyidik Polrestabes Surabaya sejak tanggal 15 Juni


2015; ---------------------------
2. Diperpanjang oleh Penyidik Polrestabes Surabaya sejak
tanggal 5 Juli 2015 sampai dengan 14 Agustus 2015; --
-----------------------------------------------------
---
3. Penuntut Umum sejak 14 Agustus 2015 sampai dengan 3
September 2015; -------
4. Diperpanjang oleh Penuntut Umum sejak tanggal 3
September 2015 sampai dengan 3 Oktober 2015; --------
-----------------------------------------------------
--------

Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum Wening Tiarashanny,


S.H., M.H. dan Jennifer Goldie, S.H., M.H. Advokat dan
Penasehat Hukum dari Kantor Hukum / Law Firm : Shinny Gold
dan seterusnya, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 18
Juni 2015.; --------------------

Pengadilan Negeri Surabaya; --------------------------------

Setelah mendengar : ----------------------------------------

1. Pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum;


2. Pembacaan eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa ;
3. Pembacaan tanggapan Penuntut Umum atas eksepsi Penasehat
Hukum Terdakwa ;

Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan di muka sidang


Pengadilan Negeri Surabaya oleh Penuntut Umum dengan surat
dakwaan yang disusun secara subsideritas dan telah dibacakan
pada Persidangan Perdana pada hari Senin, 14 September 2015,
yaitu :

DAKWAAN

KESATU

Bahwa ia Terdakwa NAFIU ADAM secara sendiri sendiri atau


bersama sama dan bersekutu dengan Hario Wibowo dan Hendra
Purba (terdakwa dalam berkas terpisah) pada hari Senin, 7
Juni 2015 atau setidak - tidaknya pada bulan Juni 2015
bertempat di Perumahan Darmo Hill P21 Surabaya, atau setidak
tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk daerah
hukum Pengadilan Negeri Surabaya, mengambil barang sesuatu
atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum, yang didahului, disertai,
atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan,
terhadap orang, dengan maksud untuk mempersiap atau
mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan,
untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta
lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicurinya
jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
bersekutu yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai
berikut:

- Bahwa pada tanggal 2 Juni 2015, Hario Wibowo mengetahui


bahwa Agam akan pergi ke Paris pada tanggal 5 sampai 12
Juni 2015 bersama seluruh keluarganya.
- Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba sepakat
untuk mengambil keuntungan yang diperoleh Agam dari
transaksi jual beli narkoba jenis metilon sebanyak 1000
butir dengan Yoshua, yang dilakukan tanpa sepengetahuan
Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba.
- Bahwa pada tanggal 3 Juni 2015, Hario Wibowo menyusun
rencana untuk mengambil brankas di rumah Agam, yang
akan dilakukan bersama Nafiu Adam dan Hendra Purba.
Dan mereka sepakat untuk melaksanakan rencana tersebut
pada tanggal 7 Juni 2015.
- Bahwa pada tanggal 7 Juni 2015;
Sekitar pukul 16.30, Ningsih yaitu pembantu
tetangga Agam mendengar suara teriakan Dewi Lina
yang berasal dari rumah Agam.
Pada saat Ningsih mendatangi rumah Agam, keluarlah
Satpam komplek bernama Poniman Suparman yang
mengatakan bahwa Dewi Lina teriak karena ada ular
masuk rumah dan sudah dibantu oleh dia. Sehingga
Ningsih pun pulang kerumah lagi.
Sekitar pukul 22.00 WIB, Nafiu Adam, Hario
Wibowo, dan Hendra Purba tiba di rumah Agam dan
bertemu dengan Dewi Lina yaitu seorang pembantu
rumah tangga dari Agam.
Dewi Lina mengijinkan Nafiu Adam, Hario Wibowo,
dan Hendra Purba masuk ke rumah Agam sebab sudah
terbiasa akan kedatangan mereka.
Sekitar pukul 22.15 WIB, Hario Wibowo dan Hendra
Purba masuk ke kamar Agam, dan melihat ada Ucok
Nababan pembantu baru Agam yang sedang
membersihkan langit-langit kamar Agam, kemudian
Hario Wibowo langsung memukul tengkuk Ucok Nababan
dengan kayu sehingga Ucok Nababan tak sadarkan
diri kemudian Ucok Nababan dibawa dan di sekap di
kamar lain.
Sementara Nafiu Adam menjaga di luar untuk
mengawasi Dewi Lina.
Pada saat itu juga Ningsih yang merupakan pembantu
dari tetangga Agam, datang kerumah Agam untuk
menemui Dewi Lina dan mereka berbincang-bincang.
Sekitar pukul 22.24 WIB, Nafiu Adam pergi ke
toilet. Dan Ningsih juga pulang dari rumah Agam.
Sekitar pukul 22.25 WIB, Dewi Lina mendengar suara
gaduh yang berasal dari kamar Agam. Ia mulai
curiga, kemudian menghubungi Agam via telepon.
Disitu Agam pun menyuruh Dewi Lina untuk memeriksa
kamar Agam.
Sekitar pukul 22.26 WIB, Dewi Lina masuk ke kamar
Agam dan melihat perbuatan yang dilakukan Hario
Wibowo dan Hendra Purba, hingga Dewi Lina
mengancam akan melaporkan ke Polisi tentang
perbuatan yang mereka lakukan.
Sekitar pukul 22.30 WIB, Nafiu Adam kembali dari
toilet, dan mendapati Dewi lina telah masuk ke
kamar Agam.
Nafiu Adam menyekap Dewi Lina dan memasukkannya
ke kamar lain bersama Ucok Nababan tersebut.
Sekitar pukul 22.45 WIB, Hario Wibowo dan Hendra
Purba selesai mengambil uang dari brankas dan
mengambil barang mahal seperti macbook, ipad, dan
iphone.
Sekitar pukul 00.10 WIB, Hario Wibowo, Hendra
Purba dan Nafiu Adam berkumpul di rumah Hendra
Purba di Darmo Indah Selatan 1/NN10 untuk
membagikan hasil yang mereka dapatkan tersebut.

Perbuatan Terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan


diancam pidana dalam Pasal 365 ayat (2) kedua jo. Pasal 65
ayat (1) KUHP.
DAN

KEDUA

Bahwa ia Terdakwa NAFIU ADAM secara sendiri sendiri atau


bersama sama dan bersekutu dengan Hario Wibowo dan Hendra
Purba (terdakwa dalam berkas terpisah) pada hari Senin, 7 Juni
2015, atau setidak - tidaknya pada bulan Juni 2015 bertempat di
Perumahan Darmo Hill P21 Surabaya, atau setidak tidaknya pada
suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri
Surabaya, dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam
karena pembunuhan yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai
berikut:

- Bahwa pada tanggal 2 Juni 2015, Hario Wibowo mengetahui


bahwa Agam akan pergi ke Paris pada tanggal 5 sampai 12
Juni 2015 bersama seluruh keluarganya.
- Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba sepakat
untuk mengambil keuntungan yang diperoleh Agam dari
transaksi jual beli narkoba jenis metilon sebanyak 1000
butir dengan Yoshua, yang dilakukan tanpa sepengetahuan
Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba.
- Bahwa pada tanggal 3 Juni 2015, Hario Wibowo menyusun
rencana untuk mengambil brankas di rumah Agam, yang
akan dilakukan bersama Nafiu Adam dan Hendra Purba.
Dan mereka sepakat untuk melaksanakan rencana tersebut
pada tanggal 7 Juni 2015.
- Bahwa pada tanggal 7 Juni 2015;
Sekitar pukul 16.30, Ningsih yaitu pembantu
tetangga Agam mendengar suara teriakan Dewi Lina
yang berasal dari rumah Agam.
Pada saat Ningsih mendatangi rumah Agam, keluarlah
Satpam komplek bernama Poniman Suparman yang
mengatakan bahwa Dewi Lina teriak karena ada ular
masuk rumah dan sudah dibantu oleh dia. Sehingga
Ningsih pun pulang kerumah lagi.
Sekitar pukul 22.00 WIB, Nafiu Adam, Hario
Wibowo, dan Hendra Purba tiba di rumah Agam dan
bertemu dengan Dewi Lina yaitu seorang pembantu
rumah tangga dari Agam.
Dewi Lina mengijinkan Nafiu Adam, Hario Wibowo,
dan Hendra Purba masuk ke rumah Agam sebab sudah
terbiasa akan kedatangan mereka.
Sekitar pukul 22.15 WIB, Hario Wibowo dan Hendra
Purba masuk ke kamar Agam, dan melihat ada Ucok
Nababan pembantu baru Agam yang sedang
membersihkan langit-langit kamar Agam, kemudian
Hario Wibowo langsung membius Ucok Nababan dengan
klorofom sehingga Ucok Nababan tak sadarkan diri
kemudian dibawa dan di sekap di kamar lain
Sementara Nafiu Adam menjaga di luar untuk
mengawasi Dewi Lina.
Pada saat itu juga Ningsih yang merupakan pembantu
dari tetangga Agam, datang kerumah Agam untuk
menemui Dewi Lina dan mereka berbincang-bincang.
Sekitar pukul 22.24 WIB, Nafiu Adam pergi ke
toilet. Dan Ningsih juga pulang dari rumah Agam.
Sekitar pukul 22.25 WIB, Dewi Lina mendengar suara
gaduh yang berasal dari kamar Agam. Ia mulai
curiga, kemudian menghubungi Agam via telepon.
Disitu Agam pun menyuruh Dewi Lina untuk memeriksa
kamar Agam.
Sekitar pukul 22.26 WIB, Dewi Lina masuk ke kamar
Agam dan melihat perbuatan yang dilakukan Hario
Wibowo dan Hendra Purba, hingga Dewi Lina
mengancam akan melaporkan ke Polisi tentang
perbuatan yang mereka lakukan.
Sekitar pukul 22.30 WIB, Nafiu Adam kembali dari
toilet, dan mendapati Dewi lina telah masuk ke
kamar Agam.
Nafiu Adam menyekap Dewi Lina dan memasukkannya
ke kamar lain bersama Ucok Nababan tersebut.
Sekitar pukul 22.35 WIB, Dewi Lina memberikan
perlawanan dengan memukul Nafiu Adam beberapa
kali. Nafiu Adam pun membalas pukulan Dewi Lina,
dengan memukulkan vas bunga ke kepala Dewi Lina
berkali-kali hingga Dewi Lina mengeluarkan banyak
darah.
Sekitar pukul 22.45 WIB, Hario Wibowo dan Hendra
Purba selesai mengambil uang dari brankas dan
mengambil barang mahal seperti macbook, ipad, dan
iphone.
Sekitar pukul 22.47 WIB, Hario Wibowo dan Hendra
Purba memanggil Nafiu Adam untuk segera kabur.
Nafiu Adam yang panik menceritakan pada Hario
Wibowo dan Hendra Purba bahwa Dewi Lina telah
meninggal karena kehabisan darah.
Sekitar pukul 22.52 WIB, Hario Wibowo, Hendra
Purba dan Nafiu Adam memasukkan mayat Dewi Lina
ke dalam koper.
Sekitar pukul 23.37 WIB, Hario Wibowo, Hendra
Purba dan Nafiu Adam membuangn di KM 36 Jalan Tol
Sidoarjo.
Sekitar pukul 00.10 WIB, Hario Wibowo, Hendra
Purba dan Nafiu Adam berkumpul di rumah Hendra
Purba di Darmo Indah Selatan 1/NN10 untuk
membagikan hasil yang mereka dapatkan tersebut.

Perbuatan Terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan


diancam pidana dalam Pasal 338 jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP.

DAN

KETIGA

Bahwa ia Terdakwa NAFIU ADAM secara sendiri sendiri atau


bersama sama dan bersekutu dengan Hario Wibowo dan Hendra
Purba (terdakwa dalam berkas terpisah) pada hari Senin, 7 Juni
2015, atau setidak - tidaknya pada bulan Juni 2015 bertempat di
Perumahan Darmo Hill P21 Surabaya, atau setidak tidaknya pada
suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri
Surabaya, melakukan kekerasanatau ancaman kekerasan memaksa
seseorang wanita bersetubuh dengan dia di luar pernikahan,
diancam karena melakukan pemerkosaan yang dilakukan terdakwa
dengan cara sebagai berikut:

- Bahwa pada tanggal 2 Juni 2015, Hario Wibowo mengetahui


bahwa Agam akan pergi ke Paris pada tanggal 5 sampai 12
Juni 2015 bersama seluruh keluarganya.
- Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba sepakat
untuk mengambil keuntungan yang diperoleh Agam dari
transaksi jual beli narkoba jenis metilon sebanyak 1000
butir dengan Yoshua, yang dilakukan tanpa sepengetahuan
Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba.
- Bahwa pada tanggal 3 Juni 2015, Hario Wibowo menyusun
rencana untuk mengambil brankas di rumah Agam, yang
akan dilakukan bersama Nafiu Adam dan Hendra Purba.
Dan mereka sepakat untuk melaksanakan rencana tersebut
pada tanggal 7 Juni 2015.
- Bahwa pada tanggal 7 Juni 2015;
Sekitar pukul 16.30, Ningsih yaitu pembantu
tetangga Agam mendengar suara teriakan Dewi Lina
yang berasal dari rumah Agam.
Pada saat Ningsih mendatangi rumah Agam, keluarlah
Satpam komplek bernama Poniman Suparman yang
mengatakan bahwa Dewi Lina teriak karena ada ular
masuk rumah dan sudah dibantu oleh dia. Sehingga
Ningsih pun pulang kerumah lagi.
Sekitar pukul 22.00 WIB, Nafiu Adam, Hario
Wibowo, dan Hendra Purba tiba di rumah Agam dan
bertemu dengan Dewi Lina yaitu seorang pembantu
rumah tangga dari Agam.
Dewi Lina mengijinkan Nafiu Adam, Hario Wibowo,
dan Hendra Purba masuk ke rumah Agam sebab sudah
terbiasa akan kedatangan mereka.
Sekitar pukul 22.15 WIB, Hario Wibowo dan Hendra
Purba masuk ke kamar Agam, dan melihat ada Ucok
Nababan pembantu baru Agam yang sedang
membersihkan langit-langit kamar Agam, kemudian
Hario Wibowo langsung membius Ucok Nababan dengan
klorofom sehingga Ucok Nababan tak sadarkan diri
kemudian dibawa dan di sekap di kamar lain
Sementara Nafiu Adam menjaga di luar untuk
mengawasi Dewi Lina.
Pada saat itu juga Ningsih yang merupakan pembantu
dari tetangga Agam, datang kerumah Agam untuk
menemui Dewi Lina dan mereka berbincang-bincang.
Sekitar pukul 22.24 WIB, Nafiu Adam pergi ke
toilet. Dan Ningsih juga pulang dari rumah Agam.
Sekitar pukul 22.25 WIB, Dewi Lina mendengar suara
gaduh yang berasal dari kamar Agam. Ia mulai
curiga, kemudian menghubungi Agam via telepon.
Disitu Agam pun menyuruh Dewi Lina untuk memeriksa
kamar Agam.
Sekitar pukul 22.26 WIB, Dewi Lina masuk ke kamar
Agam dan melihat perbuatan yang dilakukan Hario
Wibowo dan Hendra Purba, hingga Dewi Lina
mengancam akan melaporkan ke Polisi tentang
perbuatan yang mereka lakukan.
Sekitar pukul 22.30 WIB, Nafiu Adam kembali dari
toilet, dan mendapati Dewi lina telah masuk ke
kamar Agam. Nafiu Adam langsung menyekap Dewi
Lina dan memasukkannya ke kamar lain bersama Ucok
Nababan tersebut.
Sekitar pukul 22.35 WIB, Nafiu Adam melakukan
pemerkosaan kepada Dewi Lina. Namun Dewi Lina
memberikan perlawanan dengan memukul Nafiu Adam
beberapa kali.
Nafiu Adam membalas pukulan Dewi Lina, dengan
memukulkan vas bunga ke kepala Dewi Lina berkali-
kali hingga Dewi Lina mengeluarkan banyak darah.
Sekitar pukul 22.45 WIB, Hario Wibowo dan Hendra
Purba selesai mengambil uang dari brankas dan
mengambil barang mahal seperti macbook, ipad, dan
iphone.
Sekitar pukul 22.47 WIB, Hario Wibowo dan Hendra
Purba memanggil Nafiu Adam untuk segera kabur.
Nafiu Adam yang panik menceritakan pada Hario
Wibowo dan Hendra Purba bahwa Dewi Lina telah
meninggal karena kehabisan darah.
Sekitar pukul 22.52 WIB, Hario Wibowo, Hendra
Purba dan Nafiu Adam memasukkan mayat Dewi Lina
ke dalam koper.
Sekitar pukul 23.37 WIB, Hario Wibowo, Hendra
Purba dan Nafiu Adam membuangn di KM 36 Jalan Tol
Sidoarjo.
Sekitar pukul 00.10 WIB, Hario Wibowo, Hendra
Purba dan Nafiu Adam berkumpul di rumah Hendra
Purba di Darmo Indah Selatan 1/NN10 untuk
membagikan hasil yang mereka dapatkan tersebut.

Perbuatan Terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan


diancam pidana dalam Pasal 285 jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP.

Menimbang, bahwa setelah Surat Dakwaan yang disusun oleh


Penuntut Umum teresebut dibacakan di persidangan, Terdakwa
menyatakan pada pokoknya telah mengerti keseluruhan isi dan
maksud surat dakwaan tersebut; ----------------------------
--------------------------

Menimbang, bahwa sesudah pembacaan Surat Dakwaan tersebut,


Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya memilih untuk terlebih
dahulu menggunakan hak yang dimilikinya sesuai dengan yang
diatur dalam pasal 156 ayat (1) KUHAP untuk mengajukan
Keberatan atau Eksepsi; ------------------------------------ ---
------
Menimbang, bahwa Penasehat Hukum terdakwa telah mengajukan
Surat Keberatan tertanggal 9 September 2015 yang juga telah
dibacakan pada Persidangan perdana di hari Senin, 14 September
2015, atas Dakwaan yang disusun oleh Penuntut Umum; -------- ---
------

Menimbang, bahwa pada pokoknya dalam Keberatan tersebut tim


Penasehat Hukum Terdakwa berpendapat bahwa dakwaan penuntut
umum obscuur libels, oleh karenanya tidak memenuhi syarat
materiil surat dakwaan dan dakwaan penuntut umum error in
persona. : ---------------------

Menimbang, bahwa atas keberatan Penasehat Hukum Terdakwa


tersebut, Penuntut Umum juga telah menyusun surat tanggapannya
tertanggal 14 September 2015, yang telah dibacakan pada
persidangan kedua hari Rabu tanggal 21 September 2015 yang pada
pokoknya menolak keseluruhan dari isi keberatan Penasehat Hukum
Terdakwa tersebut dengan alasan Surat Dakwaan Penuntut Umum
telah memenuhi syarat Formil maupun syarat Materiil serta telah
disusun secara cermat, jelas dan lengkap sebagaimana
disyaratkan oleh Pasal 143 KUHAP. Penuntut Umum juga
beranggapan bahwa berdasarkan pasal 84 ayat (1) KUHAP mengenai
kompetensi relative, yang menyatakan Pengadilan Negeri
berwenang mengadili segala perkara tindak pidana yang dilakukan
dalam daerah hukumnya. Maka kami berpendapat Pengadilan Negeri
Surabaya berwenang dalam menangani tindak pidana umum atas nama
terdakwa NAFIU ADAM sehingga hal ini membuktikan bahwa
penasihat hukum terdakwa sangatlah tidak cermat, karena
meskipun akibat yang ditimbulkan dari tindak pidana yang
dilakukan oleh terdakwa berada di Sidoarjo, tetapi tempat
terjadinya tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa berada di
Surabaya, sehingga Pengadilan Negeri Surabaya berwenang dalam
mengadili terdakwa NAFIU ADAM.; ------------------------------
---------------------------------------------------------------
-
Menimbang, bahwa selanjutnya, baik Penasehat Hukum
Terdakwa maupun Penuntut Umum mohon dijatuhkan Putusan sela
atas keberatan yang telah disampaikan oleh Penasehat Hukum
Terdakwa tersebut; ----------------------------------------- ---
------

TENTANG HUKUMNYA :

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan keberatan dari


Penasehat Hukum Terdakwa adalah sebagaimana tersebut di atas;
---------

Menimbang, bahwa ruang lingkup suatu keberatan menurut


ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP pada pokoknya meliputi; ----
---------------------------------------------------------------
--------

1. Keberatan tentang tidak berwenangnya Majelis Hakim


untuk memeriksa dan mengadili suatu perkara; ----------
-------------------------------------------------------
--------
2. Keberatan tentang surat dakwaan batal demi hukum karena
tidak cermat, jelas dan lengkap, dan; -----------------
-------------------------------------------------------
--------------
Keberatan tentang Surat Dakwaan tidak dapat diterima; ----
------------------------------------

Menimbang, bahwa tentang syarat-syarat sahnya suatu Surat


Dakwaan telah diatur dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP, yaitu
surat Dakwaan harus memenuhi syarat formal dan materil. Syarat
Formil adalah surat Dakwaan diberi tanggal dan diberi tanda
tangan Penuntut Umum serta memuat identitas lengkap atas diri
Terdakwa. Sedangkan Syarat Materil adalah menguraikan secara
cermat , jelas dan lengkap mengenai unsur-unsur dari Tindak
Pidana yang didakwakan, mengenai waktu dan tempat Tindak Pidana
(Tempus Delicti dan Locus Delicti) yang dilakukan serta
menguraikan bagaimana cara-cara Tindak Pidana tersebut
dilakukan oleh Terdakwa (Modus Operandi); ---------------------
-----------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari dengan


seksama Surat Dakwaan dari Penuntut Umum, Majelis Hakim
mendapati bahwa Surat Dakwaan tersebut secara Formil dinilai
telah terpenuhi sebab telah diberi tanggal dan diberi tanda
tangan Penuntut Umum serta memuat identitas lengkap atas diri
Terdakwa, sehingga tidaklah dapat dinyatakan bahwa Penuntut
Umum tidak cermat dalam menentukan subjek hukum/persoon dalam
Dakwaan sebagaimana ditekankan Penasehat Hukum Terdakwa dalam
eksepsinya ; ----------------------------

Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga mendapati bahwa


Penuntut Umum telah menguraikan secara cermat, jelas dan
lengkap keseluruhan dari unsur-unsur dakwaan dan bagaimana
cara-cara Terdakwa melakukannya dan bagaimana Peranan Terdakwa
dalam Tindak Pidana tersebut. Lebih dari itu, dalam Surat
Dakwaan tersebut Penuntut Umum telah menyebut secara rinci
mengenai keberadaan Terdakwa dan waktu terjadinya Tindak
Pidana, sebagaiamana yang dipermasalahkan Penasehat Hukum
Terdakwa dalam keberatannya. Sehingga dapatlah ditegaskan bahwa
Surat Dakwaan tersebut secara Materiil dinilai juga telah
terpenuhi; --------

Menimbang, bahwa dengan demikian surat dakwaan Penuntut Umum


harus dinyatakan sah dan dapat dijadikan sebagai pedoman yang
jelas bagi Majelis Hakim untuk meneruskan pemeriksaan dan
mengadili Terdakwa di depan persidangan umum Pengadilan Negeri
Surabaya dan karena itu perlu ditetapkan untuk melanjutkan
pemeriksaan atas diri Terdakwa di depan persidangan umum
Pengadilan Negeri Surabaya serta menangguhkan biaya perkara
sampai pada dijatuhkannya Putusan akhir; ----------------------
-----------------------------------------------------------

Mengingat akan ketentuan dalam Pasal 143 (2) huruf b KUHAP


Jo. Pasal 143 ayat (3) KUHAP Jo. Pasal 156 ayat (1) KUHAP dan
pasal-pasal lain dari Undang-Undang yang bersangkutan; --------
---------------------------------------------------------------
----------------------------

M E N G A D I L I

1. Menolak keberatan dari Penasehat Hukum Terdakwa Nafiu Adam


tersebut untuk seluruhnya;
2. Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum pada tanggal 3
September 2015 dengan Register Perkara No. PDM-
11/SURABAYA/2015 atas nama Terdakwa Nafiu Adam adalah sah
menurut hukum;
3. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan
atas diri Terdakwa Nafiu Adam tersebut di persidangan umum
Pengadilan Negeri Surabaya;
4. Menolak pemulihan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan,
harkat, dan martabatnya sebagai orang yang telah tercemarkan
nama baiknya;
5. Memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk tidak membebaskan
Terdakwa Nafiu Adam dari tahanan
6. Menangguhkan biaya perkara hingga pada dijatuhkannya Putusan
Akhir;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis


Hakim Pengadilan Negeri Surabaya pada hari ini : Senin, tanggal
21 September 2015 oleh kami Virga Dwi Efendi , S.H., M.Hum.
sebagai Hakim Ketua, Thomas Yanuar Joko Prabowo, S.H., M.H. dan
Khoirunnisa, S.H., M.H. masing-masing selaku Hakim Anggota.
Putusan mana diucapkan dalam Persidangan yang terbuka untuk
umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua, dengan dihadiri oleh
Hakim-Hakim Anggota dan oleh Aulia Anugrah Intani, S.H. selaku
Panitera Pengganti serta dihadiri pula oleh Yesika Retno
Berdikarini S.H., M.H. dan Lolita Fitriyana, S.H., M.H. selaku
Penuntut Umum dan dihadiri pula oleh Terdakwa beserta Penasehat
Hukum Terdakwa.

Selanjutnya Ketua Majelis menyatakan agenda sidang selanjutnya


adalah Pembuktian dari Penuntut Umum dan Ketua Majelis
menanyakan apakah Penuntut Umum menyatakan belum siap dengan
alat buktinya dan membutuhkan 14 (empat belas) hari untuk
mempersiapkan alat bukti.

Penasehat Hukum merasa keberatan atas waktu 14 (empat belas)


hari karena hal tersebut bertentangan dengan asas peradilan
cepat, sederhana, biaya ringan berdasarkan Pasal 2 ayat (4)
Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman. Dan menyarankan agar waktu
dipercepat menjadi 7 hari.

Setelah penundaan dimaklumkan, kemudian Ketua Majelis


memutuskan menunda sidang dan akan membuka kembali pada Senin,
28 September 2015 pukul 10.00 WIB (Waktu Indonesia Bagian
Barat) dengan agenda Pembuktian dari Penuntut Umum.

Kemudian Majelis Hakim mengetuk palu sebanyak 1 (satu) kali


tanda sidang dinyatakan ditunda.

Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua


Majelis dan Panitera Pengganti.

Surabaya, 21 September 2015

PANITERA PENGGANTI KETUA MAJELIS

Aulia Intani, S.H. Virga Dwi Efendi, S.H.,M.Hum.

Anda mungkin juga menyukai