NOMOR REGISTER PERKARA: 100/Pid.B/2015/PN.Surabaya
Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili Perkara
Tindak Pidana Umum pada Tingkat Pertama dengan acara biasa, pada hari Senin, tanggal 21 September 2015 pukul 10.00 WIB (Waktu Indonesia Bagian Barat). Dalam perkaranya atas nama Terdakwa:
Nama Lengkap : Nafiu Adam
Tempat Lahir : Kuala Lumpur
Umur/Tanggal Lahir : 21 Tahun/19 Februari 1994
Tempat Tinggal : Jalan Raya Dharmahusada Indah
D-9, Surabaya
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Malaysia
Susunan Persidangan adalah sebagai berikut:
Sdr. Virga Dwi Efendi, S.H.,M.Hum., sebagai Ketua Majelis;
Sdr. Thomas Yanuar, S.H.,M.Hum., sebagai Hakim Anggota;
Sdr. Khoirunnisa, S.H.,M.H., sebagai Hakim Anggota;
Sdr. Aulia Intani, S.H., sebagai Panitera Pengganti;
Sdr. Yesika Retno, S.H.,M.H., sebagai Penuntut Umum;
Sdr. Lolita Fitriyana, S.H.,M.H., sebagai Penuntut Umum;
Bahwa Ketua Majelis menyatakan ruangan sidang sudah layak serta
patut untuk dijadikan ruang persidangan sesuai dengan ketentuan Pasal 230 KUHAP.
Ketua Majelis menanyakan kepada Hakim Anggota apakah siap
sidang hari ini . Lalu Hakim Anggota menjawab bahwa telah siap sidang. Ketua Majelis menanyakan kepada Panitera apakah siap sidang hari ini. Lalu Panitera menjawab bahwa telah siap sidang.
Ketua Majelis menanyakan kepada Rohaniawan apakah siap sidang
hari ini. Lalu Rohaniawan menjawab telah siap sidang hari ini.
Ketua Majelis menanyakan kepada Penuntut Umum apakah siap
sidang hari ini. Lalu Penuntut Umum menjawab bahwa ia telah siap sidang hari ini.
Ketua Majelis menanyakan kepada Penasehat Hukum apakah sudah
siap sidang hari ini. Lalu Penasehat Hukum menjawab bahwa sudah siap dengan sidang hari ini.
Ketua Majelis membuka kembali sidang dengan mengetuk palu
sebanyak 3 (tiga) kali. Setelah sidang dinyatakan dibuka oleh Ketua Majelis dan dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, kemudian Ketua Majelis berdasarkan Pasal 154 ayat (1) KUHAP memerintahkan Penuntut Umum untuk menghadirkan Terdakwa ke muka persidangan.
Setelah Terdakwa berada dalam ruang persidangan, Ketua Majelis
menanyakan kepada Terdakwa apakah pada hari ini dalam keadaan sehat dan tidak berada dalam tekanan serta siap sidang atau tidak pada hari ini.
Terdakwa yang atas pertanyaan Ketua Majelis memberitahukan
bahwa ia pada hari ini dalam keadaan sehat dan tidak berada dibawah tekanan serta siap sidang pada hari ini.
Kemudian Ketua Majelis menjelaskan kepada Terdakwa agar
memperhatikan dengan baik segala sesuatu yang terjadi selama persidangan atas dirinya berlangsung atau penjelasan ini, Terdakwa menyatakan pengertiannya.
Sesuai dengan Berita Acara Persidangan sebelumnya, agenda
persidangan kali ini adalah pembacaan Putusan Sela oleh Majelis Hakim sebagai berikut: PUTUSAN SELA
NO. REG PERKARA : 100/Pid.B/2015/PN.Surabaya
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada pengadilan Negeri
Banda Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara Tindak Pidana Korupsi, pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa, telah menjatuhkan putusan sela terhadap Terdakwa :-------------
Nama lengkap : Nafiu Adam;-------
Tempat lahir : Kuala Lumpur;----------------------- Umur /tanggal lahir : 21 Tahun / 19 Februari 1994;-------- Jenis kelamin : laki laki;-------------------------- Kebangsaan : Malaysia;-------------------------- Tempat tinggal : Jalan Raya Dharmahusada Indah D-9, Surabaya;--------------------------- Agama : Islam;------------------------------ Pekerjaan : Mahasiswa;----------------------- Pendidikan : SMA;---------------------------
Terdakwa ditahan oleh:
1. Penyidik Polrestabes Surabaya sejak tanggal 15 Juni
2015; --------------------------- 2. Diperpanjang oleh Penyidik Polrestabes Surabaya sejak tanggal 5 Juli 2015 sampai dengan 14 Agustus 2015; -- ----------------------------------------------------- --- 3. Penuntut Umum sejak 14 Agustus 2015 sampai dengan 3 September 2015; ------- 4. Diperpanjang oleh Penuntut Umum sejak tanggal 3 September 2015 sampai dengan 3 Oktober 2015; -------- ----------------------------------------------------- --------
Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum Wening Tiarashanny,
S.H., M.H. dan Jennifer Goldie, S.H., M.H. Advokat dan Penasehat Hukum dari Kantor Hukum / Law Firm : Shinny Gold dan seterusnya, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 18 Juni 2015.; --------------------
Pengadilan Negeri Surabaya; --------------------------------
Setelah mendengar : ----------------------------------------
1. Pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum;
2. Pembacaan eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa ; 3. Pembacaan tanggapan Penuntut Umum atas eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa ;
Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan di muka sidang
Pengadilan Negeri Surabaya oleh Penuntut Umum dengan surat dakwaan yang disusun secara subsideritas dan telah dibacakan pada Persidangan Perdana pada hari Senin, 14 September 2015, yaitu :
DAKWAAN
KESATU
Bahwa ia Terdakwa NAFIU ADAM secara sendiri sendiri atau
bersama sama dan bersekutu dengan Hario Wibowo dan Hendra Purba (terdakwa dalam berkas terpisah) pada hari Senin, 7 Juni 2015 atau setidak - tidaknya pada bulan Juni 2015 bertempat di Perumahan Darmo Hill P21 Surabaya, atau setidak tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Surabaya, mengambil barang sesuatu atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, yang didahului, disertai, atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang, dengan maksud untuk mempersiap atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicurinya jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa pada tanggal 2 Juni 2015, Hario Wibowo mengetahui
bahwa Agam akan pergi ke Paris pada tanggal 5 sampai 12 Juni 2015 bersama seluruh keluarganya. - Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba sepakat untuk mengambil keuntungan yang diperoleh Agam dari transaksi jual beli narkoba jenis metilon sebanyak 1000 butir dengan Yoshua, yang dilakukan tanpa sepengetahuan Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba. - Bahwa pada tanggal 3 Juni 2015, Hario Wibowo menyusun rencana untuk mengambil brankas di rumah Agam, yang akan dilakukan bersama Nafiu Adam dan Hendra Purba. Dan mereka sepakat untuk melaksanakan rencana tersebut pada tanggal 7 Juni 2015. - Bahwa pada tanggal 7 Juni 2015; Sekitar pukul 16.30, Ningsih yaitu pembantu tetangga Agam mendengar suara teriakan Dewi Lina yang berasal dari rumah Agam. Pada saat Ningsih mendatangi rumah Agam, keluarlah Satpam komplek bernama Poniman Suparman yang mengatakan bahwa Dewi Lina teriak karena ada ular masuk rumah dan sudah dibantu oleh dia. Sehingga Ningsih pun pulang kerumah lagi. Sekitar pukul 22.00 WIB, Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba tiba di rumah Agam dan bertemu dengan Dewi Lina yaitu seorang pembantu rumah tangga dari Agam. Dewi Lina mengijinkan Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba masuk ke rumah Agam sebab sudah terbiasa akan kedatangan mereka. Sekitar pukul 22.15 WIB, Hario Wibowo dan Hendra Purba masuk ke kamar Agam, dan melihat ada Ucok Nababan pembantu baru Agam yang sedang membersihkan langit-langit kamar Agam, kemudian Hario Wibowo langsung memukul tengkuk Ucok Nababan dengan kayu sehingga Ucok Nababan tak sadarkan diri kemudian Ucok Nababan dibawa dan di sekap di kamar lain. Sementara Nafiu Adam menjaga di luar untuk mengawasi Dewi Lina. Pada saat itu juga Ningsih yang merupakan pembantu dari tetangga Agam, datang kerumah Agam untuk menemui Dewi Lina dan mereka berbincang-bincang. Sekitar pukul 22.24 WIB, Nafiu Adam pergi ke toilet. Dan Ningsih juga pulang dari rumah Agam. Sekitar pukul 22.25 WIB, Dewi Lina mendengar suara gaduh yang berasal dari kamar Agam. Ia mulai curiga, kemudian menghubungi Agam via telepon. Disitu Agam pun menyuruh Dewi Lina untuk memeriksa kamar Agam. Sekitar pukul 22.26 WIB, Dewi Lina masuk ke kamar Agam dan melihat perbuatan yang dilakukan Hario Wibowo dan Hendra Purba, hingga Dewi Lina mengancam akan melaporkan ke Polisi tentang perbuatan yang mereka lakukan. Sekitar pukul 22.30 WIB, Nafiu Adam kembali dari toilet, dan mendapati Dewi lina telah masuk ke kamar Agam. Nafiu Adam menyekap Dewi Lina dan memasukkannya ke kamar lain bersama Ucok Nababan tersebut. Sekitar pukul 22.45 WIB, Hario Wibowo dan Hendra Purba selesai mengambil uang dari brankas dan mengambil barang mahal seperti macbook, ipad, dan iphone. Sekitar pukul 00.10 WIB, Hario Wibowo, Hendra Purba dan Nafiu Adam berkumpul di rumah Hendra Purba di Darmo Indah Selatan 1/NN10 untuk membagikan hasil yang mereka dapatkan tersebut.
Perbuatan Terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 365 ayat (2) kedua jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP. DAN
KEDUA
Bahwa ia Terdakwa NAFIU ADAM secara sendiri sendiri atau
bersama sama dan bersekutu dengan Hario Wibowo dan Hendra Purba (terdakwa dalam berkas terpisah) pada hari Senin, 7 Juni 2015, atau setidak - tidaknya pada bulan Juni 2015 bertempat di Perumahan Darmo Hill P21 Surabaya, atau setidak tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Surabaya, dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa pada tanggal 2 Juni 2015, Hario Wibowo mengetahui
bahwa Agam akan pergi ke Paris pada tanggal 5 sampai 12 Juni 2015 bersama seluruh keluarganya. - Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba sepakat untuk mengambil keuntungan yang diperoleh Agam dari transaksi jual beli narkoba jenis metilon sebanyak 1000 butir dengan Yoshua, yang dilakukan tanpa sepengetahuan Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba. - Bahwa pada tanggal 3 Juni 2015, Hario Wibowo menyusun rencana untuk mengambil brankas di rumah Agam, yang akan dilakukan bersama Nafiu Adam dan Hendra Purba. Dan mereka sepakat untuk melaksanakan rencana tersebut pada tanggal 7 Juni 2015. - Bahwa pada tanggal 7 Juni 2015; Sekitar pukul 16.30, Ningsih yaitu pembantu tetangga Agam mendengar suara teriakan Dewi Lina yang berasal dari rumah Agam. Pada saat Ningsih mendatangi rumah Agam, keluarlah Satpam komplek bernama Poniman Suparman yang mengatakan bahwa Dewi Lina teriak karena ada ular masuk rumah dan sudah dibantu oleh dia. Sehingga Ningsih pun pulang kerumah lagi. Sekitar pukul 22.00 WIB, Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba tiba di rumah Agam dan bertemu dengan Dewi Lina yaitu seorang pembantu rumah tangga dari Agam. Dewi Lina mengijinkan Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba masuk ke rumah Agam sebab sudah terbiasa akan kedatangan mereka. Sekitar pukul 22.15 WIB, Hario Wibowo dan Hendra Purba masuk ke kamar Agam, dan melihat ada Ucok Nababan pembantu baru Agam yang sedang membersihkan langit-langit kamar Agam, kemudian Hario Wibowo langsung membius Ucok Nababan dengan klorofom sehingga Ucok Nababan tak sadarkan diri kemudian dibawa dan di sekap di kamar lain Sementara Nafiu Adam menjaga di luar untuk mengawasi Dewi Lina. Pada saat itu juga Ningsih yang merupakan pembantu dari tetangga Agam, datang kerumah Agam untuk menemui Dewi Lina dan mereka berbincang-bincang. Sekitar pukul 22.24 WIB, Nafiu Adam pergi ke toilet. Dan Ningsih juga pulang dari rumah Agam. Sekitar pukul 22.25 WIB, Dewi Lina mendengar suara gaduh yang berasal dari kamar Agam. Ia mulai curiga, kemudian menghubungi Agam via telepon. Disitu Agam pun menyuruh Dewi Lina untuk memeriksa kamar Agam. Sekitar pukul 22.26 WIB, Dewi Lina masuk ke kamar Agam dan melihat perbuatan yang dilakukan Hario Wibowo dan Hendra Purba, hingga Dewi Lina mengancam akan melaporkan ke Polisi tentang perbuatan yang mereka lakukan. Sekitar pukul 22.30 WIB, Nafiu Adam kembali dari toilet, dan mendapati Dewi lina telah masuk ke kamar Agam. Nafiu Adam menyekap Dewi Lina dan memasukkannya ke kamar lain bersama Ucok Nababan tersebut. Sekitar pukul 22.35 WIB, Dewi Lina memberikan perlawanan dengan memukul Nafiu Adam beberapa kali. Nafiu Adam pun membalas pukulan Dewi Lina, dengan memukulkan vas bunga ke kepala Dewi Lina berkali-kali hingga Dewi Lina mengeluarkan banyak darah. Sekitar pukul 22.45 WIB, Hario Wibowo dan Hendra Purba selesai mengambil uang dari brankas dan mengambil barang mahal seperti macbook, ipad, dan iphone. Sekitar pukul 22.47 WIB, Hario Wibowo dan Hendra Purba memanggil Nafiu Adam untuk segera kabur. Nafiu Adam yang panik menceritakan pada Hario Wibowo dan Hendra Purba bahwa Dewi Lina telah meninggal karena kehabisan darah. Sekitar pukul 22.52 WIB, Hario Wibowo, Hendra Purba dan Nafiu Adam memasukkan mayat Dewi Lina ke dalam koper. Sekitar pukul 23.37 WIB, Hario Wibowo, Hendra Purba dan Nafiu Adam membuangn di KM 36 Jalan Tol Sidoarjo. Sekitar pukul 00.10 WIB, Hario Wibowo, Hendra Purba dan Nafiu Adam berkumpul di rumah Hendra Purba di Darmo Indah Selatan 1/NN10 untuk membagikan hasil yang mereka dapatkan tersebut.
Perbuatan Terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan
Bahwa ia Terdakwa NAFIU ADAM secara sendiri sendiri atau
bersama sama dan bersekutu dengan Hario Wibowo dan Hendra Purba (terdakwa dalam berkas terpisah) pada hari Senin, 7 Juni 2015, atau setidak - tidaknya pada bulan Juni 2015 bertempat di Perumahan Darmo Hill P21 Surabaya, atau setidak tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Surabaya, melakukan kekerasanatau ancaman kekerasan memaksa seseorang wanita bersetubuh dengan dia di luar pernikahan, diancam karena melakukan pemerkosaan yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa pada tanggal 2 Juni 2015, Hario Wibowo mengetahui
bahwa Agam akan pergi ke Paris pada tanggal 5 sampai 12 Juni 2015 bersama seluruh keluarganya. - Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba sepakat untuk mengambil keuntungan yang diperoleh Agam dari transaksi jual beli narkoba jenis metilon sebanyak 1000 butir dengan Yoshua, yang dilakukan tanpa sepengetahuan Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba. - Bahwa pada tanggal 3 Juni 2015, Hario Wibowo menyusun rencana untuk mengambil brankas di rumah Agam, yang akan dilakukan bersama Nafiu Adam dan Hendra Purba. Dan mereka sepakat untuk melaksanakan rencana tersebut pada tanggal 7 Juni 2015. - Bahwa pada tanggal 7 Juni 2015; Sekitar pukul 16.30, Ningsih yaitu pembantu tetangga Agam mendengar suara teriakan Dewi Lina yang berasal dari rumah Agam. Pada saat Ningsih mendatangi rumah Agam, keluarlah Satpam komplek bernama Poniman Suparman yang mengatakan bahwa Dewi Lina teriak karena ada ular masuk rumah dan sudah dibantu oleh dia. Sehingga Ningsih pun pulang kerumah lagi. Sekitar pukul 22.00 WIB, Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba tiba di rumah Agam dan bertemu dengan Dewi Lina yaitu seorang pembantu rumah tangga dari Agam. Dewi Lina mengijinkan Nafiu Adam, Hario Wibowo, dan Hendra Purba masuk ke rumah Agam sebab sudah terbiasa akan kedatangan mereka. Sekitar pukul 22.15 WIB, Hario Wibowo dan Hendra Purba masuk ke kamar Agam, dan melihat ada Ucok Nababan pembantu baru Agam yang sedang membersihkan langit-langit kamar Agam, kemudian Hario Wibowo langsung membius Ucok Nababan dengan klorofom sehingga Ucok Nababan tak sadarkan diri kemudian dibawa dan di sekap di kamar lain Sementara Nafiu Adam menjaga di luar untuk mengawasi Dewi Lina. Pada saat itu juga Ningsih yang merupakan pembantu dari tetangga Agam, datang kerumah Agam untuk menemui Dewi Lina dan mereka berbincang-bincang. Sekitar pukul 22.24 WIB, Nafiu Adam pergi ke toilet. Dan Ningsih juga pulang dari rumah Agam. Sekitar pukul 22.25 WIB, Dewi Lina mendengar suara gaduh yang berasal dari kamar Agam. Ia mulai curiga, kemudian menghubungi Agam via telepon. Disitu Agam pun menyuruh Dewi Lina untuk memeriksa kamar Agam. Sekitar pukul 22.26 WIB, Dewi Lina masuk ke kamar Agam dan melihat perbuatan yang dilakukan Hario Wibowo dan Hendra Purba, hingga Dewi Lina mengancam akan melaporkan ke Polisi tentang perbuatan yang mereka lakukan. Sekitar pukul 22.30 WIB, Nafiu Adam kembali dari toilet, dan mendapati Dewi lina telah masuk ke kamar Agam. Nafiu Adam langsung menyekap Dewi Lina dan memasukkannya ke kamar lain bersama Ucok Nababan tersebut. Sekitar pukul 22.35 WIB, Nafiu Adam melakukan pemerkosaan kepada Dewi Lina. Namun Dewi Lina memberikan perlawanan dengan memukul Nafiu Adam beberapa kali. Nafiu Adam membalas pukulan Dewi Lina, dengan memukulkan vas bunga ke kepala Dewi Lina berkali- kali hingga Dewi Lina mengeluarkan banyak darah. Sekitar pukul 22.45 WIB, Hario Wibowo dan Hendra Purba selesai mengambil uang dari brankas dan mengambil barang mahal seperti macbook, ipad, dan iphone. Sekitar pukul 22.47 WIB, Hario Wibowo dan Hendra Purba memanggil Nafiu Adam untuk segera kabur. Nafiu Adam yang panik menceritakan pada Hario Wibowo dan Hendra Purba bahwa Dewi Lina telah meninggal karena kehabisan darah. Sekitar pukul 22.52 WIB, Hario Wibowo, Hendra Purba dan Nafiu Adam memasukkan mayat Dewi Lina ke dalam koper. Sekitar pukul 23.37 WIB, Hario Wibowo, Hendra Purba dan Nafiu Adam membuangn di KM 36 Jalan Tol Sidoarjo. Sekitar pukul 00.10 WIB, Hario Wibowo, Hendra Purba dan Nafiu Adam berkumpul di rumah Hendra Purba di Darmo Indah Selatan 1/NN10 untuk membagikan hasil yang mereka dapatkan tersebut.
Perbuatan Terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan
Menimbang, bahwa setelah Surat Dakwaan yang disusun oleh
Penuntut Umum teresebut dibacakan di persidangan, Terdakwa menyatakan pada pokoknya telah mengerti keseluruhan isi dan maksud surat dakwaan tersebut; ---------------------------- --------------------------
Menimbang, bahwa sesudah pembacaan Surat Dakwaan tersebut,
Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya memilih untuk terlebih dahulu menggunakan hak yang dimilikinya sesuai dengan yang diatur dalam pasal 156 ayat (1) KUHAP untuk mengajukan Keberatan atau Eksepsi; ------------------------------------ --- ------ Menimbang, bahwa Penasehat Hukum terdakwa telah mengajukan Surat Keberatan tertanggal 9 September 2015 yang juga telah dibacakan pada Persidangan perdana di hari Senin, 14 September 2015, atas Dakwaan yang disusun oleh Penuntut Umum; -------- --- ------
Menimbang, bahwa pada pokoknya dalam Keberatan tersebut tim
Penasehat Hukum Terdakwa berpendapat bahwa dakwaan penuntut umum obscuur libels, oleh karenanya tidak memenuhi syarat materiil surat dakwaan dan dakwaan penuntut umum error in persona. : ---------------------
Menimbang, bahwa atas keberatan Penasehat Hukum Terdakwa
tersebut, Penuntut Umum juga telah menyusun surat tanggapannya tertanggal 14 September 2015, yang telah dibacakan pada persidangan kedua hari Rabu tanggal 21 September 2015 yang pada pokoknya menolak keseluruhan dari isi keberatan Penasehat Hukum Terdakwa tersebut dengan alasan Surat Dakwaan Penuntut Umum telah memenuhi syarat Formil maupun syarat Materiil serta telah disusun secara cermat, jelas dan lengkap sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 143 KUHAP. Penuntut Umum juga beranggapan bahwa berdasarkan pasal 84 ayat (1) KUHAP mengenai kompetensi relative, yang menyatakan Pengadilan Negeri berwenang mengadili segala perkara tindak pidana yang dilakukan dalam daerah hukumnya. Maka kami berpendapat Pengadilan Negeri Surabaya berwenang dalam menangani tindak pidana umum atas nama terdakwa NAFIU ADAM sehingga hal ini membuktikan bahwa penasihat hukum terdakwa sangatlah tidak cermat, karena meskipun akibat yang ditimbulkan dari tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa berada di Sidoarjo, tetapi tempat terjadinya tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa berada di Surabaya, sehingga Pengadilan Negeri Surabaya berwenang dalam mengadili terdakwa NAFIU ADAM.; ------------------------------ --------------------------------------------------------------- - Menimbang, bahwa selanjutnya, baik Penasehat Hukum Terdakwa maupun Penuntut Umum mohon dijatuhkan Putusan sela atas keberatan yang telah disampaikan oleh Penasehat Hukum Terdakwa tersebut; ----------------------------------------- --- ------
TENTANG HUKUMNYA :
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan keberatan dari
Penasehat Hukum Terdakwa adalah sebagaimana tersebut di atas; ---------
Menimbang, bahwa ruang lingkup suatu keberatan menurut
1. Keberatan tentang tidak berwenangnya Majelis Hakim
untuk memeriksa dan mengadili suatu perkara; ---------- ------------------------------------------------------- -------- 2. Keberatan tentang surat dakwaan batal demi hukum karena tidak cermat, jelas dan lengkap, dan; ----------------- ------------------------------------------------------- -------------- Keberatan tentang Surat Dakwaan tidak dapat diterima; ---- ------------------------------------
Menimbang, bahwa tentang syarat-syarat sahnya suatu Surat
Dakwaan telah diatur dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP, yaitu surat Dakwaan harus memenuhi syarat formal dan materil. Syarat Formil adalah surat Dakwaan diberi tanggal dan diberi tanda tangan Penuntut Umum serta memuat identitas lengkap atas diri Terdakwa. Sedangkan Syarat Materil adalah menguraikan secara cermat , jelas dan lengkap mengenai unsur-unsur dari Tindak Pidana yang didakwakan, mengenai waktu dan tempat Tindak Pidana (Tempus Delicti dan Locus Delicti) yang dilakukan serta menguraikan bagaimana cara-cara Tindak Pidana tersebut dilakukan oleh Terdakwa (Modus Operandi); --------------------- -----------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari dengan
seksama Surat Dakwaan dari Penuntut Umum, Majelis Hakim mendapati bahwa Surat Dakwaan tersebut secara Formil dinilai telah terpenuhi sebab telah diberi tanggal dan diberi tanda tangan Penuntut Umum serta memuat identitas lengkap atas diri Terdakwa, sehingga tidaklah dapat dinyatakan bahwa Penuntut Umum tidak cermat dalam menentukan subjek hukum/persoon dalam Dakwaan sebagaimana ditekankan Penasehat Hukum Terdakwa dalam eksepsinya ; ----------------------------
Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga mendapati bahwa
Penuntut Umum telah menguraikan secara cermat, jelas dan lengkap keseluruhan dari unsur-unsur dakwaan dan bagaimana cara-cara Terdakwa melakukannya dan bagaimana Peranan Terdakwa dalam Tindak Pidana tersebut. Lebih dari itu, dalam Surat Dakwaan tersebut Penuntut Umum telah menyebut secara rinci mengenai keberadaan Terdakwa dan waktu terjadinya Tindak Pidana, sebagaiamana yang dipermasalahkan Penasehat Hukum Terdakwa dalam keberatannya. Sehingga dapatlah ditegaskan bahwa Surat Dakwaan tersebut secara Materiil dinilai juga telah terpenuhi; --------
Menimbang, bahwa dengan demikian surat dakwaan Penuntut Umum
harus dinyatakan sah dan dapat dijadikan sebagai pedoman yang jelas bagi Majelis Hakim untuk meneruskan pemeriksaan dan mengadili Terdakwa di depan persidangan umum Pengadilan Negeri Surabaya dan karena itu perlu ditetapkan untuk melanjutkan pemeriksaan atas diri Terdakwa di depan persidangan umum Pengadilan Negeri Surabaya serta menangguhkan biaya perkara sampai pada dijatuhkannya Putusan akhir; ---------------------- -----------------------------------------------------------
Mengingat akan ketentuan dalam Pasal 143 (2) huruf b KUHAP
Jo. Pasal 143 ayat (3) KUHAP Jo. Pasal 156 ayat (1) KUHAP dan pasal-pasal lain dari Undang-Undang yang bersangkutan; -------- --------------------------------------------------------------- ----------------------------
M E N G A D I L I
1. Menolak keberatan dari Penasehat Hukum Terdakwa Nafiu Adam
tersebut untuk seluruhnya; 2. Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum pada tanggal 3 September 2015 dengan Register Perkara No. PDM- 11/SURABAYA/2015 atas nama Terdakwa Nafiu Adam adalah sah menurut hukum; 3. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan atas diri Terdakwa Nafiu Adam tersebut di persidangan umum Pengadilan Negeri Surabaya; 4. Menolak pemulihan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat, dan martabatnya sebagai orang yang telah tercemarkan nama baiknya; 5. Memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk tidak membebaskan Terdakwa Nafiu Adam dari tahanan 6. Menangguhkan biaya perkara hingga pada dijatuhkannya Putusan Akhir;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Surabaya pada hari ini : Senin, tanggal 21 September 2015 oleh kami Virga Dwi Efendi , S.H., M.Hum. sebagai Hakim Ketua, Thomas Yanuar Joko Prabowo, S.H., M.H. dan Khoirunnisa, S.H., M.H. masing-masing selaku Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan dalam Persidangan yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua, dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan oleh Aulia Anugrah Intani, S.H. selaku Panitera Pengganti serta dihadiri pula oleh Yesika Retno Berdikarini S.H., M.H. dan Lolita Fitriyana, S.H., M.H. selaku Penuntut Umum dan dihadiri pula oleh Terdakwa beserta Penasehat Hukum Terdakwa.
Selanjutnya Ketua Majelis menyatakan agenda sidang selanjutnya
adalah Pembuktian dari Penuntut Umum dan Ketua Majelis menanyakan apakah Penuntut Umum menyatakan belum siap dengan alat buktinya dan membutuhkan 14 (empat belas) hari untuk mempersiapkan alat bukti.
Penasehat Hukum merasa keberatan atas waktu 14 (empat belas)
hari karena hal tersebut bertentangan dengan asas peradilan cepat, sederhana, biaya ringan berdasarkan Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman. Dan menyarankan agar waktu dipercepat menjadi 7 hari.
Setelah penundaan dimaklumkan, kemudian Ketua Majelis
memutuskan menunda sidang dan akan membuka kembali pada Senin, 28 September 2015 pukul 10.00 WIB (Waktu Indonesia Bagian Barat) dengan agenda Pembuktian dari Penuntut Umum.
Kemudian Majelis Hakim mengetuk palu sebanyak 1 (satu) kali
tanda sidang dinyatakan ditunda.
Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua