Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Segala puji sukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan
lancar dan tepat waktu. Dalam makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini. Sehingga makalah ini kami dapat selesai dengan dengan lancar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam dalam pembuatan
makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu kami membutuhkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dengan perbaikan kearah sempurna.
Dengan ini kami ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini memberikan
manfaat bagi kita semua.

Malang, 28 Maret 2017


Kelompok 1

AGING PROCEES Page 1


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3

A. Latar Belakang .................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 3

C. Tujuan .................................................................................................................. 3

D. Manfaat ................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 5

A. Pengertian Aging Proses ..................................................................................... 5

B. Perubahan Pada Lanjut Usia................................................................................ 5

C. Teori Proses Menua ........................................................................................... 10

D. Batasan Tua Atau Lanjut Usia........................................................................... 13

E. Pemeriksaan Fisik.............................................................................................. 15

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 16

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 16

B. Saran .................................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 17

AGING PROCEES Page 2


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses menua, adalah wajar dan terjadi pada semua manusia yang hidup.
Tidak ada yang dapat lolos dan menghindarinya. Selama ia tidak sakit ataupun
meninggal pada usia muda. Secara wajar proses ini akan berlangsung, tidak ada
satupun manusia yang dapat awet muda, ataupun lebih sakral lagi dengan hidup
abadi.
Menjadi tua, dengan pasti akan diikuti oleh perubahan fisik dan psikis.
Faktor lingkungan, personal, kehilangan pasangan, ditinggal anak, tidak sekuat
ketika muda dan penyakit menjadi hal yang paling ditakuti lansia. Sehingga,
melakukan persiapan ataupun mengetahui hal apa yang akan terjadi di usia tua
menjadi suatu yang sangat harus diketahui oleh seorang manusia menjelang usia
tuanya. Termasuk perawat, yang memberikan asuhan keperawatan pada semua
manusia dan usia.
Penyakit, tidak hanya menjadi masalah bagi lansia.Selain karena faktor
fisik yang mulai lemah, bahkan kehilangan sel-sel nya yang semakin berkurang
setiap hari. Maka pasti waktu-waktu ini akan selalu dekat dengan yang namanya
sakit atau penyakit.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Aging proses?
2. Apa saja perubahan saat mengalami Aging proses?

C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana proses menua terjadi pada manusia
2. Tindakan apa yang bisa dilakukan pada lansia dengan memperhatikan
proses penuaannya.
3. Mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa tentang proses penuaan.
4. Memenuhi tugas pembuatan makalah pada mata ajar patologi

AGING PROCEES Page 3


D. Manfaat
Dari makalah ini diharapkan mahasiswa dan pembaca dapat memahami
aging proses, dan dapat mengatasi masalah ini. Sehingga kita sebagai perawat
mampu bertindak sesuai dengan asuhan keperawatan

AGING PROCEES Page 4


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aging Proses


Aging proses atau proses menua merupakan proses yang terus menerus
atau berlanjut secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada
semua makhluk hidup. Memasuki usia tua banyak mengalami kemunduran
misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit menjadi keriput karena
berkurangnya bantalan lemak, rambut memutih, pendengaran berkurang,
penglihatan memburuk, gigi mulai ompong, aktivitas menjadi lamban, nafsu
makan berkurang dan kondisi tubuh yang lain juga mengalami kemunduran.

B. Perubahan Pada Lanjut Usia


1. Perubahan-perubahan Fisik
a. Sel
Lebih sedikit jumlahnya.
Lebih besar ukurannya.
Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan
intraseluler.
Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah, dan hati.
Jumlah sel otak menurun.
Terganggunya mekanisme perbaikan sel.
Otak menjadi atrofis beratnya berkurang 5-10%.
b. Sistem Persarafan
Berat otak menurun 10-20%. (Setiap orang berkurang sel saraf
otaknya dalam setiap harinya).
Cepatnya menurun hubungan persarafan.
Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya
dengan stres.
Mengecilnya saraf panca indra. Berkurangnya penglihatan,
hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf penciumdan perasa,
lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya
ketahanan terhadap dingin.

AGING PROCEES Page 5


Kurang sensitif terhadap sentuhan.
c. Sistem Pendengaran
Presbiakusis (gangguan dalam pendengaran). Hilangnya
kemampuan pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap
bunyi suara atau nadanada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit
mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
Otosklerosis akibat atrofi membran tympani .
Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena
meningkatnya keratin.
Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang
mengalami ketegangan jiwa/stres.
d. Sistem Penglihatan
Timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
Kornea lebih berbentuk sferis (bola).
Kekeruhan pada lensa menyebabkan katarak.
Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap
kegelapan lebih lambat dan susah melihat dalam cahaya gelap.
Hilangnya daya akomodasi.
Menurunnya lapangan pandang, berkurang luas pandangannya.
Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau.
e. Sistem Kardiovaskuler
Elastisitas dinding aorta menurun.
Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
Kemampuan jantung memompa darah menurun, hal ini
menyebabakan menurunnya kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenisasi. Perubahan posisi dari
tidur ke duduk atau dari duduk ke berdiri bisa menyebabkan
tekanan darah menurun, mengakibatkan pusing mendadak.
Tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi pembuluh
darah perifer.

AGING PROCEES Page 6


f. Sistem Pengaturan Temperatur Tubuh
Temperatur tubuh menurun ( hipotermia ) secara fisiologis akibat
metabolisme yang menurun.
Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi
panas akibatnya aktivitas otot menurun.
g. Sistem Respirasi
Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.
Menurunnya aktivitas dari silia.
Paru-paru kehilangan elastisitas, menarik nafas lebih berat,
kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman
bernafas menurun.
Alveoli ukuranya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang.
Kemampuan untuk batuk berkurang.
Kemampuan kekuatan otot pernafasan akan menurun seiring
dengan pertambahan usia.
h. Sistem Gastrointestinal
Kehilangan gigi akibat Periodontal disease, kesehatan gigi yang
buruk dan gizi yang buruk.
Indera pengecap menurun, hilangnya sensitivitas saraf pengecapm
di lidah terhadap rasa manis, asin, asam, dan pahit.
Eosephagus melebar.
Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.
Daya absorbsi melemah.
i. Sistem Reproduksi
Menciutnya ovari dan uterus.
Atrofi payudara.
Pada laki-laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa
meskipun adanya penurunan secara berangsur-angsur.
Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia asal
kondisi kesehatan baik.

AGING PROCEES Page 7


Selaput lendir vagina menurun.
j. Sistem Perkemihan
Ginjal merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme
tubuh melalui urin, darah yang masuk ke ginjal disaring di
glomerulus (nefron). Nefron menjadi atrofi dan aliran darah ke
ginjal menurun sampai 50%.
Otot-otot vesika urinaria menjadi lemah, frekuensi buang air kecil
meningkat dan terkadang menyebabkan retensi urin pada pria.
k. Sistem Endokrin
Produksi semua hormon menurun.
Menurunnya aktivitas tyroid, menurunnya BMR (Basal Metabolic
Rate), dan menurunnya daya pertukaran zat.
Menurunnya produksi aldosteron.
Menurunya sekresi hormon kelamin misalnya, progesteron,
estrogen, dan testosteron.
l. Sistem Kulit (Sistem Integumen)
Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
Permukaan kulit kasar dan bersisik karena kehilangan proses
keratinisasi, serta perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel
epidermis.
Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu.
Rambut dalam hidung dan telinga menebal.
Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunya cairan dan
vaskularisasi.
Pertumbuhan kuku lebih lambat.
Kuku jari menjadi keras dan rapuh, pudar dan kurang bercahaya.
Kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya.
m. Sistem Muskuloskletal
Tulang kehilangan density ( cairan ) dan makin rapuh.
Kifosis
Pergerakan pinggang, lutut, dan jari-jari terbatas.

AGING PROCEES Page 8


Persendiaan membesar dan menjadi kaku.
Tendon mengerut dan mengalami skelerosis.
Atrofi serabut otot (otot-otot serabut mengecil). Otot-otot serabut
mengecil sehingga seseorang bergerak menjadi lamban, otot-otot
kram dan menjadi tremor.
Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh.
2. Perubahan-perubahan Mental
a. Kenangan (Memory)
Kenangan jangka panjang: Berjam-jam sampai berhari-hari yang
lalu mencakup beberapa perubahan.
Kenangan jangka pendek atau seketika: 0-10 menit, kenangan
buruk.
b. IQ (Inteligentia Quantion).
Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal.
Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor,
terjadi perubahan pada daya membayangkan karena tekanan-
tekanan dari faktor waktu.
c. Faktor yang mempengaruhi perubahan mental
Perubahan fisik, khususnya organ perasa
Kesehatan umum
Tingkat pendidikan
Keturunan (Hereditas)
Lingkungan
3. Perubahan-perubahan Psikososial
a. Pensiun: nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas
dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pensiun
(purna tugas), ia akan mengalami kehilangan-kehilangan, antara lain :
Kehilangan finansial (income berkurang).
Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang cukup
tinggi, lengkap dengan segala fasilitasnya).
Kehilangan teman/kenalan atau relasi.
Kehilangan pekerjaan/kegiatan.

AGING PROCEES Page 9


b. Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality)
c. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak
lebih sempit.
d. Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation).
e. Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya
biaya pengobatan.
f. Penyakit kronis dan ketidakmampuan.
g. Gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan ketulian.
h. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
i. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-
teman dan family.
j. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran
diri, perubahan konsep diri.

C. Teori Proses Menua


Faktor yang memberi kontribusi utama pada proses menua yaitu:
1. Teori Biologi
a. Teori Genetik Clock
Menyatakan bahwa proses menua terjadi akibat adanya program jam
genetik didalam nuklei. Jam ini akan berputar dalam jangka waktu tertentu
dan jika jam ini sudah habis putarannya maka akan menyebabkan
berhentinya proses mitosis. Hal ini ditunjukkan oleh hasil penelitian
Haiflick (1980), dari teori itu dinyatakan adanya hubungan antara
membelah sel dalam kultur dengan umur spesies mutasi somatik (teori
errorrcatastrophe).
b. Teori Error
Menurut teori ini prose menua diakibatkan oleh menumpuknya berbagai
macam kesalahan sepanjang kehidupan manusia akibat kesalahan tersebut
akan berakibat keselahan metabolisme yang dapat mengakibatkan
kerusakan sel dan fungsi sel secara perlahan. Sejalan dengan
perkembangan umur sel tubuh, maka terjadi beberapa perubahan alami

AGING PROCEES Page 10


pada sel pada DNA dan RNA yang merupakan substansi pembangunan
atau pembentuk sel baru. Peningkatan usia mempengaruhi perubahan sel
dimana sel-sel nukleus menjadi lebih besar tetapi tidak diikuti dengan
peningkatan jumlah substansi DNA.
c. Teori Autoimun
Proses menua dapat terjadi akibat perubahan protein pasca tranlasi yang
dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh
mengenali dirinya sendiri (Self recognition). Jika mutasi somatik
menyebabkan terjadinya kelainan pada permukaan sel, maka hal ini akan
mengakibatkan sistem imun tubuh menganggap sel yang mengalami
perubahan tersebut sebagai sel asing dan menghancurkannya
Goldstein(1989) dikutip dari Azis (1994). Hal ini dibuktikan dengan
makin bertambahnya prevalensi auto antibodi pada lansia
(Brocklehurst,1987 dikutif dari Darmojo dan Martono, 1999). Dipihak lain
sistem imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami penurunan pada
proses menua, daya serangnya terhadap antigen menjadi menurun,
sehingga sel-sel patologis meningkat sesuai dengan menigkatnya umur
(Suhana,1994 dikutif dari Nuryati, 1994).
d. Teori Free Radical
Penuaan dapat terjadi akibat interaksi dari komponen radikal bebas dalam
tubuh manusia. Radikal bebas dapat berupa : superoksida (O2), Radikal
Hidroksil (OH) dan Peroksida Hidrogen (H2O2). Radikal bebas sangat
merusak karena sangat reaktif , sehingga dapat bereaksi dengan DNA,
protein, dan asam lemak tak jenuh. Menurut Oen (1993) yang dikutif dari
Darmojo dan Martono (1999) menyatakan bahwa makin tua umur makin
banyak terbentuk radikal bebas, sehingga poses pengrusakan terus terjadi ,
kerusakan organel sel makin banyak akhirnya sel mati.
e. Wear Teori Biologi
Kelebihan usaha dan stress menyebaban sel tubuh rusak.
f. Teori kolagen
Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan menyebabkan kecepatan
kerusakan jaringan dan melambatnya perbaikan sel jaringan.

AGING PROCEES Page 11


2. Teori Psikososial
a. Activity theory, ketuaan akan menyebabkan penurunan jumlah kegiatan
secara langsung.
b. Teori kontinuitas, adanya suatu kepribadian berlanjut yang
menyebabkan adanya suatu pola prilaku yang meningkatkan stress.
c. Disengagement Theory, putusnya hubungan dengan dunia luar seperti
hubungan dengan masyarakat, hubungan dengan individu lain.
d. Teori Stratifikasi usia, karena orang yang digolongkan dalam usia tua
akan mempercepat proses penuaan.
e. Teori kebutuhan manusia dari Maslow, orang yang bisa mencapai
aktualisasi menurut penelitian 5% dan tidak semua orang bisa mencapai
kebutuhan yang sempurna.
f. Teori Jung, terdapat tingkatan-tingkatan hidup yang mempunyai tugas
dalam perkembangan kehidupan.
g. Course of Human Life Theory, Seseorang dalam hubungan dengan
lingkungan ada tingkat maksimumnya.
h. Development Task Theory, Tiap tingkat kehidupan mempunyai tugas
perkembangan sesuai dengan usianya.
3. Teori Lingkungan
a. Teori Radiasi
Setiap hari manusia terpapar dengan adanya radiasi baik karena sinar UV
maupun dalam bentuk gelombang-gelombang mikro yang telah
menumbuk tubuh tanpa terasa yang dapat mengakibatkan perubahan
susunan DNA dalam sel hidup atau bahkan rusak dan mati.
b. Teori Stres
Stres fisik maupun psikologi dapat mengakibatkan pengeluaran
neurotransmitter tertentu yang dapat mangekibatkan perfusi jaringan
menurun sehingga jaringan mengalami kekurangan O2 dan mengalami
gangguan metabolisme sel sehingga terjadi penurunan jumlah cairan
dalam sel dan penurunan eksisitas membran sel.

AGING PROCEES Page 12


c. Teori Polusi
Tercemarnya lingkungan dapat mengakibatkan tubuh mengalami
gangguan pada sistem psikoneuroimunologi yang seterusnya
mempercepat terjadinya proses menua dengan perjalanan yang masih
rumit untuk dipelajari.
d. Teori Pemaparan
Terpaparnya sinar matahari yang mempunyai kemampuan mirip dengan
sinar ultra yang lain mampu mempengaruhi susunan DNA sehingga
proses penuaan atau kematian sel bisa terjadi.

D. Batasan Tua Atau Lanjut Usia


Beberapa pendapat mengenai batasan umur lansia. Lanjut usia meliputi:
1. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59
tahun.
Lanjut usia (elderly) = antara 60 dan 74 tahun
Lanjut usia tua (old) = antara 75 dan 90 tahun
Usia sangat tua (very old) = diatas 90 tahun
2. Menurut Prof. Dr. Ny. Sumiati Ahmad Mohammad
Membagi periodisasi biologis perkembangan manusia sebagai berikut:
tahun = masa bayi
1-6 tahun = masa prasekolah
6-10 tahun = masa sekolah
10-20 tahun = masa pubertas
40-65 tahun = masa setengah umur (prasenium)
65 tahun keatas = masa lanjut usia ( senium)
3. Menurut Dra. Ny. Jos Masdani (Psikolog Ui)
Lanut usia merupakan kelanjutan dari usia dewasa. Kedewasaan dapat dibagi
menjadi empat bagian
Fase iuventus, antara 25 sampai 40 tahun
Fase vertilitas, antara 40 sampai 50 tahun
Fase prasenium, antara 55 sampai 65 tahun

AGING PROCEES Page 13


Fase senium, 65 tahun hingga tutup usia
4. Menurut Prof. Dr. Koesmanto Setyonegoro
Pengelompokan lanjut usia sebagai berikut;
Usia dewasa muda (elderly adulhood), 18 atau 29-25 tahun.
Usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas, 25-60 tahun atau 65
tahun
Lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65 tahun atau 70 tahun
70-75 tahun (yaoung old)
75-80 tahun (old)
Lebih dari 80 (very old)
5. Menurut UU No. 4 Tahun 1965
Dalam pasal 1 dinyatakan sebagai berikut: seorang dapat dikatakan sebagai
jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun,
tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan
hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain (sekarang tidak
relevan lagi)
6. Menurut UU No. 13/Th.1998 tentang kesejahteraan lanjut usia BAB 1 Pasal
1 Ayat 2 yang berbunyi: Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia
60 (enam puluh) tahun keatas.
7. Birren and Jenner (1997) membedakan usia menjadi tiga
a. Usia biologis
Yang menunjuk kepada jangka waktu seseorang sejak lahirnya berada
dalam keadaan hidup dan mati
b. Usia psikologis
Yang menunjuk pada kemampuan seseorang untuk mengadakan
penyesuaian-penyesuaian kepada situasi yang dihadapinya.
c. Usia sosial
Yang menunjuk kepada peran-peran yang diharapkan atau diberikan
masyarakat kepada seseorang sebungan dengan usianya.

AGING PROCEES Page 14


E. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi , perkusi, dan
auskultasi untuk mengetahui perubahan fungsi tubuh (Head to too ):
1. Psikologis
Apakah mengenal masalah-masalah utamanya
Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan
Apakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidak
Apakah optimis dalm memandang suatu kehidupan
Bagaimana mengatasi stress yang dialami
Apakah mudah dalam menyesuaikan diri
Apakah sering mengalami kegagalan
Harapan pada saat ini,akan datang
Dikaji fungsi kognitif: daya ingat, prosespikir, alam perasaan,
orientasi, dan kemampuan dalam penyelesaian masalah.
2. Sosial ekonomi
Sumber keuangan
Kesibukan dalam waktu luang
Dengan siapa dia tinggal
Kegiatan organisasi
Pandangan terhadap lingkungannya
Berhubungan dengan orang lain diluar rumah
Ketergantungannya
Menyalurkan hobi atau keinginannya dengan fasilitas yang ada.
3. Spiritual
Melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya
Mengikuti, terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan
Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalh apakah dengan
berdoa
Apakah lanjut usia terlihat sabar dan tawakal

AGING PROCEES Page 15


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses menua merupakan proses yang terus menerus atau berlanjut secara
alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk
hidup.
Memasuki usia tua banyak mengalami kemunduran misalnya kemunduran
fisik yang ditandai dengan kulit menjadi keriput karena berkurangnya
bantalan lemak, rambut memutih, pendengaran berkurang, penglihatan
memburuk, gigi mulai ompong, aktivitas menjadi lamban, nafsu makan
berkurang dan kondisi tubuh yang lain juga mengalami kemunduran.
Proses penuaan dapat ditinjau dari aspek biologis, sosial dan psikologik.

B. Saran
Para pembaca diharapkan dapat mengetahui tentang proses menua dan
gangguannya, serta supaya dapat menjadi ilmu dan menambah wawasan, dan juga
dapat bertindak cepat jika ada pasien yang menglami gangguan ini. Terima kasih

AGING PROCEES Page 16


DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, 1999., Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Erlangga, Jakarta.

Hurlock, 1999., Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Erlangga, Jakarta.

Gunawan S, Nardho, Dr, MPH, 1995, Upaya Kesehatan Usia Lanjut.

Jakarta: Dep Kes R.I

Iqbal Mubarak, Wahit,dkk. 2005. Buku Ajar Ilmu Keperawatan

Komunitas 2 Teori & Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : CV. Agung

Seto

Maryam, R.Siti.dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.

Jakarta : Salemba Medika

AGING PROCEES Page 17

Anda mungkin juga menyukai