Makalah Ptca
Makalah Ptca
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari PTCA.
2. Untuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi dari PTCA.
3. Untuk mengetahuiprosedur dalam pemasangan PTCA.
4. Untuk mengetahui komplikasi yang ditimbulkan oleh PTCA.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PTCA
Banyak pengertian tentang angioplasti koroner transluminal perkutan atau
biasa disingkat dengan PTCA ( Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty
) diungkapkan oleh berbagai sumber antara lain :
3
2.2 Indikasi dan Kontra Indikasi PTCA
Pasien yang mempunyai yang mempunyai lesi yang menyumbat paling tidak
70 lumen internal arteri koroner besar, sehingga banyak daerah jantung beresiko
mengalami iskemia. Pasien tersebut juga yang tidak berespon terhadap terapi
medis dan memenuhi kriteria untuk dilakukan bedah pintas arteri koroner. PTCA
boleh dilakukan apabila kardiologis yakin bahwa prosedur akan memperbaiki
aliran darah ke jantung. Angioplasti koroner perkutan merupakan usaha
revaskularisasi lain disamping thrombolisis karena trombolisis mempunyai
kekurangan. Kekurangan itu dapat berupa:
i. Indikasi PTCA :
a) Penyakit jantung koroner 3VD,2VD,1VD dengan bukti iskemik.
b) Angina tidak stabil.
c) Infark miokard dengan hemodinamik memburuk.
d) Kelainan Katub dengan CAD.
e) Primary PTCA pada IMA.
4
iii. Kontra indikasi
Angioplasti koroner trasluminal perkutan jarang dilakukan pada :
1) Pasien dengan oklusi arteri koroner kiri utama yang tidak menunjukkan
aliran kolateral ke arteri sirkumflexa dan desendens anterior.
2) Yang mengalami stenosis di daerah arteria koroner kanan dan aorta.
3) Yang arteri koronernya menunjukkan aneurisma proksimal atau distal
stenosis.
4) Yang telah menjalani tandur safena magma lebih dari 5 tahun yang lalu
atau tandur yang telah rusak.
5) Fungsi ventrikel kirinya sudah tidak jelas.
5
PTCA dilaksanakan di laboraotorium kateterisasi jantung. Lesi ditentukan
lokasi, panjang dan kalsifikasinya sebelum kawat penunjuk dimasukkan melalui
arteri yang dituju. Kemudian kateter berujung balon yang bisa dikembangkan
dimasukkan melalui kawat penunjuk dan dipasang sesuai letak lesi. Balon diisi
dengan larutan kontras bertekanan selama kurang lebih 30 sampai 60 detik,
kemudian akan memecah atau menekan lesi arteriosklerosik jika kateter berujung
balon telah dipasang pada posisi yang benar. Tunika media dan adventisia arteria
koroner juga ikut teregang. Pengembangan mungkin diperlukan sampai beberapa
kali untuk menghasilkan efek yang diinginkan. Biasanya ditentukan dengan
peningkatan lebar lumen arteri sebanyak 20 % atau lebih. Cara lain untuk
mengukur keberhasilan PTCA adalah bila stenosis yang tersisa kurang dari 50%
atau perbedaan tekanan darah dari sisi yang mengalami lesi ke sisi yang lainnya
kurang dari 20 mmHg dan tidak ada tanda klinis trauma arteri. Suzanne dan
Brenda(2002)
Menurut Santoso T (1997) PTCA pada infark akut dapt dilaksanakan sebagai
berikut.
6
dibuka, dapat meningkatkan harapan hidup, dan mengurangi resiko
perdarahan. Kerugiannya adalah biaya, fasilitas dan tenaga ahli terbatas,
keterlambatan pelaksanaan bila harus menyiapkan laboratorium kateter,
serta problem restenosis dan reklusi belum sepenuhnya diatasi.
b. Rescue (salvage) PTCA : Dilaksanakan bila trombolisis gagal. Tujuannya
untuk reperfusi dan menyelamatkan miokardium.
c. Immediate PTCA :PTCA dilaksanakan setelah thrombolisis yang berhasil.
Tujuannya mencegah reoklusi, memepercepat penyembuhan miokardium.
d. Delayed PTCA : PTCA dilaksanakan 1-7 hari setelah thrombolisis.
Tujuannya untuk mencegah reoklusi dan mempercepat penyembuhan
miokardium.Santoso ( 1997 )
7
3. Perdarahan
4. Spasme mendadak dari pembuluh darah koroner.
5. Hipotensi
6. Reoklusi
7. Iskemia tungkai
8. Infark miokard
9. Kematian
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10