Disusun oleh :
Syifa Sabilla Jatmiputri
22010116220336
Pembimbing :
dr. Bantar Suntoko, Sp.PD, K-R
Residen Pembimbing :
dr. Fajar Wahyudi
NIM : 22010116220336
I. IDENTITAS
SLE aktivitas
1 13/06/2017
sedang
Sebelumnya, pasien juga mengeluh nyeri sendi sejak bulan Januari 2017.
Nyeri sendi simetris pada lutut, bahu dan siku, dirasakan tiba tiba dan hilang
timbul. Nyeri saat digerakkan (+), kaku (+), bengkak (-), nyeri jari jari kaki
(-), nyeri jari jari tangan (-), nyeri punggung (-). Nyeri sendi diperberat saat
aktifitas dan membaik setelah pasien istirahat. Pasien juga mengeluhkan
demam tiba tiba dan disertai bintik - bintik merah di kaki dan tangan, nyeri
(-), gatal (+). Bintik bintik merah awalnya di lengan bagian bawah dan
tungkai bagian bawah, dan meluas sampai lengan atas dan paha atas. Bintik
bintik merah tidak menjalar ke perut, dada, muka, leher. Perut terasa kembung
dan membesar (-), sesak (-), rambut rontok (+), mata silau bila terkena
matahari (+), muka memerah (-), sariawan (-), dan kejang (-), penurunan berat
badan (+), BAB dan BAK normal. Pasien dibawa oleh keluarga ke RSI PKU
Muhammadiyah Tegal, hasil pemeriksaan ANA (-) dan dikatakan curiga sakit
lupus. Pasien dirawat selama 7 hari dan membawa obat pulang methyl
prednisolon, lansoprazol, cefixim, dan sirup sucralfat.
Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 72x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,7 oC (aksiler)
BB : 45 kg
TB : 160 cm
IMT : 17,58 kg/m2 ( underweight )
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Paru depan
Inspeksi : Hemithoraks dextra dan hemithoraks sinistra simetris saat
statis dan dinamis
Palpasi : Stem fremitus hemithoraks dextra sama dengan hemithoraks
sinistra
Perkusi : Sonor pada hemithoraks dextra maupun hemithoraks sinistra
Paru belakang
Perkusi : Timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-), area troube
timpani
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Ekstremitas
Superior Inferior
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9.5 (L) g/dl 11.7 - 15.5
Leukosit 12.6 (H) 10^3/uL 4-11
Trombosit 335 10^3/uL 150-400
Hematokrit 29.3 (L) % 35 47
Eritrosit 3.65 (L) 10^6/uL 3.8 - 5.2
Hitung Jenis (Diff)
Eosinofil 0 % 06
Basofil 0 % 01
Netrofil 77 (H) % 50 70
Limfosit 17 (L) % 25 40
Monosit 6 % 28
MCV 80.3 fL 80 100
MCH 26.0 Pg 26.00 - 34.00
MCHC 32.4 g/dL 32.00-36.00
RDW 18.3 (H) % 11.50 14.50
Retikulosit 1.2 % 0.5 1.5
Index Produksi 1.6 % <2 : inefektifitas
Retikulosit (IPR) eritropoiesis
2 3: respon baik
terhadap anemia
>3 : hiperproliferasi
MORFOLOGI DARAH TEPI
Eritrosit Normositik Normokrom
Eritrosit berinti (-)
Trombosit Jumlah dan morfologi dalam batas normal,
clumpin trombosit (-)
Leukosit Estimasi jumlah tampak meningkat, morfologi
dalam batas normal
Jumlah neutrofil meningkat
Kesan - Anemia normositik
- Leukositosis dengan neutrofilia, suspek
adanya proses infeksi
SEROLOGI
ASTO Negatif Negatif
Rheumatoid Factor (RF) Negatif Negatif
IMUNOLOGI
COR :
Bentuk dan letak jantung normal
PULMO :
Corakan vaskuler normal
Tak tampak bercak pada kedua lapangan
paru
Kesan :
- Jantung tak tampak membesar
- Pulmo tak tampak kelainan
ACR Score
IV. RESUME
Sebelumnya, pasien juga mengeluh nyeri sendi sejak bulan Januari 2017.
Nyeri sendi simetris pada lutut, bahu dan siku, dirasakan tiba tiba dan hilang
timbul. Nyeri saat digerakkan (+), kaku (+), bengkak (-), nyeri jari jari kaki
(-), nyeri jari jari tangan (-), nyeri punggung (-). Nyeri sendi diperberat saat
aktifitas dan membaik setelah pasien istirahat. Pasien juga mengeluhkan
demam tiba tiba dan disertai bintik - bintik merah di kaki dan tangan, nyeri
(-), gatal (+). Bintik bintik merah awalnya di lengan bagian bawah dan
tungkai bagian bawah, dan meluas sampai lengan atas dan paha atas. Bintik
bintik merah tidak menjalar ke perut, dada, muka, leher. Perut terasa kembung
dan membesar (-), sesak (-), rambut rontok (+), mata silau bila terkena
matahari (+), muka memerah (-), sariawan (-), dan kejang (-), penurunan berat
badan (+), BAB dan BAK normal. Pasien dibawa oleh keluarga ke RSI PKU
Muhammadiyah Tegal, hasil pemeriksaan ANA (-) dan dikatakan curiga sakit
lupus. Pasien dirawat selama 7 hari dan membawa obat pulang methyl
prednisolon, lansoprazol, cefixim, dan sirup sucralfat.
V. DAFTAR ABNORMALITAS
1. Lemas
SLE aktivitas
1 13/06/2017
sedang
Assessment :
Dx : tanda vital : tekanan darah, darah rutin, urin rutin, X foto thorak,
echocardiografi
Ex :
A:
SLE aktivitas ringan
BAB II
PEMBAHASAN
Kecurigaan akan penyakit SLE perlu dipikirkan bila dijumpai dua atau
lebih kriteria berikut :
Kriteria Batasan
Ruam malar Eritema meneteap, rata, atau menonjol,
pada daerah malar dan cenderung tidak
melibatkan lipatan nasolabial
Ruam diskoid Plak eritema menonjol dengan keratotik dan
sumbatan folikular. Pada SLE lanjut dapat
ditemukan parut atrofik
Fotosensitivitas Ruam kulit yang diakibatkan reaksi
abnormal terhadap sinar matahari. Baik dari
anamnesis pasien atau yang dilihat oleh
dokter pemeriksa
Ulkus mulut Ulkus mulut atau orofaring. Umumnya
tidak nyeri dan dilihat oleh dokter
pemeriksa
Artritis Artritis non erosif yang melibatkan dua atau
lebih sendi perifer, ditandai oleh nyeri
tekan, bengkak atau efusia
Serositis
Pleuritis Riwayat nyeri pleuritik atau pleuritic
friction rub yang didengar oleh dokter
pemeriksa atau terdapat bukti efusi pleura
Perikarditis Terbukti dengan rekaman EKG atau
pericardial friction rub atau terdapat bukti
efusi perikardium
Gangguan renal Proteinuria menetap >0.5 gram per hari atau
>3+ bila tidak dilakukan pemeriksaan
kuantitatif
Silinder seluler : - dapat berupa silinder
eritrosit, hemoglobin, granular, tubular atau
campuran
Gangguan neurologi Kejang yang bukan disebabkan oleh obat-
obatan atau gangguan metabolik (misalnya
uremia, ketoasidosis, atau
ketidakseimbangan elektrolit)
atau
Psikosis yang bukan disebabkan oleh obat-
obatan atau gangguan metabolik (misalnya
uremia, ketoasidosis, atau
ketidakseimbangan elektrolit)
Gangguan hematologik Anemia hemolitik dengan retikulosis
atau
Lekopenia <4.000/mm3 pada dua kali
pemeriksaan atau lebih
atau
Limfopenia <1.500/mm3 pada dua kali
pemeriksaan atau lebih
atau
Trombositopenia <100.000/mm3 tanpa
disebabkan ole obat-obatan
Gangguan imunologik Anti-DNA : antibodi terhadap native DNA
dengan titer yang abnormal
atau
Anti-Sm : terdapatnya antibodi terhadap
antigen nuklear Sm
atau
Temuan positif terhadap antibodi
antifosfolipid yang didasarkan atas:
1) Kadar serum antibodi
antikardiolipin abnormal baik IgG
atau IgM,
2) Tes lupus antikoagulan positif
menggunakan metode standard, atau
3) Hasil tes serologi positif palsu
terhadap sifilis sekurang-kurangnya
selama 6 bulan dan dikonfirmasi
dengan test imobilisasi Treponema
pallidum atau tes fluoresensi
absorpsi antibodi treponema
Antibodi antinuklear positif Titer abnormal dari antibodi anti-nuklear
(ANA) berdasarkan pemeriksaan imunofluoresensi
atau pemeriksaan setingkat pada setiap
kurun waktu perjalan penyakit tanpa
keterlibatan obat yang diketahui
berhubungan dengan sindroma lupus yang
diinduksi obat
3. Setiati S, Idrus A, Sudoyo AW, K MS, Setiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. In: III. ; 2014.