LAPORAN PRAKTIKUM
KARAKTERISTIK BAHAN HASIL PERTANIAN
(Karakteristik Termal Bahan Hasil Pertanian
(Pengukuran Nilai Kapasitas Kalor (Cp))
Oleh:
Nama : Nur Putri PK
NPM : 240110150029
Hari,Tanggal Praktikum : Selasa, 11 Oktober 2016
Waktu / Shift : 10.00 12.00 WIB / A1
Co,Ass : 1. Rifki Amrullah
2. Adryani Tresna W
3. Arinda Nur Ariva
4. Bintari Ayuningtyas
5. Eki Dwiyan Saputra
6. M. Hanief Bayhaqqi P.
7. Mizanul Hakam
8. Umaya Nur Uswah
di mana:
Cp = panas spesifik (kJ/kg.K)
Q = energi panas (Joule)
m = massa bahan (kg)
T = perbedaan suhu (K)
Kalor spesifik merupakan hal yang sangat penting dalam menganalisis proses
dan peralatan yang digunakan dalam pemanasan atau pendinginan bahan makanan.
Pada bahan makanan, hal-hal yang mempengaruhi kalor spesifik adalah
kelembaban, suhu, dan tekanan (Singh, 1984).
Laju atau kecepatan pemanasan dan pendinginan suatu bahan, sangat
tergantung pada konduktivitas termal atau penghantaran panas.Konduktivitas termal
tergantung pada kandungan lengas dan suhu, dan untuk bahan-bahan berongga
(porous).Bahan-bahan berserat memiliki arah aliran panas, sejajar atau memotong
serat.
3.1.2 Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini, antara lain:
1. Jeruk limau
2. Tomat ceri
3. Air
4.1 Tabel
Tabel 1. Hasil Pengukuran Kelompok 3
Parameter Tomat Ceri Jeruk Limau
mb (kg) 0,012 kg 0,00772 kg
Tb1 (k) 296,5 K 296,5 K
Tb2 (k) 327,8 K 327 K
Tb (k) 31,3 K 30,5 K
Ta1 (K) 341.8 K 341.8 K
Ta2 (K) 328 K 328 K
Ta (K) 13,8 K 13,8 K
ma (kg) 0,20147 0,20147
Cp ( kj/kg.K)
Kelompok Tomat Ceri Jeruk Limau
1 34,8116 42,0914
2 47,4382 93,7812
3 30,9414 52,7750
4 57,2850 120,4107
5 68,5321 105,7493
Rata-rata 47,8104 82,9615
4.2 Perhitungan
Perhitungan Nilai Cp
= (5)
Kelompok 3
= =
0,20147 4,18 13,8 0,20147 4,18 13,8
= =
0,012 31,3 0,00772 30,5
= 30,9414 . = 52,77505781 .
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan percobaan mengenai salah satu
karakteristik termal bahan hasil pertanian yakni nilai kapasitas kalor (Cp) pada
suatu bahan hasil pertanian.Panas spesifik atau disebut juga kapasitas kalor
merupakan jumlah energi panas yang diserap atau dilepaskan oleh satuan massa
bahan dalam suatu perubahan suhu tanpa terjadi perubahan fase bahan tersebut.
Karena menentukan kapasitas kalor ini dianggap penting maka dilakukan percobaan
pengukuran panas spesifik pada bahan hasil pertanian.
Dalam percobaan ini bahan yang digunakan adalah jeruk limau dan tomat
ceri. Tomat ceri dan jeruk limau dipilih sebagai bahan percobaan karena memiliki
volume yang kecil sehingga dapat dimasukan kedalam termos percobaan. Saat
percobaan dilakukan, panas spesifik jeruk limau dan tomat ceri terjadi perpindahan
panas antara air dengan bahan. Terdapatnya perbedaan antara suhu bahan dengan
air menyebabkan adanya perpindahan panas. Seiring berjalannya waktu suhu air
akan menurun dan suhu pada bahan akan meningkat.Mengetahui karakteristik
termal ini sangat penting untuk diketahui, karena untuk membangun suatu sistem
pengolahan bahan hasil pertanian yang berhubungan dengan termal baik
perencanaan dan operasi dalam perlakuan terhadap suatu proses seperti vacuum
frying ataupun pengeringan, penggorang, pendinginan dan juga pembekuan, hal ini
akan membuat bahan pertanian tersebut akan memiliki kualitas yang tinggi.
Pada literatur nilai Cp dari tomat ceri berkisar pada 1,88 kJ/kgK - 3,97
kJ/kgK sedangkan nilai Cp dari jeruk limau berkisar pada 1,8 kJ/kgK - 3,98 kJ/Kg
K. Hasil nilai panas spesifik dari lima kelompok berbeda-beda. Perolehan nilai
terendah dari panas spesifik tomat ceri yaitu 30,9414 kJ/kgK dan nilai panas
spesifik tertinggi yaitu 57,285 kj/kgK. Sedangkan rata-rata nilai panas spesifik dari
lima kelompok yaitu 47,81042 kj/kgK. Perolehan nilai terendah panas spesifik
jeruk limau yaitu 42,0914 kj/kgK dan nilai tertinggi yaitu 120,4107 kj/kgK.
Sedangkan rata-rata nilai panas spesifik dari lima kelompok untuk jeru limau yaitu
82,96152 kj/kgK. Perbedaan nilai cp dari setiap kelompok dipengaruhi oleh berbeda
nya waktu pengukuran suhu akhir air yang disebabkan keterbatasan alat yang
digunakan. Dari kedua hasil pengukuran nilai Cp jeruk limau dan tomat ceri sangat
berbeda dengan literatur yang ada hal ini disebabkan karena pengukuran panas
spesifik dipengaruhi oleh masa bahan, kadar air, dan perubahan suhu yang terjadi
pada air dan bahan yang pasti berbeda dengan literatur. Penurunan kualitas dari
bahan dan kurang ketelitian praktikan saat menghitung juga menjadi faktor
penyebab berbedanya hasil praktikum dengan literatur yang ada.
Dari praktikum kali ini praktikan dapat menyimpulkan bahwa semakin kecil
nilai kapasitas kalor yang ada maka semakin kecil kemampuan benda tersebut untuk
menyerap atau melepaskan kalor, dan berlaku sebaliknya yaitu semakin besar nilai
kapasitas kalor maka akan semakin besar kemampuan benda tersebut untuk
menyerap atau melepaskan kalor.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum kali ini adalah
1. Semakin besar massa dan perubahan suhu suatu bahan maka panas spesifik
(Cp) nya akan semakin kecil panas spesifik yang dihasilkan
2. Berdasarkan hasil percobaan didapat panas spesifik (Cp) rata-rata tomat ceri
sebesar 30.9414 kJ/Kg K, sedangkan panas spesifik (Cp) rata-rata jeruk limau
berdasarkan hasil percobaan sebesar 52.77505781 kJ/Kg K.
3. Panas spesifik jeruk limau lebih besar daripada tomat ceri dikarenakan
massa tomat ceri lebih besar daripada massa jeruk limau
4. Nilai panas spesifik yang didapat dari hasil percobaan berbeda dengan nilai
panas spesifik pada literatur, hal ini dipengaruhi oleh kadar air, perubahan
suhu yang terjadi pada air dan pada bahan serta kandungan nutrisinya
(protein, lemak, karbohidrat, serat, dan lain-lain).menunjukan bahwa
percobaan yang dilakukan belum akurat.
5. Pada setiap BHP memiliki nilai Cp yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan
setiap bahan memiliki karakteristik masing-masing dalam menyerap dan
melepaskan energi panas yang diberikan baik secara langsung atau tidak
langsung kepada bahan tersebut. Semakin besar kalor jenis suatu benda,
semakin kecil kemampuan benda tersebut menyerap atau melepaskan kalor.
Semakin kecil kalor jenis benda, semakin baik kemampuan benda tersebut
menyerap atau melepaskan kalor.
6.2 Saran
Saran pada praktikum ini adalah
1. Praktikan telah memahami materi terlebih dahulu mempelajari prosedur
praktikum agar saat pelaksanaan tidak ada kesalahan yang menghambat
kelancaran praktikum.
2. Praktikan dan asisten lebih interaktif dalam mendiskusikan materi yang
berkenaan dengan praktikum.
3. Praktikan melakukan pengamatan sesuai dengan prosedur yang berlaku, agar
tertib dan aman.
4. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum telah disiapkan terlebih
dahulu, dengan jumlah yang sesuai, dan keadaan layak pakai, agar
mengefisiensikan waktu dan mengefektifkan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Dokumentasi Praktikum
Gambar 3. Termocoupel
Gambar 4. Timbangan Analitik