PT.BETA MEDICAL
Disusun oleh :
Rochimah Rahayu
P23138015035
Kelas : A2
NPM : P23138015035
Telah menyelesaikan praktek kerja lapangan selama 2 bulan terhitung tanggal 10 juli 28
agustus 2017 di PT.BETA MEDICAL dan telah menyelesaikan laporan.
Menyetujui
NPM : P23138015035
Telah menyelesaikan praktek kerja lapangan selama 2 bulan terhitung tanggal 10 juli 28
agustus 2017 di PT.BETA MEDICAL dan telah menyelesaikan laporan.
Menyetujui
Dewanto
Direktur
PT.BETA MEDICAL
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT ,berkat rahmat dan karunia-Nyalah
sehingga sehingga penulis dapat melaksanakan praktek kerja lapangan serta dapat menyeleseikan
laporannya tepat waktu.
Laporan praktek kerja lapangan ini disusun berdasarkan apa yang telah kami lakukan
pada saat dilapangan yakni pada PT. BETA MEDICAL yang beralamat di Jl. Pangeran
Antasari No.212 RT.4/RW.13 ,Cilandak Barat,Jakarta Selatan . Praktek kerja lapangan ini
merupakan syarat wajib yang harus ditempuh dalam program studi Teknik Elektromedik.
Dalam penyusunan laporan hasil praktek kerja lapangan ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih
kepada :
penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar ...
Daftar Isi ..
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan ..
1.2 Maksud dan Tujuan ..
BAB IV PERMASALAHAN
4.1 Permasalahan yang di hadapi saat PKL
BAB V PENUTUP
5.1 Berisi kesimpulan yang didapatkan selama PKL berlangsung
BAB I
PENDAHULUAN
Maka untuk mewujudkan semua itu ada beberapa upaya yang di tempuh oleh
Akademi Teknik Elektromedik Politeknik kesehatan Jakarta II adalah dengan
diadakannya Praktek Kerja Lapangan, Untuk menerapkan Teori yang telah di terima
selama mengikuti pendidikan kampus, yaitu dengan terjun ke lapangan, untuk mengasah
ilmu pengetahuan sekaligus mencari pengalaman yang sebenarnya di dalam dunia kerja
dan ingin mengetahui secara langsung fungsi Tenaga Elektromedik (Bidang Kesehatan).
Praktek Kerja Lapangan Perusahaan ini adalah suatu kegiatan yang harus di tempuh
dan di ikuti oleh Mahasiswa/I Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Jakarta II,yang
dimana kegiatan ini juga merupakan suatu memenuhi syarat pada semester V dan VI
nantinya.
Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Perusahaan ini bertujuan agar mahasiswi dapat
menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan dengan memberikan kontribusi
pengetahuan pada instansi secara jelas dan konsisten, lebih dapat memahami konsep-konsep
non-akademis dan non-teknis didunia kerja nyata, serta mendapatkan pengalaman kerja sebelum
memasuki dunia kerja.Adapun Tujuan Umum dan Khusus ,sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
a) Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan proses pelaksanaan suatu kegiatan
perusahaan/industry atau rumah sakit sehingga memiliki wawasan dan pengetahuan yang
luas dan dapat mempersiapkan diri dalam mengisi kebutuhan pada dunia kerja .
b) Memahami lebih dalam permasalahan teknik perencanaan ,pemasamgan , pengujian
,pemeliharaan dan perbaikan peralatan elektromedik dan sarana kesehatan.
c) Memahami fasalfah-fasalfah tentang keselamatan dan keamanan terhadap penderita ,
petugas , lingkungan dan peralatan elektromedik.
d) Memahami tentang struktur dan proses yang terjadi di lapangan.
e) Terbina minat dan perhatian terhadap lapangan pekerjaan yang harus dihadapi nanti.
f) Terbina pandangan secara horizontal luas dan menyeluruh dalam kaitan dengan masalah-
masalah social di masyarakat.
g) Terbina kepribadian dalam hidup bernegara
2. Tujuan Khusus
a) Memperoleh kesempatan untuk melatih diri dalam menerapkan dan mengintergrasikan
informasi pelajaran yang diperoleh selama mengikuti tugas-tugas pelajaran Teknik
Elektromeddik dan sarana kesehatan secara lebih luas.
b) Memperoleh mengalaman pribadi nyata , konkret dan edukatif.
c) Lebih tanggap terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan.
d) Mempertinggi tingkat keberhasilan perkuliahan di kelas.
e) Memperoleh informasi baru sebagai bahan presepsi atau kerangka untuk mendalami
masalah-masalah teknik lebih lanjut.
f) Memperoleh rasa puas dengan situasi dan kondisi belajar yang menyenangkan dan
merangsang.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejak tahun 1983 Perusahaan kami berdiri, PT.BETA MEDICAL tetap eksis dan
dipercaya oleh para konsumen. Karena itu pula, kami terus berkembang penuh percaya diri
sebagai perusahaan yang mengageni produk khususnya di bidang medical equipment beberapa
merek diantaranya alat Bone Densitometer ex GE Lunar, Ultrasound ex Zonare dan Honda, dan
masih banyak lagi product lainnya. kami akan selalu berkomitmen untuk tetap seiring sesuai
kebutuhan dan pelayanan yang diharapkan para konsumen.
Demi kepuasan konsumen , kami selalu berpegang teguh pada motto: "SELALU
MEMBERI YANG TERBAIK". Hal ini terwujud karena dukungan team Marketing kami dan
tenaga Teknisi yang profesional yang telah mengikuti training baik di dalam maupun di luar
negeri, sehingga kami dapat memberikan pelayanan dan jaminan mutu yang baik kepada
customer hingga purna jual (after sales service)
Penyelia 1
Alamuddinsyah
Penyelia 2
Naopi Suparman
Teknisi
agus
2. Teori Dasar
Half Value Thickness (HVT) adalah apabila echo lebih kecil, maka pada
monitor akan terlihat hitam karena terlihat dari berbagai media, maka pada
pemeriksaan dengan ultrasound pada tulang dan air akan mengalami accustic
(kesulitan dalam mendiagnosa) sehingga hasil penggambaran yang terlihat pada
monitor ialah irisan (penampang) secara realtime.
Sifat yang lain adalah jika Kristal tersebut terkena gelombang akustik, maka
akan menghasilkan tegangan listrik. Ultrasonography memanfaatkan densitas dan
perbedaan impedansi dari jaringan tubuhuntuk memantulkan gelombang yang
ditransmisikan. Gelombang pantul tersebut disebut echo, echo tersebut nantinya akan
memberikan informasi fisiologis tubuh yang dituangkan dalam bentuk pencitraan.
c) Tranduser
Tranduser adalah alat yang berfungsi untuk mengubah suatu energy dari suatu
bentuk ke bentuk lain yang merupakan elemen penting dalam system pengendali.
Secara umum tranduser dibedakan atas dua prinsip kerja, yaitu :
1) Tranduser Input
Tranduser ini akan mengubah energy non listrik menjadi energy listrik.
2) Tranduser Output
Tranduser ini akan mengubah energy listrik menjadi energy non listrik.
Tranduser Piezo-elektrik
Piezoelektrik berasal dari bahasa Yunani yaitu piezo yang artinya tekanan dan
elektrik yang berarti listrik. Bahan piezoelektrik adalah suatu bahan yang apabila
diberi stress (tekanan) mekanik akan menghasilkan medan listrik, sebaliknya apabila
medan listrik diterapkan pada bahan piezoelektrik akan terjadi deformasi mekanik
(perubahan dimensi bahan). Sifat yang reversibel ini membuat material piezoelektrik
dapat berfungsi sebagai transduser dan actuator, serta menarik untuk dikembangkan.
Sifat reversibel yang dimiliki oleh piezoelektrik dapat dijelaskan sebagai
berikut. Di dalam sebuah kristal piezoelektrik, muatan listrik positif dan muatan listrk
negatif terpisah namun terdistribusi simetris sehingga kristal keseluruhan secara
elektris bersifat netral. Ketika diterapkan stress (tekanan), maka distribusi muatan
yang simetris akan terganggu sehingga muatan menjadi tidak simetris lagi, dan
muatan yang tidak simetris inilah yang menimbulkan medan listrik
Sebaliknya, ketika medan listrik diterapkan pada material piezoelektrik maka
akan terjadi deformasi mekanik yang menyebabkan material berubah dimensi
(struktur kristalnya dari kubik menjadi tetragonal atau rhombohedral). Peristiwa ini
dikarenakan pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi
akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang terinduksi dengan
molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul ini mengakibatkan material
berubah dimensi.Sifat reversibel dari material piezoelektrik dapat dimanfaatkan untuk
berbagai macam aplikasi, antara lain sensor, aktuator, transduser, dan peralatan
elektronik lainnya.
Inti dari tranduser adalah elemen aktif karena merupakan salah satu yang
mengubah energy listrik menjadi energy akustik dan sebaliknya. Efek piezo-elektrik
adalah hubungan elektronika dengan mekanik. Efek piezo-elektrik adalah suatu efek
yang dapat dibalik (reversible), dimana terdapat efek piezo-elektrik langsung (direct
piezo-elektrik effect) dan efek piezo-elektrik balikan (converse piezo-elektrik effect).
Efek piezo-elektrik langsung adalah produksi potensial listrik akibat adanya tekanan
mekanik. Sedangkan efek piezo-elektrik balikan adalah produksi tekanan akibat
pemberian tegangan listrik.
Pada dasarnya alat ini menggunakan prinsip dasar gelombang ultrasonik untuk
menghasilkan gambaran/pencitraan dari bagian dalam tubuh manusia. Gelombang
ultrasonik adalah gelombang dengan besar frekuensi diatas frekuensi gelombang suara
yaitu lebih dari 20 KHz. Sensor ultrasonik terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonik
yang disebut transmitter dan rangkaian penerima ultrasonik yang disebut receiver.
Sinyal ultrasonik yang dibangkitkan akan dipancarkan dari transmitter ultrasonik.
Ketika sinyal mengenai benda penghalang, maka sinyal ini dipantulkan dan diterima
oleh receiverultrasonik. Sinyal yang diterima oleh rangkaian receiver dikirimkan ke
rangkaian mikrokontroler untuk selanjutnya diolah untuk menghitung jarak terhadap
benda di depannya (bidang pantul).
Sifat fisika ultrasonografi mengikuti hukum Snellius untuk suara. Menurut
Snellius ada beberapa konsep dasar tentang gelombang suara, dimana gelombang yang
datang akan dapat mengalami beberapa kejadian, yaitu :
a) Gelombang yang datang tegak lurus dengan bidang tertentu maka akan dipantulkan
tegak lurus pula, tapi bila membentuk sudut tertentu (sudut datang) akan dipantulkan
dengan besar sudut keluar sama dengan sudut datang.
b) Dalam bidang yang berlapis, gelombang akan diteruskan (dihambat). Semakin dalam
lapisan, intensitas gelombang makin kecil, sehingga untuk mendapatkan intensitas
yang stabil/tetap diperlukan amplifikasi tiap lapisan.
c) Gelombang akan dibiaskan/dihambat dengan sudut bias tertentu.
d) Gelombang dapat dihambat 100%. Apabila gelombang mengenai benda/organ keras,
maka gelombang dihambat 100% sehingga permukaan benda akan tampak lengkung
(arch sign) dan memberi gambaran posterior acoustic shadow pada bagian belakang
benda tersebut.
Keyboard
Front Panel
Printer Unit
Panel Tx dan Rx
Interface Unit
Blok diagram alat Ultrasonography terdiri dari blok power supply, blok Tx dan
Rx unit, blok panel interface, blok DSC (Digital Scan Converter), blok front panel,
keyboard, probe, monitor display, dan printer. Pada saat alat mendapat sumber tegangan,
pulser akan aktif dan menghasilkanteganganuntukmerangsangKristalpada transducer
danmembangkitkanpulsa ultrasound. Pada saat ini tranduser sudah bekerja namun belum
sesuai biasnya.Sebelum alat digunakan, terlebih dahulu harus mensetting kebutuhan
diagnosa pasien pada front panel dan keyboard melalui blok panel interface sebagai blok
penghubung.
Setelah pengaturan sudah diatur, kemudian tranduser ditempelkan pada bagian
tubuh pasien yang ingin didiagnosa. Tranduser akan menghasilkan ultrasound
(gelombang suara frekuensi tinggi), lalu ultrasound akan dipancarkan (transmitter / Tx)
ke dalam bagian tubuh pasien tersebut, kemudian akan menghasilkan pantulan gema/echo
yang akan diterima kembali oleh tranduser (receiver / Rx). Output gema/echo tadi akan
masuk ke blok DSC (Digital Scan Converter) untuk diolah dan hasil akhirnya akan
ditampilkan ke TV monitor dan dengan perangkat penunjang melalui printer dapat untuk
mencetak hasil pemeriksaan USG, sehingga dapat digunakan sebagai dokumentasi atau
arsip hasil pemeriksaan USG pasien.
6. SOP
Lepaskan penutup debu.
Periksa kondisi alat.
Hubungkan alat dengan catu daya.
Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
Lakukan pemanasan secukupnya minimal 5 15 menit.
Cek seluruh fungsi tombol.
Perhatikan protap pelayanan.
Memasukkan data pasien dengan menekan tombol pasien.
Tentukan dan fungsikan mode sesuai dengan jenis pemeriksaan.
Tentukan penggunaan jenis probe sesuai dengan jenis pemeriksaan pasien.
Oleskan jelly secukupnya pada permukaan objek.
Lakukan tindakan pemeriksaan.
Setelah ditemukan objek yang diinginkan kemudian tekan tombol FREEZE untuk
menghentikan gambar.
Tekan tombol Functional Dial (Rotate) untuk pengaturan posisi gambar.
Tekan tombol Functional Dial (Zoom) untuk perbesaran atau pengecilan objek yang
diinginkan.
Tekan tombol Functional Dial (Depth) untuk kedalaman objek yang dilihat.
Tekan tombol Mark untuk member tanda pada gambar diagnose.
Lakukan pengukuran objek dengan menekan tombol Trackball/Clipper.
Gerakan Track Ball untuk menggerakan cursor pada monitor kea rah yang diinginkan.
Lakukan pemotretan/recording apabila diperlukan.
Tekan tombol PRINT untuk mencetak hasil pemeriksaan USG.
Jika pemeriksaan sudah selesai, matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Bersihkan probe dengan kain halus atau tissue.
Lepaskan dan simpan aksesoris pada tempatnya.
Lepaskan hubungan alat dengan catu daya.
Bersihkan alat dan pastikan alat dalam kondisi baik dan siap difungsikan pada pemakaian
berikutnya.
Pasang penutup debu.
3.2 Patient Monitor
1. PENDAHULUAN
Peralatan Life Support dan Life Saving pada dasarnya adalah peralatan medis yang
berfungsi untuk mendukung kelangsungan hidup pasien. Banyak contoh alat dari live
supportdanlive saving seperti infusion pump, syringe pump, defibrilator, ventilator, patient
monitor, dan sebagainya.
Patient Monitor adalah sebuah alat berbentuk monitor untuk kepentingan medis atau
monitor fisiologis atau tampilan. Dalam fungsinya patient monitor adalah perangkat medis
elektronik yang digunakan dalam pemantauan medis yang menampilkan data terpantau,dan
memungkinkan untuk mengirimkan data pada jaringan pemantauan.Alat ini akan
menampilkan beberapa parameter vital pasien, seperti aktivitas jantung (ECG), SpO2,
tekanan darah (NIBP), suhu tubuh, dan parameter yang lainnya. Data fisiologis ditampilkan
terus menerus pada layar CRT atau LCD, disertai dengan read outs numerik parameter
dihitung pada data asli, seperti nilai maksimum, minimum, dan rata-rata denyut nadi dan
frekuensi pernapasan, dan sebagainya.
Pada dasarnya sistem pemantauan pada pasien ada dua metode, yaitu secara manual
yang dikontrol langsung dan rutin oleh dokter atau perawat dan pemantauan secara elektrik
yang menggunakan alat medis yang menampilkan beberapa parameter vital pasien yang
dapat di kontrol secara jaringan dari beberapa pasien sehingga bisa meminimalisir frekuensi
pemantauan secara manual oleh dokter atau perawat.
2. TEORI DASAR
Pasien monitor adalah suatu alat yang difungsikan untuk memonitor kondisi fisiologis
pasien. Dimana proses monitoring tersebut dilakukan secara real-time, sehingga dapat
diketahui kondisi fisiologis pasien pada saat itu juga. Ada beberapa parameter yang dapat di
pantau yaitu ECG, respiratory, tekanan darah atau NIBP, SpO2 atau kadar oksigen dalam
darah, dan temperature (suhu tubuh).
b. Respiratory
Adalah pemeriksaan irama napas pasien. Parameter ini untuk mengatur
inspirasi dan ekspirasi, carapengukurannya ialah dengan memantau pengukuran
jumlah impedansi thoreak diantara 2 elektrodaECG. Perubahan dari
impedansi2elektroda, ketika gerakan dadakan menghasilkan bentuk gelombang
pernapasan yang tampil dimonitor.
e. Temperature
Parameter ini berfungsi untuk memantau suhu tubuh pasien. Pengecekan
dilakukan dengancara meletekkan sensor pada kulit(skin sensor), maka secara
otomatis monitor akan menampilkan nilai suhu tubuh pasien dengan satuan 0C.
3. PRINSIP DASAR
Pada prinsipnya alat ini bekerja dengan menyadap kondisi tubuh pasien
melalui sensor dan elektroda.Sensor dan elektrodatersebut berfungsi untuk mengirim data
dari pasien, lalu diolah oleh main prosesor (mikrokontroller)dan ditampilkan berupa
gambar (grafik pulsa), bunyi, lampu indikator, numeric parameter, dan alarm.
Alat pasien monitor ini sepenuhnya sudah menggunakan sistem digital, sehingga
semua proses pengolahan sinyal dilakukan oleh microprosessor dan ditampilkan pada
monitor. Namun sebelumnya sinyal sadapan tersebut akan dikuatkan terlebih dahulu oleh
rangkaian pre-amplifier, sehingga sinyal keluarannya menjadi lebih besar dan dapat
diolah oleh Analog Digital Converter (ADC) untuk dirubah menjadi sinyal digital karena
hasil sinyal sadapan dari tubuh pasien merupakan sinyal analog.
4. BLOK DIAGRAM
6. SOP
1. Persiapan :
a. Lepaskan penutup debu.
b. Siapkan aksesoris yang terdiri dari elektroda ECG, SpO2 sensor, sensor suhu, dan
selang NIBP. Pasang sesuai dengan kebutuhan.
c. Hubungkan alat dengan catu daya.
d. Hubungkan elektroda ECG, sensor suhu, SpO2 sensor, dan selang NIBP pada alat.
e. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
f. Set rentang nilai range alarm untuk temperature, pressure, SpO2, dan bpm
(respiration).
g. Lakukan pemanasan alat secukupnya.
2. Pelaksanaan :
a. Perhatikan prosedur tetap pelayanan.
b. Atur posisi pasien.
c. Hubungkan elektroda ECG, sensor suhu, SpO2 sensor, dan manset NIBP ke pasien
dan pastikan bahwa pasien kabel sudah terhubung dengan baik dan benar pada pasien.
d. Lakukan monitoring pasien.
e. Lakukan pemantauan pada display terhadap heart rate, ECG pulse, temperature,
satursai oksigen (SpO2), dan NIBP.
2. TEORI DASAR
Electrosurgery engan menggunakan energy RF(Radio Frekuensi) 300kHz sampai dengan 3
MHz untuk memotong dan membekukan tissue/ jaringan, yang mana tergantung pada efek panas
yang disebabkan oleh arus listrik frekuensi tinggi melalui tepi yang tajam. Efek yang dicapai dengan
panas yang ada dalam jaringan berasal dari arus RF akibat terjadi hambatan. Metode ini memiliki
kemampuan untuk memotong dan mengentalkan jaringan secara bersamaan, dan membuat kontribusi
besar untuk beberapa cabang kedokteran klinis sejak diperkenalkan pada akhir tahun 1920. Efek
jaringan diterapkan dalam electrosurgery biasanya digambarkan sebagai (a) koagulasi putih, nama
tersebut berasal dari penampilannya, di mana protein jaringan terdegradasi oleh suhu, biasanya 50-90
o
C, (b) koagulasi hitam atau karbonisasi di mana jaringan yang dihasilkan benar-benar kering
(desiccated) dan pengurangan sisa-sisa karbon yang hangus dilakukan pada suhu tinggi, dan (c)
memotong di mana struktur jaringan dipisahkan oleh aliran panas pada volume yang sedikit jaringan
air. Ketiga hasil biasanya terjadi dalam beberapa kombinasi tergantung penerapan dan tegangan yang
terdapat pada elektroda aktif. Electrosurgery menyelesaikan banyak pekerjaan bedah yang lebih baik
dari perangkat lain atau sekaligus teknik yang mengurangi secara drastis tingkat morbiditas dan
mortalitas terkait dengan operasi. Hal ini dilakukan dengan mengurangi waktu di bawah anestesi dan
komplikasi akibat operasi dan pasca operasi perdarahan.
Pada cut current mode, jaringan dipotong menggunakan elektroda yang mengenai
jaringan dan kapiler yang mana goresan tersebut tersegel kembali (kering) karena
jaringan menyusut. Oleh karena itu cara ini sering disebut Bloodless Surgery/ Bedah
tanpa darah.
Pada Coag Current Mode, Jaringan dibekukan dengan menggunakan discharging RF
dari elektroda ke jaringan, sehingga terjadi loncatan energy yang dapat menghentikan
pendarahan. Dengan prosedur yang tepat, proses kesembuhan pasca operasi akan
menjadi lebih cepat.
f.
3. PRINSIP DASAR
Prinsip dasar mesin electrosurgery menghubungkan dua elektroda ke RF generator. Satu
elektroda disebut elektroda aktif dan bentuknya sangat kecil dan memiliki luas penampang sangat kecil
sehubungan dengan elektroda lainnya. Elektroda aktif biasanya dibentuk menjadi bentuk alat atau probe
dan dimanipulasi oleh dokter bedah. Eletroda pasive memiliki area yang besar dari pada elektroda aktif
yang memiliki luas 100 cm2 atau lebih. Dahulu elektroda pasif permukaannya terbuat dari metal yang
disebut patient plate. Patient plate diposisikan di bawah pantat dan paha. Saat ini banyak rumah sakit
telah beralih ke pad elektroda sekali pakai yang melekat paten pada paha dengan perekat. Terlepas dari
jenis elektroda pasif, prinsip operasi tetap sama. Arus yang mengalir ke piring pasien adalah sama
dengan arus yang mengalir ke elektroda aktif. Tapi karena elektrode aktif memiliki luas penampang jauh
lebih kecil dari eletrode pasif, kepadatan arus dalam ampere per persegi mater (A/m2) jauh lebih besar.
Sebagai akibat dari perbedaan kerapatan arus antara elektroda, jaringan bawah elektroda pasif
memanas sedikit, sedangkan jaringan di bawah elektroda aktif dipanaskan untuk menghancuran.
Pemanasan jaringan adalah karena daya yang dihamburkan dalam jaringan, yang ditemukan dari
ekspresi:
4. BLOK DIAGRAM
6. SOP
1. Hubungkan kabel power dengan jala-jala PLN
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol power
3. Setelah lampu indikatorESU menyala, berarti ESU siap dioperasikan.
4. Setting ESU yang akan digunakan
5. Pasang electrode pasif/ground dan aktifnya
6. Lakukan operasi dengan menekan hand swich/ foot swich
7. Setelah penggunaan selesai, sterilkan cutternya dan semua badan alat. Rapikan alatke
tempatnya semula.
3.4 DOPPLER
1. PENDAHULUAN
Selama masa kehamilan tentunya ibu selalu berharap yang terbaik untuk janin di dalam
kandungan. Tak urung tiap kali melakukan pemeriksaan ke dokter atau bidan, ibu akan bertanya-
tanya bagaimana keadaan janin.
Pemantauan janin tentunya tidak bisa dilakukan dengan kasat mata. Maka dari itu,
biasanya pemantauan dilakukan dengan mendengarkan denyut jantungnya. Bukan hanya
memantau apakah denyut jantung janin keras atau lemah, tetapi juga dilihat perubahan iramanya
terutama saat terjadi kontraksi rahim. Ketika janin stress, denyut jantung yang tadinya berirama
dan cepat bisa jadi tidak berirama dan melemah. Hal ini perlu diketahui untuk mengetahui sejauh
mana toleransi janin terhadap proses persalinan sehingga dokter atau bidan bisa memutuskan
apakan perlu intervensi atau tidak. Sebagai informasi denyut jantung normal janin adalah 120-
160 per menit dengan variabilitas 5-25 denyut per menit.
.
Pada tahun 1968 H. Takemura dan Y. Ashitaka dari Jepang memperkenalkan
penggunaan Doppler velocimetri di bidang kebidanan dengan menggambarkan tentang
spektrum Doppler dari arteri umbilikalis. Sementara itu, di Barat penggunaann
velocimetri Doppler di bidang kebidanan baru dilakukan pada tahun1977. Pada awal
penggunaan Doppler Ultrasound difokuskan pada arteri umbilikalis, tetapi pada
perkembangan selanjutnya banyak digunakan untuk pembuluh darah lainnya.
Sedangkan untuk fetal dopler sendiri diciptakan pada tahun 1958 oleh Dr
Edward H.Hon, yakni sebuah Doppler monitor janin atau Doppler monitor denyut
jantung janin dengan transduser genggam ultrasound yang digunakan untuk mendeteksi
detak jantung dari janin. Edward menggunakan Efek Doppler untuk memberikan
stimulasi terdengar dari detak jantung. Untuk perkembangan selanjutnya, alat ini
menampilkan denyut jantung janin per menit. Penggunaan alat ini dikenal sebagai
auskultasi doppler.
2. TEORI DASAR
Fetal dopler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi
yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat ini sangat berguna untuk
mengetahui kondisi kesehatan janin, dan aman digunakan dan bersifat non invasif.
Pemeriksaan dengan menggunakan Doppler adalah suatu pemeriksaan dengan
menggunakan efek ultrasonografi dari efek Doppler. Prinsip efek doppler ini sendiri yaitu ketika
gelombang ultrasound ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer, gelombang yang
dipantulkan memiliki frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmiter,
frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi, sedangkan jika reflektor bergerak menjauhi maka
frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah. Perbedaan antara frekuensi yang ditransmisikan
dan yang diterima sebanding dengan kecepatan bergeraknya reflektor menjauhi atau mendekati
transmiter. Fenomena ini dinamakan efek Doppler dan perbedaan antar frekuensi tersebut
dinamakan Doppler shift.
Pesawat Doppler menggunakan 2 sensor :
Ultrasound
Menggunakan transmitter dan receiver, Keuntungannya lebih peka dan akurat, tetapi
harganya lebih mahal.
Mikrosound
Tidak menggunakan transmitter dan receiver. Hanya menerima, tidak
memancarkan,sehingga kurang peka.
3. PRINSIP DASAR
Transmiter Oscilator
Objek
POWER AMP
Speaker
5. CARA KERJA BLOK DIAGRAM
Rangkaian ocilator membangkitkan frekuensi tinggi 2,25 MHz. Frekuensi
dipancarkan ke obyek melalui transmiter. Oleh obyek frekuensi dipantulkan dan
diterima oleh receiver. Rangkaian pre-amp dan filter akan mengolah pancaran
gelombang tersebut, kemudian dikuatkan oleh penguat akhir dan diubah menjai sinyal
suara oleh speaker
6. SOP
1. Baringkan ibu hamil dengan posisi terlentang
2. Beri jelly pada Doppler / lineac yang akan digunakan
3. Tempelkan Doppler pada perut ibu hamil di daerah punggung janin
4. Hitung detak jantung janin :
5. Dengar detak jantung janin selama 1 menit, normal detak jantung janin 120-140 / menit
6. Beri penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak jantung janin
7. Jika pada pemeriksaan detak jantung janin tidak terdengar ataupun tidak ada pergerakan bayi, maka
pasien diberi penjelasan dan pasien dirujuk ke rumah sakit
8. Pasien dipersilahkan bangun
9. Catat hasil pemeriksaan jantung janin pada buku kartu ibu dan buku KIA pipa gelas naik
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Selama mengikuti kegiatan praktek kerja lapangan banyak hal yang di dapat dari
kegiatan ini. Banyak hal hal baru yang sebelumnnya tidak pernah di dapat di perkuliahan.
Hal ini merupakan sebuah pelajaran yang luar biasa berharga bagi penulis yang nantinya
menjadi modal agar lebih siap menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Pada akhirnya
penulis memberikan beberapa kesimpulan yang telah di dapat selama praktek kerja lapangan
ini.
1) Pemeliharaan alat secara rutin dan terjadwal merupakan hal yang penting agar alat
bisa selalu berfungsi dengan baik. SDM yang terlatih juga diperlukan dalam
pengoperasian alat agar dapat berfungsi dengan baik.
2) Kegiatan praktek kerja lapangan ini mempunyai dampak yang sangat bermanfaat bagi
kami karena di kegiatan ini penulis banyak memperoleh pengalaman dalam
memelihara serta pengalaman melakukan trouble shooting pada alat, yang nantinya
bisa menjadi modal sebelum masuk ke dunia kerja sebagai teknisi elektromedik.
3) Setelah mengikuti kegiatan praktek kerja lapangan ini, kemampuan kami yang
sebelumnya minim tentang alat alat medis sekarang bertambah.
B. KESAN
Saya sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak PT BETA MEDICAL
yang mana telah memberi kesempatan kepada kami untuk mengikuti PKL selama kurang lebih 2
bulan serta instruktur yang telah memberikan pengajaran kepada kami sehingga menambah
wawasan dan pengetahuan serta ilmu kami untuk lebih mengenal dunia kerja di perusahaan dan
untuk seluruh karyawan di PT BETA MEDICAL kami ucapkan terima kasih atas kerja
samanya.
C. PESAN
Kami sebagai penulis memohon maaf bila terdapat kekurangan dan kesalahan selama
PKL dan tidak lupa pertahankan rasa kekeluargaan serta semoga PT BETA MEDICAL tetap
Daftar Pustaka
1. www.google.com
2. Ilmuelektromedik.blogspot.com
3. www.scribd.com
4. www.docdoc.com
5. www.klsmartin.com