Anda di halaman 1dari 3

Kontribusi Saya sebagai Mahasiswa Teknik untuk Kemajuan Bangsa Indonesia

Mahasiswa sekarang ini memegang peranan penting dalam perkembangan


teknologi, khususnya mahasiswa jurusan teknik. Dalam jurusan teknik, salah
satunya terdapat jurusan teknik elektro. Teknik elektro adalah salah satu bidang
ilmu teknik mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi kebutuhan dari kehidupan
manusia. Teknik elektro dibagi menjadi dua arus, yaitu arus kuat dan arus lemah.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, khususnya pada bagian arus lemah, maka
saat ini dibagi menjadi enam konsentrasi, yaitu salah satunya teknik
telekomunikasi.
Di Indonesia masih banyak daerah terpencil yang membutuhkan fasilitas
teknologi seperti telepon, televisi, maupun radio agar dapat mengetahui informasi
berita-berita penting juga untuk menghubungi pihak-pihak tertentu apabila terdapat
suatu masalah. Menurut data Kominfo terbaru, setidaknya 30 juta anak-anak dan
remaja di Indonesia merupakan pengguna internet, dan media digital saat ini
menjadi pilihan utama saluran komunikasi yang mereka gunakan. Hasil studi
menemukan bahwa 80 persen responden yang disurvei merupakan pengguna
internet, dengan bukti kesenjangan digital yang kuat antara mereka yang tinggal di
wilayah perkotaan dan lebih sejahtera di Indonesia, dengan mereka yang tinggal di
daerah perdesaan (dan kurang sejahtera). Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta
dan Banten, misalnya, hampir semua responden merupakan pengguna internet.
Sementara di Maluku Utara dan Papua Barat, kurang dari sepertiga jumlah
responden telah menggunakan internet.
Saya sebagai mahasiswa program studi teknik telekomunikasi ingin
mengkontribusikan diri saya untuk menangani masalah tersebut. Dalam
mewujudkan hal ini saya telah merencanakan pembuatan fasilitas network disebuah
desa didaerah Gunung Kidul, Yogyakarta serta pembagian laptop dan netbook
gratis untuk para warga dengan menggandeng sebuah provider ternama. Selain hal
tersebut saya bersama rekan kerja saya nanti akan membangun sebuah menara
penangkap sinyal yang akan menapkan dan memancarkan sinyal yang berguna
untuk penggunaan internet. Disamping hal itu, saya akan memulai program
penyuluhan dan pembelajaran menggunakan internet serta menjabarkan pentingnya
fasilitas tersebut untuk warga desa untuk masa kedepan. Tak hanya anak-anak,
orang dewasa pun akan ditargetkan untuk menguasai internet sehingga mereka
tidak perlu kebingungan bagaimana cara menggunakannya. Dampak negatif juga
akan disampaikan supaya tidak terjadi dampak yang menyusahkan warga nantinya.
Kami akan menghimbau warga untuk menggunakan internet dengan baik.
Awalnya mungkin mereka akan gagap memakai laptop tetapi hal tersebut
terbilang lumrah. Nantinya akan terjadi peningkatan kualitas pelayanan desa
terhadap masyarakat. Hubungan antara pemerintah desa terhadap masyarakatnya
akan semakin dekat, sehingga masyarakat begitu antusias mendukung gerakan
pemerintah desa membuat kebijakan dalam kemajuan dan pembangunan didesanya.
Setelah internet dan teknologi masuk desa, maka dibutuhkan kemampuan lebih
dalam pengelolaan dan pemanfaatan teknologi untuk melayani masyarakat. Saya
juga akan membuat sebuah komunitas yang terintegrasi dengan provider agar
diberikan sebuah kemudahan dalam mengakses internet, dan memberikan pelatihan
kepada anggota agar dapat membimbing dan mengajari dalam pemanfaatan
pelayanan sistem informasi desa tersebut dengan baik.
Saya juga akan menerapkan aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) untuk
dimanfaatkan programnya baik dalam pelayanan masyarakat maupun
pengembangan potensi-potensi desa. Setelah terpasang aplikasinya, desa makin
berkembang dengan adanya SID. Selain sebagai website desa juga sebagai
pelayanan bagi warga. Kemudian saya akan membentuk tim yang dapat mengelola
SID sehingga semua stafnya diwajibkan bisa menggunakan komputer untuk
menginput data penduduk maupun informasi mengenai potensi dan kegiatan desa.
Akan dibentuk tim pengelola khusus untuk SID yaitu para pamong desa yang di
bagi menjadi beberapa bagian yaitu input bagian kependudukan, berita, dan agenda.
Warga juga bisa memanfaatkan teknologi yang ada seperti facebook, sehingga
dalam hal ini warga bisa mengirimkan berita melalui facebook desa kemudian para
pamong akan mengedit berita tersebut selanjutnya informasi tersebut di unggah ke
web desa. Dalam menggunakan SID, pemerintah desa tidak hanya menggunakan
fasilitas pelayanan masyarakat tetapi bagaimana dapat memanfaatkan dan
mengekspos mempromosikan desa melalui web SID dengan berbagai macam
potensinya baik potensi dalam hal digitalisasi dan internetisasi desa, potensi
budaya, potensi wisata sehingga warga bisa berkunjung setiap saat.
Kalaupun memang perencanaan saya nantinya tidak berjalan sesuai target
yang seharusnya setidaknya ada hal yang harus tercapai dalam proyek
pengembangan teknologi desa ini yaitu pembangunan menara sinyal dan
penyuluhan tentang internet kepada warga desa. Setidaknya saya sudah berusaha
untuk membantu desa yang membutuhkan bantuan internet.
Dengan perencanaan program pembangunan internet di desa ini, saya
mengharapkan pihak berwenang dapat melihat bahwa masih banyak daerah
tertinggal yang masih membutuhkan bantuan pemerintah, khususnya kementerian
Kominfo yang sesuai perkataannya dalam sambutan acara “Seminar Sehari
Internasional Penggunaan Media Digital di Kalangan Anak dan Remaja di
Indonesia”. Dalam sambutannya Menteri Kominfo mengatakan: "Kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi harus dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan masyarakat. Teknoloqi tersebut merupakan alat untuk
mewujudkan bangsa yang cerdas dan maju. Internet dapat memberikan manfaat
besar bagi pendidikan, penelitian, niaga, dan aspek kehidupan lainnya. Kita
harus mendorong anak-anak dan remaja untuk menggunakan internet sebagai
alat yang penting untuk membantu pendidikan, meningkatkan pengetahuan, dan
memperluas kesempatan serta keberdayaan dalam meraih kualitas kehidupan
yang lebih baik."
Kesimpulannya penggunaan media sosial dan digital menjadi bagian yang
menyatu dalam kehidupan sehari-hari anak muda Indonesia. Dalam Studi
berjudul "Digital Citizenship Safety among Children and Adolescents in
Indonesia" ini menemukan bahwa 98 persen dari anak-anak dan remaja yang
disurvei tahu tentang internet dan bahwa 79,5 persen diantaranya adalah pengguna
internet. Ada sekitar 20 persen responden yang tidak menggunakan internet, alasan
utama mereka adalah tidak memiliki perangkat atau infrastruktur untuk mengakses
internet atau bahwa mereka dilarang oleh orang tua untuk mengakses internet.
Menggerakan saya untuk berkontribusi memajukan daerah-daerah tertinggal yang
masih membutuhkan internet sebagai penyalur informasi serta sebagai sarana
promosi desa untuk menambah penghasilan desa.

Dhani Wahyuningtias Hasfha


TT1A
1317030029

Anda mungkin juga menyukai