Anda di halaman 1dari 1

Review Buku: “Tradisi pesantren: studi tentang pandangan modern, hal tersebut, menurutnya, disebabkan karena sumber

hidup Kiyai” oleh Zamakhsyari Dhofier yang dipakai dalam penelitiannya hanya berdasar pada informasi
di majalah dan buku yang ditulis oleh para sarjana islam modern
sehingga apa yang mereka ketahui tentang islam tradisional
Buku ini adalah terjemahan dari Desertasi yang ditulis oleh sebenarnya adalah pendapat islam modern yang kebanyakan
Zamakhsyari Dhofier ketika menempuh study dalam bidang tidak benar. Selain itu, dalam bab ini beliau juga menjelaskan
antropologi sosial di Australian National University (A.N.U.), secara ringkas sejarah perkembangan islam dari masa-masa ke
Canberra , Australia, untuk memperoleh gelar doctor pada tahun masa di Nusantara.
1980.
Beliau mengkategorisasi pesantren kepada 3 bentuk:
Buku setebal 192 halamanni adalah buku cetakan ke-6 terbitan Pesantrren besar yaitu pesantren yang memiliki jumlah santri
tahun 1994 ,sedangkan cetakan pertamanya yaitu pada tahun lebih dari 2.000 orang, Pesantren Sedang yaitu pesantren yang
1982. memiliki jumlah santrilebih dari 1.000 sampai 2.000 orang dan
Pesantren Kecil yaitu Pesantren yang jumlah santrinya kurang dari
Pada pendahuluannya dr zamakhsyari mengungkapkan
1.000 orang. Untuk peneliannya beliau memilih Pesantren
tujuan ditulisnya buku tersebut, yaitu salah satunya sebagai kritik
tebuIreng sebagai perwakilan model pesantrean besar yang beada
terhadap beberapa teori sarjana barat yang dianggapnya salah
di daerah perkotaan dan juga sebagai pengkader kepemimpinan
dalam metode penelitian dan penyimpulannya tentang
pesantren di Jawa dan Madura, sedangkan pemilihan pesantren
perkembangan islam di Indonesia dimana kebanyakan studi-studi
tegalsari sebagai model pesantren kecil yang berada pedesaan
sebelumnya menitik beratkan kepada analisanya dari segi
dan jauh dari perkotaan. Sedangkan unsur –unsur pesantren
intelektualitas dan pendekatan teologi, sehingga seringkali
menurutnya haruslah memiliki: Pondok sebagai asrama para
meleset dalam memberikan kesimpulan. Metode yang ditawarkan
santri, Masjid sebagai sarana pendidikan dan ibadah santri, Kitab-
beliau dalam buku ini adalah metode analisa sosiologis yang mana
kitab klasik yang diajarkan kepada santri, santri sebagai penuntut
menurutnya akan mengurangi ketergesa-gesaan dalam
ilmu dan kiyai sebagai sosok pengayom dan pengasuh para santri.
pengambilan kesimpulan yang pernah dilakukan para peneliti
sebelumnya. Demikian pula pandangan yang menitikberatkan Pada akhirnya pesantren tetap menunjukkan
pandangan kepada kemajuan Islam modern yang ternyata signifikasinya dalam perkembangan islam di Nusantara sebagai
bertentangan dengan kenyataan bahwa islam tradisional masih sebuah kekuatan sosial, budaya dan keagamaan.
terus bertahan dengan jumlah yang lebih besar dibanding islam
Reviewed by Ahmad Faiq Nur (ISNUS’16)

Anda mungkin juga menyukai